Market Comment
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat (07 April 2017) ditutup melemah sebesar –26.75 poin atau –0.47% ke level 5,653.47. IHSG ditutup dengan total transaksi mencapai Rp7.19 triliun. Melemahnya IHSG terpicu oleh aksi profit taking setelah IHSG bergerak naik selama empat hari berturu-turut serta sentimen negatif dari bursa Asia.
Laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat ada penambahan sekitar 98,000 pekerjaan pada bulan Maret, terendah dalam 10 bulan terakhir dan jauh di bawah ekspektasi para ekonomi sebesar 180,000 dan aksi penembakan rudal 58 ke Suriah menjadi faktor DJIA ditutup turun tipis -6.85 poin (-0.03) di hari Jumat sehingga dengan kejatuhan DJIA di hari Jumat selama sepekan DJIA nyaris tidak bergerak karena hanya turun -7.21 poin (-0.03%).
Katalis pembagian dividen dan money inflow menjadikan IHSG selama sepekan lalu menguat sebesar +85.4 poin (+1.53%) disertai besarnya Net Buy Asing Rp3.02 triliun sehingga Net Buy Asing hingga minggu ke-16 mencapai Rp+11.35 triliun, kombinasi turunnya EIDO -0.04%, DJIA -0.03%, Nickel -0.99%, dan CPO -1.77% menjadikan IHSG diperkirakan turun di tengah turunnya pertumbuhan kredit perbankan nasional secara year-to-date (YTD) per 7 April masih -0.7% akibat belum menggeliatnya kegiatan ekonomi dan rasio kredit bermasalah kotor (NPL Gross) yang dalam tren meningkat di level 3.1% per Januari 2017 serta mahalnya PER IHSG, baik trailing dan estimasi, ketimbang PER Indeks Bursa Asia lainnya.
PT Adhi Karya (ADHI) mencetak perolehan kontrak baru sebesar Rp3.7 triliun pada triwulan I tahun 2017 atau setara 17.61% dari target perolehan kontrak baru perusahaan tahun ini sebesar Rp21 triliun, di luar kontrak Light Rapid Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). Perolehan tersebut naik 59.6% dibandingkan Q1/2016 sebesar Rp2.3 triliun. Lini bisnis konstruksi dan energi memberikan kontribusi terbesar yakni, 94.4%, sedangkan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya sebesar 5.6%. Sementara itu, realisasi perolehan kontrak baru pada bulan Maret ini terdiri dari, struktur apartemen Pancoran Riverside sebesar Rp435 miliar, Design and Build Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 di Jakarta Utara Rp215.4 miliar. Selanjutnya, revitalisasi Pabrik Gula Mojo di Sragen Rp204.5 miliar, Design and Build Pembangunan Rumah Susun di Jalan Rorotan IV di Cilincing, Jakarta Utara sebesar Rp177.8 miliar, dan Apartemen Mardhika Park di Tambun sebesar Rp167.8 miliar.
BUY: HRUM, PTBA, ITMG, ISSP, AKRA, PGAS, SMGR, BBTN, WIKA
BOW: ADRO, UNTR, WSKT, PTPP, ADHI, TOTL, BBNI, TLKM, GGRM, ASII, JPFA, CPIN
Today Recommendation
07/04/2017 IDX Foreign Net Trading
Net Buy (Rp miliar) 1,356.5 Year to Date 2017
IDX Foreign Net Trading
Net Buy (Rp miliar) 11,350.8
5,653.47
IHSG
-26.75 (-0.47%)320.96
MNC 36
-2.02 (-0.63%)INDONESIA STOCK EXCHANGE
Volume (million share) 9,667
Value (billion Rp) 7,331
Market Cap. 6,150
Average PE 16.7
Average PBV 2.1
High - Low (Yearly) 5,491 - 4,408
13,330
-5 (-0.04%)
IHSG Daily Range 5,608 - 5,677
USD/IDR Daily Range 13,245 - 13,380 USD/IDR Indices Point +/- % DJIA 20,656.1 -6.85 -0.03 NASDAQ 5,877.81 -1.14 -0.02 NIKKEI 18,664.63 +67.57 +0.36 HSEI 24,267.30 -6.42 -0.03 STI 3,177.27 +1.68 +0.05
GLOBAL MARKET (07/04)
Komoditas Price +/- % Nymex/barrel 52.24 +0.54 +1.04 Batubara US/ton 76.65 -1.15 -1.48COMMODITIES PRICE (07/04)
DAILY HIGHLIGHT
MNC Sekuritas Research Division
10 April 2017
DAILY HIGHLIGHT | 10 April 2017 | MNC Sekuritas Research Division
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA). Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp172.10 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2016 turun 23% dibandingkan pendapatan Rp222.36 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih diraih Rp17.60 miliar usai mencatat rugi bersih Rp2,63 miiar tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan turun jadi Rp103.77 miliar dari beban pokok penjualan Rp153.50 miliar tahun sebelumnya membuat laba kotor turun tipis menjadi Rp68.33 miliar dari laba kotor Rp68.86 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha naik menjadi Rp25.11 miliar dari laba usaha Rp21.82 miliar salah satunya karena tercatatnya pendapatan pelepasam aset sebesar Rp6.52 miliar yang tidak tercatat pada periode tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih Rp29.86 miliar naik tajam dibandingkan laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang hanya Rp395.21 juta karena naiknya pendapatan keuangan menjadi Rp11.19 miliar dari Rp4.50 miliar serta turun tajamnya beban keuangan menjadi Rp6.43 miliar dari Rp25.93 miliar. Total aset per 31 Desember 2016 mencapai Rp92.04 miliar turun dari total aset per 31 Desember 2015 yang Rp99.55 miliar.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Perseroan akan membagikan dividen tunai tahun buku 2016 sebesar Rp130 per saham pada 28 April 2017 mendatang dimana jumlah itu merupakan sisa dividen 2016 usai diberikannya dividen interim Rp70 per saham pada 22 Desember 2016 lalu. Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 13 dan 17 April 2017 sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai 20 dan 21 April 2017 dengan DPS hingga 20 April 2017. Perseroan memutuskan membagikan dividen untuk tahun 2016 sebesar Rp4.93 triliun dimana perseroan sudah membagikan dividen interim sebesar Rp1.72 triliun sehingga dividen yang dibagikan April ini mencapai Rp3.20 triliun.
