• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Khusus Skrining Resep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Khusus Skrining Resep"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KHUSUS SKRINING RESEP DI APOTEK KIMIA FARMA 51 BANDUNG

Disusun Oleh :

SUCCI ARIESSA REVIANTI 3351111034

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN XII

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI 2011

(2)

Tugas Khusus Resep Harian

(3)

Skrinning : 1. Persyaratan Administrative Persyaratan Checklist Nama dokter √ SIP - Alamat dokter -

Tanggal penulisan resep √

Tanda tangan/ paraf dokter -

Nama pasien √

Alamat pasien -

Umur pasien √

Jenis kelamin pasien √

Berat Badan pasien -

Cara pemakaian √ 2. Kesesuaian Farmasetik Persyaratan Checklist Bentuk sediaan √ Dosis √ Stabilitas - Inkompatibilitas -

Cara dan lama pemberian -

3. Pertimbangan Klinis

Persyaratan Checklist

Alergi -

Efek samping Pembahasan

Interaksi Pembahasan

Kesesuian dosis Pembahasan Kesesuaian durasi Pembahasan Kesesuaian jumlah obat Pembahasan

(4)

Pembahasan : Deskripsi 1. Cefadroxil

 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, septikemia.

 Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap sefalosporin.  ESO :Gangguan GI, reaksi hipersensitif.

 Dosis : Dalam resep 500 mg 2x sehari. Dalam 1 hari dosis 1000 mg. Menurut BNF 57 halaman 298, pasien lebih dari 6 tahun adalah 500 mg sx sehari. Dosis dan frekuensi pemakaiannya sesuai. 2. Paratusin

(Parasetamol 500 mg, noskapin 10 mg, gliserilguaiakolat 50 mg, CTM 2 mg, fenilpropanolamin 15 mg)

 Parasetamol

- Indikasi : Nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam yang menyertai flu

- Kontraindikasi : Disfungsi hati dan ginjal.

- ESO : Agranulositosis fatal, methemoglobinemia, erupsi kulit. - Dosis : BNF 57 halaman 231, dewasa 500 – 1000 mg setiap 4

– 6 jam, dosis maksimum sehari 4000 mg  Noskapin

 Gliserilguaiakolat

 Chlorfeniramin maleat (CTM)  Fenilpropanolamin

3. Flameson (Methylprednisolone 4 mg)

 Indikasi : menekan inflamasi yang disebabkan oleh alergi.  KI : anak-anak dan remaja, penderita hipertensi

 ESO : Gangguang GI

 Dosis : oral range 2 – 40 mg setiap hari. Pembahasan kerasionalan resep

(5)

Sediaan yang diberikan adalah sediaan tablet. Diasumsikan pasien memiliki berat badan lebih dari 40 kg. Sehingga dokter memberikan resep demikian. Pasien menderita gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk. Sehingga dokter memberikan obat tersebut untuk meringankan gejalanya. Pasien kemungkinan menderita alergi namun, dalam paratusin sudah ada CTM sebagai anti histamin untuk meringankan reaksi alergi. Pemberian antibiotik golongan sefalosporin yaitu cefadroksil dapat menyebabkan mual yang menyebabkan pasien merasa tidak nyaman menggunakan oantibiotik tersebut, terlebih obat ini harus dihabiskan. Jika memungkinkan pasien bisa diberikan anti emetik untuk meringankan efek samping cefadroksil. Tidak ada interaksi obat yang merugikan secara signifikan.

DRP’s : over prescribing, dimana dokter menambahkan flameson sebagai anti inflamasi. Kemungkinan pasien menderita alergi berat sehingga dibutuhkan tambahan anti inflamasi.

