• Tidak ada hasil yang ditemukan

KADAR KADMIUM DAN METALLOTHIONEIN PADA INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPAPAR KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KADAR KADMIUM DAN METALLOTHIONEIN PADA INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPAPAR KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA TESIS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KADAR KADMIUM DAN

METALLOTHIONEIN

PADA

INSANG IKAN NILA (

Oreochromis niloticus

) YANG DIPAPAR

KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA

TESIS

untuk memenuhi sebagian syarat

mencapai gelar akademik Magister Sains (M.Si)

LISDA NURSANTI NIM. 081324153005

Program Studi Magister Biologi

Departemen Biologi

Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Airlangga

(2)

TESIS

KADAR KADMIUM DAN METALLOTHIONEIN PADA

INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPAPAR KADMIUM DENGAN SALINITAS BERBEDA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh LISDA NURSANTI

NIM. 081324153005

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal 19 Januari 2016

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Utama Penguji I

Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA Dr. Alfiah Hayati, M.Kes NIP. 19620803 198710 1 001 NIP. 19640418 198810 2 001

Pembimbing Pendamping Penguji II

Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc Dr. Dwi Winarni, M.Si NIP. 19550405 198203 1 004 NIP. 19651107 198903 2 001

Penguji III

Sugiharto, S.Si, M.Si

NIP. 19700301 199412 1 001

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Magister Sains

Tanggal 19 Februari 2016

Ketua Departemen Biologi Ketua Program Studi Magister Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga Universitas Airlangga

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alkhamdulillahirobbil’alamiin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Kadar Kadmium dan Metallothionein pada Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dipapar Kadmium dengan Salinitas Berbeda”.

Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si.) di Program Studi Magister Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA selaku pembimbing dan penguji I, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, semangat, saran serta koreksi meskipun dengan kesibukan tugas dan jadwal yang sangat padat sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc selaku pembimbing dan penguji II, yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukan tugas dan jadwal yang padat untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan masukan, serta koreksi sehingga menyempurnakan penulisan tesis ini.

6. Ibu Dr. Y. Sri Wulan Manuhara, M.Si., selaku dosen wali atas segala bantuan, saran, dan masukan selama perkuliahan.

(5)

8. Bapak Dr. Sucipto Hariyanto, DEA., Ketua Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga atas segala bantuan kemudahan administrasi selama perkuliahan.

9. Segenap Bapak Ibu dosen di Program Studi Magister Biologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan „pencerahan‟ dan mengajarkan banyak hal terkait disiplin ilmu biologi yang penulis pelajari.

10. Ibu dr. Ardani Galih Prakosa, M.Biomed., selaku Kepala Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Haris Krido Winoto, Amd serta Risky Choirul Kusumawati atas segala bantuan fasilitas dalam pengujian kadar

metallothionein.

11. Ibu Dwi Endah Puspitasari, S.Si., Apt,. Selaku manajer BBLK dan Ibu Yuniasri, S.Si yang telah memberikan kemudahan dalam penggunaan fasilitas pengujian kadar kadmium.

12. Ayah dan Ibunda tercinta, atas kasih sayang, restu dan doa yang tiada pernah berhenti bagai air mengalir.

13. Suami dan kedua putriku tercinta atas semua perhatian, pengertian dan dukungannya sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

14. Rekan-rekan semua Program Studi Magister Biologi yang telah memberi dorongan dan semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

Kepada mereka semua, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan pahala yang tiada putus atas semua ilmu dan amal baik yang diberikan. Besar harapan penulis mudah-mudahan tesis ini nantinya dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Januari 2016

(6)

DAFTAR ISI

3.5. Definisi Operasional Variabel ………... 26

3.6. Cara kerja (Alur Penelitian) ……….. 27

(7)

3.7.1. Persiapan Penelitian ………... 28

3.7.2. Pelaksanaan Penelitian ………... 29

3.8. Pengumpulan Data ……… 33

3.9. Analisis Data ………. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. Kondisi Fisik-Kimia Lingkungan ... 34

4.2. Kadar Kadmium Insang Ikan Nila ... 36

4.3. Kadar Metallothionein Insang Ikan Nila ... 41

4.4. Korelasi dan Besarnya Pengaruh Kadar Kadmium terhadap Kadar Metallothionein Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 46 4.5. Hubungan Linier Kadar Kadmium Media terhadap Kadar Metallothionein Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) .. 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 51

5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran ... 51

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar Baku Mutu Air terhadap Logam Berat ………. 12 2. Unit Perlakuan Penelitian ……….. 25 3. Rerata Hasil Pengukuran Kualitas Air (suhu, pH, DO) perlakuan setiap

