• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIVITAS KERJA GURU DALAM MENGAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KREATIVITAS KERJA GURU DALAM MENGAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KREATIVITAS KERJA GURU

DALAM MENGAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Studi Korelasional antara Pemahaman tentang Materi

Pendidikan Lingkungan Hidup dan Iklim Sekolah

dengan Kreativitas Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Dessy Dwiyanti

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis Depok (dessy_dwiyanti@staff.gunadarma.ac.id)

ABSTRAK

Guru merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dan berpengaruh terhadap proses dan hasil pendidikan bagi siswa. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualifikasi kemampuan lulusan peserta didik salah satu langkah yang pertama dan utama dimulai dari peningkatan produk kreativitas kerja guru itu sendiri. Kenyataan di lapangan, kreativitas kerja guru khususnya guru mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Kejuruan di wilayah Kota Depok Provinsi Jawa Barat kelihatannya masih belum optimal. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan dikaji secara ilmiah tentang hubungan antara kreativitas kerja guru dalam kaitannya dengan pemahaman tentang materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik korelasional, yaitu jenis penelitian yang berupaya untuk mengemukakan ada tidaknya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Populasi yang digunakan adalah seluruh guru SMK Negeri/Swasta Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah dengan kreativitas kerja guru. Serta Terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan kreativitas kerja guru

Kata Kunci: kreativitas kerja guru, iklim sekolah, pemahaman materi,teknik korelasional

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Mengingat pentingnya peranan guru dalam pembelajaran, guru perlu meningkatkan kreativitas kerja agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Kenyataan di lapangan, kreativitas kerja guru khususnya guru mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Kejuruan di wilayah Kota Depok Provinsi Jawa Barat kelihatannya masih belum optimal, hal ini terindikasi berdasarkan fenomena-fenomena seperti masih ada guru dalam menyajikan materi pelajaran hanya terbatas pada apa yang ada dalam buku teks, metoda pembelajaran yang digunakan pada umumnya masih bersifat konvensional (ceramah), kurang mengaplikasikan materi pelajaran dengan fakta kondisi nyata di lapangan serta masih ada guru yang belum optimal melaksanakan tugas pokoknya dengan baik dan sempurna. Hal tersebut berimplikasi kepada masih rendahnya hasil belajar siswa baik ditinjau dari segi prestasi (kognitif), maupun refleksi siswa terhadap materi ajar dalam kehidupan sehari-hari (refleksi segi afektif dan

(2)

kontaif). Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji mengenai pengaruh pemahaman materi lingkungan hidup terhadap kreativitas kerja guru. Yang dimaksud dengan pemahaman tentang materi pendidikan lingkungan hidup dalam penelitian ini berdasarkan Subiyanto (1988) dan Sudjana (1995) adalah kemampuan untuk menangkap makna, menterjemahkan dan mengekstrapolasikan atau memproduksi kembali materi ajar berkenaan dengan lingkup ekologi manusia atau isu yang diangkat dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan lingkungan hidup yang telah diperoleh seseorang. Manifestasi pemahaman teraktualisasi melalui indikator: (1) Memahami lingkup ekologi manusia, (2) Menafsirkan pemanfaatan hasil penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, (3) Memprediksi/meramalkan kecenderungan dampak pemanfaatan hasil penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu menurut Soetisna (2000) Iklim sekolah atau suasana kerja di sekolah adalah gabungan persepsi anggota suatu organisasi terhadap aspek-aspek ruang lingkup pekerjaannya yang mempengaruhi motivasi dan perilaku pegawai khususnya, budaya organisasi, jenis landasan kepemimpinan, tingkatan struktur, dan kebijakan serta praktik-praktik personalia. Sehingga yang dimaksud dengan iklim sekolah dalam penelitian ini adalah kondisi lingkungan tempat guru bekerja yang dapat mempengaruhi motivasi, kinerja dan kepuasan kerja para guru dan karyawan lainnya dalam melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah. Manifestasi iklim sekolah akan teraktualsasi melalui indikator: (1) Rasa aman dan hidup layak, (2) Kondisi kerja yang menyenangkan, (3) Perlakuan yang wajar dan jujur, (4) Timbulnya rasa mampu, (5) Ikut ambil bagian dalam penentuan kebijakan sekolah.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik korelasional, yaitu jenis penelitian yang berupaya untuk mengemukakan ada tidaknya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (Kriyantono, 2009). Variabel penelitian terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas adalah

pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup (X1) dan iklim sekolah (X2),

sedangkan variabel terikat adalah kreativitas kerja guru (Y).