(6)

2. Resep Kedua Skrinning : 1. Persyaratan Administrative Persyaratan Checklist Nama dokter √ SIP - Alamat dokter √

(7)

Tanda tangan/ paraf dokter -

Nama pasien √

Alamat pasien √

Umur pasien √

Jenis kelamin pasien - Berat Badan pasien -

Cara pemakaian √ 2. Kesesuaian Farmasetik Persyaratan Checklist Bentuk sediaan √ Dosis √ Stabilitas - Inkompatibilitas -

Cara dan lama pemberian -

3. Pertimbangan Klinis

Persyaratan Checklist

Alergi -

Efek samping Pembahasan

Interaksi -

Kesesuian dosis Pembahasan Kesesuaian durasi Pembahasan Kesesuaian jumlah obat Pembahasan

Pembahasan : Deskripsi

1. Doxef (Cefadroxil 500 mg)

 Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, septikemia.

(8)

 ESO :Gangguan GI, reaksi hipersensitif.

 Dosis : Menurut BNF 57 halaman 298, pasien lebih dari 6 tahun adalah 500 mg sx sehari. Dosis dan frekuensi pemakaiannya sesuai. 2. Sanmol (Parasetamol 500 mg)

 Parasetamol

- Indikasi : Nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam yang menyertai flu

- Kontraindikasi : Disgungsi hati dan ginjal.

- ESO : Agranulositosis fatal, methemoglobinemia, erupsi kulit. - Dosis : BNF 57 halaman 231, dewasa 500 – 1000 mg setiap 4

– 6 jam, dosis maksimum sehari 4000 mg. 3. Rhinos SR

(Loratadine 5 mg, pseudoefedrin HCl 60 mg immediate release, pseudoefedrin HCl 60 mg Sustained Release)

 Loratadine

- Indikasi : Meringankan alergi simptomatik seperti demam hay, urtikaria kronik yang tidak diketahui penyebabnya.

- KI : Wanita hamil dan menyusui.

- ESO : hipotensi, palpitasi, aritmia, efek ekstrapiramidal, pusing, gangguan tidur, bingung, depresi, reaksi hipersensitifitas (termasuk bronkospasme, angiodema, reaksi anafilaksis, dan reaksi fotosensitifitas), gangguan hati, dan glaukoma sudut tertutup.

- Dosis : dewasa 10 mg sekali sehari.  Pseudoefedrin HCl

- Indikasi : dekongestan sistemik

- Perhatian : penderita diabetes, hipertensi, hipertiroid, wanita hamil, penyakit jantung iskemik.

- ESO : takikardi, perasaan cemas, kelelahan, insomnia. - Dosis : 60 mg 3 – 4 kali sehari.

(9)

(Echinaceae dry extr 250 mg, Zn pirolinate 10 mg, Black Elderberry dry extr 400 mg)

 Suplemen makanan membantu dalam memelihara daya tahan tubuh. Pembahasan kerasionalan resep

Doxef dalam resep 500 mg 2x sehari. Dalam 1 hari dosis 1000 mg. Parasetamol dalam resep digunakan 500 mg 3x sehari. Dalam 1 hari pasien menerima 1500 mg parasetamol. Dosis tidak melebihi dosis maksimum per hari. Dalam resep Rhinos SR digunakan 2x sehari. Baik loratadine maupun pseudoefedrin yang digunakan tidak melebihi dosis maksimum. Secara keseluruhan dalam 1 lembar resep dosis, frekuensi dan lama pemberian tidak melebihi batas maksimum yang diperbolehkan. Pasien kemungkinan menderita gejala flu seperti sakit kepala, bersin-bersin karena daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang infeksi bakteri. Oleh karena itu dokter meresepkan imboost sebagai suplemen makanan dalam memelihara daya tahan tubuh.

