Periodik Paralisis Normokalemi
Periodik Paralisis Normokalemi
Renny Anggraini
Renny Anggraini
0708151236
Periodik paralisis merupakan kelainan pada
Periodik paralisis merupakan kelainan pada
membran yang sekarang ini dikenal sebagai salah
membran yang sekarang ini dikenal sebagai salah
satu kelompok kelainan penyakit chanellopathies pada
satu kelompok kelainan penyakit chanellopathies pada
otot skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan
otot skeletal. Kelainan ini dikarakteristikkan dengan
terjadinya suatu episodik kelemahan tiba-tiba yang
terjadinya suatu episodik kelemahan tiba-tiba yang
disertai gangguan pada kadar kalium serum.
disertai gangguan pada kadar kalium serum.
Paralisis periodik adalah suatu sindrom klinis
Paralisis periodik adalah suatu sindrom klinis
dengan kelemahan / paralisis otot akut. Penyakit yang
dengan kelemahan / paralisis otot akut. Penyakit yang
berat dapat dimulai pada masa anak-anak, sedangkan
berat dapat dimulai pada masa anak-anak, sedangkan
kasus yang ringanseringkali mulai pada dekade ketiga.
kasus yang ringanseringkali mulai pada dekade ketiga.
Penyakit ini sebagian besar bersifat herediter dan
Penyakit ini sebagian besar bersifat herediter dan
diturunkan secara autosomal dominan.
Atas dasar kadar kalium darah pada saat serangan , dibedakan 3 jenis
Atas dasar kadar kalium darah pada saat serangan , dibedakan 3 jenis
paralisis periodik yaitu:
paralisis periodik yaitu:
1. Paralisis periodik hipokalemia
1. Paralisis periodik hipokalemia
2. Paralisis periodik hiperkalemia
2. Paralisis periodik hiperkalemia
3. Paralisis periodik normokalemi
Riwayat
Riwayat
Semua PP dicirikan oleh kelemahan periodik. Kekuatan normal diantara
Semua PP dicirikan oleh kelemahan periodik. Kekuatan normal diantara
serangan. Kelemahan yang menetap bisa berkembang dalam
serangan. Kelemahan yang menetap bisa berkembang dalam beberapabeberapa
bentuk. Paling banyak pasien dengan
bentuk. Paling banyak pasien dengan PP primer berkembang gejalaPP primer berkembang gejala
sebelum dekade ketiga
Banyak pasien dengan mempunyai kesamaan gambaran klinik,
Banyak pasien dengan mempunyai kesamaan gambaran klinik,
sebagaimana berikut:
sebagaimana berikut:
•
• Eyelid myotoniaEyelid myotonia
•
• Sensasi normalSensasi normal
•
• Pada beberapa kasus, kelemahan menetap bagian proksimal, Pada beberapa kasus, kelemahan menetap bagian proksimal, khususnyakhususnya
dengan hipokalemik PP
dengan hipokalemik PP
•
Jenis ini paling jarang ditemui. Patofisiologinya belum diketahui. Serangan
Jenis ini paling jarang ditemui. Patofisiologinya belum diketahui. Serangan
lebih berat dan lebih lama daripada paralisis periodik hiperkalemia. Serangan
lebih berat dan lebih lama daripada paralisis periodik hiperkalemia. Serangan
dapat ditimbulkan oleh pemberian KCl dan dapat dihentikan dengan pemberian
dapat ditimbulkan oleh pemberian KCl dan dapat dihentikan dengan pemberian
NaCl. Serangan tidak dipicu oleh pemberian insulin, glukosa ataupun kalium
NaCl. Serangan tidak dipicu oleh pemberian insulin, glukosa ataupun kalium
Laboratorium Laboratorium
Pada saat serangan kadar K dalam batas normal atau sedikit menurun.
Pada saat serangan kadar K dalam batas normal atau sedikit menurun.
Pengobatan Pengobatan
–
– Acetazolamid 3 x 250 mg per oralAcetazolamid 3 x 250 mg per oral
–
– KortikosteroidKortikosteroid
Prognosis Prognosis
Prognosis paralisis periodik pada umumnya baik dengan terapi, biasanya rekuren.
Prognosis paralisis periodik pada umumnya baik dengan terapi, biasanya rekuren.
