BAB I
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT A. DEFENISI
Ilmu perawatan alat ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang 1. Mengenal alat-alat
2. Mengetahui kegunaan dari alat-alat
3. Dapat menggunakan alat dengan cara yang benar
4. Dapat merawat dan memelihara agar alat-alat tersebut dapat tahan lama Dalam merawat alat-alat ada dua hal yang harus diperhatikan :
1. Biologis : Dalam arti, kita harus sehari-hari selalu berkaitan dengan jaringan hidup, keras atau lunak
2. Mekanis : Mengandung pengertian di dalam kita melakukan perawatan pada manusia, kita menggunakan alat maupun kekuatan-kekuatan yang mekanis (umpamanya waktu mencabut gigi)
Antara keduanya ini, biologis dan mekanis saling berkaitan. Berdasarkan prinsip-prinsip ini, maka agar tindakan yang kita lakukan dapat seefektif dan seefisien mungkin. Pemeliharaan alat harus tepat, penggunaan alat harus benar.
B. TUGAS MERAWAT ALAT
1. Pemeliharaan preventif : Pengontrolan alat secara berkala 2. Sterilisasi alat
3. Penyimpanan alat
4. Mempertahankan ketajaman alat (mengasah) Kalau kita memakai alat yang tumpul :
- Hasilnya kurang bagus - Waktunya lama
Mengingat banyaknya alat-alat dari pabrik yang membuatnya. Perawatan alat-alat tersebut kadang-kadang juga berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Pabrik-pabrik tersebut biasanya telah memberikan instruksi mengenai pemakaian maupun pemakaian alat-alat yang diproduksinya. Oleh karena itu sangat penting menyimpan instruksi dari pabrik tersebut untuk dipakai sebagai petunjuk pemeliharaan alat.
Makin canggih alat itu, maka ia memerlukan perawatan yang lebih specific dan lebih teliti.
Pemakaian dan pemeliharaan alat yang benar akan mempengaruhi alat itu, sehingga dapat bekerja lebih efisien dan alat tersebut akan tahan lama.
Ruang Kerja Klinik
Perlengkapan di sini dalam arti umum ialah: • Dental unit
• Dental chair • Dental kabinet
Penting dilakukan di sini perawatan preventif yaitu : proses yang berkesinambungan meliputi : • Sebelum perawatan
• Dalam perawatan • Sesudah perawatan
Kebersihan dan kerapian alat dan perlengkapan klinik, dapat mencerminkan karakteristik dari petugas kesehatan yang bekerja di sana . C. TUJUAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT BESERTA KELENGKAPANNYA
1. Mencegah penyebaran mikro organisme yang pathogen 2. Meningkatkan efisiensi kerja
Contoh :
• Susunan alat-alat pada ruang klinik gigi harus mudah terjangkau
• Susunan alat-alat kecil harus sistematis, untuk meningkatkan efisiensi kerja Misalnya pada Dental Cabinet
Tingkat pertama alat-alat kecil
Tingkat kedua, tang ekstraksi dan seterusnta
3. Memberikan suasana psikologis yang menyenangkan pada pasien 4. Meningkatkan kepercayaan pasien pada operatornya
5. Mempertahankan tingkat efisiensi kerja instrumen dan perlengkapan klinik, sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama 6. Mencegah timbulnya bau yang tidak sedap
Perawatan alat-alat yang dijalankan dengan motor Contoh : Straight Handpiece
Contra Angle Handpiece
Prinsipnya: Dibersihkan dengan alat pembersih - Bensin
- Alkohol - Minyak tanah Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Alat-alat tersebut kena debu, mengalami gesekan debu dari luar maupun dari dalam, umpamanya pada waktu memoles • Alat tersebut banyak sendinya/ jointnya
Perawatan dan pemeliharaan :
Kalau ada disesuaikan dengan instruksi pabrik yang membuatnya Secara umum/ garis besarnya adalah sebagai berikut:
• Alat dibersihkan
• Diputar dalam laturan pembersih
• Dibersihkan bagian-bagiannya terutama pada jointnya dengan sikat • Diputar lagi dalam larutan pembersih
• Dikeringkan • Disterilisasikan
- Dengan Autoclaaf, kemudian minyak pelumas steril - Dengan hot oil
Sebaiknya memakai minyak pelumas yang encer dan pada yang pekat D. PEMELIHARAAN HAND INSTRUMENT
Yang harus diperhatikan :
E. PEMELIHARAAN RUANGAN DAN PERLENGKAPAN KLINIK :
Susunan dan kebersihan ruang klinik, harus dikontrol setiap setelah perawatan seorang penderita.
Permukaan luar Dental Unit, Dental Cabinet dan Dental Chair, Wastafel dan perlengkapan lain harus tampak bersih. Setiap hari dan setelah mengerjakan satu pasien harus dibersihkan. Sekali seminggu harus dibersihkan dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air, lalu dikeringkan, kemudian alat-alat/ perlengkapan tadi dipoles sesuai dengan bahan masing-masing
• Logam dengan poles logam • Kayu dengan poles kayu
Dental Cabinet : Seminggu sekali dibersihkan dan diganti atasnya, susunan atau tempat meletakkan alat-alat harus sistematis, sesuai dengan penggunaannya
F. MENERIMA DAN MENDUDUKKAN PASIEN
Prinsip : Selama kita rawat, pasien menerima perawatan dengan nyaman. Tidak terlepas
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Susunan Alat dan Perlengkapan Klinik
a. Instrument
• Segala instrument yang habis dipakai tidak nampak lagi di meja • Meja harus kelihatan bersih
• Handpiece/ contra angle juga sudah tersedia, tanpa boor yang masih melekat • Air kumur sudah tersedia
b. Untuk alat-alat klinik : 1) Dental chair
- Pada posisi terendah
2) Peralatan klinik :
Disusun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu jalannya pasien menuju kursi gigi Dalam hal ini perlu diperhatikan:
- Meja instrumen
- Tempat duduk operator - Lampu
2. Mendudukkan Pasien/ Mengatur Dental Chair
Kedudukan pasien pada posisi yang benar sangat penting untuk pasien atau operator selama perawatan berlangsung. Pada kedudukan yang benar akan memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Rongga mulut mudah diawasi dan mudah dicapai oleh operator
2. Prosedur perawatan dapat dilakukan dengan teliti, sempurna dan efisien 3. Kesehatan dan kesadaran operator dalam keadaan baik
4. Operator dapat mengkonsentrasikan kerja tangannya pada periode yang lama
Diusahakan agar pasien kooperatif selama perawatan, sehingga akan lebih memperhatikan nasehat-nasehat operatornya. Prosedur Pendudukan Pasien
Prinsip : Pasien harus duduk nyaman. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Back rest harus menahan daerah lumbal
2. Headrest menahan kepala pada Protuberanita occipitale
Kalau backrest tidak tepat maka memberikan ketegangan di daerah tumbal dan kepala yang akan mengakibatkan pasien akan berubah posisinya. Kalau Headrest terlalu ke depan mengakibatkan:
1. Pasien sukar membuka mulut, menelan dan meretraksi lidah 2. Pandangan ke palatinal terhalang
Kalau Headrest terlalu ke belakang mengakibatkan: 1. Pasien sukar bernafas dan menelan
2. Mudah keselak
3. Otot-otot leher mudah capek
4. Penempatan dinstrument untuk rahang bawah sukar
5. Pandangan untuk gigi-gigi posterior rahang bawah menjadi sukar 3. Penyesuaian Bidang Operator
Penyesuaian posisi pasien untuk memudahkan kerja, disesuaikan dengan keperluan perawatan yang akan diberikan, misalnya : • Untuk rahang atas bidang occlusal kurang lebih 40 derajat terhadap lantai, waktu pasien buka mulut
• Untuk rahang bawah bidang occlusal kurang lebih 15 derajat terhadap lantai waktu pasien buka mulut
Mengenal tinggi lapangan kerja, setinggi siku operator. Posisi yang sudah diatur jangan dirubah, yang dirubah ialah turun naik dental chair. Setelah kerja alat-alat dan perlengkapan klinik dikembalikan pada kedudukan yang semula, untuk persiapan pasien berikutnya.
Kesimpulan:
Kedudukan operator dan pasien di kursi gigi menentukan effesinsi kerja, kooperatif pasien dan ketahanan pasien sendiri. Kebiasaan-kebiasaan yang tidak benar seawall mungkin dihindarkan. Dalam prosedur perawatan yang lama, kadang diperlukan perubahan posisi untuk memperbaiki sirkulasi darah. Pakaian harus sesuai, sepatu harus tumit rata.
4. Kedudukan Operator
Kedudukan operator disesuaikan dengan bidang operasi dan jenis perawatan yang diberikan. Operator bisa berdiri atau duduk. Pada waktu berdiri berat badan ditumpuk oleh kedua kaki. Punggung tegak dengan bahu sedikit ke belakang.
