PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI
MA’ARIF
CANDIREJO, KECAMATAN
TUNTANG,
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
(KOLABORATIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ARIFA HIJRIYATI
NIM 11509030
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI
MA’ARIF
CANDIREJO, KECAMATAN
TUNTANG,
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
(KOLABORATIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ARIFA HIJRIYATI
NIM 11509030
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
Rasimin, M.Pd
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : ARIFA HIJRIYATI NIM : 11509030
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 18 Januari 2014 Pembimbing
Rasimin, M.Pd
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA
SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG,
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DI SUSUN OLEH
ARIFA HIJRIYATI NIM: 11509030
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Maret 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam (S.Pd.I).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Miftahuddin, M.Ag. NIP.197009221994031002
Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag.
NIP.197308012003121002
Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. NIP.195705201986011001
Penguji II : Drs. Bahroni, M.Pd. NIP.196408181994031004
Penguji III : Rasimin, M.Pd.
NIP.19750713 200901 1011
Salatiga, 4 Maret 2014
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Arifa Hijriyati NIM : 115 09 030 Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 18 Januari 2014 Yang menyatakan,
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Setiap orang sukses pasti mereka dulunya merasakan betapa sulitnya
melewati rintangan-
rintangan dalam proses belajar”
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahanda (Nasocha) dan Ibunda (Sri Rahayu) yang telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan
pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku bisa seperti sekarang
2. Kakakku (Mufidati Asy’ari) dan Kakak Iparku (Zakaria) terimakasih atas do’a dan motivasi pada penulis
3. Kepada bapak Rasimin, M.Pd. selaku pembimbing dan
sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai
terselesainya penulisan skripsi ini
4. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu
kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya 5. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2009 wabil khusus
PGMI yang telah memberikan kegembiraan, motivasi dan
semangat belajar
6. Teman spesialku yang selalu mendo’akan, mendampingi, dan
memperingatkan penulis untuk tetap maju dalam menghadapi
setiap masalah dan selalu semangat untuk belajar.
KATA PENGANTAR
ميح زلا همحزلا للها مسب
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, inayah serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah
menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Adapun judul
skripsi ini adalah “Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Organ
Pernafasan Manusia Melalui Media Gambar Pada Siswa kelas V MI Ma’arif
Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014”.
Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
3. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga
4. Rasimin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran,
mencurahkan pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya dalam
5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas
Akademik STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Siti Asiyah, S.Ag, selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Candirejo beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan ijin penelitian
dan membantu menyelesaikan skripsi
7. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual,
yang selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan semangat dan dukungan
serta mendo’akan penulis, selama penulis menempuh studi di STAIN
Salatiga dan yang selalu mengharapkan keberhasilan penulis
8. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI angkatan 2009, yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik teknik
penyusunan maupun isi, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi
pengembangan dunia khususnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Salatiga, 18 Januari 2014
Penulis
ABSTRAK
Hijriyati, Arifa. 2013. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Organ Pernafasan Manusia Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas V
MI Ma’arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin, M.Pd.
Kata Kunci: Motivasi dan hasil belajar, IPA dan media gambar
Rendahnya penerapan media dalam pembelajaran IPA salah satu penyebabnya adalah kurangnya variasi dalam penerapan media gambar yang digunakan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan cara berceramah guru kurang efektif dalam menerapkan pembelajaran sehingga cenderung monoton, untuk mendorong motivasi belajar dan hasil siswa lebih sulit dan cepat bosan. Maka dari itu, untuk memperbaiki kelemahan dalam belajar secara efektif peneliti menerapkan media gambar agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil dalam belajar IPA materi organ pernafasan manusia melalui media gambar pada siswa kelas V di MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana motivasi dan hasil belajar IPA materi
organ pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014? (2) Bagaimana penerapan media gambar dalam pembelajaran IPA materi organ pernafasan
manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?, dan (3) Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?.
Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes berupa pre test dan post test. Adapun temuan penelitian ini adalah penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan manusia
pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo.