Paralisis Periodik Normokalemia
Ilustrasi kasus
Ilustrasi kasus
•
• Identitas PasienIdentitas Pasien •
• Nama/ Nama/ No.MR No.MR : : Hidayati Hidayati Rahmah/ Rahmah/ 78 78 06 06 5050 •
• Umur Umur : : 15 15 tahun tahun 5 5 bulanbulan •
• Ayah/Ibu Ayah/Ibu : Ahmad Sah: Ahmad Sahrudin/ Ernawatirudin/ Ernawati •
• Alamat Alamat : Bagan Sia: Bagan Siapi-apipi-api •
•
• Alloanamn Alloanamnesisesis •
• Diberikan oleh : Ibu Kandung PasienDiberikan oleh : Ibu Kandung Pasien •
• Keluhan Utama : Lemah pada kedua kaki dan tanganKeluhan Utama : Lemah pada kedua kaki dan tangan
sejak 1 minggu SMRS sejak 1 minggu SMRS
•
• Riwayat Penyakit Sekarang :Riwayat Penyakit Sekarang :
-
- Pasien Pasien mengeluhkan mengeluhkan lemah lemah pada pada kaki kaki dan dan tangan tangan sejaksejak 1 minggu SMRS. Kelemahan dimulai dari kaki kemudian 1 minggu SMRS. Kelemahan dimulai dari kaki kemudian 1 hari kemudian pasien mengeluhkan lemah pada 1 hari kemudian pasien mengeluhkan lemah pada tangan, kemudian mulut dan sekarang mulut terasa sulit tangan, kemudian mulut dan sekarang mulut terasa sulit untuk dibuka. Pasien merasa lemah sampai tidak bisa untuk dibuka. Pasien merasa lemah sampai tidak bisa bangkit dari duduk ke berdiri, 1 hari SMRS pasien tidak bangkit dari duduk ke berdiri, 1 hari SMRS pasien tidak sanggup mengangkat tangan atau menggenggam. Tidak sanggup mengangkat tangan atau menggenggam. Tidak ada kesulitan bernafas yang dirasakan oleh pasien.
•
• Kelemahan yang dirasakan pasien tidak didahului olehKelemahan yang dirasakan pasien tidak didahului oleh demam,
demam, batuk batuk maupun maupun pilek. pilek. Kebas Kebas (-), (-), sakitsakit punggung/leh
punggung/leher er (-), riwayat trauma (-), BAK (-), riwayat trauma (-), BAK dan BABdan BAB normal, mudah lelah (+)
normal, mudah lelah (+) •
• Keluhan seperti ini sudah dirasakan pasien sejak 8Keluhan seperti ini sudah dirasakan pasien sejak 8
tahun SMRS. Sakit ini sudah sering terjadi dan sembuh tahun SMRS. Sakit ini sudah sering terjadi dan sembuh dalam 1 minggu, biasanya timbul saat pasien kelelahan. dalam 1 minggu, biasanya timbul saat pasien kelelahan. Pasien sudah berobat ke spesialis anak dan hanya
Pasien sudah berobat ke spesialis anak dan hanya diberi vitamin.
