• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBURAN ALUMINIUM SKALA LABORATORIUM ( DESIGN OF ALUMINIUM FURNACE CASTING FOR LABORATORY SCALE ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBURAN ALUMINIUM SKALA LABORATORIUM ( DESIGN OF ALUMINIUM FURNACE CASTING FOR LABORATORY SCALE ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Material Alumunium

Alumunium banyak digunakan dalam industri cor seperti pembuatan

komponen otomotif dan komponen yang lainnya, karena Alumunium

mempunyai banyak sifat yang menguntungkan, diantaranya Alumunium

mempunyai ketahanan korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat

yang baik lainnya sebagai sifat logam. Paduan Alumunium diklasifikasikan

dalam berbagai standar oleh berbagai negara. Paduan ini diklasifikasikan

menjadi dua kelompok umum yaitu paduan Alumunium tuang/ cor (cast

Alumunium alloys) dan paduan tempa (wrought Alumunium alloys).

Alumunium murni memiliki temperature lebur 660°C. Tabel 2.1.

memperlihatkan properti dari Alumunium (ASM International, 1979).

Tabel 2.1. Sifat fisik dan mekanik dari Alumunium

Sifat Besaran British Satuan Indonesia Densitas 436,99 lb/ft3 2,7 g/cm3

Titik cair 1220oF 660oC

Kekuatan tarik 100000–80000 psi 689,5–5515,8 MPa Titik luluh 5000–68000 psi 34,5–468,8 MPa Modulus elastis 10,6 x 106psi 73,08 x 103MPa Prosentase muai 14–15 % 14–15 %

Rasio Poisson ( υ ) 0,33 0,33

Tahanan jenis 3 x 10-6 Ω / cm3 28,2 n Ω .m. Konduktivitas panas 130 Btu / hr/ ft/oF 237 W/m.K Kapasitas panas (C’) 0,23 Btu/ lb/ oF 24,2 J/mol.K Kekuatan tarik/densitas 10000–80000 in 393,7–3149,6 mm

Sumber: ASM International, 1979

2.2. Tanur Krusibel

Tanur yang menggunakan bahan bakar solar sering disebut sebagai

(2)

disemburkan oleh

masuk ruang tanur

masuk kedalam r

yang didalamnya

Dari panas ruan

material yang ada

material dalam a

tersebut diletakan

agar api yang di

posisinya ada di t

Dalam gam

digunakan:

a. Krusibel angka

b. Pot tetap (stati

c. Dapur tukik (t

oleh udara dari blower dengan prinsif pipa ve

anur akan menyala dan terus masuk kedalam

ruang tanur tersebut akan memanaskan ruang

ya ada pot sebagai penampung material yan

ang tungku tersebut akan merambat memana

ada dalam pot setelah mencapai suhu lebur

akan mencair. Posisi api yang disemburkan

kan pada bagian samping tanur bagian bawah, ha

disemburkan tersebut tidak bertabrakan d

di tengah tanur.

Sumber: www.google

Gambar 2.1. Jenis-Jenis Dapur Krusibel

gambar 2.1. ditunjukkan 3 jenis dapur krusibel

gkat (lift-out crucible),

h, hal ini dilakukan

n denga pot yang

gle.com/krusibel

(3)

Tujuan da

samping dan baw

dengan arah menuj

tersebut bisa m

disemburkan ters

akan terpecah da

dan pot yang ter

sehingga umur pot

Dapur krusi

perunggu, kuning

terbatas hanya be

n dari posisi penyemburan api yang ditempa

awah supaya api yang disemburkan bisa berput

enuju ke bagian atas tanur, sehingga panas

merata di sekeliling dinding tanur. Apa

ersebut menabrak pot yang ada di dalam maka

dan panas yang dihasilkan dalam ruangan tanur

tertabrak angin secara terus menerus akan ter

pot jadi lebih singkat.

krusibel digunakan untuk pengecoran logam non

kuningan, paduan seng dan alumunium. Kapasitas da

beberapa ratuspoundsaja.

