• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA

MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V

MI

MA’ARIF

CANDIREJO, KECAMATAN

TUNTANG,

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(KOLABORATIF)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ARIFA HIJRIYATI

NIM 11509030

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA

MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V

MI

MA’ARIF

CANDIREJO, KECAMATAN

TUNTANG,

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(KOLABORATIF)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ARIFA HIJRIYATI

NIM 11509030

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(4)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Rasimin, M.Pd

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : ARIFA HIJRIYATI NIM : 11509030

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 18 Januari 2014 Pembimbing

Rasimin, M.Pd

(5)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA

SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG,

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DI SUSUN OLEH

ARIFA HIJRIYATI NIM: 11509030

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam (S.Pd.I).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Drs. Miftahuddin, M.Ag. NIP.197009221994031002

Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag.

NIP.197308012003121002

Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. NIP.195705201986011001

Penguji II : Drs. Bahroni, M.Pd. NIP.196408181994031004

Penguji III : Rasimin, M.Pd.

NIP.19750713 200901 1011

Salatiga, 4 Maret 2014

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Arifa Hijriyati NIM : 115 09 030 Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 18 Januari 2014 Yang menyatakan,

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Setiap orang sukses pasti mereka dulunya merasakan betapa sulitnya

melewati rintangan-

rintangan dalam proses belajar”

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahanda (Nasocha) dan Ibunda (Sri Rahayu) yang telah

membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan

pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku bisa seperti sekarang

2. Kakakku (Mufidati Asy’ari) dan Kakak Iparku (Zakaria) terimakasih atas do’a dan motivasi pada penulis

3. Kepada bapak Rasimin, M.Pd. selaku pembimbing dan

sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai

terselesainya penulisan skripsi ini

4. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu

kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya 5. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2009 wabil khusus

PGMI yang telah memberikan kegembiraan, motivasi dan

semangat belajar

6. Teman spesialku yang selalu mendo’akan, mendampingi, dan

memperingatkan penulis untuk tetap maju dalam menghadapi

setiap masalah dan selalu semangat untuk belajar.

(8)

KATA PENGANTAR

ميح زلا همحزلا للها مسب

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, inayah serta hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis

haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah

menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Adapun judul

skripsi ini adalah “Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Organ

Pernafasan Manusia Melalui Media Gambar Pada Siswa kelas V MI Ma’arif

Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2013/2014”.

Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

3. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga

4. Rasimin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran,

mencurahkan pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya dalam

(9)

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas

Akademik STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Siti Asiyah, S.Ag, selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Candirejo beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan ijin penelitian

dan membantu menyelesaikan skripsi

7. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual,

yang selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan semangat dan dukungan

serta mendo’akan penulis, selama penulis menempuh studi di STAIN

Salatiga dan yang selalu mengharapkan keberhasilan penulis

8. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI angkatan 2009, yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik teknik

penyusunan maupun isi, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi

pengembangan dunia khususnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Salatiga, 18 Januari 2014

Penulis

(10)

ABSTRAK

Hijriyati, Arifa. 2013. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Organ Pernafasan Manusia Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas V

MI Ma’arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin, M.Pd.

Kata Kunci: Motivasi dan hasil belajar, IPA dan media gambar

Rendahnya penerapan media dalam pembelajaran IPA salah satu penyebabnya adalah kurangnya variasi dalam penerapan media gambar yang digunakan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan cara berceramah guru kurang efektif dalam menerapkan pembelajaran sehingga cenderung monoton, untuk mendorong motivasi belajar dan hasil siswa lebih sulit dan cepat bosan. Maka dari itu, untuk memperbaiki kelemahan dalam belajar secara efektif peneliti menerapkan media gambar agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil dalam belajar IPA materi organ pernafasan manusia melalui media gambar pada siswa kelas V di MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana motivasi dan hasil belajar IPA materi

organ pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan

Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014? (2) Bagaimana penerapan media gambar dalam pembelajaran IPA materi organ pernafasan

manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?, dan (3) Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?.

Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes berupa pre test dan post test. Adapun temuan penelitian ini adalah penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan manusia

pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo.

Hasil Penelitian ini adalah (1) Motivasi dan hasil belajar siswa materi

(11)
(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

HALAMAN KATA PENGANTAR... vi

HALAMAN ABSTRAK... viii

HALAMAN DAFTAR ISI... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiii

HALAMAN LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Hipotesis Tindakan... 6

E. Manfaat Penelitian... 7

F. Definisi Operasional... 9

G. Metode Penelitian... 10

1. Rancangan Penelitian... 11

2. Subjek Penelitian... 11

3. Langkah-langkah Penelitian... 12

4. Instrumen Penelitian... 13

(13)

