• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Kamis, 24 Maret Pergerakan IHSG diperkirakan melemah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Kamis, 24 Maret Pergerakan IHSG diperkirakan melemah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Wei

mI

‘S wWei

uWei

:

4,854.2

:

-1.9 (-0.04%)

:

4,334

Mn shrs

:

4,273

Bn rupiah

+/-

%

HMSP

100,000

2,500

2.6

GGRM

61,150

1,850

3.1

BBRI

11,275

100

0.9

FREN

82

15

22.4

TLKM

3,305

-115

-3.4

UNVR

43,000

-525

-1.2

BBCA

13,500

-150

-1.1

ASII

7,400

-50

-0.7

Foreign Net Buy / Sell

Net Buy (Rpbn)

Net Sell (Rpbn)

BMRI

64

TLKM

434

BBRI

62

UNVR

57

SMGR

30

BBCA

32

SMRA

29

AKRA

25

BSDE

13

HMSP

22

Money Market

+/-

%

USD/IDR

13,181

-2.0

0.0

JIBOR O/N

4.9

0.0

-Infl (MoM)

-0.1

-

-Dual Listing Securities

+/-

%

TLKM

50.6

-1.4

-2.7

ISAT

36.7

-1.2

-3.2

EIDO

23.2

-0.4

-1.6

World Indices

+/-

%

DJIA

17,503

-80

-0.5

S&P 500

2,037

-13

-0.6

Euro Stoxx

3,042

-9

-0.3

MSCI Worl d

1,631

-12

-0.7

Nikkei

17,001

-48

-0.3

Hang Seng

20,615

-52

-0.2

Commodities

+/-

%

Lagging Movers

Market Activity

Thursday, 24 Mar 2016

Market Index

Index Movement

Market Volume

Market Value

Last

Close

Changes

Leading Movers

Last

Close

Changes

Last

Close

Changes

Last

Close

Changes

Last

Close

Changes

RISET

SAHAM

HARIAN

Kamis, 24 Maret 2016

Pergerakan IHSG diperkirakan melemah

Semalam bursa AS kembali ditutup terkoreksi setelah para

investor lebih cenderung menunggu lanjutan arah kebijakan

moneter, setelah adanya indikasi dari petinggi The Fed bahwa

suku bunga akan dinaikkan kembali. Selain itu, serangan bom

di Brussels juga turut menjadi sentimen negatif yang

menyebabkan saham – saham sektor aviation dan travel jatuh.

Harga minyak juga kembali terkoreksi ke bawah 40 dolar

AS/barrel. Sementara itu, bursa Eropa ditutup relatif mixed.

Bursa Asia pada pagi ini mayoritas dibuka melemah.

Sementara Rupiah pagi ini dibuka melemah ke level

Rp13,125/US$. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan

bergerak melemah, mengikuti koreksi bursa AS, regional Asia,

dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

Highlights

SILO

: Ekspansi US$110juta

LPCK

: Kinerja 2015 meningkat

BBRI

: Hasil RUPST dan kinerja Februari diumumkan

ISAT

: EBITDA FY15 in-line dengan ekspektasi

TAXI

: Menjajal bisnis periklanan

Properti : Proyek properti ritel mencapai Rp162tn

Farmasi : Diuntungkan oleh rupiah yang kuat

SAMUEL

(2)

SILO: Ekspansi US$110juta

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), mengalokasikan belanja modal

sebesar US$100-US$110juta untuk keperluan ekspansi 7 rumah sakit baru dan 13

klinik Siloam Medika. (Bisnis Indonesia).

Comment:

Sejalan dengan ekspektasi kami, SILO masih tetap melanjutkan rencana bisnis dan

target penambahan rumah sakit barunya, bahkan ditengah kondisi aktivitas

perekonomian yang kurang kondusif sejak tahun lalu.

Ekspansi tersebut kami lihat akan mendorong jumlah RS yang beroperasi

setidaknya sebanyak 25RS (target SILO 28RS) dan 13 Siloam Medika.

Penambahan tersebut juga akan mendorong tingkat matured hospital dan

kontribusinya akan meningkat di tahun 2019-2020.

Dua rumah sakit yang telah selesai pembangunannya tahun lalu di Yogyakarta dan

Labuan Bajo ditargetkan beroperasi pada 2Q16 tahun ini (lihat report SSI 150316)

juga akan menambah portfolio RS dan memperluas cakupan serta pangsa pasar

SILO.