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh guru SMK Negeri/Swasta Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, sebanyak 60 orang.

Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian

No. Kecamatan Jumlah Guru

1 Sukmajaya 13 2 Sawangan 15 3 Limo 4 4 Beji 7 5 Pancoran Mas 8

(3)

6 Cimanggis 13

Jumlah 60

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kreativitas kerja guru berbentuk kuisioner menggunakan rating scale. Model rating scale yang digunakan pada penelitian ini dirumuskan dalam bentuk kontinum dengan 5 (lima) kategori. Dalam hal ini tiap butir pertanyaan yang dijawab selalu (SL) dinilai 5, dijawab sering (SR) nilai 4, dijawab kadang-kadang (KK) dinilai 3, dijawab hampir tidak pernah (HTP) dinilai 2, tidak pernah (TP) dinilai 1.

HASIL & PEMBAHASAN

Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, dapatlah dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dengan kreativitas kerja guru.

2. Terdapat hubungan positif antara iklim sekolah dengan kreativitas kerja guru.

3. Terdapat hubungan positif antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah secara bersama-sama kreativitas kerja guru

Uji Kesahihan (Validity) dan Keterandalan (Realibility)

Instrumen kreativitas kerja guru disusun berdasarkan atas indikator-indikator yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan 40 pertanyaan. Untuk menguji kesahihan butir instrumen tersebut dilakukan uji coba instrumen kepada 20 guru SMK Negeri/Swasta Kota Depok yang tidak termasuk sampel sebagai unit analisis tahun 2007 yang tidak termasuk sampel sebagai unit analisis.

Kesahihan butir instrumen di dasarkan atas uji korelasi Product Moment, sedangkann keterandalan instrumen dengan menggunakan korelasi Alpha Cronbach. Hasil uji coba instrumen kreativitas kerja guru yang disusun berdasarkan pada indikator-indikator yang telah ditetapkan menunjukkan bahwa dari 40 butir instrumen ditemukan 34 butir pernyataan yang sahih dan 6 butir instrumen yang tidak memenuhi persyaratan (ditolak). Butir instrumen yang valid digunakan untuk mengumpulkan data, sedangkan butir instrumen yang drop tidak dipergunakan (dibuang).

Pengujian Hipotesis

Hubungan antara Pemahaman Guru terhadap Materi Pendidikan Lingkungan Hidup (X1) dengan Kreativitas Kerja Guru (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa regresi antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dengan kreativitas kerja guru mempunyai

persamaan Ŷ = 94,584 + 1,382X1. Selanjutnya hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa

kedua variabel tersebut adalah sangat signifikan (Fh > Ft (α,=,0.05)). Perhitungan tingkat

keeratan hubungan menghasilkan ry1 sebesar 0,772 dan ry12 sebesar 0,596. Berdasarkan

perolehan nilai determinasi tersebut dapat dikatakan bahwa kontribusi pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup terhadap kreativitas kerja guru sebesar 59,60%.

Mencermati hasil uji analisis terhadap kedua variabel tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pemahaman guru terhadap materi

(4)

pendidikan lingkungan hidup dengan kreativitas kerja guru, setiap penambahan satu unit pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup akan menyebabkan kenaikan kreativitas kerja guru sebesar 1,382.

Tabel 2. Uji Signifikansi Regresi antara Kreativitas Kerja Guru (Y) dengan Pemahaman

Guru terhadap Materi Pendidikan Lingkungan Hidup (X1)

Sumber Varians dk JK RJK Fhitun g Ftabel Kesimpula n α = 0,05 α = 0,01 Total (T) 40 626021,000 Regresi a 1 620757,225 620757,2 25 Regresi b|a 1 3137,144 3137,144 56, 05 7* * 4,100 7,35 Sangat signifika n Sisa (S) 38 2126,631 55,964 Tuna Cocok (TC) 21 1366,131 65,05 1,4 54n s 2,23 0 Linier Galat (G) 17 760,50 44,74

Hubungan antara Iklim Sekolah (X2) dengan Kreativitas Kerja Guru (Y)

Beradasrkan hasil perhitungan regresi antara iklim sekolah dengan kreativitas kerja

guru mempunyai persamaan Ŷ = 50,562 + 0,644X2. Selanjutnya hasil uji signifikansi

menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut sangat signifikan (Fh > Ft (α = 0.05)). Dengan

demikian terdapat hubungan positif antara iklim sekolah dengan kreativitas kerja guru. Perolehan nilai b sebesar 0,644 menunjukkan bahwa untuk setiap penambahan satu unit iklim sekolah akan menyebabkan terjadinya kenaikan kreativitas kerja guru sebesar 0,644.

