• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODIFIKASI PIRING PLASTIK DI KELAS VI SD NEGERI WOTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MEDIA MODIFIKASI PIRING PLASTIK DI KELAS VI SD NEGERI WOTAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

13

DI KELAS VI SD NEGERI WOTAN

Hardini Tri Yudha E.

Guru SDN Wotan Sumberrejo Bojonegoro Email :hardini.triyudae@gmail.com

Abstrak: Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Lengkap dan tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal atau tidak ketercapaian tujuan pembelajaran.Kondisi pembelajaran lempar cakram di SD Negeri Wotan hanya tersedia 2 buah, 1 untuk putri dan 1 untuk putra. Sementara rata-rata siswa di SD Negeri Wotan berjumlah 35 – 40 orang.Rasio antara jumlah cakram dan jumlah siswa adalah 1 : 20 putra/putri. Perlu sebuah pemecahan masalah sederhana oleh guru. Melihat permasalahan di atas perlu adanya sebuah media alternatif modifikasi untuk mengganti cakram yang cukup mahal. Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara menentukan sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan. Rencana yang disusun untuk penelitian ini, diawali dengan kegiatan studi awal, refleksi awal, pelaksanaan siklus penelitian, dan penarikan kesimpulan.Siklus pertama, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran lemparcakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik di kategorikan aktif. Dan setelah dilakukan siklus kedua, aktivitas siswa mengalami peningkatan keaktifan rata-rata sebesar 75%. Kalau mengacu pada Indikator Keaktifan Siswa maka besaran keaktifan sebesar 75% termasuk kriteria Aktif. Kedua, bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus kedua mencapai 100%. Ketiga Ketuntasan Belajar untuk aspek Awalan mencapai 100% pada siswa kelas VI A dan VI B mencapai 97,4%. Indikator Hasil Belajar Siswa berkategori Sangat Efektif. Sementara ketuntasan belajar untuk aspek Cara Melempar mencapai 97,2% pada siswa kelas VI A dan VI B mencapai 100%.

Kata Kunci: Media piring plastik, efektivitas belajar Sarana prasarana merupakan salah satu

bagian yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan pembelajaranya.

Ini pula yang terjadi pada pembelajaran Lempar Cakram di SD Negeri Wotan, Kondisi nyata di sekolah, media Cakram hanya tersedia 2 buah, 1 untuk putri dan 1 untuk putra. Sementara rata-rata siswa di SD Negeri Wotan berjumlah 35 – 40 orang, jadi komparasi antara jumlah Cakram dan jumlah siswa adalah 1 : 20 putra/putri. Jelas dari

gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran Lempar Cakram menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa target kurikulum menjadi sangat rendah.

Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai detik ini belum bisa memenuhi sarana Cakram tersebut sampai batas yang cukup memadai atau kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2 ( 1 cakram untuk 2 orang ). Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi untuk di penuhi oleh sekolah.Sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan Cakram sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan lebih

(2)

jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak kondusif di sekolah.

Oleh karena itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa dilakukan oleh guru. Melihat permasalahan di atas, maka satu pemikiran yang muncul adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram yang memang cukup mahal. Media alternatif modifikatif tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik cakram, murah, banyak tersedia atau mudah di dapat.

Dari beberapa kriteria media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram tersebut nampaknya piring plastik bisa dijadikan media alternatif modifikatif untuk mengganti cakram.Dari segi bentuk, jelas ada kemiripan dengan bentuk cakram, dari segi ketersediaan dan harga, maka piring plastik sangat mudah sekali di dapat di pasar-pasar tradisional dengan harga sangat murah.

Dari permasalahan tersebut di atas maka penulis menentukan judul Penelitian Tindakan Kelas ini “Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram dengan Media Modifikasi Piring Plastik di Kelas VI SD Negeri Wotan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro”.

Tujuan umum dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui sejauhmana media modifikasi piring plastik bisa meningkatkan efektivitas belajar Lempar Cakram di kelas VI SD Negeri Wotan.

Sementara tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauhmana aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram, 2. Untuk mengetahui sejauhmana aktivitas

guru dalam mengajar Lempar Cakram, 3. Untuk mengetahui sejauhmana respon

siswa terhadap pembelajaran Lempar Cakram dengan media piring plastik, 4. Untuk mengetahui sejauhmana hasil

belajar Lempar Cakram yang dilakukan siswa dengan media modifikasi piring plastik.

Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya:2004).

Efektivitas merupakan aspek penting dalam berbagai bentuk kegiatan, karena efektivitas merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai.Rivai dengan mengutip Exzioni menuliskan bahwa efektivitas adalah sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.

Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti, perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli yang dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya, Schram mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara, Briggsberpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

Lebih lanjut Sudrajat (2007) menuliskan tentang beberapa fungsi media diantaranya :1). Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh peserta didik tentang suatu objek.2). Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya; 3). Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; 4).Media

memberikan pengalaman yang

integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang bastrak.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Wotan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, mulai tanggal 11 sampai dengan 29 Oktober 2014.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Wotan dengan jumlah siswa

(3)

kelas VI A dengan jumlah 37 siswa dan kelas VI B sejumlah 39 siswa, jadi jumlah total 78 orang siswa.

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengukur sejauhmana efektivitas belajar Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, indikator dari efektivitas belajar adalah meningkatnya hasil belajar siswa (Rivai:27), dengan kata lain bahwa untuk melihat efektif tidaknya sebuah proses pembelajaran bisa dilihat dari pencapaian hasil pembelajarannya. Berikut ini Tabel 1 Indikator Hasil Belajar Siswa.

Tabel 1Indikator Hasil Belajar Siswa No Aspek Ketuntasan Kriteria

1 Awalan 80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19% Sangat Efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif 2 Cara Melempar 80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19% Sangat Efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif 3 Sikap Akhir 80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19% Sangat Efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif Tabel 2Indikator Keaktifan Siswa No Aspek Keaktifan Siswa Kriteria 1 Aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram 80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19% Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

Tabel 3Indikator Aktivitas Guru No Aspek Keaktifan Guru Kriteria 1 Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram 80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19% Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

Tabel 4Indikator Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa No Aspek Tingkat Kepuasaan Belajar Siswa Kriteria 1 Respon siswa terhadap proses Belajar Lempar Cakram 80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19% Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas

Gambaran Umum Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kegiatan yang berbentuk siklus penelitian. Setiap siklus penelitian terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu, perencanaan, tindakan pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara menentukan sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan.

b. Rencana Penelitian

Rencana yang disusun untuk penelitian ini, diawali dengan kegiatan studi awal, refleksi awal, pelaksanaan siklus penelitian, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Aktivitas Siswa dalam Belajar Lempar Cakram

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa pada siklus penelitian dengan 2 siklus penelitian pada proses pembelajaran Lempar Cakram menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama sampai siklus kedua seperti terlihat pada Tabel 5

Tabel 5 Aktivitas Siswa

Nomor Siklus Penelitian Tindakan Aktifitas 1 Pertama 70% 2 Kedua 80% Rata-rata 75%

(4)

Dari Tabel 5 di atas, terlihat bahwa siklus pertama aktivitas siswa mencapai 70%, kemudian pada siklus kedua mencapai 80% ini berarti ada peningkatan 10% setelah ada treathment atau perbaikan pada siklus kedua, sehingga rata-rata keaktifan siswa selama dua siklus adalah 75%. Mengacu pada Indikator Keaktifan Siswa kisaran angka 75% memiliki kriteria Aktif.

Aktivitas Guru Dalam Mengajar Lempar Cakram

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada saat pelaksanaan penelitian selama siklus pertama dan kedua diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 di bawah ini

Tabel 6 Aktivitas Guru

Nomor Siklus Penelitian Tindakan Aktifitas

1 Pertama 95%

2 Kedua 100%

Rata-rata 97,5%

Berdasarkan hasil pengamatan oleh rekan guru aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram dengan media modifikasi piring plastik mengalami kenaikan aktivitas.

Pada Tabel 5 nampak bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus kedua setelah melakukan treatment pada proses pembelajaran, aktivitas guru mencapai 100%. Ini berarti ada kenaikan aktivitas guru sebesar 5%, sehingga rata-rata aktivitas guru pada dua siklus mencapai 97,5%.

Mengacu pada Indikator Aktivitas Guru, besaran angka 97,5% termasuk kriteria Sangat Aktif. Ini artinya guru dalam mengajar betul-betul sesuai dengan skenario pembelajaran atau RPP.

