• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL QURAN SURAT-SURAT PEN D ER MELALUI METODE S A S PADA SISW A KELAS II MI PAGERSARI KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20072008 SK R IPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL QURAN SURAT-SURAT PEN D ER MELALUI METODE S A S PADA SISW A KELAS II MI PAGERSARI KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20072008 SK R IPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gela"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 / 2 0 0 8

SK R IPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam

1)^44+41+*%' Otc&:

Nama

NIM

JURUSAN

Ar b a a t u n

114D64B9

Ta r b iy a h

SEKOLAH TINGGIAGAMA ISLAM NEGERI

STAIN SALATIGA

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 1 (satu) naskah 9 Agustus 2008 Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Yth.Ketua STAIN di - Salatiga

Assalamualaikum Wr. Wb

Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : ARBAATUN

NIM : 11406489

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENGHAFAL AL QURAN SURAT-SURAT

PENDEK MELALUI METODE SAS PADA SISWA

KELAS II MI PAGERS ARI KECAMATAN

TLOGOMUL Y O KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah Skripsi Demikian untuk menjadikan periksa

(3)

Surat Pendek Melalui Metode SAS pada Siswa Kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung, Tahun 2007/2008

Nama : ARBAATUN NIM : 11406489

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 2008 Dewan Penguji,

(4)

j aI s j J o '^lLU T L S o ' 'j y j J '

y * ^ V 3 4uT —j g-bJT 3 j ^ » i

“Sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk kepentinganmu apa yang

ada di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu

nikmatnya lahir dan batin'’

(QS. Luqman : 20)

Persembahan:

Skripsi ini ku persembahkan kepada: 1. Ayah bunda

2. Suamiku tercinta Yusuf Fathoni 3. Ananda tersayang:

• Dino Adhitya Saputra • Artika Diana Vera

4. Almamater yang kubanggakan

(5)

Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2007/2008”.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal A1 Quran Surat An Naas setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode SAS(Struktur Analisis Sintetis) pada siswa kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo tahun 2007/2008.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo beijumlah 12 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Yaitu penelitian dilakukan didalam kelas yang diteliti adalah proses pembelajaran kelas dan nilai hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tiga kali Sistem Pembelajaran Remidial, menggunakan metode spiral Kemmis dan Tagart.

Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, dan tes. Observasi dilakukan oleh teman sejawat guru yang lebih senior untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan guru. Sedangkan tes dilakukan oleh peneliti sekaligus guru kelas untuk mengetahui peningkatan nilai hasil belajar siswa mengenai pembelajaran menghafal A1 Quran.

Analisa data yang dilakukan adalah menghitung perolehan nilai siswa dengan membandingkan peningkatannya mulai dari nilai hasil tes pembelajaran awal sebelum menggunakan metode SAS, maupun nilai tes hasil belajar siklus I, II, dan III. Penelitian nilai secara individual, hasil rata-rata kelas, maupun prosentase keberhasilan ketuntasan belajar.

Dari hasil analisis data terbukti metode SAS mampu meningkatkan kemampuan menghafal A1 Quran siswa. Hal ini terbukti dari hasil tes yang terns meningkat melebihi ketuntasan belajar minimal yang ditentukan dengan KKM 70, serta meningkatnya rata-rata kelas dan prosentase keberhasilan pembelajaran setiap siklus. Prosentase keberhasilan awal 25 persen, siklus I 41,6 persen, siklus II 58,33 persen, dan pada pembelajaran remidial 100 persen siswa mengalami ketuntasan belajar.

Kesimpulan bahwa metode SAS efektif diterapkan dalam pembelajaran menghafal A1 Quran, khususnya surat pendek seperti surat Annas.

(6)

melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayahNya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal A1 Quran Surat-Surat Pendek Melalui Metode SAS Pada Siswa Kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2007/2008”.

PTK ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata satu jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

PTK ini selesai tidak lepas dari bantuan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Imam Sutomo selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. Sa’adi, M.Ag selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Drs. Djoko Sutopo selaku ketua Program study ekstensi STAIN Salatiga. 4. Bapak Drs. H. Alfred L, M.Si Dosen Pembimbing.

5. Bapak Norsardi, Kepala MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo.

6. Bapak Arif Rukmoko, S.Pd, dan teman sejawat guru MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo.

7. Rekan guru MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo, yang telah banyak membantu memberikan kesempatan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

(7)

miliki. Oleh karenanya dengan senang hati penulis bersedia menerima kritik dan saran demi perbaikan dan penyempumaan penelitian ini.

Akhimya semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

(8)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR I S I ... vii

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Perumusan M asalah... 2

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

E. Hipotesis Tindakan... ,... 4

F. Definisi Istilah... 4

G. Metode Penelitian... 6

H. Sistematika Penulisan... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 17

A. Menghafal Surat-surat Pendek... 17

B. Metode SAS (Stuktural Anilitik Sintentik)... 21

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 27

(9)

A. Deskripsi Per Siklus Penelitian Pembelajaran ... 36

B. Pembahasan... 46

BAB V PENUTUP... 54

A. Kesimpulan... 54

B. S aran ... 55

DAFTARPUSTAKA ... 56 LAMPIRAN-LAMPIRAN...

(10)

Tabel 2. Daftar NAma Guru MI Pagersari Tahun 2008 ... 28

Tabel 3. Jumlah Siswa MI Pagersari Tahun 2008 ... 28

Tabel 4. Daftar Nilai Siswa Kelas I I ... 37

Tabel 5. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus I ... 39

Tabel 6. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus I I ... 41

Tabel 7. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus I I I ... 43

Tabel 8. Turns Ketuntasan Belajar ... 44 Tabel 9. Peningkatan Prosentase Keberhasilan Pembelajaran Menghafal

(11)

A. Latar Belakang

Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya t^rutama pada masa-masa pertumbuhan yang pertama yaitu masa anak dari umur 0-12 tahun.

Seyogyanya agama masuk ke dal am pribadi anak bersamaan dengan pertumbuhan pribadinya, sejak dalam kandungan. Sebab perkembangan agama pada masa anak teijadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil dalam keluarga. Anak seharusnya mengenal Tuhan melalui orang tua dan keluarganya, karena orang tua adalah guru pertama dan utama bagi seorang anak, namun karena berbagai keterbatasan yang dimiliki orang tua, kenyataan pendidikan agama bagi anak pada masa kecil tidak dapat dilakukan oleh orang tua sendiri tanpa dilakukan oleh orang lain, salah satunya adalah guru di sekolah.

Peranan guru di sekolah dasar khususnya madrasah ibtidaiyah memiliki tugas yang sangat penting, terutama guru kelas rendah yaitu guru kelas I dan II dalam membina perkembangan keagamaan anak didik. Guru Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah hams memiliki pemahaman tentang ilmu jiwa anak, sebab pada masa ini anak berada pada masa pertumbuhan kecerdasan cepat. Khayalan dan fantasi yang subur namun pertumbuhan kemampuan berpikir logis belum maksimal.

(12)

sembahyang, berdoa, membaca A1 Quran atau menghafal ayat-ayat dan surat- surat pendek, sembahyang beijamaah di masjid, mushola atau di sekolah harus dibiasakan sejak kecil.

Masalah pendidikan keagamaan anak, yang teijadi di desa Pagersari secara umum masih sangat kurang, meskipun mayoritas masyarakat desa Pagersari Kecamatan Tlogomulyo beragama Islam. Hal ini terlihat dari kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pagersari masih sangat rendah.