Kepala tegak, siku mendekati tubuh
Beberapa kebiasaan salah yang sering dilakukan : • Kepala terlalu ke depan
• Punggung melengkung • Punggung ke arah lateral Posisi apabila operator duduk :
• Prinsipnya berat badan operator terletak pada bagian tengah tempat duduk • Lutut diusahakan lebih dari 90 derajat
• Kedua telapak kaki menempel pada lantai Penggunaan lampu :
Disesuaikan di depan operasi. Fokus lampu harus sedikit di bawah hidung mata pasien dihindari. G. PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT SELAMA BEKERJA
Usaha-usaha yang dilakukan di klinik :
1. Penyimpanan dan sterilisasi alat yang benar 2. Sanitasi perlengkapan klinik yang cukup
3. Mencuci tangan yang benar selama dan sesudah perawatan 4. Trauma pada jaringan diusahakan sedikit mungkin
5. Pemakaian instrumen yang benar dan hati-hati waktu bekerja Langkah-langkah yang perlu ditempuh :
1. Cuci tangan sampai bersih
Sebelum mulai bekerja, mula-mula tangan harus dicuci sebersih mungkin dengan sikat, kuku juga disikat dengan air dan sabun kemudian dibersihkan dengan air mengalir, baru dikeringkan
2. Pakai Masker
H. CARA MEMEGANG INSTRUMENT (Instrument Grasp) Pada umumnya hand instrument mempunyai
• Handle : Bagian yang dipegang oleh tangan
• Shank : Bagian tengah, dekat ujung alat yang kita pakai • Blade : Bagian ujung dari alat yang kita pakai
Ada beberapa alat yang mempunyai blade pada kedua ujungnya, instrument ini dinamakan double ended insrumen. Sudut-sudut yang terdapat pada blade dinamakan angle.
Ada beberapa macam cara memegang instrument: 1. Pen Grasp
Cara ini paling banyak digunakan, ialah: seperti memegang alat tulis di sini handle dari instrument kontak dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Posisi dari jari tengah ini penting sekali untuk menjaga dorongan dari tangan dan menjaga agar alat tidak meleset selama manipulasi. 2. Inverted Pen Grasp
Cara memegang alat ini adalah sama dengan Pen Grasp hanya posisi ujung alat menghadap ide atas. Cara ini pada saat melakukan perawatan gigi geligi rahang atas
3. Palm & Thumb Grasp
Sama seperti memegang pisau. Handle diletakkan pada telapan tangan dan dipegang dengan keempat jari, sedang ibu jari bebas dari instrument dan disandarkan pada bagian lain dari operating side (bagian kerja).
Contoh : Memegang Bein
BAB II
ALAT-ALAT KESEHATAN GIGI A. PENGELOMPOKKAN ALAT
Pada pembahasan macam-macam peralatan, maka peralatan kesehatan dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan resiko pemakaian: 1. Tidak kritis : Setiap bagian alat yang tidak menembus permukaan tubuh dan tidak berkontak dengan jaringan mukosa
2. Semi kritis : Setiap bagian alat yang berkontak dengan lapisan mukosa tetapi tidak menembus permukaan tubuh
3. Kritis : Setiap bagian alat yang masuk ke dalam sistem pembuluh darah atau cairan tubuh yang lain, misalnya Saliva. Peralatan Kesehatan Gigi dibagi menjadi 8 (delapan) kelompok beradasarkan kepada kegunaan dan pemeliharaannya, yaitu: 1. Peralatan Pre Klinik
2. Peralatan Diagnostik
3. Peralatan Perlindungan Khusus 4. Peralatan Bedah Mulut Sederhana 5. Peralatan Penambalan Gigi 6. Dental Chair Mounted Unit 7. Peralatan Pencabutan Gigi 8. Peralatan Pelengkap
B. JENIS ALAT BERDASARKAN KEGUNAAN Ada 8 kelompok peralatan sebagai berikut:
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan • Cetakan balok
gips dari kaleng • Mangkuk karet. Rubber Bowl • Spatel Gips • Plaster Knife/ Pisau Gips • Wax Knife Pisau Malam • Le Cron Carver/ Pisau Le Crons • Lampu spirtus • Phantom • Peralatan Konservasi
• Cetakan balok berbentuk tabung yang terdiri dari 2 bagian
• Mangkuk dari karet dengan ukuran
- Besar
- Sedang
- Kecil
• Lempengan dari logam, ada yang dengan pegangan kayu/ plastik tapi ada yang tanpa pegangan
• Pisau besar
• Pemegang terbuat dari kayu • Pisau sedang
• Bagian tengah/ pemegang terbuat dari kayu
• Pisau kecil terbuat dari Stainless Stell
• Lampu dengan sumbu dan memakai bahan bakat spiritus • Terdiri dari : - Phantom Cop - Standar -• Membuat balok dari gips • Tempat mengaduk gips, bahan cetak • Alat untuk
mengaduk Gips, bahan cetak
• Memotong Gips • Memotong dan
mengukir malam • Mengukir model
gigi. Gips dan malam • Melunakan malam
• Sebagai model rahang/ mulut dengan menanami gigi asli
-• Setelah selesai dipakai langsung dicuci bersih • Simpan dalam keadaan
bersih dan kering Sda
Sda Sda Sda Sda
• Setelah selesai dipakai, matikan api
• Bersihkan dan simpan dengan sumbu tertutup • Setelah selesai dipakai
langsung dicuci bersih • Simpan dalam keadaan
bersih dan kering -Tidak Kritis Sda Sda Sda Sda Sda Sda Sda Sda
PERALATAN DIAGNOSTIK
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
• Kaca mulut month mirror/ Spiegel
• Alat yang tangkainya dari logam/ non logam dengan diujungnya terdapat kaca berbentuk bulat
• Macam permukaan kaca:
- Datar
- Cembung
• Diameter kaca ada beberapa macam
• Melihat
permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata
• Membantu
memperluas daerah pekerjaan dengan menahan pipi, lidah, bibir
• Mengetahui ada tidak adanya lubang karies
• Melihat hasil perparasi/ tumpakan • Melihat kelainan
rongga mulut
• Setelah selesai dipakai cuci bersih dan disterilkan
• Simpan
• Bila kita pecah sudah buram, kaca baru dapat diganti tanpa mengganti tangkai baru, yang non logam sekali pakai buang
Kurang semi kritis
• Pinset (Dental Pinset)
• Alat yang menjepit dari stainless stell dengan ujung jepitan yang
melengkung
• Menjepis kapas, kasa, tampon, cotton roll
• Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan
• Disimpan
Kritis
• Sonde Explorer • Alat dari logam (Stainless steel) dengan ujunf runcing
• Ujung yang runcing hanya pada satu sisi (single end) atau kedua sisi (double end)
• Macam :
- Sonde bengkok/
melengkung ½ lingkara/ Half Moon
- Sonde lurus
• Mencari karies dan kedalamannya
• Memeriksa
adanya debris dan kalkulus
• Mengetahui adanya perforasi pulpa • Tangkainya untuk
perkusi
• Setelah selesai dipakai, dicuci bersih dan disterilkan
• Disimpan
• Kalau sudah tumpul maka ujungnya dapat ditajamkan dan dibentuk kembali
• • Mengetahui tumpatan/ tepi tumpatan sudah rata atau belum
• Excavator • Alat Stainless stell dengan bagian ujungnya menyerupai sendok kecil
• Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran-kotorannya atau sisa makanan yang terdapat di dalam kavita • Membongkar tumpatan sementara • Sda Kritis • Alat dental Rontgen
• Peralatan foto jaringan keras dengan penggunaan sinar Rontgen
• Untuk melihat gigi dan jaringan pendukung gigi - Gingiva - Jaringan periodentium - Tulang alviola • • Bagian luarnya dibersihkan Tidak kritis
• Vitalitester • Alat yang menggunakan aliran listrik yang akan menimbulkan reaksi pulpa • Untuk mengetahui vitalitas pulpa • Selesai dipakai ujungnya dilepas
dibersihkan dengan kapas alkohol
Kurang/ semi kritis
• Water Syringe • Terdiri dari empat bagian : 1. Penghisap 2. Badang 3. Belakang 4. Per • Untuk membersihkan karies waktu melakukan pemeriksaan gigi/ setelah preparasi gigi
• Setelah dipakai, dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Kurang/ semi kritis
PERALATAN PERLINDUNGAN KHUSUS
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1. • Periodontal
• Tebuat dari stainless stell • Untuk melihat dalamnya saku gusi
• Dicuci bersih dan disterilkan
• Kalau sudah rusak tumpul maka dapat dibentuk kembali dengan diasah
Kritis
2. • Scaler
• Terbuat dari stainelss stell • Bentuknya bermacam-macam
sesuai dengan kegunaannya
• Untuk
membersihkan karang gigi
• Sda Kritis
3. • Hoe Scaler
• Bentuknya seperti cangkul • Untuk meratakan permukaan akar
