DATA KOMPUTASI &
SISTEM BILANGAN
Data Komputasi: TIPE DATA
• Basis sistem komputer adalah BINER.
• Mesin komputer hanya mengenal kondisi BINER yang hanya terdiri
0 (NOL) atau 1 (SATU).
• Data Integer
– Data untuk angka bulat/data yangka yg tdk mempunyai DDk desimal.
– Disimpan dg ukuran 2 byte dalam memori/16 bit (1 byte = 8 bit)
– Contoh: bilangan 10 dlm sistem bilangan desimal, jika disimpan dlm memori komputer hrs dikonversi ke dalam bentuk biner, yaitu 0000 0000 0000 1010. Bilangan 5
dalam sistem bil desimal disimpan sbg 0000 0000 0000 0101. Sedangkan bil 15 akan disimpan dg kode 0000 0000 0000 1111.
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data
Real
– Angka pecahan/mempunyai DDk desimal.
– Disimpan dlm ruang memori sebesar 4 byte atau 32
bit.
– Disimpan dlm format scien)fic number yaitu: M x bE.
Ket:
• M : manDsa bulat
• B : basis bilangan
• E : eksponen
– Bil real dikenal sbg format DDk mengambang (floa)ng
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data
Real
– Contoh: bil desimal 12.5 dlm format scien)fic
number dpt dituliskan sbg 0.125x102.
– Dalam memori komputer bil tsb disimpan dlm
kode biner: 1111 1011 1111 1111 1111 1110 1010 0101.
– Byte pertama menunjukkan eksponen, dan 3 byte
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data
Character
/Karakter
– Data berupa huruf atau kosong (null).
– Dalam memori komputer data karakter disimpan
dalam 1 byte atau 8 bit.
– Macam data yg dpt disimpan sebayak 28=256
macam.
– Macam karakter:
• A..Z, a..z
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data Logika (
boolean
)
– Hanya memiliki 2 macam data, yaitu
“benar” (true) dan “salah” (false).
– Disimpan dalam 1 byte, yaitu 0000 0000 jika
bernilai SALAH, dan 0000 0001 jika bernilai BENAR.
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data Larik (
array
)
– Salah satu Dpe data terstruktur (structured data)
yg mampu menampung sekumpulan data Dpt sejenis dalam suatu variabel.
– Dapat tersusun atas sekumpulan rinci data
integer, real, atau karakter.
– Masing2 komponen penyusun larik/rinci data dlm
larik disebut elemen data.
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data Larik (
array
)
– Contoh:
• Larik data dimensi satu yg tersusun atas 6 elemen data yg dinotasikan dg simbol karakter “A”.
– A1, A2, A3, A4, A5, A6
• Larik dimensi dua yg tersusun atas 10 elemen data yg dinotasikan dg simbol berupa karakter “B”.
– B1.1, B1.2, B1.3, B1.4, B1.5, B2.1, B2.2, B2.3, B2.4, B2.5
Data Komputasi: TIPE DATA
•
Data Larik (
array
)
– Contoh:
SISTEM BILANGAN
•
Mewakili data angka (
numeric
) dlm sistem
komputer. Baik
integer
maupun
real
.
•
Sistem bilangan yg digunakan dlm sistem
komputer:
BINER, OKTAL, DESIMAL,
HEKSADESIMAL
.
•
BINER digunakan dlm BAHASA MESIN
•
Oktal, Desimal & Heksadesimal digunakan
dalam bahasa rakitan (
assembler
) & dlm
bahasa pemrograman Dnggi.
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Biner
– Menggunakan basis 2, yaitu menggunakan dua
macam simbol bilangan, yaitu 0 (NOL) dan 1 (SATU).
– Nilai seDap digit bilangan biner dpt dihitung dg
urutan nilai posisi 20, 21, 22, 23,...,dst yg dihitung
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Biner
– Contoh:
• Diketahui bilangan Biner: 11010
• Hitunglah nilai bilangan biner tsb dalam satuan desimal.
Contoh Bilangan Desimal dan Nilai
Binernya
Desimal Biner Keterangan
0 0 0=0*20 1 1 1=1*21 2 10 2=1*21+0*20 3 11 3=1*21+1*20 4 100 4=1*22+0*21+0*20 5 101 5=1*22+0*21+1*20 6 110 6=1*22+1*21+0*20 7 111 7=1*22+1*21+1*20 8 1000 8=1*23+0*22+0*21+0*20 25 11001 25=1*24+1*23+0*22+0*21+1*20
Konversi Biner ke Oktal
•
Konsep: SeDap bilangan oktal mewakili 3 bit
bilangan biner.
•
Contoh: Konversikan 110111
2=…….
8•
Jawab:
– Langkah 1: Mengelompokkan seluruh digit biner ke
dalam 3 digit mulai dari kanan ke kiri. Hasilnya: 110
111
– Langkah 2: Konversikan seDap 3 digit tersebut ke
dalam desimal. Hasilnya 1102 = 6 dan 1112 = 7
– Sehingga hasil akhirnya adalah 678.
Konversi Biner ke Heksadesimal
• Konsep: SeDap bilangan heksadesimal mewakili 4 bit
bilangan biner.
• Contoh: Konversikan 111000102=…….16
• Jawab:
– Langkah 1: Mengelompokkan seluruh digit biner ke dalam 4 digit mulai dari kanan ke kiri. Hasilnya: 1110 0010
– Langkah 2: Konversikan seDap 4 digit tersebut ke dalam desimal. Hasilnya 11102 = 1410 = E16 dan 00102 = 210
– Sehingga hasil akhirnya adalah E216.