Maka untuk meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa kelas II Madrasah Ibbtidaiyah Pagersari penulis sekaligus guru mengadakan penelitian tindakan kelas dengan dua kali siklus pembelajaran remidial dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal A1 Quran Surat-Surat Pendek Melalui Metode SAS pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pagersari Tahun 2007/2008.”

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

(13)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek siswa kelas II MI Pagersari.

2. Untuk mengetahui kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek menggunakan metode SAS pada siswa kelas II MI Pagersari.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini dijadikan sebagai penunjang mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan agama Islam.

2. Secara Praktis a. Bagi guru

Menambah metode barn untuk mengajarkan A1 Quran khususnya menghafal surat-surat pendek.

b. Bagi siswa

(14)

c. Bagi Sekolah

Sebagai tambahan perbendaharaan perpustakaan sekolah yang berisi tentang upaya peningkatan kemampuan belajar menghafal A1 Quran, sehingga kompetensi siswa tercapai.

E. Hipotesis

Hipotesis atau dugaan awal dari penelitian ini adalah “Metode SAS dapat meningkatkan kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek siswa kelas II MI Pagersari.”

F. Definisi Istilah

1. Upaya Meningkatkan Kemampuan

Untuk menghindari kesalahan pengertian tentang Judul penelitian penulis memberi batasan definisi istilah sebagai berikut:

a. Upaya

Menurut Suharto dan Tata Iryanto, upaya adalah “usaha atau cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu maksud.”1

b. Meningkatkan kemampuan

Sedangkan meningkatkan kemampuan artinya menambah tinggikan kecakapan atau mengembangkan kompetensi

Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan kemampuan adalah usaha atau cara yang dilakukan guru untuk menambah tinggikan kecakapan atau mengembangkan kompetensi siswa. * 2

‘ Suharto, Tata Iryanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia Terbaru, (Surabaya; Indah, 1995, him. 270)

(15)

2. Menghafal

“Berarti apa yang didengar, dilihat, atau dibaca sudah masuk ingatan atau dapat diingat tanpa dilihat, dan mampu mengingat di luar kepala.”J

Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan kemampuan menghafal yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan mengingat apa yang didengar, dilihat, atau dibaca. Indikatomya adalah:

a. kemampuan menghafal nama surat b. kemampuan menghafal kata dal am surat c. kemampuan menghafal kalimat atau ayat

d. kemampuan menghafal seluruh ayat dalam surat 3. A1 Quran surat-surat pendek

Yang dimaksud A1 Quran adalah kumpulan wahyu atau firman Allah yang dibukukan, dan diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW sebagai pegangan bagi umat manusia dan penyempuma kitab-kitab sebelumnya.

Surat-surat pendek adalah surat yang jumlah ayatnya tidak lebih dari 7 ayat misalnya surat Annas, surat A1 Ikhlas dan Surat A1 Falaq. 4. Metode SAS

“SAS adalah singkatan dari Struktural Analitik dan Sintetik. Secara umum SAS memiliki pengertian pengenalan dan pengamatan 3

(16)

keseluruhan secara sepintas maksudnya pengenalan dan pengamatan secara struktural yaitu melihat atau mengenal bentuk dari luar secara umum, kemudian mengenal dan mengamati lebih jauh, secara analitik yaitu melihat atau menganalisa bagian yang terdapat pada struktural dan akhimya mengamati secara mendalam atau sintentik yaitu mengenal fungsi dan kegunaan bagian dal am hubungan struktural sehingga mampu merangkai, memasang, menyatukan.”" Dal am penelitian pembelajaran menghafal surat pendek dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

a. menghafal/membacakan nama surat b. menghafal/melafalkan seluruh surat c. melafalkan ayat demi ayat

d. melafalkan kata demi kata

e. merangkai dan melafalkan kata menjadi kalimat/ayat kemudian ayat menjadi surat

Kegiatan tersebut dilakukan terns menerus secara klasikal maupun individual.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan didalam kelas, yang diteliti adalah proses belajar mengajar dan hasil pembelajarannya. 4

(17)

Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan empat kali pembelajaran. Yaitu satu kali pembelajaran awal sebelum menggunakan metode SAS, kemudian tiga kali siklus pembelajaran menggunakan metode SAS pada siklus I, II dan III.

Adapun setiap tahap siklus pembelajaran terdiri dari empat tahap yaitu:

a. tahap perencanaan tindakan b. tahap pelaksanaan tindakan c. tahap observasi tindakan d. tahap refleksi dan evaluasi

Dari hasil refleksi dan evaluasi kemudian dibuat perencanaan pembelajaran imtuk siklus berikutnya. Demikian seterusnya sampai peneliti merasa telah puas dan mendapatkan hasil penelitian yang akurat. 2. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Pagersari beijumlah 12 sisw a.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo

Kabupaten Temanggung pada siswa kelas II. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Mei dan Juni 2008.

(18)

4. Variabel Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 variabel penelitian yaitu:

a. Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi variabel lain atau sering disebut dengan variabel penyebab.”J

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode SAS terdiri dari: 1. pengenalan dan pengamatan keseluruhan secara sepintas

(struktural)

2. pengenalan dan pengamatan lebih jauh sampai bagian-bagian (analitik)

3. pengenalan dan pengamatan mendalam sehingga dapat memahami (sintetik)

b. Variabel terikat yaitu “variabel yang muncul karena variabel bebas. Variabel terikat disebut juga variabel akibat.”0

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menghafal A1 Quran surt-surat pendek.

Jadi sesuai judul ada 2 obyek pengamatan dalam penelitian ini yaitu metode SAS dan menghafal surat pendek yaitu surat Annas.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Metode Observasi 5 6

(19)

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, maka data yang dicari dengan observasi adalah data proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh observer / kolaborator terhadap proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti, baik pada proses pembelajaran awal maupun pada proses pembelajaran remidial siklus I dan siklus II, III. Observasi dilakuan oleh kolaborator. Klaborator yang dimaksud adalah teman sejawat, tenaga ahli pendidikan, atau siapapun yang peduli terhadap pendidikan. Dalam penelitian ini yang menjadi pengamat atau observer adalah teman sejawat yang lebih senior dimana peneliti melaksanakan penelitian.

Data tentang rencana dan pelaksanaan pembelajaran atau RPP terdiri dari:

1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pembelajaran.

2. Indikator dan tujuan pembelajaran. 3. Materi pembelajaran.

4. Metode dan model pembelajaran. 5. Sumber dan media pembelajaran. 6. Pelaksanaan pembelajaran. 7. Evaluasi pembelajaran.

(20)

Data pada pembelajaran awal harus diobservasi dengan detail oleh kolaborator, sebab data ini nanti akan diperbaiki pada pembelajaran remidial siklus I, II dan III. Sehingga dapat dibuat kesimpulan dan perbandingan keberhasilan kemampuan menghafal siswa terhadap surat-surat pendek sebelum dan sesudah menggunakan metode SAS dalam pembelajaran.

b. Tes Tindakan Kelas

Tes tindakan kelas yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu pre tes dan post tes. Pre tes adalah tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dengan metode SAS diberikan. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Dan pre tes ini gum / peneliti mengetahui kekurangan dan kelemahan siswa terhadap ketercapaian kompetensi yang seharusnya diraih. Sedangkan post tes dilaksanakan setelah pembelajaran siklus I, II dan III, yaitu pembelajaran remidial yang sudah menggunakan metode SAS untuk meningkatkan kemampuan siswa menghafal surat-surat pendek.