Perhitungan tingkat keeratan hubungan menghasilkan ry2 sebesar 0,630 dan ry22

sebesar 0,397. Berdasarkan perolehan nilai determinasi tersebut dapat dikatakan bahwa kontribusi iklim sekolah terhadap kreativitas kerja guru sebesar 39,70%.

Tabel 3. Uji Signifikansi Regresi antara Kreativitas Kerja Guru (Y) dengan Iklim Sekolah

(X2) Sumber Varians dk JK RJK Fhitung Ftabel Kesimpulan α = 0,05 α = 0,01 Total (T) 40 626021,000 Regresi a 1 620757,225 62075 7,225 Regresi b|a 1 2088,462 2088, 462 24,993 ** 4,100 7,35 Sangat signifikan Sisa (S) 38 3175,313 83,56

(5)

1 Tuna Cocok (TC) 26 2546,480 97,94 1,869 ns 2,490 Linier Galat (G) 12 628,83 52,40

Hubungan antara Pemahaman Guru terhadap Materi Pendidikan Lingkungan Hidup (X1) dan Iklim Sekolah (X2) secara Bersama-sama dengan Kreativitas Kerja Guru (Y)

Beradasrkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa regresi ganda antara kreativitas kerja guru dengan pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim

sekolah bersama-sama mempunyai persamaan: Ŷ = 84,823 + 1,233X1 + 0,113X2.

Selanjutnya hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut sangat

signifikan (Fh > Ft (0,05)). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif yang sangat signifikan antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan kreativitas kerja guru. Setiap peningkatan satu unit pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan satu unit iklim sekolah secara bersama-sama akan meningkatkan kreativitas kerja guru sebesar 1,346 unit (1,233 + 0,113). Hasil ini (1,346), menunjukkan pengaruh yang lebih kecil

dibandingkan dengan pengaruh masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) secara terpisah

(1,382 dan 0,644). Dengan demikian terlihat efek yang saling melemahkan antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dengan iklim sekolah keduanya menjelaskan atau menerangkan secara bersama-sama terhadap kreativitas kerja guru.

Lebih lanjut, sesuai dengan hasil analisis data diperoleh nilai tingkat keeratan

hubungan (Ry.12) sebesar 0,775 dan (Ry.122) sebesar 0,601, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa 60,10% variasi yang terjadi pada kreativitas kerja guru dapat dijelaskan oleh adanya variabel pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan variabel iklim sekolah secara bersama-sama. Hal ini juga dapat diartikan bahwa masih ada 39,90% faktor pendukung kreativitas kerja guru yang belum dijelaskan.

Temuan lain dalam penelitian ini adalah dilakukannya pengujian analisis parsial, yaitu analisis yang dilakukan berkaitan dengan hubungan variabel bebas dengan variabel

terikat dikontrol oleh variabel bebas lainnya.1 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai

ry1.2 sebesar 0,578 dengan perolehan uji keberartian koefisien parsial dengan mengggunakan

uji t, yaitu thitung sebesar 4,311 (signifikatif). Hal ini mengandung pengertian bahwa hubungan

antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dengan kreativitas kerja guru tetap signifikan meskipun dikontrol oleh iklim sekolah. Dengan lain perkataan, iklim sekolah tidak mempengaruhi hubungan antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dengan kreativitas kerja guru.

Lebih lanjut, nilai ry2.1 sebesar 0,413 dan thitung sebesar 2,757 (signifikatif), hal ini

mengandung pengertian bahwa hubungan antara iklim sekolah dengan kreativitas kerja guru tetap signifikan meskipun dikontrol oleh pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup. Dengan lain perkataan, pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup tidak mempengaruhi hubungan antara iklim sekolah dengan kreativitas kerja guru

(6)

Tabel 4. Uji Signifikansi Regresi Ganda antara Pemahaman Guru terhadap Materi

Pendidikan Lingkungan Hidup (X1) dan Iklim Sekolah (X2) secara Bersama-sama

dengan Kreativitas Kerja Guru (Y)

Sumber Varians dk JK RJK Fhitung Ftabel Kesimpulan α = 0,05 α = 0,01 Regresi (reg.) 2 3164,952 1582,476 28,651 ** 3,250 5,210 Sangat signifikan Sisa (S) 38 2098,823 55,232 Total (R) 40 5263,775

KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data studi korelasi antara variabel pemahaman guru

terhadap materi pendidikan lingkungan hidup (X1) dan variabel iklim sekolah (X2) dengan

variabel kreativitas kerja guru (Y) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dengan kreativitas kerja guru.

2. Terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara iklim sekolah dengan kreativitas kerja guru

3. Terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah secara bersama-sama dengan kreativitas kerja guru.

Saran

Mengingat hasil dari penelitian ini sekitar 39,90% kreativitas kerja guru dapat diterangkan oleh variabel lain yang belum diterangkan dalam penelitian ini, maka demi perkembangan ilmu pengetahuan, seyogyanya ada peneliti lain yang dapat mengungkap faktor-faktor berpengaruh terhadap perilaku selain kedua faktor (pemahaman guru terhadap materi pendidikan lingkungan hidup dan iklim sekolah), sehingga hasil penelitiannya dapat bermanfaat khususnya bagi guru dalam rangka memupuk dan untuk lebih meningkatkan kemampuan kreatif guru dalam proses pembelajaran materi pendidikan lingkungan hidup.

Potensi intelektual dan kreatif dapat ditingkatkan atau dihambat sebagai dampak interaksi dengan lingkungan. Agar perkembangan kemampuan berpikir kreatif dapat optimal, seyogyanya setiap orang senantiasa membiasakan diri untuk senantiasa berpikir divergen.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Idhoci dan Amir, Yayat Hidayat. Administrasi Pendidikan; Teori

Konsep dan Lisan. Bandung: UPI-Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, edisi revisi.

Clark, Barbara.1997. Growing up Gifted. Columbus Toronto: Charles E. Merrill Publishing Company.

Dahar, Ratna Wilis.1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Orenada Media Grup

Munandar, Utami. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Munandar, S.C. Utami. 1999.Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Semiawan, Conny R., Putraw.an, I Made, TH. I Setiawan. 1999. Dimensi

Kratif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

http://www.norwegia.or.id/misc/agust.2006

Syah, Muhibbin 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Steers, Richard M. and Porter, Lyman W. 1991 Motivation and Work

behavior. New York: McGraw-Hill, Inc..

S.C. Utami Munandar. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

T.M. Amabile. 1983. The Social Psychology of Creativity. New York: Springer-Verlag.

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h

Wallas, Goman. Stages In The Creative Process, dalam A. Rotheenberg and C.R. Hausman (Eds.). 1976.The Creativity Question. Dueham: Duke University Press.

(8)

Gambar

Tabel 1.   Populasi dan Sampel Penelitian
Tabel 2.   Uji Signifikansi Regresi antara Kreativitas Kerja Guru (Y) dengan Pemahaman  Guru terhadap Materi Pendidikan Lingkungan Hidup (X 1 )
Tabel 4.  Uji Signifikansi Regresi Ganda antara Pemahaman Guru terhadap Materi  Pendidikan Lingkungan Hidup (X 1 ) dan Iklim Sekolah (X 2 ) secara Bersama-sama

Referensi

Dokumen terkait

You can also make an MS-DOS startup disk using the format program in Windows XP (run format from the Command Prompt) or Windows Vista (run format from an Administrator

Sri Muryani,MM , selaku wali studi terima kasih atas bimbingannya dan dukungannya dalam masa kuliah selama di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen

Kondisi ini juga yang mempengaruhi jalan pikir individu untuk memperbaiki kehidupan mereka, salah satunya dengan adanya perencanaan karier yang diharapkan dapat

1) „Aqid, yaitu Mu‟ajir (orang yang menyewakan) dan Musta‟jir (orang yang menyewa) yaitu orang yang melakukan akad sewa- menyewa atau upah-mengupah, Mu‟jir

Kharisma Rotan Mandiri harus menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mencukupi permintaan produk tersebut berdasarkan target produksinya.Perencanaan jumlah tenaga

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang selalu penulis panjatkan atas nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Sedangkan VII B sebagai kelas pembanding yang terkontrol dengan jumlah siswa 21 orang setelah dilakukan metode menghafal dengan mufradat yang sama dengan mufradat yang ada dalam