Dari sisi porsi pembayaran, kami percaya OPE masih akan mendominasi, dengan

potensi kenaikan signifikan (dari sekitar 5%-7% menjadi 15%) akan datang dari

Asuransi Kesehatan Pemerintah seiring dengan dukungan perusahaan didalam

melayani pasien yang menggunakan BPJS kesehatan.

Kami masih memberikan sudut pandang yang positif pada perkembangan industri

Healthcare (OVERWEIGHT) dan konsisten dengan rekomendasi HOLD untuk SILO

dengan target Rp8.600/saham.

SILO: Hold, 16E’ PE: 122.24x, PBV: 5.48x.

LPCK: Kinerja 2015 meningkat

LPCK mencatatkan kenaikan marketing sales 42% pada tahun lalu menjadi Rp 2,7

triliun dengan kontribusi terbesar dari Orange Country. Pendapatan naik 18% dan

laba bersihnya naik 8%.

Orange Country merupakan proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa

depan. Telah diluncurkan 5 menara apartemen di kawasan itu dan didukung oleh

sejumlah fasilitas seperti Hypermart, Cinemaxx, dan Maxx Coffee. Pada 2H16 akan

diluncurkan Apartemen Newport Park dan klaster perumahan Acacia Garden.

RUPST perusahaan menyetujui Lee Heok Seng sebagai Presiden Komisaris

menggantikan Ketut Budi Wijaya. Disetujui pula Toto Bartholomeus sebagai

(3)

BBRI: Hasil RUPST dan kinerja Februari diumumkan

Pertumbuhan kredit per Feb’16 tercatat 14,7% yoy dan mempertahankan target

pertumbuhan kredit tahun ini di 13-15%. Sementara itu, DPK diperkirakan naik 13%

di 2016 ini. Hingga Maret’16, BBRI telah menyalurkan KUR 31% dari target yang

sebesar Rp 67,5 triliun.

RUPST menyetujui pembagian dividen Rp 312 per saham (yield 2,8%) atau 30%

dari laba bersih 2015. Disetujui pula pengangkatan Priyastono dan Sis Apik

Wijayanto sebagai direktur baru, yang sebelumnya masing-masing merupakan

pemimpin BRI wilayah Bandung dan direktur ritel BBTN. Keduanya menggantikan

Gatot Mardiwasisto dan Toni Soetirto yang habis masa kerjanya. RUPST juga

menyetujui Mahmud sebagai komisaris baru. (Investor Daily).

Comment:

Berdasarkan berita yang ada, kinerja hingga Feb’16 masih on track. Kami masih

optimis kinerja BBRI bisa sesuai target hingga akhir tahun ini. Namun, aturan OJK

yang akan dikeluarkan segera yang akan mendorong bank menurunkan suku

bunga kredit bisa menekan profitabilitas BBRI yang saat ini memiliki NIM tinggi,

yakni melebihi 8%. Kami masih merekomendasikan Buy terhadap BBRI dan akan

me-review kembali setelah keluarnya detil aturan tersebut.

BBRI: Buy, 16E’ PE:

10.6x, PBV: 2.1x.

Farmasi: Diuntungkan oleh rupiah yang kuat

Nilai tukar rupiah telah menguat 4,4% ytd ke posisi Rp 13.183 per USD. Hal ini

menguntungkan emiten farmasi yang banyak mengimpor bahan baku, namun

efeknya baru akan terasa dalam beberapa bulan ke depan karena produsen obat

umumnya telah menyimpan bahan baku yang dibeli ketika USD masih lebih mahal.

Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa rencananya akan mengumumkan hasil lelang

e-catalog obat 2016 untuk kebutuhan BPJS hari ini, mundur dari jadwal

sebelumnya pada 17/3 lalu. Untuk lelang ini, nilainya Rp 2 triliun untuk sekitar 350

jenis obat.

Asosiasi farmasi, yakni GP Farmasi, menilai sebaiknya lelang dilakukan tepat

waktu karena ketelatan akan membuat produsen menghitung stok dan produksi

ulang yang dapat berujung pada kenaikan biaya dan kesulitan pemenuhan

produksi. (Kontan) Consumer: Overweight.