Operasi Bilangan Biner
•
Penjumlahan
– 0 + 0 = 0
– 1 + 0 = 1
– 0 + 1 = 1
– 1 + 1 = 0, dg menyimpan 1 utk digit sebelah
Operasi Bilangan Biner
•
Pengurangan
– 0 – 0 = 0
– 1 – 0 = 1
– 0 – 1 = 1, dg meminjam 1, dari digit sebelah
kirinya
Operasi Bilangan Biner
•
Perkalian
– 0 * 0 = 0 – 1 * 0 = 0 – 0 * 1 = 0 – 1 * 1 = 1Operasi Bilangan Biner
•
Contoh Penjumlahan
1100 dan 1010
1 1 0 0 1*23+1*22+0*21+0*20 = 8+4 = 12 des
1 0 1 0 + 1*23+0*22+1*21+0*20 = 8+2 = 10 des
1 0 1 1 0 -‐> 1*24+0*23+1*22+1*21+0*20 = 16+4+2
Operasi Bilangan Biner
•
Contoh Pengurangan 1100 dan 1010
1 1 0 0 -‐> 1*23+1*22+0*21+0*20 = 8+4 = 12 des
1 0 1 0 -‐ -‐> 1*23+0*22+1*21+0*20 = 8+2 = 10 des
Operasi Bilangan Biner
•
Contoh Perkalian 1100 dan 0010
1 1 0 0 0 0 1 0 *
0 0 0 0 hasil perkalian 1100*0 = 0000 1 1 0 0 + hasil perkalian 1100*1 = 1100
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Oktal
– Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8, yaitu
menggunakan delapan macam simbol bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6 dan 7.
– Nilai seDap digit bil oktal dpt dihitung dg urutan
nilai posisi 80,81,82,83,...,dst yg dihitung mulai dari
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Oktal
– Contoh: diketahui bil oktal: 208. Hitunglah berapa
desimal.
– 2 0
0 * 80 = 0
2 * 81 = 16 +
Konversi Oktal ke Biner
•
Contoh: Konversikan 57
8=…….
2•
Jawab:
– Konversikan langsung seDap digit bilangan oktal
ke 3 bit bilangan biner. Hasilnya: 5 = 101 dan 7 = 111
– Sehingga hasil akhirnya adalah 1011112.
•
LaDhan: Konversikan 67
8= ….
2Konversi Oktal ke Heksadesimal
•
Konsep: Oktal -‐> Biner -‐> Heksadesimal
•
Contoh: Konversikan 72
8=…….
16•
Jawab:
– Konversi 728 ke Biner. Hasilnya: 1110102
– Konversikan 1110102 ke Heksadesimal. Hasilnya:
3A16.
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Desimal
– Menggunakan basis 10, yaitu menggunakan
sepuluh macam simbol bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9.
Konversi Desimal ke Biner
• Konsep: Membagi angka desimal dengan angka 2.
• Contoh: 2510 = ……..2 • Jawab: – 25 : 2 = 12 sisa 1 – 12 : 2 = 6 sisa 0 – 6 : 2 = 3 sisa 0 – 3 : 2 = 1 sisa 1 – 1 : 2 = 0 sisa 1 – 0 : 2 = 0 sisa 0. • Hasilnya = 0110012 atau 110012. • LaDhan: Konversikan 3810 = ……2.
Konversi Desimal ke Oktal
•
Konsep: Membagi angka desimal dengan
angka 8.
•
Contoh: 33
10= ……..
8•
Jawab:
– 33 : 8 = 4 sisa 1 – 4 : 8 = 0 sisa 4 – 0 : 8 = 0 sisa 0.•
Hasilnya = 41
8.
•
LaDhan: Konversikan 44
10= ……
8.
Konversi Desimal ke Heksadesimal
•
Konsep: Membagi angka desimal dengan
angka 16.
•
Contoh: 243
10= ……..
16•
Jawab:
– 243 : 16 = 15 sisa 3 – 15 : 16 = 0 sisa 15 = F16 – 0 : 16 = 0 sisa 0.•
Hasilnya = F3
16.
•
LaDhan: Konversikan 486
10= ……
16.
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Heksadesimal
– Menggunakan basis 16, yaitu menggunakan enam
belas macam simbol bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F.
– Nilai Dap digit dapat dihitung dg urutan nilai posisi
160,161,162,163,...,dst, yg dihitung mulai dari digit
SISTEM BILANGAN
•
Sistem Bilangan Heksadesimal
– Contoh:
– Diketahui bilangan heksadesimal: 2A16. hitunglah
sama dengan berapa desimal.
2 A
10 * 160 = 10
2 * 161 = 32 +
Konversi Heksadesimal ke Biner
•
Konsep: SeDap digit heksadesimal mewakili 4
bit biner.
•
Contoh: Konversikan B7
16=…….
2•
Jawab:
– Konversi B = 10112 dan 7 = 01112. – Hasilnya: 101101112.•
LaDhan: Konversikan C6
16= ….
2Konversi Heksadesimal ke Oktal
•
Konsep: Heksadesimal -‐> Biner -‐> Oktal.
•
Contoh: Konversikan E7
16=…….
8•
Jawab:
– Konversi E = 11102 dan 7 = 01112. Hasilnya:
111001112.
– Kelompokkan dalam 3 bit lalu konversikan ke
oktal. Hasilnya: 011 = 3 dan 100 = 4 dan 111 = 7.
– Hasil akhir: 3478.