BAB 1 BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Susu
Susunan nan neuroneuromuskmuskular ular terdirterdiri i daridari Upper Upper motomotor r neurneuronon (UM(UMN) N) dandan lower motor neuron
lower motor neuron (LMN).(LMN). Upper motor neuronsUpper motor neurons (UMN) merupakan kumpulan(UMN) merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik saraf-saraf motorik yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik sam
sampai pai intinti-ini-inti ti momotortorik ik di di sarsaraf af krakranianial l di di batbatang ang otaotak k ataatau u korkornu nu antanterierior.or. Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher, sedangkan traktus kortikospinal untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher, sedangkan traktus kortikospinal fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak. Sedangkan
fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak. Sedangkan lower lower motor neuron (LMN)
motor neuron (LMN), yang merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang berasal, yang merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang berasal dari batang otak, pes
dari batang otak, pesan tersebuan tersebut dari otak dilanjutkat dari otak dilanjutkan n ke berbagai otoke berbagai otot dalamt dalam tubuh seseorang.
tubuh seseorang.
Dari otak medula spinalis turun ke
Dari otak medula spinalis turun ke bawah kira-kira ditengah punggung danbawah kira-kira ditengah punggung dan dilindungi oleh cairan jernih yaitu cairan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dilindungi oleh cairan jernih yaitu cairan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dar
dari i berberjutjuta-jua-juta ta sarsaraf af yanyang g menmentrantransmismisiksikan an infinformormasi asi eleelektrktrik ik dardari i dan dan keke ekstremitas, badan, oragan-organ tubuh dan kembali ke otak. Otak dan medula ekstremitas, badan, oragan-organ tubuh dan kembali ke otak. Otak dan medula spinalis merupakan sistem saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula spinalis merupakan sistem saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula spinalis ke tubuh adalah sistem saraf perifer. Medula spinalis terdiri atas traktus spinalis ke tubuh adalah sistem saraf perifer. Medula spinalis terdiri atas traktus ascenden
ascenden (yang membawa informasi di tubuh menuju ke otak seperti rangsang(yang membawa informasi di tubuh menuju ke otak seperti rangsang ra
Kel
Kelemaemahanhan/ke/kelumlumpuhpuhan an parparsiasial l yanyang g rinringangan/ti/tidak dak lenlengkagkap p atau atau suasuatutu kond
kondisi yang isi yang ditandditandai ai oleh hilangnyoleh hilangnya a sebagsebagian gerakan ian gerakan atau gerakan atau gerakan tergantergangguggu diseb
disebut ut dengdengan an parese. Kelemahan adalah parese. Kelemahan adalah hilanhilangnya sebagian fungsi otot gnya sebagian fungsi otot untuuntuk k sat
satu u ataatau u leblebih ih kelkelompompok ok otootot t yanyang g dapdapat at menmenyebyebabkabkan an ganganggugguan an mobmobiliilitastas bagian yang terkena. Kelemahan/kelumpuhan yang mengenai keempat anggota bagian yang terkena. Kelemahan/kelumpuhan yang mengenai keempat anggota gerak disebut dengan tetraparese. Hal ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak, gerak disebut dengan tetraparese. Hal ini diakibatkan oleh adanya kerusakan otak, ker
kerusausakan kan tultulang ang belbelakaakang ng padpada a tintingkagkat t terttertinginggi gi (kh(khusuususnysnya a padpada a ververtebtebrara cervikalis), kerusakan sistem saraf perifer, kerusakan neuromuscular atau penyakit cervikalis), kerusakan sistem saraf perifer, kerusakan neuromuscular atau penyakit otot. kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi otot. kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai. Penyebab khas motorik pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai. Penyebab khas pada kerusakan ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil, jatuh atau
pada kerusakan ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil, jatuh atau sport injury sport injury)) atau karena penyakit (seperti mielitis transversal, polio, atau spina bifida).
atau karena penyakit (seperti mielitis transversal, polio, atau spina bifida).
Tetraparese berdasarkan topisnya dibagi menjadi dua, yaitu : Tetrapares Tetraparese berdasarkan topisnya dibagi menjadi dua, yaitu : Tetrapares spastik yang terjadi karena kerusakan yang mengenai
spastik yang terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron (UMN)upper motor neuron (UMN),, sehin
sehingga gga menyemenyebabkababkan n peninpeningkatan tonus gkatan tonus otot atau otot atau hiperthipertoni oni dan dan tetraptetraparesearese flaksid yang terjadi karena kerusakan yang mengenai
flaksid yang terjadi karena kerusakan yang mengenai lower motor neuron (LMN)lower motor neuron (LMN),, sehin
sehingga menyebgga menyebabkan penuabkan penurunan tonurunan tonus atot atau hipotons atot atau hipotoni. i. TetrapTetraparese dapatarese dapat disebabkan karena adanya kerusakan pada susunan neuromuskular, yaitu adanya disebabkan karena adanya kerusakan pada susunan neuromuskular, yaitu adanya les
lesi. i. Ada dua Ada dua tiptipe e leslesi, i, yaiyaitu tu leslesi i komkompliplit t dan inkomdan inkompliplit. t. LesLesi i kokomplmplit it dapdapatat men
menyebyebabkabkan an kehkehilanilangan gan konkontrotrol l otootot t dan dan sensensorsorik ik secsecara ara tottotal al dardari i bagbagianian dibawah lesi, sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya terjadi kelumpuhan otot dibawah lesi, sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya terjadi kelumpuhan otot ringan (parese) dan ata
Ker
Kerusausakan kan sussusununan an neuneuromromuskuskulaular r baibaik k kerkerusausakan kan padpadaa uppeupper r motomotor r neuron (UMN)
neuron (UMN) atau kerusakan padaatau kerusakan pada lower motor neuron (LMN)lower motor neuron (LMN) atau kerusakanatau kerusakan pada keduanya. Kerusakan pada
pada keduanya. Kerusakan pada upper motor neuron (UMN)upper motor neuron (UMN) dapat disebabkandapat disebabkan ada
adanya nya leslesi i medmedula ula spispinalnalis is setsetinginggi gi servservikaikal l atasatas. . SedSedangangkan kan kerkerusausakan kan padpadaa lower motor neuron (LMN)
lower motor neuron (LMN) dapat mengenai motoneuron, radiks dan saraf perifer,dapat mengenai motoneuron, radiks dan saraf perifer, maupun pada otot itu sendiri. Jika kerusakan mengenai
maupun pada otot itu sendiri. Jika kerusakan mengenai Upper motor neuronUpper motor neuron (UMN)
(UMN) dandan Lower motor neuron (LMN ) Lower motor neuron (LMN ) maka lesinya padamaka lesinya pada Low cervical cord Low cervical cord ..
Pad
Pada a bebbeberaperapa a keakeadaadaan n dapdapat at kitkita a jumjumpai pai tettetrapraparesarese e mismisalnyalnya a padpadaa peny
penyakit akit infeksinfeksi i (misa(misalnya lnya mielitmielitis is transtransversa, versa, poliopoliomielitmielitis), is), SindrSindrom om GuillGuillainain Barre (SGB), Polineuropati, Miastenia Grafis, atau
Barre (SGB), Polineuropati, Miastenia Grafis, atau Amyotrophi Amyotrophic c Lateral SclerosisLateral Sclerosis (ALS). (ALS). BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Fisiologi 2.1 Anatomi Fisiologi
Sis
Sistem tem motmotoriorik k berberhubhubungungan an dendengan gan sissistem tem neuneuromromuskuskulaular. r. sissistemtem neuromuskular terdiri atas
neuromuskular terdiri atas Upper motor neuronsUpper motor neurons (UMN) dan(UMN) dan lower motor neuronlower motor neuron (LMN)
(LMN).. Upper motor neuronsUpper motor neurons (UMN) merupakan kumpulan (UMN) merupakan kumpulan saraf-ssaraf-saraf araf motomotorik rik yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik sampai inti-inti yang menyalurkan impuls dan area motorik di korteks motorik sampai inti-inti mot
motoriorik k di di sarsaraf af krakranianial l di di batbatang ang otaotak k ataatau u korkornu nu antanterierior or medmedula ula spispinalnalis.is. Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologik kelompok UMN dibagi dalam susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari susunan piramidal dan susunan ekstrapiramidal. Susunan piramidal terdiri dari traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya traktus kortikospinal dan traktus kortikobulbar. Traktus kortikobulbar fungsinya untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher, sedangkan traktus kortikospinal untuk geraakan-gerakan otot kepala dan leher, sedangkan traktus kortikospinal fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak
fungsinya untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota gerak 11..