sehingga bebas dari karang gigi
• Sda Kritis
4. • Chisel Scaler
• Bentuknya seperti pahat • Untuk
membersihkan karang giig pada permukaan proximal gigi anterior
• Sda Kritis
5. • File Scaler
• Bentuknya seperti kikir • Alat ini jarang dipakai karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar
• Sda Kritis
6. • Sikle Scaler
• Bentuknya seperti bulan sabit • Untuk mengambil supra/ sub gingival calculus pada ruang Interdental
7. • Curet Scaler
• Bentuknya seperti sendok • Untuk mengambil sub gingival calculus jaringan cementum dan jaringan lunak dari dinding pocket
• Sda Kritis
8. • Cavitron/ Super Sonic Scaler
• Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi yang dijalankan dengan listrik/ elektrik • Bagian ujung dari alat-alat ini
dapat diganti-ganti disesuaikan dengan bentuk yang kita butuhkan
• Pada bagian ujung dari alat-alat ini pada lubang yang gunanya untuk mengeluarkan air ketika dipakai, maksudnya supaya tidak menjadi panas
• Ujung yang tipis dipakai untuk bagian aproximal
• Ujung yang permukaannya lebar dipakai untuk bagian buccal
• Ujung yang bisa dilepas dicuci bersih kemudian disterilkan • Sehabis pemakaian
bersihkan instrument • Bila terjadi subatan
pada tip, bersihkan dengan Cleaning Wire
Kritis
9. • Ultra Sonic Scaler
• Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi dengan kecepatan Ultra sonic
• Untuk
membersihkan karang gigi baik sub maupun supra serta debris dan stain
• Sda Kritis
10. • Air Scaler
• Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karang gigi dengan udara tekan dari kompresor
PERALATAN PENAMBALAN GIGI
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1 • Bur • Terbuat dari a) Baja b) Diamond • • • Bur Round
• Menurut besar kecilnya ada ukuran nomer 0 – 6
• Bentuknya bundar
• Untuk
melebarkan didning eavita waktu membuat preparasi
• Dicuci bersih dan sterikan
Kritis
• Bur Inverted Cone
• Menurut besar kecilnya ada ukuran 0 – 6
• Bentuknya ada yang sama besar dari atas ke bawah, ada yang makin ke ujung makin besar
• Untuk meratakan dasar cavitet
• Untuk membuat retensi berupa undercut pada cavitet
• Sda Sda
2
Spatel
B. Cement Spatel
• Terbuat dari Stainless stell • Bentuk dan ukurannya
berbeda-beda
• Ujungnya pipih
• Untuk mengaduk cement atau fletcher di atas mixing slab
• Sda Tidak kritis
C. Agate Spatel
• Terbuat dari plastik atau tulang
• Bentuknya hampir sama
dengan cement spatel
• Untuk mengaduk bahan tambalan
• Sda Sda
3. Mixing Slab
• Terbuat dari kaca
• Bentuk dan ukurannya
berbeda-beda
• Tempat
mengaduk feltcher, semen phosfat, silikat
• Sda Sda
stell
• Bentuknya berbeda-beda
• Ujungnya pipih
dan membawa bahan tambalan sementara, silikat., semen phosfat dari lempeng kaca ke dalam kavita
• Untuk
membentuk tambalan di atas pada abgian buccal lingual/ palatinal/ aproximal
5 Cement stopper/ cement plugger
• Bentuknya hampir sama
dengan amalgam stopper
• Ujungnya rata/ licin tidak bergaris-garis
• Untuk
memasukkan dan meratakan sement, lining (basis) ke dalam kavita
• Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
Semi kritis
6 Amalgam Carrier/ Amalgam pistol
• Terbuat dari stainless stell
• Bentuknya seperti pistol
• Untuk memasukkan amalgam ke dalam kavita terutama untuk RA • Sda 7. Amalgam Carver
• Terbuat dari stainless steel • Bentuknya seperti ketupat/ layang-layang • Untuk mengukir/ membentuk tumpatan/ tambalan amalgam yang disesuaikan dengan anatomi gigi
• Sda
8. Amalgam Flugger/ Amalgam Stopper
• Terbuat dari stainless steel
• Bentuk ujungnya
• Untuk menekan amalgam di dalam cavitet supaya padat
• Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
bermacam-macam bulat/ bulat telur • Pada bagian ujung ada
garis-garis, gunanya supaya
amalgam tidak jatuh pada waktu kita pakai
9. Burnisher
• Terbuat dari stainltess Steel
• Bentuk ujungnya bulat/ oval/ bulat telur, bentuk lain gabungan burnisher dan plastis instrument berbentuk huruf “Y”
• Permukaannya halus • Untuk menghaluskan tumpatan amalgam • Sda Sda 10.
Mortar dan Pestle/ Mortar dan Stamper/ lumpang dan alu
• Terbuat dari gelas
• Terdiri berbagai macam
ukuran
• Bentuk seperti lumang
kecil dan alu kecil
• Untuk mengaduk alloy dan air raksa (Hg)
• Dicuci bersih dikeringkan Sda 11. Amalgamator • Bekerjanya dengan tenaga listrik • Untuk mengaduk alloy dan air raksa (Hg)
• Jaga/ awasi aliran listrik
• Jangan ada bahan tumpatan tertinggal di alat tersebut
• Gunakan sesuai petunjuk dari pabrik
Tidak kritis
12. Timbangan amalgam • Terbuat dari nikel • Terdiri dari 2 bagian
1. Standar
• Untuk
menimbang alloy dan air raksa (Hg)
• Setelah dipakai, dibersihkan dari sisa-sisa alloy dan air raksa (Hg)
2. TImbangannya 13. Matrix A. Untuk dua permukaan (TVORY)
• Terdiri dari Stainsless Steel
• Terdiri dari 2 bagian 1. Matrix Retainer
2. Matrix Band ada lubang
• Dipakai sebagai dinding sementara pada waktu penambalan kelas dua, untuk dua permukaan
Mis :MO.Do
• Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Semi kritis
B. Untuk tiga permukaan (universal/ Toffle mire)
• Terbuat dari baja
• Bentuk ujungnya
bermacam-macam sesuai keperluan masing-masing
• Permukaan ada yang
keras, ada yang halus
• Untuk
memoles tambahan amalgam membentuk dan membuat tumpatan sedemikian rupa
• Dicuci bersih,
sterilkan dan disimpan
Sda
C. Sikat poles/ Bristle brush
• Terbuat dari sikat dengan tangkai baja
• Bentuknya ada dua
macam
1. Seperti roda (Wheel) 2. Seperti mangkok (cup)
• Untuk
membuat tumpatan amalgam menjadi bersih dan mengkilat
• Untuk
membersihkan gigi dari plak
• Sda
D. Rubber Cup • Tangkai terbuat dari
logam
• Ujungnya dari karet
• Bentuknya seperti • Untuk memoles tumpatan amalgam agar mengkilat • Dicuci bersih,
mangkuk kecil
E. Finishing Strip
• Terbuat dari semacam
kertas amplas yang halus sekali
• Bentuknya panjang
kira-kira selebar gigi depan
• Untuk
memoles tumpatan silikat
• Alat ini sekali
pakai, setelah dipakai langsung dibuang
PERALATAN PENCABUTAN GIGI
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1.
Tang cabut untuk mahkota gigi anterior rahang atas desidui
• Antara handle sampai dengan beaknya lurus
• Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
• Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
• Bentuknya kecil
• Untuk mencabut mankota gigi anterior atas sulung
• Cuci dengan memakai sikat terutama di bagian beak yang bergaris-garis
• Sterilkan • Simpan
Kritis
2.
Tang cabut untuk mahkota gigi posterior rahang atas desidui
• Antara Handle sampai Beak bentuk bayonet
• Kedua paruh berlekuk bila ditutup tidak bertemu
• Kedua paruh belekuk sebelah bukal maupun palatinal
• Tang anak untuk atas kanan dan kiri sama
• Bentuknya kecil
• Untuk mencabut mahkota gigi posterior mas sulung
• Sda Sda
3.
Tang Cabut untuk mahkota gigi anterior rahang bawah
• Antara handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 900 • Kedua paruh bila ditutup tidak
bertemu
• Tang untuk mahkota gigi kiri dengan kanan sama
• Bentuknya kecil
• Untuk mencabut mahkota gigi anterior bawah sulung
• Sda Sda
4 Tang cabut untuk mahkota gigi posterior rahang bawah
• Antara handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 900 • Kedua paruh bila ditutup tidak
• Untuk mencabut mahkota gigi posterior bawah sulung
bertemu
• Kedua paruhnya berlekuk-lekuk • Tang anak untuk mahkota gigi
molar kiri dan kanan bawah sama bentuknya kecil
5 Tang cabut untuk akar gigi anterior rahang atas
• Antara Handle sampai dengan beaknya lurus
• Kedua paruh beak bila ditutup akan bertemu
• Tang untuk akar gigi kiri dan kanan atas sama
• Bentuknya kecil
• Untuk mencabut akar gigi anterior atas sulung
• Ada Sda
6.