Sumber: www.google.com/krusibel

Gambar 2.2. Contoh Dapur Krusibel

patkan di posisi

rputar dalam tanur

nas semburan api

pabila api yang

aka semburan api

anur tidak merata,

terkikis dan bocor

non-besi seperti

(4)

Gamba

Proses pe

menggunakan b

menggunakan ba

peralatan yang le

menggunakan burn

bahan bakar mi

menggunakan ba

penyemburan api

prosesnya adalah

yang akan keluar

terlebih dahulu de

mengelilingi api

pemanasan awal di

Sumber: www.google.com/k

bar 2.3. Desain Pandangan Samping Dapur Krusi

pengecoran dengan bahan bakar minyak terse

bahan bakar minyak tanah. Proses penge

bahan bakar minyak tanah lebih mudah dan

lebih sederhana. Proses pengecoran yang dil

burner. Proses pengecoran menggunakan

minyak tanah hampir sama dengan tanur kr

bahan bakar solar. Persamaannya adalah

api dengan menggunakan udara bertekan

ah perlakukan minyak tanah yang akan dibakar

uar dari mulutburner(nozzle) tersebut, sebelum

u dengan dilewatkan pada pipa yang dibuat berbe

api yang sebelumnya telah menyala atau de

al dibakar menggunakan majun.

(5)

2.3. Proses Pengecor

.

Ga

Tanur krusi

mulai dari temba

tanur ini terdapat

oksidasi, pengapi

Gambar 2.4. Ke Kanan Reduksi Ke Kiri Oksida

krusible dapat digunakan untuk pengecoran log

baga, kuningan, alumunium, dll. Dalam prose

pat tiga jenis pengapian yang bisa dihasilkan

ngapian netral, pengapian reduksi.

ian Oksidasi

Pengapian ini terjadi apabila perbandingan

dan udara yang di hembuskan tidak sesuai, dim

yang dihembuskan lebih besar dibandingkan

ang diberikan. Kondisi ini dapat dilihat dari

an yang keluar dari mulut tanur bagian atas

ondisi tersebut dapat ditanggulangi dengan ca

gan bahan bakar atau mengurangi tekana

burkan. Dalam proses pengecorannya pengapian

mbakaran

n cara menabahkan

kanan udara yang

(6)

alternatif pilihan, karena pengapian ini lebih baik daripada pengapian

reduksi.

2.3.2. Pengapian Netral

Proses pengapian netral merupakan peroses pengapian yang

paling efisien, dimana perbandingan bahan bakar yang diberikan dan

udara yang disemburkan seimbang. Pengapian netral menghasilkan

panas yang tinggi karena bahan bakar yang diberikan dapat di dibakar

dengan batuan O2 dari udara seimbang. Dengan perbandingan yang

seimbang antara bahan bakar dan udara tersebut maka dalam proses

pengecorannya tidak terlalu banyak menghasilkan asap, sehingga

polusi yang dihasilkan sedikit. Proses pengecoran untuk menghasilkan

pengapian netral sangat sulit untuk dicapai, hal tersebut disebabkan

peralatan yang digunakan untuk pengaturan besar tekanan udara yang

diberikan tidak presisi sehingga sangat sulit untuk mengatur besar

tekanan yang dibutuhkan. Sebagai pilihan pengapian yang bisa

dilakukan dengan memilih pengapian netral yang cenderung oksidasi,

dimana pemberian udara pada proses pengecoran lebih banyak

dibanding dengan bahan bakar yang diberikan.

2.3.3. Pengapian Reduksi

Pengapian reduksi merupakan pengapian yang paling buruk,

karena apabila terjadi pengapian seperti ini, proses pengecoran bisa

berlangsung sangat lama karena panas api yang dihasilkan rendah.

Pengapian reduksi terjadi apabila dalam proses pengecoran tersebut

(7)

dibanding

ngkan prosentase udara. Pengapian reduksi da

pi yang disemburkan yang berwarna hitam. Peng

kan pengapian yang paling buruk, dimana dar

silkan panas yang rendah dan bahan bakar y

bih banyak.

cangan

perancangan terdiri dari komponen kom

umunium.

Tong bekas akan digunakan sebagai bada

a akan dilapisi dengan campuran batu tahan

pi, kontruksinya yang sesuai dengan rancang

oran menjadi alasan kami dalam memilihnya

Sumber: www.goo

Gambar 2.5. Drum Bekas

el

Krusibel adalah tempat yang berbentuk menye

kuk digunakan untuk pengecoran bahan bukan log

dapat dilihat dari

Pengapian reduksi

dari pengapian ini

r yang diperlukan

(8)

