• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Logistic Regression Binery

Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kriteria sampel dan

prosedurnya diperoleh 15 perusahaan dengan 45 sampel dalam tahun pengamatan

2010-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan auditor

independen dan laporan keuangan perusahaan . Adapun hasil uji logistik binery

dari penelitian ini adalah :

Tabel 4.1

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 45 100.0 Missing Cases 0 .0 Total 45 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 45 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

(2)

Dari pengamatan tabel 4.1. Case Processing Summary diatas menunjukkan

tidak adanya missing cases, artinya data yang diprosess lengkap, adapun jumlah data

adalah 45 data dan seratus persen lengkap.

Tabel 4.2

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal

Value Tidak Opini Going

Concern

0

Opini Going Concern 1

Sumber : Hasil SPSS 21.00

Dari pengamatan tabel 4.2. Dependent Variable Encoding diatas

menunjukkan dependen opini going concern diberi kode 1 = opini going concern, dan

(3)

Tabel 4.3

Block 0: Beginning Block

Sumber : Hasil SPSS 21.00

Dari pengamatan tabel 4.3. Block 0 diatas, menunjukkan untuk model yang

hanya menyertakan intercept ( SPSS menggunakan istilah constant) . Adapun output

Block 0 : Beginning Block :

Classification table : menunjukkan tabel 2x2 dengan kolom berupa predicted

values dari variabel dependen dan baris berupa nilai data actual yang diamati. Untuk

model yang sempurna sema cases akan terletak pada diagonal tabel dan Overall

Percentage akan bernilai 100%. Jika model regresi logistic mempunyai variance

sama (homoscedasticity), maka nilai persen (%) pada kedua baris akan hampir sama.

Classification Tablea,b

Observed Predicted OpiniGoingConcern Percentage Correct Tidak Opini Going Concern Opini Going Concern Step 0 OpiniGoingConcern

Tidak Opini Going Concern

41 0 100.0

Opini Going Concern 4 0 .0

Overall Percentage 91.1

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

(4)

Overall Percentage yang memprediksi model dengan benar dalam penelitian ini

mempunya nilai yang baik sebesar 91,1%.

Tabel 4.4

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -2.327 .524 19.739 1 .000 .098 Sumber : Hasil SPSS 21.00

Tabel 4.4. Variables in Equation yang hanya berisi constant memberikan

nilai b0= -2,327 , karena opini going concern dengan nilai ada opini going concern

ada 1 dan opini going concern dengan nilai tidak ada opini going concern ada 41.

Uji Wald pada tabel Variables in Equation digunakan untuk menguji

apakah masing-masing koofisien regresi logistik signifikan. Uji Wald sama dengan

kuadrat dari rasio koefisien regresi logistic B dan standard error SE. Dalam penelitian

ini nilai signifikansinya adalah 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,005, yang berarti

(5)

Tabel 4.5

Variables not in the Equation

Score Df Sig. Step 0 Variables FinancialDistress .649 1 .420 Size 4.123 1 .042 KualitasAudit .213 1 .644 KepemilikanManajerial .777 1 .378 KepemilikanInstitusional 2.161 1 .142 Overall Statistics 8.580 5 .127 Sumber : Hasil SPSS 21.00

Tabel 4.5 Variables not in the Equation memberikan informasi mengenai

semua variabel independen dalam penelitian ini yaitu Financial Distress, Ukuran

Perusahaan ( Size ), Kualitas Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional.

Tabel 4.6

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig. Step 1 Step 10.783 5 .056 Block 10.783 5 .056 Model 10.783 5 .056 Sumber : Hasil SPSS 21.00

Tabel 4.6 Omnibus Tests of Model Corfficients memberikan nilai

chi-square goodness-of-fit test sebesar 10,783 dengan derajat kebebasan 5. P-value =

0,056 yang menunjukkan nilai lebih besar dari 0,005. Jika probabilitisa >0,005, maka

(6)

Nilai goddness of fit test yang diukur dengan nilai chi-square pada bagian bawah uji

Hosmer dan Lameshow berikut ini :

- Jika probalitas > 0,005, Ho diterima

- Jika probabilitas <0,005, Ho ditolak

(Sumber: Singgih Santoso, 2014 dalam Buku Statistik Parametrik Edisi Revisi)

Tabel 4.7

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 1.600 7 .979

Sumber : Hasil SPSS 21.00

Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Test menunjukkan angka probabilitas

adalah 0,979 yang adalah >0,005, maka Ho diterima. Hal ini berarti model regresi

biary layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata

antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

Tabel 4.8

Model Summary Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 16.213a .213 .472

a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be found.