(4)

ISAT: EBITDA FY15 in-line dengan ekspektasi

PT Indosat Tbk (ISAT) telah merilis kinerja FY15 dengan pendapatan tumbuh

11.1% YoY menjadi Rp26.77 triliun sementara EBITDA mencapai Rp11.47 triliun,

tumbuh 14.4% YoY. Pencapaian pendapatan sedikit diatas ekspektasi kami (105%)

sementara EBITDA relatif in-line dengan ekspektasi kami, mencapai 98.4% dari

estimasi.

Meski demikian, ISAT masih mencatatkan net-loss sebesar Rp1.31 triliun di FY15

meski lebih disebabkan oleh pembukuan forex loss yang mencapai Rp1.6 triliun.

Dengan mengeluarkan hal ini, core-profit ISAT mencapai Rp289 miliar, lebih

rendah dari ekspektasi kami dan konsensus seiring hanya mencapai 60% dari

estimasi.

Secara kuartalan, kinerja di 4Q15 relatif memburuk meski pendaptan tumbuh 3.2%

QoQ, namun EBITDA dan operating profit turun masing-masing 11.7% QoQ dan

69% QoQ. (Laporan Keuangan, ISAT)

Hold, 16E’ PE: 26.6x, EV/EBITDA: 3,9x.

TAXI: Menjajal bisnis periklanan

PT Express Transindo Utama Tbk. (TAXI) berencana untuk menjajal bisnis

periklanan pada tahun ini. TAXI akan memasang 100 videotron di armada taksi

perseroan pada kuartal IV 2016. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis

TAXI, David Santoso menuturkan, upaya ekspansi ke bisnis non-inti ini diharapkan

dapat mendiversifikasi sumber pendapatan perseroan yang selama ini didominasi

dari taksi reguler. Investasi videotron tersebut diperkirakan mencapai Rp6 miliar.

Sebelumnya, TAXI juga merambah bisnis aplikasi digital dengan meluncurkan

aplikasi My Trip, yang dikembangkan dengan anak usaha perseroan, PT Solusi

Integra Transportasi Utama dan PT Indosat Tbk. Adapun total belanja modal tahun

(Rp Bn)

3Q15

4Q15

QoQ

FY14

FY15

YoY

FY15 /

'15E

Revenue

6,962 7,187

3.2% 24,085 26,769

11.1%

104.9%

Operating Profit (EBIT)

1,200 373

-68.9% 1,807 2,704

49.6%

EBITDA

3,277 2,895

-11.7% 10,033 11,473

14.4%

98.4%

Net Income

(389) (188)

-51.7% (2,008) (1,310)

-34.8%

Net Income - core

944 (917)

-197.2% (254) 289

n/a

59.6%

EBIT Margin

17.2%

5.2%

-12.0%

7.5%

10.1%

2.6%

Pre-tax Margin

47.1%

40.3%

-6.8%

41.7%

42.9%

1.2%

(5)

Properti: Proyek properti ritel mencapai Rp162tn

Kapitalisasi proyek properti ritel modern sepanjang 2016-2018 menembus Rp

162,11 triliun di seluruh kota di Indonesia. Dari jumlah tersebut mayoritas berada di

wilayah Jabodetabek, sedangkan sisanya (sekitar 29%) berada di Jakarta, Bogor,

Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Adapun (laporan Colliers) nilai tersebut tercatat naik tajam +61% bila dibandingkan

dengan tiga tahun sebelumnya (sekitar Rp100.45tn). Perkiraan angka Rp162tn

adalah merupakan jumlah lebih dari 100mal modern dan semi modern yang sedang

dan masuk ke dalam project pipeline di tahun tersebut. (Investor Daily) Properti:

(6)

Ticker Rec. JCI Wgt Last price 1D Chg 1M Chg YTD Chg TP Cons TP SSI Upside

(%) (Rp) (%) (%) (%) (Rp) (Rp) (%) 16E 17E 16E 17E 16E 17E 16E 17E Banks

BMRI BUY 4.6 10,250 (0.5) 9.0 10.8 10,553 10,200 (0.5) 10.7 8.9 1.8 1.6 16.8% 17.4% n/a n/a BBCA BUY 6.4 13,500 (1.1) 3.6 1.5 14,612 15,300 13.3 17.1 14.8 3.1 2.6 18.1% 17.9% n/a n/a BBRI BUY 5.4 11,275 0.9 5.6 (1.3) 12,424 13,000 15.3 10.5 9.0 2.1 1.8 19.7% 19.7% n/a n/a BBNI BUY 1.9 5,300 (1.4) 3.4 6.2 5,913 5,900 11.3 8.0 6.9 1.3 1.1 16.3% 16.4% n/a n/a

