• Tidak ada hasil yang ditemukan

T MTK 1402401 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T MTK 1402401 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Yulia Rahmawati, 2016

MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SERTA SELF-CONCEPT SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

124 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan

penelitian ini terkait dengan materi perbandingan trigonometri pada siswa kelas X

salah satu SMA di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun ajaran 2015/2016 diperoleh

kesimpulan dan saran sebagai berikut.

A. Kesimpulan

1. Pencapaian dan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan model advance organizer dengan

pendekatan saintifik lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran

biasa.

2. Ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) siswa diperoleh bahwa

peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelompok KAM tinggi

dan rendah yang memperoleh pembelajaran dengan model advance

organizer dengan pendekatan saintifik tidak lebih baik dari siswa yang

memperoleh pembelajaran biasa. Tetapi, peningkatan kemampuan koneksi

matematis siswa kelompok KAM sedang yang memperoleh pembelajaran

dengan model advance organizer dengan pendekatan saintifik lebih baik

dari siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.

3. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa

kelompok KAM tinggi, sedang, dan rendah yang memperoleh

pembelajaran dengan model advance organizer dengan pendekatan

saintifik. Perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis terletak

pada siswa dengan KAM tinggi dengan sedang dan siswa dengan KAM

tinggi dengan rendah. Tetapi tidak terdapat perbedaan peningkatan

kemampuan koneksi matematis pada siswa dengan KAM sedang dengan

rendah.

4. Pencapaian kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh

(2)

125

Yulia Rahmawati, 2016

MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SERTA SELF-CONCEPT SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saintifik lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.

Tetapi, peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan model advance organizer dengan

pendekatan saintifik tidak lebih baik dari siswa yang memperoleh

pembelajaran biasa.

5. Ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) siswa diperoleh bahwa

peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok KAM

(tinggi, sedang, dan rendah) yang memperoleh pembelajaran dengan

model advance organizer dengan pendekatan saintifik tidak lebih baik dari

siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.

6. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis

siswa kelompok KAM tinggi, sedang, dan rendah yang memperoleh

pembelajaran dengan model advance organizer dengan pendekatan

saintifik. Perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis

terletak pada siswa dengan KAM tinggi dengan sedang dan siswa dengan

KAM tinggi dengan rendah. Tetapi tidak terdapat perbedaan peningkatan

kemampuan koneksi matematis pada siswa dengan KAM sedang dengan

rendah.

7. Self-concept matematis siwa yang memperoleh pembelajaran dengan

model advance organizer dengan pendekatan saintifik lebih baik dari

siswa yang memperoleh pembelajaran biasa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka secara keseluruhan hasil dari

penelitian ini memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan

semua pihak untuk menerapkan pembelajaran dengan model advance

organizer dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika.

Adapun saran tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan temuan, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa

yang memperoleh pembelajaran dengan model advance organizer dengan

pendekatan saintifik tergolong sedang, sehingga masih diperlukan usaha

(3)

126

Yulia Rahmawati, 2016

MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SERTA SELF-CONCEPT SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori tinggi seperti mempertimbangkan penambahan waktu pada tahap

pengumpulan data karena pada tahap ini siswa dilatih untuk

mengumpulkan ide-ide yang diperolehnya untuk menyelesaikan

permasalahan matematika.

2. Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelompok KAM tinggi

yang memperoleh pembelajaran dengan model advance organizer dengan

pendekatan saintifik lebih baik dari siswa kelompok KAM sedang dan

rendah, sehingga masih diperlukan usaha agar pembelajaran dengan model

advance organizer dengan pendekatan saintifik dapat memberikan

pengaruh yang sama besar terhadap siswa kelompok KAM tinggi, sedang,

maupun rendah seperti mempertimbangkan pemberian soal yang lebih

kompleks dan sesuai dengan pengalaman siswa sehingga semua siswa

dapat aktif dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang

diberikan.

3. Berdasarkan hasil penelitian, persentase pencapaian siswa dalam hal

menghubungkan antar konsep atau prosedur matematika pada materi

persamaan trigonometri masih lemah yaitu hanya 20%. Oleh sebab itu,

disarankan bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini agar dapat

memberikan dan membuat contoh yang lebih kompleks tentang persamaan

trigonometri.

4. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

memperoleh pembelajaran dengan model advance organizer dengan

pendekatan saintifik tergolong sedang, sehingga masih diperlukan usaha

agar peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dapat

mencapai kategori tinggi seperti mempertimbangkan penambahan waktu

pada tahap pengumpulan data karena pada tahap ini siswa dilatih untuk

berpikir dan mengumpulkan ide-ide yang diperolehnya serta

menggabungkan ide tersebut sehingga siswa dapat menyelesaikan

permasalahan matematika.

5. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok KAM

tinggi yang memperoleh pembelajaran dengan model advance organizer

(4)

127

Yulia Rahmawati, 2016

MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SERTA SELF-CONCEPT SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan rendah, sehingga masih diperlukan usaha agar pembelajaran dengan

model advance organizer dengan pendekatan saintifik dapat memberikan

pengaruh yang sama besar terhadap siswa kelompok KAM tinggi, sedang,

maupun rendah seperti mempertimbangkan pemberian soal yang lebih

kompleks dan sesuai dengan pengalaman siswa sehingga semua siswa

dapat aktif berpikir dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang

diberikan.

6. Model advance organizer dengan pendekatan saintifik hendaknya dapat

dicoba sebagai alternatif pembelajaran di sekolah terutama dalam

pembelajaran topik tertentu, yaitu topik baru yang berkaitan dengan topik

sebelumnya yang sudah dipelajari siswa sehingga siswa lebih bermakna

dalam belajar dan mampu mengkoneksikan pengetahuan yang

diperolehnya serta kritis dalam memikirkan penyelesaian dari persoalan

matematika yang diberikan.

7. Pengetahuan awal siswa terhadap materi prasyarat memiliki peranan

penting terhadap kemampuan siswa dalam menguasai dan

mengkoneksikan konsep yang dipelajarinya, maka sebelum konsep atau

informasi baru diberikan hendaknya terlebih dahulu dilakukan apersepsi

atau penguatan konsep prasyarat siswa sehingga dapat membantu siswa

dalam menjelaskan pemikirannya.

8. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya peneliti lebih memperhatikan

pada proses pelaksanaan yang sudah dirancang. Karena berdasarkan

temuan yang yang diperoleh terkait dengan model advance organizer

dengan pendekatan saintifik, siswa masih kesulitan dalam melaksanakan

perintah yang diberikan oleh guru dalam mengerjakan kegiatan atau

masalah yang terdapat pada LKS. Siswa masih bingung memulai

kinerjanya sehingga lebih banyak bertanya kepada guru. Begitu juga

dalam mengidentifikasi masalah yang diberikan, siswa lebih banyak

bertanya kepada guru sehingga guru harus memfasilitasi dan memberikan

Referensi

Dokumen terkait

Teori, Kuesinoner, dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen.Yogyakarta : Graha Ilmu. Riset Pemasaran dan

Jakarta : Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.. Three Faces of

Jakarta : Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.. Agenda Reformasi Pendidikan Nasional ; Jakarta

Microsoft visual basic dan Access adalah sofware yang penulis gunakan untuk membuat suatu program pencatatan transaksi penjualan pada Toko Keramik Kuno Jaya Bali Indah, karena

Konsep solidaritas merupakan kepedulian secara bersama kelompok bersama yang menunjuk pada suatu hubungan antara individu dan/atau kelompok yang didasarkan pada persamaan

Menjadi penelitian lebih lanjut agar dapat sistem desalinasi ini

Analisis Pengaruh Pengetahuan Gizi Siswa SMP Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Jajanan Sekolah Di Wilayah Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia

(0,000) < α (0,05), maka dari itu terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan permainan tradisional dan permainan konvensional dalam aktivitas warming up