Melalui
Melalui lower motor neuron (LMN)lower motor neuron (LMN), yang merupakan kumpulan saraf-, yang merupakan kumpulan saraf-saraf motorik yang berasal dari batang otak, pesan tersebut dari otak dilanjutkan saraf motorik yang berasal dari batang otak, pesan tersebut dari otak dilanjutkan ke berbagai otot dalam tubuh seseorang. Kedua
ke berbagai otot dalam tubuh seseorang. Kedua saraf motorik tersebut mempunyaisaraf motorik tersebut mempunyai p
peraerananan n pepentntining g di di dadalalam m sisiststemem neuromuscular neuromuscular tutububuh. h. SiSiststem em inini i yayangng memungkinkan tubuh kita untuk bergerak secara terencana dan terukur
memungkinkan tubuh kita untuk bergerak secara terencana dan terukur 11..
Tu
Tulanlang g bebelalakakang ng ataatau u vevertrtebebra ra adadalaalah h tutulanlang g tak tak beberaratuturaran n yayangng membentuk
membentuk punggung punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung padatulang punggung pada manusia
manusia, 7 tulang cervical, 12 tulang thorax (thoraks atau dada), 5 tulang lumbal,, 7 tulang cervical, 12 tulang thorax (thoraks atau dada), 5 tulang lumbal, 5 tulang sacral, dan 4 tulang membentuk
5 tulang sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor tulang ekor (coccyx).(coccyx). Sebuah tulangSebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian
punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior anterior yang terdiri dariyang terdiri dari badanbadan tulang
tulang atauatau corpcorpus us vertvertebraebraee, , dadan n babagigianan posterior posterior yayang ng terterdidiri ri dadari ri ararcucuss vertebrae
Gambar 1. Tulang belakang Gambar 1. Tulang belakang
Ketik
Ketika a tulantulang g belakbelakang ang disudisusun, foramen ini sun, foramen ini akan membentuakan membentuk k salurasalurann sebagai tempat
sebagai tempat sumsum tulang belakangsumsum tulang belakang atauatau medulla spinalismedulla spinalis. Dari otak medula. Dari otak medula spinalis turun ke bawah kira-kira ditengah punggung dan dilindungi oleh cairan spinalis turun ke bawah kira-kira ditengah punggung dan dilindungi oleh cairan jernih yaitu cairan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dari berjuta-juta saraf jernih yaitu cairan serebrospinal. Medula spinalis terdiri dari berjuta-juta saraf yang mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke ekstremitas, badan, yang mentransmisikan informasi elektrik dari dan ke ekstremitas, badan, oragan-organ tubuh dan kembali ke otak. Otak dan medula spinalis merupakan sistem organ tubuh dan kembali ke otak. Otak dan medula spinalis merupakan sistem saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula spinalis ke tubuh adalah saraf pusat dan yang mehubungkan saraf-saraf medula spinalis ke tubuh adalah sistem saraf perifer
sistem saraf perifer 3,43,4..
Medul
Medula a spinaspinalis mulai lis mulai dari akhir dari akhir medulmedulla la oblooblongata di ngata di foramforamenmagenmagnumnum sam
sampai pai konkonus us medmedullullaris aris di di levlevel el TuTulanlang g BelBelakaakang ng L1-LL1-L2. 2. MedMedullulla a SpiSpinalnalisis berlanjut menjadi Kauda Equina (di Bokong) yang lebih tahan terhadap cedera. berlanjut menjadi Kauda Equina (di Bokong) yang lebih tahan terhadap cedera.
menuju ke otak seperti rangsang raba, suhu, nyeri dan gerak posisi) dan traktus menuju ke otak seperti rangsang raba, suhu, nyeri dan gerak posisi) dan traktus descenden
descenden (yang membawa informasi dari otak ke anggota gerak dan mengontrol(yang membawa informasi dari otak ke anggota gerak dan mengontrol fungsi tubuh)
fungsi tubuh) 3,43,4..
Med
Medula ula spispinalnalis is dipdiperderdaraharahi i oleoleh h 2 2 sususunsunan an artarteri eri yanyang g memmempunpunyaiyai hubu
hubungan istemewa, yaitu ngan istemewa, yaitu arteri spinalis dan arteri spinalis dan arteri radikulararteri radikularis. is. Arteri spinalisArteri spinalis dib
dibagi agi menmenjadjadi i artarteri eri spispinalnalis is antanterierior or dan dan posposterterior ior yanyang g berberasaasal l dardari i artarterieri vertebralis, sedangkan arteri radikularis dibagi menjadi arteri radikularis posterior vertebralis, sedangkan arteri radikularis dibagi menjadi arteri radikularis posterior dan anterior yang dikenal juga
dan anterior yang dikenal juga ramus vertebromedularis arteria interkostalisramus vertebromedularis arteria interkostalis 55..
Medula Spinalis disuplai oleh arteri spinalis anterior dan arteri spinalis Medula Spinalis disuplai oleh arteri spinalis anterior dan arteri spinalis posterior. Nervus spinalis/akar nervus yang berasal dari medula spinalis melewati posterior. Nervus spinalis/akar nervus yang berasal dari medula spinalis melewati
sua
suatu tu lublubang ang di di ververtebtebra ra yanyang g disdisebuebut t forforameamen n dan dan memmembawbawa a infinformormasi asi dardarii medula spinalis samapi ke bagian tubuh dan dari tubuh ke otak. Ada 31 pasang medula spinalis samapi ke bagian tubuh dan dari tubuh ke otak. Ada 31 pasang nervus spinalis dan dibagi dalam empat
nervus spinalis dan dibagi dalam empat kelompok nervus spinalis, yaitukelompok nervus spinalis, yaitu 3,4,53,4,5::
a. nervus servikal : (nervus di leher) yang berperan dalam pergerakan dan a. nervus servikal : (nervus di leher) yang berperan dalam pergerakan dan
p
peraerababaan an papada da lelengnganan, , leleheher, r, dadan n ananggggotota a tutububuhh bagian atas
bagian atas
b
b. . nneervrvuus s tthhoorraak k : : (n(neerrvvuus s ddi i ddaaeerarah h ppuunngggguunng g aattasas) ) yyaanngg mempersarafi tubuh dan perut
mempersarafi tubuh dan perut
c. nervus lumbal dan nervus sakral : (nervus didaerah punggung bawah) c. nervus lumbal dan nervus sakral : (nervus didaerah punggung bawah)
y
yanang g mmeemmppererssaarraafi fi ttuunnggkkaaii,, k
kaanndduunng g kkeenncciinngg, , uussuus s ddaann genitalia.
Ujung akhir dari medula spinalis disebut conus medularis yang letaknya di L1 dan Ujung akhir dari medula spinalis disebut conus medularis yang letaknya di L1 dan L2.
L2. SetSetelaelah h akhakhir ir medmedula ula spspinainalislis, , nernervus vus spispinalnalis is selselanjanjutnutnya ya berbergabgabungung membentuk cauda equina
membentuk cauda equina 3,43,4..
Gambar 2. Hubungan nervus spinalis dengan vertebra Gambar 2. Hubungan nervus spinalis dengan vertebra
2.2 Definisi 2.2 Definisi
2.2.1 Parese 2.2.1 Parese
Parese adalah
Parese adalah kelemkelemahan/keahan/kelumplumpuhan uhan parsiparsial al yang yang ringanringan/tidak lengkap/tidak lengkap atau suatu
atau suatu kondkondisi yang isi yang ditanditandai dai oleh hilangnoleh hilangnya ya sebagsebagian gerakan atau ian gerakan atau gerakagerakann terganggu. Kelemahan adalah hilangnya sebagian f
kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena. kelompok otot yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas bagian yang terkena. Parese pada anggota gerak dibagi mejadi 4 macam, yaitu
Parese pada anggota gerak dibagi mejadi 4 macam, yaitu 66::
•
• MonMonopaoparesrese e adaadalah lah kelkelemaemahan han padpada a satsatu u eksekstremtremitas itas ataatas s atauatau
ekstremitas bawah. ekstremitas bawah.