Tang cabut untuk akar gigi posterior rahang atas
• Antara Handle sampai dengan beaknya berbentuk bayonet, ada pula yang berbentuk “S”
• Kedua paruh bila ditutup akan bertemu
• Tang untuk akar gigi kiri dan kanan atas sama
• Bentuknya kecil
• Untuk mencabut akar gigi posterior atas sulung
• Sda Sda
7
Tang cabut untuk mahkota gigi anterior rahang bawah
permanent
• Antara handle sampai dengan beaknya 90
• Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
• Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
• Untuk mencabut gigi incisivus vaninus permanent
• Sda Sda
8 Tang cabut untuk mahkota gigi premolar
• Antara Handle sampai dengan beaknya 450
• Untuk mencabut mahkota gigi premolar
rahang bawah permanent
• Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
• Kedua paruh tidak berlekuk • Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
bawah permanent
9
Tang cabut untuk mahkota gigi molar rahang bawah
• Antara handle sampai dengan beaknya 900
• Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu
• Kedua paruh berlekuk
• Tang untuk gigi kiri dan kanan sama
• Untuk mencabut molar bawah permanent
• Sda Sda
10
Tang cabut akar gigi anterior rahang atas permanent
• Antara Handle sampai dengan beaknya lurus
• Kedua paruh bila sditutup akan bertemu
• Untuk mencabut akar gigi anterior atas permanent
• Sda Sda
11.
Tang cabut untuk akar gigi posterior rahang atas permanent
• Antara handle sampai dengan beak berbentuk bayonet
• Kedua paruh dila ditutupkan bertemu
• Untuk mencabut akar gigi posterior rahang atas permanent
• Sda Sda
12.
Tang cabut untuk mahkota gigi molar tiga rahang atas
• Antara handle sampai dengan beaknya berbentuk seperti bayonet • Kedua paruh bil ditutupkan tidak
bertemu
• Untuk mencabut gigi posterior rahang atas permanent
• Sda Sda
13. Tang cabut untuk akar gigi rahang bawah permanent
• Antara Handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 900 • Kedua paruh bila ditutup akan
bertemu
• Untuk mencabut akar gigi rahang bawah permanent
• Untuk akar gigi rahang bawah permanent
14. Bein
• Alat dari bahan stainless steel yang bagian ujungnya tajam dan pipih • Bentuknya lurus
• Bengkok
- Mesial
- Distal
• Untuk melepaskan gigi dari jaringan
periodontum
• Untuk mengambil akar
• Sda
• Kalau bagian unjungnya yumpul dapat ditajamkan lagi
Sda
15. Cryer
• Alat dari bahan stainless steel yang berbentuk “T”
• Bentuk ujungnya berbeda-beda
• Untuk mengambil sisa akar • Apabila kita • Sda Sda 16. Alat SUntik A. Record
• Terdiri dari bermacam-macam ukuran : 1 cc/ 2 cc dll, jarum dan bagian kepala bagian belakangnya terbuat dari stainless steel bagian tengah/ tabung terbuat dari kaca/ gelas
• Sebagai alat suntik • Sda Sda
B. Cartridge
• Berbeda dengan spuit biasa, Catridge ini harus memakai obat injeksi yang khusus, yaitu yang
ditempatkan di dalam carpul, jadi obatnya tidak dipindahkan seperti pada record, setelah dipakai carpule
dikeluarkan dari spuit, jarumnya dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan
• •
C. Cito Ject • Pada prinsipnya sama dengan Catridge, jarumnya lebih kecil
• Cara memasukkan/
menekan pada waktu mengeluarkan obat, ada yang dari samping dan dari belakang, tanpa aspirasi
D. Disposible
• Kecuali jarumnya, seluruhnya terbuat dari plastik, alat ini dibuat dengan maksud untuk sekali pakai, kemudian dibuang bentuknya sama dengan record
ALAT BEDAH MULUT SEDERHANA
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1. Rastorium
• Alat dari stainless steel
• Bentuk panjang dengan ujung piih dan tumpul
• Untuk membuka/ memisahkan mueosa dan periosteum dari tulang
• Setelah selesai dipakai, cuci bersih, sterilkan dan simpan
• Kalau ada bagian yang rusak, maka dibentuk
kembali dengan diasah
Kritis
2. Scalperl/ lancet/ pisau bedah/ surgical blade
• Pisau dari stainless steel yang dipakai pada tindakan operasi ada 2 macam :
1. Blade dan handle jadi satu 2. Blade dan handle terpisah
• INcisisi • Untuk yang Blade dan Handlenya jadi satu, cuci bersih, sterilkan simpan kalau bagian blade tumpul dapat ditajamkan
• Untuk yang terpisah handlenya dicuci bersih, sterilkan simpang bladenya sekali pakai
Sda
3. Suture Needle
• Jarum jahit ringan • Bentuk haltmoon
• Terbuat dari bahan stainless steel • Ujungnya berbentuk triangular • Ukurannya kecil sampai besar • Ditandai nomor besar ke kecil • Ditandai nomor besar ke kecil
• Menjahit jaringan • Cuci bersih, sterilkan dan simpan
Sda
4. Needle Holder
• Terbuat dari Stainles steel • Bentuknya seperti gunting tapi
ujungnya tidak tajam, ujung pipih dan ada bagian yang kasar
• Ditangkainya mempunyai engait untuk mengunci
• Memegang suture needle
• Sda Semi kritis
arteri clamp • Bentuknya seperti Needle holder tapi ujungnya halus
pembuluh darah
6. Check Reatractor
• Terbut dari stainless steel • Bentuknya lurus dengan ujung
melebar dan melengkung
• Menahan/ menjepit mucosa pipi
• Sda Sda
7. Lip Retractor
• Alat dari stainless steel • Bentuk lurus dengan ujung
melengkung ndan lebih kecil dari check retractor
• Untuk menahan/ menarik pipi
• Sda Sda
8. Tissue retractor
• Alat dari stainless steel • Bentuk lurus dengan ujung
melengkung tajam dan berjari dua/ tiga, seperti garpu yang dibengkokkan
• Menahan/ menarik jaringan
• Sda Sda
9. Bone Chisel • Tatah/ pahat dari stainless steel • Untuk memecah/ separasi gigi/ tulang
• Sda Sda
10. Hammer • Palu dari stainless steel • • Sda
11. Bone file •
Kikir dari stainless steel • Menghaluskan permukaan tulang yang kasar
• Sda Sda
12. Knabel tang •
Suatu alat dari stainless steel seperti tang cabut dan ujungnya tajam
• Memotong tulang tajam/ ujung akar pada radix perforasi
• Sda Sda
13. Gum Scissors • Gunting untuk jaringan • Menggunting jaringan/ gusi
• Sda Sda
14. Pincet chirurgis
• Bentuknya hampir sama dengan pinset anatomi, bedanya di kedua ujungnya terdapat tonjolan. Ini adalah untuk memegang jaringan
• Memegang
jaringan
• Sda Sda
15. Pincet anatomis •
Bentuk dan besarnya sama dengan pincet biasa, tapi kedua ujungnya lurus
• Untuk memegang alat-alat kecil seperti jarum injeksi
16. Bur tulang/ fraser
• Terbuat dari metal • Alur tajam dan dalam
• Dipakai dengan straight hand piece • Untuk mengambil tulang • Sda Sda 17. • • • ALAT-ALAT PELENGKAP
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
1. Nier Bekken Bengkok
• Suatu alat/ tempat dari stainless steel berbentuk ginjal yang terdiri dari bermacam-macam ukuran
• Tempat alat/ kotoran-kotoran pada waktu bekerja
• Setelah selesai dipakai cuci bersih, sterilkan/ simpan
Tidak kritis
2. Konren Tang
• Seperti Needle Holder tetapi lebih panjang
• Untuk mengambil alat-alat dari dalam sterilisasi
• Sda Sda
3. Dressing drum
• Terbuat dari stainless stell • Bentuknya seperti drum • Ada bagian yang
berlubang-lubang yang biasa dilihat dan ditutup
• Tempat
menyimpan alat-alat/ bahan yang terbuat dari kartun yang akan disterilkan
• Sda Sda
4. Dappen dis/ dappen glass
• Terbuat dari glass
• Berbentuk seperti mangkuk glass kecil
• Untuk
meletakkan obat-obatan yang dipakai waktu bekerja di klinik gigi
• Sda Sda
5. Water Syringe/ water sputt
• Terdiri dari empat bagian : 1. Penghisap 2. Badan 3. Belakang 4. Per • Membresihkan kavita waktu melakukan pemeriksaan gigi • Sda Sda
pegas