6. Analisis Data... 14

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 17

A. Motivasi Belajar... 17

1. Hakikat Motivasi Belajar... 17

2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Belajar... 19

3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar... 21

4. Faktor-faktor Motivasi Belajar... 25

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 26

1. Hakikat IPA... 26

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA... 27

3. Tujuan Mata Pelajaran IPA... 28

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA... 28

5. Kajian Materi Organ Pernafasan Manusia... 29

C. Media Gambar... 37

1. Hakikat Media Gambar... 37

a. Media... 37

b. Tujuan Media... 38

c. Fungsi Media... 39

d. Manfaat Media... 40

2. Gambar sebagai Media... 41

3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ... 42

(14)

A. Gambaran Umum MI Ma’arif Candirejo Tuntang... 44

1. Sejarah Singkat Berdirinya... 44

2. Letak Geografis MI Ma’arif Candirejo... 45

3. Identitas Sekolah... 45

4. Visi dan Misi MI Ma’arif Candirejo ... 46

5. Struktur Organisasi... 47

6. Keadaan Guru, Penjaga dan Siswa... 48

7. Sarana dan Prasarana... 49

8. Kegiatan Ekstrakulikuler... 50

B. Subjek dan Objek Penelitian... 50

C. Deskripsi Penelitian Tindakan I... 52

D. Deskripsi Penelitian Tindakan II... 56

E. Deskripsi Penelitian Tindakan III... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 63

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 63

1. Pra Siklus... 63

2. Hasil Penelitian Siklus I... 64

3. Hasil Penelitian Siklus II... 66

4. Hasil Penelitian Siklus III... 67

B. Pembahasan... 68

BAB V PENUTUP... 71

A. Kesimpulan... 71

(15)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(16)

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

TABEL 2.1 Jenis Gangguan Alat Pernafasan Manusia

TABEL 3.1 Daftar Guru dan Penjaga MI Ma’arif Candirejo Tuntang

TABEL 3.2 Daftar jumlah Siswa

TABEL 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Candirejo Tuntang

TABEL 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Ma’arif Candirejo Tuntang

TABEL 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

TABEL 4.2 Hasil Tes Formatif Siklus I

TABEL 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus II

TABEL 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus III

TABEL 4.5 Hasil Perbandingan Siklus

TABEL 4.6 Hasil Pencapaian KKM

(17)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Organ Pernafasan Manusia

GAMBAR 2.2 Pangkal Tenggorokan/ Laring

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Pustaka

Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III

Lampiran V Hasil Pre Test dan Post Tes Siklus I

Lampiran VI Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II

Lampiran VII Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III

Lampiran VIII Lembar Observasi guru dan siswa

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian

Lampiran X Surat Keterangan Penelitian

Lampiran XI Lembar Konsultasi

Lampiran XII Laporan SKK

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang

bertingkah laku (Uno, 2007: 1). Dorongan ini berada pada diri seseorang

yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan

dorongan dalam dirinya. Sehingga perbuatan seseorang yang di dasarkan

atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang

mendasarinya. Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam

belajar, dan merupakan suatu energi dalam diri manusia yang dapat

mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu,

artinya tanpa motivasi seorang siswa tidak akan membaca, belajar dan

sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan mencapai suatu keberhasilan

dalam belajar (Rusyan, 1989: 127). Dalam rangka menumbuhkan motivasi

siswa tentunya yang diberikan adalah sesuatu yang sangat berharga dengan

cara memberikan hadiah bisa juga dengan memberikan angka evaluasi

agar dorongan siswa bangkit dari dalam siswa itu sendiri. Firman Allah

dalam Al Qur’an Surah Al Imran: 190-191, berbunyi:

ف لاتخاو ضرلااو تاىمسلا قلخ ىف نا

ايلا راهىلاو ليلا

بابللاا ىلولا ت

( )

قلخ ىف نوزكفتيو مهبىىج ىلعو ادىعقو امايق للها نوزكذي هيذلا

ضرلااو تاىمسلا

راىلا ب اذع اىقف كو احبس لاط اب اذه تقلخ ام اىبر

(20)

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang-orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari

siksa neraka”.

Belajar yang merupakan perubahan terjadi melalui latihan dan

pengalaman, artinya perubahan yang mengarah pada pematangan tidak

termasuk proses belajar, karena hal itu terjadi dengan sendirinya. Oleh

karena itu motivasi belajar adalah kunci keberhasilan siswa untuk

mencapai pembelajaran yang baik dan sesuatu yang dapat memotivasi

siswa atau individu untuk belajar.

Sukses dan keberhasilan dalam belajar mengajar peran guru sangat

menunjang dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.

Untuk memperbaiki strategi belajar, guru perlu menentukan dan membuat

perencanaan pengajaran secara seksama yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam

menerapkan pengetahuannya di masyarakat dan lingkungannya. Dengan

pembelajaran yang maksimal dibutuhkan suatu usaha untuk meningkatkan

keaktifan siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media yang

tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Media yang merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan

(21)

siswa (audien), sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya (Asnawir

& Usman, 2002: 11). Media yang digunakan di sekolah harus menarik

supaya motivasi siswa dalam belajar meningkat dan semangat, tetapi

kebanyakan di sekolah media yang digunakan jarang ada pembelajaran

menjadi monoton dan siswa cepat bosan dengan mengikuti pembelajaran

sehingga motivasi belajar siswa berkurang. Salah satu keunggulan

penggunaan media dalam proses belajar mengajar yaitu media dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan media

horison pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan

konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan

dan minat baru untuk belajar selalu timbul (Asnawir & Usman, 2002: 14).