•
• Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas bawah.Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas bawah. •
• HemHemipaiparesrese e adaadalah lah kelkelemaemahan han padpada a satsatu u sissisi i tubtubuh uh yaiyaitu tu satsatuu
ekstremitas atas dan satu ekstremitas bawah pada sisi yang sama. ekstremitas atas dan satu ekstremitas bawah pada sisi yang sama. •
• Tetraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas.Tetraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas. 2.2.2 Tetraparese
2.2.2 Tetraparese
Tetraparese juga diistilahkan juga sebagai quadriparese, yang keduanya Tetraparese juga diistilahkan juga sebagai quadriparese, yang keduanya merupakan parese dari keempat ekstremitas.”Tetra” dari bahasa yunani sedangkan merupakan parese dari keempat ekstremitas.”Tetra” dari bahasa yunani sedangkan “q
“quaduadra” ra” dardari i bahbahasa asa latlatin. in. TetrTetrapaaparesrese e adaadalah lah kelkelumpumpuhauhan/kn/kelemelemahan ahan yanyangg di
disesebababkbkan an ololeh eh pepenynyakakit it atatau au trtrauauma ma papada da mamanunusisia a yayang ng memenynyebebababkakann hi
hilalangngnynya a sesebabagigian an fufungngsi si momototoririk k papada da kekeemempapat t ananggggotota a gegerarak, k, dedengnganan kelum
kelumpuhanpuhan/kelem/kelemahan ahan lengan lebih lengan lebih atau atau sama sama hebathebatnya nya dibandibandingdingkan kan dengadengann tun
tungkagkai. i. Hal Hal ini ini diadiakibkibatkatkan an oleoleh h adaadanya nya kerkerusausakan kan otaotak, k, kerkerusausakan kan tultulangang belak
belakang ang pada pada tingktingkat at tertintertinggi ggi (khu(khususnsusnya ya pada pada vertebvertebra ra cervikcervikalis), kerusakanalis), kerusakan siste
sistem m saraf perifer, saraf perifer, keruskerusakan neuromusakan neuromuscular atau cular atau penyapenyakit kit otot. kerusakanotot. kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai. Penyebab khas pada kerusakan keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai. Penyebab khas pada kerusakan ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil, jatuh atau
ini adalah trauma (seperti tabrakan mobil, jatuh atau sport injury) atau karena sport injury) atau karena penyakit (seperti mielitis transversal, polio, atau spina bifida)
Pada tetraparese
Pada tetraparese kadankadang g terjadterjadi i keruskerusakan atau akan atau kehilkehilangan kemampuaangan kemampuann dalam mengontrol sistem pencernaan, fungsi seksual, pengosongan saluran kemih dalam mengontrol sistem pencernaan, fungsi seksual, pengosongan saluran kemih dan rektum, sistem
dan rektum, sistem pernapernafasan atau fasan atau fungfungsi si otonootonom. m. SelanjSelanjutnyutnya, a, dapat terjadidapat terjadi penurunan/kehilangan fungsi sensorik. adapun manifestasinya seperti kekakuan, penurunan/kehilangan fungsi sensorik. adapun manifestasinya seperti kekakuan, penurunan sensorik, dan nyeri neuropatik. Walaupun pada tetraparese itu terjadi penurunan sensorik, dan nyeri neuropatik. Walaupun pada tetraparese itu terjadi kelumpuhan pada keempat anggota gerak tapi terkadang tungkai dan lengan masih kelumpuhan pada keempat anggota gerak tapi terkadang tungkai dan lengan masih dapat dig
dapat digunakaunakan atau n atau jari-jarjari-jari tangan yang tidi tangan yang tidak dapat memegak dapat memegang kuat suatang kuat suatuu benda tapi jari-jari tersebut masih bisa digerakkan, atau tidak bisa menggerakkan benda tapi jari-jari tersebut masih bisa digerakkan, atau tidak bisa menggerakkan
tanga
tangan n tapi lenganntapi lengannya masih ya masih bisa digerakkbisa digerakkan. Hal an. Hal ini semua tergantunini semua tergantung g dari luasdari luas tidaknyanya kerusakan
tidaknyanya kerusakan 6,76,7..
2.3 Etiologi
2.3 Etiologi TetraparesTetraparesee
Tabel 1. Penyebab umun dari tetraparesis Tabel 1. Penyebab umun dari tetraparesis 88::
–
– Complete/incomplete transection of cord with fractureComplete/incomplete transection of cord with fracture Prolapsed disc
Prolapsed disc Co
Cord rd cocontntususioion-n-cecentntraral l cocord rd sysyndndroromeme, , ananteteririor or cocord rd syndrome
syndrome
–
– Guillain-Barre Syndrome (post infective polyneuropathy)Guillain-Barre Syndrome (post infective polyneuropathy)
–
– Transverse myelitis Acute myelitisTransverse myelitis Acute myelitis
–
– Anterior spinal artery occlusion Anterior spinal artery occlusion
–
– Spinal cord compressionSpinal cord compression
–
– Haemorrhage into syringomyelic cavaty Haemorrhage into syringomyelic cavaty
–
2.4 Epidemiologi 2.4 Epidemiologi
Tetrap
Tetraparese arese salah satunya disebabksalah satunya disebabkan an karenkarena a adanyadanya a cedera pada cedera pada medulmedulaa spi
spinalnalis. is. menmenuruurut t PusPusat at DatData a NasNasionional al CedCedera era MedMedula ula SpiSpinalnalis is ((The National The National Spinal Cord Injury Data Research Centre
Spinal Cord Injury Data Research Centre ) memperkirakan ada 10.000 kasus baru) memperkirakan ada 10.000 kasus baru ced
cedera era medmedula ula spispinalnalis is setsetiap iap tahtahunnunnya ya di di AmeAmerikrika a SerSerikaikat. t. AngAngka ka insinsideidensinsi pa
paraliralisis sis komkompleplet t akiakibat bat keckecelaelakaakaan n dipdiperkerkirairakan kan 20 20 per per 100100.00.000 0 penpendudduduk,uk, dengan angka tetraparese 200.000 per tahunnya. Kecelakaan kendaraan bermotor dengan angka tetraparese 200.000 per tahunnya. Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab utama cedera medula spinalis
merupakan penyebab utama cedera medula spinalis 99..
Cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan tidak komplet Cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan tidak komplet berdasarkan ada/tidaknya fungsi yang dipertahankan di bawah lesi. Pembagian ini berdasarkan ada/tidaknya fungsi yang dipertahankan di bawah lesi. Pembagian ini pe
pentinting ng ununtuk tuk mermeramalamalkan kan proprognognosis sis dan dan penpenanganganaanan n selselanjanjutnyutnya.. a.. DatData a didi Ame
Amerikrika a SerSerikaikat t menmenunjunjukkukkan an uruurutan tan frekfrekuenuensi si disdisabiabilitlitas as neuneurolrologogis is karkarenaena cedera medula spinalis traumati
cedera medula spinalis traumatika ka sbb : sbb : (1) tetraparese inkomp(1) tetraparese inkomplet (29,5%), (2)let (29,5%), (2) pa
parapraparesarese e komkompleplet t (27(27,3%,3%), ), (3) (3) parparapaaparesrese e inkinkompomplet let (21(21,3%,3%), ), dan dan (4)(4) tetraparese komplet (18,5%)
tetraparese komplet (18,5%) 99..
2.5 Klasifikasi
2.5 Klasifikasi TetrapareTetraparesese
Pembagian tetraparese berdasarkan
Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan topisnyakerusakan topisnya44::
a.
a. Tetrapares spastik Tetrapares spastik
Tetraparese spastik terjadi karena kerusakan yang mengenai
Tetraparese spastik terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor upper motor neur
neuron on (UMN(UMN)), , sehsehingingga ga menmenyebyebabkabkan an penpeningingkatkatan an tontonus us otootot t ataatauu hipertoni.
hipertoni. b.
Tetrap
Tetraparese arese flaksiflaksid d terjadterjadi i karenkarena a keruskerusakan yang akan yang mengmengenaienai lower motor lower motor neuron (LMN)
neuron (LMN), sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni., sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni.
2.6 Patofisiologi
2.6 Patofisiologi TetrapareTetraparesese
Tetrap
Tetraparese arese dapat disebabkan karena dapat disebabkan karena keruskerusakanakan UppeUpper r MotoMotor r NeurNeuronon (UMN) atau kerusakan
(UMN) atau kerusakan Lower Motor Neuron Lower Motor Neuron (LMN). (LMN). KelumKelumpuhanpuhan/kelem/kelemahanahan yan
yang g terjterjadi adi padpada a kerkerusausakankan Upper Motor NeuronUpper Motor Neuron (UM(UMN) N) disdisebaebabkabkan n karkarenaena adany
adanya a lesi di lesi di medulmedula a spinaspinalis. Kerusakanlis. Kerusakannya bisa nya bisa dalam bentuk jaringan scar,dalam bentuk jaringan scar, atau kerusakan karena tekanan dari
atau kerusakan karena tekanan dari vertebvertebra ra atau diskus intervetebatau diskus intervetebralis. Hal ralis. Hal iniini b
berberbededa a dedengngan an lelesi si papada da LMLMN N yayang ng beberprpenengagaruruh h papada da seserarabubut t sasararaf f yayangng berjalan dari horn anterior medula spinalis sampai ke otot
berjalan dari horn anterior medula spinalis sampai ke otot 10,11,1210,11,12..
