• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1002694 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1002694 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

125

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3

Bandung, diketahui adanya permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal

tersebut disebabkan sulitnya siswa mengembangkan imajinasinya dalam menulis

cerita pendek. Dibutuhkan metode yang dapat membuat siswa merasa nyaman dan

mudah untuk mengembangkan imajinasinya. Oleh karena itu, peneliti

memberikan tindakan pada kelas X 2 untuk meningkatkan kemampuan menulis

cerita pendek dengan menggunakan metode hypnoteaching agar siswa mudah

mengembangkan imajinasinya.

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan

yang didapatkan.

1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode

hypnoteaching dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada perencanaan pembelajaran

siklus 1 dilakukan berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA

Pasundan 3 Bandung. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan

berdasarkan hasil refleksi yang didapatkan dari siklus 1.

Refleksi pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam

menentukan latar, mendeskripsikan latar dan tokoh, serta masih banyak siswa

yang menulis cerpen belum sesuai dengan kaidah EYD. Untuk mengatasinyaa,

pada siklus 2 peneliti lebih menekankan penjelasan materi mengenai unsur

(2)

126

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode

hypnoteaching ini dilaksankaan pada tanggal 13 Mei 2014 dan 20 Mei 2014. Pada

setiap siklusnya mengalami peningkatan nilai hasil menulis cerita pendek.

Penilaian juga dilakukan dari kegiatan guru dan siswa yang dilakukan di setiap

siklusnya. Pada siklus 1, proses pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan

metode hypnoteaching dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi

menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek.

d. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan

mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental.

e. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

Refleksi yang didapatkan dari pembelejaran menulis cerita pendek pada

siklus 1 ini adalah masih banyak siswa yang belum menulis cerita pendek dengan

memperhatikan kaidah EYD. Beberapa siswa masih belum bisa menentukan latar,

dan mendeskripsikan tokoh serta latarnya.

Berikut ini deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek

pada siklus 2.

a. Guru menjelaskan penggunaan jam emosi dalam pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa mengikuti permainan agar suasana menjadi

menyenangkan dan siswa tetap fokus.

c. Guru memberikan materi tentang cerita pendek. Pada siklus 2 lebih

difokuskan mengenai mendeskripsikan latar dan tokoh, menentukan

latar, serta menulis cerpen dengan memperhatikan kaidah EYD.

d. Guru menginstruksikan siswa untuk menulis latar di secarik kertas.

(3)

127

Siti Aisyah, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

siswa. Latar yang ditulis tersebut nantinya akan dijadikan latar dalam

cerpen yang akan dibuat.

e. Guru menginstruksikan siswa dalam keadaan rileks, memejamkan

mata dan tetap fokus sambil mendengarkan musik instrumental.

f. Guru menginstruksikan siswa menulis hasil imajinasinya ke dalam

cerita pendek.

3. Hasil Tindakan

Hasil tindakan yang didapatkan dari pembelajaran menulis cerita pendek

dengan menggunakan metode hypnoteaching ini mengalami peningkatan dari

setiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata nilai yang didapatkan ialah 70,2

sedangkan pada siklus 2 rata-rata nilai mengalami peningkatan dengan nilai 85,3.

Dari hasil jurnal siswa juga banyak menunjukkan respon positif yang

menunjukkan metode hypnotecahing dapat meningkatkan kemampuan menulis

cerita pendek.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan metode

hypnoteaching, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoteaching dalam

pembelajaran bahasa Indonesia yang membutuhkan kemampuan

mengembangkan imajinasi seperti halnya menulis cerita pendek, karena

dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa.

2. Peneliti menyarankan penggunaan metode hypnoeaching dapat

dikembangkan lebih maksimal bila menggunakan PTK dalam

penelitiannya karena pertemuan yang tidak cukup sekali dalam

Referensi

Dokumen terkait

4.5.1 Kemampuan siswa kelas XI SMAN 19 Bandung dalam menulis cerita pendek sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik teratai (terjun amati

(b) Pemberian perlakuan atau treatment dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan menerapkan teknik teratai (terjun amati rangkai) dalam pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan (1) perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dilakukan peneliti dengan menyusun RPP menulis cerpen dengan menggunakan metode

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN METODE HYPNOTEACHING.. Universitas Pendidikan Indonesia |

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan. metode probing prompting learning

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA KISAH QURANI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Model Quantum Writing Berbasis Media Tayangan Fiksi Musikal Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek : Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP

“P enyebab kurang minatnya siswa dalam menulis adalah siswa sulit menggabungkan kalimat demi kalimat menjadi cerita, siswa mengalami kesulitan untuk memulai