Instrumen atau alat ukur tes yang digunakan dalam pre tes dan post tes adalah sama, yaitu berupa tes lisan dengan aspek penilaian sebagai berikut:

1. Memahami nama surat

(21)

4. Menggabungkan ayat menjadi surat 5. Menguasai seluruh ayat dal am surat

Adapun format dan instrumen penilaian terdapat pada bab III dan IV penelitian ini.

c. Pembelajaran Remidial Siklus I, II, III

Yang dimaksud dengan pembelajaran siklus I dan II adalah uji coba dengan pembelajaran ulang materi yang sama, namun dengan menggunakan metode barn yang akan diterapkan sebagai bahan penelitian. Untuk mengkaji keberhasilan penggunaan metode SAS dengan kemampuan menghafal surat-surat pendek, perlu dilakukan pembelajaran ulang beberapa kali. Pembelajaran ulang siklus I dan II serta hasil data yang diperoleh akan dituliskan pada bab III penelitian ini.

Teknik evaluasi dan instrumen yang digunakan dal am pembelajaran remidial secara lengkap akan didiskripsikan pada bab III dan IV penelitian ini. Pembelajaran remidial dimaksudkan untuk menguji tingkat keberhasilan penerapan metode SAS dengan upaya meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek yaitu surat Annas pada siswa kelas rendah khususnya pada siswa kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung.

(22)

kemampuan siswa menghafal surat-surat pendek khususnya surat Annas. Data yang akan dicari adalah:

1. Bagaimana kemampuan menghafal surat Annas siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode SAS oleh guru.

2. Perubahan apa yang terjadi pada kemampuan menghafal surat Annas siswa sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode SAS oleh guru

d. Angket

Untuk memperoleh data, informasi dari responden dan sebagai subjek penelitian, penulis membuat sejumlah pertanyaan mengenai sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian. Angket yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup, karena pada angket sudah tersedia jawaban, sehingga responden hanya memiliki salah satu jawaban yang sesuai dengan pikiran.

Angket digunakan dal am penelitian ini, dimaksudkan agar diperoleh data yang akurat bagi pendukung penelitian.

6. Teknik Analisa Data

Dari hasil perolehan data dilakukan analisa data dengan menggunakan tahap analisa data sebagai berikut:

a. Tahap deskriptif

(23)

pembelajaran remidial pada siklus I maupun siklus II. Data observasi yang diolah adalah hasil dari observasi oleh kolaborator atau teman sejawat maupun hasil observasi oleh peneliti. Pedoman observasi ada pada bab III penelitian ini.

b. Tahap klasifikasi

Yaitu mengelompokkan data yang telah dipaparkan atau dideskripsikan. Perolehan data hasil observasi yang telah didiskripsikan kemudian dikelompokkan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan yaitu dengan menggunakan kriteria prosentase keberhasilan pembelajaran dengan kriteria ketuntasan minimal.

c. Tahap analisa

Yaitu mengenalisa data yang tidak diklasifikasi berdasarkan teori-teori yang ada, termasuk menganalisa kendala yang dihadapi serta altematif pemecahannya. Data yang telah diklasifikasikan kemudian dianalisa prosentase keberhasilan atau ketuntasan pembelajaran maupun prosentase kegagalannya, dicari penyebab kegagalan kemudian dicarikan pemecahan masalah.

d. Tahap interpretasi

(24)

e. Tahap evaluasi

Yaitu tahap penilaian dengan mengevaluasi hasil interpretasi. Dari penafsiran atau interpretasi peneliti, dilakukan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran berdasarkan data yang diperoleh.

Analisis kuantitatif ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. untuk menilai ulanga atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Dengan: X = Nilai rata-rata

XX = Jumlah semua nilai siswa XN = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Adapun langkah-langkah analisis data sebagaimana yang ditawarkan oleh Lexy Moleong yaitu dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah kemudian mengadakan reduksi yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi dan selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan7.

(25)

Metode ini digunakan untuk menjelaskan keterangan- keterangan dari pihak guru dengan selalu memperhatikan sisi mana suatu analisis dikembangkan secara berimbang dengan melihat kekurangan dan kelebihan dengan melihat obyek penelitian.

Untuk menjaga keabsahan data penelitian dilakukan pengamatan dan pencarian data dengan tekun dan teliti, yaitu dengan jalan mencermati kejanggalan-kejanggalan dan keterangan yang kurang jelas kemudian meminta untuk mempeijelas keterangan- keterangan yang masih janggal.

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencpai skor 65% atau nilai 65 dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdpat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

n _ I siswa yang tuntas beiajar 1AAO/ Y — --- ---x 1UU%

E siswa

H. Sistematika Penelitian

(26)

penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data dan analisis data.

Bab II berisi kajian pustaka, terdiri dari pengertian judul, yaitu kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek, pengertian dan pelaksanaan SAS.

Bab III, pelaksanaan penelitian berisi tentang diskripsi pelaksanaan siklus I, II, dan III meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan / pengumpulan data dan refleksi.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan memuat diskripsi per siklus pembelajaran berisi data hasil pengamatan / wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasan flap siklus.

(27)

A. Menghafal Surat-surat Pendek

1. Upaya meningkatkan kemampuan

Upaya peningkatkan kemampuan artinya adalah cara yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi atau kompetensi dal am hal ini memahami tulisan huruf maupun lafal atau ucapan.

Berbicara mengenai upaya peningkatan kemampuan tidak dapat dipisahkan dengan efisiensi, upaya belajar dan efisiensi hasil belajar. “Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya.”6

Ada dua macam efisiensi siswa yang dapat dicapai yaitu efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar.

Efisiensi usaha belajar adalah suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dal am usaha yang minimal. Usaha dal am hal ini segala sesuatu yang digunakan untuk mendapat hasil belajar yang memuaskan, seperti : tenaga dan pikiran, waktu, peralatan belajar, dan lain-lain hal yang relevan dengan kegiatan belajar.

(28)

Efisiensi hasil belajar adalah sebuah kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.

Selain efisien ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar sebagai upaya peningkatan kemampuan antara lain:

1. Faktor internal, (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa;

2. Faktor ekstemal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa;

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering sekali berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor ekstemal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor ekstemal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang high- achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah)

(29)

profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan- kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.

Kecuali itu faktor lupa dan kejenuhan belajar dapat menjadi penghambat peningkatan kemampuan siswa terutama kemampuan menghafal.

Dari pengalaman sehari-hari, kita memiliki kesan seakan-akan apa-apa yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal kita. Padahal, meriurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita pelajari, kalau memang sistem akal kita mengolahnya dengan cara yang memadai, semuanya akan tersimpan dalam sub sistem akal permanen kita.

Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Acapkali teijadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.

(30)

lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.

2. Menghafal surat-surat pendek Annas a. Pengertian menghafal

Menghafal berarti “apa yang didengar, dilihat, atau dibaca sudah masuk dalam ingatan atau dapat diingat tanpa dilihat dan mampu mengingat diluat kepala

Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan kemampuan menghafal yaitu suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan mengingat apa yang didengar, dilihat, atau dibaca di luar kepala tanpa membaca atau melihat kembali.

b. A1 Quran surat-surat pendek

Yang dimaksud A1 Quran adalah kumpulan wahyu dan firman Allah yang dibukukan dan diturunkan kepada nabi Muhamad SAW sebagai pegangan bagi umat manusia dan penyempuma kitab-kitab sebelumnya.

Surat-surat pendek adalah surat yang jumlah ayatnya tidak lebih dari 7 ayat. Surat pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah surat Annas.

Surat Annas sebagai berikut:

^ y , J j £ 1 7

(31)

iSTviiU

j *~ Cr?