porselen pada bagian dalam dari alat ini ada pergunaannya untuk
mendorong kapas keluar
meletakkan kapas
7. Tongue Holder
• Terbuat dari stainless steel • Terdiri dari :
a) Tangkai Tongue holder b) Daun penahan dagu c) Daun penahan lidah
- Bagian tengah - Bagian kiri - Bagian kanan
• Untuk menahan lidah pada waktu penambalan gigi RB dan pada waktu melakukan topikal aplikasi
• Sda Sda
8. Lampu spirtus
• Lampu dengan sumbu dan memakai bahan bakar spirtus
• Melunakkan malam
• Flaming
• Setelah selesai dipakai matikan api
• Bersihkan dan simpang dengan sumbu tertutup
Sda
9. Finger protector
• Alat terbuat dari stainless steel • Dan berbentuk jari tangan
• Untuk melindungi jari tangan dari gigitan penderita pada waktu perawatan giginya
• Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
Semi kritis
10. Hand Schoen/ Rubber Gloves
• Sarung tangan terbuat dari karet • Untuk melindungi tangan/ jari dari
kontaminasi langsung dengan mucosa
• Sarung tangan dibilas dan dibersihkan dengan sabun pada bagian luar dan dalamnya
• Periksalah sarung tangan itu bocor atau tidak dengan cara memasukkan
air ke dalamnya, kalau masih baik dikeringkan luar dan lap bersih yang kering atau digantung secara terbalik
• Beri talk tipis bagian luar dan dalamnya
• Susun sepasang-sepasang (kiri dan kanan) • Masukan dalam
stoples tertutup yang diberi tablet formalin selama 24 jam dihitung mulai saat dimasukkan
11 Chip Blower
• Bagian bawah terbuat dari karet, bagian atas terbuat dari stainless stell
• Untuk
mengeringkan cavita setelah itu disterilkan dengan alkohol 70%
• Untuk
membersihkan cavita dari sisa-sisa
pengeboran waktu kita membuat preparasi
• Untuk
mengeringkan pada waktu topikal aplikasi gigi
• Digosok dengan kapas alkohol
C. DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT
Dental chair mounted unit adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan gigi
Peralatan Dental Chair Mounted Unit terdiri dari : a. Dental Unit
Dental unit adalah bagian yang berfungsi sebagai kontrol untuk mengatur kecepatan putaran bur, tekanan udara, aliran dan catu daya listrik untuk dental chair, lampu periksa serta bagian-bagian lainnya
b. Dental chair
Dental chair adalah kelengkapan dental chair mounted unit yang dipergunakan untuk tempat duduk pasien selama pemeriksaan dan perawatan gigi berlangsung
Pengelompokkan Dental Unit Secara Tehnis, sebagai berikut: a. Dental Unit dengan Sistem Konvensional
Dental unit dengan sistem konvensional adalah dental chair mounted unit yang menggunakan elektro motor untuk memutar mata bur, kecepatan putaran sampai dengan 20.000 rpm. Pada umumnya Dental Chair Mounted untuk ini dilengkapi dengan Dental Chair eprgerakannya secara manual hidraulik
b. Dental Chair Mounted Unit Dengan Sistem Air Jet
Dental Unit dengan sistem air jet adalah Dental chair mounted unit yang menggunakan udara tekan untuk menggerakkan putaran mata bur. Apabila mata bur digerakkan oleh turbine udara kecepatan putaran sampai dengan 400.000 Rpm, sedangkan memakai micro motor kecepatan putaran sampai dengan 40.000 Rpm. Pergerakan dental chair menggunakan electro motor atau hidrolik
Penggunaan Dental Chair Mounted Unit a. Prasarana dan Ruangan
Agar dental mounted unit dapat dioperasikan dengan baik, diperlukan beberapa prasarana sebagai berikut :
1. Sumber daya listrik dengan kapasitas daya dental yang cukup dan sakelar utama berada di dalam ruangan dental instalasi listrik sebaiknya dilengkapi dengan hubungan penahanan yang memenuhi syarat
2. Sumber air bersih yang memenuhi kualitas air minum dengan tekanan 2-3 bar. Instalasi perpipaan berada di bawah lantai
3. Instalasi perpipaan untuk air buangan
4. Perpipaan untuk udara tekan yang berasal dari kompresor (bila kompresor terpisah dari dental unit
5. Ruangan yang dipergunakan untuk dental unit harus bersih dan nyaman
b. Prosedur tetap pemakaian dental unit yang perlu diketahui oleh teknisi rumah sakit:
1. Persiapan
a) Periksa catu daya listrik dantekanan air yang masuk ke dental unit b) Hidupkan kompresor sampai tekanan penuh (maksimum)
c) Hidupkan dental chair mounted unit dan periksa indikator 2. Pengoperasian
a) Hidupkan micro motor HP dengan cara mengatur kecepatan putaran, rendah sampai putaran tinggi. Untuk micro motor HP yang dilengkapi dengan pengatur kecepatan, periksa kecepatan putaran mata bur dengan merubah posisi foot switch control dan periksa apakah air keluar dari ujung HP pada waktu mata bur berputar
b) Hidupkan syringe/ sprayvit dengan cara menekan tombol HP baik untuk tekanan air maupun tekanan udara
c) Hidupkan turbine air jet HP dengan cara mengatur kecepatan putaran mulai dari putaran rendah sampai dengan putaran yang tinggi, periksa apakah air bersih keluar dari ujung HP pada waktu mata bur berputar
d) Operasikan suction ejector dengan cara menekan tombol pada HP injector kemudian celupkan ujung injector ke dalam gelas yang berisi air bersih dan lakukan penghisapan
e) Hidupkan lampu periksa (operating lamp) dengan cara menekan menekan sakelar ke posisi “ON”
f) Gerakan dental chair dengan cara menekan tombol/ sakelar yang tersedia, sesuai fungsinya, yaitu gerakan naik turun, gerakan sandaran badan dan gerakan sandaran kepala
3. Pengemasan
Pengemasan dilakukan setelah kegiatan pengoperasian selesai, yaitu sebagai berikut:
a) Matikan lampu periksa
b) Kembalikan posisi sandaran badan dan sandaran kepala ke posisi tegak
c) Matikan kran air
d) Matikan sakelar utama dental unit
e) Matikan kompresor dan lakukan pembuangan sisa udara yang ada dalam tengki kompresor
f) Lepaskan mata bur dari HP dan kembalikan semua HP pada tempat tersedia
KELENGKAPAN DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT AIR JET
Kelengkapan yang menunjang untuk kelancaran operasionalisasi dental unit adalah:
a. Syringe/ sprayvit b. Turbine hand piece c. Micro motor hand piecer d. Scaler hand piece
e. Saliva ajector
f. Suction (tergantung merek unit)
g. Mengkok tempat pembuangan air kumur (bowl)
h. Saluran pengisian air kumur, lengkap dengan tempat gelasnya i. Lampu periksa (operating lamp)
j. Tray untuk menyimpan/ meletakkan instrumen, obat gigi dan lain-lain
PENGGUNAAN DENTAL UNIT KONVENSIONAL A. Prasarana
1. Sumber daya listrik 2. Sumber daya air bersih
3. Instalasi perpipaan untuk air, untuk air buangan 4. Ruangan
B. Penggunaan 1. Persiapan
a. Periksa listrik
b. Pasang mata bur dan hang piece c. Hidupkan dental unit, periksa lampu 2. Pengoperasian
a. Hidupkan mesin b. Hidupkan lampu c. Gerakan dental unit 3. Pengemasan
a. Matikan lampu
b. Kembalikan ke posisi dental chair c. Matikan kran air
d. Matikan saklear utama
e. Lepaskan mata bur dari hang piece f. Lepaskan hand piece
4. Kompresor
Kompresor adalah sumber udara tekan untuk keperluan operasional dental chair mounted unit (air jet)
a) Berdasarkan pemakaiannya kompresor dibagi 2 (dua) sistem
- Kompresor dengan sistem sentral (digunakan untuk melayani beberapa dental unit)
- Kompresor dengan sistem tunggal (digunakan untuk melayani satu dental unit )
Pada dasarnya baik kompresor dengan sistem sentralisasi maupun sistem tunggal prinsip kerjanya sama, hanya karakteristik teknik yang berbeda, dimana untuk kapasitas sistem sentral lebih besar dari pada sistem tunggal.