(10)

3. Resep Ketiga

Skrinning :

1. Persyaratan Administrative

Persyaratan Checklist

(11)

SIP -

Alamat dokter -

Tanggal penulisan resep √ Tanda tangan/ paraf dokter -

Nama pasien √

Alamat pasien √

Umur pasien √

Jenis kelamin pasien √ Berat Badan pasien -

Cara pemakaian √ 2. Kesesuaian Farmasetik Persyaratan Checklist Bentuk sediaan √ Dosis √ Potensi √ Stabilitas - Inkompatibilitas -

Cara dan lama pemberian -

3. Pertimbangan Klinis Persyaratan Checklist Alergi Efek samping Interaksi Kesesuian dosis Kesesuaian durasi Kesesuaian jumlah obat

Pembahasan : Deskripsi 1. Amoxicillin

(12)

 Indikasi : Infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis, infeksi yang disebabkab Haemophilus influenzae, invasive salmonellosis, listerial meningitis.

 Kontraindikasi : hipersensitif terhadap penicillin  ESO : Nausea, muntah, diare

 Dosis : Oral 250 mg setiap 8 jam. 2. Bisolvon Flu Sirup

(Bromhexine HCl 4 mg, Parasetamol 150 mg, CTM 2 mg, phenylephrine HCl 5 mg)

 Indikasi : Meringankan gejala flu seperti sakit kepala, bersin-bersin yang disertai batuk.

3. Metoclopramide

 Indikasi : Anti emetik yang disebabkan oleh gangguan GI dan perawatan dengan sitotoksik atau radioterapi, dan migrain.

 KI : Obstruksi GI, perforasi atau hemoroid, paska operasi, menyusui.

 ESO : Efek ekstrapiramidal (terutama pada anak dan remaja)  Dosis : oral 10 mg (5 mg untuk remaja 15 – 19 tahun berat badan

dibawah 60 kg) 3x sehari. 4. Neurovit-E

(Vit. B1 100 mg, Vit B6 200 mg, Vit B12 200 mg, Vit E 50 mg)

 Indikasi : Neuritis , neuroparalisis, lumbago, neuralgia, parestesia, asthenia, neuropati, lesu

5. Paratusin

(Parasetamol 500 mg, noskapin 10 mg, gliserilguaiakolat 50 mg, CTM 2 mg, fenilpropanolamin 15 mg)

 Parasetamol

- Indikasi : Nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam yang menyertai flu

- Kontraindikasi : Disfungsi hati dan ginjal.

(13)

- Dosis : BNF 57 halaman 231, dewasa 500 – 1000 mg setiap 4 – 6 jam, dosis maksimum sehari 4000 mg

 Noskapin

 Gliserilguaiakolat

 Chlorfeniramin maleat (CTM)  Fenilpropanolamin

Pembahasan kerasionalan resep :

Dalam resep amoksisillin tidak disebutkan potensi antibiotik yang digunakan sehingga diasumsikan pasien diberikan 250 mg amoksisillin. Menurut BNF, dosis yang digunakan masih dalam dosis lazim. Diduga pasien menderita gejala flu yang harus disertai dengan antibiotik. Seperti disebutkan bahwa amoksisillin dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman pada perut, sehingga dokter memilihkan obat metoclopramide sebagai anti emetik.

(14)

4. Resep Keempat

Dr. C. Sanjaya (Spesialis penyakit dalam) Jl. Cibadak 225 Bandung 40241 SIP No. 116/KANDEP/YKM/DSP/IVXXXX

Tanggal 5 – 3 – 2012 R/ Claneksi 500 mg XII

∫ 3dd1

R/ Sanadryl DMP Syr 60 ml ∫ 3dd1C

Pro : Ny. Dina Umur : - Alamat : - Skrinning : 1. Persyaratan Administrative Persyaratan Checklist Nama dokter √ SIP √ Alamat dokter √

Tanggal penulisan resep √ Tanda tangan/ paraf dokter -

Nama pasien √

Alamat pasien -

Umur pasien -

Jenis kelamin pasien - Berat Badan pasien -

Cara pemakaian -

2. Kesesuaian Farmasetik

(15)

Bentuk sediaan √

Dosis √

Stabilitas -

Inkompatibilitas -

Cara dan lama pemberian -

3. Pertimbangan Klinis

Persyaratan Checklist

Alergi -

Efek samping Pembahasan

Interaksi Pembahasan

Kesesuian dosis Pembahasan Kesesuaian durasi Pembahasan Kesesuaian jumlah obat Pembahasan