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ……… 8

2. Struktur Insang Ikan ……… 9

3. Kerangka Konseptual ……… 19

4. Diagram Alur Penelitian

………

27

5. Diagram perbandingan kadar kadmium di insang ikan nila dengan kadar kadmium media pada salinitas 0‰ (A), 5‰ (B), 10‰ (C), dan 15‰ (D)… 37 6. Diagram perbandingan kadar kadmium di insang ikan nila dengan salinitas

pada kadmium media 0 mg/L ……… 39

7. Grafik perbandingan kadar kadmium di insang ikan nila dengan kadar kadmium media pada salinitas 0‰ (A), 5‰ (B), 10‰ (C), dan 15‰ (D)

…. 40

8. Diagram perbandingan kadar metallothionein (MT) di insang ikan nila dengan kadar kadmium media pada salinitas 0‰ (A), 5‰ (B), 10‰ (C),

dan 15‰ (D) ………. 43

9. Bentuk pengikatan protein metallothionein terhadap logam berat kadmium 46 10. Grafik persamaan regresi kadar metallothionein (MT) di insang ikan nila

terhadap kadmium media 0 mg/L, 2,5 mg/L, dan 5,0 mg/L pada salinitas 0‰ (A), 5‰ (B), 10‰ (C), dan 15‰ (D) ……… 48 11. Grafik hubungan salinitas terhadap besarnya pengaruh kadar kadmium

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Ringkasan ……… L - 1 2. Data panjang ikan nila yang digunakan dalam penelitian ……….. L - 5 3. Metode pembuatan media perlakuan ………. L - 6 4. Perhitungan pemberian kadar kadmium pada media uji ………. L - 8 5. Data kualitas fisika-kimia media uji ………... L-11 6. Data pengukuran kadar kadmium pada insang ikan nila (O. niloticus) ….. L-15 7. Data pengukuran kadar kadmium pada insang ikan nila (O. niloticus) … L-16 8. Analisis statistik data kadar kadmium dan kadar metallothionein (MT)

pada insang ikan nila (Oreochromis niloticus) ………... L-17 9. Analisis statistik data korelasi dan regresi kadar kadmium media terhadap

kadar metallothionein pada insang ikan nila (Oreochromis niloticus)... L-23 10

. Bahan penelitian ……….. L-26

11

(11)

Lisda Nursanti.2016, Cadmium Levels and Metallothionein at Gills of Tilapia

(Oreochromis niloticus) Exposed Cadmium with Different Salinity

Under the guidance of Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA and Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc. Department of Biology, Faculty of Science and Technology. Airlangga University. Surabaya

ABSTRACT

The purpose of this study to determine the levels of cadmium and metallothionein (MT) on the gills of Tilapia due to exposure to cadmium with different salinity. It also determine the correlation and the influence of media cadmium levels on levels of MT gills of Tilapia. Concentration media cadmium levels used in this study is 0 mg/L, 2.5 mg/L and 5 mg/L with a salinity of 0‰, 5‰, 10‰ and 15‰. So we get 12 units of treatment. Exposure done for 7 days. Testing levels of cadmium gills by using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), test levels of metallothionein gills of fish with the method Enzyme Linked Immunosprbent Assay (Elisa). The test results were analyzed by one-way Anova (α = 0.05) and continued with Duncan test. The results showed cadmium levels gills of Tilapia after being exposed to cadmium at levels of 0 mg/L, 2.5 mg/L and 5 mg/L in the salinity of 0‰ respectively 0,031mg/kg; 0.069 mg/kg ; 0.077 mg/kg. Salinity of 5 ‰ levels of cadmium gills of Tilapia by 0,046 mg/kg; 0.053 mg/kg; 0.058 mg/kg . Salinity of 10‰ levels of cadmium gills of Tilapia by 0,035 mg/kg ; 0.039 mg/kg; 0,040 mg/kg . And salinity of 15‰ Tilapia gills cadmium levels of 0.028 mg/kg; 0,033 mg/kg; 0.035 mg/kg. The higher the salinity, the cadmium levels Tilapia gills of the lower means the provision of cadmium in high salinity media with no significant effect on levels of cadmium in the gills of Tilapia. While the levels of MT gills of Tilapia showed the salinity of 0‰ amounted to 519.67µg/kg; 1589.67 µg/kg; 2029.67 µg/kg. Salinity of 5‰ levels on MT gills of Tilapia obtained 713.0 µg/kg; 1496.33 µg/kg; 1624.67 µg/kg. Salinity of 10‰ levels on MT gills of Tilapia at 631.33 µg/kg; 1266.33 µg/kg; 1484.67 µg/kg. Salinity of 15‰ levels on MT gills of Tilapia at 948.0 µg/kg; 1323.0 µg/kg; 1271.33 µg/kg. The higher the levels of cadmium MT increases. Correlation media cadmium levels on levels of MT showed a strong correlation to the salinity of 0 ‰, 5 ‰ and 10 ‰, while the salinity of 15 ‰ showed weak correlations. Besides salinity of 0 ‰, 5 ‰ and 10 ‰ showed a linear relationship while 15 ‰ indicates the relationship is not linear.