,*»r ^ . > „ „ .fr

U l JJwL^> ^ __| l ^a J>

lT ^ Tj

Lafaznya:

1. Bismillahir rahmaanirrahiim.

2. Qul a’uudzu burabbinnaas. 3. Malikinnas.

4. Ilaahinnaas.

5. Min syarril waswaasil khonnaas. 6. Alladzzi Yuwaswisufii shuduurinnaas. 7. Minal jinnati wannaas.

B. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) 1. Pengertian umum

“Pengertian struktural Analitik Sintetik (SAS) secara umum mengandung maksud:

a. pengenalan dan pengamatan keseluruhan (Struktural) secara sepintas; b. pengenalan dan pengamatan lebih jauh (analitik) sampai

(32)

c. pengenalan dan pengamatan mendalam (sintetik) sehingga dapat memahami.

Pengenalan dan pengamatan keseluruhan secara sepintas maksudnya pengenalan dan pengamatan secara struktural yaitu melihat

Contoh: Seseorang melihat bentuk mobil secara umum atau global, ia hanya mengenal bentuk umum mobil sehingga dikenal bentuk mobil sedan, bus, jeep dan sebagainya. Begitu pula pada struktur lafad:

ia melihat bentuk struktur secara keseluruhan. Ia belum melihat secara terperinci bagian-bagian huruf yang terdapat pada struktural lafad tersebut.

Pengenalan dan pengamatan lebih jauh maksudnya pengenalan dan pengamatan secara analitik yaitu melihat atau menganalisa bagian- bagian yang terdapat pada struktural.

Contoh: Seseorang setelah mengenal bentuk mobil secara keseluruhan, ia melihat bagian-bagian yang terdapat pada mobil. Misalnya: gas, rem, setir, ban, kaca spion dan sebagainya. Begitu pula pada lafad:

Ia melihat bagian lafad dan huruf yang terdapat pada lafad tersebut. Misalnya: huruf awal, huruf tengah, huruf akhir dan huruf hijaiyah.

8 Fatahuddin, Membaca dan Menulis H uruf Al Quran, (Jakarta; Serajaya, 1982, him. 9) c.

(33)

Pengenalan dan pengamatan mendalam maksudnya pengenalan dan pengamatan secara sintetik yaitu mengenal fiingsi dan kegunaan bagian-bagian itu dalam hubungan struktural sehingga dapat merangkai, memasang atau menyatukan.

Contoh: Seseorang yang telah mengenal dan mengamati bagian-bagian yang terdapat pada mobil ia mampu memasang dan menggunakan bagian- bagian tersebut karena telah mengenal fiingsi bagian-bagian. Misalnya: Gas untuk mengatur kecepatan, rem untuk berhenti dan stir untuk mengatur arah peijalanan. Demikian pula setelah orang itu mengenal fiingsi huruf yang terdapat pada struktur

Pelaksanaan metode SAS harus benar-benar diarahkan agar anak dapat memahami dan menghayati sesuatu yang dipelajarinya. Oleh karena itu perlu ditempuh tahap-tahap sebagai berikut:

a) Tahap pengenalan bentuk struktur global, keseluruhan atau totalitas; b) Tahap pengertian, yaitu pengenalan lebih lanjut dengan cara analisa

untuk mengetahui bagian-bagian bentuk struktur;

c) Tahap pendalaman dengan cara sintesa yaitu pemahaman lebih lanjut sampai tingkat penghayatan.

2. Pengertian Metode SAS

(34)

struktur dan analisa sintesa disebut metode SAS. Dengan kata lain metode SAS berarti cara penyampaian bahan pelajaran dan guru menganalisa dan mensintesakan struktur bahan pelajaran dal am pencapaian tujuan pengajaran.”*

Pada pelaksanaan metode SAS diperlukan alat peraga, alat bantu dan alat-alat lainnya. Metode adalah alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Berhasilnya pengajaran tidak ditentukan oleh suatu metode saja, tetapi yang sangat menentukan adalah guru yang baik yaitu guru yang menyadari tujuan pengajaran, kreatif, aktif dan variatif dalam melaksanakan metode mengajar sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sesuatu metode.

3. Dasar-Dasar Metode SAS a. Dasar Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang sangat penting. Suatu struktur atau kalimat dapat dipahami, bila tersusun atas kata atau lafad yang mengandung arti.

Contoh: Lafad:

berarti: “Dengan nama Allah Yang Maha Penyayang lagi Pengasih.” Karena lafad tersebut mengandung arti, maka dapat dianalisa dan disintesa sehingga fungsi huruf dan lafad dapat dipahami dan dihayati.

(35)

b. Dasar Ilmu Jiwa

Berdasarkan pandangan llmu Jiwa Gestalt yang mula-mula dipelopori oleh para ahli ilmu jiwa di Jerman Barat seperti Wolfgang Kohler, Kurt Lewin, Koffkha dan lainlain, bahwa pengenalan dan pengamatan pertama terhadap sesuatu dimulai dari pengamatan struktur keseluruhan atau totalitas.

Setiap orang memiliki sifat jiwa ingin mengenal atau mengetahui bagian-bagian. Oleh karena itu pengamatan struktur secara keseluruhan atau totalitas dipeijelas dengan cara menganalisa dan mensintesakan bagian-bagian yang terdapat pada struktur, sehingga fungsi yang terdapat pada masing-masing bagian dapat dipahami dan dihayati. Dengan demikian sifat jiwa ingin mengenal atau sifat jiwa melit melalui metode SAS dapat dipenuhi.

c. Dasar Pendidikan

Proses pendidikan berlangsung antara pendidik dan anak didik. Kedua-duanya harus berfungsi sebagai subyek. Dulu orang berpendapat bahwa guru atau pendidik sebagai subyek dan murid atau anak didik sebagai obyek. Pendapat tersebut salah, karena sekarang pendidik dan anak didik sebagai subyek, kedua-duanya aktif.

(36)

perhatian dan usaha agar anak didik bekeija secara aktif dan kreatif melakukan tugas sesuai dengan kesadaran anak didik masing-masing.

Pada waktu menganalisa dan mensintesakan struktur harus diusahakan pula agar anak didik dapat melakukan cara menganalisa dan mensintesa. Anak didik harus aktif untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan pendidik mengenai bagaimana dan mengapa. Dengan demikian anak didik akan aktif sehingga benar- benar merupakan subyek.

“Penggunaan metode SAS didasarkan pada tiga hal yaitu dasar bahasa, dasar ilmu jiwa, dan dasar pendidikan ” 10

(37)

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Madrasah Ibtidaiyah Pagersari terletak di desa Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung. Sekolah ini didirikan pada tahun 1970 tepatnya pada tanggal 1 April 1970 oleh Swadaya masyarakat desa setempat.

Jarak tempuh atau lokasi sekolah adalah 5 kilometer dari kota kecamatan. 12 kilometer dari kota kabupaten dan 92 kilometer dari ibukota provinsi.

Pengurus sekolah ini terdiri dari beberapa orang, masyarakat desa setempat.

Tabel 1. Pengurus MI Pagersari

NO JABATAN NAMA

1 Pelindung Kepala Desa

2 Ketua Muhroni

3 Sekretaris Sukamto

4 Bendahara Suwardi

5 Pembantu Umum - Mulyo Iswanto - Hadi Mujono (Sumber : Data MI Pagersari 2008)

(38)

Tabel 2. Daftar Nama Guru MI Pagersari Tahun 2008 5 Riri Rahmawati Guru Kelas IV 6 Wahyu Retnoningrum Guru Kelas V 7 Arif Rukmoko, S.Pd Guru Kelas VI (Sumber : Data MI Pagersari 2008)

Tabel 3. Jumlah Siswa MI Pagersari Tahun 2008

NO KELAS JUMLAH SISWA

(Sumber : Data MI Pagersari 2008)

B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus Pembelajaran 1. Pelaksanaan Siklus I

a. Rencana Tindakan

(39)

pertimbangan dari kepala sekolah dan guru agama di sekolah. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

2) Menyusun lembar observasi dan lembar angket untuk siswa. Lembar observasi digunakan oleh obserber / kolaborator yaitu seseorang yang lebih ahli yang melakukan pengamatan terhadap pembelajaran guru dan hasil yang diperoleh siswa. Sedang lembar angket digunakan oleh peneliti untuk siswa sebagai cara mempermudah peneliti mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran term as uk lembar wawancara.

