• Tidak ada hasil yang ditemukan

Voltametri Kualittif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Voltametri Kualittif"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 11 A.

A. JUDUL PERCOBAANJUDUL PERCOBAAN :: VOLTAMETRI KUALITATIFVOLTAMETRI KUALITATIF B.

B. TANGGAL PERCOBAANTANGGAL PERCOBAAN : Senin 14 April 2014: Senin 14 April 2014 C.

C. TUJUAN PERCOBAANTUJUAN PERCOBAAN ::

 Menentukan nilai D dan n dari berbagai konsentrasi danMenentukan nilai D dan n dari berbagai konsentrasi dan sweep rate sweep rate (SR) (SR) dengan voltametri

dengan voltametri

D.

D. KAJIAN PUSTAKAKAJIAN PUSTAKA

Voltametri adalah suatu elektrolisis dimana arus direkam sebagai suatu Voltametri adalah suatu elektrolisis dimana arus direkam sebagai suatu fungsi potensial elektroda kerja. Voltametri merupakan elektrolisis dalam ukuran fungsi potensial elektroda kerja. Voltametri merupakan elektrolisis dalam ukuran mikroskala dengan menggunakan mikro elektroda kerja, disebut juga teknik arus mikroskala dengan menggunakan mikro elektroda kerja, disebut juga teknik arus voltase. Potensial dari mikro elektroda kerja divariasikan dan arus yang dihasilkan voltase. Potensial dari mikro elektroda kerja divariasikan dan arus yang dihasilkan dicetak sebagai fungsi dari potensial. Hasil cetakan ini disebut voltamograf. dicetak sebagai fungsi dari potensial. Hasil cetakan ini disebut voltamograf. Voltametri berkembang pesat dibanding metode analisis lain, hal ini dikarenakan Voltametri berkembang pesat dibanding metode analisis lain, hal ini dikarenakan kelebihan dalam sensitifitas, selektifitas, kesederhanaan dan kemudahan kelebihan dalam sensitifitas, selektifitas, kesederhanaan dan kemudahan  penganalisisan.

 penganalisisan. Pesatnya Pesatnya perkembangan voltametperkembangan voltametri ri setelah setelah penemuan penemuan polarografipolarografi oleh Jaroslav Heyrovsky, tahun 1920.

oleh Jaroslav Heyrovsky, tahun 1920.

Voltametri didasarkan pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial Voltametri didasarkan pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial aplikasi (applied potential) pada saat terjadi polarisasi pada indicator elektroda aplikasi (applied potential) pada saat terjadi polarisasi pada indicator elektroda atau

atau elektroda elektroda kerja. kerja. Voltametri Voltametri mempelajari mempelajari hubungan hubungan voltase voltase arus-waktuarus-waktu selama elektrolisis dilakukan dalam suatu sel, di mana suatu elektroda mempunyai selama elektrolisis dilakukan dalam suatu sel, di mana suatu elektroda mempunyai luas permukaan yang relative besar, dan elektroda yang lain (elektroda kerja) luas permukaan yang relative besar, dan elektroda yang lain (elektroda kerja) mempunyai luas permukaan yang sangat kecil dan seringkali dirujuk sebagai mempunyai luas permukaan yang sangat kecil dan seringkali dirujuk sebagai mikroelektroda: lazimnya teknik ini mencakup pengkajian pengaruh perubahan mikroelektroda: lazimnya teknik ini mencakup pengkajian pengaruh perubahan voltase pada arus yang mengalir di dalam sel. Mikroelektroda ini biasanya dibuat voltase pada arus yang mengalir di dalam sel. Mikroelektroda ini biasanya dibuat dari bahan tak reaktif yang menghantar listrik seperti emas, platinum atau karbon, dari bahan tak reaktif yang menghantar listrik seperti emas, platinum atau karbon, dan dalam beberapa keadaan dapat digunakan suatu elektroda merkurium tetes dan dalam beberapa keadaan dapat digunakan suatu elektroda merkurium tetes (D.M.E); untuk kasus istimewa ini teknik itu dirujuk sebagai polarografi. (D.M.E); untuk kasus istimewa ini teknik itu dirujuk sebagai polarografi. Voltametri merupakan metoda elektrokimia yang mengamati perubahan arus dan Voltametri merupakan metoda elektrokimia yang mengamati perubahan arus dan  potensial.