Pada columna vertebralis terdapat nervus spinalis, yaitu nervus servikal, Pada columna vertebralis terdapat nervus spinalis, yaitu nervus servikal, thorakal, lumbal, dan sakral. Kelumpuhan berpengaruh pada nervus spinalis dari thorakal, lumbal, dan sakral. Kelumpuhan berpengaruh pada nervus spinalis dari ser
servikvikal al dan dan lumlumbosbosakrakral al dapdapat at menmenyebyebabkabkan an kelkelemaemahanhan/kel/kelumpumpuhauhan n padpadaa keempat anggota gerak. Wilayah ini penting, jika terjadi kerusakan pada daerah keempat anggota gerak. Wilayah ini penting, jika terjadi kerusakan pada daerah ini maka akan berpengaruh pada otot, organ, dan sensorik yang dipersarafinya ini maka akan berpengaruh pada otot, organ, dan sensorik yang dipersarafinya
11,12 11,12..
Ada dua tipe lesi, yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapat Ada dua tipe lesi, yaitu lesi komplit dan inkomplit. Lesi komplit dapat men
menyebyebabkabkan an kehkehilanilangan gan konkontrotrol l otootot t dan dan sensensorsorik ik secsecara ara tottotal al dardari i bagbagianian dibawah lesi, sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya terjadi kelumpuhan otot dibawah lesi, sedangkan lesi inkomplit mungkin hanya terjadi kelumpuhan otot ringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik. Lesi pada UMN dapat ringan (parese) dan atau mungkin kerusakan sensorik. Lesi pada UMN dapat meny
menyebabkebabkan an paresparesee spastic spastic sedsedangangkan kan leslesi i padpada a LMN LMN menmenyebyebabkabkan an parpareseese flacsid
Gambar 3. Lesi pada
Gambar 3. Lesi pada Lower motor neuron (LMN). Lower motor neuron (LMN).
2.6.1 Lesi di
2.6.1 Lesi di Mid- or upper cervical cord Mid- or upper cervical cord
Tia
Tiap p leslesi i di di medmedula ula spispinalnalis is yanyang g mermerusausak k daedaerah rah jarjaras as korkortiktikospospinainall lateral
lateral menimmenimbulkabulkan n kelumkelumpuhanpuhan Upper Motor NeuronUpper Motor Neuron (UMN) pada otot-otot(UMN) pada otot-otot bagian tubuh yang terletak di bawah tingkat lesi. Lesi transversal medula spinalis bagian tubuh yang terletak di bawah tingkat lesi. Lesi transversal medula spinalis pada tingkat
pada tingkat servikservikal, al, misalmisalnya nya C5 C5 mengamengakibatkibatkan kan kelumkelumpuhapuhann Upper Motor Upper Motor Neuron
Neuron (UMN) pada otot-otot tubuh yang berada dibawah C5, yaitu sebagian(UMN) pada otot-otot tubuh yang berada dibawah C5, yaitu sebagian otot-otot kedua lengan yang berasal yang berasal dari miotom C6 sampai miotom otot-otot kedua lengan yang berasal yang berasal dari miotom C6 sampai miotom C8, lalu otot-otot thoraks dan abdomen serta segenap otot kedua tungkai yang C8, lalu otot-otot thoraks dan abdomen serta segenap otot kedua tungkai yang meng
mengakibatkakibatkan an kelumkelumpuhan parsial dan puhan parsial dan defisidefisit t neuroneurologi yang logi yang tidak masif tidak masif didi se
selulururuh h tutububuh. h. LeLesi si yayang ng teterlrletetak ak di di memedudula la spspininalalis is tetersrsebebut ut mamaka ka akakanan meny
menyebabkebabkan an kelemakelemahan/khan/kelumpelumpuhan uhan keempkeempat at angganggota ota gerak gerak yang yang disebdisebutut tetraparese spastik
tetraparese spastik 1,51,5..
2.6.2 Lesi di
Le
Lesi si trtranansvsverersasal l yayang ng memerurusasak k sesegmgmen en C5 C5 ke ke babawawah h ititu u titidadak k sasajaja mem
memutuutuskaskan n jarajaras s korkortiktikospospinainal l latelateralral, , melmelainainkan kan ikuikut t memmemotootong ng segsegenaenapp lintasan asendens dan desendens lain. Disamping itu kelompok motoneuron yang lintasan asendens dan desendens lain. Disamping itu kelompok motoneuron yang berada didalam segmen C5 kebawah ikut rusak. Ini berar
berada didalam segmen C5 kebawah ikut rusak. Ini berar ti bahwa pada tingkat lesiti bahwa pada tingkat lesi kelumpuhan itu bersifat
kelumpuhan itu bersifat Lower Motor Neuron Lower Motor Neuron (LMN) dan dibawah tingkat lesi(LMN) dan dibawah tingkat lesi bersifat
bersifat Upper Motor NeuronUpper Motor Neuron (UMN). Dibawah ini (UMN). Dibawah ini kelumkelumpuhanpuhan Lower Motor Lower Motor Neuron
Neuron (LMN) (LMN) akan akan diuradiuraikan ikan menurmenurut ut kompkomponenonen-komp-komponenonen Lower Motor Lower Motor Neuron
Neuron (LMN)(LMN)11..
Mo
Mototoneneururonon-mo-mototoneneururon on beberkrkeloelompmpok ok di di kokornrnu u ananteteriurius s dadan n dadapapatt mengalami gangguan secara selektif atau terlibat dalam satu lesi bersama dengan mengalami gangguan secara selektif atau terlibat dalam satu lesi bersama dengan bangunan disekitarnya, sehingga di dalam klinik dikenal sindrom lesi di kornu bangunan disekitarnya, sehingga di dalam klinik dikenal sindrom lesi di kornu anterius, sindrom lesi yang selektif merusak motoneuron dan jaras kortikospinal, anterius, sindrom lesi yang selektif merusak motoneuron dan jaras kortikospinal, sindrom lesi yang merusak motoneuron dan funikulus anterolateralis dan sindrom sindrom lesi yang merusak motoneuron dan funikulus anterolateralis dan sindrom lesi di substantia grisea sentralis . Lesi ini biasanya disebabkan karena adanya lesi di substantia grisea sentralis . Lesi ini biasanya disebabkan karena adanya infek
infeksi, si, misalnmisalnya ya poliopoliomielitimielitis. s. Pada Pada umumumumnya nya motonmotoneuroneuron-moton-motoneuron euron yangyang rusak didaerah intumesensia servikal dan lumbalis sehingga kelumpuhan LMN rusak didaerah intumesensia servikal dan lumbalis sehingga kelumpuhan LMN adalah anggota gerak
adalah anggota gerak 11..
Ke
Kerurusasakakan n papada da radradikiks s veventntraralilis s (d(dan an dodorsrsalalisis) ) yayang ng revreversersibibel el dadann me
menynyelelururuh uh dadapapat t teterjrjadadi. i. KeKerurusasakakan n ititu u memerurupapakakan n peperwrwujujududan an rereakaksisi imun
imunopatoopatologiklogik. . walaupwalaupun un segensegenap ap radiks radiks (ventr(ventralis/dalis/dorsalisorsalis) ) terkenterkena, a, namunamunn yang berada di intumesensia servikalis dan lumbosakralis paling berat mengalami yang berada di intumesensia servikalis dan lumbosakralis paling berat mengalami kerusakan. Karena daerah ini yang mengurus anggota gerak atas dan bawah. Pada kerusakan. Karena daerah ini yang mengurus anggota gerak atas dan bawah. Pada um
proksimalnya. Kelumpuhannya meluas ke bagian tubuh atas, terutama otot-otot proksimalnya. Kelumpuhannya meluas ke bagian tubuh atas, terutama otot-otot
kedu
kedua a lengalengan. n. KelainKelainan an fungfungsionasional l sistsistem em saraf tepi saraf tepi dapat disebabkdapat disebabkan an kelainkelainanan pada saraf di sumsum tulang belakang atau kelainan sepanjang saraf tepi sendiri. pada saraf di sumsum tulang belakang atau kelainan sepanjang saraf tepi sendiri.
Sa
Salalah h sasatu tu pepenynyakakit it dedengngan an lelesi si ututamama a papada da neneururon on sasararaf f peperirifefer r adadalalahah polineuropati
polineuropati11..