PT XL Axiata Tbk (EXCL). Perseroan menawarkan Sukuk Ijarah Tahap II senilai Rp2.18 triliun. Angka penerbitan ini lebih rendah ketimbang target awal Rp3.5 triliun. Peseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan sukuk ini untuk pembiayaan kembali (refinancing) dan memperpanjang pinjaman perseroan yang berdenominasi rupiah. Penawaran ini merupakan bagian dari program penawaran umum berkelanjutan (PUB) sukuk senilai Rp5 triliun. Perseroan menerbitkan suku ijarah tahap I pada 2015 dengan total nilai Rp1.5 triliun. Peseroan akan menggunakan Rp375 miliar dana sukuk untuk pelunasan sebagian atau seluruh jumlah pokok pinjaman dari Bank Mandiri. Per 28 Februari 2017, utang perseroan ke Bank Mandiri mencapai Rp1.62 triliun dan akan jatuh tempo 24 April 2017.
PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA). Perseroan membukukan pendapatan Rp2.93 triliun, atau menyusut 7% dibanding pendapatan 2015. Meski demikian, perseroan masih mampu meraih pertumbuhan laba bersih 29% year-on-year (yoy) menjadi Rp436.62 miliar pada 2016. Tahun lalu perseroan bisa melampaui target marketing sales Rp1.56 triliun. Penjualan di Cikarang masih berkontribusi paling besar, mencapai Rp1 triliun. Sepanjang tahun ini, manajemen menargetkan marketing sales sebesar Rp2 triliun. Saat ini, perseroan memiliki reccuring income sebesar 56% dan menyiapkan belanja modal sebesar Rp600 miliar. Dana ini untuk akuisisi lahan. Pendanaan untuk belanja modal ini berasal dari kas internal dan manajemen belum berencana melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL). Perseroan meraih pendapatan jasa sebesar Rp439.07 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2016 turun 34% dibandingkan pendapatan jasa Rp663.38 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp200,87 miliar turun tajam dari rugi Rp750,08 miliar di tahun yang berakhir 31 Desember 2015. Hal tersebut karena beban jasa turun tajam menjadi Rp396.22 miliar dari beban jasa Rp632.93 miliar dan laba bruto naik menjadi Rp42.85 miliar dari laba bruto Rp30.44 miliar. Sementara laba usaha diraih Rp49.04 miliar usai menderita rugi usaha Rp524.77 miliar di periode taun sebelumnya salah satunya karena turun tajamnya beban operasi lain menjadi Rp48.81 miliar dari beban operasi lainnya tahun sebelumnya Rp413.99 miliar. Rugi sebelum pajak turun menjadi Rp211.06 miliar usai mencatat rugi sebelum pajak Rp783.19 miliar di tahun sebelumnya. Total aset per 31 Desember 2016 mencapai Rp1.21 triliun turun dari total aset per 31 Desember 2015 yang Rp1.60 triliun.