Pembelajaran IPA merupakan jalan yang sangat penting untuk

menjalin hubungan antara manusia dengan alam serta lingkungannya.

Guru dapat menyelaraskan pembelajaran IPA dengan minat dan kebutuhan

siswa yang sedang dihadapi seperti topik organ pernafasan manusia. Anak

tumbuh dan berkembang serta memperoleh konsep serta generalisasi lebih

banyak dan pengetahuan tambah luas. Tujuan pembelajaran IPA untuk

memberi pengetahuan mengenai IPA dapat berarti membimbing siswa

sejauh mungkin menuju ke tahap (Garnida, 2002: 10).

Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses

mengoordinasi sejumlah tujuan, bahkan metode dan alat-alat serta

penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling

(22)

peserta didik seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah

laku sesuai tujuan yang diharapkan. Pada umumnya pembelajaran IPA di

kelas menggunakan media konvensional yaitu papan tulis sehingga

prakteknya kurang efektif, misalnya seorang guru mengajar mata

pembelajaran IPA dengan pokok bahasan organ pernafasan pada manusia.

Dengan itu, guru bisa saja berceramah di depan anak-anak panjang lebar

seolah-olah anak-anak sudah faham dan tidak repot-repot menggunakan

media. Pada hasilnya tentu berbeda jika guru menggunakan media, siswa

akan lebih faham dan menarik perhatian siswa. Salah satunya dengan

media yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa, menarik perhatian

siswa dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan media gambar.

Media gambar merupakan salah satu media yang kebanyakan

digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan

menggunakan media gambar siswa akan lebih mudah memahami pelajaran

yang disampaikan oleh gurunya dan tidak cepat bosan.

Tujuan utama dari media gambar adalah untuk menvisualisasikan

konsep yang ingin disampaikan kepada siswa, agar siswa lebih giat serta

termotivasi untuk meraih prestasi belajar yang lebih tinggi. Maka dari itu,

pembelajaran dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa akan

lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa tersebut menjadi

(23)

Penggunaan media secara efektif dan memungkinkan siswa dapat

belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai tujuan

yang akan diharapkan.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengatasi kelemahan dalam

pembelajaran IPA, yaitu dengan penerapan media gambar. Dari uraian dan

pemikiran tersebut, peneliti terdorong ingin melakukan penelitian tindakan

kelas yang dengan judul: “Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA

materi organ pernafasan manusia melalui media gambar pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan

manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan

Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana penerapan media gambar dalam pembelajaran IPA materi

organ pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo,

Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2013/2014?

3. Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan

hasil belajar IPA materi organ pernafasan manusia pada siswa kelas V

MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

(24)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penilitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ

pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo,

Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014

2. Untuk mengetahui penerapan media gambar dalam pembelajaran IPA

materi organ pernafasan manusia pada kelas V MI Ma’arif Candirejo,

Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014

3. Untuk mengetahui setelah penerapan media gambar dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan

manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan

Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

terkumpul. Asal kata hipotesis berasal dari 2 kata yaitu hypo berarti lemah

atau di bawah dan thesa memiliki pengertian kebenaran atau jawaban,

yang secara sederhana dapat dikatakan bahwa hipotesis adalah merupakan

jawaban yang masih lemah atau dapat diartikan suatu kebenaran yang

masih di bawah dengan kata lain kebenarannya masih perlu dilakukan

(25)

kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian

kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat

kebenarannya. Hipotesis tindakan hendaknya dipahami sebagai suatu

dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.

Hipotesis tindakan merupakan alternatif tindakan yang dipandang paling

tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti

(Basrowi& Suwandi, 2008: 170).

Berdasarkan landasan teori di atas dapat dirumuskan hipotesis

melalui media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA

materi organ pernafasan manusia bagi siswa Kelas V MI Ma’arif

Candirejo Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2013/2014.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

langsung maupun tidak langsung di antaranya:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baru

tentang pengguanaan media gambar sehingga dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran IPA dalam peningkatan motivasi dan hasil

(26)

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

Dengan media gambar dapat menumbuhkan minat belajar siswa

dalam mengikuti pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa.

b. Manfaat bagi guru

1) Mendorong guru lebih kreatif dalam mengajar supaya untuk

meningkatkan kemajuan siswa sehingga anak akan lebih

termotivasi dalam belajar.