Les
Lesi i di di otootot t dapdapat at berberupa upa kerkerusausakan kan strstruktukturaural l padpada a serserabuabut t otootot t atauatau selny
selnya a yang yang disebdisebabkan abkan infekinfeksi, si, intokintoksikassikasi i eksogeksogen/enen/endogendogen, , dan dan degendegenerasierasi herediter. Karena serabut otot rusak, kontraktilitasnya hilang dan otot tidak dapat herediter. Karena serabut otot rusak, kontraktilitasnya hilang dan otot tidak dapat mel
melakuakukan kan tugtugasnasnya. ya. PenPenyakyakit it di di otootot t bisbisa a berberupa upa miomiopatpati i dan dan disdistrotrofi, fi, dapdapatat menyebabkan kelemahan di keempat anggota gerak biasanya bagian proksimal menyebabkan kelemahan di keempat anggota gerak biasanya bagian proksimal leb
lebih ih lemlemah ah dibdibandanding ing disdistaltalnyanya. . PadPada a penpenderderita ita disdistrotrofia fia musmusculculoruorum m enzenzimim kreatinin fosfokinase dalam jumlah yang besar, sebelum terdapat manifestasi dini kreatinin fosfokinase dalam jumlah yang besar, sebelum terdapat manifestasi dini kadar enzim ini di dalam serum sudah jelas meningkat. akan tetapi mengapa kadar enzim ini di dalam serum sudah jelas meningkat. akan tetapi mengapa enzim ini dapat beredar didalam darah tepi masih belum diketahui
enzim ini dapat beredar didalam darah tepi masih belum diketahui 11..
Di
Di sasampmpining g kekelalaininan an papada da sisiststem em enenzizim, m, ssececarara a klklininis is jujuga ga dadapapatt ditentukan kelaian morfologik pda otot. jauh sebelum
ditentukan kelaian morfologik pda otot. jauh sebelum tenaga otot berkurang sudahtenaga otot berkurang sudah terlihat banyak sel lemak (liposit) menyusup diantara sel-sel serabut otot. Ketika terlihat banyak sel lemak (liposit) menyusup diantara sel-sel serabut otot. Ketika kelem
kelemahan ahan otot otot menjamenjadi di nyatanyata, , terdapterdapat at pembepembengkakngkakan an dan dan nekronekrosis-nsis-nekrosekrosisis serabu
serabut t otot. Seluruh endoplasotot. Seluruh endoplasma ma serabuserabut t otot ternyata menjadi otot ternyata menjadi lemaklemak. . Otot-Otot-otototot yang terkena ada yang membesar dan sebagian mengecil. Pembesaran tersebut yang terkena ada yang membesar dan sebagian mengecil. Pembesaran tersebut buk
bukan an karena bertambahkarena bertambahnya nya jumlajumlah h serabuserabut t otot melainkan karena otot melainkan karena degendegenerasierasi lemak
Kelema
Kelemahan otot han otot (atrofi oto(atrofi otot) dapat kita jumpai pada bebt) dapat kita jumpai pada beberapa penyerapa penyakit.akit. kel
kelemaemahan han otootot t dapdapat at kitkita a kelkelompompokkokkan an daldalam am regregio io anganggotgota a gergerak ak sebsebagaagaii berikut
berikut1414::
Tabel 2. Kategori kelompok otot per regio anggota gerak
Tabel 2. Kategori kelompok otot per regio anggota gerak
R Reeggiioon n MMuusscclle e GGrroouuppss MMyyoottoommeess Up Uppeper r cecervrvicical al reregigionon ShShououldlder er ababduductctioion, n, elelbobow w flflexexioion, n, elelboboww extension extension C5-C7 C5-C7 Low
Lower er cercervicvical al regregionion WriWrist flexst flexionion, wrist exte, wrist extensinsion, exton, extensension of ion of
fin
fingegersrs, , flflexexioion n of of fifingngersers, , spsprereadadining g of of
fingers, abduction fingers, abduction o of f tthhuummbb, , aadddduuctctiioon n oof f tthhuummbb, , aanndd opposition of thumb opposition of thumb C8-Th1 C8-Th1 Up Uppeper r lulumbmbososacacrarall region region
Hip flexion, hip
Hip flexion, hip adduadductionction, , knee extensionknee extension,,
hip extension, hip abduction
hip extension, hip abduction
L1-L3 L1-L3 Lo Lowewer r lulumbmbososacacrarall region region Kn Knee ee flflexexioion, n, plplanantatar r flflexexioion n of of fofootot,, fl flexexioion n of of totoeses, , ddoorsrsififlelexxioion n oof f fofootot,, extension of toes extension of toes L4-S1L4-S1 Ce
Centntraral l cocord rd sysyndndrorome me (C(CCSCS)) biasbiasananya ya teterjrjadadi i ssetetelelah ah trtrauaumama hiperekstensi. Sering terjadi pada individu di usia pertengahan dengan spondilosis hiperekstensi. Sering terjadi pada individu di usia pertengahan dengan spondilosis cerv
cervicaicalis. lis. PrePredildilekseksi i leslesi i yanyang g palpaling ing sersering ing adaadalah lah medmedula ula spispinalnalis is segsegmenmen ser
adanya kerusakan
adanya kerusakan tulang. tulang. Mekanisme terjadinya Mekanisme terjadinya cedera adalah cedera adalah akibat penjepitanakibat penjepitan medula spinalis oleh ligamentum flavum di posterior dan kompresi osteofit atau medula spinalis oleh ligamentum flavum di posterior dan kompresi osteofit atau material diskus dari anterior. Bagian medula spinalis yang paling rentan adalah material diskus dari anterior. Bagian medula spinalis yang paling rentan adalah ba
bagiagian n dendengan gan vasvaskulkularisarisasi asi yanyang g palpaling ing banbanyak yak yaiyaitu tu bagbagian ian sensentraltral. . PadPadaa Cent
Central ral Cord Cord SyndSyndromerome,, b bagagiaian n yayang ng papaliling ng memendndererita ita gagaya ya trtrauauma ma dadapapatt mengalami nekrosis traumatika yang permanen. Edema yang ditimbulkan dapat mengalami nekrosis traumatika yang permanen. Edema yang ditimbulkan dapat meluas sampai 1-2 segmen di bawah dan di atas titik pusat cedera
meluas sampai 1-2 segmen di bawah dan di atas titik pusat cedera 8,9,158,9,15..
Gamba
Gambaran ran khaskhas CentCentral ral Cord Cord SyndSyndromerome adalah kelemahadalah kelemahan an yang lebihyang lebih prom
prominen pada inen pada ekstreekstremitas atas mitas atas (tipe LMN) (tipe LMN) dibandibanding ektremitas bawah (tipeding ektremitas bawah (tipe UMN). Pemulihan fungsi ekstremitas bawah biasanya lebih cepat, sementara pada UMN). Pemulihan fungsi ekstremitas bawah biasanya lebih cepat, sementara pada eks
ekstremtremitas itas atas atas (te(terutrutama ama tantangan gan dan dan jarjari) i) sansangat gat sersering ing dijdijumpumpai ai disdisabilabilitaitass neurologik permanen. Hal ini terutama disebabkan karena pusat cedera paling neurologik permanen. Hal ini terutama disebabkan karena pusat cedera paling ser
sering ing adaadalah lah setsetinginggi gi VC4VC4-VC-VC5 5 dendengan gan kerkerusausakan kan palpaling ing hebhebat at di di medmedulaula spinalis C6 dengan ciri LMN. Gambaran klinik dapat bervariasi, pada beberapa spinalis C6 dengan ciri LMN. Gambaran klinik dapat bervariasi, pada beberapa kasus dilapor
kasus dilaporkan kan disabdisabilitas permanen ilitas permanen yang unilateral neurologiyang unilateral neurologis s lokalilokalis s padapada pasien cedera medula spinalis mengacu pada panduan dari
pasien cedera medula spinalis mengacu pada panduan dari American Spinal Cord American Spinal Cord Injury Association
Injury Association/ AISA/ AISA 8,9,158,9,15..
Tabel 3. Rekomendasi AISA untuk pemeriksaan neurologi lokal Tabel 3. Rekomendasi AISA untuk pemeriksaan neurologi lokal 99
Motorik Motorik
O
Ottoot t ((aassaal l iinneerrvvaassii)) FFuunnggssii M.
M. deltoideus deltoideus dan dan biceps biceps brachii brachii (C5) (C5) Abduksi Abduksi bahu bahu dan dan fleksi fleksi sikusiku
M. extensor carpi radialis longus dan M. extensor carpi radialis longus dan brevis
brevis
Ekstensi pergelangan tangan Ekstensi pergelangan tangan
(C6) (C6)
M
M. . fflleexxoor r ccaarrppi i rraaddiiaalliis s ((CC77)) FFlleekkssi i ppeerrggeellaannggaan n ttaannggaann
M. flexor digitorum superfisialis dan M. flexor digitorum superfisialis dan profunda (C8)
profunda (C8)
Fleksi jari-jari tangan Fleksi jari-jari tangan
M.
M. interosseus interosseus palmaris palmaris (T1) (T1) Abduksi Abduksi jari-jari jari-jari tangantangan
M.
