Wei
mI
‘S wWei
uWei
:
4,856.1
:
-29.1 (-0.59%)
:
3,614
Mn shrs
:
4,454
Bn rupiah
+/-
%
BMRI
10,300
150
1.5
BYAN
8,000
500
6.7
MNCN
2,200
100
4.8
IIKP
3,400
400
13.3
HMSP
97,500
-4,250
-4.2
TLKM
3,420
-50
-1.4
UNVR
43,525
-475
-1.1
EMTK
9,350
-550
-5.6
Foreign Net Buy / Sell
Net Buy (Rpbn)
Net Sell (Rpbn)
BBNI
72
HMSP
191
BMRI
67
TLKM
133
SMGR
56
LSIP
18
BBTN
37
WSKT
15
ASII
21
UNTR
15
Money Market
+/-
%
USD/IDR13,183
46.0
0.4
JIBOR O/N4.9
0.0
-Infl (MoM)-0.1
-
-Dual Listing Securities
+/-
%
TLKM
52.0
-0.6
-1.2
ISAT
38.0
-0.5
-1.4
EIDO
23.6
-0.1
-0.3
World Indices
+/-
%
DJIA
17,583
-41
-0.2
S&P 500
2,050
-2
-0.1
Euro Stoxx3,051
2
0.1
MSCI Worl d1,644
0
0.0
Nikkei
16,725
0
0.0
Hang Seng20,667
-17
-0.1
Commodities
+/-
%
WTI Oil
41
-0.3
-0.8
CPO Mal ay2,712
27.0
1.0
Coal Newc52
-0.3
-0.5
Nickel
8,762
20.0
0.2
Tin
17,205
210.0
1.2
Last
Close
Changes
Last
Close
Changes
Last
Close
Changes
Last
Close
Changes
Lagging Movers
Market Activity
Wednesday, 23 Mar 2016
Market Index
Index Movement
Market Volume
Market Value
Last
Close
Changes
Leading Movers
RISET
SAHAM
HARIAN
Rabu, 23 Maret 2016
Bom Brussels sempat goncang pasar
Serangan bom di Brussels yang menewaskan 30 orang
kemarin sempat membuat bursa AS dan Eropa terkoreksi
cukup tajam dan investor masuk ke safe haven assets seperti
emas dan SUN Jerman. Meski demikian, sentimen berangsur
membaik dan bursa AS ditutup hanya turun tipis sekitar
0.1%-0.2%. Dari bursa komoditas, harga minyak relatif stabil
bertahan di kisaran US$41.6/barel sementara mayoritas harga
metal dunia bergerak menguat. EIDO semalam melemah tipis
0.3%.
Bursa Asia pagi ini dibuka melemah sekitar -0.4% masih
memfaktorkan sentimen serangan bom Brussels kemarin.
Sementara Rupiah pagi ini dibuka menguat ke level
Rp13,158/US$. Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak
melemah seiring sentimen dari koreksi bursa regional pagi ini.
Highlights
PPRO
: Menerbitkan surat hutang
TINS
: Membidik laba bersih Rp637 miliar
Automotive
: Produsen automotive minta PPnBM jadi 10%
Pertambangan : Situasi masih tidak menentu
Sektor Perkebunan: Didorong oleh kenaikan harga CPO
SAMUEL
PPRO: Menerbitkan surat hutang
PPRO akan menerbitkan MTN dan obligasi senilai total Rp 900 miliar. Obligasi
rencananya akan diterbitkan pada 1H16 sebesar Rp 600 miliar bertenor 5 tahun.
MTN akan diterbitkan pada 4Q16 senilai Rp 300 miliar bertenor 3 tahun.
Danareksa Sekuritas bertindak sebagai lead underwriter. Dana yang didapat akan
dipakai untuk moal kerja 33% dan sisanya refinancing dan penyertaan modal.
PPRO baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan mitra untuk
mengembangkan kawasan 20 ha di Bandung Timur dengan membangun
apartemen, kantor, dan hotel. PPRO memiliki saham 51% di proyek ini. (Kontan).
