’T
K O N T R IB U S I M A H A S IS W A IS L A M P A T A N I A L U M N I L U A R N E G E R I T E R H A D A P P E N G E M B A N G A N P E N D ID IK A N
IS L A M DI P O N D O K P E S A N T R E N IS L A M S A M A K K H I P R O P IN S I P A T A N I S E L A T A N T H A IL A N D
( T A H U N 2 0 0 6 -2 0 0 7 )
Perpustakaan STAIN Salatiga
IH lllllliiiig
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memcnuhi Kcwajiban Dan Melcngkapi Syarat Guna Mcmpcroleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Olch : Mr. MASALAN MASAN
111 01 001
JURUSAN T A R B IY A H
PROGRAM STUD1 P E N D ID IKA N A G A M A IS LA M
SEKO LAH T IN G G I A G A M A IS LA M NEGERI ( STAIN )
D E P A R T E M E N A G A M A Rl
S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL S ta d io n 03 Telp. (0298) 323706, 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N
S k rip si S a u d a ra :
M r. M A SA L A N M A SA Nd e n g a n N om or In d u k
M a h asisw a :
1 1 1 0 1 0 0 1y a n g b e rju d u l : "
K O N T R IB U S I M A H A S IS W A ISL A M P A T A N I A L U M N I L U A R N E G E R I T E R H A D A P P E N G E M B A N G A N P E N D ID IK A N ISL A M D I P O N D O K P E S A N T R E N IS L A M SA M A K K H I P R O P IN S I PA T A N I S E L A T A N TA H IL A N T (A H U N 2 0 0 6 - 2 0 0 7 ) ” .T elah d im u n a q a s a h k a n d a la m sid a n g
p a n itia u jia n J u r u s a n T arb iy ah S ek o lah Tinggi A gam a Islam Negeri
S a la tig a p a d a h a ri :
S e n i n , 0 1 O k t o b e r 2 0 0 7 My a n g b e rte p a ta n
d e n g a n
tan g g al
1 9 R a m a d h a n 1 4 2 8 Hd a n te la h d ite rim a
seb ag ai b a g ia n d ari s y a ra t-s y a ra t u n tu k m em p ero leh g elar S a rja n a
d a la m Ilm u T arb iy ah .
01 O k to b e r 2 0 0 7 M
Salatiga,
19 R a m a d h a n 1428 H
P a n itia Ujian
NIP. 150 299 4 9 3
D r a . N u r i l a s a n a h , M .P d
NIP. 150 2 68 213
P em b im b in g
D r . M u h . S a e r o z f , M .A g
D E P A R T E M E N A G A M A Rl
S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A JL S ta d io n 03 Telp. (0298) 323 7 0 6 , 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Dr. Muh. Saerozi, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA
NQTA PEMBIMBINC
Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi
Saudara Mr. Masalan Masan
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
A ss a la m u 'alaikunu Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Mr. Masalan Masan
NIM : 11101001
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : KONTRIBUSI MAHASISWA ISLAM PATAN1 ALUMNI LUAR NEG ERI TERHADA P PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN ISLAM SAM AKKHI PROPINSI PATANI SELATAN THAILAN (TAHUN 2006-2007)
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
MOTTO
Jji j plUJl j (Jljkjll (j-a j 4l]l (jjtilSj V l-*j
{ j I j IjI ^ lO a l! A j ^ 2 l a . \ A ^jja \j jj ( j j j l l
! J^UrfTt'l ijUl1 ^j-a U3 (JxaJ J
A( V ° *UuS)
Mengapa kamu tidak mail berperang di jalan Allah dan (membela) orang-
orang yang lemah baik laki-laki, wanila-wanila maupun anak-anak yang
semuanya berdo’a : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini
(Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi
Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!".
P E R S E M B A H A N
Skripsi ini penuli s per se m ba hk a n kepada:
❖ A lmam art er ku t er ci nta STAIN Salati ga
❖ Ayahan da Ha ji M uh am mad Zin-. Ibund a Hajah Aisyah
yang tercintai yang perhatiani kasih sayang-i dan
semua d o ’anyai takmungk in dapat kubala s dengan
apapun
❖ Kakek dan Nenek yang selalu kurindui dan
sayangi-❖ Adikku (Zuriyah) yang tersayangi juga kep onakanku
semua yang kusayang ii lucu dan manis*
❖ Kelua rga besar Kiai Haji Muham mad Toha Haji Lutfi
yang selal u m e n d o ’akan
aku❖ T em an te ma n ku s e p e r j u a n g a n
-♦> Kelu arga
besar
PMIPT I
yang
selalu
memberi
motovasi dan m em b i m b i n g k hu su s n y a dalam bidang
p e n d i d i k a n •
Samakkhi-KATA PENGANTAR
Assalam u ’alaikum Wr. Wb.
^^ic. J J ^j^ll Jjxl ^lc- ^JJJlLoU Aj j C_Jj AUJLaaJl
A A l l ^gic-j .a ti.’h.u) (JjLoj_<)a1I L_j}^ui!
Segala puju bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Penyanyang, bahwa atas Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, yang beijudul “K O N T R IB U SI M A H A SISW A ISLAM PATANI A LUM N I LU A R N E G ER I T E R H A D A P PEN G EM BA N G A N
PEN D ID IK A N ISLAM DI P O N D O K PESA N T R EN ISLAM SA M A K K H I
PR O PIN SI PATANI SE L A T A N T H A IL A N D ( TA H U N 2006-2007 )"
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. serta keluarganya, shohabat dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.
Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Saijana Strata satu (S .l) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
1. Yang terhormat Bapak Drs. Imam sutomo M.Ag. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Yang terhormat Bapak Drs. Faturrahman, selaku ketua Progdi PAI yang telah memberikan pengarahan dal am penulisan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Muh. Saerozi M.Ag. selaku Dosen pebimbing, yang telah bersedia meluangkan waktunya, tenaga dan pikiran untuk bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Kepada bagian perpustakaan STAIN Salatiga serta stafhya yang telah memberikan ijin dan iayanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap staf dan Dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penilis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Departemen Agama RI di Jakarta yang telah memberi izin belajar sampai selesai studi di Indonesia.
7. Bapak H. Cek Nuyi M a’ selaku kepala jurusan agama Madrasah Islam Samakkhi yang telah membantu dalam penelitian penulisan
8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan guna menyelesaikan tugas studi di STAIN Salatiga, sertasemua yang di berikan.
10. Kepada semua anggota organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Selatan Thailand) di Indonesia (PMIPTI) Salatiga, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Medan. Yang memberi semangat dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kepada mereka yang telah disebutkan maupun yang tidak sempat penulis cantumkan, tanpa mengurangi bantuannya, selain ucapan terima kasih penulis juga berdo’a semoga semua amal baik mereka di terima oleh Allah SWT. Dan mendapatkan balasan yang lebih baik.
Pada akhimya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempumaan dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para penbaca umumnya.faslabiqul khoirat f i sabilillah.
Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.
Salatiga ;. I Oktober 2007 Penulis
D A FTA R IS l
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat P en elitian... 4
D. Kajian T e o ri... 4 A. Sejarah Perkembangan Islam Di Propinsi P a ta n i... 21
L Letak dan Proses P em bentukan... 21
2. Asal Usui Bangsa Melayu P a ta n i... 22
3. Patani : Awal Masuk Is la m ... 23
4. Patani Sesudah Islam dan Sebelum Islam Dijajah Siam (1457-1785)... 24
5. Patani Setelah Dijajah (1785-1902)... 27
6. Periode Perkembangan Islam di P a ta n i... 28
B. Gambaran Umum Pondok Pesantren Islam Sam akkhi... 32
1. Letak Geografis Pondok Pesantren Islam Sam akkhi... 33
BAB III KEADAAN PO ND O K PESANTREN SA M A K K H I SEBELU M M A SUK NYA A LUM N I LU AR NEGERI
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren
Islam S am ak k h i... 36
1. Dasar dan Tujuan Pendidikan Isla m ... 36
2. Periodesasi Pendidikan Isla m ... 38
3. Tujuan Intitusional Pondok Pesantren Islam Samakkhi .... 49
B. Kurikulum dan Metode Pendidikan Islam di Pondok A. Keadaan Pondok Pesantren Samakkhi Setelah Masuknya Alumni Dari Luar N e g e ri... 66
1. Latar Belakang Mahasiswa Islam Patani Kuliyah di Luar N e g e ri... 66
2. Perkembangan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi Setelah masuk Alumni Luar n e g e ri... 67
2. Manfaat Penelitian a. Teoritis
Dengan penelitian ini, bagi kilmuan dapat memberikan kontribusi berupa teori perkembangan pendidikan agama Islam di Patani.
b. Praktis
Hasil analisis dari penelitian ini di harapkan dapat membawa perubahan dari berbagai segi pada Pondok Pesantren Islam Samakkhi, yaitu dari masa tradisional menjadi masa modem. Misalnya untuk fasilitas yang ada di pondok tersebut.
Dengan penelitian ini , bagi ilmuan dapat memberikan kontribusi berupa teori pergembangan pendidikan agama Islam di Patani.
D. Kajian Teori
Mahasiswa Islam yang telah menyelesaikan studinya di luar negeri mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pengembangan pendidikan Islam di Patani. Masyarakat menganggap alumni mahasiswa Islam Patani sebagai intelektual yang menjadi pioner dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan Islam yang di Patani masih sangat kurang. Ilmu pengetahuan yang dipelajari adalan untuk dikembangkan atau diajarkan kembali kepada orang lain, sehingga itu dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
Dalam buku Sosiologi Pendidikan karangan S. Nasution, dikatakan bahwa masyarakat menjamin kelangsungan hidupnya melalui pendidikan agar
masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya. Anggota mudanya harus
meneruskan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan bentuk kelakuan
lainnya. Tiap masyarakat meneruskan kebudayaan dengan beberapa
perubahan kepada generasi muda melalui pendidikan. melalui interaksi sosial. yang diartikan sebagai sosialisasi.1
Islam merupakan syariat Allah bagi manusia untuk bckal beribadah. Agar mereka mampu memikul dan merealisasikan amanat besamya. S>ariat itu membutuhkan pengalaman, pengembangan. dan pembinaan. Pengembangan dan pembinaan itulah yang dimaksud dengan pendidikan Islam.1 2 3 Pendidikan Islam merupakan amanat yang harus dikenalkan oleh suatu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan >ang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus.
Hal ini menunjukkan kedudukan kaum terpelajar sangax penting dalam menggali dan mengembangkan potensi rohaniah mas>arakat dalam mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan beradab. Hai Ini berarti pula bahwa pemeliharaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan secara benar dan beradab akan membantu dalam mempercepat terwujud harapan semua pihak.
1 S.Nasution, Sosiologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. I W . hirr.. !
2 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah. Sekolar. dan Masyarakai.
Gema Insani Press. Jakarta. 1995. him. 26.