Kompresor sistem tunggal terdiri dari dua macam:
- Kompresor sistem tunggal terpisah. Pada jenis ini kompresor terpisah dari dental unit dan pada umumnya menggunakan electric kompresor
- Kompresor sistem tunggal. Dalam hal ini kompresor menjadi satu dengan dental chair mounted unit
b) Kompresor tanpa oli (Oil Free) - Mahal
- Tidak memerlukan perawatan - Udara yang dikeluarkan bebas oli
PEMELIHARAAN DENTAL CHAIR MOUNTER UNIT
No Jenis
Pemeliharaan
Komponen/
Bagian Alat Kegiatan Pemeliharaan Pelaksana Keterangan 1. Harian Dental unit,
dental chair
- Bersihka
n bagian-bagian luar dari debu/ kotoran lain dengan kain -Petugas poli gigi Indikator pada dental unit, dental chair - Periksa lampu-lampu idikator -Pemakaian alat Hand piece, scaler, bur - Lepas hand piece -Pemakai alat Dental unit dalam keadaan off Micromotor - Lepaskan micromotor dan turbine -Pemakaian alat Dental unit dalam keadaan off
Turbin/ air jet - Semprotk an spray khusus pada bearing
- Berikan
pelumas dengan oli
-Suction injector dan selang
- Matikan/
unit lepaskan injector, keluarkan filter dengan pinset,
gunakan vasaline pada setiap boring
- Bersihka
n filter dengan cairan khusus desin solution injector -Petugas Poli Gigi Mangkok pembuangan (bowl) - Cuci dengan bahan pembersih -Pemakai alat 2. Mingguan Dental chair,
dental unit
- Bersihka
n pelumas pada bagian-bagian yang bergerak dengan oil/ minyak -Teknisi Jika tidak memungkinkan untuk dipakai, maka ganti baru apabila kondisi dan fungsi solenoid tidak normal
segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut Saringan air dan udara - Tutuplah
kran kemudian buang air dan udara melalui sprayvit, buka
penutupnya (caps) dan bersihkan filter -Teknisi Sda Selenoid valve untuk air dan udara
- Hidupka
n dan matikan saklar secara bergantian, periksa kondisi dan fungsi solenoid yang berhubungan langsung -Teknisi Sda Pressure regulator dan regulator - Hidupka
n dan matikan saklar secara bergantian periksa kondisi dan fungsi pressure regulator yang
berhubungan langsung
-Teknisi
3. Bulanan Lampu dental unit
- Lepaskan
kaca penutup lampu
- Bersihka
n replektor dengan sejenis kain halus
-Teknisi Hand piece Sparyvit/ spyringe Scaller Dental unit - Sterilkan - Sterilkan - Sterilkan - Periksa
catu daya pada bagian dalam dental unit
-Pemakai alat Prasarana listrik dan sumber daya air - Lakukan pengecekan tegangan listrik - Lakukan pemeriksaan kualitas air -Teknisi -Pemakai alat Kompresor - Periksa skala penunjukkan manometer -Teknisi
Selang-selang penghubung pada dental unit - Lepaskan dan lakukan pembersihan dengan udara tekan -Teknisi
Dental Unit - Lakukan
pengujian fungsi dari dental unit secara keseluruhan
-Teknisi
4. Triwulan Kompresor - Periksa
oil kompresor (untuk kompresor yang memakai oil)
- Bersihka
n tengki kompresor dair kotoran dan air
- Periksa savety valve kompresor -Teknisi -Teknisi -Teknisi Apabila oil kurang, ditambah Manometer - Periksa penunjukkan manometer -Teknisi Kompresor dalam keadaan hidup Dental Chair mounted unit - Periksa keseimbangan arm/ pemegang lampu -Teknisi Apabila ada kerusakan, segera diperbaiki
MATRIKS PERMASALAHAN DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT
NO KELUHAN ANALISA
KERUSAKAN
TINDAKAN 1. Dental unit tidak dapat
dihidupkan
1. Sakelar
utama belum dihubungkan
2. Tidak
ada tegangan listrik pada catu daya
3. Sekerin
g putus
4. Sakelar
tidak berfungsi
- Hubungk
an sakelar utama dan hidupkan
- Periksa
sekering utama kalau rusak diganti
- Ganti
sekering
- Ganti
sakelar bila rusak 2. Air pada sprayvit/
syringe tidak keluar
1. Tekanan air kurang 2. Saringan kotor atau rusak 3. saluran pada selang HP tersumbat - Periksa tekanan air - Bersihkan
saringan air, apabila rusak ganti dengan yang baru
- Bersihkan
dengan kawat halus dan udara tekan 3. Udara pada sprayvit/
syringe tidak keluar
1. Tekanan udara dari kompresor kurang
2. Saringan udara kotor atau rusak
- Periksa penunjukan manometer, apabila kurang, periksa kompresor - Bersihkan saringan udara 4. Micro motor tidak
berputar
1. Tekanan udara dari kompresor kurang 2. Saringan udara kotor/ rusak 3. saluran pada selang dan HP tersumbat 4. Foot switch
control tidak berfungsi 5. Bearing macet
- Periksa
penunjukkan manometer
- Bersihkan
saringan udara, bila rusak ganti dengan yang baru
- Bersihkan
dengan kawat halus dan udara tekan
- Periksa
switch
- Periksa
bearing, apabila rusak ganti
5. Air pada HP micromotor tidak keluar
1. Tekanan air kurang
2. Saringan air kotor atau rusak 3. saluran pada selang dan Hp tersumbat - Periksa tekanan air - Bersihkan
saringan air, bila rusak ganti dengan yang baru
- Bersihkan
dengan kawat halus dan udara tekan 6. Turbine/ air jet tidak
berputar
1. Tekanan udara dari kompresor kurang 2. filter udara kotor
rusak
3. Bearing macet 4. Foot switch tidak
berfungsi
- Periksa
manometer
- Bersihkan
filter udara, apabila rusak ganti dengan yang baru
- Periksa
bearing
- Periksa
kontak pada foot switch
7. Pengisian air kumur tidak berfungsi
1. Tekanan air kurang
2. Saringan air kotor atau rusak
- Chek
tekanan air
- Bersihkan
saringan air, bila rusak ganti dengan yang baru
8. Pengisian air kumur mengalir terus
1. Saringan air rusak 2. Sistem otomatis
pengisian air rusak
- Ganti
saringan baru
- Periksa
sistem otomatis pengisian air 9. Air pada saluran
pembersih mangkok (bowl) tidak keluar
1. Tekanan air kurang
2. filter air kotor
- Periksa
tekanan air
- Bersihkan
filter air, apabila rusak ganti dengan yang
baru 10. Saliva ejector tidak
berfungsi
1. Tekanan air kurang
- Periksa
dan perbaiki top water
- Periksa
tekanan air 11. Pergerakan dental chair
tidak dapat naik turun
1. Catu daya ke lampu tidak ada 2. Kabel penghubung
tidak tersambung 3. Dudukan fitting
lampu tidak tepat 4. Lampu putus - Periksa tegangan ke lampu - Periksa kabel penghubung - Perbaiki dudukan fitting - Ganti
lampu dengan yang baru
12. Pergerakan dental chair tidak dapat naik turun
1. Motor
tidak berputar
2. sistem
hidrolik tidak bekerja
- eriksa catu tegangan ke motor - periksa sekering - Roda gigi
macet dan segera perbaiki
13. Pergerakan sandaran kepala dan sandaran badan pada dental chair tidak bekerja
1. Tidak ada catu daya
- Periksa
catu daya ke motor
- Roda gigi
macet segera perbaiki
- Periksa
oil level dan sistem hidroliknya
14. Kompresor tidak bekerja 1. Tidak ada catu daya
- Periksa
tegangan ke motor
- Periksa
sekering, apabila putus, ganti dengan yang baru
2. Motor tidak berputar
- Periksa
lilitan pada motor
- Periksa
oil level
15. Komresor bekerja terus - Perbaiki
D. HAND PIECE
1. Berdasarkan kecepatan putaran bur 1. Low speed
2. High speed
• Low speed ada 2 macam
- Micro motor (dengan tenaga listrik) - Air motor (dengan udara tekan) Pemeliharaan :
Tiap-tiap ganti pasien bagian kepala dari hand piece ini digosok dengan kapas yang dibasahi oleh alkohol.
Tiap hari alat ini setelah dipakai diputar dalam alkohol, supaya sisa bekas membur terbuang, memutarnya menurut arah jarum jam kita-kita 3 menit, setelah itu diputar berlawanan dengan arah jarum jam kira-kira 3 menit lagi.
Setelah diputar dalam alkohol, diputar-putar selama 3 menit lagi dengan arah seperti tadi.
Kemudian alat ini disimpan dalam tempat dimana alat ini bisa diberdirikan, umpamanya pemberian minyak pelumas maupun cara peletakan sesuai dengan aturan pabrik.
Khusus air motor sewaktu menyemprotkan minyak pelumas dari pangkal HP harus sampai keluar kepala.
• High Speed
Pemeliharaan hampir sama dengan Low speed (air motor) hanya berbeda dari jenis pelumas yang digunakan
2. Berdasarkan Bentuk 1. Straight hand piece 2. Contra angle hand piece Gunanya:
Untuk meneruskan putaran mesin ke bur. Alat ini harus dipelihara dengan hati-hati karena terdiri dari bagian-bagian yang kecil dan bergerigi. Straight hand piece digunakan dengan menggunakan bur yang bertangkai panjang. Contra angle hand piece digunakan dengan memakai bur yang bertangkai pendek
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Jangan sekali-kali dibuka dengan tang, sebab kemungkinan bentuknya akan berubah. Perhatikan waktu memasang HP ke dental unit harus kuat betul, kalau kita memakai contra angle dalam keadaan tidak terpasang kuat, alat ini akan cepat rusak atau giginya akan patah.
Tiap-tiap habis memakai bur harus dilepaskan dari handle piece, kalau tidak kemungkinan akan berkarat dan sukar dilepaskan dari alat itu
E. MEMPERTAHANKAN UJUNG DARI SCALER DAN KURRET AGAR TETAP TAJAM
Instrument jika kita peroleh dari pabrik dalam keadaan tajam ujungnya. Ketajaman instrument memudahkan pengambilan kalkulus, tanpa membutuhkan upaya yang besar dan sedikit kemungkinan terjadinya trauma pada permukaan gigi maupun jaringan gusi.