•
• Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada yang berhubunganRiwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada yang berhubungan
•
• Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu dan kakak kandungRiwayat Penyakit Keluarga : Ibu dan kakak kandung
pasien menderita penyakit yang sama pasien menderita penyakit yang sama
•
• Riwayat Riwayat orang orang tua tua : : Ayah Ayah : : Swasta Swasta Ibu Ibu : : IRTIRT
•
• Riwayat kehamilan : Riwayat kehamilan : Anak Anak ke ke 7 7 dari 7 dari 7 bersaudarabersaudara, hamil, hamil
cukup bulan, ANC teratur ke
cukup bulan, ANC teratur ke bidan, lahir normal dibantubidan, lahir normal dibantu bidan
•
• Riwayat makan dan minum :Riwayat makan dan minum :
- ASI : 0-2 tahun - ASI : 0-2 tahun
- Susu formula : 1-2.5 tahun - Susu formula : 1-2.5 tahun - Bubur : 6 bulan
- Bubur : 6 bulan -- NNaassi i : : 1 1 ttaahhuunn
•
• Riwayat imunisasi : Imunisasi lengkapRiwayat imunisasi : Imunisasi lengkap
•
• Riwayat pertumbuhan :Riwayat pertumbuhan :
- BBL : 3100 gram - BBL : 3100 gram - BBM : 37 kg
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Fisik :
•
• Keadaan umum : Tampak sakit sedangKeadaan umum : Tampak sakit sedang •
• Kesadaran : KomposmentisKesadaran : Komposmentis •
• TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg T: 36.7 CT: 36.7 C •
• HR HR : : 50x 50x / / menit menit RR RR : : 16x/menit16x/menit • • BBI : 36 kgBBI : 36 kg • • Gizi : Gizi : TB TB : : 142 142 cm cm LK LK : : 51.5 51.5 cmcm • • BB : BB : 37 37 kgkg • • LILA : 27.5 cmLILA : 27.5 cm •
• Status gizi : 37 x 100% = 102 %Status gizi : 37 x 100% = 102 %
36 36 = Normal = Normal
•
• Kepala : NormochepalKepala : Normochepal •
• Rambut : Hitam, lebat, tidak mudah dicabutRambut : Hitam, lebat, tidak mudah dicabut •
• Mata :Mata :
Konjungtiva
Konjungtiva : : Anemis Anemis (-/-)(-/-) Sklera
Sklera : : Ikterik Ikterik (-/-)(-/-) Pupil
Pupil : : Isokor, Isokor, diameter diameter 3mm/3mm3mm/3mm Refleks
•
• Telinga Telinga : : Sekret Sekret (-), (-), dbndbn •
• Hidung Hidung : : sekret sekret (-), (-), dbndbn •
• Mulut Mulut ::
Bibir
Bibir : : BasahBasah Selaput
Selaput lendir lendir : Basah: Basah Palatum
Palatum : : UtuhUtuh Lidah
Lidah : : Tidak Tidak kotor kotor Gigi
• • Leher :Leher : KGB : Pembesaran KGB (-) KGB : Pembesaran KGB (-) Kaku kuduk : (-) Kaku kuduk : (-) Dada : Dada : •
• Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, retraksi (-)Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, retraksi (-) •
• Palpasi : Fremitus kiri sama dengan kananPalpasi : Fremitus kiri sama dengan kanan •
• Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paruPerkusi : Sonor di seluruh lapangan paru •
•
• Abdomen: Abdomen:
Inspeksi : Perut datar, venektasi (-) Inspeksi : Perut datar, venektasi (-) Palpasi : Supel, nyeri tekan (-),
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), organomegalorganomegali (-)i (-) Perkusi : Timpani
Perkusi : Timpani Auskultas
Auskultasi : BU (+) Normali : BU (+) Normal
•
• • Ekstremitas :Ekstremitas : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 5 Status Neurologis : Status Neurologis : •
• - Refleks fisiologis : Biseps- Refleks fisiologis : Biseps , trisep, trisep , patela, patela •
• - Refleks patologis : (-)- Refleks patologis : (-) •
Pemeriksaa
Pemeriksaan n laboratorium :laboratorium : Elektrolit : Elektrolit : Na+ : 136 mmol/L Na+ : 136 mmol/L K+ : 4,6 mmol/L K+ : 4,6 mmol/L Ca2+ : 0,39 mmol/L Ca2+ : 0,39 mmol/L Darah : Hb : 13,2 gr/dl Darah : Hb : 13,2 gr/dl Ht : 39,2 L% Ht : 39,2 L% WBC : 9,5 x 10 WBC : 9,5 x 1033/ µL/ µL Plt : 219 x 10 Plt : 219 x 1033/ µL/ µL LED : 11/jam LED : 11/jam BUN : 15 mg/dL BUN : 15 mg/dL CR-S : 0,51 mg/dL CR-S : 0,51 mg/dL AST : 31 IU/L AST : 31 IU/L ALT : 18 IU/L ALT : 18 IU/L Ureum : 32.1 mg/dL Ureum : 32.1 mg/dL