Hasil Belajar

Hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar siswa selama siklus pertama dan kedua dapat di lihat dalam tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7Hasil Belajar Siswa N

o

Siklus

Penelitian Aspek Kelas

Ketunta san Belajar 1 Pertama Awalan VI A VI B 62,1% 64,1% Cara Melempar VI A VI B 64% 66,6% Sikap Akhir VI A VI B 62,1% 64,1% 2 Kedua Awalan VI A VI B 100% 97,4% Cara Melempar VI A VI B 97,2% 100% Sikap Akhir VI A VI B 97,2% 89% Berdasarkan hasil tes praktik yang dilakukan kepada siswa, dari mulai awalan, cara melempar, dan sikap akhir Lempar Cakram, pada akhir siklus ternyata mendapat kenaikan.

Dari Tabel 7 terlihat bahwa untuk siklus pertama hasil tes praktik Awalan mencapai, kelas VI A 62,1%, dan VI A 64,1%. Ini artinya, ada sebanyak 23 siswa kelas VI A dan 25 siswa kelas VI B yang mampu menuntaskan pembelajaran.

Masih pada siklus pertama, hasil tek praktik cara melempar mencapai, kelas VI A 64% dan VI B 66,6%. Ini artinya, ada sebanyak 24 siswa kelas VI A dan sebanyak 26 siswa kelas VI B yang mampu menuntaskan pembelajaran.

Dari siklus pertama, hasil tes praktik sikap akhir mencapai 62,1% kelas VI A, dan 64,1% kelas VI B. Ini artinya ada 23 siswa kelas VI A dan 25 siswa kelas VI B yang mampu menuntaskan pembelajaran.

Pada siklus kedua dari Tabel 4.3 terlihat ada peningkatan pada tes praktik tiap aspek. Pada tes praktik awalan mencapai 100% kelas VI A, dan 97,4% kelas VI B. Ini berarti bahwa ada 37 siswa kelas VI A dan 38 siswa kelas VI B yang mampu menuntaskan pembelajarannya, artinya untuk kelas VI A semua siswa mampu menuntaskan pembelajarannya, dan untuk kelas VI B terdapat sebanyak 38 siswa yang mampu menuntaskan pembelajarannya.

(5)

Pada tes praktik cara melempar diperoleh hasil mencapai 97,2% siswa kelas VI A dan 100% putri. Ini berarti ada sebanyak 36 siswa kelas VI A yang mampu menuntaskan pembelajaran, dan 39 orang siswa kelas VI B yang mampu menuntaskan pembelajaran.

Sementara pada tes praktik sikap akhir persentase mencapai 97,2% siswa kelas VI A dan 89% siswa kelas VI B. Ini artinya bahwa ada 36 siswa kelas VI A yang mampu menuntaskan pembelajaran, dan ada 35 siswa kelas VI B yang mampu menuntaskan pembelajaran.

Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Berdasarkan angket respon, yang disebarkan kepada siswa setelah selesai pelaksanaan pembelajaran siklus kedua, dapat dinyatakan bahwa pada umumnya siswa kelas VI bersikap positif terhadap proses pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, seperti terlihat pada Tabel 8

Tabel 8Respon (Kepuasan Belajar ) Siswa

No Pertanyaan Jawaban 1. Selama mengikuti pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, bagaimana perasaanmu ? a. Senang = 85% b. Biasa-biasa saja = 10% c. Tidak senang = 5% 2. Apakah penggunaan piring plastik sebagai pengganti Cakram, tanggapanmu ? a. Menyusahkan belajar = 5% b. Biasa-biasa saja = 10% c. Memudahkan belajar = 85% 3. Sampaikan pendapat atau harapanmu tentang media piring plastik sebagai pengganti Cakram,… a. Bisa diteruskan, dengan alasan,… = 90 % 1). Memudahkan belajar = 80% 2). Selama belum ada cakram yang sesungguhnya = 10% b. Jangan diteruskan, dengan alasan…… = 10% 1). Menyusahkan belajar = 2% 2). Segera harus diganti = 8% 4. Bagaimana pendapatmu tentang perintah atau tugas-tugas selama proses pembelajaran berlangsung ? a. Mudah = 80% b. Biasa-biasa saja = 10% c. Susah = 10%

Dari Tabel 8 dapat dinyatakan bahwa siswa yang merasa senang dengan pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik 85%, sedangkan yang menyatakan biasa-biasa saja 10%, dan merasa tidak senang 5%. Kondisi ini berarti, bahwa sebagian besar siswa menikmati proses pembelajaran Lempar Cakram dengan media modifikasi piring plastik. Dalam kaitannya dengan fungsi piring plastik sebagai pengganti Cakram sesungguhnya ditanggapi positif oleh siswa, dengan pernyataan bahwa sebanyak 85% menyatakan piring plastik memudahkan dalam proses pembelajaran Lempar Cakram, sebanyak 10% menyatakan biasa-biasa saja, dan hanya sebesar 5% yang merasa disusahkan.