Hasil Penelitian ini adalah (1) Motivasi dan hasil belajar siswa materi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
HALAMAN KATA PENGANTAR... vi
HALAMAN ABSTRAK... viii
HALAMAN DAFTAR ISI... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiii
HALAMAN LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Hipotesis Tindakan... 6
E. Manfaat Penelitian... 7
F. Definisi Operasional... 9
G. Metode Penelitian... 10
1. Rancangan Penelitian... 11
2. Subjek Penelitian... 11
3. Langkah-langkah Penelitian... 12
4. Instrumen Penelitian... 13
6. Analisis Data... 14
H. Sistematika Penulisan ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 17
A. Motivasi Belajar... 17
1. Hakikat Motivasi Belajar... 17
2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Belajar... 19
3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar... 21
4. Faktor-faktor Motivasi Belajar... 25
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 26
1. Hakikat IPA... 26
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA... 27
3. Tujuan Mata Pelajaran IPA... 28
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA... 28
5. Kajian Materi Organ Pernafasan Manusia... 29
C. Media Gambar... 37
1. Hakikat Media Gambar... 37
a. Media... 37
b. Tujuan Media... 38
c. Fungsi Media... 39
d. Manfaat Media... 40
2. Gambar sebagai Media... 41
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ... 42
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Candirejo Tuntang... 44
1. Sejarah Singkat Berdirinya... 44
2. Letak Geografis MI Ma’arif Candirejo... 45
3. Identitas Sekolah... 45
4. Visi dan Misi MI Ma’arif Candirejo ... 46
5. Struktur Organisasi... 47
6. Keadaan Guru, Penjaga dan Siswa... 48
7. Sarana dan Prasarana... 49
8. Kegiatan Ekstrakulikuler... 50
B. Subjek dan Objek Penelitian... 50
C. Deskripsi Penelitian Tindakan I... 52
D. Deskripsi Penelitian Tindakan II... 56
E. Deskripsi Penelitian Tindakan III... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 63
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 63
1. Pra Siklus... 63
2. Hasil Penelitian Siklus I... 64
3. Hasil Penelitian Siklus II... 66
4. Hasil Penelitian Siklus III... 67
B. Pembahasan... 68
BAB V PENUTUP... 71
A. Kesimpulan... 71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN BAGAN
TABEL 2.1 Jenis Gangguan Alat Pernafasan Manusia
TABEL 3.1 Daftar Guru dan Penjaga MI Ma’arif Candirejo Tuntang
TABEL 3.2 Daftar jumlah Siswa
TABEL 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Candirejo Tuntang
TABEL 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Ma’arif Candirejo Tuntang
TABEL 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
TABEL 4.2 Hasil Tes Formatif Siklus I
TABEL 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus II
TABEL 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus III
TABEL 4.5 Hasil Perbandingan Siklus
TABEL 4.6 Hasil Pencapaian KKM
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Organ Pernafasan Manusia
GAMBAR 2.2 Pangkal Tenggorokan/ Laring
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Pustaka
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran V Hasil Pre Test dan Post Tes Siklus I
Lampiran VI Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II
Lampiran VII Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III
Lampiran VIII Lembar Observasi guru dan siswa
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian
Lampiran X Surat Keterangan Penelitian
Lampiran XI Lembar Konsultasi
Lampiran XII Laporan SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku (Uno, 2007: 1). Dorongan ini berada pada diri seseorang
yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dorongan dalam dirinya. Sehingga perbuatan seseorang yang di dasarkan
atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya. Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam
belajar, dan merupakan suatu energi dalam diri manusia yang dapat
mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu,
artinya tanpa motivasi seorang siswa tidak akan membaca, belajar dan
sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan mencapai suatu keberhasilan
dalam belajar (Rusyan, 1989: 127). Dalam rangka menumbuhkan motivasi
siswa tentunya yang diberikan adalah sesuatu yang sangat berharga dengan
cara memberikan hadiah bisa juga dengan memberikan angka evaluasi
agar dorongan siswa bangkit dari dalam siswa itu sendiri. Firman Allah
dalam Al Qur’an Surah Al Imran: 190-191, berbunyi:
ف لاتخاو ضرلااو تاىمسلا قلخ ىف نا
ايلا راهىلاو ليلا
بابللاا ىلولا ت
( )
قلخ ىف نوزكفتيو مهبىىج ىلعو ادىعقو امايق للها نوزكذي هيذلا
ضرلااو تاىمسلا
راىلا ب اذع اىقف كو احبس لاط اب اذه تقلخ ام اىبر
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang-orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka”.
Belajar yang merupakan perubahan terjadi melalui latihan dan
pengalaman, artinya perubahan yang mengarah pada pematangan tidak
termasuk proses belajar, karena hal itu terjadi dengan sendirinya. Oleh
karena itu motivasi belajar adalah kunci keberhasilan siswa untuk
mencapai pembelajaran yang baik dan sesuatu yang dapat memotivasi
siswa atau individu untuk belajar.
