13
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Definisi Umum Komunikasi
Komunikasi sering kita praktekan dalam kehidupan kita sehari-hari. Komunikasi menjadi hal dominan yang sering dilakukan oleh manusia di sepanjang hidupnya. Namun, beberapa dari kita tidak mengetahui landasan sebenarnya dari komunikasi itu sendiri. Pengertian komunikasi atau
communication berasal dari bahas latin “communis”. Communis atau dalam
bahasa Inggris nya “common” berarti sama. Jadi, apabila kita berkomunikasi (to
communicate), ini berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk
menimbulkan suatu persamaan (commonness) dalam hal sikap dengan seseorang. Komunikasi juga berarti: “communication is the process by which an individual
(the communicator) transmits stimuli (ussualy verbal symbols) to modify the behavior of the individuals (the audiences)(Cangara, 2009:19). Frank E.X Dance
dalam bukunya “Human Communication Theory” yang dikutip oleh Noegroho (2010:3) mengatakan bahwa ada 126 buah definisi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Berikut adalah pendapat mengenai komunikasi dari beberapa ahli lainnya:
• Josef A. Devito
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan diantara dua orang atau kelompok kecil, dengan efek dan feed back langsung.
• Richard H. Blake
Komunikasi adalah komunikasi langsung antara dua orang atau lebih dalam jarak fisik dengan kelima indera dapat digunakan dan feed back langsung ada di dalamnya.
• Everete Sarah Trenholm dan Arthur Jensen
Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.
Dari beberapa definisi diatas dapat penulis simpulkan bahwa inti dari definisi komunikasi adalah sebuah kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan melalui sebuah media yang dimana pemberi pesan berharap penerima pesan akan mengerti dan mengubah perilaku serta pola pikir nya sesuai dengan keinginan pemberi pesan.
2.1.2 New Mass Media (Internet)
Internet merupakan salah satu produk hasil dari kemajuan teknologi. Abad komunikasi massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bagian dari media massa. Internet telah mampu mengatasi ruang dan waktu untuk proses penyebaran informasi di dunia. Apalagi internet kemudian diintegrasikan dengan media massa lain seperti televisi, radio dan media cetak, bahkan media massa selain internet itu pada akhirnya membutuhkan internet sebagai alat penyebaran informasi pula. Hal itu dapat terjadi karena kemampuan manusia yang terus melakukan pengembangan, eksplorasi, dan
penelitian demi kemajuan di bidang teknologi komunikasi massa (Nurudin, 2011: 60).
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia, adalah jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubung dimana individu yang terhubung dengan sebuah jaringan berkomunikasi dengan komputer mana pun dari ribuan komputer lain jika jaringan tersebut juga tersambungkan dengan berbagai jaringan. Internet merupakan suatu media yang sangat besar manfaatnya, maka tidaklah berlebihan jika disebut sebagai cyberspace komunikasi baru dari masyarakat dunia (Rachmat Kriyantono, 2008: 251). Internet merupakan sistem hubungan jarak jauh dari berbagai jaringan komputer, yang dihubungkan melalui modem dan jalur telepon. Internet merupakan suatu sumber informasi yang sangat besar. Namun, hal tersebut tergantung dari apa yang dilihat oleh si pengguna internet dari keanekaragaman sumber informasi yang tersedia. Internet juga dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Dengan ditemukannya mesin pencari (search engine) seperti Yahoo dan Altavista, maka hal tersebut menjadi semakin lebih mudah dilakukan. Pada tahun 1990, seorang ilmuwan Eropa mengembangkan World Wide Web (WWW). Halaman-halaman informasi di Web terdiri dari: teks, grafik, dan hypertext. Melalui hypertext, pengguna dapat menyoroti kata-kata yang diinginkan dengan menggunakan mouse komputer dan
berhubungan dengan rangkain halaman-halaman lain yang berkaitan di internet (Michael Bland, 2004: 32-33). Internet memperkenalkan e-mail, pencarian online, dan akses yang hampir tidak terbatas kepada sistem distribusi yang instan dan kuat. Akses membuat self publishing menjadi kenyataan, membuat berkurangnya control terhadap sistem informasi publik oleh media tradisional, memperbanyak keragaman sudut pandang, meningkatkan perhatian terhadap transparansi organisasional, dan mempermudah komunikasi dengan stakeholder yang sesuai sasaran (Scott M. Cutlip, 2009:133).