Sebagian besar siswa menyatakan bisa dilanjutkan 90%, dengan alasan memudahkan belajar 80%, dan selama cakram belum ada 10%, sementara siswa yang menyatakan jangan diteruskan sebanyak 10%, dengan alasan menyusahkan pembelajaran sebesar 2%, dan sisanya 8% menyatakan harus segera diganti.

Lalu terkait dengan perintah atau tugas-tugas selama proses pembelajaran berlangsung, tanggapanya juga sebagian besar positif, yaitu 80% menyatakan mudah, 10% menyatakan biasa-biasa saja, dan yang menyatakan susah hanya sebesar 10%.

Mengacu pada Indikator Respon (Tingkat Kepuasan Belajar) Siswa, maka rata-rata tingkat respon siswa 85%, mempunyai kriteria Sangat Puas. Kriteria ini

(6)

menggambarkan bahwa siswa betul-betul merasa enjoy dan sangat menikmati pembelajaranya.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pada data hasil penelitian maka dapat diperoleh hasil terdapat peningkatan aktivitas guru, siswa dan hasil belajar selama pelaksanaan pembelajaran lempar cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik.Hal tersebut ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan disetiap siklus pembelajaran.

Aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 10% pada siklus kedua dengan perolehan hasil 70% pada siklus satu dan 80% pada siklus dua. Hasil aktivitas guru pada siklus kedua juga mengalami peningkatan yang semula sebesar 95% naik pada siklus kedua sebesar 100% terjadi kenaikan 5% pada aktivitas guru.

Hasil belajar siswa juga mengalami kenaikan yang semula pada siklus satu aspek awalan diperoleh siswa yang tuntas pada kelas VI A sebesar 62,1% dan VI B sebesar 64,1% naik pada siklus dua diperoleh siswa yang tuntas pada kelas VI A sebesar 100% dan VI B 97,4%. Pada aspek cara melempar juga mengalami peningkatan pada siklus pertama kelas VI A sebesar 64% dan VI B sebesar 66,6% naik pada siklus dua menjadi 97,2% dan 100%. Sementara pada aspek sikap akhir juga terjadi peningkatan pada siklus pertama kelas VI A sebesar 62,1% siswa yang tuntas VI B sebesar 64,1% siswa yang tuntas naik pada siklus kedua menjadi 97,2% dan 89% siswa yang tuntas.

Untuk mengetahui peningkatan tersebut Tabel 9 berikut ini akan menunjukkan tingkat peningkatan aktivitas siswa, guru dan hasil belajar siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas berlangsung.

Tabel 9Hasil peningkatan aktivitas siswa, guru dan hasil belajar siswa

No Aspek Hasil Siklus I Siklus II 1 Aktiviats Siswa 70% 80% 2 Aktivitas Guru 95% 100% 3 Hasil Belajar Awalan : Kelas VI A 62,1% 100% Kelas VI B 64,1% 97,4% Cara Melempar : Kelas VI A 64% 97,2% Kelas VI B 66,6% 100% Sikap akhir : Kelas VI A 62,1% 97,2% Kelas VI B 64,1% 89%

Berdasarkan tabel 9 di atas maka peneliti dapat menggambarkannya dalam sebuah gerafik seperti pada gambar 4.1 peningkatan aktivitas siswa, guru dan hasil belajar siswa di bawah ini:

Gambar 1 Grafik peningkatan aktivitas siswa, guru dan hasil belajar siswa

Berdasarkan tabel 9 dan gambar 1 dapat dinyatakan bahwa penggunaan media modifikasi piring plastik dapat meningkatkan efektivitas belajar lempar cakram di Kelas VI SD Negeri Wotan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.

Berdasarkan hasil temuan, analisis data dan refleksi pada setiap siklus serta pembahasan yang telah disajikan dalam bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

KESIMPULAN

Penelitian menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : 0% 20% 40% 60% 80% 100% Siklus I Siklus II

(7)

Pertama, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik di kategorikan aktif. Dan setelah dilakukan siklus kedua, aktivitas siswa mengalami peningkatan keaktifan rata-rata sebesar 75%.Kalau mengacu pada Indikator Keaktifan Siswa maka besaran keaktifan sebesar 75% termasuk kriteria Aktif.