3 Arifin, M. Ed. Ilmu Pendidikan Islam. Bumu Aksara Jakarta. 1994. -_m.l 1.
Dalam buku paradigma pendidikan Islam karangan Muhaimin dinyatakan bahwa agama Islam mengajarkan setiap umat Islam wajib mendakwahkan dan mendidikan ajaran agamanya kepada orang lain, firman Allah dalam Q.S Nahl ayat 125:
^ k j <12 P J 4 ^ 5 ^3 - J Lj t ^ j L j
fip f > 3
^
o! ^
Artinya :"Serulah (manusiaj kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-N ya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa siapa pun dapat menjadi pendidik agama Islam, asalkan dia memiliki ilmu pengetahuan (kemampuan) lebih, mampu mengimplisitkan penganut agama yang patut dicontoh dalam agama yang diajarkan, dan bersedia menularkan pengetahuan agama serta nilainya kepada orang lain.4
Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda. Pendidikan adalah proses belajar mengajar poia-pola kelakuan manusia menurut apa yang dilakukan masyarakat.5
Sebagai seorang intelektual alumni mahasiswa Islam Patani sangat diharapkan oleh masyarakatnya untuk mengembangkan pendidikan Islam,
him. 93.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2
S.Nasution, Loc.Cii. him. 10.
artinya dengan ilmu yang mereka dapatkan selama belajar di Indonesia atau negeri lain bisa mereka transferkan kepada generasi muda patani.
Pengislaman di Patani telah membawa satu perubahan dalam struktur dan institusi kehidupan masyarakat Patani. Budaya dan institusi Hindu dan Buda yang ada telah diubah berdasarkan nilai-nilai Islam. Dan setelah Patani di proklamirkan sebagai sebuah Negara Islam, Mesjid menjadi institusi Islam pertama yang penting, tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun jaga sebagai keriativitas sosial. Melalui Masjid-masjid ini nilai-nilai Islam dapat disebarakan ke seluruh Patani.6
Setelah Masjid dalam perkembangan, selanjutnya pusat pengajaran agama berada di pondok. Pondok adaiah lembaga pendidikan Islam tradisional yang dalam prosesnya mengalami perkembangan, sejalan dengan perkembangan pendidikan Islam di Patani.
Penginapan para santri pada zaman dulu yang dikatakan Kultab, makxib Asrama, untuk dapat diterima dalam Islam, disebut dengan bahasa Arab Fundoq. huruf “F a" pada tulisan bahasa Arab ini bagi orang-orang Melayu membaca dan menjadi huruf “P”. Jadi ha! tersebut menjadi indikasi bahwa kata Pondok menjadi sambulan bagi orang-orang Melayu, yang akhimya menjadi sistem pendidikan tradisionalnya.
Khususnya di Daerah Patani Raya, lembaga pondok telah tumbuh menjadi lambang keagamaan orang-orang Melayu Muslim dengan cita-cita Islam serta aspirasi mereka untuk mewujudkan cita-cita itu. Para ulama yang
6 Muhammad Zamberi A. Melek, Patani Dalam Tamaddun Melayu. Dewan Bahasa Dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, Kuala Lumpur, 1994, him. 91-92
membcri bimbingan model segala keulamaan Islam dan wawasan etis bagi para santri, dan orang-orang muslim di luar pondok. Orang-orang yang pintar dalam bahasa setempat dikenal dengan sambutan Tok khru (Datok Guru), memikul kewajiban untuk memberi pelajaran dan memumikan ajaran dan praktek Islam sebagai kewajiban sosial (Fardu Kifayah), di samping sebagai kewajiban pribadi {Fardu ‘ain). Pondok dianggap sebagai lembaga pendidikan keagamaan, bagi orang-orang Melayu pondok dan penghuninya merupakan suatu komunitas yang sakral misinya untuk menyampaikan Islam kepada masyarakat.7
Antara pondok tertua yang paling terkenal dan aktif di Patani adalah pondok Dala, Phoming, Semela, Dual, Kota, kerisik, Telok Manuk. Santri dari pondok tersebut bukan hanya dari dalam negeri akan tetapi juga berasal dari luar negeri, bahkan selain dari bangsa Melayu.8
Pondok dalam bentuk yang tradisional tidak selamanya dapat mempertahankan ciri-ciri keasliannya. Maka lahirlah pondok-pondok baru dalam buntuk moden seperti sistem madrasah. Dalam sistem ini para pelajar di atur secara berkelas mengikuti tingkat kejerdasan masing-masing, mempunyai kurikulum yang jelas dalam jangka waktu tempuh pendidikan yang ditentukan. Sedangkan di pondok yang dapat mempertahankan bentuk tradisionalnya berciri sebagai berikut:
1. Pondok tradisional biasanya terletak di kawasan pendalaman. Pondok itu di dirikan tanah milik Tok Guru (kiai) atau sebagainya dan ada juga tanah
7 Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai. Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani. Jakarta, LP3ES, 1989. him. 138
8 Muhammad. Zamberi. A. Malek, Op. Cit., him. 95
yang di wakafkan oleh masyarakat setempat kepada Tok guru untuk membangun pondok atau pcsantren.
2. Pondok-pondok yang menjadi tempat penginapan para santri selama berada di institusi, mereka membangun sendiri. Oleh yang demikian santri berhak mau jual atau mewakafkan setelah mereka tamat atau pindah ke tempat yang lain.
3. Balai atau Mushalla merupakan pusat kegiatan. Disinilah Da-tok Guru akan melaksanakan kegiatan mengajar kepada para santrinya dan kadangkala menyampaikan pengajaran ilmunya kepada masyarakat sekitamya dan yang luardari kawasan pesantren.