(12)

Lisda Nursanti. 2016, Kadar Kadmium dan Metallothionein Pada Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Dipapar Kadmium Dengan Salinitas Berbeda

Tesis ini dibawah bimbingan: Prof. Dr. Ir. Agoes Soegianto, DEA dan Prof. Dr. Bambang Irawan, M.Sc. Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar kadmium dan metallothionein

(MT) di insang ikan nila akibat paparan kadmium dengan salinitas berbeda. Selain itu juga mengetahui korelasi dan besarnya pengaruh kadar kadmium media terhadap kadar MT insang ikan nila. Konsentrasi/kadar kadmium media yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0 mg/L, 2,5 mg/L, dan 5 mg/L dengan salinitas 0‰, 5‰, 10‰, dan 15‰. Sehingga didapatkan 12 unit perlakuan. Pemaparan dilakukan selama 7 hari. Pengujian kadar kadmium insang dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), uji kadar metallothionein insang ikan dengan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil pengujian dianalisis dengan Anava satu arah (α = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan kadar kadmium insang ikan nila setelah dipapar kadmium dengan kadar 0 mg/L, 2,5 mg/L, dan 5 mg/L pada salinitas 0‰ berturut-turut 0,031 mg/kg; 0,069 mg/kg; 0,077 mg/kg. Salinitas 5‰ kadar kadmium insang ikan nila sebesar 0,046 mg/kg; 0,053 mg/kg; 0,058 mg/kg . Salinitas 10‰ kadar kadmium insang ikan nila sebesar 0,035 mg/kg; 0,039 mg/kg ; 0,040 mg/kg . Dan salinitas 15‰ kadar kadmium insang ikan nila sebesar 0,028 mg/kg ; 0,033 mg/kg ; 0,035 mg/kg . Semakin tinggi salinitas maka kadar kadmium insang ikan nila semakin rendah artinya pemberian kadmium pada media dengan salinitas tinggi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kadar kadmium di insang ikan nila. Sedangkan kadar MT insang ikan nila menunjukkan pada salinitas 0‰ sebesar 519,67 µg/kg; 1589,67 µg/kg ; 2029,67 µg/kg . Pada salinitas 5‰ kadar MT insang ikan nila didapatkan 713,0 µg/kg; 1496,33 µg/kg; 1624,67 µg/kg . Salinitas 10‰ kadar MT insang ikan nila sebesar 631,33 µg/kg; 1266,33 µg/kg; 1484,67 µg/kg . Dan salinitas15‰ kadar MT insang ikan nila sebesar 948,0 µg/kg; 1323,0 µg/kg; 1271,33 µg/kg . Semakin tinggi kadmium maka kadar MT meningkat. Korelasi kadar kadmium media terhadap kadar MT menunjukkan korelasi kuat pada salinitas 0‰, 5‰, dan 10‰, sedangkan salinitas 15‰ menunjukkan korelasi lemah. Selain itu salinitas 0‰,5‰, dan 10‰ menunjukkan hubungan linier sedangkan 15‰ menunjukkan hubungan tidak linier.

Gambar

Tabel
Grafik perbandingan kadar kadmium di insang ikan nila dengan kadar

Referensi

Dokumen terkait

Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada

Titik 5A yang merupakan titik hilir, memiliki konsentrasi TSS yang lebih besar dibandingkan dengan titik 4A dikarenakan Pasar Ikan menghasilkan buangan padat maupun cair

Penulisan nama pengarang yang mengadung nama keluarga atau marga harus dibalik dan untuk data pengarang yang sama ditulis dengan notasi__________ c. Penulisan nama

Namun, saat peneliti melakukan penelitian di SMPN 18 Banda Aceh masih menggunakan pedoman kurikulum 2013 sebelum revisi, sehingga penilaian keterampilan sikap

Diungkapkan oleh Pace dan Faules (2006:134) bahwa kinerja merupakan tugas fungsional yang berkaitan dengan kemampuan seseorang menyelesaikan pekerjaannya, terutama dalam

Ryu dan Myung (2005) menyatakan bahawa apabila bebanan mental mencapai kemuncaknya, Seseorang itu akan menjadi bosan dan sering melakukan kesilapan. Hal ini dapat kita lihat

memanfaatkan teknologi informasi yang ia miliki untuk penjualan online (mis: pembeli ingin membeli jaring pukat harimau sebanyak 1 ton = senilai Rp. 40jutaan, tentu saja maju

Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase pencapaian indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan