• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

22 3.1.1 Setting

Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah tempat dimana penelitian mengadakan observasi, mengambil data serta melakukan aksi (penelitian). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tempat di SD N 3 Lajer Kecamatan Penawangan kabupaten Grobogan. Berada di pojok kecamatan penawangan dekat dengan Kecamatan Karangrayung dan Kecamatan Geyer. Jalannya relatif berbatu dan sedang dalam proses pembangunan. Letak di daerah terpencil membuat SD N 3 Lajer mendapat perhatian khusus dari Pemerintah, meskipun demikian terdapat pula ruang kelas yang rusak.

3.1.2 Karakteristik Subjek

Subjek penelitian yang dilakukan adalah seluruh siswa kelas 5 SD N 3 Lajer Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan semester ganjil(gasal) tahun pelajaran 2013/2014. Siswa tergolong aktif berbicara sendiri saat proses pembelajaran, punya sifat usil dan suka mengganggu teman sekelas.

Dikarenakan ada dua kelas yaitu kelas 5a dan 5b maka diambillah satu pilihan yaitu kelas 5a sebanyak 31 siswa. Penelitian direncanakan mulai tanggal 20 Agustus 2013 sampai selesai. Wali siswa sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani / kebun dan sedikit yang berprofesi sebagai buruh bangunan. Latar belakang wali siswa tersebut membuat siswa cenderung kurang mendapat perhatian. Hal tersebut berpengaruh pada tingkah laku siswa yang kurang baik.

3.2 Variabel yang Diselidiki

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006: 118). Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Variabel Treatment

Variabel treatment atau bebas adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya variabel respon atau terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

(2)

penggunaan model pembelajaran Inside-outside circle (IOC) yang selanjutnya disebut dengan variabel X.

3.2.2 Variabel Respon

Variabel respon atau terikat atau dependent adalah variabel yang ditimbulkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA Kompetensi Dasar Organ tubuh manusia dan hewan kelas V semester 1 SD N 3 Lajer yang selanjutnya disebut dengan variabel Y.

Kedua variable tersebut akan digunakan dalam proses penelitian dan saling berhubungan.

3.3. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan siklus pada PTK ini mengacu pada Model Hopkins. Pola pelaksanaan PTK ini dinamakan siklus kolaboratif, hal ini karena inisiatif untuk melaksanakan PTK tidak dari guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeingingan untuk memecahkan masalah pembelajaran. Masalah yang hendak dilaksanankan dalam pola ini bukanlah masalah yang secara langsung dan praktis dihadapi oleh guru akan tetapi masalah yang bersifat umum yang ditentukan oleh peneliti. Walaupun gagasan dan masalah penelitian muncul bukan dari guru akan tetapi penelitian ini sangat bermanfaat untuk guru. Dengan adanya penelitian ini, Guru yang bersangkutan akan memiliki pengalaman dalam melakukan tindakan sesuai dengan masalah yang diteliti.

Selain itu, penelitian secara kolaboratif akan lebih memberikan jaminan hasil dan simpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sebab dirancang oleh tim yang melibatkan ahli dalam penelitan dan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian, diadakan bekerja sama dengan guru kelas. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan seperti biasa, siswa dibiarkan melakukan apa saja sesuai dengan kegiatan kesehariannya di sekolah seperti tidak adanya penelitian.

Dalam pelaksanaannya penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan penelitian Tindakan model Hopkins. Menurut Hopkins (1993), pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merasakan adanya masalah menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan dan seterusnya. Manakala

(3)

digambarkan model spiral yang dikembangakan oleh Hopkins seperti yang digambarkan pada gambar berikut:

Gambar 3.1

Siklus Model Inside Outside Cirle

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak sebelum diadakan penelitian sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

(4)

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat-perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.