Sukses dan keberhasilan dalam belajar mengajar peran guru sangat
menunjang dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
Untuk memperbaiki strategi belajar, guru perlu menentukan dan membuat
perencanaan pengajaran secara seksama yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah siswa dalam
menerapkan pengetahuannya di masyarakat dan lingkungannya. Dengan
pembelajaran yang maksimal dibutuhkan suatu usaha untuk meningkatkan
keaktifan siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media yang
tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Media yang merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan
siswa (audien), sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya (Asnawir
& Usman, 2002: 11). Media yang digunakan di sekolah harus menarik
supaya motivasi siswa dalam belajar meningkat dan semangat, tetapi
kebanyakan di sekolah media yang digunakan jarang ada pembelajaran
menjadi monoton dan siswa cepat bosan dengan mengikuti pembelajaran
sehingga motivasi belajar siswa berkurang. Salah satu keunggulan
penggunaan media dalam proses belajar mengajar yaitu media dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan media
horison pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan
konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan
dan minat baru untuk belajar selalu timbul (Asnawir & Usman, 2002: 14).
Pembelajaran IPA merupakan jalan yang sangat penting untuk
menjalin hubungan antara manusia dengan alam serta lingkungannya.
Guru dapat menyelaraskan pembelajaran IPA dengan minat dan kebutuhan
siswa yang sedang dihadapi seperti topik organ pernafasan manusia. Anak
tumbuh dan berkembang serta memperoleh konsep serta generalisasi lebih
banyak dan pengetahuan tambah luas. Tujuan pembelajaran IPA untuk
memberi pengetahuan mengenai IPA dapat berarti membimbing siswa
sejauh mungkin menuju ke tahap (Garnida, 2002: 10).
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan proses
mengoordinasi sejumlah tujuan, bahkan metode dan alat-alat serta
penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling
peserta didik seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah
laku sesuai tujuan yang diharapkan. Pada umumnya pembelajaran IPA di
kelas menggunakan media konvensional yaitu papan tulis sehingga
prakteknya kurang efektif, misalnya seorang guru mengajar mata
pembelajaran IPA dengan pokok bahasan organ pernafasan pada manusia.
Dengan itu, guru bisa saja berceramah di depan anak-anak panjang lebar
seolah-olah anak-anak sudah faham dan tidak repot-repot menggunakan
media. Pada hasilnya tentu berbeda jika guru menggunakan media, siswa
akan lebih faham dan menarik perhatian siswa. Salah satunya dengan
media yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa, menarik perhatian
siswa dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan media gambar.
Media gambar merupakan salah satu media yang kebanyakan
digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
menggunakan media gambar siswa akan lebih mudah memahami pelajaran
yang disampaikan oleh gurunya dan tidak cepat bosan.
Tujuan utama dari media gambar adalah untuk menvisualisasikan
konsep yang ingin disampaikan kepada siswa, agar siswa lebih giat serta
termotivasi untuk meraih prestasi belajar yang lebih tinggi. Maka dari itu,
pembelajaran dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa akan
lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa tersebut menjadi
Penggunaan media secara efektif dan memungkinkan siswa dapat
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai tujuan
yang akan diharapkan.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengatasi kelemahan dalam
pembelajaran IPA, yaitu dengan penerapan media gambar. Dari uraian dan
pemikiran tersebut, peneliti terdorong ingin melakukan penelitian tindakan
kelas yang dengan judul: “Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA
materi organ pernafasan manusia melalui media gambar pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan
manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana penerapan media gambar dalam pembelajaran IPA materi
organ pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo,
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014?
3. Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar IPA materi organ pernafasan manusia pada siswa kelas V
MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penilitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ
pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo,
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Untuk mengetahui penerapan media gambar dalam pembelajaran IPA
materi organ pernafasan manusia pada kelas V MI Ma’arif Candirejo,
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014
3. Untuk mengetahui setelah penerapan media gambar dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi organ pernafasan
manusia pada siswa kelas V MI Ma’arif Candirejo, Kecamatan
Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data
terkumpul. Asal kata hipotesis berasal dari 2 kata yaitu hypo berarti lemah
atau di bawah dan thesa memiliki pengertian kebenaran atau jawaban,
yang secara sederhana dapat dikatakan bahwa hipotesis adalah merupakan
jawaban yang masih lemah atau dapat diartikan suatu kebenaran yang
masih di bawah dengan kata lain kebenarannya masih perlu dilakukan
kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian
kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian
yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. Hipotesis tindakan hendaknya dipahami sebagai suatu
dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
Hipotesis tindakan merupakan alternatif tindakan yang dipandang paling
tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti
(Basrowi& Suwandi, 2008: 170).