3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran seperti lembar keija siswa atau lembar penelitian.

4) Mempersiapkan soal tes untuk siswa sebagai instrumen penilaian yang akan diberikan pada akhir pembelajaran atau akhir siklus. Soal tes disusun oleh peneliti digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dengan pertimbangan kepala sekolah dan guru yang lebih senior.

b. Pelaksanaan Tindakan

(40)

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar siswa

dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Guru sekaligus peneliti dibantu oleh dua orang pengamat yaitu kepala sekolah dan teman sejawat yang lebih ahli (guru senior) mengamati partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran di kelas.

c. Observasi / Pengumpulan data

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah itu juga dilakukan wawancara dan memberikan angket kepada seluruh siswa sebagai subyek penelitian.

d. Refleksi

Data yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan observer yaitu kolaborator yang lebih ahli, dalam penelitian ini adalah guru senior dan kepala sekolah. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara melakukan penelitian terhadap proses yang teijadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Setelah itu mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul, agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus II. Adapun hasil pada siklus pertama adalah sebagai berikut:

(41)

2. Jumlah siswa belum tuntas 7 orang 3. Nilai tertinggi 75

4. Nilai terendah 60

5. Nilai rata-rata siswa 67,58

Dari hasil tersebut menunjukkan nilai masih jauh dari kriteria keberhasilan dan ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu nilai rata- rata minimal sebesar 70. Oleh karenanya dilanjutkan penelitian pada siklus kedua.

2. Pelaksanaan Siklus II a. Rencana Tindakan

Persiapan atau rencana yang dilakukan pada siklus II ini memperhatikan hasil refleksi pada siklus I, persiapan atau rencana tindakan pada siklus II meliputi:

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2) Mempersiapkan lembar observasi tahap 2.

3) Mempersiapkan pedoman wawancara dan lembar angket tahap 2. 4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran (alat peraga

tempel surat An Nas.

5) Mempersiapkan soal tes sebagai instrumen penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran tahap

(42)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada dasamya sama seperti pada siklus I yaitu guru sebagai peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah dibuat.

Pada siklus II metode dan model pembelajaran masih sama seperti pada siklus I yaitu pembelajaran menghafal surat-surat pendek Annas dengan metode SAS.

c. Observasi / Pengumpulan Data

Observasi dilakukan oleh peneliti dibantu pengamat lain atau kolaborator dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan sama seperti lembar observasi pada siklus I. setelah itu dilakukan wawancara dan pemberian angket siswa seperti pada siklus I.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I

dengan siklus II, apakah ada peningkatan kemampuan menghafal surat-surat pendek Annas atau tidak. Jika belum terdapat peningkatan / belum puas, maka siklus pembelajaran berikutnya akan diulang kembali pada siklus III. Hasil pembelajaran pada siklus kedua adalah: 1. Jumlah siswa tuntas meningkat menjadi 7 orang.

2. Jumlah siswa belum tuntas 5 orang. 3. Nilai tertinggi 77.

(43)

5. Nilai rata-rata 70,33.

Dari hasil pembelajaran siklus II teijadi peningkatan jumlah siswa tuntas dan juga peningkatan nilai rata-rata kelas. Namun demikian masih perlu dilakukan uji coba pembelajaran siklus yang ketiga.

3. Pelaksanaan Siklus III a. Rencana Tindakan

Persiapan rencana tindakan pada siklus III memperhatikan hasil refleksi pada siklus II dengan beberapa perubahan yang sesuai. Persiapan rencana pembelajaran pada siklus III sebagai berikut:

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2) Mempersiapkan lembar observasi tahap 3

3) Mempersiapkan pedoman wawancara dan lembar angket tahap 3 4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran.

5) Mempersiapkan soal tes sebagai instrumen penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran tahap 3.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III pada dasamya sama seperti pada siklus I dan II yaitu guru sebagai peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah dibuat.

(44)

c. Observasi / Pengumpulan Data

Observasi atau pengumpulan data pada siklus III masih tetap dilakukan oleh peneliti dibantu kolaborator dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Lembar observasi yang digunakan sama dengan lembar observasi siklus I dan II. Kemudian dilakukan wawancara dan pemberian angket kepada siswa seperti pada siklus sebelumnya.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus III digunakan selain untuk membedakan hasil peningkatan kemampuan siswa menghafal surat-surat pendek Annas juga digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan metode SAS dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat-surat pendek Annas. Hasil dari refleksi juga sekaligus dapat digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.

Hasil pembelajaran remidial pada siklus ketiga adalah:

1. Seluruh siswa beijumlah 12 orang memperoleh diatas KKM. 2. Nilai tertinggi yang dicapai 87.

3. Nilai terendah 70.

4. Rata-rata nilai kelas 75,41 diatas persentase keberhasilan minimal yang ditetapkan yaitu 70.

(45)

2007/2008 ini dilaksanakan dengan tiga kali siklus pembelajaran remidial. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis Taggart dengan gambar sebagai berikut:

Keterangan:

1. Perencanaan Siklus 1 2. Tindakan Siklus 1 3. Observasi Siklus 1 4. Refleksi Siklus 1 5. Perencanaan Siklus 2 6. Tindakan Siklus 2 7. Observasi Siklus 2 8. Refleksi Siklus 2 9. Perencanaan Siklus 3

10. Tindakan Siklus 3 11. Observasi Siklus 3 12. Refleksi Siklus 3

(46)

Pada bab empat adalah pendiskripsian hasil penelitian dan pembahasan tiap siklus penelitian pembelajaran meliputi data hasil pengamatan / wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan serta pembahasannya.

A. Deskripsi Per Siklus Penelitian Pembelajaran 1. Pembelajaran Awal

Pembelajaran awal dilakukan dengan seting kelas berbentuk klasikal biasa, dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan, secara lengkap RPP awal dapat dilihat pada lembar lampiran.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakaan dengan tiga fase yaitu kegiatan awal terdiri dan tanya jawab tentang surat Annas, mengarahkan siswa untuk menyimak penjelasan tentang lafal surat tersebut serta tajwidnya dan menghafalkannya. Kegiatan inti adalah menghafal surat Annas berulang-ulang secara bersama atau klasikal. Sedangkan kegiatan akhir memberi tugas dengan praktek mengulang-ulang surat lengkap dengan bacaan yang benar.

(47)

Tabel 4. Daftar Nilai Siswa Kelas II Materi Pembelajaran : Menghafal surat Annas Kriteria Ketuntasan Minimal: 70% atau n ilai: 70

No Nama Siswa Nilai

Data : hasil tes formatif pembelajaran awal

(48)

Melihat hasil prosentase keberhasilan yang sangat rendah peneliti

sebagai guru kelas merencanakan pembelajaran remidial dengan menggunakan metcxle pembelajaran yang lain yaitu metode Struktural Analisis Sintesis (SAS) pada materi pembelajaran menghafal A1 Quran secara individual atau kelompok.