 potensial. Potensial Potensial divariasikan divariasikan secara secara sistematis sistematis sehingga sehingga zat zat kimia kimia tersebut,tersebut, mengalami oksidasi dan reduksi dipermukaan elektroda. Dalam voltametri, salah mengalami oksidasi dan reduksi dipermukaan elektroda. Dalam voltametri, salah satu elektroda pada sel elektrolitnya terpolarisasi. Penelahan pada sistem tersebut satu elektroda pada sel elektrolitnya terpolarisasi. Penelahan pada sistem tersebut diikuti dengan kurva arus tegangan. Metode ini umum digunakan untuk diikuti dengan kurva arus tegangan. Metode ini umum digunakan untuk menentukan komposisi dan analisis kuantitatif larutan.

(2)

Dalam sistem voltametri ada yang disebut dengan siklik voltametri. Voltametri ini merupakan teknik voltametri dimana arus diukur selama  penyapuan potensial dari potensial awal ke potensial akhir dan kembali lagi  potensial awal atau disebut juga penyapuan (scanning)  dapat dibalik kembali setelah reduksi berlangsung. Dengan demikian arus katodik maupun anodik dapat terukur. Arus katodik adalah arus yang digunakan pada saat penyapuan dari arus yang paling besar menuju arus yang paling kecil dan arus anodik adalah sebaliknya (Khopkar, 1985).

Sel voltametri, terdiri dari 3 elektroda yaitu elektroda pembanding, elektroda kerja, dan elektroda pembantu. Elektroda kerja pada voltametri tidak  bereaksi, akan tetapi merespon elektroda aktif apa saja yang ada dalam sampel.

Pemilihan elektroda bergantung pada besarnya range potensial yang diinginkan untuk menguji sampel.

Adapun jenis dan teknik yang termasuk kedalam voltametri adalah sebagai  berikut:

a.  Polarografi

Polarografi adalah suatu bentuk elektrolisis dalam mana elektroda kerja  berupa suatu elektroda merkuri tetes, dan direkam suatu kurva arus voltase (voltammogram). Polarogarfi digunakan secara luas untuk analisis ion

 – 

ion logam dan anion

 – 

anion anorganik, seperti IO dan NO . Gugus fungsi senyawa organik yang mudah teroksidasi atau tereduksi juga dipelajari dalam  polarogarfi. Gugus fungsi yang digunakan meliputi karbonil, asam karboksilat, dan senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap (David, 2000).

b.  Hydrodynamic Voltametri

Hydrodynamic voltametri bermanfaat untuk analisis reduksi atau oksidasi  pada potensial yang lebih positif karena hydrodynamic voltametri tidak dibatasi untuk elektroda Hg. Arus pada hydrodynamic voltametri diukur sebagai fungsi dari aplikasi potensial pada elektroda kerja.

c. Stripping voltametri

Stripping Voltametri terdiri atas tiga teknik yaitu : anoda, katoda, dan adsorpsi stripping voltametri. Anodic stripping voltametri terdiri dari dua

(3)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 3

 biasanya tetes merkuri atau lapis tipis merkuri, pada potensial katoda yang cukup untuk melapisi ion logam pada elektroda. Tahap kedua, potensial anoda di scan kearah potensial yang lebih positif. Ketika potensial pada elektroda kerja cukup positif analit dilepaskan dari elektroda, larutan dikembalikan dalam bentuk oksidasi. Arus selama tahap stripping dimonitor sebagai fungsi dari potensial, memberikan bentuk kenaikan pada puncak voltammogram yang sama Puncak arus yang proporsional pada konsentrasi analit dalam larutan. Anodic stripping voltametri sangat sensitif pada  percobaan, yang mana harus dikontrol dengan hati

 – 

hati jika hasilnya ingin

akurat dan tepat. d.  Amperometri

Amperometri merupakan salah satu teknik voltametri yang mana  potensial konstan diaplikasikan pada elektroda kerja, dan arus diukur sebagai fungsi waktu Karena potensial tidak discan, amperometri tidak mendorong kearah voltammogram.

Aplikasi Amperometri

Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor amperometri yang pertama dikembangkan untuk melarutkan O dalam darah, yang mana dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark. Contoh lain  pada sensor amperometri adalah sensor glukosa (David, 2000). Dewasa ini,  biosensor telah banyak diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti dan industri, dan dalam dunia biosensor research, topik yang sedang berkembang sekarang ini adalah biosensor yang berbasis DNA ( genosensor ). Berikut contoh dari biosensor untuk hibridisasi asam nukleat (DNA).

Skema biosensor elektrokimia untuk hibridisasi asam nukleat atau analog asam nukleat sebagai elemen pengenal dan teknik elektrokimia tahap transduksi ditunjukkan oleh gambar berikut:

(4)

Gambar 1. Skema biosensor afinitas berdasarkan lapisan DNA sebagai Biopengenal

Potensial yang diterapkan pada elektroda dalam teknik voltametri ini  biasanya bermacam-macam, yang menghasilkan beberapa varian teknik voltametri diantaranya adalah : LSV (linear sweep voltammetry), CV (cyclic voltammetry), DPV (differensian pulse voltammetry) dan SWV ( square wave voltammetry).

a. LSV (linear sweep voltammetry)

 Linear sweep voltammetry adalah istilah umum untuk suatu teknik voltametri dimana potensial yang diberikan pada elektroda kerja dengan variasi waktu linier. Metode ini juga mencakup polarography, siklik voltametri rotating disc voltametri. Slope yang dihasilkan dari metode ini memiliki unit potensial (volt) per satuan waktu, dan biasanya disebut  scan rate percobaan. Voltammogram dari LSV yaitu:

 Nilai dari  scan rate  percobaan dapat divariasi dari tingkat rendah mV/sec (khusus untuk polarography) sampai tingkat tinggi 1.000.000 V/sec (tercapai bila digunakan ultra mikroelektrode sebagai electrode kerja).

(5)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 5

Dengan jalur linier potensial, arus faraday ditemukan untuk menaikkan  scan rates yang lebih tinggi.

 b. CV (cyclic voltammetry)

Cyclic voltammetry adalah yang paling umum digunakan dalam teknik elektrokimia, dan berdasarkan pada kelinieran potensial dari kurva. Sehingga  perubahan potensial sebagai fungsi linier dari waktu. Tingkat perubahan  potensial dengan waktu mengarah pada  scan rate. Voltammogram dari CV

yaitu:

c. DPV (differensian pulse voltammetry)

 Differensian pulse voltammetry diperoleh dengan menambahkan secara  periodik pulse potensial (meningkatkan potensial sementara) untuk menjalankan voltase yang digunakan pada LSV. Arus diukur hanya khusus untuk pulse dan diakhiri pada penerapan pulse. Perbedaan antara kedua arus diplotkan sebagai fungsi jalur potensial pada LSV. Voltammogram dari DPV yaitu:

(6)

d. SWV ( square wave voltammetry)

Square wave voltammetry dan differential pulse voltammetry keduanya digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode ini mengambil keuntungan dari timing sampel ke computer berulang kali pada dua titik relative terhadap waktu penerapan tegangan  square wave untuk electroda. Perbedaan antara dua nilai arus diplotkan sebagai fungsi dari aplikasi  potensial DC. Hasil yang diperoleh adalah puncak dari voltammetryc wave , sesuai dengan aktivitas elektro dari spesies pada sel elektrokimia. Voltammogram dari SWW yaitu:

Beberapa keungulan dari metode analisis voltametri jika dibandingkan dengan metode yang lain adalah :

a.  penyediaan cuplikan yang sederhana  b. waktu analisis yang cepat.

c.  penyedian cuplikan yang diperlukan biasanya hanya pelarutan tanpa  pemekatan

d.  peralatan yang tidak begitu mahal

Elektroda amalgam

Amalgam adalah larutan logam dalam Hg cair. Pada elektroda ini, amalgam logam M akan berada dalam kesetimbangan dengan ionnya (M2+). Logam - logam aktif seperti Na dan Ca dapat digunakan sebagai elektroda amalgam.

(7)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 7

Elektroda pasta karbon

Sebuah elektroda karbon pasta (CPE) yang terbuat dari campuran melakukan grafit  bubuk dan cairan paste. [1] ini elektroda sederhana untuk membuat dan menawarkan permukaan mudah terbarukan untuk  pertukaran elektron . Karbon elektroda pasta milik kelompok khusus heterogen karbon elektroda. Elektroda ini banyak digunakan terutama untuk voltametri  pengukuran, namun berbasis karbon pasta sensor  juga dapat diterapkan dalam

coulometry (baik  amperometry dan potensiometri).