Diagnosis kerja : Paraparese tipe LMN e.c Diagnosis kerja : Paraparese tipe LMN e.c ???? Diagnosis gizi : Normal
Diagnosis gizi : Normal
Diagnosis banding : Susp Miastenia Gravis Diagnosis banding : Susp Miastenia Gravis
Follow up :
Follow up :
15/9/2012 15/9/2012
S : - Kedua kaki dan tangan masih lemah,
S : - Kedua kaki dan tangan masih lemah, namun sudah lebih kuat dari kemarinnamun sudah lebih kuat dari kemarin - Sudah bisa berdiri dan berjalan
- Sudah bisa berdiri dan berjalan - Kesulitan bernafas - Kesulitan bernafas O O : : TD TD : : 100/80 100/80 mmHg mmHg RR RR : : 18x/menit18x/menit HR HR : : 60x/menit 60x/menit T T : : 37.4 37.4 CC •
• Refleks fisiologis : biseps (+), triseps (+), patela (+) lemahRefleks fisiologis : biseps (+), triseps (+), patela (+) lemah •
• Refleks patologis : (-)Refleks patologis : (-) •
• Kerut dahi (+)Kerut dahi (+) •
• Gerakan mata : Lateral/ medial/ atas/ bawahGerakan mata : Lateral/ medial/ atas/ bawah •
• Lidah : Miring (-)Lidah : Miring (-) •
• Jalan seperti waddling gaitJalan seperti waddling gait
A : Paraparese tipe LMN e.c ?? A : Paraparese tipe LMN e.c ??
Pemeriksaa
Pemeriksaan anjuran n anjuran :: - Prostigmin test
- Prostigmin test - MRI
- MRI lumbosakrallumbosakral - EMG - EMG - KHS - KHS - Biopsi otot - Biopsi otot - Rontgen
17-9-2012
17-9-2012
S : Kaki masih lemah, tapi
S : Kaki masih lemah, tapi mulai membaik, dapat berjalan,mulai membaik, dapat berjalan, berdiri kuat berdiri kuat O : HR : 60x/menit, RR: 18x/menit, TD : 100/70 mmHg, T: O : HR : 60x/menit, RR: 18x/menit, TD : 100/70 mmHg, T: 36.8 C 36.8 C Refleks fisiologi
Refleks fisiologis (+/+) s (+/+) lemah. Refleks patologis (-/-)lemah. Refleks patologis (-/-) 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 4 2 2 4 5 5 4 2 2 4 5 A : Paraple
A : Paraplegia tipe LMN e.c ??gia tipe LMN e.c ?? P : B complex 1x1
IInj.Prostigminnj.Prostigmin
•
• Jam 11.50 : Injeksi prostigmin 1mg/ IMJam 11.50 : Injeksi prostigmin 1mg/ IM •
• Tiap 5 menit dinilai kekuatan otot dan Tiap 5 menit dinilai kekuatan otot dan frekuensi nadi hingga jam 12.15frekuensi nadi hingga jam 12.15
Jam 12.00 : - HR
Jam 12.00 : - HR : 48x/menit, irreguler : 48x/menit, irreguler - Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-) - Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-)
Jam 12.05 : - HR
Jam 12.05 : - HR : 40x/menit, irreguler : 40x/menit, irreguler - Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-) - Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-)
Jam 12.10 : - HR
Jam 12.10 : - HR : 34x/menit, irreguler : 34x/menit, irreguler - Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-) - Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-)
Jam 12.15 : - HR : 45x/menit, irreguler, TD : 90/70 Jam 12.15 : - HR : 45x/menit, irreguler, TD : 90/70 - Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Kekuatan otot tungkai atas 4/4
- Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-) - Pusing (-), kesemutan (-), kram (-), berdebar-debar (-), hipersalivasi (-)
•
18/09/2012
18/09/2012
•
• S : kaki masih lemah, tapi mulai membaik, dapatS : kaki masih lemah, tapi mulai membaik, dapat
berjalan seperti biasa berjalan seperti biasa
•
• O : TD : O : TD : 100/70 mmHg, HR: 86x/menit, RR: 22x/menit,100/70 mmHg, HR: 86x/menit, RR: 22x/menit,
T: 36.3 C T: 36.3 C
Refleks fisiologi
Refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-s (+/+), refleks patologis (-/-)) Kekuatan otot : Kekuatan otot : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 5 A : Paraple
A : Paraplegi tipe LMNgi tipe LMN P : B complex 1x1
Rontgen
Rontgen
19/9/2012
19/9/2012
S : Kaki sudah kuat, bisa
S : Kaki sudah kuat, bisa bangkit dari duduk ke berdiri.bangkit dari duduk ke berdiri. Sudah bisa berjalan seperti biasa