(7)

Tabel 4.8 Model Summary memberikan nilai statistic -2 Loglikehood

=16,123, semakin kecil nilai -2 Loglikehood semakin baik, dalam penelitian nilai -2

Loglikehood cukup kecil yaitu 16,123. Koefisien Cox & Snell R Square dapat

diinterpretasikan sama seperti koefisien determinasi R² pada regresi liner berganda.

Tetapi karena nilai maksimum Cox & Snell R Square lebih kecil dari 1 yaitu 0,213,

maka menjadi sukar untuk diinterpretasikan seperti R² dan jarang digunakan.

Koefisien Cox & Snell R Square pada tabel Model Summary merupakan

modifikasi dari koefisien Cox & Snell R Square agar nilai maksimumnya bisa

mencapai satu dan mempunyai kisaran nilai antara 0 dan 1, sama seperti koefisien R²

pada regresi berganda. Adapun nilai Negelkerke R Square umumnya lebih besar

dari koefisien Cox & Snell R Square, tapi cenderung lebih kecil dibandingkan

dengan nilai koefisien Negelkerke R Square = 0,472

Tabel 4.9 Classification Tablea Observed Predicted OpiniGoingConcern Percentage Correct Tidak Opini Going Concern Opini Going Concern Step 1 OpiniGoingConcern

Tidak Opini Going Concern

40 1 97.6

Opini Going Concern 4 0 .0

Overall Percentage 88.9

a. The cut value is .500

(8)

Tabel 4.9 Classification Table memberikan informasi bahwa overall

percentage sebesar 88,9, menunjukkan bahwa model regresi logistic yang digunakan

hanya mampu menerangkan 88,9% kondisi yang sebenarnya.

Tabel 4.10

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a FinancialDistress -1.779 2.050 .753 1 .385 .169 Size 3.038 2.165 1.969 1 .161 20.853 KualitasAudit -4.686 4.169 1.264 1 .261 .009 KepemilikanManajerial -440.257 67645.911 .000 1 .995 .000 KepemilikanInstitusional 1.716 4.344 .156 1 .693 5.564 Constant -84.472 58.759 2.067 1 .151 .000

a. Variable(s) entered on step 1: FinancialDistress, Size, KualitasAudit, KepemilikanManajerial, KepemilikanInstitusional.

Sumber : Hasil SPSS 21.00

Tabel 4.10 Variables in the Equation menunjukkan hasil perhitungan

koefisien dari model regresi logistik biner. Adapun hasil dari perhitungan koefisien

dari dari model regresi logistic biner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Uji Wald menguji masing-masing koefisien regresi logistik dari setiap variabel

(9)

1. Financial Distress

2. Uji Wald =

. =

,

, = 0,753. P-value =0.385, lebih besar dari α =

0,05, maka koefisien regresi untuk Financial Distress tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini going concern

3. Ukuran Perusahaan ( Size)

Uji Wald =

. =

,

, = 1,969. P-value =0,161 lebih besar dari α =

0,05, maka koefisien regresi untuk Ukuran Perusahaan (Size) tidak signifikan

terhadap penerimaan opini going concern.

4. Kualitas Audit

Uji Wald =

. =

,

, = 1,264. P-value =0,261 lebih besar dari α =

0,05, maka koefisien regresi untuk Kualitas Audit tidak signifikan terhadap

(10)

5. Kepemilikan Manajerial

Uji Wald =

. =

,

, = 0,000. P-value =0,995 lebih besar dari α

= 0,05, maka koefisien regresi untuk Kepemilikan Manajerial tidak signifikan

terhadap penerimaan opini going concern.

6. Kepemilikan Manajerial

Uji Wald =

. =

,

, = 0,156. P-value =0,693 lebih besar dari α =

0,05, maka koefisien regresi untuk Kepemilikan Institusional tidak signifikan

terhadap penerimaan opini going concern.