M. illiopsoas illiopsoas (L2) (L2) Fleksi Fleksi panggulpanggul
M.
M. quadricep quadricep femoris femoris (L3) (L3) Ekstensi Ekstensi lututlutut
M.
M. tibialis tibialis anterior anterior (L4) (L4) DorsofleksiDorsofleksi kaki
kaki
M.
M. extensor extensor hallucis hallucis longus longus (L5) (L5) Ekstensi Ekstensi ibu ibu jari jari kakikaki
M.
M. gastrocnemius-soleus gastrocnemius-soleus (S1) (S1) Plantarfleksi Plantarfleksi kakikaki
2.7
2.7 TetrapareTetraparese dengan se dengan Hemiparese bilatHemiparese bilateraleral
Tetrap
Tetraparese arese dengdengan an hemiphemiparese arese bilatebilateral ral (bihem(bihemiparesiparese) e) mempumempunyai nyai artiarti ya
bihe
bihemiparemiparese se kelemkelemahan/kahan/kelumpelumpuhannuhannya ya tidak tidak terjadterjadi i langslangsung ung pada pada keempkeempatat anggota gerak. Bihemiparese bersifat kerusakan pada
anggota gerak. Bihemiparese bersifat kerusakan pada upper motor neuronupper motor neuron, yaitu, yaitu adany
adanya a infark di infark di hemishemispere serebral bilateral dapat pere serebral bilateral dapat disebdisebabkan karena dua abkan karena dua lesilesi isk
iskemiemik k diddidaeraaerah h kedkedua ua artarteri eri serserebrebri i (an(anteriterior/or/medmedia) ia) atau atau di di kedkedua ua kapkapsulsulaa in
interternana. . LeLesi si papada da ararteteri ri babasisilalaris ris dadapapat t memenynyebebababkakan n ininfarfark k papada da dadaererahah mesen
mesensefalosefalon. n. Lesi Lesi ini ini dapat disebabkdapat disebabkan an oleh oleh adanyadanya a arterosarteroskleroklerosis, emboli,sis, emboli, aneurisma, dan inflamasi
aneurisma, dan inflamasi8,13,16,178,13,16,17..
Pada awal stroke terjadi hemiparese unilateral karena infark di hemisfer Pada awal stroke terjadi hemiparese unilateral karena infark di hemisfer ssererebebraral l uuninilalateteraral l yyanang g didissebebababkkan an adadananyya a lelessi i ppadada a ararteteri ri sesererebrbrii (anter
(anterior/medior/media) ia) atau di atau di kapsukapsula interna la interna unilaunilateral. Lama – teral. Lama – kelamakelamaan an lesi ini lesi ini jugajuga dapat ditemukan pada arteri serebri (anterior/media) atau kapsula interna yang dapat ditemukan pada arteri serebri (anterior/media) atau kapsula interna yang lain, sehingga terjadi infark pada hemisfer serebral bilateral. Oklusi pada arteri lain, sehingga terjadi infark pada hemisfer serebral bilateral. Oklusi pada arteri basilaris juga dapat menyebabkan hemiparese bilateral
basilaris juga dapat menyebabkan hemiparese bilateral 16,1716,17..
2.8
2.8 TetrapareTetraparese dapat dijumpai pada bebese dapat dijumpai pada beberapa keadaanrapa keadaan
a. Penyakit infeksi a. Penyakit infeksi
-
- Mielitis Mielitis transversatransversa
Dap
Dapat at menmenyebyebabkabkan an satsatu u samsampai pai dua dua segsegmen men medmedula ula spispinalnalis is rusrusak ak sek
sekalialigusgus, , infinfekseksi i dapdapat at lanlangsugsung ng terterjadjadi i melmelalui alui embemboli oli sepseptiktik, , lukluka a terterbukbukaa dit
ditulaulang ng belbelakaakang, ng, penpenjalajalaran ran ostosteomeomieliielitis tis ataatau u perperlualuasan san proproses ses menmeningingitiitiss piogenik. Istilah mielitis tidak hanya digunakan jika medula spinalis mengalami piogenik. Istilah mielitis tidak hanya digunakan jika medula spinalis mengalami peradangan, namun juga jika lesinya mengalami peradangan dan disebabkan oleh peradangan, namun juga jika lesinya mengalami peradangan dan disebabkan oleh proses patologik yang mempunyai hubungan dengan infeksi. Adakalanya reaksi proses patologik yang mempunyai hubungan dengan infeksi. Adakalanya reaksi
imu
imunolnologiogik k timtimbul bul di di medmedula ula spispinalnalis is setsetelah elah bebbeberaperapa a minminggu ggu semsembuh buh dardarii penyakit viral. Pada saat itu sarang-sarang reaksi imunopatologik yang berukuran penyakit viral. Pada saat itu sarang-sarang reaksi imunopatologik yang berukuran kecil tersebar secara difus sepanjang medula spinalis. Serabut-serabut asenden dan kecil tersebar secara difus sepanjang medula spinalis. Serabut-serabut asenden dan desenden panjang dapat terputus oleh salah satu lesi yang tersebar luas, sehingga desenden panjang dapat terputus oleh salah satu lesi yang tersebar luas, sehingga dapat menimbulkan kelumpuhan parsial dan defisit sensorik yang tidak masif di dapat menimbulkan kelumpuhan parsial dan defisit sensorik yang tidak masif di seluruh tubuh atau yang dikenal dengan istilah tetraparese
seluruh tubuh atau yang dikenal dengan istilah tetraparese 11..
–
– PoliomielitisPoliomielitis
Po
Poliliomomieielitlitis is adadalalah ah peperadradanangagan n papada da dadaeraerah h memedudula la spspininalalis is yayangng mengenai substantia grisea. Jika lesi mengenai medula spinalis setinggi servikal mengenai substantia grisea. Jika lesi mengenai medula spinalis setinggi servikal atas maka dapat menyebabkan kelemahan pada anggota gerak atas dan bawah . atas maka dapat menyebabkan kelemahan pada anggota gerak atas dan bawah . Pada
Pada umumumumnya nya kelomkelompok pok motomotoneuroneuron n di di segmensegmen-segm-segmen en intumintumesensesensia ia servikservikalal dan lumbalis merupakan substrat tujuan viral. Tahap kelumpuhan bermula pada dan lumbalis merupakan substrat tujuan viral. Tahap kelumpuhan bermula pada akh
akhir ir tahtahap ap nyenyeri ri musmuskulkular. ar. AngAnggotgota a gergerak ak yanyang g dildilandanda a kelkelumpumpuhauhan n LMNLMN adalah ekstremitas
adalah ekstremitas 11..
b. Polineuropati b. Polineuropati
Po
Polilineneururopopati ati adadalalah ah kekelalaininan an fufungngsi si yayang ng beberkrkesesininamambubungngan an papadada beberapa
beberapa s saraaraf f peperifrifer er di di seselulururuh h tutububuh. h. PePenynyebebab ab kakarenrena a ininfekfeksi si bibisasa menyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang dihasilkan oleh beberapa menyebabkan polineuropati, kadang karena racun yang dihasilkan oleh beberapa bakt
bakteri eri (misa(misalnya lnya padapada difteridifteri) atau karena) atau karena reaksi autoimunreaksi autoimun, bahan racun bisa, bahan racun bisa meluk
melukai ai saraf perifer saraf perifer dan menyebabkdan menyebabkan an polinpolineuropeuropati ati atauatau mononeuropatimononeuropati (lebih(lebih jarang), kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke jarang), kanker bisa menyebabkan polineuropati dengan menyusup langsung ke dalam saraf atau menekan saraf atau melepaskan bahan racun, kekurangn gizi dan dalam saraf atau menekan saraf atau melepaskan bahan racun, kekurangn gizi dan
Kek
Kekuraurangangan n vitvitamiamin n B B bisbisa a menmengengenai ai sarsaraf af perperifer ifer di di selseluruuruh h tubtubuh, uh, penpenyakyakitit yang bisa menyebabkan polineuropati
yang bisa menyebabkan polineuropati kronik kronik (menah(menahun) un) adalahadalah diabetesdiabetes, gagal, gagal gi
ginjnjal al dadan n kekekukurarangngan an gigizi zi ((malnutrisimalnutrisi) ) yayang ng beberarat. t. PoPolilineneururopopatati i krkrononik ik cenderung berkembang secara lambat (sampai beberapa bulan atau tahun) dan cenderung berkembang secara lambat (sampai beberapa bulan atau tahun) dan biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan)
biasanya dimulai di kaki (kadang di tangan) 1818..