Lambat laut bagian ujung instrument tersebut akan menjadi tumpul, hal ini menyebabkan operator membutuhkan tenaga dan upaya dalam melakukan suatu pekerjaan dengan alat yang tumpul tersebut dan ditubuhkan waktu kerja yang lebih lama dalam mempergunakan alat tersebut dan bahaya kerusakan jaringan gusi menjadi lebih besar.
Adalah sangat mudah untuk mempertahankan alat agar tetap tajam, hanya membutuhkan waktu sedikit dan ia akan menghindarkan kita dari resiko kerja yang merugikan
Peralatan
1. Test stick pigure pada batang
Ini lebih mudah dan lebih aman dibandingkan dengan menekan alat pada kuku ibu jari yang banyak mengandung bakteri
2. Denstply sharpening oil/ minyak pelumas merk “dentslply”
Minyak pelumas yang encer berfungsi untuk melumasi batu engasah dan menghilangkan kotoran metal
Merupakan batu pengasah yang cukup tajam untuk membentuk kembali ujung instrumen. Batu ini sama efektifnya dengan batu Arkansas
4. Arkansas atau ceramicolor slip
Digunakan untuk tahap terakhir dalam mengasah atau membentuk ujung lengkung instrument
PROSEDUR PENGASAHAN PADA UMUMNYA
Tujuan pengasahan ini adalah untuk mempertahankan bentuk ujung instrument. Hal ini membutuhkan pengamatan yang teliti pada bagian ujung instrument, terutama pada instrument yang belum dipakai. Lakukan pengamatan di bawah kaca pembesar. Pengasahan dianjurkan menggunakan instrument batu yang datar. Hal ini menghindari terlukanya tangan kita pada waktu instrument tergelincir dari batu pengasah atau sebaliknya.
Dengan latihan singkat maka segala bentuk ujung pemotong (cutting edge) dari instrument dapat diasah dengan sempurna. Lakukan stroke terakhir pada cutting edge untuk menghilangkan ujung bergelombang yang terbentuk.
HALAMAN 49
Gambar cutting
Selalu gunakan minyak pelumas “Dentsplu” agar batu bebas dari kotoran metal. Selalu memeriksa ketajaman dari cutting edge dengan test stick atau kuku jari. Letakkan batu pengasah pada permukaan yang pada kita-kira 150 mm (6”).
Ada dua cara yang digunakan untuk memegang instrument, yaitu:
• Pen Grasp
Telunjuk diletakkan pada leher instrument, ibu jari diletakkan di belakangnya dan instrumen bersandar pada bagian belakang dari ruas tangan jari pertama • Palm Grasp
Letakkan instrument ibu jari dari telunjuk bersandar pada genggaman tangan. Untuk mengira-ngira sudut dari batu pengasah, lihat permukaan pengasah dari belakang. Sekarang anda siap melakukan pengsahan.
BAB III
MACAM JENIS BAKTERI DAN ENYAKIT YANG PERLU PERLAKUAN KHUSUS
A. MACAM-MACAM DAN JENIS SERTA MARPHOLOGI BAKTERI 1. Pengertian Umum Microbiologi
Mikro = Mikros = Kecil bersel satu
Bio = Bios = Hidup
Logi = Logos = Ilmu
Pengertian mikro biologi adalah :
Ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil bersel satu dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop
Mikro biologi kedokteran meliputi disiplin ilmu seperti bakteriologi, immunologi, virology, parasitologi dan genetika
• Bakteriologi : Mempelajari tentang bakteri
• Immunologi : Mempelajari tentang mekanisme timbulnya kekebalan tubuh terhadap infeksi
• Virology : Mempelajari tentang virus
• Parasitologi : Mempelajari parasit penyebab penyakit • Mikologi : Mempelajari jamur penyebab penyakit • Genetika : Mempelajari tentang hereditas dan variasi 2. SEJARAH KUMAN
Dalam mikrobiologi kedokteran dipelajari mikro organisme yang ada kaitannya dengan penyakit (infeksi) dan dicari jalan bagaimana cara pencegahan, penanggulangan, serta pemberantasannya. Ilmu ini terus berkembang, karena mikro organisme sebagai makhluk hidup mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru, sehingga hal ini merupakan tantangan dalam ilmu kedokteran. Sebagai contoh, dengan ditemukannya antibiotika yang merupakan suatu kemenangan besar bagi ilmu kedokteran dalam memerangi kuman-kuman penyebab infeksi, tidaklah berarti bahwa kuman-kuman penyebab infeksi tersebut telah terkalahkan, karena kenyataannya mereka tetap mampu menyebabkan infeksi. Ditemukannya jenis-jenis kuman baru, sifat-sifat yang baru dan jenis infeksi atau yang tidak mau sembuh, semuanya ini merupakan bukti bahwa kuman-kuman tadi mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru.
Penyakit infeksi sebenarnya telah dikenal sejak jaman dulu. Orang-orang purba menganggap bahwa penyakit infeksi merupakan suatu kutukan para dewa atas dosa-dosa manusia, sehingga untuk
menyembuhkan penyakit tersebut diperlukan pengorbanan-pengorbanan. Kemudian muncul Hipocrates dengan anggapannya bahwa penyakit infeksi terdiri dari dua faktor yaitu intrinsic yang terdapat dalam tubuh penderita dan ekstrinsik yang terdapat di luar yaitu yang berhubungan dengan udaya yang karena suatu hal yang tidak diketahui, berubah menjadi buruk/ rusak (pada penyakit malaria).
Selanjutnya muncul teori GENERATIO SPONTANEAE yang mengatakan bahwa makhluk hidup dapat timbul dari benda-benda mati. Teori ini dapat belahan beberapa lama. Teori ini kemudian ditinggalkan karena ada penemuan baru yang diawali dengan berhasilnya ANTONI VAN LEUWENHOEK melihat makhluk-makhluk kecil dalam berbagai cairan dengan menggunakan mikroskop. Makhluk-makhluk kecil inilah yang sekarang kita kenal sebagai kuman.
LOUIS PASTEUR (1860) memanfaatkan teori Leeuwenhoek tadi untuk membuktikan bahwa teori generation spontanae tidak benar. Ia melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu di dalam suatu labu dengan tujuan mematikan jasad-jasad renik yang terdapat di dalamnya. Ternyata setelah didiamkan beberapa waktu, kaldu tersebut menjadi keruh.
Percobaan yang berikutnya adalah serupa dengan percobaan yang terdahulu tetapi dengan menggunakan labu yang berleher panjang yang bagian tengahnya berbentuk huru “U” yang berisi cairan, sehingga udara luar tidak dapat berhubungan dengan kaldu di dalam labu. Dalam percobaan ini ternyata kaldu di dalam labu tetap jernih, tetapi akan menjadi keruh apabila cairan di dalam leher “U” tadi dibuang sehingga memungkinkan udara langsung masuk ke dalam labu.
Kesimpulan percobaan ini adalah bahwa kekeruhan kaldu ini terjadi akibat pertumbuhan mikroba yang ada di dalam udara. Mikroba-mikroba dalam udara inilah yang menjadi penyebab pembusukan sampah, makanan dan minuman.
Penemuan Louis Pasteur berupa vaksin hydrophobia merupakan lompatan terbesar di dalam ilmu kedokteran. Beliau tetap dicatat sebagai orang yang meletakkan dasar-dasar mikrobiologi, karena beliau dikenal sebagai Bapak Mikrobiologi.
Kebenaran teori Pasteur ini dibuktikan oleh LISTER, seorang hali bedah yang telah melakukan tindakan-tindakan aseptic pada waktu melakukan pembedahan dengan menggunakan desinfektan yang dapat mematikan kuman-kuman yang terdapat di udara.
Dengan tindakan-tindakan ini ternyata kematian karena infeksi menggunakan semprotan pembedahan asam karbonat pada luka selama berlangsungnya pemedahan, Oleh sebab itu beliau disebut BAPAK PEMBEDAHAN (ANTISEPSIS).
Besamaan waktunya dengan Pasteur, seorang dokter Jerman beranama ROBERT KOCH (1854) mengadakan penelitian terhadap kuman-kuman ANTHRAX yang menyerang ternak dalam biakan murni dengan menggunakan akan pembersihan penyakit yang sama bila dimasukkan ke dalam menimbulkan penyakit yang sama apabila dimasukkan dalam tubuh manusia, tubuh binatang percobaan yang pekas.
Dengan berdasarkan tubuh penemuan ini maka KOCH mempopulasikan kriteria mengenai kuman-kuman yang tidak sebagai POSTULAT KOCH, yaitu:
a) Kuman harus selalu dapat ditemukan dalam tubuh binatang yang sakit, tetapi tidak dalam binatang yang sehat
b) Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakan dalam bentuk biakan murni di luar tubuh binatang
c) Biakan murni kuman tersebut harus dapat menimbulkan penyakit yang sama pada binatang percobaan
d) Kuman tersebut harus diasingkan dari tubuh binatang percobaan mati ROBERT KOCH DIKENAL SEBAGAI BAPAK MIRKOBIOLOGI MODERN
Melihat kenyataan bahwa seseorang yang sembuh dari suatu penyakit tidak mudah untuk mendapatkan penyakit yang sama untuk kedua kalinya, telah mendorong para penyelidik untuk melakukan penelitian-penelitian tentang penebalan.