Berdasarkan landasan teori di atas dapat dirumuskan hipotesis
melalui media gambar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA
materi organ pernafasan manusia bagi siswa Kelas V MI Ma’arif
Candirejo Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
langsung maupun tidak langsung di antaranya:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baru
tentang pengguanaan media gambar sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA dalam peningkatan motivasi dan hasil
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Dengan media gambar dapat menumbuhkan minat belajar siswa
dalam mengikuti pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
b. Manfaat bagi guru
1) Mendorong guru lebih kreatif dalam mengajar supaya untuk
meningkatkan kemajuan siswa sehingga anak akan lebih
termotivasi dalam belajar.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan
media pembelajaran yang akan digunakan.
c. Manfaat bagi sekolah
Meningkatkan kreatifitas, minat dan motivasi belajar di sekolah
dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
d. Manfaat bagi masyarakat/wali murid
Sebagai bukti nyata bahwa sekolah tetap berusaha positif untuk
mencoba mengadakan inofasi pembelajaran sehingga masyarakat
tetap percaya akan keberadaan sekolah ini.
e. Manfaat bagi peneliti
1) Mengetahui penerapan media gambar pada mata pelajaran
IPA dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
2) Untuk mengembangkan kemampuan tindakan kelas, di dalam
3) Mengembangkan konsep-konsep yang inofatif, kreatif dalam
mewujudkan pengalaman ini.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kekurang jelasan atau pemahaman yang
berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang
terdapat dalam judul di atas maka di sini penulis akan menjelaskan
beberapa istilah yang digunakan antara lain:
1. Peningkatan
Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan
(Poerwadarminta, 2006: 1281). Dapat diartikan sebagai gambaran
siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya yang belum memahami
materi yang disampaikan agar menjadi lebih baik.
2. Motivasi Belajar
Motivasi diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang diharapkan oleh subjek belajar
3. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA dipandang sebagai studi yang banyak berhubungan dengan
manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi,
perasaan, pengamatan dan juga analisis (Garnida, 2002: 11).
4. Media Gambar
Menurut Purnamawati (2001: 4), media merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Sedangkan definisi gambar menurut Hamalik (1992: 43) berpendapat
bahwa gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.
Jadi yang dimaksud peningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA
materi organ pernafasan manusia yaitu usaha guru meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi organ
pernafasan manusia melalui media gambar siswa kelas V MI Ma’arif
Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014.
G. Metode Penelitian
Menurut jenisnya penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan
kelas, untuk menjaring data yang diperlukan, maka menggunakan
permasalahan dalam pembahasan penelitian ini, dengan melalui hal-hal
sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
yang merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki layanan maupun hasil
kerja dalam suatu lembaga dan mengembangkan rencana tindakan
guna tingkatkan apa yang telah dilakukan sekarang (Rasimin, 2001:
128). Penelitian Tindakan Kelas juga merupakan proses pengkajian
melalui sistem siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Setiap
siklus dilakukan perubahan sesuai dengan tujuan yang dicapai melalui
4, langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tiap siklus penelitian
yaitu:
a. Perencanaan siklus
b. Pelaksanaan tindakan kelas
c. Observasi
d. Analisis dan refleksi
2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Ma’arif
2013/2014. Pelaksanaan penelitian pada saat pembelajaran IPA dengan
pertimbangan minat dan hasil pembelajaran siswa yang sangat rendah.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini harus dilakukan sebelum rangkaian dilaksanakan
dan sebagai dasar untuk memecahkan segala permasalahan.
Adapun langkah yang dilakukan adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran
2) Peneliti menggunakan media gambar untuk memecahkan
masalah
3) Membuat dan melengkapi alat pembelajaran agar siswa aktif
dalam mengikuti pelajaran IPA
4) Membuat lembar evaluasi
b. Tahap Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang
berupa penerapan model pembelajaran yang bertujuan untuk
memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan
harapan dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan efektif.
c. Tahap pengamatan
Peneliti ini dimahsudkan untuk melihat dan mengamati
keaktifan siswa, minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran serta kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan
d. Tahap Refleksi
Data yang diperoleh dari tahap hasil pengamatan selama
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, guru dapat
memberikan masukan tentang kegiatan pembelajaran sehingga
dapat dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada
siklus berikutnya. (Hadjar, 2010: 159)
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Rencana pembelajaran
Rencana pembelajaran ini adalah RPP, sebagai pedoman guru
dalam mengajar
b. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
Lembar observasi pengolahan data dengan metode gambar,
untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran
c. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Tes ini diberikan setiap akhir pembelajaran. Bentuk soal
yang diberikan secara tertulis.
5. Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Melakukan dengan cara pengamatan terhadap peserta didik
dan guru selama pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui
apakah kegiatan pembelajaran berjalan dengan sesuai
perencanaannya dan juga untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam pembelajaran IPA dengan media gambar.
b. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan pada setiap siswa dan tidak hanya
seluruh siswa bisa dengan perwakilan. Pertanyaan yang dilakukan
kepada siswa yaitu secara lisan dan langsung dijawab oleh siswa.
c. Metode Dokumentasi
Gambaran untuk mengumpulkan data dari hasil pembelajaran
sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, keadaan guru,
keadaan siswa dan juga dapat mengetahui prestasi belajar dari
masing-masing siswa.
d. Tes
Dengan menggunakan lembar tes yang dikerjakan siswa baik
berupa pre-test dan post test.
6. Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif yaitu diolah
dengan menggunakan deskriptif presentase nilai diperlukan siswa
dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu sesuai yang telah
Dalam menganalisa data juga dilaksanakan secara kualitatif yaitu
dengan nilai hasil tes yang telah dilakukan dengan tindakan
pembelajaran tentang semakin meningkatnya penguasaan materi dan
motivasi dan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Candirejo.
H. Sistematika Penulisan
Isi dan sistematika hasil penelitian tindakan kelas dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian
dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagian awal
Cakupan bagian awal, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul
(sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan
kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
2. Bagian Inti
Bagian Inti skripsi mencakup:
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan: Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan
Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan tentang memaparkan serangkaian
teori mengenai peningkatan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA materi organ pernafasan manusia
melalui media gambar siswa kelas V di MI Candirejo
BAB III Pelaksanaan Penelitian
Memaparkan diskripsi pelaksanaan siklus I, diskripsi
pelaksanaan siklus II, dan diskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan
Memuat deskripsi per siklus (data hasil pengamatan,
refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan tiap
siklus.
BAB V Penutup
Memuat kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir termuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
1. Hakikat Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah
laku tertentu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih
baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno, 2007: 3).
Motivasi adalah suatu keadaan dalam individu yang menyebabkan
seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
(Pasaribu, 1983: 51). Davies (1986: 214) berpendapat bahwa motivasi
merupakan kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang mendorong
untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas.
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan
dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mendengar,
mengamati, meniru dan sebagainya (Sardiman, 2009: 20).
Tidak jauh berbeda dengan yang diatas belajar ini merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
1987: 2).
Sedangkan Hilgard (dalam Pasaribu, 1983: 59) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap
lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila
disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti
kelelahan atau disebabkan oleh obat-obatan.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan
ekstrinsik yang disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang
berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan
semangat.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang
belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Adapun indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Belajar
Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Sehubungan dengan hal
tersebut ada tiga fungsi motivasi:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut (Sardiman, 2009: 85).
Motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Motivasi Intrinsik
Merupakan motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan
disebut motivasi murni yaitu motivasi yang sebenarnya timbul dalam
diri siswa sendiri.
Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu,
memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk
berhasil, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain. Jadi
motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.
Dalam motivasi ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak
diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau
belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu. Maka dari itu,
motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya.
b. Motivasi Ekstrinsik
Merupakan motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari
luar situasi belajar, seperti ijazah, hadiah, menghindari hukuman,
pujian. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di
sekolah tidak semuanya menarik minat siswa dan sering kali para
siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan
sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran perlu dibangkitkan
oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar (Hamalik, 2001:
162-163).
Pada umumnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik hubungannya
sangat erat. Kebanyakan guru lebih memikirkan motivasi ekstrinsik,
hal yang nampak umpamanya diskusi yang itu-itu juga tentang
Karenanya peranan yang dibawa oleh motivasi instrinsik diabaikan,
dan ada juga sangkaan bahwa guru yang menggunakan motivasi
instrinsik merupakan guru yang bersikap terlalu lunak (Davies, 1986:
216).
3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar peranan motivasi sangat diperlukan, dengan
motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi
adalah bermacam-macam. Adapun beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar:
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
sesuatu pekerjaan tersebut.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,
akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri
siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus
meningkat.
g. Pujian
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, pujian ini adalah
memotivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat
akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan
lebih baik.
j. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu
akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar
(Sardiman, 2009: 92-95).
Menurut Kenneth H. Hover dalam Hamalik (2001: 163-166),
mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:
1) Pujian lebih efektif daripada hukuman
2) Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang
3) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada
yang dipaksakan dari luar.
4) Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan
keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan.