Rencana tindakan siklus yang akan dilaksanakan minimal satu siklus, apabila tidak berhasil akan dilaksanakan siklus lagi. Dalam satu siklus direncanakan ada 3 kali pertemuan dan terdapat sekali pengadaan evaluasi.

(5)

Kegiatan yang dilakukan 1) Membuat RPP

2) Menyiapkan lembar materi siswa 3) Menyiapkan lembar tugas siswa 4) Menyiapkan lembar observasi 5) Menyiapkan lembar evaluasi

Tabel 3.1

Langkah – langkah Pembelajaran dengan Model IOC

No Tahap Kegiatan Alokasi

Waktu 1 Pendahuluan Guru menyampakan Kompetensi yang ingin

dicapai

5 menit

2 Inti 35

menit Eksplorasi 1) Guru memberikan lembar materi kepada siswa

untuk dipelajari terlebih dahulu

2) Guru menerangkan bagaimana cara menjalankan pembelajaran (dengan IOC) Elaborasi 1) Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran

kecil dan menghadap keluar.

2) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadap keluar. 3) Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran

kecil dan lingkaran besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.

4) Selanjutnya siswa berada di lingkaran kecil diam ditempat, sementara siswa yang berada

(6)

dilingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam sehingga masing masing siswa mendapat pasangan baru. 5) Sekarang giliran siswa berada dilingkaran

besar membagi informasi. 6) Demikian seterusnya

Konfirmasi 1) Guru bertanya kepada siswa secara random mengenai hal-hal yang telah dipelajari

2) Siswa dibantu Guru membuat rangkuman.

3 Penutup Pemberian tugas atau evaluasi 30

menit

Kegiatan observasi dilakukan sebagai dasar perolehan data awal yang berkaitan dengan PTK. Observasi dilakukan oleh observer (bukan peneliti) untuk mengetahui dan memperoleh data hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran menggunakan model IOC dilaksanakan. Data yang diambil berkaitan dengan aktifitas siswa, interaksi siswa, pelaksanaan oleh guru praktikan (peneliti), dan data dimasukkan dalam lembar observasi.

Kegiatan refleksi merupakan cara untuk mengulas balik dan meneliti keberhasilan melaksanakan pembelajaran dari data observer. Refleksi dilakukan oleh observer terhadap guru praktikan setelah kegiatan observasi selesai. Refleksi digunakan untuk menentukan perlu tidaknya diadakan rencana tindakan siklus ke-2, ke-3, dan seterusnya.

Siklus lanjutan dilaksanakan apabila hasil observasi kurang baik (tidak sesuai dengan rencana siklus) dan hasil evaluasi belajar siswa tidak jauh lebih baik dari sebelum diadakan penelitian. Tahapan – tahapan yang ditempuh antara lain meninjau ulang siklus pertama, mencari kelemahan – kelemahan kemudian mengkaji apabila terdapat temuan baru dari hasil siklus pertama (sebelumnya jika sudah pernah).

(7)

3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data 3.4.1 Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, secara umun data dibagi menjadi dua (Slameto, 2012:198) yaitu:

1) Data Kualitatif yaitu data yang digunakan untuk bahan analisis yang berbentuk tidak dalam angka. Data ini digunakan sebagai acuan dalam menilai kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model IOC.

2) Data Kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data tipe ini digunakan untuk mengolah hasil belajar siswa yang telah diberikan pembelajaran dengan model IOC.

3.4.2 Cara Pengumpulan Data

Dalam PTK teknik pengumpulan data sangatlah penting. Dalam PTK ini menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:

Teknik Observasi / Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar siswa, hasil pengamatan saat proses pembelajaran, nilai sebelum diadakan penelitian, nilai setelah diadakan penelitian (siklus) serta data apa saja yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Teknik Tes

Menurut Arikunto (2006: 53) Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar IPA siswa dengan metode IOC kompetensi dasar organ tubuh manusia dan hewan kelas V semester 1 SD N 3 Lajer Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2013/2014.