G

Gambar 2.6. Kondisi Krusibel Saat Proses Penge

Krusibel adalah tempat yang berbentuk meny

kuk digunakan untuk pengecoran bahan bukan l

, Pot ini dapat berfungsi selain pot pelebur jug

ntar panas. Dalam proses penggunaan pot ini

but harus dilapisi dengan grafit supaya tidak terj

cairan yang dilebur dangan pot. Namun demiki

san, cara penanganan dan bentuknya harus

tikan. Bahannya pun hanya terbatas pada BTK

kan BTMT dalam hal ini tidak dapat digunakan,

bonnya yang sedikit (Alumunium cair sangat kor

Karbon yang berupa grafit serpih dan nodular da

mbat korosifitas dari Alumunium cair, jumlah

sekitar 3,2% - 3,6%.Dalam besi harus pula terd

unium sekitar 1,2% - 3%, sementara itu silikon ha

dan Phospor dibawah 0,1%.

engecoran

enyerupai pot atau

n logam. Pot Besi

bur juga sebagai pot

ni sebelumnya pot

erjadi kontaminasi

mikian komposisi,

us betul – betul

K dan BTBB saja,

kan, karena jumlah

korosif terhadap

r dalam besi akan

ah karbon tersebut

rdapat kandungan

(9)

2.4.3. Rangka

Rangka mesin merupakan tempat bertumpuny

luruh komponen pada tungku pengecoran l

kan cara kerja rangka mesin yaitu tempat men

ponen dan merupakan penahan seluruh beban da

ponen yang telah terpasang saat tungku berope

si untuk menopang tungku pengecoran, burner

.

rner

Gasburner adalah sebuah alat untuk menghasi

naskan produk menggunakan bahan bakar gas

am atau propana. Beberapa burner mem

ya udara untuk mencampur bahan bakar gas

mendapatkan pembakaran yang sempurna. Ase

an dengan mencampurkannya dengan oksigen.

m/krusibel

as seperti asetilen,

empunyai tempat

gas dengan udara

Asetilen biasanya

(10)

2.4.5. Liquified P

L

(Liquified

diperoleh

digunakan

dari Gas a

End). Kom

Propana (C

Sumber: horngmin.com

Gambar 2.8. Horng MinBurner

Tabel 2.2. Spesifikasi Horng MinBurne

Type YC-2

Daya ¼ HP

Volt 220 Volt Ampre 2 Ampere

Cycle 50

Rpm 3000 Rpm

Sumber: horngmin.com

ed Petroleum Gasses

LPG merupakan bahan bakar berupa gas

ied Petroleum Gasses) merupakan produk min

eh dari proses distilasi bertekanan tinggi

an sebagai umpan dapat berasal dari beberapa

s alam maupun Gas hasil dari pengolahan miny

omponen utama LPG terdiri dari Hidrokarbon

na (C3H8) dan Butana (C4H10).

om

urner

s yang dicairkan

inyak bumi yang

nggi. Fraksi yang

rapa sumber yaitu

inyak bumi (Light

(11)

2.4.6. Semen Tah

S

sekaligus

disebut jug

digunakan

penutup c

tersebut.

Sumber: www.google.com/tabungLPG

Gambar 2.9. Liquified Petroleum Gas

Tahan Api

Semen tahan api berfungsi sebagai perekat

us menutup pori-pori diantara batu tahan api.

juga dengan Fire Mortar ini berbentuk

an pada saat pemasangan batu tahan api be

up celah antar bata agar panas tidak keluar

but.

Sumber: www.google.com/semen

Gambar 2.10. Semen Tahan Api as

at batu tahan api

pi. Material yang

uk powder halus

berfungsi sebagai

uar melalui celah

(12)

F

plasteran

sebelum te

dengan tipe

2.4.7. Batu Bata

B

bahan taha

untuk m

lainya. Ba

tinggi, tet

Fire Mortar atau semen tahan api bukan unt

n ataupun menambal. Sifatnya basah, tidak

terbakar. Tipe-tipefire mortaratau semen taha

n tipe batu tahan api yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.3. Tipe-tipe Fire Mortar

Sumber: www.go

ata Tahan Api

Sumber: www.google.com/batubatamerah

Gambar 2.11. Batu Bata Tahan Api

Batu bata tahan api, atau bata tahan api adala

ahan api dengan unsur Alumina dan silica y

melapisi tungku, kiln (pembakaran), dan

Batu bata tahan api dibangun terutama untuk

tetapi juga harus memiliki konduktivitas term

untuk pengecoran,

dak akan mengeras

n tahan api ini sama

.google.com/semenapi

h

pi

dalah material dari

a yang digunakan

dan Ruang Api

ntuk menahan suhu

(13)

untuk me

enghemat energi. Banyak digunakan pada B

rator, Kiln, Rotary Dryer,dll.

atorBertekanan

Regulator bertekanan, berfungsi sebagai

nan keluar dari tabung, tekanan output gas le

n udara (atmosfir) sehingga regulator ini dinam

nan . Banyaknya gas yang keluar tergantung

n dan besar lubang output (debit gas) pada

suk jenis regulator bertekanan diantaranya ada

untuk kompor.