2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan

media pembelajaran yang akan digunakan.

c. Manfaat bagi sekolah

Meningkatkan kreatifitas, minat dan motivasi belajar di sekolah

dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

d. Manfaat bagi masyarakat/wali murid

Sebagai bukti nyata bahwa sekolah tetap berusaha positif untuk

mencoba mengadakan inofasi pembelajaran sehingga masyarakat

tetap percaya akan keberadaan sekolah ini.

e. Manfaat bagi peneliti

1) Mengetahui penerapan media gambar pada mata pelajaran

IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

2) Untuk mengembangkan kemampuan tindakan kelas, di dalam

(27)

3) Mengembangkan konsep-konsep yang inofatif, kreatif dalam

mewujudkan pengalaman ini.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya kekurang jelasan atau pemahaman yang

berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang

terdapat dalam judul di atas maka di sini penulis akan menjelaskan

beberapa istilah yang digunakan antara lain:

1. Peningkatan

Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan

(Poerwadarminta, 2006: 1281). Dapat diartikan sebagai gambaran

siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya yang belum memahami

materi yang disampaikan agar menjadi lebih baik.

2. Motivasi Belajar

Motivasi diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi

dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang diharapkan oleh subjek belajar

(28)

3. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA dipandang sebagai studi yang banyak berhubungan dengan

manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi,

perasaan, pengamatan dan juga analisis (Garnida, 2002: 11).

4. Media Gambar

Menurut Purnamawati (2001: 4), media merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Sedangkan definisi gambar menurut Hamalik (1992: 43) berpendapat

bahwa gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual

dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.

Jadi yang dimaksud peningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA

materi organ pernafasan manusia yaitu usaha guru meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi organ

pernafasan manusia melalui media gambar siswa kelas V MI Ma’arif

Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2013/2014.

G. Metode Penelitian

Menurut jenisnya penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan

kelas, untuk menjaring data yang diperlukan, maka menggunakan

(29)

permasalahan dalam pembahasan penelitian ini, dengan melalui hal-hal

sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

yang merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap

kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).

Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki layanan maupun hasil

kerja dalam suatu lembaga dan mengembangkan rencana tindakan

guna tingkatkan apa yang telah dilakukan sekarang (Rasimin, 2001:

128). Penelitian Tindakan Kelas juga merupakan proses pengkajian

melalui sistem siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Setiap

siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang dicapai melalui

4, langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tiap siklus penelitian

yaitu:

a. Perencanaan siklus

b. Pelaksanaan tindakan kelas

c. Observasi

d. Analisis dan refleksi

2. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Ma’arif

(30)

2013/2014. Pelaksanaan penelitian pada saat pembelajaran IPA dengan

pertimbangan minat dan hasil pembelajaran siswa yang sangat rendah.

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini harus dilakukan sebelum rangkaian dilaksanakan

dan sebagai dasar untuk memecahkan segala permasalahan.

Adapun langkah yang dilakukan adalah:

1) Membuat skenario pembelajaran

2) Peneliti menggunakan media gambar untuk memecahkan

masalah

3) Membuat dan melengkapi alat pembelajaran agar siswa aktif

dalam mengikuti pelajaran IPA

4) Membuat lembar evaluasi

b. Tahap Tindakan

Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang

berupa penerapan model pembelajaran yang bertujuan untuk

memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan

harapan dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan efektif.

c. Tahap pengamatan

Peneliti ini dimahsudkan untuk melihat dan mengamati

keaktifan siswa, minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran serta kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan

(31)

d. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh dari tahap hasil pengamatan selama

proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, guru dapat

memberikan masukan tentang kegiatan pembelajaran sehingga

dapat dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada

siklus berikutnya. (Hadjar, 2010: 159)

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Rencana pembelajaran

Rencana pembelajaran ini adalah RPP, sebagai pedoman guru

dalam mengajar

b. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

Lembar observasi pengolahan data dengan metode gambar,

untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru

selama proses pembelajaran

c. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Tes ini diberikan setiap akhir pembelajaran. Bentuk soal

yang diberikan secara tertulis.

5. Pengumpulan Data

(32)

a. Metode Observasi

Melakukan dengan cara pengamatan terhadap peserta didik

dan guru selama pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui

apakah kegiatan pembelajaran berjalan dengan sesuai

perencanaannya dan juga untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan dalam pembelajaran IPA dengan media gambar.

b. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan pada setiap siswa dan tidak hanya

seluruh siswa bisa dengan perwakilan. Pertanyaan yang dilakukan

kepada siswa yaitu secara lisan dan langsung dijawab oleh siswa.

c. Metode Dokumentasi

Gambaran untuk mengumpulkan data dari hasil pembelajaran

sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, keadaan guru,

keadaan siswa dan juga dapat mengetahui prestasi belajar dari

masing-masing siswa.

d. Tes

Dengan menggunakan lembar tes yang dikerjakan siswa baik

berupa pre-test dan post test.

6. Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif yaitu diolah

dengan menggunakan deskriptif presentase nilai diperlukan siswa

dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu sesuai yang telah

(33)

Dalam menganalisa data juga dilaksanakan secara kualitatif yaitu

dengan nilai hasil tes yang telah dilakukan dengan tindakan

pembelajaran tentang semakin meningkatnya penguasaan materi dan

motivasi dan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Candirejo.

H. Sistematika Penulisan

Isi dan sistematika hasil penelitian tindakan kelas dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian

dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagian awal

Cakupan bagian awal, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul

(sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan

kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar

lampiran.

2. Bagian Inti

Bagian Inti skripsi mencakup:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan: Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan

Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi

(34)

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan tentang memaparkan serangkaian

teori mengenai peningkatan motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPA materi organ pernafasan manusia

melalui media gambar siswa kelas V di MI Candirejo

BAB III Pelaksanaan Penelitian

Memaparkan diskripsi pelaksanaan siklus I, diskripsi

pelaksanaan siklus II, dan diskripsi pelaksanaan siklus III.

BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan

Memuat deskripsi per siklus (data hasil pengamatan,

refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan tiap

siklus.

BAB V Penutup

Memuat kesimpulan dan saran

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir termuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan

(35)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar

1. Hakikat Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara

langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa

rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah

laku tertentu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan

tertentu. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih

baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2007: 3).

Motivasi adalah suatu keadaan dalam individu yang menyebabkan

seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu

(Pasaribu, 1983: 51). Davies (1986: 214) berpendapat bahwa motivasi

merupakan kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang mendorong

untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

(36)

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan

dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mendengar,

mengamati, meniru dan sebagainya (Sardiman, 2009: 20).

Tidak jauh berbeda dengan yang diatas belajar ini merupakan

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

1987: 2).

Sedangkan Hilgard (dalam Pasaribu, 1983: 59) mengatakan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap

lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila

disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti

kelelahan atau disebabkan oleh obat-obatan.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan

ekstrinsik yang disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang

berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan

semangat.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang

belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.

Adapun indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai

(37)

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar

2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Belajar

Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Sehubungan dengan hal

tersebut ada tiga fungsi motivasi:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut (Sardiman, 2009: 85).

Motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

Merupakan motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan

(38)

disebut motivasi murni yaitu motivasi yang sebenarnya timbul dalam

diri siswa sendiri.

Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu,

memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk

berhasil, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain. Jadi

motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.

Dalam motivasi ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak

diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau

belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu. Maka dari itu,

motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Merupakan motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari

luar situasi belajar, seperti ijazah, hadiah, menghindari hukuman,

pujian. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di

sekolah tidak semuanya menarik minat siswa dan sering kali para

siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan

sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran perlu dibangkitkan

oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar (Hamalik, 2001:

162-163).

Pada umumnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik hubungannya

sangat erat. Kebanyakan guru lebih memikirkan motivasi ekstrinsik,

hal yang nampak umpamanya diskusi yang itu-itu juga tentang

(39)

Karenanya peranan yang dibawa oleh motivasi instrinsik diabaikan,

dan ada juga sangkaan bahwa guru yang menggunakan motivasi

instrinsik merupakan guru yang bersikap terlalu lunak (Davies, 1986:

216).

3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar peranan motivasi sangat diperlukan, dengan

motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat

mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan

belajar. Perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi

adalah bermacam-macam. Adapun beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar:

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu

demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk

sesuatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

(40)

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk

motivasi yang cukup penting.

e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,

akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui

bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri

siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus

meningkat.

g. Pujian

Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, pujian ini adalah

memotivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat

akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi

(41)

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada

motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan

lebih baik.

j. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi

muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah

kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu

akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna

dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar

(Sardiman, 2009: 92-95).

Menurut Kenneth H. Hover dalam Hamalik (2001: 163-166),

mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:

1) Pujian lebih efektif daripada hukuman

2) Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang

(42)

3) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada

yang dipaksakan dari luar.

4) Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan

keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan.

5) Motivasi mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.

6) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang

motivasi

7) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan

menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya

daripada apabila tugas-tugas yang dipaksakan oleh guru

8) Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang

diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang

sebenarnya

9) Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah

efektif untuk memelihara minat murid

10)Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat

ekonomis

11)Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat

murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga)

bagi para siswa yang tergolong pandai

12)Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar

13)Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar

(43)

14)Setiap siswa mempunyai tingkat-tingkat frustasi toleransi yang

berlainan

15)Tekanan kelompok siswa (per kelompok) kebanyakan lebih

efektif dalam motivasi daripada tekanan/paksaan dari orang

dewasa

16)Motivasi besar erat hubungannya dengan kreatifitas siswa.

4. Faktor-faktor Motivasi Belajar

1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil.

Keberhasilan mencapai keinginan dapat menumbuhkan keinginan

bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam

kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal,

moral, kemauan, bahasa, nilai-nilai kehidupan serta perkembangan

kepribadian.

2) Kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu diberengi dengan kemampuan

atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi

dengan kemapuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf.

Dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak

(44)

3) Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,

lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.

Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah

memusatkan perhatian.

4) Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan

tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan.

Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh

lingkungan sekitar. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib

dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat

(Dimyati, 2002: 97-99).

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan

manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi

secara logis sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari

pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain: pengamatan,

penyelidikan, penyusunan hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti

(45)

Ada juga yang berpendapat lain bahwa IPA merupakan suatu

proses terbuka dan juga dipandang sebagai suatu studi yang banyak

berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang

memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis.

Sedangkan mata Pelajaran IPA adalah progam untuk menanamkan

dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah

pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa (Garnida, 2002: 253).

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA

a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan dan kaitannya dengan

pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan keterampilan proses

c. Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa

untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan

yang saling mempengaruhi antara pengajuan IPA dan teknologi

dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan

sehari-hari.

e. Mengembangkan kemapuan untuk menerapkan ilmu pengetauan dan

(46)

sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat

pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254).

3. Tujuan Mata Pelajaran IPA

a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya

hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi

dan masyarakat.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam.

e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan.

f. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan jenjang pendidikan selanjutnya

(Sapriati, 2009: 24-25).

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA

a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,

(47)

b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan

batuan

c. Listrik dan magnet, enegi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,

cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya

d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya

e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya

(Garnida, 2002: 254).

5. Kajian Materi Bagian Organ Pernafasan Manusia

Sebagian besar manusia tidak memahami secara rinci bagaimana

sistem atau cara kerja organ tubuh pernafasan pada dirinya, padahal hal

ini sangat penting untuk diketahui. Pernafasan merupakan proses yang

terjadi dalam setiap tubuh makhluk hidup, tanpa pernafasan tidak akan

mungkin terjadi manusia. Dalam Al Qur’an terdapat ayat yang membahas

hal-hal yang terkait dengan pernafasan pada manusia, berikut ayat

tersebut:

ىقازتلا تغلب اذا لاك

Artinya: “Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) Telah

(mendesak) sampai ke kerongkongan”. ( Q.S. Al Qiyamah: 26)

Ayat di atas memberikan gambaran tentang bagaimana proses

pernafasan terjadi yang prosesnya selalu melewati kerongkongan.

Berikut akan dipaparkan secara singkat beberapa hal yang terkait dengan

(48)

Manusia bernafas untuk mengambil oksigen yang ada di udara.

Proses pernafasan dilakukan oleh organ pernafasan.

a. Pengertian bernafas

Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan

mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas,

salah satunya adalah oksigen (O2). Oksigen inilah yang diperlukan

oleh tubuh. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.

Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2)

yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Bernapas menggunakan

alat-alat pernapasan.

b. Fungsi Organ Pernafasan Manusia

Udara masuk melalui hidung ke tenggorokan, trakea

kemudian ke paru-paru. Paru-paru menyerap oksigen sebanyak

mungkin dari udara lalu oksigen dibawa oleh darah ke seluruh

tubuh melalui pembuluh darah. Oksigen dalam sel-sel tubuh

digunakan pada proses pembakaran makanan menjadi energi atau

tenaga.

Karbon dioksida akan dihasilkan dari proses ini dan

dikeluarkan kembali dari tubuh oleh paru-paru. Seluruh proses

(49)

c. Macam-macam organ pernafasan manusia

Gambar 2.1

1) Rongga Hidung

Hidung merupakan alat pertama yang dilalui udara dari

luar. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus

dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara dari

debu dan kotoran lain yang masuk melalui lubang hidung

(Abtokhi, 2008: 55).

Rongga hidung berfungsi menyesuaikan suhu udara

yang masuk ke dalam tubuh kita sehingga sesuai dengan suhu

badan. Rongga hidung juga melembabkan udara yang masuk

(50)

2) Pangkal Tenggorokan (Laring)

Gambar 2.2

Udara yang telah melewati hidung kemudian masuk ke

pangkal tenggorokan melalui faring. Faring adalah hulu

kerongkongan yang merupakan persimpangan antara rongga

mulut kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan

kemudian udara masuk ke batang tenggorokan (trakea).

3) Batang tenggorokan (tracea)

Batang tenggorokan terletak di daerah leher, di depan

kerongkongan dan merupakan pipa yang terdiri dari

cincin-cincin tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Batang

tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di

dalam rongga dada, batang tenggorokan bercabang menjadi

(51)

berfungsi sebagai saluran udara pernafasan menuju ke

alveolus.

4) Paru-paru

Gambar 2.3

Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat

diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang

membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri

dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.

Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir (lobus) dan

paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Di dalam paru-paru-paru-paru terdapat

cabang-cabang bronkus yang disebut bronkiolus. Selanjutnya,

bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang

berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus

(jamak = alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon.