4. Da-dok Guru atau Kiai, merupakan pemimpin yang bertanggungjawab seluruh aktifitas, termasuk mengelola pesantren, hubungan pesantren dengan masyarakat pada umumnya dan dengan orang-orang tua santri. 5. Kiai tidak memungut biaya apapun dari santri. Biaya hidup keluarga kiai
diperoleh dari sumber harta kekayaan sendiri dan paling minim mendapat sumbangan dari luar, kalau ada mendapat dari sumbangan Zakat dari para santri dan masyarakat. Walau bagaimanapun kedudukannya di hormati oleh orang banyak.9
Pendidikan pondok pesantren dengan sistem halaqah berjalan waktu yang cukup panjang di Patani. Perubahan terjadi setelah beberapa tahun kemudian, setelah pulangnya Haji Sulung ke tanah air, pada tahun 1927 M yaitu seorang Ulama Patani yang berpendidikan di Mekah beliau melihat
9 Ibid, him. 96
kondisi masyarakat Patani yang masih ketinggalan dan masih terdapat
praktek-praktek tahayul, maka beliau berusaha mengubah keadaan tersebut
dengan berdakwah dan memberi pengetahuan kepada masyarakat. Beliau
membangun lembaga pendidikan Islam, namun berbeda dengan lembaga- lembaga pendidikan Islam yang sudah ada di Patani pada waktu itu. Perubahan tersebut adalah dengan membangun sekolah agama yang bercorak barn, yaitu dengan mengubah dari sistem pendidikan Halaqah yang menjadi teradesi masyarakat Patani ke sistem klasikal. Sekolah model baru ini dirasmikan pada tahun 1933 M. di Bandar Patani oleh perdana mentri Siam, Jenderal Praya Pahol Payuhat Swena, yang diberi nama “Madrasah Al-Maarif Al-Wataniah Fatani”. Sekolah ini merupakan sekolah agama pertama di Patani yang mempunyai struktur organisasi dan disiplin yang rapi serta teratur, sekolah ini hanya memperkenalkan sistem kelas, tetapi juga mengadakan latihan berbaris yang teratur dan bersemangat sebelum masuk kelas untuk melajutkan pelajaran.10
Awal dari sinilah terjadi perubahan sistem pendidikan Islam yang ada di Patani sampai pada saat sekaring. Sekolah “Madrasah Al-Maarif Al- Wataniyah Fatani” ini, walau telah dapat sambutan yang baik dari masyarakat. tetapi sekolah tersebut ditakdirkan berusia tidak begitu lama, berjalan lebih kurang dua dan tiga tahun, kemudian ditutup oleh pihak penguasa kerajaan Thai, yang merasa curiga atas perkembangannya, dan beranggapan bahwa ada maksud lain bagi Haji Sulung dibalik pembaruan yang dikembangkan kepada
10 M. Kamal K. A man Fatani 13 Ogos. Cet. Th. 1996. him. 49
masyarakat. Setelah itu pendidikan islam kembali kepada sistem pondok tradisional seperti semula."
Pendidikan Islam di Patani berjalan sampai tahun 1948 M. secara garis besar tidak banyak diikut campur oleh pemerintah Siam (Thai). Pendidikan Islam (pondok) di Patani berlangsung sebagaimana mestinya dengan apa adanya, dengan tetap memakai pondok tradisional, namun walau dengan sistem pondok tradisional sekalipun, secara keilmuan Patani mengalami kemajuan yang pesat.
Terbukti terdapat karya-karya. yang dihasilkan oleh ulama-ulama setempat, seperti kitab Ad-Dhurul Munazzama f i Baani Nasabi Mu'azzam yang ditulis oleh Syeikh Abdul Qadir bin Abdurrahman bin Usman Al-Jawi AI-Fatani, Qiratur M audu’at oleh Syeikh Muhammad bin Thahir Al-Fatani, M ataia'ul Badraain Wa M ajma’ul Bahrain oleh Syeikh Muhammad bin Ismail Daudy AI-Fatani, Dasyful Lisan "an As-ilatil Anam oleh Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad Al-Fatani, Bagyatut Tulab, Faridah dan Musholli oleh Syeik Daud bin Abdullah Al-Fatani dan lain lagi.* 12
Pasca tahun 1948 M. sampai tahun 1957 M, pendidikan dan pengajaran Islam di Patani mulai terhegemoni oleh pemerintah Thai, dengan usaha awal memasukan bahasa Thai kedalam pondok-pondok yang, walaupun pada awalnya terdapat penolakan dari Kiai dan Ustaz-ustaz, namun dengan kebijakan pemerintah dalam memberikan beberapa kemudahan bagi yang
" Ibid. him. 10
2 H. W. Muhd. Shaghir Abdullah, Syeikh Daud bin Abdullah Al-Fatani Penults Islam Produklif Asia Tenggarra, Solo CV. Ramadhani 1987, him. 7-8 dan 45
menerima bahasa Thai, seperti mengurus surat izin mendidrikan pesantren, pada akhimya bahasa Thai dapat diterima oleh pondok-pondok tersebut.
Pada tahun 1961, pemerintah Sirit Thanarat melakukan “polisy” transfortasi intansi pendidikan agama Islam tradisional (pondok) kepada sekolah agama suwasta (Rongrian Rat Son Sasna Islam) di bawah kontrol pemerintah, dikarenakan pemerintah Thai melihat pondok sebagai suatu instansi yang menhalang proses asimilasi, dan sebagian pegawai pemerintah Thai, pondok bukan hanya instansi yang mencetok tokoh-tokoh agama, tetapi juga sekaligus sebagai tern pat penanaman budaya dan semangat kebangsaan Melayu. Dengan adanya polisy tersebut, instansi pondok telah diganti dengan sekolah-sekolah agama suwasta yang dikontrol oleh peraturan-peraturan pemerintah, namun perubahan tersebut tidak dapat sambutan baik oleh lembaga agama suwasta (Ruongrian Rat Son Sasna Islam), dimana sekolah- sekolah suwasta tidak berusaha untuk mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Maka sekolah Islam suwasta tidak mampu bersian dengan sekolah umum pemeritah (Thai Public School) dan pada akhimya sekolah di empat propinsi Selatan mengalami kemunduran, dari 533 buah sekolah mejadi 189 buah, pada tahun 1961 M. karena tidak ada surat izin dan tidak mampu bersain pada tahun 1991.13
Usaha pemerintah telah diperkuat dengan adanya laporan yang mengatakan bahwa pondok di Pa tan i telah dijadikan pusat penyebaran paham kebangsaan, serta doktrin perjuangan untuk menentang pihak pemerintah.