Sumber: www.google.com/regu

Gambar 2.12.RegulatorBertekanan

re Gauge

ressure gauge adalah alat yang digunakan un

fluida (gas atau liquid) dalam tabung tertutup.

kanan ini berupa psi (pound per square inch),

foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg (inc

(atmosphere), N/m^2 (pascal).

Boiler, Furnace,

ai penahan gas

s lebih tinggi dari

namakan regulator

ung dari pengaturan

da regulator, yang

adalah regulator

egulatorgas

n

untuk mengukur

up. Satuan dari alat

h), psf (pound per

(14)

2.4.10.Thermocou

T

digunakan

logam kondukt

menimbul

Termokope

bernamaT

logam kondukt

menghasil

dua persim

Sumber : www.google.com/pressuregauge

Gambar 2.13. Pressure Gauge

ocouple

Termokopel (Thermocouple) adalah jenis se

an untuk mendeteksi atau mengukur suhu m

konduktor berbeda yang digabung pada ujung

bulkan efek “Thermo-electric”.Efek Therm

okopel ini ditemukan oleh seorang fisika

aThoma Johann Seebeckpada Tahun 1821,

konduktor yang diberi perbedaan panas secar

silkan tegangan listrik. Perbedaan Tegangan

simpangan (junction) ini dinamakan dengan Efe

ge

sensor suhu yang

hu melalui dua jenis

ujungnya sehingga

hermo-electricpada

isikawan Estonia

821, dimana sebuah

ara gradient akan

an listrik diantara

(15)

T

Termokopel merupakan salah satu jenis sensor

populer dan sering digunakan dalam berba

upun peralatan listrik dan Elektronika yang berkaita

rature). Beberapa kelebihan Termokopel yan

di populer adalah responnya yang cepat terhada

dan juga rentang suhu operasionalnya yang lua

a -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon yang ce

ang luas, Termokopel juga tahan terhadap gon

udah digunakan.

as

ungsi utama filter bahan bakar adal

kotoran yang tercampur di dalam bahan baka

h gas. Kotoran ini jika tidak dibersihkan aka

njection nozzle dan sirkulasi burnersehingga

kar akan terganggu.

luas yaitu berkisar

cepat dan rentang

goncangan/getaran

alah menyaring

bakar, dalam hal

akan menyumbat

(16)

2.5. Pengelasan SMA

SMAW (Shi

dimana panas pe

terumpan berpe

memperlihatkan be

Gam

Bagian uj

yang berdekatan

gas pelindung ya

Sumber: www.google.com/thermocouple

Gambar 2.15. Filter Gas

AW

(Shield Metal Arc Welding) adalah proses la

s pengelasan dihasilkan oleh busur listrik a

pelindung flux dengan benda kerja. Ga

n bentuk rangkaian pengelasan SMAW.

Sumber: www.google.com/la

ambar 2.16. Rangkaian Proses Pengelasan SMA

ujung elektroda, busur, cairan logam las dan

an dengan benda kerja, dilindungi dari pengaruh

yang terbentuk dari hasil pembakaran lapisa

ple

s las busur manual

k antara elektroda

Gambar dibawah

m/laslistrik

MAW

dan daerah-daerah

garuh atmosfir oleh

(17)

elektroda. Perlindunga

cairan flux atau

disuplai oleh inti

tertentu juga be

lindungan tambahan untuk cairan logam las

au slag yang terbentuk. Filler metal atau log

inti kawat elektroda terumpan, atau pada elekt

berasal dari serbuk besi yang dicampur

elektroda. Gambar dibawah memperlihatkan

.

Sumber: www.google.c

Gambar 2.17. Prinsip Dasar Pengelasan SMAW

ngan Pengelasan SMAW

SMAW adalah proses las busur paling sederh

guna. Karena sederhana dan mudah dalam

n dan perlengkapannya, membuat prose

punyai aplikasi luas mulai dari refinery piping hi

hkan untuk pengelasan di bawah laut guna

ur anjungan lepas pantai. SMAW bisa dilakukan

atau lokasi yang bisa dijangkau dengan seba

bungan-sambungan pada daerah dimana pandanga

h bisa di las dengan cara membengkokkan elektroda

as diberikan oleh

u logam tambahan

lektroda-elektroda

pur dengan lapisan

kan prinsip dasar

le.com/laslistrik

W

derhana dan paling

lam mengangkut

oses SMAW ini

hingga pipelines,

una memperbaiki

kukan pada berbagai

sebatang elektroda.

ngan mata terbatas

(18)

Proses SMAW digunakan untuk mengelas berbagai macam

logam termasuk baja carbon dan baja paduan rendah, stainless steel,

paduan-paduan nikel, cast iron, dan beberapa paduan tembaga.