Jumlahnya alveoli kurang lebih 300 juta. Dinding alveolus

sangat tipis dan elastis. Pada alveolus terjadi pertukaran gas

(52)

udara yang kita hirup sampai di alveolus, oksigen melewati

dinding kapiler darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb)

darah. Setelah itu, darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh

tubuh. Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk proses

pembentukan energi. Pada proses tersebut dihasilkan energi

dan gas karbon dioksida (CO2). CO2 tersebut diikat kembali

oleh hemoglobin darah. Setelah itu, darah akan membawa CO2

ke paru-paru. CO2 dari paru-paru menuju tenggorokan,

kemudian ke lubang hidung untuk dikeluarkan dari dalam

tubuh.

d. Proses Pernapasan Manusia

Berdasarkan aktivitas otot pernapasan, pernapasan dapat dibagi

menjadi dua yaitu:

1) Pernafasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang terjadi akibat

aktivitas otot-otot antar tulang rusuk (otot sela iga). Jika otot

antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, rongga

dada membesar. Tekanan udara di rongga dada lebih kecil

daripada tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke

paru-paru. Peristiwa ini disebut inspirasi. Sebaliknya jika antar

tulang rusuk mengendur (relaksasi), tulang dada dan tulang

rusuk turun ke posisi semula, rongga dada mengecil. Tekanan

(53)

sehingga udara dari dalam paru-paru dihembuskan keluar.

Peristiwa ini disebut ekspirasi.

2) Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah pernapasan sebagai akibat

aktivitas otot diafragma. Pada saat otot diafragma berkontraksi

otot diafragma menjadi datar, rongga dada membesar, tekanan

udara dalam rongga dada kecil, akibatnya udara dari luar

masuk ke dalam paru-paru (paru-paru mengembang).

Sebaiknya bila otot diafragma mengendur atau relaksasi, otot

ini akan melengkung ke atas, rongga dada mengecil, tekanan

udara dalam rongga dada besar, sehingga udara keluar dari

paru-paru (paru-paru mengempis).

e. Gangguan pada Alat Pernapasan Manusia

Alat pernapasan manusia, kadang mengalami gangguan.

Gangguan pada alat pernapasan manusia, dapat disebabkan oleh

udara tercemar, virus, bakteri dan alergen. Akibat udara tercemar,

biasanya menimbulkan penyakit infeksi pada sistem pernapasan

biasa disebut ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan bagian Atas).

Adapun contoh jenis gangguan pada alat pernapasan manusia

(54)

Tabel 2.1

Jenis Gangguan Alat Pernafasan Manusia

No Jenis Gangguan Uraian Penyebabnya

1. Influenza/Flu Gejala-gejala infeksi

saluran napas atas yang

2. Bronkitis Peradangan selaput

lendir dari saluran

bronkus

Virus

3. TBC

(Tubercolosis) Infeksi paru-paru

Bakteri TBC

4. Tonsilitis Radang pada tonsil Bakteri

5. Asma Gangguan pada alat

pernapasan dengan

gejala sulit napas karena

produksi mukus yang

7. Sinusitis Infeksi saluran

pernapasan atas yang

ditandai dengan adanya

tekanan, nyeri di atas

area sinus (pangkal

(55)

hidung bagian atas)

disertai keluarnya lendir

pada hidung yang

kental.

8. Rinitis Suatu peradangan pada

membran mukosa

hidung tersumbat, gatal

pada hidung, dan

bersin-bersin.

Virus, Bakteri

C. Media Gambar

1. Hakikat Media Gambar

a. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara

harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab,

media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. Association for Education and Communication

Technology (AECT) mendifinisikan media sebagai segala bentuk

dan saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi (Arsyad, 1997: 3).

Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan

media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,

dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan

dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi

(56)

Menurut Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 1997: 4) bahwa

media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain

buku, gambar, foto, TV, komputer dll. Dengan kata lain media

pembelajaran sebagai komponen sumber belajar atau wahana yang

mengandung materi instruksional sehingga siswa dapat merangsang

untuk belajar.

Dari beberapa pengertian diatas bahwa media pembelajaran

merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada dirinya.

b. Tujuan Media

Tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk memfasilitasi

komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan ini antara lain untuk;

1) Meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran

2) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

3) Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai

4) Menyediakan evaluasi mandiri

5) Memberikan rangsangan kepada guru untuk kreatif

6) Menyampaikan materi pembelajaran

7) Membantu pebelajar yang memiliki kekhususan tertentu

(57)

c. Fungsi Media

Media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar

mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman

visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar,

memperjelas, mempermudah konsep serta mudah dipahami (Asnawir,

2002: 20).

Menurut Kemp & Dayton dalam Arsyad (1997: 20-21), dapat

memenuhi tiga fungsi dalam media pembelajaran yaitu:

1) Memotivasi minat atau tindakan

Media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik

drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan

minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk

bertindak.