Elektroda tembaga (Cu)

Tembaga (II) adalah elektroda jenis pertama, didasarkan pada reaksi redoks dengan bantuan dari logam (tembaga) dan garamnya. Hal ini digunakan untuk mengukur  potensial elektrokimia dan merupakan elektroda referensi yang  paling umum digunakan untuk pengujian proteksi katodik  korosi sistem kontrol.

(8)

E. ALAT DAN BAHAN 1. Alat

 – 

 Alat:

a. Instrumen Voltametri 1 buah

 b. Labu ukur 100 mL 1 buah

c. Gelas kimia 100mL 2 buah

d. Pipet volume 10 mL 1 buah

e. Botol kecil / rol film 5 buah

2. Bahan

 – 

 Bahan:

a. K 4Fe (CN)6 1 M; 2 M; 4 M; 8 M

 b. Aquades

c. Larutan HgNO3

d. Elektroda Hg

e. Elektroda pasta karbon f. Elektroda Cu

(9)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 9

F. PROSEDUR KERJA

Pembuatan larutan standar

Pengujian voltametri kualitatif

Kawat tembaga

- dipotong dengan diameter ± 1,2 mm dan panjang ± 15 cm - dikupas ujung-ujung kawat, atas : 1 cm ; bawah : 0,5 cm - dihaluskan dengan amplas

- diasah dengan kain bludru/ Tissue Toilet - dicuci dengan H2O

- dicelupkan larutan HgNO3 selama 1 menit

- dianalisis menggunakan voltametri dengan K 4Fe(CN)6 16x10-3 M dan 8x10-3M dan SR 0,1; 0,08; 0,06; 0,04; 0,02

voltamogram

larutan induk K 4Fe(CN)6

- diambil 20 ml, 10 ml, 5 ml, 2,5 ml, 1,25 ml masing-masing untuk konsentrasi (1, 2, 4, 8, 16) 10-3 M

- dimasukkan ke dalam labu ukur

- ditambah aquades hingga mencapai tanda batas

(10)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 10

G. HASIL PENGAMATAN

No Alur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

1 Pembuatan larutan standar Larutan induk K 4Fe(CN)6 :

 berwarna kuning (++) K 4Fe(CN)61x10-3 M:  berwarna kuning (---) K 4Fe(CN)6 2x10-3 M:  berwarna kuning (--) K 4Fe(CN)6 4 x10-3 M:  berwarna kuning (-) K 4Fe(CN)6 8 x10-3 M:  berwarna kuning K 4Fe(CN)6 16 x10-3 M:  berwarna kuning (+) Semakin rendah konsentrasi warna kuning semakin memudar

larutan induk K 4Fe(CN)6

-diambil 20 ml, 10 ml, 5 ml, 2,5 ml, 1,25 ml masing-masing untuk konsentrasi (1, 2, 4, 8, 16) 10-3 M - dimasukkan ke dalam labu ukur

- ditambah aquades hingga mencapai tanda batas LarutanK 4Fe(CN)6

2 Pengujian voltametri kualitatif HgNO3 : larutan biru muda

Kawat tembaga : berwarna kuning kecoklatan

Kawat tembaga setelah diamplas : kuning kecoklatan mengkilap

Kawat tembaga setelah dicelupkan dalam HgNO3:

 putih mengkilap.

Kawat tembaga

- dipotong dengan diameter ± 1,2 mm dan panj ang ± 15 cm - dikupas ujung-ujung kawat, atas : 1 cm ; bawah : 0,5 cm - dihaluskan dengan amplas

- diasah dengan kain bludru/ Tissue Toilet - dicuci dengan H2O

- dicelupkan larutan HgNO3 selama 1 menit

- dianalisis menggunakan voltametri dengan K 4Fe(CN)6

16x10-3 M dan 8x10-3M dan SR 0,1; 0,08; 0,06; 0,04; 0 02

(11)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 11

2 Pengujian voltametri kualitatif HgNO3 : larutan biru muda

Kawat tembaga : berwarna kuning kecoklatan

Kawat tembaga setelah diamplas : kuning kecoklatan mengkilap

Kawat tembaga setelah dicelupkan dalam HgNO3:

 putih mengkilap.

