93 | T A - 1 3 6
BAB 6
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AUDITORIUM
6.1. Program Dasar Perencanaan
6.1.1. Program Ruang
No Ruang Jumlah Unit Luas (m2) Total (m2) Sirkulasi 50% 986,925
7 Lobby Penampil 1 54,72 54,72 Sirkulasi 30% 301,863 Total 4269 Kelompok Kegiatan Publik
17 Foyer 1 2400 2400
18 Ticket Box 4 1,7 6,81
Jumlah 2406,81 Sirkulasi 20% 961,362 Total 3368 Sirkulasi 30% 169,08
94 | T A - 1 3 6
Table 1 Program Ruang
(Sumber : Analisa, 2016)
6.1.2. Daya Dukung Lahan
Dengan luas lahan 25.330m2 dan peraturan KDB 0.4 maka memiliki KDB seluas
10.132m2. Luas bangunan yang diperoleh dari analisa program ruang adalah 9.095
m2. Berikut analisa optimasi lahan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 0.1 Peta Optimasi Lahan Auditorium Undip berdasarkan rujukan masterplan Undip dan peraturan setempat
(Sumber : Peta Cad Undip, 2016)
31 Tempat Wudhu 2 3 6
32 Lavatory pria 70,6
33 Lavatory wanita 230,1
34 Ruang janitor 4 3 12
35 Ruang kontrol keamanan 1 6 6
36 Pos Security 2 3 6
Jumlah 557,7 Sirkulasi 30% 167,31
Total 725 Kelompok Kegiatan Parkir
36 Parkir mobil pengunjung 400 12,5 5000 37 Parkir mobil penyelenggara / pemain 100 12,5 1250 38 Parkir motor pengunjung 900 1,5 1350 39 Parkir motor penyelenggara / pemain 300 1,5 450
40 Parkir Bus 7 47,5 332,5
41 Parkir mobil besar 3 47,5 142,5
95 | T A - 1 3 6
KET:
Lahan Auditorium GSB
Gambar 0.2 Lahan Auditorium
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)
6.2. Program Dasar Perancangan
6.2.1. Aspek Kinerja Sistem pencahayaan
Memanfaatkan terang langit sebagai pencahayaan alami serta lampu sebagai pencahayaan buatan.
Sistem penghawaan
Menerapkan sistem penghawaan alami dengan adanya cross ventilation, dan penghawaan buatan dengan pemakaian AC VRV, AC Sentral, exhaust fan, blower. Sistem jaringan air bersih dan kotor
Bersumber dari PDAM dengan sistem down feed karena melayani bangunan bertingkat. Sedangkan distribusi air pemadam kebakaran menggunakan up feed sistem.
Sistem jaringan listrik
Suplai utama berasal dari PLN , didukung oleh suplai cadangan yang berasal dari genset.
Sistem pembuangan sampah
Sampah pada tiap-tiap tempat sampah dalam ruangan dikumpulkan sambil
dipisahkan menurut jenisnya. Kemudian ditampung Dari bak induk tersebut sampah diangkut oleh mobil pengangkut sampah menuju TPA milik Universitas Diponegoro. Sistem pemadam kebakaran
Meliputi unit detector (smoke dan flame detector) dan unit proteksi (hydrant box, sprinkle, fire extinguisher, hydrant pilar, pintu darurat, dan tangga darurat). Sistem komunikasi
96 | T A - 1 3 6 individual 2 arah, Jaringan antar komputer (Local Area Nerwork), sistem komunikasi data berupa pertukaran informasi antar komputer secara internal.
Sistem penangkal petir
Auditorium Universitas Diponegoro direncanakan menggunakan sistem franklin sebagai sistem penangkal petir.
Sistem keamanan
Sistem keamanan menggunakan CCTV yang dipasang di setiap sudut ruang yang membutuhkan pengawasan khusus.
Sistem audiovisual
Memanfaatkan penggunaan public address, microphone dan speaker, kondensor, film projector, OHP, SIS dan audio high fidelity.
Sistem akustik
Mengatur peletakkan ruang pertunjukan agar tidak dekat dengan sumber kebisingan, dan menggunakan material peredam suara yang dipasang pada lantai, dinding, dan langit-langit.
Sistem Transportasi
Memanfaatkan tangga sebagai transportasi darurat, escalator pada main lobby lantai dasar menuju lantai dua, dan lift untuk pencapaian difabilitas.
6.2.2. Aspek Teknis
Sistem struktur atap yang digunakan adalah struktur bentang lebar, selain itu penggunaan struktur bangunan menggunakan struktur beton dengan dinding curtain wall maupun dinding massif. Pondasi yang digunakan adalah tiang pancang.
6.2.3. Aspek Visual Arsitektural
Pengolahan Tapak
Gambar 0.3 Pengolahan Tapak
97 | T A - 1 3 6 Secara garis besar pengelompokkan fungsi bangunan akan terbagi menjadi 3 yaitu fungsi utama dimana bangunan merupakan sarana untuk melakukan segala aktifitas civitas akademika seperti wisuda, seminar, pertunjukkan, fungsi penunjang dimana dapat mengakomodasi para masyarakat luar untuk dapat menggunakan fasilitas penunjang serta fungsi servis yang dapat mendukung seluruh aktifitas di dalam auditorium tersebut.
Pada pengolahan tapak tersebut penempatan fungsi utama di kelilingi oleh fungsi penunjang serta fungsi servis, diharapkan agar fungsi utama terhindar dari kebisingan sehingga tidak mengganggu akustik bangunan Auditorium Universitas Diponegoro.
Aksesibilitas
Pencapaian pada tapak dilakukan dengan 3 pelaku yaitu pejalan kaki, kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Karena letaknya yang berada dipinggir jalan menjadikan tapak ini cukup aksesibel. Untuk kendaraan pribadi dipecah lagi menjadi 3 kategori yaitu kendaraan pengunjung, kendaraan pemain dan penyelenggara acara, serta kendaraan servis. Untuk pintu masuk utama terletak di selatan tapak yang terakses langsung dengan jalan raya, karena terdapat dua akses jalan pada tapak, maka untuk jalur masuk dan keluar dibedakan agar tidak terjadinya penumpukan aksesibilitas. Setelah pintu masuk site, akan ada pembagian jalur dropoff dan parkir untuk pengunjung, pemain dan penyelenggara. Mengingat kapasitas parkir yang cukup besar maka akan ada penambahan basement maupun gedung parkir. Bagi pengunjung aka nada akses langsung dari basement menuju foyer.
Selain itu masalah kemacetan juga menjadi pertimbangan karena padatnya jalan Prof.Sudarto, maka bangunan harus dapat mensiasatinya dengan cara membedakan jalur masuk dan keluar, lalu jalur keluar akan memiliki track panjang yang dapat membantu penguraian kemacetan.
Penataan Massa dan Ruang
98 | T A - 1 3 6
Gambar 0.4 Music and Congress Center
(Sumber : van, 2012)
Gambar 0.5 Movable Wall
(Sumber : www.google.com, 2016)
Gambar 0.6 Bleacher Seating Hydraulic
(Sumber : Appleton, 2008) Gambar 0.7 Movable Wall & Bleacher Seating
(Sumber : www.google.com , 2016)
Struktur dan Material