Sudah bisa berjalan seperti biasa O: TD : 110/70
O: TD : 110/70 mmHg, HR : 84x/menit, RR: 22x/menit, T:mmHg, HR : 84x/menit, RR: 22x/menit, T: 36.4 C
36.4 C
Refleks fisiologi
Refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-s (+/+), refleks patologis (-/-)) Kekuatan otot : Kekuatan otot : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 A : Parapleg
A : Paraplegia tipe LMNia tipe LMN P : B compleks 3x1
20-9-2012
20-9-2012
S : Kaki sudah kuat, bisa bangkit dari duduk ke berdiri dan S : Kaki sudah kuat, bisa bangkit dari duduk ke berdiri dan
berjalan berjalan
O : TD : 100/70, HR : 88x/menit, RR: 22x/menit, T : 36.3 C O : TD : 100/70, HR : 88x/menit, RR: 22x/menit, T : 36.3 C Refleks fisiologi
Refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-s (+/+), refleks patologis (-/-)) Kekuatan otot Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 A : Periodi
A : Periodik paralisis normokak paralisis normokalemilemi P : B complex 3x1
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
•
•
Diagnosis klinis awal pada pasien ini adalah Paraplegia
Diagnosis klinis awal pada pasien ini adalah Paraplegia
tipe LMN.
tipe LMN.
•
•
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
•
•
Dari anamnesis pasien mengeluhkan lemah pada kaki
Dari anamnesis pasien mengeluhkan lemah pada kaki
dan tangan. Kelemahan dimulai dari kaki kemudian 1
dan tangan. Kelemahan dimulai dari kaki kemudian 1
hari kemudian pasien mengeluhkan lemah pada
hari kemudian pasien mengeluhkan lemah pada
tangan, kemudian mulut dan sekarang mulut terasa
tangan, kemudian mulut dan sekarang mulut terasa
sulit untuk dibuka. Tidak ada kesulitan bernafas yang
sulit untuk dibuka. Tidak ada kesulitan bernafas yang
dirasakan oleh pasien. Kelemahan tidak didahului oleh
dirasakan oleh pasien. Kelemahan tidak didahului oleh
adanya demam, batuk maupun pilek.
adanya demam, batuk maupun pilek.
•
•
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya kelemahan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya kelemahan
pada otot, tonus otot menurun, refleks patologis
pada otot, tonus otot menurun, refleks patologis
negatif, refleks fisiologis melemah.
UMN
LMN
UMN
LMN
Kekuatan
Kekuatan
Perese
Perese
–
–
Paralisis
Paralisis
Perese
Perese -
- Paralisis
Paralisis
Tonus
Tonus
Meningkat/Spastik
Meningkat/Spastik
Clonus (+)
Clonus (+)
Menurun
Menurun
-Flaccid
Flaccid
Refleks Patologi
Refleks Patologi
(+)
(+)
(-)
(-)
Refleks Fisiologi
Refleks Fisiologi
Meningkat
Meningkat
Menurun --
Menurun
Hilang
Hilang
Atropi
•
•
Pada pasien terdapat kelainan gait berupa
Pada pasien terdapat kelainan gait berupa
waddling gait
waddling gait
•
•
Waddling gait terdapat pada berbagai keadaan
Waddling gait terdapat pada berbagai keadaan
miopati dimana terdapat kelemahan pada
miopati dimana terdapat kelemahan pada
otot-otot gelang panggul. Paling khas terdapat pada
otot gelang panggul. Paling khas terdapat pada
distropi otot, tetapi dapat juga pada miosists atau
distropi otot, tetapi dapat juga pada miosists atau
penyakit spinomuskuler. Berdiri dan berjalan
penyakit spinomuskuler. Berdiri dan berjalan
dengan lordosis yang berlebih, saat jalan terdapat
dengan lordosis yang berlebih, saat jalan terdapat
goyangan yang nyata akibat kesulitan memfiksasi
goyangan yang nyata akibat kesulitan memfiksasi
pelvis. Pasien berjalan dengan langkah yang lebar
pelvis. Pasien berjalan dengan langkah yang lebar
dan terlihat rotasi pelvis yang berlebihan,
dan terlihat rotasi pelvis yang berlebihan,
memutar atau melempar pelvisnya dari satu sisi
memutar atau melempar pelvisnya dari satu sisi
ke sisi lainnya pada setiap langkah untuk
ke sisi lainnya pada setiap langkah untuk
memindahkan berat badannya.