Kawat tembaga

- dipotong dengan diameter ± 1,2 mm dan panj ang ± 15 cm - dikupas ujung-ujung kawat, atas : 1 cm ; bawah : 0,5 cm - dihaluskan dengan amplas

- diasah dengan kain bludru/ Tissue Toilet - dicuci dengan H2O

- dicelupkan larutan HgNO3 selama 1 menit

- dianalisis menggunakan voltametri dengan K 4Fe(CN)6

16x10-3 M dan 8x10-3M dan SR 0,1; 0,08; 0,06; 0,04; 0 02

voltamogram

H. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Praktikum voltametri ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana prinsip kerja dari voltametri. Voltametri dalam praktikum ini secara kualitatif yaitu untuk mengetahui nilai D dan n, dimana D adalah koefisien difusi dan n adalah jumlah elektron yang terlibat. Dalam voltametri terdapat 3 jenis elektroda yaitu :

1. Elektroda kerja (working electrode)

Elektroda yang potensialnya bergantung pada konsentrasi anali t yang diukur. 2. Elektroda pembanding (reference electrode)

Elektroda yang potensialnya tidak bergantung pada konsentrasi analit yang diukur.

3. Elektroda pembantu (auxiliary electrode)

Elektroda kerja atau working elektroda (WE) dalam praktikum ini digunakan elektroda amalgam.

Pada kawat tembaga mula-mula berwarna kuning kecoklatan, setelah diamplas menjadi kuning kecoklatan mengkilap. Lalu kawat tembaga dicelupkan dalam larutan HgNO3 berupa larutan biru muda, kawat tembaga menjadi putih

(12)

H. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Praktikum voltametri ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana prinsip kerja dari voltametri. Voltametri dalam praktikum ini secara kualitatif yaitu untuk mengetahui nilai D dan n, dimana D adalah koefisien difusi dan n adalah jumlah elektron yang terlibat. Dalam voltametri terdapat 3 jenis elektroda yaitu :

1. Elektroda kerja (working electrode)

Elektroda yang potensialnya bergantung pada konsentrasi anali t yang diukur. 2. Elektroda pembanding (reference electrode)

Elektroda yang potensialnya tidak bergantung pada konsentrasi analit yang diukur.

3. Elektroda pembantu (auxiliary electrode)

Elektroda kerja atau working elektroda (WE) dalam praktikum ini digunakan elektroda amalgam.

Pada kawat tembaga mula-mula berwarna kuning kecoklatan, setelah diamplas menjadi kuning kecoklatan mengkilap. Lalu kawat tembaga dicelupkan dalam larutan HgNO3 berupa larutan biru muda, kawat tembaga menjadi putih

mengkilap. Terbentuknya warna putih pada kawat tembaga tersebut menunjukkan  bahwa elektroda amalgam dari Cu-Hg telah terbentuk. Elektroda ini merupakan

elektroda yang lebih ramah lingkungan daripada metode tetes Hg (polarografi) karena lebih menghemat pembuangan Hg yang tidak ramah lingkungan.

Elektroda pembanding yang digunakan adalah elektroda Ag/AgCl. Jika terdapat arus yang mengalir pada elektroda Ag/AgCl, maka konsentrasi Cl- akan  berubah dan potensial pun juga berubah. Hal ini menyebabkan oleh pengertian elektroda pembanding yang tidak terpenuhi. Agar potensial elektroda pembanding tetap, maka digunakan elektroda pembantu yang memiliki hambatan relatif lebih kecil daripada elektroda Ag/AgCl. Sehingga, arus yang mengalir ke elektroda  pembanding sangat kecil atau dianggap nol dan arus yang diukur adalah arus pada

rangkaian antara elektroda kerja dan elektroda pembantu.

Prinsip dari voltammetri adalah mempolarisasi elektroda dalam sel elektrokimia pada serangkaian potensial range tertentu dan mengamati perubahan arus yang dihasilkan oleh sel akibat adanya proses oksidasi reduksi analit. Potensial dari elektroda kerja divariasikan dan arus yang dihasilkan dicetak

(13)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 13

sebagai fungsi dari potensial. Hasil cetakan tersebut disebut voltamogram. Analit yang digunakan dalam praktikum ini adalah K 4Fe(CN)6dengan konsentrasi 8 x 10-3M dan 16 x 10-3 M.