Untuk Constant =

. =

,

, = 2,067. P-value =0,151 lebih besar dari

α = 0,05, maka koefisien Constant tidak signifikan terhadap penerimaan opini

going concern.

B. Pembahasan

Ha1 : Kondisi keuangan perusahaan ( financial distress) tidak berpengaruh

signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.

Pada hipotesa pertama menyatakan kondisi keuangan perusahaan (financial

(11)

berdasarkan hasil uji regresi bineri menyatakan variabel kondisi keuangan perusahaan

(financial distress) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,385 > 0,05, dan

menjelaskan bahwa variabel financial distress tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Sehingga dalam hal ini hipotesa

pertama ditolak. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Putra (2010) dan Yanti (2013) yang meyatakan kondisi keuangan (financial

distress) tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan opini going concern.

Ha2 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Pada hipotesis kedua menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan hasil uji

regresi bineri, ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikan 0,161 > 0,05. Maka

hipotesa kedua diterima, yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yanti (2013) yang menyatakan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern.

Ha3 : Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini

audit going concern

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh signifikan

(12)

kualitas audit memiliki tingkat signifikan 0,261 > 0,05. Maka hipotesa ketiga ditolak,

yang menyatakan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan

opini going concern. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Fanny dan Saputra (2005), Januarti dan Yanti (2013), yang

menyatakan ukuran kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going

concern.

Ha4 : Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Hipotesis keempat menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Berdasarkan hasil

uji regresi bineri, kepemilikan manajerial memiliki tingkat signifikan 0,995 > 0,05.

Maka hipotesa keempat diterima, yang menyatakan kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Januarti (2008).

Kepemilikan perusahaan atau manajerial dapat meningkatkan nilai perusahaan,

sehingga mengurangi risiko terjadinya kesulitan keuangan. Short dan Keasey (1999),

Morck et al., (1988), Mc Connell dan Servaes (1990,1995), Kole (1995) menyatakan

bahwa terdapat hubungan non linear antara kepemilikan manajerial dengan nilai

perusahaan di Inggris.

Ha5: Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap

(13)

Hipotesis kelima menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan

hasil uji regresi bineri, kepemilikan manajerial memiliki tingkat signifikan 0,693 >

0,05. Maka hipotesa kelima diterima, yang menyatakan kepemilikan institusional

tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Januarti

(2008) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

opini going concern. Semakin besar kepemilikan institusional akan meningkatkan

efisiensi pemakaian aktiva perusahaan. Dengan kepemilikan institusional diharapkan

akan ada monitoring keputusan manajemen, sehingga mengurangi potensi

kebangkrutan. Pencegahan dalam kebangkrutan akan berdampak terhadap tidak

Gambar

Tabel  4.7  Hosmer  and  Lemeshow  Test  menunjukkan  angka  probabilitas  adalah  0,979  yang  adalah  &gt;0,005,  maka  Ho  diterima
Tabel  4.8  Model  Summary  memberikan  nilai  statistic  -2  Loglikehood
Tabel  4.9  Classification  Table  memberikan  informasi  bahwa  overall  percentage sebesar 88,9, menunjukkan bahwa  model regresi logistic yang digunakan  hanya mampu menerangkan 88,9% kondisi yang sebenarnya

Referensi

Dokumen terkait

Nomor (10) : Diisi sesuai dengan data yang ada dalam bukti pembayaran pajak atau bukti pemotongan pajak/bukti pemungutan pajak atau dokumen terkait yang

Anatase dikenal sebagai fase kristal yang paling reaktif terhadap cahaya, eksitasi elektron ke pita konduksi dapat dengan mudah terjadi apabila kristal ini dikenai cahaya

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Untuk Peserta Didik Tunarungu SMP-LB Pada Materi Gerak da Gaya” adalah benar-benar

[r]

Based on that, the paper tries to investigate the four language skills related problems faced by English Language Education Program’s (ELEP) students and the

Faktor utama penyebab ledakai pipulasi aaatan tidak berfungsinya musuh alami' Musuh alarni \vereng coklat ileirgalarni kemalia, utibut penggtlnaan pestisida yang

Tujuan penelitian pada tugas akhir ini membuat perancangan dan simulasi untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa dengan menggunakan metode vector control dengan

Universitas Negeri