2.5.2. Kelemahan Pengelasan SMAW

Meskipun SMAW adalah proses pengelasan dengan daya

guna tinggi, proses ini mempunyai beberapa karakteristik dimana laju

pengisiannya lebih rendah dibandingkan proses pengelasan

semi-otomatis atau semi-otomatis. Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti

dihentikan setelah sebatang elektroda terbakar habis. Puntung

elektroda yang tersisa terbuang, dan waktu juga terbuang untuk

mengganti–ganti elektroda. Slag atau terak yang terbentuk harus

dihilangkan dari lapisan las sebelum lapisan berikutnya didepositkan.

Langkah-langkah ini mengurangi efisiensi pengelasan hingga sekitar

50 %.

Asap dan gas yang terbentuk merupakan masalah, sehingga

diperlukan ventilasi memadai pada pengelasan di dalam ruang

tertutup. Pandangan mata pada kawah las agak terhalang oleh slag

pelindung dan asap yang menutupi endapan logam. Dibutuhkan juru

las yang sangat terampil untuk dapat menghasilkan pengelasan

berkualitas radiography apabila mengelas pipa atau plat hanya dari

arah satu sisi.

2.6. Menggerinda

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar

(19)

merupakan komposi

yang sesuai, dap

bentuk yang diing

dapat digunakan

gerinda yang dikhususka

Pada umum

atau memotong

sesuai kita juga

komposisi Alumunium oksida dengan kekasaran

dapat menggerus permukaan logam sehingga

diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesi

an untuk memotong benda logam dengan men

dikhususkan untuk memotong.

Sumber: www.google.com/gerindatanga

Gambar 2.18. Mesin Gerinda Tangan

umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk

g logam, tetapi dengan menggunakan batu a

uga dapat menggunakan mesin gerinda pada be

beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca

menggunakan mesin gerinda tangan untuk be

perlu juga dipastikan agar kita menggunakann

unaan mesin gerinda tangan untuk benda kerj

iliki resiko yang lebih besar.

akaran

r semua proses pembakaran bergantung kepada

pembakarannya. Komposisi udara diperkirakan

an serta kekerasan

ngga menghasilkan

kaca, dan lain-lain.

uk benda kerja yang

nnya secara benar

kerja bukan logam

pada udara sebagai

(20)

per volume per mol dan sisanya 79 % lagi terutama dari nitrogen dengan

sejumlah kecil argon, karbon dioksida dan gas lain-lain. Sejauh menyangkut

perhitungan pembakaran, akan dianggap bahwa udara terdiri dari 21 %

oksigen dan 79 % nitrogen dengan basis volumetric ataupun molar. Harga

-harga ini, dalam basisgravimetric maupun massa dinyatakan 23.2 % oksigen

dan 76.8 % nitrogen. Berat molekul udara adalah 28.97 kg/kg.mol atau 28.97

lbm/lbm.mol.

Apabila temperature pembakaran sangat tinggi, dapat terjadi beberapa

reaksi endotermis yang disebut dissosiasi. Sebagian reaksi jenis ini

diperlihatkan sebagai berikut :

O2 2O

N2 2N

2CO2 2CO + O2

2.8. Perbandingan Udara-Bahan Bakar Teoritis

Perbandingan udara-bahan bakar teoritis atau stoikiometri

menunjukkan kebutuhan udara minimum untuk pembakaran sempuran suatu

bahan bakar. Ia dapat dinyatakan dalam bentuk massa udara per massa bahan

bakar, dalam bentuk mol udara per mol bahan bakar ataupun dalam bentuk

volume udara per volume bahan bakar. Biasanya semua harga tersebut

diperoleh melalui analisis bahan bakar “as-burned” (begitu-terbakar).

