• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geologi Daerah Kali Tinalah Dan Sekitarnya, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Geologi Daerah Kali Tinalah Dan Sekitarnya, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

Dedi Santosa. Erwan. 2009.

Geologi Daerah Kali Tinalah Dan Sekitarnya, Kecamatan

Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

. Laporan Pemetaan

Geologi Mandiri 2009, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas

Diponegoro.

Pemetaan geologi mandiri dilakukan di daerah Kali Tinalah dan sekitarnya Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara startigrafis daerah penelitian termasuk dalam unit startigarfis Pegunungan Kulon Progo yang terdiri dari 5 formasi, diantaranya Formasi Nanggulan, Formasi Kebo Butak (OAF), Batuan intrusi, Formasi Jonggrangan, serta Kuarter Koluvium. Secara geomorfologi daerah penelitian terbagai menjadi 4 satuan yang terdiri dari Satuan Pegunungan Struktural Denudasional, Satuan Perbukitan Struktural Denudasional, Satuan Dataran Denudasional, dan Satuan Dataran Fuvial. Stratigarafis daerah penelitian terdiri dari 9 satuan dengan urutan dari yang tua ke muda adalah Satuan Batupasir, Satuan Batulanau Lempungan, Satuan Batupasir Karbonatan, Satuan Breksi Andesit, Satuan Batupasir Tuffan, Satuan Intrusi Andesit, Satuan Batugamping Koral, Satuan Batugamping Kalkarenit, serta Satuan Endapan Koluvium. Struktur geologi yang berkembang pada daerah pemetaan adalah sesar naik, sesar geser sinistral, sesar turun, kekar gerus, kekar lembaran serta lipatan berjenis antiklin. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai dengan pembentukan Satuan Batupasir Formasi Nanggulan kemudian Batulanau Lempungan dan di atasnya diendapkan Batupasir Karbonatan yang semuanya berumur Eosen. Akibat adanya proses tektonisme ketiga satuan tersebut terlipat dan membentuk struktur antiklin. Secara tidak selaras pada Oligosen Tengah diendapkan Satuan Breksi Andesit dan disusul oleh Satuan Batupasir Tuffan Formasi KeboButak. Oligosen Akhir, kelima satuan tersebut diterobos oleh Intrusi Andesit. Pada kala Miosen Tengah diendapakan Satuan batuan Formasi Jonggrangan yang terdiri dari Satuan Batugamping Koral dan Satuan Batugamping Kalkarenit yang bersifat tidak selaras di atas Formasi Kebo Butak. Proses uplift yang terjadi menyebabkan proses lingkungan pengendapan berupa laut tersingkap di darat. Selanjutnya di atas Satuan Batugamping diendapkan secara tidak selaras Satuan Endapan Koluvium yang berupa material lepas berukuran kerikil – berangkal pada Kuarter. Akibat proses pengangakatan tersebut mengakibatkan patahan-patahan yang terjadi pada daerah penelitian. Potensi Geologi daerah penelitian adalah adanya breksi andesit yang cukup melimpah sehingga dapat ditambang untuk batuan urug, dan batugamping untuk bahan bangunan, mangaan yang memiliki nilai ekonomis, serta terdapat beberapa matair yang sangat dibutuhkan masyarakat sekitar untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Potensi bencana yang ditemui berupa bahaya longsor karena batuan yang lapuk tinggi serta adanya gejala struktur geologi yang bekerja.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis petrografi terdapat empat satuan batuan tidak resmi di daerah penelitian, urutan dari tua ke muda satuan tersebut

Satuan yang membentuk Satuan Geomorfologi Punggungan Bergelombang ini terdiri dari perselingan batupasir tufan dan breksi dengan sisipan batupasir glaukonit, batulanau dan

Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi tujuh satuan tidak resmi yang terbentuk sejak Oligosen Akhir sampai Resen, dari tua ke muda yaitu : Satuan Batupasir,

Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan tidak resmi, dari tua ke muda, yaitu Satuan Filit, Satuan Konglomerat, Satuan Batupasir, Satuan

Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan stratigrafi yang tidak resmi dari tua ke muda, Satuan Batulempung berumur Miosen Tengah, Satuan

3. Daerah telitian tersusun oleh beberapa satuan batuan dari tua ke muda adalah: Satuan batuan breksi vulkanik Nglanggran terdiri dari breksi vulkanik dan batupasir

Satuan batuan tersebut berurutan dari tua ke muda yaitu: Satuan Kalkarenit – Batulempung (Kalkarenit) yang disetarakan degan Formasi Rambatan, Satuan Batupasir –

Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan litostratigrafi tidak resmi, dari tua ke muda yaitu Satuan Batulempung – Batupasir, Satuan Batupasir, dan Satuan