Website adalah salah satu produk hasil kecanggihan era media masaa baru
internet. Website adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling popular dilihat dari individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Karena itu, pada abad ini setiap perusahaan atau lembaga harus melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat website. Alamat web menjadi lebih dari sekedar homepage perusahaan. Web menjadi rumah “virtual” perusahaan atau lembaga. Bagi konsumen, web adalah tempat menemukan perusahaan atau lembaga senyata alamat fisiknya. Bagi sejumlah besar perusahaan dan lembaga, web adalah poin kontrak primer, tempat orang tahu dimana menemukan alamat perusahaan atau lembaga. Web adalah tempat perusahaan mengadakan open house dan tempat konsumen tahu bahwa karpet selamat datang selalu diletakkan di luar (Kriyantono, 2008:260).
2.1.2.1 Mengelola Website
Kriyantono mengutip teori Falk (2008: 260-263) memberikan enam aturan mengelola website agar lebih berdaya guna, yaitu:
1. Setiap link yang ditawarkan harus online (no dead links)
Semua link harus aktif. Jangan sampai saat di klik ternyata tidak aktif. Ini jelas akan mengecewakan pengguna. Dan kalauterjadi berulang kali akan menjatuhkan kepercayaan publik. Ini seperti sebuah artikel surat kabar yang seharusnya bersambung ke
halaman lain, tetapi saat dicari tidak ditemukan. 2. Tersedia kontak informasi (contact information)
Jika pengguna memerlukan informasi lebih, seharusnya diberi tahu bagaimana mendapatkan nya. Kemudian permintaan
pengguna tersebut mesti dijawab. Jika tidak, maka website dianggap tidak profesioanal.
3. Penataan penempatan informasi (Placement of Information) Karena kita membaca dari kiri ke kanan, informasi yang lebih penting seharusnya ditempatkan pada sisi kiri layar untuk memastikan dibaca lebih dahulu oleh pengakses website.
4. Pewarnaan
Gunakan warna yang memungkinkan isi pesan dalam layar
website dengan warna yang mudah dibaca. Warna juga berfungsi
agar tampilan lebih menarik asal tidak mengganggu upaya membaca informasi.
5. Mudah penggunaan
Informasi dalam website mesti siap tersedia dan ditempatkan dalam urutan logis. Hyperlinks mesti akurat dan ditandai secara jelas. Setiap level dalam website seharusnya memungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada level sebelumnya dan melangkah ke level berikutnya (previous & forward level). Pengakses juga selalu bisa kembali ke hompage. Pengakses bisa frustasi jika tidak bisa kembali ke homepage dan harus start lagi 6. Bertujuan
Tujuan website akan menentukan kuantitas dan tipe informasi di dalamnya. Website biasanya dibagi dalam tiga kategori:
• Presence model, digunakan untuk alat promosi
• Informational model, dipenuhi dengan beragam materi
pesan, termasuk informasi untuk pers.
• E-commerce model, di desain untuk menciptakan dan
menjaga penjualan.
Dapat penulis simpulkan disini dari penjelasan-penjelasan diatas bahwa fasilitas yang diberikan internet semua bertujuan untuk mempermudah pemakainya dalam mengakses semua hal, terutama mengakses informasi, baik lewat website, e-mail dan lain-lain. Internet sebagai hasil karya kemajuan teknologi seperti sebuah jalan pintas bagi masyarakat yang hidup di era modern untuk mendapatkan informasi yang bertujuan untuk memuaskan rasa ingin tahu
mereka. Setiap fasilitas dibuat sedemikina rupa sehingga selalu bisa menjawab setiap pertanyaan yang timbul di pikiran masyarakat. Maka dari itu, kini kita tahu mengapa internet begitu naik daun saat ini, semata-mata karena internet mampu menyajikan segala macam bentuk informasi yang manusia modern ini inginkan. Semua orang bisa menjadi pintar karena mudahnya mendapatkan informasi saat ini dan internet menjadi kebutuhan pokok. Website dan e-mail dimanfaatkan oleh sebuah lembaga untuk promosi dan publisitas. Bila efektif, maka akan mendatangkan banyak keuntungan dan sangat mendukung jalannya suatu lembaga.
2.1.3 Teknologi Komunikasi 2.1.3.1 Definisi Teknologi
Kata Teknologi berasal dari bahasa latin yang berakar dari kata
texere, yang artinya menyusun atau membangun (Noegroho, 2010:2).