Pembahasan : Deskripsi 1. Claneksi

(Co-amoxiclav : Amoxicillin trihidrat 500 mg dan asam klavulanat 125 mg)

 Indikasi : infeksi yang sudah tidak dapat ditangani hanya dengan amoksisillin termasuk Infeksi saluran nafas, infeksi saluran kemih – genital dan infeksi abdominal

 KI : Hipersensitif terhadap penicillin, gangguan hati, jaundice terkait oleh co-amoxiclav atau penicillin

 ESO : Nausea, muntah, diare

 Dosis : Dinyatakan sebagai amoxicillin, 250 mg setiap 8 jam, dosis ganda untuk infeksi berat.

2. Sanadryl DMP Syrup

(Per 5 ml mengandung : Dextromethorphan HBr 10 mg, difenhidramine HCl 100 12,5 mg, Ammonium Cl 100 mg, Natrium sitrat 50 mg, Menthol 1 mg)

(16)

 Indikasi : untuk meringankan gejala batuk tidak bedahak yang menimbulkan rasa sakit atau batuk karena alergi

 KI : Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini, wanita hamil dan menyusui.

Pembahasan kerasionalan resep :

Dalam resep dosis claneksi 500 mg 3x sehari. Kemungkinan pasien mengalami infeksi berat dimana pemberian terapi tunggal amoksisillin sudah tidak sesuai lagi untuk pasien tersebut. Ammonium klorida dan natrium sitrat termasuk dalam golongan ekspektoran ringan. Kesesuaian dosis, durasi dan jumlah obat tidak melebihi dosis lazim yang diperbolehkan.

(17)

5. Resep Kelima Skrinning : 1. Persyaratan Administrative Persyaratan Checklist Nama dokter SIP Alamat dokter

Tanggal penulisan resep Tanda tangan/ paraf dokter Nama pasien

Alamat pasien Umur pasien

Jenis kelamin pasien Berat Badan pasien Cara pemakaian 2. Kesesuaian Farmasetik Persyaratan Checklist Bentuk sediaan Dosis Potensi Stabilitas Inkompatibilitas

Cara dan lama pemberian

3. Pertimbangan Klinis

Persyaratan Checklist

Alergi

Efek samping Interaksi

(18)

Kesesuian dosis Kesesuaian durasi Kesesuaian jumlah obat

(19)

6. Resep Keenam Skrinning : 1. Persyaratan Administrative Persyaratan Checklist Nama dokter SIP Alamat dokter

Tanggal penulisan resep Tanda tangan/ paraf dokter Nama pasien

Alamat pasien Umur pasien

Jenis kelamin pasien Berat Badan pasien Cara pemakaian 2. Kesesuaian Farmasetik Persyaratan Checklist Bentuk sediaan Dosis Potensi Stabilitas Inkompatibilitas

Cara dan lama pemberian

3. Pertimbangan Klinis

Persyaratan Checklist

Alergi

(20)

Interaksi

Kesesuian dosis Kesesuaian durasi Kesesuaian jumlah obat

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007” ini ditulis

Kajian yang dilakukan adalah penggunaan obat yang berpotensi menimbulkan masalah pada pasien geriatri, pemilihan obat, pemberian regimen dosis obat dan interaksi obat yang

Classification of Adverse Reactions to Drug (Efek simpang => tidak dikehendaki dari obat tersebut bukan efek samping => karena dosis dan dapat diprediksi).. - Alergi

Mendeskripsikan regimentasi dosis, lama pemberian, rute pemberian, dan drug related problem (DRP) yang meliputi efek samping obat, interaksi obat serta outcome

Terdapat 41 potensi interaksi obat dengan keparahan berat yang penting secara klinis, yang teridentifikasi pada 30 (22,06%) resep polifarmasi di klinik