Pada penelitian ini metode tes yang digunakan adalah tes uraian sebanyak 8 soal pada siklus 1 dan 10 soal pada siklus 2, yang kriteria penilaiannya adalah dengan memberikan skor antara 0 sampai 5 pada tiap butir soal sesuai dengan tingkat kebenaran jawaban siswa.

(8)

3.4.3 Alat Pengumpul Data

Setelah menggunakan teknik pengumpulan data, maka yang diperlukan adalah alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang baik akan dapat menghasilkan data yang baik pula. Berikut merupakan alat pengumpul data yang digunakan:

1) Kisi-kisi Lembar Observasi untuk Guru

NO INDIKATOR YANG DIAMATI PELAKSANAAN

YA TIDAK

I Pendahuluan

Mengkondisikan siswa sebelum mulai pelajaran Memberikan apersepsi

Menyampaikan tujuan belajar Membuat acuan belajar II Kegiatan inti

Eksplorasi

Menjelaskan bagaimana cara melaksanakan pembelajaran pada pertemuan yang akan dilaksanakan

Membagi seluruh siswa dalam dua kelompok

Memandu kelompok siswa menjadi lingkaran kecil dan besar.

meminta lingkaran kecil untuk menghadap keluar, dan lingkaran besar menghadap kedalam.

Meminta siswa untuk berusaha memahami materi pada lembar materi yang didapat siswa

Membimbing secara individu apabila ada siswa yang mengalami permasalahan

Elaborasi

Meminta siswa untuk memulai pertukaran informasi. Meminta siswa dalam kelompok besar untuk

bergeser satu anggota untuk melaksanakan pertukaran informasi, berlanjut ke anggota lainnya sampai seluruh anggota kelompok besar

menyampaikan informasi ke anggota kelompok kecil. Meminta siswa dalam kelompok kecil untuk bergeser satu anggota untuk melaksanakan pertukaran informasi, berlanjut ke anggota lainnya sampai seluruh anggota kelompok kecil menyampaikan informasi ke anggota kelompok besar.

(9)

Mengawasi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menegur apabila terdapat siswa yang tidak sesuai dengan cara yang benar dalam proses pembelajaran.

Komfirmasi

Memberikan soal kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.

Menunjuk siswa secara acak untuk mengerjakan soal di papantulis.

Bersama-sama siswa mengevaluasi jawaban siswa yang maju ke depan.

Dengan bantuan media pembelajaran guru menjelaskan secara umum mengenai materi yang dipelajari.

Bertanya kepada siswa apakah ada hal yang ingin ditanyakan mengenai pembelajaran kali ini. Membahas jika ada pertanyaan dari siswa III Kegiatan akhir

Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Memberikan tugas/PR kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.

Mengucapkan salam dan meninggalkan kelas tepat waktu

2) Kisi-kisi Lembar Observasi untuk Siswa

NO INDIKATOR YANG DIAMATI PELAKSANAAN

YA TIDAK

I Pendahuluan

Berada dikelas saat pembelajaran dimulai Memperhatikan apersepsi dari guru Mengetahui tujuan pembelajaran

Punya gambaran sekilas mengenai pembelajaran yang akan dilakukan

II Kegiatan inti Eksplorasi

Tahu proses pembelajaran Terbagi menjadi dua kelompok

Terbagi menjadi lingkaran kecil dan besar.

(10)

lingkaran besar menghadap kedalam.

Berusaha memahami materi pada lembar materi yang didapat.

Meminta bimbingan apabila mendapat

permasalahan. Elaborasi

Mulai dengan instruksi Guru dalam proses pertukaran informasi.

Siswa dalam kelompok besar untuk bergeser satu anggota untuk melaksanakan pertukaran informasi, berlanjut ke anggota lainnya sampai seluruh anggota kelompok besar menyampaikan informasi ke

anggota kelompok kecil.