Menurut Roger, seperti yang dikutipan oleh Noegroho, teknologi merupakan sebuah seperangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan. Wikipedia mendefinisikan teknologi sebagai metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan
dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
Melalui penjelasan tentang teori teknologi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa teknologi merupakan sebuah sarana yang menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam menyelesaikan suatu permasalahan di dalam kehidupan. manusia Teknologi membuat komponen-komponen yang tadi nya rumit menjadi lebih praktis dan ekonomis baik dari segi bentuk atau kecanggihan fitur yang ditawarkan. Tidak hanya mengefisienkan suatu barang, teknologi juga mampu mengefisienkan waktu.
Menurut Roger, seperti yang dikutipan oleh Noegroho (2012:2), teknologi komunikasi merupakan aspek yang sangat menentukan dalam masyarakat modern. Teknologi komunikasi diartikan sebagai perlengkapan hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan, memproses dan tukar menukar informasi dengan individu-individu lain. Bahkan menurut kutipan yang dilakukan Agoeng Noegroho dari McLuhan,teknologi komunikasi dapat membawa seseorang individu melintasi batas ruang dan waktu serta mendapatkan informasi yang tidak didapat sebelumnya. Bervariatifnya pelayanan baru yang diberikan oleh teknologi pada hakekatnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk. Manusia meng-encode dan men-decode informasi
menggunakan panca inderanya (mata, hidung, telinga, mulut dan kulit) maka pelayanan inipun berupaya menyajikan informasi dalam bentuk gambar, grafik, teks, dan suara (Noegroho, 2010:4). Munculnya teknologi komunikasi pada hakekatnya didorong oleh kebutuhan untuk gerak atau perpindahan materi pesan supaya dapat mengatasi ruang dan waktu. Dalam melihat perubahan dan kemunculan moda komunikasi baru, dapat dikembalikan pada dorongan peradaban yang penting dalam hal pengalihan pesan, yaitu teknologi “trans” dan “tele”. Kemajuan suatu moda komunikasi merupakan ikutan dari perubahan pola “gerak” dalam kehidupan masyarakat. Misalnya tumbuhnya industri televisi, sebenarnya hanya mengikuti kemajuan teknologi “tele” komunikasi. Oleh karena itu, bila teknologi “tele” portasi kelak sudah terwujud, tentu akan muncul moda komunikasi lainnya. Nadhya Abrar membedakan antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi (2003:4), disini ia mendefinisikan teknologi komunikasi ialah alat yang menambah kemampuan orang untuk berkomunikasi, sedangkan teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh komputer dan alat telekomunikasi lainnya.
Dapat penulis simpulkan dari teori diatas bahwa komunikasi bila dipadukan dengan teknologi akan menghasilkan percepatan penyampaian dan pengiriman informasi dari pemilik sumber informasi kepada khalayak sebagai penerima informasi. Pesan-pesan yang disampaikan lewat teknologi akan semakin cepat dan tidak dapat dibatasi. Setiap orang
akan semakin mudah melakukan proses komunikasi dengan siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
2.1.3.2 Dampak Kemajuan Teknologi
Teknologi banyak memberikan kontribusi dalam membantu kehidupan manusia. Dibalik kemudahan yang diberikan oleh teknologi itu, adapun kekurangan atau dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh teknologi. Berikut adalah damapk positif dan negatif adanya teknologi:
• Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi- informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet,
• Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone,
• Kita mendapatkan layanan- layanan yang mudah, • Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris, • Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang
terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Peran Public Relations
Public relations melakukan banyak aktivitas komunikasi. Sebelum
lebih jauh, peneliti ingin menjabarkan fungsi dan tugas seorang Public relations (Nova, 2009:41):
1. Publications
Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.
2. Event
Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekati diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat memengaruhi opini publik.
3. News
Menciptakan berita melalui press release, news letter,
bulletin dan lain-lain. 4. Community Involvement
Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjalin hubungan baik.
5. Inform or Image
Yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan dapat memperoleh
tanggapan positif.
6. Lobbying and negotiation
Membuat kesepakatan atau memperoleh dukungan dari individu atau lembaga yang berpengaruh terhadap
7. Social Responsibillity
Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas nya dan memiliki kepedulian terhadap masyarakat untuk
meningkatkan citra perusahaan.
2.2.1.1 Public Relations Era Modern (E-PR)
Profesi Public Relations pada dasarnya memang bertugas untuk membangun dan mempertahankan citra positif perusahaan di mata publik. Selain itu, tugas lain nya adalah membangun komunikasi yang efektif dengan publik nya. Namun yang menjadi konsentrasi penelitian disini adalah bagaiamana tugas-tugas dasar Public Relations tersebut dicapai dimana kini era semakin maju dan modern. Public Relations tidak
mungkin lagi masih menggunakan media massa kotemporer atau teori-teori dan model-model komunikasi lama sebelum internet muncul. Mau tidak mau Public Relations abad ke 21 saat ini harus menggunakan media internet agar bisa mengimbangi publik nya yg kini juga sudah “melek” teknologi.