Consumer (Staples)

ICBP BUY 1.7 15,300 (0.8) 2.7 13.5 16,817 15,600 2.0 26.0 22.7 5.1 4.6 19.7% 20.1% 17.8 15.1 INDF BUY 1.2 7,100 0.4 6.8 37.2 7,654 7,400 4.2 16.9 14.0 2.2 2.0 12.9% 14.2% 8.8 7.9 KLBF BUY 1.2 1,300 - (0.8) (1.5) 1,457 1,610 23.8 28.3 23.6 5.2 4.6 18.5% 19.4% 18.5 15.5 ROTI BUY 0.1 1,255 - (5.3) (0.8) 1,463 1,500 19.5 25.1 17.9 4.5 3.7 17.9% 20.8% 11.3 10.0 ULTJ BUY 0.2 3,870 0.5 5.4 (1.9) n/a 4,800 24.0 17.9 14.9 4.0 3.3 22.5% 22.4% 11.0 9.4 UNVR HOLD 6.4 43,000 (1.2) 2.4 16.2 39,446 39,000 (9.3) 50.6 46.3 61.5 55.1 121.5% 119.1% 35.9 32.8 Cigarette HMSP HOLD 9.1 100,000 2.6 (6.5) 6.4 108,804 109,750 9.7 39.3 35.1 13.2 9.8 33.6% 27.9% 26.7 24.3 GGRM BUY 2.3 61,150 3.1 (6.6) 11.2 69,799 59,500 (2.7) 19.6 17.2 2.9 2.7 14.9% 15.5% 13.1 12.4 Healthcare MIKA BUY 0.7 2,380 (1.7) 10.7 (0.8) 2,678 2,950 23.9 55.3 49.6 9.5 8.8 17.2% 17.6% 27.8 25.0 SILO HOLD 0.2 7,675 (0.3) (1.6) (21.7) 10,427 8,600 12.1 109.6 84.3 4.9 4.7 4.5% 5.6% 13.2 10.7 Retail MAPI BUY 0.2 4,740 (0.2) 18.5 24.9 4,808 4,200 (11.4) 37.9 19.4 2.4 2.1 6.3% 11.0% 8.2 6.6 RALS HOLD 0.1 710 (2.1) (2.7) 10.1 763 625 (12.0) 15.1 12.0 1.4 1.3 9.2% 10.8% 10.1 8.9 ACES HOLD 0.3 860 0.6 (1.1) 4.2 848 815 (5.2) 23.9 18.7 4.7 3.9 19.8% 20.8% 16.5 14.6 Telco EXCL BUY 0.7 4,000 (2.3) 4.3 9.6 4,556 4,500 12.5 45.5 26.0 2.3 2.2 5.1% 8.5% 6.2 5.4 ISAT HOLD 0.7 6,150 0.8 28.1 11.8 6,133 5,550 (9.8) 28.6 19.9 2.2 2.1 7.6% 10.4% 4.1 3.6 TLKM HOLD 6.5 3,305 (3.4) 2.3 6.4 3,620 3,500 5.9 19.9 17.7 4.1 3.6 20.5% 20.5% 6.5 6.0 Auto and HE ASII HOLD 5.8 7,400 (0.7) 15.6 23.3 7,163 6,800 (8.1) 16.2 14.5 2.8 2.6 17.6% 17.8% 13.9 13.4 UNTR HOLD 1.1 15,350 (0.6) 4.1 (9.4) 15,724 16,700 8.8 11.0 10.4 1.4 1.3 12.7% 12.5% 3.5 3.1 Aviation GIAA HOLD 0.2 446 (0.2) 4.0 44.3 497 490 9.9 9.3 9.1 0.6 0.6 6.8% 6.8% 4.0 3.9 Property BSDE BUY 0.7 1,865 - 10.0 3.6 2,163 1,950 4.6 14.6 11.9 1.6 1.4 11.1% 11.8% 10.7 9.4 PWON HOLD 0.5 520 1.0 11.8 4.8 549 465 (10.6) 12.1 10.8 2.8 2.3 23.0% 21.3% 7.4 6.4 KPIG BUY 0.2 1,235 - 1.2 (12.4) n/a 1,810 46.6 28.7 24.2 1.0 1.0 3.5% 4.1% n/a n/a ASRI HOLD 0.1 385 1.0 9.4 12.2 424 350 (9.1) 11.7 9.6 1.1 1.0 9.1% 10.1% 6.0 5.2 SMRA BUY 0.5 1,755 2.6 12.1 6.4 1,734 1,750 (0.3) 16.4 14.4 3.1 2.7 19.1% 19.0% 11.6 10.4 Construction PTPP HOLD 0.4 3,935 1.5 5.5 1.5 4,670 4,000 1.7 23.4 19.3 5.4 4.5 23.1% 23.2% 10.1 8.9 ADHI HOLD 0.2 2,725 (1.4) 5.4 27.3 3,178 2,700 (0.9) 25.5 21.1 1.9 1.8 7.6% 8.6% 8.0 7.0 WSKT BUY 0.5 1,970 (1.0) 1.0 18.0 2,298 2,200 11.7 32.3 25.3 2.8 2.5 8.6% 10.0% 16.9 14.5 WIKA BUY 0.3 2,645 (0.2) 1.0 0.2 3,130 3,300 24.8 21.7 18.1 3.3 3.0 15.4% 16.4% 9.7 8.3 Cement INTP HOLD 1.4 20,125 (1.8) 5.4 (9.9) 19,843 22,500 11.8 15.0 12.8 2.8 2.5 18.6% 19.5% 9.8 8.3 SMGR BUY 1.2 10,725 0.7 6.2 (5.9) 11,627 13,700 27.7 10.3 8.9 2.1 1.9 20.2% 21.2% 6.5 5.4 SMCB HOLD 0.2 1,095 (2.2) 13.5 10.1 1,009 1,070 (2.3) 78.2 37.8 1.1 1.1 1.4% 2.9% 11.0 9.0 Utility PGAS BUY 1.3 2,650 (0.2) 2.3 (3.5) 3,259 3,400 28.3 12.9 12.1 1.7 1.6 12.9% 12.9% 7.5 6.6 JSMR BUY 0.7 5,600 - 5.7 7.2 6,409 6,500 16.1 23.3 22.0 3.2 3.0 13.9% 13.7% 12.0 11.5