Perbandingan udara-bahan bakar teoritis, kering,gravimetric(massa)

massa =

, ,

, ,

= kg O yang dibutuhkan dari udara per kg bahan bakar

(21)

Dalam menentukan perbandingan udara-bahan bakar teoritis untuk

bahan bakar gas dan cairan, adalah lebih sederhana menggunakan besaran

molar daripada menggunakan fraksi massa unsur - unsur bahan bakar

tersebut. Misalkan besaran Z ditentukan sebagai jumlah atom suatu unsure

dalam mol bahan bakar. Z merupakan penjumlahan hasil kali fraksi mol

senyawa bahan bakar dengan jumlah mol unsure tertentu dalam senyawa itu.

Perbandingan udara-bahan bakar teoritis, kering, molar =

, ,

, ,

= mol O yang dibutuhkan dari udara per mol bahan bakar

0.21

Prosedur perhitungan dapat diringkas :

, ,

= + 0.25 + 0.5

0.21

Untuk bahan bakar gas, perbandingan udara-bahan bakar molar dan

volumetric adalah sama dan dapat dinyatakan dalam satuan mol udara per

mol bahan bakar atau dalam feet kubik udara per feet kubik bahan bakar.

Perbandingan udara-bahan bakar teoritis, molar, kering yang diperoleh

dapat diubah keperbandingan udara-bahan bakar teoritis, gravitasi, kering

dengan mengalikan dan membagi angka molar dengan molekul udara dan

bahan bakar :

, ,

=

28.97

, ,

(Berat molekul)

2.9. Proses Pembakaran Aktual

Lima hal yang diperlukan untuk pembakaran yang baik adalah

MATT . MATT ini adalah singkatan dari : pencampuran murni reaktan

(22)

cukup; waktu (time) yang cukup untuk berlangsung reaksi (T); dan harus

terdapat ( ) yang cukup untuk merambatkan nyala api. Karena pencampuran

yang baik tidak pernah diperoleh dalam proses pembakaran aktual,

pembakaran baik hanya dapat dijamin dengan menyediakan kelebihan udara

(excess air) bagi proses tersebut.

Ada dua cara untuk menyatakan jumlah udara yang disediakan bagi

suatu proses pembakaran tertentu – koefisien pengenceran (dilution

coefficient) dan atau presentase kelebihan udara ( excess air ). Koefisien

pengenceran didefinisikan sebagai perbandingan antara angka perbandingan

aktual dan teoritis udara–bahan bakar :

Koe isien pengenceran = DC =

Presentase kelebihan udara didefiniskan dengan persamaan berikut :

Presentase kelebihan udara = ( )

, ( )

Angka perbandingan udara – bahan bakar aktual untuk suatu proses

pembakaran umumnya ditaksir dari pengukuran eksperimental komponen –

komponen gas dalam gas buang.

Ada beberapa cara eksperimental untuk menganalisa konsentrasi

senyawa – senyawa gas dalam suatu campuran gas. Diantara sistem tersebut

adalahchromotographgas dan peralatan orsat.

Chromotograph gas adalah sistem yang sensitif yang dapat dipakai

untuk mendeteksi senyawa–senyawa gas yang berlainan, tetapi unit ini rumit

(23)

merupakan sebuah penganalisis gas yang kompak dan dapat dibawa – bawa

(compact porable gas analyzer), yang dirancang untuk mengukur konsentrasi

(24)

Gambar

Gambar 2.1. Jenis-Jenis Dapur Krusibel
Gambar 2.2. Contoh Dapur Krusibel
Gambar 2.4. Ke Kanan Reduksi Ke Kiri Oksidaksidasi
Gambar 2.5. Drum Bekas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Demikian Pengumuman ini untuk diketahui dan dimaklumi, apabila peserta pelelangan paket pekerjaan tersebut diatas ada yang keberatan, diberikan kesempatan untuk

Hasil penelitian menunjukan terdapat pengembangan kreativitas mahasiswa kelas eksperimen dilihat dari aspek keterampilan berpikir kreatif tertinggi terdapat

Website Dinavisa Colletion dibuat untuk memudahkan konsumen dalam mencari informasi tentang butik yang menyediakan pakaian, sepatu dan aksesoris melalui internet. Penggunaan website

Nitrogen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan tanaman tebu terutama saat umur muda yang membantu pembentukan sel sel baru,

OPTIMALISASI PENGELOLAAN KAWASAN WISATA BANTEN LAMA SEBAGAI WISATA

[r]

Judul : Analisis Regresi dan Korelasi antara Seleksi Bobot Badan Fase Starter terhadap Produksi Ayam Ras Petelur Strain Isa brown.. Nama : Ericko Unutio NIM :

Dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows, hasil perhitungan reliabilitas soal untuk tes kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut