• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Deformasi Termal pada Evaporator Sistem Desalinasi Air Laut Secara Eksperimental dan Analitik Dengan Bahan Evaporator Stainless Steel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Deformasi Termal pada Evaporator Sistem Desalinasi Air Laut Secara Eksperimental dan Analitik Dengan Bahan Evaporator Stainless Steel"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

mengalami krisis air, yang berarti mereka tidak memiliki akses yang mencukupi

ke air minum. Sekitar 1.1 miliar jiwa dari manusia yang hidup dalam lingkungan

krisis air berada di negara miskin dan berkembang. Wilayah atau negara disebut

"krisis air" ketika suplai air tahunan berada di bawah 1700 kubik meter per orang

per tahun. Pada level di antara 1000 dan 1700 meter kubik per orang per tahun,

suplai air terjadi secara periodik. Di bawah 1000 meter kubik per orang per tahun,

kelangkaan air terjadi. Pada tahun 2006, 700 juta jiwa di 43 negara hidup di

bawah batas suplai air 1700 meter kubik per orang per tahun. Penelitian

menunjukkan bahwa cadangan air bersih tidak akan mampu memenuhi kebutuhan

penggunaan dikarenakan kurangnya ketersediaan air bersih. (en.wikipedia.org).

Masalah ini dapat ditanggulangi jika manusia mampu menemukan akal untuk

memproduksi air bersih. Untungnya, teknologi desalinasi telah dikembangkan

sejak lama menyerupai siklus hidrologi alami untuk mencegah permasalahan ini,

namun teknologi ini memerlukan energi yang cukup besar dan dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.

Sistem Desalinasi telah banyak digunakan di Timur Tengah, UAE,

Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia, Eropa, Afrika, dan

Australia untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil dari desalinasi air laut ini berupa konsentrat garam yang dibuang keluar ke

lingkungan juga menjadi ancaman bagi kehidupan air laut. Sistem desalinasi yang

paling umum digunakan adalah Multi Stage Flash (MSF), Multi-Effect

Distillation (MED), Vapor Compression (VC), Reverse Osmosis (RO) dan

Elektro-Dialysis (ED) (Ali dkk, 2011). Selain konsentrat garam, Sistem desalinasi

konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil juga menghasilkan emisi

rumah kaca atau GHG (Green House Gas). Hal inilah yang mendorong para

(2)

2

peneliti untuk mencari cara alternatif untuk memberi daya pada sistem dengan

energi terbarukan.

Energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif

berupa energi surya, angin, dan geothermal. Diantara ketiganya, sistem desalinasi

lebih banyak menggunakan tenaga surya dikarenakan tenaga surya dapat

menyuplai tenaga yang lebih besar. Beberapa klasifikasi sistem desalinasi tenaga

surya dapat dilihat pada Gambar 1.1. Penjelasan setiap sistem desalinasi akan

dibahas lebih lanjut pada bab 2.

Gambar 1.1. Klasifikasi Sistem Desalinasi Surya (Ali dkk, 2011)

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai

berikut:

1. Menentukan total defomasi thermal yang terjadi pada Dinding Evaporator;

2. Menentukan total defomasi thermal yang terjadi pada Alas Evaporator;

3. Menentukan kelayakan bahan Stainless Steel 304 jika dipanaskan pada

temperatur 50oC.

(3)

3 1.3Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Agar dapat menjadikan alat ini sebagai sumber energi yang terbarukan;

2. Menjadi penelitian lebih lanjut agar dapat sistem desalinasi ini dapat

dikomersilkan

3. Dapat mengetahui keamanan menggunakan bahan stainless steel 304

dalam pengunaan pada evaporator

1.4Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian skripsi ini adalah:

1. Suhu lingkungan diabaikan

2. Beban statis komponen yang lain diabaikan

3. Penyebaran temperatur dianggap merata ke seluruh evaporator.

1.5Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Studi literatur, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan

tulisan-tulisan yang terkait.

2. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan

buku elektronik (e-book) serta data-data lain yang berhubungan.

3. Diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang ditunjuk

oleh Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

Gambar

Gambar 1.1. Klasifikasi Sistem Desalinasi Surya (Ali dkk, 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Program Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang bekerja pada system operasi windows 95 atau yang lebih tinggi dari versi ini juga windows NT. Visual Basic 6.0

Berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Pengadaan Peralatan Pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) Tahun Anggaran 2017 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Barang/Jasa,

Program ini terdiri dari menu utama atau interface awal yang menjadi pendahuluan dari semua bab dari mata kuliah Sistem Digital. Kemudian dari interface awal itu terdapat menu

Perpres Nmr 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Ke empat atas Perpres 54/2010, maka dengan. ini Pokja ULP UPTP BBPPK dan PKK Lembang mengundang Saudara untuk

Penggunaan library dan actionscript dalam pembuatan program ini merupakan fasilitas yang telah disediakan oleh Macromedia Flash MX untuk memudahkan pembuatan dan

Disediakan LKS Siklus II, siswa dapat Memasang beberapa Negara Asia Tenggara dengan nama mata uang, ibukota, lagu kebangsaan serta bahasa

Aplikasi yang dibuat bisa memberikan pesan kepada tenaga IT dan juga bisa menampung data-data dari permasalahan yang pernah

The meteorological data gathered during the event from radar reflectivity data in Padang city, ground observed rainfall at Minangkabau and Teluk Bayur stations and