Coal and Metal

ANTM SELL 0.2 468 (0.6) 28.2 49.0 351 375 (19.9) (26.0) 42.5 0.8 0.8 -3.2% 1.9% 23.4 18.3 INCO BUY 0.4 1,840 (0.5) 23.9 12.5 1,556 2,400 30.4 67.4 16.8 0.7 0.7 1.1% 4.2% 105.2 70.7 TINS SELL 0.1 765 - 34.2 51.5 537 650 (15.0) 18.7 15.3 1.0 0.9 5.1% 6.0% 5.6 4.9 ITMG BUY 0.1 6,575 (0.4) 19.5 14.8 5,884 9,000 36.9 6.0 4.8 0.6 0.6 10.3% 12.8% 1.6 1.3 ADRO HOLD 0.4 690 (0.7) 16.0 34.0 660 700 1.4 12.3 9.5 0.5 0.5 3.8% 4.8% 10.2 7.8 PTBA BUY 0.3 6,750 (0.7) 37.3 49.2 6,389 7,800 15.6 9.5 7.5 1.5 1.3 15.6% 17.7% 7.1 5.3 Plantation AALI HOLD 0.5 17,700 (1.5) 6.8 11.7 19,072 20,000 13.0 21.3 18.3 2.2 2.0 10.4% 11.1% 12.8 11.6 EV/EBITDA (x) PE PBV ROE

(7)