13 Surin Pitsuwan, Loc. Cit., him 145
Mulai tahun 1971 M. usaha yang lebih positif dipusatkan oleh ketua pegawai pelajaran yaiut:
1. Pondok yang tidak inempunyai surat kebenaran tidak dibenarkan berdiri, kejuali pondok tersebut dijadikan sekolah rakyat, dengan syarat Tuk Guru atau guru besar tersebut lulusan menengah VI sekolah pemerintahan. 2. Pondok yang baik mempunyai surat kebenaran dan meminta kebenaran
pemerintah untuk di jadikan sekolah rakyat akan di bantu oleh pihak kerajaan.
3. Pembukaan podok baru akan ditutup mulai tahun 1971 dan yang sudah beroperasi akan diteruskan
4. Sekiranya mengajar lebih dari pada 17 orang, pondok akan didakwa, kecuali dengan kebenaran perintah.14
Pondok yang telah diterapkan bercorak madrasah dan sukatan pelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Ibtidaiyah; Tempo pengajiannya selama enam tahun sebagai sekolah dasar, sesudah mengikuti asuhan dari taman didikan kanak-kanak yang di adakan di Masjid-masjid setiap desa atau kampung
b. Mutawasitoh; batas waktu belajar selama tiga tahun, merupakan tingkat dua atau menengah.
c. Sanawiyah; merupakan tingkat tinggi dan terkhir dalam mengikuti mata pelajaran di pondok atau sekolah Madrasah, tingkat terakhir ini menepoh waktu selama tiga tahun.1'
14 Muhammad. Zamberi A. Malek, 1994. Op. Cif.. him. 99
Akibat campur tangan pemerintah Thai dalam mengontrol dan membuat kebijakan terhadap instansi sekolah agama suwasta (pondok) ini menimbulkan keresahan dan rasa ketidakpuasan di kalangan orang-orang Melayu Muslim terhadap pendidikan sekolah agama suwasta (pondok) tersebut, kerena kurikulum semi-sekuler yang masukan oleh pemerintah Thai kedalam lembaga tradisional itu, menurunkan taraf keilmuan, sehingga didapati dengan kekurangan cendekiawan agama yang memenuhi syarat dan timbul rasa keterasingan dari latar belakang agama dan kebudayaan di kalangan pelajar- pelajar Muslim. Altematif yang ditempuh oleh orang-orang tua adalah mengirim anak-anaknya ke luar negeri untuk menutut ilmu keislaman. Negara yang menjadi pilihan para orang tua adalah; Timur tengah dan afrika. Seperti dilaporkan oleh perhimpunan pelajar Thailand di Kairo pada tahun 1977 M. terdapat lebih dari 600 orang, pelajar Muslim yang sedang belajar disana. dengan bantuan keuangan didapat dari pemerintah tuan rumah setempat.1*’
Dengan ikut campur tangan pemerintah dalam mengelola pendidiakn pondok, itu menimbulkan reaksi negatif yang luas dalam masyarakat Melayu Muslim, karena kurikulum yang di pengesahan untuk terapkan instansi pondok jauh berbeda dengan kurikulum dan metode pendidikan Islam di pondok dan menimbulkan ketidakpuas bagi orang-orang Melayu Muslim.
Pada bulan 1971. sebagaimana dilaporkan kementrian pendidikan kerajaan Thai. 109 pondok telah ditutup sebagai protes tehadap campur tangan pemerintah Thai dalam pengelolaan pondok. Ketidakpuasan terhadap 15 16
15 Ibid, him. 99
16 Surin pitsuwan, Op. Cif., him. 149-159
pemerintah, ini juga merupakan salah satu lahimya babak baru, gerakan-
gerakan separatis seperti gerakan pembebasan Patani (Patani United Liberatisn
Oeganization, Pulo). Pelajar-pelajar yang belajar di luar negeri sekaligus menjadi inti gerakan separatif, yang berfungsi sebagai diplomator dalam menyampaikan informasi keberadaan Islam di Thailand Selatan kepada Negara Muslim lain, sehingga para cendekiawan Muslim yang lulus studi dari luar negeri merupakan tatangan yang cukup berat bagi pemerintah pusat.17
Setelah pondok pesantren diubah menjadi sekolah pendidikan agama Islam suwasta di Thailand Selatan sesuai dengan undang-undang yang telah ditetapkan. Departemen pendidikan membantu dan mengembangkan sekolah- sekolah pendidikan agama tersebut sejak tahun 1966. pengembangan Depertemen pendidikan dan bantuan dari Depertemen pendidikan direncanakan dalam perencanaan pengembangan pendidikan tahan kedua, tahun 1967-1971 dan seterusnya sampai saat sekarang yaitu perencana pengembangan pendidikan tahap ke delapan tahun 1977-2001
E. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Islam Samakkhi Propinsi Patani Selatan Tahiland. Dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, bersifat deskriptif analisis. Data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk
17 Ibid, him. 149
bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang
memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.18
2. Pendekatan penelitian dan Sumber data
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan historis yaitu sebuah proses yang meliputi pengumpulan dan penafsiran gejala, peristiwa ataupun gagasan yang timbul di masa lampau, untuk menemukan generalisasi yang berguna dalam usaha untuk memahami kenyataan- kenyataan sejarah.19 Dalam penelitian ini menggunakan sejarah Pondok Pesantren Islam Samakkhi, secara umum sejarah meliputi pengalaman masa lalu yang menggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu mengetahui apa yang harus dikerjakan sekarang dan yang akan datang. Riset sejarah menghendaki data yang bersumber dari primer seperti berupa dokumen dan peninggalan- peninggalan masa lalu, serta sejarah semua alumni mahasiswa Islam Patani yang sekarang telah bekeija sebagai guru di Pondok Pesantren Islam Samakkhi.