2) Menyajikan informasi

Media pengajaran digunakan dalam penyajian informasi di

hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat

umum berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau

pengetahuan latar belakang.

3) Memberikan instruksi

Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi

terdapat dalam media harus melibatkan siswa dalam benak atau

mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga

(58)

d. Manfaat Media

Menurut Sudjana & Rivai dalam Arsyad (1997: 25)

mengemukakan manfaat media pembelajaran bagi siswa yaitu:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pengajaran

3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, mendemonstrasikan, memerankan dll.

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik, merinci

manfaat media pendidikan sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang komplet untuk berfikir, oleh karena

itu mengurangi verbalisme

2) Memperbesar perhatian siswa

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan

belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan

(59)

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama

melalui gambar hidup

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak

dalam belajar (Arsyad, 1997: 25-26).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media

pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Gambar sebagai Media

Gambar merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua

dimensi. Gambar ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat

divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan

realistis (Asnawir, 2002: 47). Ada juga yang mengatakan bahwa gambar

merupakan media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran.

Gambar bersifat universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh

keterbatasan bahasa (Rahardi, 2003: 27).

Jenis-jenis Media Gambar

(60)

a. Foto Dokumentasi

Yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu

maupun masyarakat

b. Foto Aktual

Yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi

berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan

sebagainya

c. Foto Pemandangan

Yaitu gambar yang melu kiskan pemandangan sesuatu

daerah/lokasi

d. Foto Iklan/Reklame

Yaitu gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang atau

masyarakat konsumen

e. Foto Simbolis

Yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau tanda yang

mengungkapkan message (pesan) tertentu dan dapat

mengungkapkan kehidupan manusia yang mendalam serta

gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik (Asnawir, 2002: 51).

3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

a. Kelebihan-kelebihan Media Gambar, antara lain:

1) Sifatnya lebih konkrit dan realistis dalam memunculkan pokok

(61)

2) Dapat mengatasi ruang dan waktu

3) Dapat mengatasi keterbatasan mata

4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat

digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur

5) Harganya relatif murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam

pembelajaran di kelas.

b. Kelemahan-kelemahan Media Gambar, antara lain:

1) Di samping media gambar dapat memberikan keuntungan

untuk digunakan dalam pengajaran

2) Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya

penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan

masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan.

3) Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media

gambar hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak

cukup kuat untuk menggerakan seluruh kepribadian manusia,

sehingga materi yang dibahas kurang sempurna

4) Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan

kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling

depan yang lebih sempurna mengamati foto tersebut, sedangkan

(62)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Ma’arif Candirejo Tuntang

1. Sejarah Singkat Berdirinya

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan untuk

menciptakan generasi penerus dengan berdasarkan ilmu agama dan ilmu

umum maka MI Ma’arif Candirejo selalu meningkatkan kualitas anak

didiknya dan semua yang terkait.

MI Ma’arif Candirejo resmi didirikan pada tahun 1956 dan

beroperasi pada tahun 1960. Pada saat itu berlokasi di rumah Ibu Hj.

Kusmiah alm. yang sekarang menjadi ABA Candirejo. Kepala

sekolahnya dijabat oleh KH. Fadil Abdillah.

Kemudian pada tahun 1978 berlokasi di Jalan Mertokusumo No.03

Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sampai

sekarang kepala MI Ma’arif Candirejo adalah Siti Asiyah, S.Ag. yang

sebelumnya adalah Bapak Hartono. Setelah Bapak Hartono purna tugas

digantikan Bapak Munjarobah. Bapak munjarobah pensiun diteruskan

oleh Bapak Jamal.

Sejalan dengan berkembangnya zaman sampai sekarang MI Ma’arif

Candirejo masih eksis dan berkembang lebih maju dengan didukung oleh

Gambar

     Gambar 2.1
Gambar 2.2
Daftar Guru dan Penjaga MI Ma’arifTabel 3.1  Candirejo
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat Tanggal Dua puluh dua Maret Tahun Dua Ribu Tiga Belas kami yang bertanda tangan dibawah ini Unit Layanan Pengadaan ( ULP ) Rumah Sakit

Tabel 3.11 Persentase Jawaban Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android pada Dimensi Kualitas. Kualitas yang Dirasakan (Perceived

Nama Obyek : Nama objek dari Skripsi Studio Desain Komunikasi Visual ini adalah “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Sosialisasi Air Terjun Blemantung di Pujungan” yang

Ranai, 09 November 2017 Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.. HOKLI SIMAMORA Tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kondisi lingkungan kerja pada DISPORA Kabupaten Indramayu dengan presentase 6.7 % baik dan 63.3 % cukup serta 30% kurang

Because KoGa using local sustainable and cheap resources as input and subsidized with feed pellet machine, if the output price equal its world market price,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, proteksi arsip vital yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di Yogyakarta, yaitu lebih mengutamakan fisik

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika " nilai diskriminannya kurang dari 0 (D < 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner ". b) Determinan, yang