•
•
Gerakan kompensasi kelateral ini terutama
Gerakan kompensasi kelateral ini terutama
disebabkan karena kelemahan otot-otot
disebabkan karena kelemahan otot-otot
gluteal. Pasien sulit naik tangga, bila tidak
gluteal. Pasien sulit naik tangga, bila tidak
dibantu dengan tangan yang menarik keatas.
dibantu dengan tangan yang menarik keatas.
Terdapat kesulitan berdiri dari posisi berbaring
Terdapat kesulitan berdiri dari posisi berbaring
atau
duduk
tanpa
bantuan
tangannya
atau
duduk
tanpa
bantuan
tangannya
(mendaki pada dirinya sendiri). Waddling gait
(mendaki pada dirinya sendiri). Waddling gait
ini juga terdapat pada dislokasi panggul.
•
•
Pada pasien kecurigaan dislokasi panggul dapat
Pada pasien kecurigaan dislokasi panggul dapat
disingkirkan dengan hasil rontgen lumbosakral yang
disingkirkan dengan hasil rontgen lumbosakral yang
normal. Kelemahan pada otot panggul dan ekstremitas
normal. Kelemahan pada otot panggul dan ekstremitas
bawah bagian proksimal dapat pula terjadi atrofi
bawah bagian proksimal dapat pula terjadi atrofi
muskular spinal (AMS) tetapi sering disertai dengan
muskular spinal (AMS) tetapi sering disertai dengan
fasikulasi pada lidah dan pada bentuk fokal dapat
fasikulasi pada lidah dan pada bentuk fokal dapat
melibatkan otot didaerah muka, okular serta bulbar.
melibatkan otot didaerah muka, okular serta bulbar.
•
•
Pada pasien ini, pada saat terjadi kelemahan otot,
Pada pasien ini, pada saat terjadi kelemahan otot,
pasien masih dapat mengerutkan dahi, menggerakkan
pasien masih dapat mengerutkan dahi, menggerakkan
mata kearah lateral,medial serta atas dan bawah, dan
mata kearah lateral,medial serta atas dan bawah, dan
pasien pun tidak ada mengalami kelumpuhan pada
pasien pun tidak ada mengalami kelumpuhan pada
otot lidah. Kelemahan otot yang disebabkan oleh
otot lidah. Kelemahan otot yang disebabkan oleh
Miastenia Gravis disingkirkan dengan adanya hasil
Miastenia Gravis disingkirkan dengan adanya hasil
prostigmin tes yang negatif.
•
•
Penegakan diagnosis periodik paralisis ditegakkan
Penegakan diagnosis periodik paralisis ditegakkan
berdasark
berdasarkan anamnesis,
an anamnesis, serta pemeriksaan penunjang.
serta pemeriksaan penunjang.
•
•
Pada
Pada
anamnesis
anamnesis
ditemukan
ditemukan
adanya
adanya
serangan
serangan
kelumpuhan yang berulang pada saat istirahat setelah
kelumpuhan yang berulang pada saat istirahat setelah
latihan atau kelelahan. Kelemahan ini lebih sering
latihan atau kelelahan. Kelemahan ini lebih sering
terbatas pada otot proksimal dan jarang menyerang
terbatas pada otot proksimal dan jarang menyerang
otot ekstraokular dan otot pernafasan. Dan riwayat
otot ekstraokular dan otot pernafasan. Dan riwayat
keluarga yang positif, berupa ibu serta kakak kandung
keluarga yang positif, berupa ibu serta kakak kandung
pasien yang juga mengalami keluhan yang sama juga
pasien yang juga mengalami keluhan yang sama juga
mendukung karna penyakit ini diturunkan secara
mendukung karna penyakit ini diturunkan secara
autosomal dominan.
autosomal dominan.
•
•