Adapun data primer adalah data yang diperoleh seorang peneliti langsung dari objeknya, dan data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan
18 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2004 , him. 39.
19 Winamo Surakhmad, Dasar dan Tehnik Research Pengantar Metodologi llmiah,
Tarsito, Bandung. 1978. him. 123.
Adapun di antara data primer diperoleh dari alumni mahasiswa
Islam patani yang sekarang telah bekerja sebagai guru di Pondok Pesantren Samakkhi sebanyak empat orang pertama Ustadz Abdulqadir sarjana dari Mesir kedua, Ustadz Muda sarjana dari Mesir ketiga, Ustadz Cik Nuyi sarjana dari Madinah keempat, Ustadzah Halimah sarjana dari Mesir.
3. Tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1) Interview
Metode interview yang digunakan sebagai suatu proses pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interviw adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif.20 Interview dilakukan kepada mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan di Pondok Pesantren Islam Samakkhi. Misalnya masyarakat, peserta didik di sekoiah maupun alumni mahasiswa Islam Patani itu sendiri. Metode interview digunakan untuk mencari data tentang kotribusi dan bentuk kontribusi yang digunakan di Pondok Pesantren Islam Samakkhi dan alumni luar negeri.
20 S. Margono, Op. Cit., him. 165.
2) Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tempat pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan tehadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya pristiwa, sehingga observasi berada bersama objek diselidiki.21 Obervasi akan dilakukan terhadap seluruh aktivitas alumni mahasiswa Islam Patani. Aktivitas alumni terhadap pengembangan pendidikan Islam dan untuk mencari data tentang metode pengajaran agama yang digunakan di Pondok Pesantren Islam Samakkhi dan letak geografis.
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku. surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.22 Metode dokumentasi dilakukan dalam upaya mengumpulkan data-data tentang sejarah Pondok Pesantren Islam Samakkhi, perkembangan pendidikan, tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Islam Samakkhi, kurikulum, guru-guru, dan hal-hal yang menyangkut dengan penelitian ini.
4. Analisisdata
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara induktif. Analisis data di dalam penelitian kualitatif dilakukan bersama
21 Ibid., him. 159.
22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Reneka Cipta, Jakarta. 2002. him. 206.
dengan proses pengumpulan data.2' Metode ini digunakan untuk menganalisis kontribusi mahasiswa Islam Patani alumni luar negeri terhadap pengembangan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi.
F. Sistcmatika Penulisan
Di dalam penulisan penelitian ini akan dibagi ke dalam lima bagian dan dalam lima bagian lagi dalam sub-sub bab yaitu:
BAB I : Pendahuluan, dalam pendahuluan ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Kajian Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Latar belakang Berdirinya pondok pesantren samakkhe T.pabon A.kokpho Prop. Patani yang berisi tentang: Pertama, Sejarah Perkembangan Islam Di Propinsi Patani yaitu Letaknyadan Proses Pembentukan , Asal Usui Banagsa Melayu Patani, Patani Awal masuk Islam, Patani Sesudah masuk Islam dan Sebelum Islam Dijajah Siam (1457-1785), Patani Setelah Dijajah, Periode Perkembangan Islam di Patani. Kedua, Gambaran Umum Pondok Pesantren Islam Samakkhi yaitu Letak Geografis Pondok Pesantren Islam Samakkhi, Sejarah Singkat Berdirinya dan Berkembangnya Pondok Pesantren Islam Samakkhi. 2
2i S. Margono, Op. Cit., him. 38.
BAB III : Keadaan Pondok Pesantren Samakkhi sebelum Masuknya alumni luar negeri. Dalam hai ini melipuli: Pertama, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi Kedua, Kurikulum dan Metode Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi. Ketiga, Sarana dan Prasarana Keempat, Struktur Organisasi dan Guru. Kelimat, Kegiatan Pesantren di Masyarakat. BAB IV : Keadaan Pondok Pesantren Samakkhi Setelah Masuknya Alumni
Dari Luar Negeri. Dalam hal ini meliputi: Pertama, Latar Belakang Mahasiswa Islam Patani Kuliyah di Luar Negeri Kedua, Pengembangan Pendidikan Pondok Pesantren Islam Samakkhi setelah masuk Alumni Luar Negeri., Bentuk kontribusi mahasiswa Islam Patani terhadap pengembangan pendidikan Islam di Pondok Islam Pesantren Samakkhi., Analisis
BAB V : adalah bab penutup, yang berisi Kesimpulan, Saran-saran dan Kata penutup.
BAB 11
LATAR BELAKANG
BERDIR1NYA PONDOK PESANTREN SAMAKKHI
T.PABON A.KOKPHO PROP. P ATT AN I.
A. Sejarah Perkembangan Islam Di Propinsi Patani
1. Letak dan Proses Pembentukan
Patani adalah sebuah wilayah di Thailand bagian Selatan. Letaknya
diantara garis lintang yang ke 6 dan 7 ke utara, dan garis bujur yang ke 101 dan 102 ketimur. Luasnya sekitar 2.102 km. wilayah ini mempunyai perbatasan di sebelah utara dan limur dengan laut cina selatan, di sebelah selatan dengan wilayah Yala dan Naratiwat dan di sebelah baratnya dengan wilayah Songkhla.