2. Pembelajaran Remidial Siklus I

Untuk meningkatkan kemampuan menghafal A1 Quran khususnya surat Annas peneliti mencoba melaksanakan pembelajaran menghafal A1 Quran Surat Annas dengan rencana pelaksanaan pembelajaran baru, metode baru, seting kelas yang baru dan tes formatif yang baru.

Pada pembelajaran remidial siklus I ini seting kelas berbentuk kelompok, tiap kelompok 3 orang siswa.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan sistem pembelajaran PAKEM yang melibatkan langsung seluruh siswa dalam suasana yang menyenangkan, siswa ikut aktif dal am pembelajaran. Langkah pertama guru memberikan contoh menghafal surat Annas secara langsung, siswa mengamati, guru meminta siswa mempraktekkan secara kelompok, bergantian tiap kelompok tiga orang, guru melakukan pengamatan.

(49)

benar. Demikian hingga seluruh siswa mendapatkan giliran, secara

individual.

Langkah ketiga guru meminta siswa kembali kedalam kelompok masing- masing, kemudian meminta siswa dalam kelompok menghafal kata demi kata dalam surat Annas, guru dan kolaborator mengamati proses tersebut. Kemudian guru meminta setiap siswa dalam kelompok melafalkan kata menjadi rangkaian kalimat secara benar.

Dalam pembelajaran tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus I Materi Pembelajaran : Menghafal Surat Annas

Kriteria Ketuntasan Minimal: 70% nilai 70

No Nama Siswa Jumlah Nilai Keterangan

(50)

No Nama Siswa Jumlah Nilai Keterangan

Jumlah Nilai 811

Nilai Tertinggi 75

Nilai Terendah 60

Rata-Rata 67,58

Data : Hasil tes lisan (perbuatan) tes formatif siklus I

Dari hasil perolehan tes lisan siklus I didapat hasil peningkatan nilai siswa, 1 orang siswa mendapatkan nilai tuntas, 4 orang siswa

mendapatkan nilai lebih dan 7 orang siswa belum mendapatkan keberhasilan. Dari nilai di atas prosentase keberhasilan mengalami peningkatan dari 25 persen menjadi 41,66 persen.

Selain nilai tes formatif peneliti sekaligus guru juga menghitung skor yang dihasilkan dari wawancara dengan siswa. Hasil tes dan wawancara siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam melaksanakan hafalan A1 Quran.

3. Penerapan Siklus II

(51)

formatif siklus II. Lembar-lembar instrumen tersebut dapat dilihat

selengkapnya pada lampiran penelitian ini.

Pada pembelajaran siklus II ruang yang digunakan untuk pembelajaran adalah ruang mushola, bentuk kelas adalah kelompok masih seperti pada siklus I. materi pembelajaran masih menghafal A1 Quran dengan becaan surat Annas secara benar.

Langkah pembelajaran masih sama dengan pembelajaran pada siklus I, namun pada siklus ini guru memberi contoh membaca bacaan dengan tajwid yang benar. Siswa maju satu per satu, membaca dengan tajwid berulang-ulang hingga benar, guru mengamati sekaligus melakukan penelitian.

Dari hasil pengamatan dan penilaian pembelajaran siklus II

diperoleh hasil tes siswa sebagai berikut:

Tabel 6. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus II Materi Pembelajaran : Menghafal Surat Annas

Kriteria Ketuntasan Minimal: 70% nilai 70

(52)

No Nama Siswa Nilai Akhir

Data : Hasil tes formatif (percobaan)

Melihat hasil perolehan nilai tes siswa pada siklus II didapat peningkatan hasil individual maupun klasikal secara individu kemampuan siswa meningkat dari 5 orang siswa tuntas pada siklus I menjadi 7 orang siswa mendapat nilai diatas ketuntasan minimal perolehan.

Pada siklus II prosentase keberhasilan mencapai 58,33 persen,

(53)

4. Penerapan Siklus III

Berdasarkan hasil diskusi pada saat refleksi antara kolaborator dan peneliti serta perolehan nilai siswa, hasil skor angket dan wawancara, maka pembelajaran remidial pada siklus III dilaksanakan. Untuk itu guru sebagai peneliti merencanakan kembali serta membuat instrumen penelitian yang akan digunakan pada siklus III seperti RPP, lembar observasi, lembar wawancara dan instrumen tes formatif, selengkapnya lembar tersebut dapat dilihat pada lampiran penelitian ini.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III, baik tempat, cara pembelajaran maupun materi pembelajaran masih sama dengan pembelajaran pada siklus ke II.

Pada akhir pembelajaran siklus III didapat perolehan nilai sebagai berikut:

Tabel 7. Daftar Nilai Siswa Kelas II Siklus III Materi Pembelajaran : Menghafal Surat Annas

Kriteria Ketuntasan Minimal: 70% nilai 70

(54)

No Nama Siswa Nilai Akhir

Data : Hasil tes formatif siklus III

Dari tabel perolehan nilai siswa dapat dilihat peningkatan perolehan nilai sebesar 41,67 persen yaitu dari 58,33 persen pada siklus

pemberlajaran II menjadi 100 persen tingkat keberhasilan pada pembelajaran siklus III. Demikian pula yang teijadi pada skor penilaian angket dan wawancara pada siklus III teijadi peningkatan. Dari jumlah siswa 12 orang, yang mencapai nilai tuntas minimal sebanyak 5 orang. Nilai diatas ketuntasan minimal 7 orang. Jadi 12 orang siswa semua mengalami belajar tuntas.

Tabel 8. Turns Ketuntasan Belajar Siswa Kelas II MI Pagersari

Materi : Kemampuan menghafal surat pendek Annas

No Kriteria Turus Jumlah

1 Batas ketuntasan minimal

mi

5 2 Diatas ketuntasan minimal mi ii 7 3 Dibawah ketuntasan minimal 0

Jumlah 12 12

(55)

Tabel 9. Peningkatan Prosentase Keberhasilan Pembelajaran Menghafal A1 Quran

No Pembelajaran

Belum Tuntas Tuntas Jm l

Siswa %

Jm!

Siswa %

1 Pembelajaran awal 9 75% 3 25%

2 Siklus I 7 58,33 % 5 41,6%

3 Siklus II 5 41,66% 7 58,33 %

4 Siklus III 0 0% 12 100%

Dari tabel diatas dapat diperoleh gambaran peningkatan kemampuan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Prosentase keberhasilan

Pembela- Pembela- Pembela- Pembela­ jaran jar an jar an jar an

awal siklus I siklus II siklus III

Tahap pembelajaran

(56)

peningkatan yang signifikan, berarti data tersebut sekaligus dapat menjawab hipotesis penelitian sebagai indikator keberhasilan bahwa metode SAS mampu meningkatkan kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek khususnya surat A1 Iklas dan Annas siswa kelas II MI Pegersari Kecamatan Tlogomulyo Tahun 2007/2008.

B. Pembahasan

1. Pembelajaran Awal

Dari hasil perolehan nilai ulangan pada akhir pembelajaran awal sebelum dilaksanakan dengan metode Struktur Analisis Sintesis didapat hasil yang belum memuaskan. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 70% atau lebih hanya terdapat 3 orang siswa dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 12 orang Madrasah Ibtidaiyah Pagersari Tlogomulyo.

Menurut pengamatan peneliti sekaligus guru kelas dan kolaborator yaitu guru senior yang ikut mengamati proses pembelajaran, diketahui bahwa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung hanya guru dan siswa tertentu saja yang aktif dalam pembelajaran. Demikian pula kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas juga kurang maksimal tidak semua tugas yang diberikan guru dapat dikeijakan seluruhnya dengan benar dan tepat waktu.