Regional Indices 1D Change

Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

World (12.31) 1,631.27 (0.75) (0.76) (0.71) 6.29 (2.55) (1.90) (7.96) 1,813.90 1,459.79 U.S. (S&P) (13.09) 2,036.71 (0.64) (0.63) 0.47 5.54 (1.18) (0.35) (2.62) 2,134.72 1,810.10 U.S. (DOW) (79.98) 17,502.59 (0.45) (0.57) 1.02 6.17 (0.28) 0.45 (2.82) 18,351.36 15,370.33 Europe (8.81) 3,042.42 (0.29) (0.57) (0.64) 7.88 (7.37) (6.89) (18.46) 3,836.28 2,672.73 Emerging Market (8.80) 821.71 (1.06) (0.89) 0.59 11.57 2.20 3.47 (16.00) 1,069.13 686.74 FTSE 100 6.37 6,199.11 0.10 0.15 0.38 5.66 (0.89) (0.69) n/a 7,122.74 5,499.51 CAC 40 (7.99) 4,423.98 (0.18) (0.86) (0.87) 6.46 (5.13) (4.60) (13.06) 5,283.71 3,892.46 Dax 32.93 10,022.93 0.33 0.72 0.40 9.33 (6.57) (6.70) (16.52) 12,390.75 8,699.29 Indonesia (1.93) 4,854.18 (0.04) (0.65) (0.15) 4.22 7.33 5.69 (10.89) 5,524.04 4,033.59 Japan (61.44) 16,939.54 (0.36) 1.28 (0.21) 6.43 (9.85) (11.00) (14.07) 20,952.71 14,865.77 Australia (44.57) 5,097.70 (0.87) (1.65) (1.36) 4.57 (2.11) (3.74) (14.60) 5,996.40 4,706.70 Korea (7.58) 1,987.54 (0.38) (0.11) (0.02) 3.92 (0.16) 1.34 (2.64) 2,189.54 1,800.75 Singapore 1.33 2,881.98 0.05 (0.85) 1.33 10.00 0.15 (0.03) (15.57) 3,549.85 2,528.44 Malaysia (0.20) 1,724.55 (0.01) 0.48 1.84 3.63 3.67 1.89 (4.93) 1,867.53 1,503.68 Hong Kong (51.52) 20,615.23 (0.25) (0.27) 1.76 7.41 (6.88) (5.93) (15.51) 28,588.52 18,278.80 China 10.60 3,009.96 0.35 1.85 4.86 2.77 (16.68) (14.95) (18.46) 5,178.19 2,638.30 Taiwan (19.59) 8,766.09 (0.22) (0.51) 0.77 5.83 5.31 5.13 (9.92) 10,014.28 7,203.07 Thailand 14.96 1,412.16 1.07 2.11 2.49 6.02 9.97 9.64 (6.75) 1,575.39 1,220.96 Philipines 18.02 7,360.05 0.25 0.73 4.17 8.73 5.11 5.87 (5.99) 8,136.97 6,084.28

Monetary Indicators 1D Change

Points 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

JIBOR Overnight (%) (0.00) 4.90 (4.10) (10.83) (23.04) (35.46) (13.26) 8.26 4.90

Foreign Reserve (US$bn) n/a 104.54 n/a 2.36 4.29 (1.31) (9.51) 111.55 100.24

Inflation Rate (%) n/a (0.09) n/a (117.65) (142.86) (109.38) 75.00 0.96 (0.09)

US Fed Rate (%) 0.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 0.50 0.25

Indo Govt Bond Yld (10yr) - % 0.00 7.78 1.83 (6.18) (11.00) (11.09) 7.35 9.90 7.23

Exchange Rate (per US$) 1D Change

Currency Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

Indonesia (2.00) 13,181.00 0.02 (0.46) 0.66 1.85 4.61 4.61 (1.22) 14,736.00 12,805.00 Japan 0.08 112.46 (0.07) (0.45) (0.95) (0.25) 6.90 6.90 6.49 125.86 110.67

UK (0.00) 1.41 (0.04) (1.79) (2.55) 1.33 (4.23) (4.23) (4.98) 1.59 1.38

Euro (0.00) 1.12 (0.04) (0.57) (1.25) 1.49 2.90 2.90 2.32 1.17 1.05 China 0.02 6.51 (0.25) (0.54) 0.24 0.32 (0.20) (0.20) (4.49) 6.60 6.19