EDWARD JENNER (1749 – 1823) melihat bahwa pemerah sapi yang mendapat infeksi cacar sapi (cowpox) ternyata kebal terhadap penyakit cacar (Smallpox atau Variola). Ia kemudian menyusun konsep tentang vaksinasi kekebalan orang terhadap penyakit smallpox (cacar) dengan jalan memberi vaksinasi dengan cacar sapi (Cowpox)
Edward Jenner kemudian dicontoh oleh Pasteur untuk membuat vaksin terhadap penyakit Chicken Cholera, Antrax dan Rabies
Beberapa peneliti dibidang bakteriologi adalah:
- Hanen (1874) : Menemukan kuman lepra - Neisser (1879) : Menemukan Gonococcus - Ogston (1881) : Menemukan Staphilococcus - Ogston (1881) : Menemukan Staphilococcus - Leoffler (1834) : Menghasilkan kuman difteri
- Nikolaier (1884) : Mengamati kuman tetanus pada nanah - Fraenkel (1886) : Melukiskan tentang penumococcus Pada tahun 1990 semua jenis kuman penyebab berbagai jenis penyakit penting telah dapat diketahui seperti Bacillus Anthracis, Corynebacterium Diphteriae, Salmonella Typhosa, Neisseria Gonorhoeae, Clostridium Tetani, Dhigella Dysentriae dan lain-lain. Dengan majunya teknologi dan semakin
lengkapnya peralatan, maka berhasil pula ditemukan jasad renik yang lebih kecil dari kuman dan mampu menembus saringan kuman yaitu disebut virus.
3. PEMBAGIAN MIKROORGANISMA A) Bakteri B) Jamur C) Protozoa D) Virus a) Bakteri 1) Marfologi Bakteri
Marfologi adalah pengetahuan tentang bentuk sel dan organisme Struktur Tubuh Bakteri :
Seperti sudah dijelaskan pada bakteri adalah bersel tunggal. Meskipun ia dapat berpasang-pasangan tetapi tiap sel hidup sendiri-sendiri.
Gambar anatomi bakteri
HALAMAN 56
Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding tegas, akan tetapi inti sel tidak tampak jelas nampak. Bakteri terlalu kecil untuk dapat mengatur kadang pada beberapa bakteri terlihat butir-butir kecil yang tersebar di dalam sitoplasma.
Ada pula bakteri yang agak berbentuk batang, dimana kedua ujung sel terdapat sel terdapat titik yang agak besar. Akan tetapi titk-titik ini bukanlah inti sel, selain itu pada bakteri terdapat pula bulu untuk bergerak (bulu getar). Selanjutnya ada pula yang terlihat berselubung sebagai pembungkus (kapsul).
2) Susunan Kimia Bakteri
Susunan kimia bakteri terdiri dari : - 85% air
- Zat hidrat arang - Protein
- Lemak
- Enzim atau fermen - Vitamin
3) Cara Memperbanyak Diri
Suasana yang cukup baik, misalnya dalam media pembenihan, bakteri mempercepat diri dengan cepat. Telah dapat diperhitungkan bahwa dalam waktu 10 jam, dari satu bakteri bisa menjadi berjuta-juta
4) Flagella
Flagella atau flagel berasal dari kata flagellium yang berarti bulu atau cambuk. Seperti diketahui bahwa bakteri dapat bergerak antara lain dengan mempergunakan kaki palsu at6au pseudopodium. Demikian pula flagel berfungsi untuk bergerak, misalnya dari golongan coccus. Yang bnyak mempunyaiflagel adalah bakteri berbentuk spiral.
Flagel bakteri bisa terdapat pada salah satu ujung, akantetapi dapat juga pada kedua ujung. Ada yang mempunyai satu flagel dan ada pula yang lebih.
5) Spora Bakteri
Istilah spora biasanya dipergunakan untuk alat pembiakan jamur, ganggan lumut dan paku-pakuan.
Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Bakteri berubah bentuk menjadi spora bila keadaan tidak menguntungkan, misalnya panas, pengaruh obat-obatan dan sebagainya.
Beberapa spesies dari Clostridum yang anaerob dapat membentuk spora. Spora yang dibentuk seperti ini lazim disebut Endospora karena spora ini dibentuk dalam sel. Endospora ini jauh lebih tahan terhadap pengaruh dari luar yang buruk dari pada bakteri biasa yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif (yang hidup aktif).
6) Toxin
Toxin adalah zat yang dihasilkan oleh bakteri dalam jumlah kecil dapat menimbulkan kerusakan tubuh.
Toxin ada 2 macam, yaitu: - Exo toxin
- Endo toxin
Tanda-tanda Exo Toxin
- Sangat beracun dan dikeluarkan oleh sel bakteri - Dapat dipindahkan dari sel bakteri
- Mudah rusak oleh panas
- Menyebabkan kerusakan-kerusakan pada tempat tertentu dari badan, misal : jantung, otot dan susunan syaraf pusat
- Dapat melarutkan sel darah merah dan sel darah putih Tanda-tanda Endo Toxin
- Terikat dalam sel bakteri - Tidak beracun
- Hanya dapat dikeluarkan dalam dari sel bakteri setelah terjadi kerusakan dan sel bakteri yang mati
- Menimbulkan antibody yang kuat - Tahan panas
- Tidak mempengaruhi jaringan tertentu dari badan 7) Virulensi
Virulensi adalah derajat/ kemampuan suatu mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit/ kelainan pada tubuh.
8) Klasifikasi Kuman :
1) Klasifikasi atas dasar bentuk kuman (a) Coccus
Bentuk coccus seperti bola-bola kecil. Ukuran coccus rata-rata 1 mikron 1. Seperti rantai panjang
Disebut streptococcus, contohnya : Sterptococcus : alpha, beta, indifferens 2. Bentuk dua-dua
Disebut diplococcus,
Contohnya : Gonococcus (penyebab penyakit GC) 3. Bentuk empat-empat
Disebut Letracoccus
4. Bergerombol seperti anggur
Disebut Staphylococcus : albus, citreus, aureus 5. Bentuk seperti kubus
Disebut Sarcina (b) Bacillus (Basil)
Bentuk bacillus seperti tongkat pendek agak silindris (seperti batang). Pengelompokkan hasil sama dengan pengelompokan coccus, ialah sterplibasil dan diplobasil.
Ukuran basil :
- Panjang : 1,5 – 8 mikron
Contohnya : Bacillus antrhacis, mycobacterium tuberculosa (c) Vibrio
Bentuk vibrio seperti tongkat membengkak, atau seperti koma, Ukuran Vibrio :
- Panjang : sampai 3 mikron
- Lebar : lebih kurang 0,5 mikron Contohnya : Vibrio cholrea
(d) Spirillium
Bentuk spirillium seperti spiral, Golongan ini tidak banyak bila dibandingkan dengan golongan basil atau coccus
Ukurang spirillium :
- Lebar : 0,5 - 1 mikron - Panjang : 2 – 10 mikron (e) Spirochaeta
Bentuk seperti batang berbelit-belit panjang dan banyak belitannya
Ukurang spirochhaeta :
- Lebar : 0,2 – 0,7 mikron - Panjang : 5 – 10 mikron
Contohnya : Treponema palidum (Penyebab sifilis) 2) Klasifikasi atas dasar kemampuan penyakit
(a) Patogen
Ialah kuman yang dapat menimbulkan suatu penyakit. Hal ini tampak dari kemampuan menimbulkan penyakit pada manusia, bisa dari infeksi ringan sampai kematian mikro organisma. Inipun dapat mencemari makanan dan dapat menyebabkan makanan tersebut tidak dapat dimakan atau bahkan beracun.
Virulensi = keganasan kuman (b) Apatogen
Kuman ini tidak dapat menimbulkan penyakit, bahkan ada yang menguntungkan manusia, misalnya pada proses pembuatan tempe, oncom dan anggur.
3) Klasifikasi atas dasar pewarnaan (a) Pewarnaan gram
1. Gram negatif
Kuman berwarna merah Contohnya : - Gonococcus - Neiseria catarphilus - Haemophilus influenza - Vibrio cholera - Polithipoid - Di\ysentry group - Proteus vulgaris 2. Kuman positif
Kuman berwarna ungu Contoh : - Streptococcus - Staphylococcus - Bacillus atrhaces - Bacillus atrhaces - Diphtheria bacill - Tubercel bacill - Actinomyces (b) Pewarna Ziehl Neelsen
1. Kuman tahan asam berwarna merah Contohnya :
- Mycobacterium - Spora kuman
2. Kuman tidak tahan asam berwarna biru Contohnya :
- Neisseria (penyebab penyakit gonorhoe) 4) Klasifikasi atas dasar kebutuhan atas dasar kebutuhan terhadap
oksigen (a) Aerob
Ialah micro organisma yang memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang biak
Contohnya : - Bacillus athraces (b) Anaerob
Ialah micro organisma yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang biak