Adapun terbentuknya Negara Patani menurut beberapa sumber ada tiga pendapat:
a) Menurut I.K.. Agastja, dalam bukunya “Sejarah dan Perjuagan di Malayu” Negari Patani telah dibuka oleh orang-orang Mongol Thai bercampur Dravida setelah tahun 500 S.M. dan tekluk kepada Kerajaan Langkapuri (Kedah).
c) M enum t kisah (cerita), dari Hikayat Patani bahwa Raja Negara MahJigai PAYA TUKRUP MAHAYAN mempunyai seorang pulra bemama PAYA TllN A Q PA pergi memburu ke hutan, ketika keluar pada sebuah pantai dilihatnya sebbuah pondok kecil didiami oJeh dua orang tua. Salah seorang bem am a Pak untuk didirikan sebuah negeri (yaitu Patani). Ini diperkirakan sekitar abad 14-15 M .1
2. Asal Usui Bangsa Melayu Patani
Bangsa M elayu penduduk asli di Patani adalah asal satu keturunan dengan penduduk bumi putra Asia Tenggara, Mereka berasal dari percampuran tiga daerah yaitu :
a) Daerah DRAVIDA, m ereka datang dari sebelah barat India sekitar tahun 3000 S.M. Mereka berdominasi dengan mengembangkan aliran animisme. Kemudian mereka berangsur-angsur turun ke daerah Birma, Siam Indo-China dan kepuluan Melayu disekitar disekitar tahun 2000-
1500 S.M.
b) Derah MONGOL, mereka mengembara menurut sungai Irrawadi dan Me-Kong talu sampai ke daerah Indo-China, Siam, Birma, dan akhimya sampai kepulauan Melayu. M ereka bercampur dengan orang Dravida yang telah ada. M areka ini datang di sekitr tahun 1500 S.M. c) Daerah ARYANS, mulai tahun 1500 S.M. mereka datang ke India
dengan membawa agama Hindu dan bahasa Sensekrit. Kemudian pada 1
sekitar tahun 1000-500 S.M. mereka turun ke Birma, Siam dan kepulauan Melayu.
Hasil percampuran orang-orang Dravita dan Mongol lahirlah orang suku melayu, mereka ini bercampur dengan orang-orang Aryan serta menerima agam a Hindu. Setelah beberapa lama datang pedagang Arab ke kepulauan Melayu yang akhimya bercampur dengan orang Melayu tadi. Dengan begitu bangsa Melayu Patani pun tidak terlepas dari asimilasi darah pendatang tadi.2
3. P a ta n i: A nal M asuk Islam
a. Zaman Langkasuka
Menurut catatan China yang ditulis pada awal abad ke7, kerajaan Langkasuka terletak di Laut Selatan mempunyai daerah yang sangat luasr yaitu dari timur ke barat 30 hari dan dari utara ke selatan 20 hari (BK). Rakyatnya laki-laki dan perempuan suka berambut panjang terurai ke bahu, mereka memakai pakaian tenun dari kapas dan tidak berlengan.Raja dan pembesar berlendang di atas bahu. Raja berangkat ke luar dari istana menunggang gajah yang berhamparan kain putih di atas sampai belakangnya. Raja diiringi sepasukan gendang dan tentara kawala. Apabila Raja mangkat diganti oleh perdana menterinya. Orang- orang Patani pada zaman ini mempercayai hantu dan syaitan dan memuja bcnda-benda, seperti pohon,kayu, angin sugai, dan sebagainya.
b. Patani Darussalam
Menurut hikayat Patani : Setelah PAYA TUNAQPA berpendapat tempat ini sangat sesuai untuk dibangan sebuah negeri, maka baginda dan pengikutnya bermusyawarah. Setelah itu di bangun daerah selama dua bulan. Setelah selesai dinamakannya “Patani Darussalam” . Setelah beberapa lama beginda raja mendapat tiga orang anak. Pada suatu ketika baginda raja sakit berat, dan tidak sembuh-sembuh meskipun telah diobati oleh dukun istana. Akhimya ada seorang dari pasai bemama Syeikh Said menyanggupi mengobati penyakit raja dengan syarat jik a raja sembuh kelak, harus masuk Islam. Tatkala raja sembuh dia tidak menepati janjinya, sehinga penyakitnya berulang sampai tiga kali. Setelah itu baginda raja bersama keluarganya dan para pembesar istana semuanya masuk islam. Dari sinilah kemudian Islam menjadi besar dan pesatnya.3 Islamisasi ini menggunakan pendekatan politik.
4. Patani Sesudah Islam dan Sebelum Islam Dijajah Siam (1457-1785)
Ada juga beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa : Islam masuk ke Patani kira-kira pada abad kelO atau 11. Bukti itu ditunjukkan dengan ditemukannya 2 batu nisan si kawasan perkuburan tua di kota patani. Batu tersebut.berasal dari makam raja TUNAQPA. Setelah ia masuk Islam bergelar sultan Ismail Shah.
Dari bukti yang dap at dipercayai bahw a islam terbesar di kalangan
rakyat sudah lama, tapi baru sampai ke pegawai pemeriniah atau rajanya
pada awal abad ke 15 (tahun 1457 M). Patani Darussalam penah
mencapai puncak kekayaan pada abad 15 dan 16. Raja Mazdfar Shah adalah orang pertama menjalin persahabatan ayutya. Baginda berangkat kesana tetapi tidak mendapat sambutan yang layak dari raja Siam. Akhimya Siam menang kembali dan membunuh tentara dari Patani itu.
Tahun 1584-1688 adalah zaman pemerintahan ratu. Adapun Ratu pertama yang permerintah Patani adalah ratu Hijau. Pada saat itu pemerintahan mencapai kemajuan yang pesat disegi pemiagaan.
Tahun 1603 M teijadi serangan Siam (Pra Naresuan) ke Patani, tetapi dapat dipatahkan dengan bantaun orang-orang asing yang ada di kota patani. Kemudian tahun 1630 M .Siam (Prasat Tong) menyerang Patani lagi, tetapi dapat dipatahkan dengan dibantu oleh rombongan Putra M ahkota Negeri Johor yang ada di Patani.