Oksigen yang terlarut di dalam sebuah larutan dapat mengalami reaksi redoks pada permukaan elektroda. Akibatnya, akan ditemukan puncak oksigen yang dapat menggangu pengukuran. Untuk mengatasi hal tersebut, ke dalam sel voltametri dialirkan gas nitrogen yang dapat menghilangkan oksigen terlarut dengan cara mendesak oksigen, karena nitrogen lebih berat daripada oksigen sehingga nitrogen cenderung berada di bagian bawah.

Voltametri siklik merupakan teknik voltametri yang biasa digunakan pada awal eksperimen untuk mempelajari sifat elektrokimia dari spesi yang diamati. Teknik voltametri siklik dapat memberikan nilai potensial reduksi/oksidasi dari spesi-spesi elektroaktif. Selama pengukuran dengan voltametri siklik, akan diperoleh kurva antara arus terhadap potensial yang dikenal sebagai voltamogram siklik. Dalam praktikum ini digunakan variasi SR ( sweep rate) yaitu 0,02; 0,04; 0,06; 0,08; 0,1. Kemudian dicari nilai IPC yaitu puncak arus pada katoda dan IPA

yaitu puncak arus pada anoda. Arus katodik adalah arus yang digunakan pada saat  penyapuan dari arus yang paling besar menuju arus yang paling kecil dan arus

anodik adalah sebaliknya. Pengolahan data mengasilkan data sebagai berikut dimana Min (Y) merupakan IPC dan Max (Y) merupakan IPA :

 Konsentrasi 8 x 10-3

se(yEr±) Min(Y) Imin(Y) Max(Y) Imax(Y) Range(Y) Sum(Y) N(Y)

0.015792 -0.99976 1 0 169 0,99976 -168.958752 337

4.993177E-6 -4.2802E-5 245 3.4337E-4 169 3.86172E-4 0.008382 337 2.6103E-6 -2.72E-5 337 2.2094E-4 169 2.4814E-4 0.003041 337 2.88175E-6 -2.8E-5 337 2.3326E-4 169 2.6126E-4 0.003623 337 3.145503E-6 -2.95E-5 377 2.4385E-4 169 2.7335E-4 0.004184 337 3.596327E-6 -3.07E-5 243 2.6586E-4 169 2.9656E-4 0.005358 337

(14)

Untuk pengujian secara kualitatif dibuat grafik IPCvs

√ 

IPA IPC IPA/IPC SR

√ 

3.4337E-4 -4.2802E-5 8,02228868 0,02 0,141421 2.2094E-4 -2.72E-5 8,12279412 0,04 0,2 2.3326E-4 -2.8E-5 8,33071429 0,06 0,244949 2.4385E-4 -2.95E-5 8,26610169 0,08 0,282843 2.6586E-4 -3.07E-5 8,65993485 0,1 0,316228

Berdasarkan kurva tersebut didapatkan persamaan garis

  



  



yang akan digunakan untuk menghitung nilai D dan n.

 Konsentrasi 16 x 10-4 M

se(yEr±) Min(Y) Imin(Y) Max(Y) Imax(Y) Range(Y) Sum(Y) N(Y)

0.015792 -0.99976 1 0 169 0,99976 -168.958752 337

6.826974E-6 -1.024E-4 290 4.2693E-4 169 5.2933E-4 0.002984 337 4.713855E-6 -5.41E-5 1 3.7783E-4 169 4.3193E-4 0.007268 337 4.110257E-6 -7.29E-5 337 3.0071E-4 169 3.7361E-4 0.004171 337 5.195365E-6 -7.65E-5 377 3.5229E-4 169 4.2879E-4 0.006594 337 6.167336E-6 -9.09E-5 287 3.9654E-4 169 4.8744E-4 0.006873 337

y = 6E-05x - 5E-05 R² = 0.3947 -4.50E-05 -4.00E-05 -3.50E-05 -3.00E-05 -2.50E-05 -2.00E-05 -1.50E-05 -1.00E-05 -5.00E-06 0.00E+00 0 0.1 0.2 0.3 0.4    I    P    C akar SR

akar SR vs I

PA

/I

PC IPC

√ 

IPC 0,141421 -4.2802E-5 0,2 -2.72E-5 0,244949 -2.8E-5 0,282843 2-.95E-5 0,316228 -3.07E-5

(15)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 15

Untuk pengujian secara kualitatif dibuat grafik IPCvs

√ 

IPA IPC IPA/IPC SR

√ 

4.2693E-4 -1.024E-4 4,169238281 0,02 0,141421 3.7783E-4 -5.41E-5 6,98391867 0,04 0,2 3.0071E-4 -7.29E-5 4,12496571 0,06 0,244949 3.5229E-4 -7.65E-5 4,60509804 0,08 0,282843 3.9654E-4 -9.09E-5 4,36237624 0,1 0,316228

Berdasarkan kurva tersebut didapatkan persamaan garis

  



  



yang akan digunakan untuk menghitung nilai D (koefisien difusi) dan n (jumlah elektron yang terlibat).