Siswa dalam kelompok kecil untuk bergeser satu anggota untuk melaksanakan pertukaran informasi, berlanjut ke anggota lainnya sampai seluruh anggota kelompok kecil menyampaikan informasi ke anggota kelompok besar.

Mau menjalankan sesuai dengan instruksi Guru. Komfirmasi

Mengerjakan soal yang telah diberikan Guru.

Mau mengerjakan di papan tulis, apabila ditunjuk oleh Guru.

Bersama-sama Guru mengevaluasi jawaban siswa yang maju ke depan.

Mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh Guru secara seksama.

Bertanya kepada guru apakah ada hal yang ingin ditanyakan mengenai pembelajaran kali ini Memperhatikan pembahasan jika ada pertanyaan dari siswa

III Kegiatan akhir

Bersama-sama dengan guru dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran

Menulis tugas/PR kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.

Menjawab salam saat guru meninggalkan kelas tepat waktu

(11)

3) Tes Tertulis Siklus 1

Kisi – kisi soal siklus pertama

Standar Kompetensi: Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan misalnya ikan dan cacing tanah

Indikator Soal , jawaban dan skor

1. Menyebutkan organ pernapasan ikan

1) Sebutkan organ pernapasan pada kebanyakan ikan: insang (soal nomor 1, skor 5)

2) Sebutkan organ pernapasan pada hiu: paru – paru (soal nomor 2, skor 5)

2. Menunjukkan organ pernapasan ikan dan fungsinya

3) Sebutkan fungsi mulut, rongga mulut dan insang pada ikan sehubungan dengan proses pernapasan : mulut untuk mengambil air, rongga mulut untuk menyalurkan air dari mulut ke insang, insang untuk proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida (soal nomor 3, skor 5)

4) Apa fungsi labirin pada insang ikan dan berikan contoh ikan yang mempunyai labirin : Labirin berguna untuk menyimpan udara. Bagi ikan-ikan yang hidup di air keruh atau di rawa-rawa, labirin sangat membantu untuk bernapas. Di tempat-tempat tersebut kandungan oksigennya

(12)

kurang. Ikan yang memiliki labirin, misalnya ikan Gabus, gurame dan lele (soal nomor 4, skor 5) 3. Menunjukkan alur pernapasan

ikan secara runtut

5) Bagaimanakah proses

pernapasan ikan pada umumnya: Mekanisme pernapasan ikan melalui beberapa tahap. Mula-mula ikan membuka mulutnya untuk mengambil air. Air kemudian mengalir masuk ke rongga mulut menuju lembaran insang. Setelah itu, air keluar melewati tutup insang. Ketika air melewati lembaran insang, oksigen diikat oleh Hb

(hemoglobin) darah. Pada saat yang sama, Hb juga melepaskan karbon dioksida ke air. (soal nomor 5, skor 5)

4. Menyebutkan organ pernapasan cacing tanah

6) Cacing bernapas menggunakan apa: kulit yang basah (soal nomor 6, skor 5)

5. Menunjukkan organ pernapasan cacing tanah dan fungsinya

7) Sebutkan organ pernapasan cacing beserta fungsinya : kulit berfungsi mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida (soal nomor 7, skor 5) 6. Menunjukkan alur pernapasan

cacing tanah secara runtut

8) Sebutkan alur pernapasan cacing tanah: Tubuh cacing tanah tertutup oleh selaput bening dan

(13)

tipis yang disebut kutikula. Kutikula ini selalu lembab dan basah. Melalui selaput inilah cacing bernapas. Cacing dapat secara langsung menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Keluar masuknya oksigen dan karbondioksida melalui kulit (soal nomor 8, skor 5)

Rumus penilaian :

Skor akan disesuaikan dengan tingkat kebenaran jawaban.

4) Tes Tertulis Siklus 2

Kisi – kisi soal siklus kedua

Standar Kompetensi: Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan.