Kelainan pada saraf perifer dijumpai sebagai berikut : tiga sampai empat Kelainan pada saraf perifer dijumpai sebagai berikut : tiga sampai empat hari pertama pembengkakan dan menjadi irreguler dari selubung myelin. Hari ke hari pertama pembengkakan dan menjadi irreguler dari selubung myelin. Hari ke lima terjadi desintegrasi myelin dan pembengkakan aksis silinder. Pada hari ke lima terjadi desintegrasi myelin dan pembengkakan aksis silinder. Pada hari ke sembilan timbul limfosit, hari ke sebelas timbul fagosit dan pada hari ketiga belas sembilan timbul limfosit, hari ke sebelas timbul fagosit dan pada hari ketiga belas proliferasi Schwan sel. Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar dan ketidakmampuan proliferasi Schwan sel. Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar dan ketidakmampuan untuk merasakan getaran atau posisi lengan, tungkai dan sendi merupakan gejala untuk merasakan getaran atau posisi lengan, tungkai dan sendi merupakan gejala utama dari polineurop
utama dari polineuropati kronik. ati kronik. Nyeri seringkali bertambah Nyeri seringkali bertambah buruk di buruk di malam harimalam hari dan bisa timbul jika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu. dan bisa timbul jika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu. Ketid
Ketidakmampakmampuan uan untuk untuk merasamerasakan kan posiposisi si sendi sendi menyemenyebabkababkan n ketidketidakstabakstabilanilan ketika berdiri d
ketika berdiri dan berjalan. an berjalan. Pada akhirnya Pada akhirnya akan terjadi kelemahan akan terjadi kelemahan otot danotot danatrofiatrofi (p
(penenyuyususutan tan otototot). ). KelKelumumpupuhahan n bibiasasananya ya titimbmbul ul sesesusudadah h titidadak k adada a papananas,s, kelumpuhan otot biasanya bilateral dan simetris dengan tipe
kelumpuhan otot biasanya bilateral dan simetris dengan tipe "lower motor neuron"lower motor neuron de
dengngan an pepenynyebebaraaran n kekelulumpmpuhuhan an yayang ng bebersrsififat at ascascenendiding ng yayaititu u mumulalai i dadariri ekstr
ekstrimitas bawah yang imitas bawah yang menjamenjalar lar ke ekstrimitake ekstrimitas s atas, tetapi bisa atas, tetapi bisa pula descendpula descendinging yaitu mulai dari ekstrimitas atas yang turun ke ekstrimitas bawah
yaitu mulai dari ekstrimitas atas yang turun ke ekstrimitas bawah 1818..
a.
a. Sindrom Guillain Barre (SGB)Sindrom Guillain Barre (SGB)
Sindroma Guillain Barre (SGB) adalah suatu kelainan sistem saraf akut Sindroma Guillain Barre (SGB) adalah suatu kelainan sistem saraf akut dan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer, dan kadang-kadang dan difus yang mengenai radiks spinalis dan saraf perifer, dan kadang-kadang
juga saraf kranialis, yang biasanya timbul setelah suatu infeksi. Manifestasi klinis juga saraf kranialis, yang biasanya timbul setelah suatu infeksi. Manifestasi klinis utama dari SGB adalah suatu kelumpuhan yang simetris tipe lower motor neuron utama dari SGB adalah suatu kelumpuhan yang simetris tipe lower motor neuron dari otot-otot ekstremitas, badan
dari otot-otot ekstremitas, badan dan kadang-kadang juga mukadan kadang-kadang juga muka 19,2019,20..
Akibat suatu infeksi atau keadaan tertentu yang mendahului SGB akan Akibat suatu infeksi atau keadaan tertentu yang mendahului SGB akan tim
timbul bul autautoanoantibtibodi odi atau atau imuimunitnitas as selseluleuler r terterhadhadap ap jarjaringingan an sissistim tim sarsaraf-saf-saraaraf f perif
perifer. er. InfeksInfeksi-infei-infeksi ksi meninmeningokogokokus, infeksi kus, infeksi virusvirus, , sifilisifilis s ataupataupun un trauma padatrauma pada medula spinalis, dapat menimbulkan perlekatan-perlekatan selaput araknoid. Di medula spinalis, dapat menimbulkan perlekatan-perlekatan selaput araknoid. Di neg
negara-ara-negnegara ara trotropik pik penpenyebyebabnabnya ya adaadalah lah infinfekseksi i tubtuberkerkuloulosissis. . PadPada a temtempat pat--tem
tempat pat terttertententu u perperleklekataatan n paspasca ca infinfekseksi i itu itu dapdapat at menmenjirjirat at radradiks iks venventraltralisis (sekaligus radiks dorsalis). Karena tidak segenap radiks ventralis terkena jiratan, (sekaligus radiks dorsalis). Karena tidak segenap radiks ventralis terkena jiratan, nam
namun un kebkebanyanyakaakan n padpada a yanyang g berberkelkelompompokaokan n sajsaja, a, makmaka a radradiksiks-rad-radiks iks yanyangg dii
diinstnstrumrumensensia ia serservikvikalis alis dan dan lumlumbosbosakrakralialis s sajsaja a yanyang g palpaling ing umuumum m dildilandandaa proses perlekatan pasca infeksi. Oleh karena itu kelumpuhan LMN paling sering proses perlekatan pasca infeksi. Oleh karena itu kelumpuhan LMN paling sering
dijum
dijumpai pai pada otot-otot anggota pada otot-otot anggota gerak, kelompogerak, kelompok k otot-ootot-otot tot di di sekitsekitar ar persenpersendiandian bahu dan
bahu dan pingpinggul. Kelumpuhgul. Kelumpuhan an tersebtersebut ut berganbergandengdengan an dengadengan n adanyadanya a defisidefisitt sensorik pada kedua tungkai atau otot-otot anggota gerak
sensorik pada kedua tungkai atau otot-otot anggota gerak 19,2019,20..
Secara patologis ditemukan degenerasi mielin dengan edema yang dapat Secara patologis ditemukan degenerasi mielin dengan edema yang dapat atau tanpa disertai infiltrasi sel. Infiltrasi terdiri atas sel mononuklear. Sel-sel atau tanpa disertai infiltrasi sel. Infiltrasi terdiri atas sel mononuklear. Sel-sel infiltrat terutama terdiri dari sel limfosit berukuran kecil, sedang dan tampak pula, infiltrat terutama terdiri dari sel limfosit berukuran kecil, sedang dan tampak pula, mak
makrofrofag, ag, serserta ta sel sel polpolimoimorforfonuknuklear lear padpada a perpermulmulaan aan penpenyakyakit. it. SetSetelah elah ituitu muncul sel plasma dan sel mast. Serabut saraf mengalami degenerasi segmental muncul sel plasma dan sel mast. Serabut saraf mengalami degenerasi segmental dan aksonal. Lesi ini bisa terbatas pada segmen proksimal dan radiks spinalis atau dan aksonal. Lesi ini bisa terbatas pada segmen proksimal dan radiks spinalis atau
tersebar sepanjang saraf perifer. Predileksi pada radiks spinalis diduga karena tersebar sepanjang saraf perifer. Predileksi pada radiks spinalis diduga karena kurang efektifnya permeabilitas antara darah dan saraf pada daerah tersebut
kurang efektifnya permeabilitas antara darah dan saraf pada daerah tersebut 19,2019,20..
Manife
Manifestasi klinis stasi klinis utama adalah utama adalah kelumkelumpuhapuhan n otot-ootot-otot tot ekstremekstremitas itas tipetipe low
lower er motmotor or neuneuronron. . PadPada a sebsebagiagian an besbesar ar penpenderderita ita kelkelumpumpuhauhan n dimdimulaulai i dardarii kedu
kedua a ekstreekstremitas bawah kemudian menyebar secara mitas bawah kemudian menyebar secara asendasenden en ke badan, ke badan, angganggotaota gerak atas dan saraf kranialis. Kadang-kadang juga bisa keempat anggota gerak gerak atas dan saraf kranialis. Kadang-kadang juga bisa keempat anggota gerak dik
dikenaenai i secsecara ara serserententak, ak, kemkemudiudian an menmenyebyebar ar ke ke badbadan an dan dan sarsaraf af krakranianialislis.. Kelumpuhan otot-otot ini simetris dan diikuti oleh hiporefleksia atau arefleksia. Kelumpuhan otot-otot ini simetris dan diikuti oleh hiporefleksia atau arefleksia. Biasanya derajat kelumpuhan otot-otot bagian proksimal lebih berat dari bagian Biasanya derajat kelumpuhan otot-otot bagian proksimal lebih berat dari bagian distal, tapi dapat juga sama beratnya, atau bagian distal lebih berat dari bagian distal, tapi dapat juga sama beratnya, atau bagian distal lebih berat dari bagian proksimal
proksimal2020..