Dari kedua grafik tersebut dihitung nilai D dan n sebagai berikut :

1) Konsentrasi 8 x 10-3 n3/2 (8 x 10-3) . D1/2 = 6 x 10-5 2) Konsentrasi 16 x 10-3 n3/2 (16 x 10-3) . D1/2 = 3 x 10-5 Persamaan 1



  

  







y = 3E-05x - 9E-05 R² = 0.0112 -1.20E-04 -1.00E-04 -8.00E-05 -6.00E-05 -4.00E-05 -2.00E-05 0.00E+00 0 0.1 0.2 0.3 0.4    I    P    C akar SR

akar SR vs I

PC IPC

√ 

IPC 0,141421 -1.024E-4 0,2 -5.41E-5 0,244949 -7.29E-5 0,282843 -7.65E-5 0,316228 -9.09E-5

(16)



  





Persamaan 2



  







  





  



  





  





  

  

















(  



)





  







  

  





    







 

 



 

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapatkan nilai n2/n1 sebesar

1,842, dan nilai D dianggap sama atau D2 = D1.

I. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari percobaan voltametri kualitatif adalah : 1. Prinsip dari voltammetri pada praktikum ini ialah mempolarisasi elektroda

dalam sel elektrokimia pada serangkaian potensial range tertentu dan mengamati perubahan arus yang dihasilkan oleh sel akibat adanya proses oksidasi reduksi analit.

2. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai n2/n1 sebesar 1,842, dan nilai

(17)

Laporan Praktikum Voltamerti Kualitatif 17

Daftar Pustaka

Basset, J. 1994. Vogel Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Elangga.

Coolkhas-chemistry. 2009. Voltametri. http://coolkhaschemistry.blogspot.com Diakses pada tanggal 3 Mei 2014.

Day, R. A dan Underwood, A. L, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A. H. 1989.  Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi keenam. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Febliza, Asyiti.S.Pd, M.Pd.2011. Metode Amperometri (Voltametri) dalam

analisis.Unic of Chemistry. Diakses pada tanggal 3 Mei 2014.

(18)

LAMPIRAN

Elektroda yang dicelupkan ke Hg(NO3) Alat voltameter

Gambar

Gambar 1. Skema biosensor afinitas berdasarkan lapisan DNA sebagai Biopengenal

Referensi

Dokumen terkait

Selama proses elektrolisis dilakukan pengamatan terhadap perubahan temperatur dan pH dalam selang waktu tertentu, yang selanjutnya digunakan untuk mempelajari perilaku sel

Neraca Massa Pada Bubbler Elektrolisis Untuk arus 10 Amper dan 6 Lempeng Elektroda ... NeracaMassa Pada Absorber Elektrolisis Untuk arus 10 Amper dan 6 Lempeng

Elektrolisis larutan kompleks Emas thiourea dilakukan pada suhu ruang, dengan waktu elektrolisis optimum dan tegangan optimum yang diperoleh dari scanning voltametri

2.3.1 Sel Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel elektrolisis oleh arus listrik.Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi reduksi

Dalam penelitian terdahulu telah dilakukan pelapisan elektrode kawat emas dengan polipirol secara elektropolimerisasi voltametri siklik dalam sel elektrolisis berisi

Bila ada reaksi oksidasi maupun reduksi pada elektroda kerja, arus yang dihasilkan dilewatkan ke elektroda  pembantu, sehingga reaksi yang terjadi pada elektroda pembantu akan

Hasil pengukuran elektrokimia dari elektroda pembanding dengan membran selulosa menggunakan teknik voltametri siklik pada variasi waktu pengukuran setiap 2 jam sekali

Karena pentingnya kombinasi tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengkaji efek rangkaian elektroda Al-C, jarak elektroda, dan voltase pada sel elektrokimia untuk