TINS: Membidik laba bersih Rp637 miliar
Kinerja keuangan PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) yang merosot sepanjang tahun
lalu disebabkan oleh penurunan harga timah yang cukup dalam. Namun,
manajemen TINS menargetkan pada tahun ini bisa kembali mencetak laba bersih
di atas laba tahun 2014 yang sebesar Rp672,99 miliar. Sepanjang tahun 2015 lalu,
TINS hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp101,56 miliar (turun 85%
YoY), di mana menurut pihak manajemen, penurunan tersebut disebabkan oleh
kelesuan ekonomi di Amerika Serikat dan Tiongkok, yang berimbas pada
penurunan permintaan dan harga komoditas timah di pasar internasional. TINS
juga menargetkan produksi bijih timah sebesar 30,000 ton dan logam timah
sebesar 31,200 metrik ton pada tahun ini, sementara penjualan logam timah
ditargetkan sebesar 31,000 ton. TINS juga akan melakukan diversifikasi bisnis
pada sektor kelistrikan, dengan membangun PLTU berkapasitas 2x150 megawatt
dan akan mencari pendanaan eksternal dari pinjaman perbankan untuk
pembangunan pembangkit listrik ini. (Kontan)
TINS: SELL, 16E’PE: 19.5x, PBV;
1.0x.
Automotive: Produsen automotive minta PPnBM jadi 10%
Para pelaku industri otomotif mengusulkan agar pemerintah menurunkan pajak
penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari 30% menjadi 10% untuk produk sedan
dan mobil segmen sport utility vehicle berukuran kecil.
Pelaku usaha juga telah mengusulkan adanya insentif yang diharapkan akan
mendorong peningkatan permintaan dan berujung pada dorongan pada pelaku
usaha untuk meningkatkan produksi.
Pertambangan: Situasi masih tidak menentu
Langkah sejumlah negara besar seperti China, Jepang, dan Inggris yang
memberlakukan pajak masuk batubara untuk beralih ke energi terbarukan yang
lebih ramah lingkungan semakin mengancam permintaan batubara.
Namun, di sejumlah negara lain terutama negara berkembang, seperti Bangladesh,
Vietnam, Korea, dan Filipina, permintaan batubara meningkat untuk antara lain
pembangkit listrik. Indonesia pun tengah menargetkan pembangunan pembangkit
listrik 35.000 MW yang dapat menaikkan permintaan batubara.
Dari sisi supply, Coal India, salah satu produsen terbesar India mencatatkan
kenaikan produksi. Sementara di AS, Peabody Energy Corp, produsen batubara
terbesar negara itu berada di ambang kebangkrutan karena harga batubara yang
terlalu rendah.
Masih banyak ketidakpastian terkait supply dan demand batubara secara global,
sehingga harga batubara diperkirakan sejumlah analis masih belum menentu.
(Kontan, Bloomberg) Sektor Pertambangan: Neutral.
Sektor Perkebunan: Didorong oleh kenaikan harga CPO
Harga minyak sawit berangsur terangkat. Pada transaksi hari Selasa (22/3) lalu,
harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak Juni 2016 di Malaysia Derivative
Exchange menguat 0,52% menjadi RM2,712 atau 664.70 dolar AS per metrik
tonnya, di mana harga tersebut merupakan level harga tertinggi dalam dua tahun,
dan jika dibandingkan dengan akhir 2015, harga sudah tumbuh sebesar 6%.
Kenaikan harga CPO tersebut berdampak terhadap sejumlah saham emiten CPO
di Bursa Efek Indonesia, di mana secara year-to-date, 6 dari 10 saham emiten CPO
telah naik rata – rata 30%. (Kontan) Sektor Perkebunan: Neutral.