d) Miastenia Grafis d) Miastenia Grafis
Miastenia grafis adalah penyakit neuromuskular yang menyebabkan otot Miastenia grafis adalah penyakit neuromuskular yang menyebabkan otot skelet menjadi lemah dan lekas lelah. Kelelahan/kelemahan ini disebabkan karena skelet menjadi lemah dan lekas lelah. Kelelahan/kelemahan ini disebabkan karena sir
sirkulkulasi asi antantiboibodi di yanyang g memmembloblok k acetylcacetylcholine holine receptorsreceptors padpada a popost st sinsinaptaptik ik neur
neuromusomusculacular r juncjunctiotionn , , ststimimululasasi i pepengnghahambmbatatan an inini i beberprpenengagaruruh h papadada neurotransmiter asetilkolin. Manifestasi klinisnya dapat berupa kelemahan pada neurotransmiter asetilkolin. Manifestasi klinisnya dapat berupa kelemahan pada otot yang mengatur pergerakan mata, kelemahan otot pada lengan dan tungkai, otot yang mengatur pergerakan mata, kelemahan otot pada lengan dan tungkai, perubahan ekspresi wajah, disfagia, dan disartria
perubahan ekspresi wajah, disfagia, dan disartria 18,2118,21..
e)
e) Amyotrophic Lateral Sclerosis Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)(ALS)
Penyakit
Penyakit Amyotrophi Amyotrophic c Lateral SclerosisLateral Sclerosis (ALS) adalah suatu kelainan yang(ALS) adalah suatu kelainan yang pr
penyakit motoneuron. Kondisi tersebut menyebabkan degenerasi saraf motorik penyakit motoneuron. Kondisi tersebut menyebabkan degenerasi saraf motorik b
bagagiaian n atatas as ((brainbrain) ) dadan n sasararaf f momototoririk k babagigian an babawawah h (( spi spinal nal cord cord ) dengan) dengan kombinasi tanda
kombinasi tanda upper motor neuron (UMN)upper motor neuron (UMN) dandan lower motor neuron (LMN)lower motor neuron (LMN).. Pen
Penuruurunan nan kukualitalitas as sarasaraf f iniini, , menmenyebyebabkabkan an KeleKelemahmahan an padpada a otootot t dan dan dapdapatat berakhir pada kematian
berakhir pada kematian 14,22,2314,22,23..
Prose
Proses s degendegenerasi hanya erasi hanya menyemenyerang pada rang pada neuroneuron n motomotorik, yaitu rik, yaitu sel-sesel-sell saraf yang mengatur pergerakkan otot. Akibat kelemahan itu, kemampuan tubuh saraf yang mengatur pergerakkan otot. Akibat kelemahan itu, kemampuan tubuh untuk mengatur gerakan otot yang disadari akan hilang secara perlahan-lahan. untuk mengatur gerakan otot yang disadari akan hilang secara perlahan-lahan. Misalnya, memegang, menjentik, menggaruk, dan sebagainya. Namun penyakit Misalnya, memegang, menjentik, menggaruk, dan sebagainya. Namun penyakit ini
ini tidtidak ak memmempenpengargaruhi uhi sarsaraf af sensensorsoris is (pe(perasrasa) a) dan dan funfungsi gsi menmentaltal. . MesMeskipkipunun peny
penyebab pasti ebab pasti ALS belum diketahuALS belum diketahui, i, teori yang dikenal saat teori yang dikenal saat ini menyatakini menyatakanan neurotrans
neurotransmiter miter glutamat glutamat (su(suatu atu zat zat kimkimia ia yanyang g menmenghaghantantarkan rkan impimpuls uls ataatauu sin
sinyal yal ke ke selsel-se-sel l sarsaraf) af) kemkemunungkigkinan nan memmemegaegang ng perperanaanan n sebsebagaagai i penpenyebyebabab matinya sel-sel saraf motorik. Zat-zat kimia lainnya, seperti molekul radikal bebas matinya sel-sel saraf motorik. Zat-zat kimia lainnya, seperti molekul radikal bebas dan kalsium kemungkinan juga ikut terlibat
dan kalsium kemungkinan juga ikut terlibat 22,2322,23..
Pen
Penyakyakit it ALALS S menmengakgakibaibatkatkan n sissistemtem neuromuscular neuromuscular tidak tidak berfunberfungsigsi kar
karena keduena kedua a sarsaraf af motmotoriorik k penpenderderita ALS ita ALS teltelah ah rusrusak. ak. SeiSeirinring g berberjaljalannannyaya waktu
waktu, , penypenyakit ALS akit ALS menyemenyebabkababkan n saraf–saraf–saraf motorik yang saraf motorik yang berada di berada di otak danotak dan batang tubuh mengecil, dan pada akhirnya menghilang. Akibatnya, otot – otot batang tubuh mengecil, dan pada akhirnya menghilang. Akibatnya, otot – otot
tubu
tubuh h tidak lagi mendapat sinyal untuk bergerak. Karena otot tidak lagi mendapat sinyal untuk bergerak. Karena otot yang berada dalamyang berada dalam tubuh kehilangan pemasok nutrisinya, sehingga otot–otot yang menjadi lebih kecil tubuh kehilangan pemasok nutrisinya, sehingga otot–otot yang menjadi lebih kecil dan melemah. Saraf-saraf di dalam sistem
dan melemah. Saraf-saraf di dalam sistem neuromuscular yang memberi nutrisineuromuscular yang memberi nutrisi ke otot-otot tersebut terlokalisir,
BAB III BAB III
PENUTUP PENUTUP
Par
Parese ese mermerupaupakan kan kelkelemaemahanhan/ke/kelumlumpuhpuhan an parparsiasial l yanyang g rinringangan/ti/tidak dak lengk
lengkap ap atau suatu atau suatu kondkondisi yang isi yang ditanditandai dai oleh hilangnoleh hilangnya ya sebasebagian gerakan ataugian gerakan atau gerakan terganggu. Tetraparese adalah kelumpuhan/kelemahan yang disebabkan gerakan terganggu. Tetraparese adalah kelumpuhan/kelemahan yang disebabkan oleh penyakit atau
oleh penyakit atau trauma pada manusia trauma pada manusia yang menyebabkan yang menyebabkan hilangnya sebagianhilangnya sebagian fun
fungsi gsi motmotoriorik k padpada a keekeempampat t anganggotgota a gergerak, ak, dendengan gan kelkelumpumpuhauhan/kn/kelemelemahaahann lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. Tetraparese dapat lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai. Tetraparese dapat diseb
Kerusakan pada
Kerusakan pada Upper motor neuron (UMN)Upper motor neuron (UMN) dapat disebabkan adanya lesidapat disebabkan adanya lesi di
di medulmedula a spinspinalis setinggi servikal atas, alis setinggi servikal atas, keruskerusakan padaakan pada Lower motor neuron Lower motor neuron (LMN )
(LMN ) bisa mengenai motorneuronya, radiks, maupun pada otot itu sendiri. Jikabisa mengenai motorneuronya, radiks, maupun pada otot itu sendiri. Jika kerus
kerusakan akan mengmengenaienai UppUpper er motmotor or neuneuron ron (UM(UMN)N) dandan Lowe Lower r motomotor r neurneuronon (LMN)
(LMN) maka lesinya padamaka lesinya pada Low cervical cord Low cervical cord ..
Tet
Tetrapraparesarese e berberbedbeda a dendengan gan hemhemipaiparesrese e bilbilaterateral, al, walwalaupaupun un kedkeduanuanyaya mempunyai arti kelemahan pada keempat angggota gerak. Namun, Tetraparese mempunyai arti kelemahan pada keempat angggota gerak. Namun, Tetraparese dis
disebaebabkabkan n adaadanya nya leslesi i di di medmedula ula spispinalnalis is sedsedangangkan kan hemhemipaiparesrese e bilbilateateralral di
disesebababkbkan an kakarenrena a lelesi si papada da hehemimisfsfer er sesererebrbral al bibilalateteral ral dadan n bibiasasananya ya papadada serangan pertama baru terjadi hemiparese unilateral dan setelah serangan kedua serangan pertama baru terjadi hemiparese unilateral dan setelah serangan kedua baru terjadi
baru terjadi hemiphemiparese bilateral. Tetraparese dapat arese bilateral. Tetraparese dapat ditemditemukan pada ukan pada beberbeberapaapa keada
keadaan an sepertseperti i ; ; penyapenyakit kit infeksinfeksi i (misal(misalnya nya mielitimielitis s transvtransversa, ersa, poliopoliomielitmielitis),is), polineuropati, sindrom Guillain Barre, Miastenia gravis, atau pada
polineuropati, sindrom Guillain Barre, Miastenia gravis, atau pada Amyotrophic Amyotrophic Lateral Sclerosis