Kedua, bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus kedua setelah melakukan treatment pada proses pembelajaran, aktivitas guru mencapai 100%. Ini berarti ada kenaikan aktivitas guru sebesar 5%, sehingga rata-rata aktivitas guru pada dua siklus mencapai 97,5%. Mengacu pada Indikator Aktivitas Guru , besaran angka 97,5% termasuk kriteria Sangat Aktif.

Ketiga Ketuntasan Belajar untuk aspek Awalan mencapai 100% pada siswa kelas VI A dan VI B mencapai 97,4%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Awalan pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif. Sementara ketuntasan belajar untuk aspek Cara Melempar mencapai 97,2% pada siswa kelas VI A dan VI B mencapai 100%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Cara Melempar pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif. Dan Ketuntasan Belajar untuk aspek Sikap Akhir mencapai 97,2% pada siswa kelas VI A dan VI B mencapai 89%.

Saran

a. Umum

1) Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian sederhana yang sangat gampang dilakukan, karena berangkat dari pekerjaan kita sehari-hari, yaitu mengajar!

2) Agar mampu melakukan PTK, laksanakan dengan rumus 3M : Memulai ! Memulai !dan Memulai !

3) Milikilah segera kepribadian guru professional sebagai berikut :

 Gemar menambah wawasan dengan : membaca buku, ikut seminar, diskusi, work shop atau temu ilmiah lainnya, surfing di internet untuk menemukan

jurnal-jurnal penelitian,

Fokus pada pekerjaan!

 Menikmati dan mencintai pekerjaan dengan cara : menganggap sekolah adalah rumah kita ! siswa adalah anak-anak kita ! rekan kerja sebagai saudara-saudara kita ! kelas adalah ruangan belajar kita ! Materi pelajaran anggap saja makanan yang renyah, seperti pop corn !

4) Motokan bahwa Bekerja adalah ibadah ! b. Khusus

1) Perencanaan dan persiapan penelitian harus dilakukan sedetail mungkin

2) Kolaborator sebagai pendamping pengamat sebaiknya yang sesuai dengan mata pelajaran yang di-PTK-kan agar memahami permasalahan.

3) Dalam hal Penulisan : pada awal menulis menirulah dulu ! Setelah itu anda akan menemukan sendiri jalannya !

.

DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Ahkmad (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Garfindo

Artikel.http://ahkmadsudrajat.wordpress.com/bahan-ajar/media-pembelajaran/

Surya, Mohamad (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Rivai, H Veithzal (1998) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Mahasiswa.

Gambar

Tabel 3Indikator Aktivitas Guru  No  Aspek  Keaktifan  Guru  Kriteria  1  Aktivitas  guru dalam  mengajar  Lempar  Cakram  80 - 100% 60 – 79% 40 – 59% 20 – 39% 0 – 19%  Sangat Aktif Aktif  Cukup Aktif  Kurang Aktif  Tidak Aktif
Tabel 6 Aktivitas Guru
Tabel 8Respon (Kepuasan Belajar ) Siswa
Gambar 1 Grafik peningkatan aktivitas siswa,  guru dan hasil belajar siswa

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

Berdasarkan uraian diatas, serta belum ada penelitian mengenai tingkat pengetahuan pasien dan rasionalitas swamedikasi di empat apotek Kecamatan Medan Marelan, maka peneliti

Penelitian “Strategi Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan di Obyek Wisata Alam Posong Desa Tlahab Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung ” dengan menganalisis daya dukung

Kemampuan awal siswa penting untuk diketahui guru sebelum memulai pembelajaran, karena dapat diketahui apakah siswa mempunyai pengetahuan yang merupakan prasyarat

子どもに対するしつけ 第1次 が厳しいのは 第2次 性に対する道徳や規律 第1次 が厳しいのは 第2次 日本が欧米化すること 第1次

Disarankan kepada ibu yang mempunyai bayi: (1) meningkatkan motivasi intrinsik dengan cara bertanggung jawab dalam pemberian ASI eksklusif sesuai dengan kodratnya

Hasil belajar pada siklus I ini tersiri dari data aktivitas belajar siswa dan guru dan hasil belajar IPS siswa. Adapun peroleh data sebagai berikut. 1) Data Aktivitas Guru

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.. Shalawat