(57)

pelajaran menghafal surat pendek. Kondisi ini berbeda sekali dibanding ketika siswa mengikuti pembelajaran lapangan misalnya pelajaran olah raga dan kesehatan. Pada pembelajaran yang memerlukan aktivitas ini siswa terlihat sangat gembira dan melaksanakan dengan antusias.

Berdasarkan hal tersebut peneliti sebagai guru meminta bantuan teman sejawat yaitu guru yang lebih senior untuk mengidentifikasi kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan hasil diskusi tersebut terungkap beberapa permasalahan pada pembelajaran awal antara lain:

a. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sangat rendah. b. Siswa tidak mampu menghafal surat pendek yang diberikan dengan

benar.

c. Siswa tidak dapat menghafal surat pendek secara benar. d. Siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran.

Selain itu dari hasil refleksi pembelajaran awal ini ditemukan pula faktor-faktor penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran diantaranya:

a) Kurangnya contoh pelafalan guru yang jelas dan benar

b) Sedikitnya latihan pelafalan sehingga ketrampilan menghafal siswa rendah.

c) Keberanian bertanya dan mencoba sangat kurang.

(58)

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan terfokus pada bagaimana meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek dengan penerapan metode SAS pada siswa kelas

II MI Pagersari Tlogomulyo dilakukan?

2. Siklus Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dal am penelitian ini dilaksanakan dengan tiga kali siklus. Adapun setiap siklus perbaikan terdiri dari empat tahapan yaitu persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan observasi, dan refleksi.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dan kegagalan tiap siklus perbaikan pembelajaran, dilakukan analisis cermat terhadap data yang diperoleh sebagai hasil pembelajaran.

a. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan

(59)

2. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap siswa dengan cara bertanya secara langsung kepada siswa bagaimana pendapat mereka tentang penerapan metode SAS dal am pembelajaran menghafal surat-surat pendek. Wawancara ini dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara yang telah disusun.

3. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dan mengumpulkan hasil tes yang telah diberikan.

4. Metode Tes

Untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan perbaikan pembelajaran dilakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan tes. Soal tes yang telah dibuat kemudian diberikan kepada seluruh siswa untuk dikerjakan secara individu.

Dalam penelitian ini tes yang dilakukan berupa tes perbuatan atau performance tes, yaitu siswa melakukan kegiatan praktek menghafal surat pendek secara individual.

b. Instrumcn Penelitian

(60)

1) Lembar observasi

Berdasarkan aspek-aspek pembelajaran menghafal A1 Quran surat-surat pendek dengan SAS maka, kemampuan membaca yang diukur dalam penelitian ini adalah:

a. Kemampuan menghafal nama surat b. Kemampuan menghafal kata c. Kemampuan menghafal kalimat

d. Kemampuan menghafal kalimat menjadi surat

Secara lengkap lembar observasi yang diukur beserta hasil observasi dapat dilihat pada lampiran.

2) Pedoman Wawancara

Instrumen wawancara disusun untuk menanyakan dan mengetahui hal-hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada saat observasi. Selain itu juga untuk mempermudah peneliti dalam melakukan tanya jawab tentang bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran. 3) Dokumentasi

(61)

dilaksanakan pada akhir pertemuan dan akhir siklus pembelajaran. Foto berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan penting didalam kelas dan menggambarkan partisipasi siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan hasil tes berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar daya serap dan pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan.

4) Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini terdapat dua tes yang diberikan pada siswa yaitu tes akhir pertemuan awal dan tes akhir siklus pembelajaran perbaikan. Tes akhir pertemuan pembelajaran awal digunakan untuk menunjukkan seberapa besar daya serap dan pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan. Tes ini dikeijakan oleh siswa secara individu. Tes dilaksanakan secara praktek dengan cara menghafal surat pendek. Sedangkan tes yang akhir siklus pembelajaran perbaikan atau remidial I, II dan III digunakan untuk menunjukkan hasil belajar yang dicapai pada setiap siklus, bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar yaitu kemampuan menghafal A1 Quran siswa setelah pembelajaran menggunakan metode SAS dilakukan.

c. Teknik Analisa Data

(62)

hasil wawancara yang dilaksanakan dengan siswa pada akhir siklus dan tes hasil belajar.

1) Analisa Data Observasi

Data observasi yang telah diperoleh kemudian diprosentase. Dengan demikian dapat diketahui sejauhmana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran. Hasil analisis data observasi kemudian disajikan secara diskriptif.

2) Analisis Hasil Wawancara

Hasil wawancara dengan siswa dianalisis secara kualitatif diskriptif untuk melengkapi dari hasil angket sehingga diperoleh data mengenai respon siswa terhadap pembelajaran secara lebih akurat.

3) Analisis Hasil Tes Belajar

Hasil tes belajar siswa pada akhir pembelajaran awal diprosentase. Nilai yang diperoleh menjadi bahan pedoman keberhasilan pembelajaran awal. Sekaligus sebagai pembanding keberhasilan pembelajaran siklus-siklus berikutnya.

(63)

d. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1) Meningkatnya kemampuan siswa dalam menghafal A1 Quran dengan benar yang dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, maupun dari hasil peningkatan prosentase angket siswa yang diamati melalui aspek berikut:

a. Kemampuan menghafal kata b. Kemampuan menghafal kalimat

c. Kemampuan menghafal kata menjadi kalimat d. Kemampuan menghafal kalimat menjadi surat

(64)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab IV yaitu hasil tes pembelajaran awal, perbaikan pembelajaran siklus I, II dan III dari penelitian tindakan kelas beijudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Menghafal A1 Quran Surat-Surat Pendek melalui Metode SAS pada Siswa Kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2007/2008” dapat diambil data sebagai berikut:

No Siklus Tuntas Tidak

Tuntas Tertinggi Terendah

Rata-rata

1 Awal 3 9 71 55 63,91

2 Siklus I 5 7 75 60 67,58

3 Siklus II 7 5 77 63 70,33

4 Siklus III 12 - 87 70 75,41

Pada akhir siklus III seluruh siswa mendapatkan nilai diatas ketuntasan minimal, dengan prosentase keberhasilan 100%.

Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan:

1. Untuk meningkatkan kemampuan menghafal A1 Quran siswa kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo, guru berupaya dengan memberikan pembelajaran melalui metode SAS (Struktural Analitik Sintetik).

(65)

siswa, hal ini terlihat dari kenaikan nilai siswa diatas ketuntasan nilai minimal dan prosentase keberhasilan kelas yang terns meningkat pada tiap siklus pembelajaran. Persentase keberhasilan awal 25 persen, siklus I 41,6 persen, siklus II 58,33 persen, dan siklus III 100 persen

B. Saran

Dari hasil kesimpulan tersebut, beberapa hal dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dal am pembelajaran khususnya pembelajaran menghafal A1 Quran diantaranya adalah:

1. Metode SAS terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menghafal A1 Quran terutama pada kelas rendah misalnya kelas I, II, dan III.

(66)

Fatahudin, Membaca dan Menulis H urufAl Quran, Jakarta, Sekar Jaya, 1982.

Hanifah Abu, Cara Belajar A l Quran, Semarang, Toha Putra, 1981.

Humam As’ad. Cara Cevat belajar Membaca A l Quran, Yogyakarta, Balitbang LPTG, 1990.

Purwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. 1982.

Rasjid Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung, Sinar Barn Algensindo, 2000.

Sutopo Djoko, Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian, Salatiga, STAIN, 2008.

Syah Muhibbin, Psikologi Belajar, Ciputat, Logos Wacana Ilmu, 1999.

Yusuf AM, Penilaian Hasil Belajar, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, 2007.