Ticker Rec. JCI Wgt Last price 1D Chg 1M Chg YTD Chg TP Cons TP SSI Upside
(%) (Rp) (%) (%) (%) (Rp) (Rp) (%) 16E 17E 16E 17E 16E 17E 16E 17E Banks
BMRI BUY 4.6 10,300 1.5 11.4 11.4 10,540 10,200 (1.0) 10.7 9.0 1.8 1.6 16.8% 17.4% n/a n/a BBCA BUY 6.5 13,650 (0.9) 4.2 2.6 14,612 15,300 12.1 17.3 14.9 3.1 2.7 18.1% 17.9% n/a n/a BBRI BUY 5.3 11,175 0.2 5.4 (2.2) 12,424 13,000 16.3 10.4 8.9 2.1 1.8 19.7% 19.7% n/a n/a BBNI BUY 1.9 5,375 - 8.5 7.7 5,913 5,900 9.8 8.2 7.0 1.3 1.2 16.3% 16.4% n/a n/a
Consumer (Staples)
ICBP BUY 1.7 15,425 (2.1) 1.0 14.5 16,817 15,600 1.1 26.2 22.9 5.2 4.6 19.7% 20.1% 17.9 15.2 INDF BUY 1.2 7,075 (0.4) 4.4 36.7 7,654 7,400 4.6 16.8 14.0 2.2 2.0 12.9% 14.2% 8.7 7.9 KLBF BUY 1.2 1,300 - (0.8) (1.5) 1,457 1,610 23.8 28.3 23.6 5.2 4.6 18.5% 19.4% 18.5 15.5 ROTI BUY 0.1 1,255 (0.4) (7.0) (0.8) 1,463 1,500 19.5 25.1 17.9 4.5 3.7 17.9% 20.8% 11.3 10.0 ULTJ BUY 0.2 3,850 4.1 4.9 (2.4) n/a 4,800 24.7 17.8 14.9 4.0 3.3 22.5% 22.4% 10.9 9.3 UNVR HOLD 6.5 43,525 (1.1) 2.5 17.6 39,446 39,000 (10.4) 51.3 46.9 62.3 55.8 121.5% 119.1% 36.3 33.2 Cigarette HMSP HOLD 8.8 97,500 (4.2) (8.5) 3.7 109,096 109,750 12.6 38.3 34.3 12.8 9.5 33.6% 27.9% 26.0 23.7 GGRM BUY 2.2 59,300 (2.5) (10.3) 7.8 69,799 59,500 0.3 19.0 16.7 2.8 2.6 14.9% 15.5% 12.8 12.1 Healthcare MIKA BUY 0.7 2,420 (3.2) 16.1 0.8 2,678 2,950 21.9 56.3 50.4 9.7 8.9 17.2% 17.6% 28.3 25.5 SILO HOLD 0.2 7,700 0.3 (3.8) (21.4) 10,427 8,600 11.7 110.0 84.6 4.9 4.7 4.5% 5.6% 13.3 10.7 Retail MAPI BUY 0.2 4,750 (1.7) 17.7 25.2 4,808 4,200 (11.6) 38.0 19.5 2.4 2.1 6.3% 11.0% 8.2 6.6 RALS HOLD 0.1 725 (3.3) (0.7) 12.4 763 625 (13.8) 15.4 12.3 1.4 1.3 9.2% 10.8% 10.3 9.1 ACES HOLD 0.3 855 2.4 (1.2) 3.6 853 815 (4.7) 23.8 18.6 4.7 3.9 19.8% 20.8% 16.4 14.5 Telco EXCL BUY 0.7 4,095 - 7.8 12.2 4,556 4,500 9.9 46.5 26.6 2.4 2.3 5.1% 8.5% 6.3 5.5 ISAT HOLD 0.6 6,100 1.7 24.5 10.9 6,133 5,550 (9.0) 28.4 19.7 2.2 2.1 7.6% 10.4% 4.0 3.6 TLKM HOLD 6.7 3,420 (1.4) 6.2 10.1 3,620 3,500 2.3 20.6 18.3 4.2 3.8 20.5% 20.5% 6.7 6.1 Auto