Commodities Indicators 1D Change

Spot Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

Oil (0.12) 40.35 (0.30) (2.86) (2.86) 17.26 6.49 8.23 (26.78) 69.63 27.10 CPO (12.00) 2,700.00 (0.44) 0.78 3.41 5.84 8.56 8.65 23.51 2,726.00 1,863.00 Rubber 0.00 620.50 0.00 (0.40) 5.17 16.97 8.96 15.01 (5.34) 719.00 506.50 Coal 0.45 52.20 0.87 0.00 1.16 3.78 0.19 3.16 (16.35) 63.35 48.80 Iron Ore 1.50 56.40 2.73 4.64 (2.25) 25.89 45.74 29.95 (6.00) 132.60 37.50 Tin 229.00 17,434.00 1.33 2.58 4.08 7.75 19.10 19.48 (1.01) 17,575.00 13,223.80 Nickel (95.00) 8,695.00 (1.08) 0.40 1.10 0.99 0.29 (1.42) (39.20) 14,585.00 7,550.00 Copper (115.50) 4,949.50 (2.28) (1.83) 0.29 6.56 4.86 5.20 (19.13) 6,481.00 4,318.00 Gold (1.10) 1,222.90 (0.09) (1.71) (3.33) (1.28) 13.53 15.35 2.64 1,287.80 1,046.20 Source: SSI Research, Bloomberg

Last Price

Last Price Change (%) 1 Year

Change (%) 1 Year

Last Price Change (%) 1 Year

Change (%) 1 Year

(8)

Research Team

Andy Ferdinand, CFA

Head Of Equity Research

Strategy, Banking, Consumer

+6221 2854 8148

[email protected]

M. Makky Dandytra, CSA, CFTe

Technical Analyst

Indices, Equities, Commodities,

Currencies, Fixed Income

+6221 2854 8382

[email protected]

Rangga Cipta

Economist

+6221 2854 8396

[email protected]

Akhmad Nurcahyadi, CSA

Analyst

Auto, Heavy Equipment, Property,

Cigarette, Media, Aviation, Healthcare

+6221 2854 8144

[email protected]

Adrianus Bias Prasuryo

Analyst

Cement, Infrastructure,Telecommunication

+6221 2854 8392

[email protected]

Marlene Tanumihardja

Analyst

Retail, Poultry, Consumer, Small Cap

+6221 2854 8387

[email protected]

Yudi Ilhamsyah

Analyst

Property, Construction

+6221 2854 8881

[email protected]

Adde Chandra Kurniawan

Research Associate

+6221 2854 8338

[email protected]

Equity Sales Team

Kelvin Long

Director of Equities

+6221 2854 8150

[email protected]

Evelyn Satyono

Head of Institutional Equity Sales

+6221 2854 8148

[email protected]

Lucia Irawati

Head of Retail Equity Sales

+6221 2854 8173

[email protected]

Yulianah

Senior Institutional Sales

+6221 2854 8146

[email protected]

Ronny Ardianto

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8399

[email protected]

Ferry Khusaeri

Equity Sales

+6221 2854 8304

[email protected]

Indra S. Affandi

Senior Institutional Sales

+6221 2854 8334

[email protected]

Muhammad Isfandi

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8329

[email protected]

Peter Hamsja

Equity Sales

+6221 2854 8325

[email protected]

Jovita Widjaja

Equity Sales

+6221 2854 8314

[email protected]

Clarice Wijana

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8395

[email protected]

Iwan Setiadi

Equity Sales

+6221 2854 8313

[email protected]

James Wihardja

Equity Sales

+6221 2854 8397

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis akan mengamati penggunaan gaya bahasa kiasan pada kumpulan cerpen Red Jewel Of Soul karya Sinta Yudisia yang memiliki sebelas judul yakni

Secara keseluruhan, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terlihat jelas bahwa profil C/E untuk semua fungsi respon detektor dengan file JENDL-3.2 terlihat lebih

Pada makalah ini dilakukan simulasi perhitungan kritikalitas dan burn-up teras PWR menggunakan kode Monte Carlo N- partikel transport (MCNPX) dengan jumlah neutron yang

Ini adalah sepeda motor lengkap yang di- jual untuk tim swasta yang di atas kertas, didasarkan pada Honda RC213V, namun dengan bagian-bagian yang lebih murah untuk mengurangi

Sebelum melakukan karakterisasi LED, terlebih dahulu dilakukan pemasangan IV-Meter yang dihubungkan ke computer dengan menggunakan software ELKAHFI 100 lalu pilih

AMMTC (ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime) dan SOMTC (Senior Official Meeting on Transnational Crime) juga merupakan bentuk fasilitas forum yang disediakan oleh

Segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia-Nya yang tak terhingga bagi penulis dan kita semua, sehingga atas ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul

Dari analisis pendahuluan didapatkan beberapa penyebab terjadinya masalah-masalah pada penjadwalan harian di perusahaan, yaitu permintaan produk, stok produk, jumlah