Dalam bukunya, Soemirat dan Ardianto (2010: 187) menyatakan bahwa “Pengaruh teknologi komunikasi terhadap Public Relations dapat berbentuk sebagai alat/media Public Relations ataupun bentuk baru dari kegiatan Publik Relations, yang memunculkan istilah cyber PR (E-PR), Net PR dan nama lain bentuk kegiatan atau bidang kajian Public
E-PR adalah inisiatif PR atau Public Relations yang menggunakan media internet sebagai saranan publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR ini lebih dikenal dengan istilah Cyber Public Relations. Jika diuraikan, E-PR dapat diartikan sebagai berikut (Onggo, 2004:1-2):
• E adalah Electronik.
“e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata
mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik
internet. Menginat popularitas dan multifungsi media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku
Public Relations untuk membangun merek (brand) dan
memelihara kepercayaan (trust) • P adalah Public.
“public” di sini mengacu bukan hanya pada publik, namun pasar konsumen. Publik juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau
public audience. Media internet bisa memudahkan kita
untuk menjangkau mereka dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan mereka untuk menjangkau kita, mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hyper
market.
• R adalah Relations
Relations merupakan hubungan yang harus dipupuk antara
suatu bisnis berhasil. Menariknya, melalui media internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan publik konvensional. Dalam publik konvensional anda harus menjangkau mereka dengan sifat
one-to-many. Itulah sebabnya internet merupakan media
pembangun hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga saat ini.
2.2.1.2 Tugas Public Relations Modern (E-PR)
Berikut adalah penjabaran tentang tugas atau fokus utama E-PR (Onggo, 2004:7):
• Membidik media online
Memaksimalkan media online untuk menggunakan penyampaian pesan secara elektronik kepada publik atau organisasi media lokal, nasional, regional dan internasional. Dalam hal ini juga termasuk penyampaian data-data penunjang di website.
• Membuat produk atau bisnis perusahaan terpublikasi Seorang E-PR dituntut untuk kreatif dan cakap dalam mengolah data menjadi informasi yang di input ke dalam website. Karena sudah terpublikasi di dunia maya, E-PR memiliki tanggung jawab untuk mengoperasikan peran website perusahaan
semaksimal mungkin. Semua itu agar para pengunjung tertarik saat mengakses nya.
2.2.1.3 Tujuan Kegiatan Public Relations Modern (E-PR)
Tujuan utama kegiatan Public Relations adalah membangun kredibilitas dan membangkitkan motivasi bagi audience dari perusahaan. Menurut Nova (2009:40), tujuan kegiatan Public Relations modern adalah “Membangun kegiatan komunikasi yang mempersentasikan citra perusahaan kepada publiknya, sekaligus melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas, serta citra perusahaan di mata publik yang dimana kesemua tujuan-tujuan Public
Relations diatas harus mengeluarkan biaya transfer komunikasi
seminimal mungkin”.
2.2.1.4 Manfaat Media Internet Bagi Publik Relations
Public Relations melalui media internet memiliki peranan yang
lebih besar dan luas dibandingkan dengan Public Relations di dunia fisik. Jika Public Relations offline, anda akan bergantung pada seorang perantara yang disebut reporter atau wartawan atau editor dalam menyampaikan pesan-pesan korporat untuk ditayangkan di media cetak demi membangun citra perusahaan. Dalam hal ini mau tidak mau anda dihadapkan oleh dua kemungkinan: pertama, anda harus mengirim bahan publikasi atau sejenisnya kepada seorang wartawan, dengan harapan
mereka berminat pada tulisan anda dan kedua, terkadang anda terpaksa mengeluarkan uang untuk itu.
Namun, dengan E-PR anda dapat melewati batas pengahalang ini dan langsung menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada target publik anda serta memanfaatkan potensi-potensi besar lainnya, seperti (Onggo, 2004:5-6):
• Komunikasi konstan.
Internet bagaikan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24/7 dengan potensi target publik seluruh dunia.
• Respon yang cepat.
Internet memungkinkan anda merespon secara cepat dan serta merta semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dan pelanggan.
• Pasar global
Internet telah menutup jurang pemisah geografis setelah anda terhubung ke dunia online.