DAILY HIGHLIGHT | 10 April 2017 | MNC Sekuritas Research Division
World Indices Comparison 2017 Year-to-Date Growth
Index Country Ytd (%)IHSG Indonesia 6.74
KLSE Malaysia 6.09
STI Singapore 10.29
Hang Seng Hong Kong 10.30
Kospi KS11 S. Korea 6.18
Nikkei 225 Japan -2.35
SSE Comp China 5.90
S&P Sensex India 11.64
DJIA USA 4.56
FTSE 100 UK 2.23
All Ordinaries Australia 3.21
Monday, 10 April 2017
USA : Fed Chair Yellen SpeaksECONOMIC CALENDER
ACST : RUPS Going
BINA : Public Expose Going
BJBR : Cash Dividend Rec Date
CARS : IPO Start Trading
ITMG : Cash Dividend Rec DateCORPORATE ACTION
Tuesday, 11 April 2017
England : CPI y/y
EURO : German ZEW Economic Sentiment
USA : JOLTS Job Opening
USA : FOMC Member Kashkari SpeaksECONOMIC CALENDER
AALI : RUPS Going
ASGR : Public Expose Going
PPRO : Right Issue Start Trading
PPRO-R : Start Trading
SDRA : Cash Dividend Rec DateCORPORATE ACTION
Wednesday, 12 April 2017
England : Average Earnings Index 3m/y
England : Claimant Count Change
England : Unemployment Rate
USA : Import Price m/m
USA : Crude Oil InventoriesECONOMIC CALENDER
AGRO : RUPS Going
MERK : Public Expose Going
SMGR : Cash Dividend Rec Date
MEGA : Cash Dividend Rec Date
WTON : Cash Dividend Dist DateCORPORATE ACTION
Thursday, 13 April 2017
England : BOE Credit Conditions Survey
USA : PPI m/m
USA : Unemployment Claims
USA : Core PPI m/m
USA : Prelim UoM Consumer SentimentECONOMIC CALENDER
ADHI : Cash Dividend Dist Date
BBRI : Cash Dividend Dist Date
BBTN : Cash Dividend Dist Date
BMRI : Cash Dividend Dist Date
JSMR : Cash Dividend Dist DateCORPORATE ACTION
Friday, 14 April 2017
6,74% 6,09% 10,29% 10,30% 6,18% -2,35% 5,90% 11,64% 4,56% 2,23% -5,00% -3,00% -1,00% 1,00% 3,00% 5,00% 7,00% 9,00% 11,00% 13,00% Indonesia Malaysia Singapore Hong Kong S. Korea Japan China India USA UKDAILY HIGHLIGHT | 10 April 2017 | MNC Sekuritas Research Division
TRADING SUMMARY
CODE CLOSE CHG S R REC
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
CPIN 3200 -50 3150 3300 BOW
JPFA 1620 -30 1530 1740 BOW
SMGR 9175 25 9088 9238 BUY
TPIA 26350 -250 26063 26888 BOW
WTON 790 -10 765 825 BOW
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
DNET 2550 0 2475 2625 BOW LINK 5250 0 5175 5325 BOW SRTG 3530 -70 3415 3715 BOW INFRASTRUKTUR EXCL 2940 -100 2795 3185 BOW ISAT 6800 -175 6625 7150 BOW JSMR 4720 60 4510 4870 BUY PGAS 2470 20 2355 2565 BUY TLKM 4130 -40 4105 4195 BOW TOWR 3880 0 3880 3880 BOW COMPANY GROUP BHIT 127 -1 123 132 BOW BMTR 550 -5 523 583 BOW MNCN 1880 0 1828 1933 BOW BABP 65 -1 64 67 BOW BCAP 1580 0 1580 1580 BOW IATA 50 0 50 50 BOW KPIG 1445 -30 1393 1528 BOW MSKY 1005 5 920 1085 BUY
CODE CLOSE CHG S R REC
PROPERTI DAN REAL ESTATE
MYRX 138 0 134 143 BOW PTPP 3160 -80 3050 3350 BOW PWON 590 0 568 613 BOW WIKA 2260 0 2215 2305 BOW WSKT 2330 -10 2275 2395 BOW PERTAMBANGAN PTBA 13100 250 12413 13538 BUY BARANG KONSUMSI GGRM 68200 200 67500 68700 BUY ICBP 8175 -50 8088 8313 BOW INDF 7975 -25 7875 8100 BOW ULTJ 4200 0 4140 4260 BOW KEUANGAN BBCA 17350 25 16925 17750 BUY BBNI 6475 -225 6325 6850 BOW BBRI 13050 -125 12813 13413 BOW BBTN 2320 10 2180 2450 BUY BDMN 4870 -30 4825 4945 BOW BJBR 2250 -80 1960 2620 BOW BNII 342 0 336 348 BOW BSIM 835 -15 813 873 BOW NISP 1825 0 1825 1825 BOW PNBN 920 15 883 943 BUY
DAILY TECHNICAL RECOMMENDATION
TOP TRADING VOLUME
MYRX 2,433 25.2 BUMI 1,278 13.2 RIMO 1,019 10.5 KPIG 346 3.6 DSNG 200 2.1 Code (Bill.Rp) %
TOP TRADING VALUE
KPIG 634 8.6 BBCA 626 8.5 BUMI 534 7.2 BBRI 403 5.5 TLKM 378 5.1 Code (Bill.Rp) % TOP GAINERS INRU 96 24.6 RIMO 21 20.2 DSNG 100 20.0 RELI 60 18.8 PSAB 36 17.8 Code Chg % TOP LOSERS FPNI -110 -24.2 BBLD -190 -22.2 ICON -64 -21.3 IBST -420 -19.3 CNTX -150 -18.8 Code Chg %