5) Motivasi mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
6) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang
motivasi
7) Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan
menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya
daripada apabila tugas-tugas yang dipaksakan oleh guru
8) Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang
diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang
sebenarnya
9) Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah
efektif untuk memelihara minat murid
10)Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat
ekonomis
11)Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat
murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga)
bagi para siswa yang tergolong pandai
12)Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar
13)Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar
14)Setiap siswa mempunyai tingkat-tingkat frustasi toleransi yang
berlainan
15)Tekanan kelompok siswa (per kelompok) kebanyakan lebih
efektif dalam motivasi daripada tekanan/paksaan dari orang
dewasa
16)Motivasi besar erat hubungannya dengan kreatifitas siswa.
4. Faktor-faktor Motivasi Belajar
1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil.
Keberhasilan mencapai keinginan dapat menumbuhkan keinginan
bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam
kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal,
moral, kemauan, bahasa, nilai-nilai kehidupan serta perkembangan
kepribadian.
2) Kemampuan Siswa
Keinginan seorang anak perlu diberengi dengan kemampuan
atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi
dengan kemapuan mengenal dan mengucapkan bunyi huruf-huruf.
Dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak
3) Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit,
lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.
Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah
memusatkan perhatian.
4) Kondisi Lingkungan Siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan.
Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh
lingkungan sekitar. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib
dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat
(Dimyati, 2002: 97-99).
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
secara logis sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain: pengamatan,
penyelidikan, penyusunan hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti
Ada juga yang berpendapat lain bahwa IPA merupakan suatu
proses terbuka dan juga dipandang sebagai suatu studi yang banyak
berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang
memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis.
Sedangkan mata Pelajaran IPA adalah progam untuk menanamkan
dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah
pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa (Garnida, 2002: 253).
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA
a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dan kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses
c. Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan
yang saling mempengaruhi antara pengajuan IPA dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari.
e. Mengembangkan kemapuan untuk menerapkan ilmu pengetauan dan
sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat
pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254).
3. Tujuan Mata Pelajaran IPA
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya
hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi
dan masyarakat.
c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
d. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam.
e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan.
f. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan jenjang pendidikan selanjutnya
(Sapriati, 2009: 24-25).
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan
batuan
c. Listrik dan magnet, enegi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya
d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya
(Garnida, 2002: 254).
5. Kajian Materi Bagian Organ Pernafasan Manusia
Sebagian besar manusia tidak memahami secara rinci bagaimana
sistem atau cara kerja organ tubuh pernafasan pada dirinya, padahal hal
ini sangat penting untuk diketahui. Pernafasan merupakan proses yang
terjadi dalam setiap tubuh makhluk hidup, tanpa pernafasan tidak akan
mungkin terjadi manusia. Dalam Al Qur’an terdapat ayat yang membahas
hal-hal yang terkait dengan pernafasan pada manusia, berikut ayat
tersebut:
ىقازتلا تغلب اذا لاك
Artinya: “Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) Telah
(mendesak) sampai ke kerongkongan”. ( Q.S. Al Qiyamah: 26)
Ayat di atas memberikan gambaran tentang bagaimana proses
pernafasan terjadi yang prosesnya selalu melewati kerongkongan.
Berikut akan dipaparkan secara singkat beberapa hal yang terkait dengan
Manusia bernafas untuk mengambil oksigen yang ada di udara.
Proses pernafasan dilakukan oleh organ pernafasan.
a. Pengertian bernafas
Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan
mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas,
salah satunya adalah oksigen (O2). Oksigen inilah yang diperlukan
oleh tubuh. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.
Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2)
yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Bernapas menggunakan
alat-alat pernapasan.
b. Fungsi Organ Pernafasan Manusia
Udara masuk melalui hidung ke tenggorokan, trakea
kemudian ke paru-paru. Paru-paru menyerap oksigen sebanyak
mungkin dari udara lalu oksigen dibawa oleh darah ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah. Oksigen dalam sel-sel tubuh
digunakan pada proses pembakaran makanan menjadi energi atau
tenaga.
Karbon dioksida akan dihasilkan dari proses ini dan
dikeluarkan kembali dari tubuh oleh paru-paru. Seluruh proses
c. Macam-macam organ pernafasan manusia
Gambar 2.1
1) Rongga Hidung
Hidung merupakan alat pertama yang dilalui udara dari
luar. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus
dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring udara dari
debu dan kotoran lain yang masuk melalui lubang hidung
(Abtokhi, 2008: 55).
Rongga hidung berfungsi menyesuaikan suhu udara
yang masuk ke dalam tubuh kita sehingga sesuai dengan suhu
badan. Rongga hidung juga melembabkan udara yang masuk
2) Pangkal Tenggorokan (Laring)
Gambar 2.2
Udara yang telah melewati hidung kemudian masuk ke
pangkal tenggorokan melalui faring. Faring adalah hulu
kerongkongan yang merupakan persimpangan antara rongga
mulut kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan
kemudian udara masuk ke batang tenggorokan (trakea).
3) Batang tenggorokan (tracea)
Batang tenggorokan terletak di daerah leher, di depan
kerongkongan dan merupakan pipa yang terdiri dari
cincin-cincin tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. Batang
tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di
dalam rongga dada, batang tenggorokan bercabang menjadi
berfungsi sebagai saluran udara pernafasan menuju ke
alveolus.
4) Paru-paru
Gambar 2.3
Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat
diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang
membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri
dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir (lobus) dan
paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Di dalam paru-paru-paru-paru terdapat
cabang-cabang bronkus yang disebut bronkiolus. Selanjutnya,
bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang
berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus
(jamak = alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon.
Jumlahnya alveoli kurang lebih 300 juta. Dinding alveolus
sangat tipis dan elastis. Pada alveolus terjadi pertukaran gas
udara yang kita hirup sampai di alveolus, oksigen melewati
dinding kapiler darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb)
darah. Setelah itu, darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh. Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk proses
pembentukan energi. Pada proses tersebut dihasilkan energi
dan gas karbon dioksida (CO2). CO2 tersebut diikat kembali
oleh hemoglobin darah. Setelah itu, darah akan membawa CO2
ke paru-paru. CO2 dari paru-paru menuju tenggorokan,
kemudian ke lubang hidung untuk dikeluarkan dari dalam
tubuh.
d. Proses Pernapasan Manusia
Berdasarkan aktivitas otot pernapasan, pernapasan dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
1) Pernafasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang terjadi akibat
aktivitas otot-otot antar tulang rusuk (otot sela iga). Jika otot
antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, rongga
dada membesar. Tekanan udara di rongga dada lebih kecil
daripada tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke
paru-paru. Peristiwa ini disebut inspirasi. Sebaliknya jika antar
tulang rusuk mengendur (relaksasi), tulang dada dan tulang
rusuk turun ke posisi semula, rongga dada mengecil. Tekanan
sehingga udara dari dalam paru-paru dihembuskan keluar.
Peristiwa ini disebut ekspirasi.
2) Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan sebagai akibat
aktivitas otot diafragma. Pada saat otot diafragma berkontraksi
otot diafragma menjadi datar, rongga dada membesar, tekanan
udara dalam rongga dada kecil, akibatnya udara dari luar
masuk ke dalam paru-paru (paru-paru mengembang).
Sebaiknya bila otot diafragma mengendur atau relaksasi, otot
ini akan melengkung ke atas, rongga dada mengecil, tekanan
udara dalam rongga dada besar, sehingga udara keluar dari
paru-paru (paru-paru mengempis).
e. Gangguan pada Alat Pernapasan Manusia
Alat pernapasan manusia, kadang mengalami gangguan.
Gangguan pada alat pernapasan manusia, dapat disebabkan oleh
udara tercemar, virus, bakteri dan alergen. Akibat udara tercemar,
biasanya menimbulkan penyakit infeksi pada sistem pernapasan
biasa disebut ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan bagian Atas).
Adapun contoh jenis gangguan pada alat pernapasan manusia
Tabel 2.1
Jenis Gangguan Alat Pernafasan Manusia
No Jenis Gangguan Uraian Penyebabnya
1. Influenza/Flu Gejala-gejala infeksi
saluran napas atas yang
2. Bronkitis Peradangan selaput
lendir dari saluran
bronkus
Virus
3. TBC
(Tubercolosis) Infeksi paru-paru
Bakteri TBC
4. Tonsilitis Radang pada tonsil Bakteri
5. Asma Gangguan pada alat
pernapasan dengan
gejala sulit napas karena
produksi mukus yang
7. Sinusitis Infeksi saluran
pernapasan atas yang
ditandai dengan adanya
tekanan, nyeri di atas
area sinus (pangkal
hidung bagian atas)
disertai keluarnya lendir
pada hidung yang
kental.
8. Rinitis Suatu peradangan pada
membran mukosa
hidung tersumbat, gatal
pada hidung, dan
bersin-bersin.
Virus, Bakteri
C. Media Gambar
1. Hakikat Media Gambar
a. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Association for Education and Communication
Technology (AECT) mendifinisikan media sebagai segala bentuk
dan saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi (Arsyad, 1997: 3).
Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan
media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
Menurut Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 1997: 4) bahwa
media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain
buku, gambar, foto, TV, komputer dll. Dengan kata lain media
pembelajaran sebagai komponen sumber belajar atau wahana yang
mengandung materi instruksional sehingga siswa dapat merangsang
untuk belajar.
Dari beberapa pengertian diatas bahwa media pembelajaran
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya.
b. Tujuan Media
Tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk memfasilitasi
komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan ini antara lain untuk;
1) Meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran
2) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
3) Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4) Menyediakan evaluasi mandiri
5) Memberikan rangsangan kepada guru untuk kreatif
6) Menyampaikan materi pembelajaran
7) Membantu pebelajar yang memiliki kekhususan tertentu
c. Fungsi Media
Media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas, mempermudah konsep serta mudah dipahami (Asnawir,
2002: 20).
Menurut Kemp & Dayton dalam Arsyad (1997: 20-21), dapat
memenuhi tiga fungsi dalam media pembelajaran yaitu:
1) Memotivasi minat atau tindakan
Media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik
drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan
minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk
bertindak.
2) Menyajikan informasi
Media pengajaran digunakan dalam penyajian informasi di
hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat
umum berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau
pengetahuan latar belakang.
3) Memberikan instruksi
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi
terdapat dalam media harus melibatkan siswa dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga
d. Manfaat Media
Menurut Sudjana & Rivai dalam Arsyad (1997: 25)
mengemukakan manfaat media pembelajaran bagi siswa yaitu:
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pengajaran
3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, mendemonstrasikan, memerankan dll.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik, merinci
manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang komplet untuk berfikir, oleh karena
itu mengurangi verbalisme
2) Memperbesar perhatian siswa
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap
4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup
6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar (Arsyad, 1997: 25-26).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Gambar sebagai Media
Gambar merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua
dimensi. Gambar ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat
divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan
realistis (Asnawir, 2002: 47). Ada juga yang mengatakan bahwa gambar
merupakan media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran.
Gambar bersifat universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh
keterbatasan bahasa (Rahardi, 2003: 27).
Jenis-jenis Media Gambar
a. Foto Dokumentasi
Yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu
maupun masyarakat
b. Foto Aktual
Yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi
berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan
sebagainya
c. Foto Pemandangan
Yaitu gambar yang melu kiskan pemandangan sesuatu
daerah/lokasi
d. Foto Iklan/Reklame
Yaitu gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang atau
masyarakat konsumen
e. Foto Simbolis
Yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau tanda yang
mengungkapkan message (pesan) tertentu dan dapat
mengungkapkan kehidupan manusia yang mendalam serta
gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik (Asnawir, 2002: 51).
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
a. Kelebihan-kelebihan Media Gambar, antara lain:
1) Sifatnya lebih konkrit dan realistis dalam memunculkan pokok
2) Dapat mengatasi ruang dan waktu
3) Dapat mengatasi keterbatasan mata
4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat
digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur
5) Harganya relatif murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
b. Kelemahan-kelemahan Media Gambar, antara lain:
1) Di samping media gambar dapat memberikan keuntungan
untuk digunakan dalam pengajaran
2) Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya
penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan
masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan.
3) Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media
gambar hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak
cukup kuat untuk menggerakan seluruh kepribadian manusia,
sehingga materi yang dibahas kurang sempurna
4) Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan
kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling
depan yang lebih sempurna mengamati foto tersebut, sedangkan
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Candirejo Tuntang
1. Sejarah Singkat Berdirinya
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan untuk
menciptakan generasi penerus dengan berdasarkan ilmu agama dan ilmu
umum maka MI Ma’arif Candirejo selalu meningkatkan kualitas anak
didiknya dan semua yang terkait.
MI Ma’arif Candirejo resmi didirikan pada tahun 1956 dan
beroperasi pada tahun 1960. Pada saat itu berlokasi di rumah Ibu Hj.
Kusmiah alm. yang sekarang menjadi ABA Candirejo. Kepala
sekolahnya dijabat oleh KH. Fadil Abdillah.
Kemudian pada tahun 1978 berlokasi di Jalan Mertokusumo No.03
Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sampai
sekarang kepala MI Ma’arif Candirejo adalah Siti Asiyah, S.Ag. yang
sebelumnya adalah Bapak Hartono. Setelah Bapak Hartono purna tugas
digantikan Bapak Munjarobah. Bapak munjarobah pensiun diteruskan
oleh Bapak Jamal.
Sejalan dengan berkembangnya zaman sampai sekarang MI Ma’arif
Candirejo masih eksis dan berkembang lebih maju dengan didukung oleh