(67)

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, II dan III Lampiran 4. Lembar Observasi

Lampiran 5. Lembar Instrumen Penilaian Lampiran 6. Lembar Penilaian

Lampiran 7. Dokumentasi Pembelajaran (Foto) Lampiran 8. Surat Pemyataan Teman Sejawat

(68)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

No Hari /Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Pengajuan Judul

2 19 Mei 2008 Pembuatan Proposal 3 22 Mei 2008 Pengajuan Bab I 4 22 Mei 2008 Pengajuan Bab II

5 29 Mei 2008 Penelitian Pembelajaran Awal 6 2 Juni 2008 Penelitian Pembelajaran Siklus I 7 5 Juni 2008 Penelitian Siklus II

8 8 Juni 2008 Penelitian Siklus III 9 16 Juni 2008 Pengajuan Bab III

10 28 Juni 2008 Pengajuan Bab IV dan Bab V 11 Penyusunan Lampiran dan Cover

12 Munakhosah

Pagersari, Mei 2008 Peneliti / Guru Kelas

(69)

Nama Sekolah

Mampu melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dal am jus amma dengan baik.

Melafalkan, hafal dan gemar membaca surat AnNass

4 x 35 menit I - II

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti pembelajaran “Surat An Nass” siswa dapat melafalkan surat Annas dan menghafalnya dengan baik.

B. MATERI PEMBELAJARAN

- Bertanya kepada siswa tentang surat An Nass

- Mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang cara melafalkan surat An Nass dan menghafal dengan baik.

b. Kegiatan Inti:

- Siswa praktek melafalkan surat An Nass Siswa menghafalkan surat An Nass

Siswa membiasakan praktek membaca surat An Nass c. Kegiatan Akhir:

(70)

F. ALAT / SUMBER BELAJAR

Buku mata pelajaran Quran Hadist jilid 1 untuk Madrasah Ibtidaiyah Menara Kudus Tiga Serangkai

^ Ensiklopedi Islam untuk pelajar

G. PENILAIAN

a. Teknik : tes tertulis, tugas-tugas b. bentuk Instrumen : Pilihan ganda dan uraian c. Contoh Instrumen :

Pagersari, 21 April 2008 Mengetahui,

Guru Kelas

(71)

DAN III

Mampu melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam jus amma dengan baik.

Melafalkan, hafal dan gemar membaca surat AnNass

4 x 35 menit I - I I

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti pembelajaran “Surat An Nass” siswa dapat melafalkan surat Annas dan menghafalnya dengan baik.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa mampu: 1. menghafalkan nama surat dengan benar

2. menghafalkan kata dalam surat 3. menghafalkan kalimat/surat

4. menghafalkan seluruh ayat dalam surat

C. MATERI PEMBELAJARAN

(72)

c. Kegiatan Inti:

Siswa praktek melafalkan surat An Nass Siswa menghafalkan surat An Nass

Siswa membiasakan praktek membaca surat An Nass d. Kegiatan Akhir:

- Memberikan tugas supaya mencari informasi sekitar surat An Nass agar membiasakan diri untuk membacanya secara berulang.

F. INDIKATOR

*** Melafalkan surat An Nass Hafal surat An Nass

^ Gemar membaca surat An Nass

G. ALAT/SUMBERBELAJAR

Buku mata pelajaran Quran Hadist jilid 1 untuk Madrasah Ibtidaiyah Menara Kudus Tiga Serangkai

(73)

Coba hafalkan surat An Nass dengan benar!

Pagersari, 21 April 2008 Mengetahui,

Guru Kelas

(74)

PEMBELAJARAN

No Aspek Observasi Siklus I Siklus II Siklus III Komentar Ada Tdk Ada Tdk Ada Tdk

1 Pelaksanaan pembelajaran Semua

sesuai tujuan, situasi siswa

V

V

V

aspek

dan situasi lingkungan dilakukan

8 Memberikan latihan dal am

kehidupan sehari-hari

V

V

V

(75)
(76)

No Nama Perolehan Nilai Pembelajaran

Awal Siklus I Siklus II Siklus III

1 Choirul 70 72 75 85

2 Faya 71 74 75 80

3 Vika 70 75 77 85

4 Gunawan 65 68 70 75

5 Reza 67 69 70 77

6 Atun 50 60 65 70

7 Takim 62 65 68 70

8 Alvin 55 60 65 70

9 Adhi 67 70 73 75

10 Cahyo 69 71 75 76

11 Gian 56 60 63 70

12 Sofa 65 67 68 70

Jumlah Nilai 767 811 844 1282

Nilai Tertinggi 71 75 77 87

Nilai Terendah 55 60 63 65

(77)

DOKUMEN PEMBELAJARAN (FOTO)

(78)
(79)
(80)

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

NIM Pekerjaan

Menyatakan bahwa:

Nama NIP Pekeijaan

ARBAATUN 11406489

Guru MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo

ARIF RUKMOKO, S.Pd 150 359 960

Guru MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

Demikian pemyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Teman Sejawat

Temanggung, 5 Maret 2008 Yang membuat pemyataan

NIP. 150 369 960

rrr-c^^ngetahui

(81)

PERMOHONAN IJIN PENELITIAN

Yth. Bapak Kepala MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Di Pagersari

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ARBAATUN

NIM : 11406489

Pekeijaan : Guru MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung.

Akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghafal A1 Quran Surat-Surat Pendek Melalui Metode SAS pada Siswa Kelas II MI Pagersari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2007/2008”.

Berkaitan dengan hal tersebut saya mohon perkenannya untuk memberikan ijin melaksanakan penelitian.

Demikian atas ijin yang diberikan, saya mengucapkan terima kasih.

Temanggung, 6 Maret 2008 Pemohon

(82)

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 6 Nopember 1977

Agama : Islam

Alamat : RT. 01 / RW. 03 Kauman Manding Temanggung Pendidikan 1984 - 1990 : MI Hidayatullah Danupayan

1990-1993 : MTs Mida Mondoretno 1994-1997 : MAN Temanggung

1999-2001 : D-II STAINU Temanggung 2006 : S-l STAIN Salatiga

Anakke : 3 dari 5 saudara

Ayah : Safaat

Ibu : Suinah

Gambar

Tabel 1. Pengurus MI Pagersari............................................................
Tabel 1. Pengurus MI Pagersari
Tabel 2. Daftar Nama Guru MI Pagersari Tahun 2008
gambar sebagai berikut:
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah selesainya evaiuasi kualifikasi terhadap penawaran yang telah disampaikan kepad,a Pokja Konstruksi II KLP Kabupaten Tapin, maka bersama ini

Casing dan core (inti) ditekan bersama-sama dalam tanah hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan untuk meletakan tiang tekan.. kayu tersebut dan ini harus terletak

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan berkat yang sangat luar biasa yang diberikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

a) Melaksanakan Tes awal (pre-tes) penguasaan konsep, tes awal dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal guru sebelum diberi perlakuan penggunaan modul interaktif. b)

• Sebanyak 57,53% dari 166 Ibu Melahirkan di Kecamatan Tappalang Barat DITOLONG oleh BUKAN BIDAN, DOKTER ATAU PERAWAT. • Sebanyak 32,53% dari 259 Ibu Melahirkan di Kecamatan Kalumpang

Wilayah bahaya longsor rendah dan sangat rendah berdasarkan awal musim hujan dan bulan basah memiliki luasan yang hampir sama, yaitu sekitar 16% wilayah

karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA DRIVER GRAB BIKE DI KOTA

19 Dikotomisasi dan antagonisasi yang secara praktis digambarkan antara sufi pada satu pihak dengan ulama ahli fi kih pada pihak lain, dalam konteks perkembangan historis Islam di