• Interaktif
Sangat interaktifnya internet membuat anda dapat memperoleh
feedback dari pelanggan atau pengunjung situs website anda.
Dengan demikian, anda bisa tahu keinginan mereka sehingga tidak perlu lagi menebak-nebak.
• Komunikasi dua arah
Komunikasi antara organisasi anda dan publik merupakan tujuan utama aktivitas E-PR karena aktivitas ini akan membantu anda dalam membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media
offline.
• Hemat
Public Relations dalam dunia fisik dianggap lebih dapat
mempengaruhi tanggapan dan respon pasar. Penegluarannya pun lebih hemat dibanding pengeluaran iklan. E-PR dapat membuat organisasi menjadi lebih hemat mengingat E-PR tidak membutuhkan stationery atau biaya cetak. Semakin murahnya biaya internet akan membuat biaya E-PR menjadi semkain terjangkau.
Adapun pendapat dari Soemirat dan Ardianto mengenai manfaat media internet bagi Public Relations. Berikut penjabarannya (2010:192):
• Informasi cepat sampai pada publik.
• Bagi Public Relations, internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi.
• Siapapun dapat mengakses internet. • Tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
• Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara langsung
Melalui penjelasan-penjelasan mengenai teori E-PR diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa E-PR memiliki peran yang sama persis dengan seorang Public
Relations kotemporer. Yang membedakan disini adalah media pekerjaannya.
E-PR melakukan hampir seluruh pekerjaannya dengan mengandalkan internet, sedangkan Public Relations offline lebih menitikberatkan pekerjaannya pada media konvensional seperti media cetak dan elektronik.
Perusahaan pada akhirnya memberlakukan Public Relations berbasis internet (E-PR) karena banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut adalah keuntungan dan manfaat memperkerjakan seorang Public Relations yang berbasis internet. Manfaat dan keuntungan memberlakukan system E-PR seperti sebuah jalan keluar dari masalah-masalah publikasi, komunikasi dan penyebaran informasi perusahaan selama ini. terlebih lagi mengenai masalah biaya dan keterbatasan waktu dan jarak. Keputusan perusahaan ini juga dikarenakan kemajuan teknologi yang harus diseimbangi dan dimanfaatkan. E-PR diharapkan bisa mengurangi biaya publikasi, komunikasi dan penyebaran informasi perusahaan. E-PR juga diberlakukan untuk pasar khusus, disini perusahaan membidik masyarakat “melek” teknologi yang jumlahnya saat ini sudah melebihi perkiraan kita.
2.3 Kerangka Pikiran
Gambar 1
Kerangka pikir diatas menjelaskan tentang ilmu komunikasi yang menjadi pemahaman mendasar penelitian ini. komunikasi merupakan aspek terpenting bagi seorang Public Relations dalam menjalankan tugas nya. Lewat komunikasi, lahirlah pemahaman berikutnya yaitu perpaduan antara komunikasi massa dan teknologi komunikasi yang melahirkan new mass media yang lebih dikenal dengan media massa internet. Media massa internet ini melahirkan banyak
channel sebagai alat yang bisa menunjang pekerjaan Public Relations, salah satu
nya adalah media website. Terkait dengan hal tersebut, website memiliki
KOMUNIKASI
MEDIA MASSA INTERNET
TEKNOLOGI KOMUNIKASI KOMUNIKASI MASSA
PUBLIC RELATIONS
WEBSITE
MEDIA PENYEBARAN INFORMASI
MEDIA KOMUNIKASI MEDIA PUBLIKASI
KONTES MISS INDONESIA 2012
beberapa fungsi dan peran nya sebagai yaitu sebagai media penyebaran informasi, media komunikasi dan media publikasi. Bila peneliti kaitkan dengan studi kasus, Public Relations Kontes Miss Indonesia menempuh proses penyebaran informasi, proses komunikasi dan publikasi lewat website Miss Indonesia 2012. Hal tersebut agar komunikasi yang efektif bisa terwujud sebagai pemahaman dasar mengenai tujuan dari komunikasi, yaitu penyampaian pesan kepada khalayak dengan harapan mampu mempersuasi dan mengubah pola pikir mereka. Public Relations Kontes Miss Indonesia 2012 berharap bahwa website mampu membuat para pengaksesnya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Arus komunikasi pun bisa di percepat, sehingga para pengakses bisa menerima feedback dari Public Relations Kontes Miss Indonesia 2012 dengan cepat. Lalu, media website Miss Indonesia juga bisa digunakan sebagai
self-publishing mengenai keseluruhan kegiatan kontes oleh Public Relations Miss