Indikator Soal, jawaban dan skor

1. Menunjukkan organ

perncernaan manusia secara runtut

1) Sebutkanlah organ pencernaan manusia secara runtut : mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dubur. (soal nomor 1, skor 5)

2) Makanan setelah dicerna akan diserap dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Penyerapan

(14)

sari makanan terjadi pada : Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.Di dalam usus penyerap terdapat pembuluh darah . Melalui pembuluh darah inilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Sari-sari makanan masuk dalam aliran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. (soal nomor 2, skor 5)

2. Menjelaskan fungsi organ pencernaan manusia

3) Sebutkan jenis gigi beserta fungsinya untuk : Gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk mengoyak makanan, gigi geraham untuk menghancurkan makanan (soal nomor 3, skor 5) 4) Pencernaan makanan secara

kimiawi terjadi di : Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Pencernaan itu dilakukan oleh getah empedu dan getah pancreas (soal nomor 4, skor 5)

3. Menjelaskan hubungan organ pencernaan makanan dengan makanan dan kesehatan

5) Apa penyebab penyakit usus buntu: Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat – zat asing lainnya (misalnya, biji-bijian)

(15)

(soal nomor 5, skor 5) 6) Penyakit dengan gejala bibir

pecah-pecah mudah menyerang jika kita : Penyakit yang ditandai dengan bibir pecah-pecah adalah sariawan, sariawan disebabkan kekurangan vitamin C (soal nomor 6, skor 5)

4. Menyebutkan makan sehat dan tidak sehat bagi organ

pencernaan manusia

7) Sebutkan contoh makanan yang dapat menyebabkan usus buntu: jambu biji, tomat, cabai, dll (soal nomor 7, skor 5)

8) Bahan makanan apa yang tidak baik bagi lambung : kopi, minumam beralkohol, makanan bersantan, makanan pedas dan asam (soal nomor 8, skor 5) 5. Membuat daftar penyakit yang

dapat mengganggu pencernaan manusia

9) Sebutkan penyakit yang

menyerang pada mulut: sariawan, caries dan kanker mulut (soal nomor 9, skor 5)

10)Mag menyerang organ apa, bagaimana menghindari penyakit mag: lambung, makan teratur, tidak makan makanan yang menimbulkan penyakit mag, istirahat teratur (soal nomor 10, skor 5)

(16)

Rumus penilaian :

Skor akan disesuaikan dengan tingkat kebenaran jawaban.

3.5. Indikator Kinerja

Menurut Trianto (2010: 241) untuk mengetahui keaktifan pembelajaran digunakan kriteria ketuntasan belajar sebagai berikut:

1) Ketuntasan Belajar Individu (Perorangan)

Ketuntasan belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apabila siswa telah menguasai sekurang-kurangnya 70% terhadap materi setiap satuan bahasan yang diajukan, hal ini ditunjukkan dengan mendapatkan nilai minimal 70 pada evaluasi siswa.

2) Ketuntasan Belajar Klasikal

Di dalam pengukuran tuntas klasikal, dikatakan belajar tuntas dengan rumus: 100% n keseluruha siswa jumlah belajar tuntas yang siswa jumlah 

Apabila sekurang-kurangnya 85% dari siswa berhasil mencapai tingkat ketuntasan yang ditetapkan.

3.6 Analisis Data Penelitian 3.6.1 Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas Item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Uji Reliabilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu variabel. Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. Berikut ini adalah hasil uji validitas butir soal yang tertuang dalam tabel:

(17)

Tabel 3.2

Validitas Butir Soal Siklus 1

Nomor r-hitung r-tabel Perbandingan Kesimpulan Keterangan

1 0.688 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

2 0.823 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

3 0.733 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

4 0.640 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

5 0.849 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

6 0.716 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

7 0.688 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

8 0.721 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

Tabel 3.3

Validitas Butir Soal Siklus 2

Nomor r-hitung r-tabel Perbandingan Kesimpulan Keterangan

1 0.812 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

2 0.783 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

3 0.889 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

4 0.793 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

5 0.842 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

6 0.683 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

7 0.878 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

8 0.830 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

9 0.752 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

10 0.510 0.361 r-hitung>r-tabel Valid Dipakai

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach Alpha. Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas butir soal yang disajikan dalam tabel.