and HE ASII HOLD 5.9 7,450 - 14.2 24.2 7,163 6,800 (8.7) 16.3 14.6 2.9 2.6 17.6% 17.8% 14.0 13.5 UNTR HOLD 1.1 15,450 (1.4) 2.8 (8.8) 15,724 16,700 8.1 11.0 10.5 1.4 1.3 12.7% 12.5% 3.5 3.1 Aviation GIAA HOLD 0.2 447 1.8 15.8 44.7 497 490 9.6 9.4 9.1 0.6 0.6 6.8% 6.8% 4.0 3.9 Property BSDE BUY 0.7 1,865 (2.4) 12.3 3.6 2,163 1,950 4.6 14.6 11.9 1.6 1.4 11.1% 11.8% 10.7 9.4 PWON HOLD 0.5 515 (1.0) 14.4 3.8 549 465 (9.7) 12.0 10.7 2.8 2.3 23.0% 21.3% 7.4 6.3 KPIG BUY 0.2 1,235 (4.6) (3.5) (12.4) n/a 1,810 46.6 28.7 24.2 1.0 1.0 3.5% 4.1% n/a n/a ASRI HOLD 0.1 381 (0.8) 11.7 11.1 424 350 (8.1) 11.5 9.5 1.1 1.0 9.1% 10.1% 5.9 5.1 SMRA BUY 0.5 1,710 0.3 9.6 3.6 1,734 1,750 2.3 16.0 14.0 3.1 2.7 19.1% 19.0% 11.3 10.2 Construction PTPP HOLD 0.4 3,875 0.4 5.0 - 4,670 4,000 3.2 23.1 19.0 5.3 4.4 23.1% 23.2% 10.0 8.8 ADHI HOLD 0.2 2,765 0.2 10.2 29.2 3,178 2,700 (2.4) 25.8 21.4 2.0 1.8 7.6% 8.6% 8.1 7.1 WSKT BUY 0.5 1,990 (1.0) 5.6 19.2 2,298 2,200 10.6 32.6 25.5 2.8 2.5 8.6% 10.0% 17.1 14.7 WIKA BUY 0.3 2,650 0.2 1.9 0.4 3,130 3,300 24.5 21.7 18.2 3.4 3.0 15.4% 16.4% 9.7 8.3 Cement INTP HOLD 1.5 20,500 (1.2) 7.8 (8.2) 19,843 22,500 9.8 15.2 13.0 2.8 2.5 18.6% 19.5% 10.0 8.5 SMGR BUY 1.2 10,650 1.9 5.4 (6.6) 11,627 13,700 28.6 10.2 8.8 2.1 1.9 20.2% 21.2% 6.5 5.4 SMCB HOLD 0.2 1,120 1.8 16.1 12.6 1,009 1,070 (4.5) 80.0 38.6 1.1 1.1 1.4% 2.9% 11.2 9.1 Utility PGAS BUY 1.3 2,655 - 0.6 (3.3) 3,204 3,400 28.1 11.4 10.8 1.7 1.6 14.7% 14.5% 7.5 6.6 JSMR BUY 0.7 5,600 1.8 3.2 7.2 6,409 6,500 16.1 23.3 22.0 3.2 3.0 13.9% 13.7% 12.0 11.5
Coal and Metal
ANTM HOLD 0.2 471 0.2 30.8 50.0 351 375 (20.4) (26.2) 42.8 0.8 0.8 -3.2% 1.9% 23.5 18.4 INCO BUY 0.4 1,850 0.5 21.3 13.1 1,641 2,400 29.7 67.8 16.9 0.8 0.7 1.1% 4.2% 105.8 71.1 TINS HOLD 0.1 765 (2.5) 36.6 51.5 537 650 (15.0) 18.7 15.3 1.0 0.9 5.1% 6.0% 5.6 4.9 ITMG BUY 0.1 6,600 0.4 13.8 15.3 5,884 9,000 36.4 6.0 4.8 0.6 0.6 10.3% 12.8% 1.6 1.3 ADRO HOLD 0.4 695 (1.4) 16.8 35.0 660 700 0.7 12.4 9.6 0.5 0.5 3.8% 4.8% 10.2 7.8 EV/EBITDA (x) PE PBV ROE