(18)

Tabel 3.4

Reliabilitas Butir Soal Siklus 1 Cronbach's

Alpha N of Items

.915 8

a. r-tabel dihitung dengan: jumlah siswa = 30 tingkat signifikansi : 0,05

sehingga r-tabel : r (30; 0,05) = 0,361 b. t-tabel dihitung dengan:

derajat kebebasan : jumlah siswa – 2 = 30 – 2 = 28 tingkat signifikansi : 0,05

sehingga t-tabel : t (28; 0,05) = 1,7011

pengambilan keputusan : alpha > r-tabel dari 0,915 > 0,239 maka soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 reliabel

Tabel 3.5

Reliabilitas Butir Soal Siklus 2 Cronbach's

Alpha N of Items

.946 10

a. r-tabel dihitung dengan: jumlah siswa = 30 tingkat signifikansi : 0,05

sehingga r-tabel : r (30; 0,05) = 0,361 b. t-tabel dihitung dengan:

derajat kebebasan : jumlah siswa – 2 = 30 – 2 = 28 tingkat signifikansi : 0,05

(19)

pengambilan keputusan : alpha > r-tabel dari 0,946 > 0,239 maka soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 reliabel

3.6.2 Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan: =

dengan: P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan Jx adalah jumlah seluruh siswa peserta tes.

Berikut adalah pedoman untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal, yang tertuang dalam tabel beserta hasil analisisnya pada siklus 1 dan siklus 2:

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Butir Soal:

Indeks Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran

0,00-0,29 Sukar

0,30-0,69 Sedang

0,70-1,00 Mudah

Tabel 3.7

Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus 1

Item Soal No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8

Benar 6 4 3 1 5 6 4 5

Salah 24 26 27 29 25 24 26 25

Nilai P 0.20 0.13 0.10 0.03 0.17 0.20 0.13 0.17 Tingkat kesukaran sukar sukar sukar sukar sukar sukar sukar sukar

Tabel 3.8

Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus 2

Item Soal No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10

Benar 6 5 5 3 3 3 5 4 3 7

Salah 24 25 25 27 27 27 25 26 27 23

Nilai P 0.20 0.17 0.17 0.10 0.10 0.10 0.17 0.13 0.10 0.23 Tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengangkat topik penelitian ini karena ingin menambah wawasan tentang perkembangan tingkat pengetahuan istilah-istilah dalam bahasa Jepang dan informasi kepada

Nur Azizah. Muhammadiyah University of Surakarta. This research is aiming on 1) describing the approach adopted by the teacher in teaching English grammar at SMA Negeri 1

layanan yang memadai memberikan nilai skor tertinggi dibandingkan indikator kemegahan hotel; Penilaian responden terhadap dimensi tanggungjawab sosial hotel pada masyarakat, dimana

Nagyon nehéz helyzetek állhatnak elő a tananyagokkal saját szerzők esetében is, ráadásul nem kerülhetők meg a különböző típusú objektumok és fizikai paramétereik

Sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tingkat pendidikan dasar SMP dan pendidikan menengah SMA yaitu pendapatan rata-rata penduduk yang dapat

Dalam penelitian ini kami batasi malasah sebagai berikut : Dampak penerapan kebijakan cukai karbon pada APBN merupakan estimasi dengan peninjauan melalui analisis

Sebuah opsi call memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pemiliknya (holder) untuk membeli sebuah aset dari writer dengan harga yang telah disepakati (strike price

kelumpuhan plexus brachialis setelah puhan plexus brachialis setelah meng menganalisa 4 analisa 4 infant dengan paralisis yang infant dengan paralisis yang identik pada identik