Tahun 1688 M. adalah zaman pemilihan Raja karena sudah tidak ada keturunannya lagi. Akhimya keturunan Raja Kelantan dilantik. Pada tahun 1727 M. sebuah masjid didirikan dalam pemerintah Alung Yunus yaitu masjid Krisek, sampai sekarang belum diselesaikan. Pada tahun 1769 M. tentara Siam mengejar pemberontak Nakonsitammarat, Patlung dan Sanggura sampai dengan sempadan Patani dan mendesak agar penguasa menyerahkan ketiga orang raja itu kepadanya. Pihak Patani akhimya menerima desakannya.
Tahun 1776 M. Siam mengantar wakilnya ke Patani untuk memohon penjaminan uang sebesar 1000 chang untuk membeli sejata, tetapi Sultan Patani enggan memberinya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Siam bertambah dendam terhadap Patani.
Demikian dram a yang dimainkan oleh Siam sehingga Patani mengalami kekalahan kali pertama.4
5. Patani Setelah Dijajah (1785-1902)
Setelah negeri Patani di jajah oleh Siam, maka tentara bertidak kejam terhadap rayat Patani. M ereka membakar, merampok, dan membakar selain bar an g dan harta benda istana Sultan Muhammad. Kemudian Siam melantik sal ah seorang pembesar Patani menjadi raja yaitu : Tengku Qomaruddin (Lamidin). Setelah mengumpulkan rakyatnya, Tengku Qomaruddin memutuskan untuk membangun istana barn. Ia menyiapkan kekuatan untuk menyerang Siam karena tidak tahan melihat kekejaman dan kedzaliman Siam terhadap orang-orang Patani.
Peperangan yang dahsyat teijadi selama tiga tahun. Akhimya tentara menjadi lemah dan terpaksa mundur. Kemudian Pemimpin Patani kedua yang dipercayai Siam yaitu ; Datuk pangkalan berpangkat LUANG. Dengan kekejaman Siam Datuk Pengkalang memipin rakyat menghalau Siam. Kekuatan dari Sanggura dan Nakon tidak bias mengalahkannya, terpaksa memohon tentara dari pusat. Akhimya tetjadi peperangan di laut dan darat, akhimya Patani kalah lagi untuk ketiga kalinya. Datuk Pangkalan menjadi kurban tahun. 1809 M.
Setelah itu penguasa Patani dari Siam.Tahun 1815 Pembaruan system pemerintahan, membagi Patani jad i kepada 7 negeri : PATANI, NUNGCHIK, YARING, SAIBURI, YALA RAMAN dan RANGE’.
Pada tahun 1827 berlaku perebutan kekuasaan antara penguasa
yang bangsa Siam dan Melayu. Hal ini disampaikan ke Bangkok, maka
tentara datang memberantas pemberontak. Seiepas itu keadaan kembali seperti sedia kala.
Pada tahun 1842 berlaku perperangan di kalangan kerabat diraja Kelantan, Siam mengutus Prana Sena M aha Montri untuk menyelesaikan pergaduhan.Sementara N ai Yimsai raja Yariang mati, diganti oleh Nik Yusuh (Tengku Muhammad). Patani sekali Jagi di perintah oleh raja keturunan Kelantan sampai kepada Tengku Qomaruddin, Tahun 1943 M.5
6. Periode Perkembangan Islam di Patani
Agama Islam juga telah membawa angin perubahan yang bermakna di Patani. D ’Eredia menjelaskan, seorang pendatang dari Potugis, tahun 1613 bahwa Islam telah ada di Patani lebih awal daripada Malaka. Phya Tu Antara, yang memeluk Islam melalui seorang ulama dari Pasai, Syekh Said, naik tahta menjadi raja dan mengganti namanya dengan nama Islam. Ia tumpuan saudagar-saudagar Islam dan menjadikannya sebagai pusat perdagangan Timur Barat yang terkenal.6
Angin segar telah dibawa oleh Islam bagi penduduk mau pun Sultannya, sehingga Patani menjadi negeri yang terkenal dan banyak dikunjungi oleh berbagai bangsa dan dari segala penjuru dunia.
5 Nik Anwar Nik Mahhmud, Sejarah Perjuangan Melayu Patani, UKM, Malaysia, 1999, him. 24.
Mengenai dan maria Islam yang datang ke Patani masih menjadi perdebatan di kaJangan para saijana dan ahli sejarah. Ada yang berpendapat Islam di Patani berasal dari Campa di pesisir Annam (Vietnam). Disana terdapat sejenis tulisan pada batu nisan bertanggal 1039 M. namim tulisan tua di batu nisan itu tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa Islam di Patani datang dari Campa. Karena aliran yang di anut oleh masyarakat di Patani berbeda dengan masyarakat Campa. Orang-orang Campa menganut mazhab Syi’ah. Sedangkan orang-orang Patani menganut sesuai bermadzhab Syafi’i. Pendapat lain yang terdapat di kalangan saijana Barat, beranggapan Islam datang ke Patani, Kelantan dan Trangganu selatan dari Malaka. N am un anggapan tersebut bertentangan dengan fakta yang ada, karena kerajaan Melayu M alaka barn berdiri pada awal abad ke-15. Menurut keterangan di kepingan uang di Kelantan dan prasasti Terangganu, bahwa masuknya Islam dua daerah itu jau h lebih awal dari zaman lahimya kerajaan Malayu M alaka.7
W alaupun Islam di Patani dipercaya sudah berdiri pada abad ke-10 dan 11 M, tetapi Patani baru muncul dan terkenal sebagai pusat kegiatan Islam dan peniagaan antara bangsa baru pada abad ke-16 dan 17 M. Zaman kegemilangan Patani hanyalah berlangsung kurang lebih dua abad saja.8
7 A. Hasymy, Sejarah Masuk dan Perkembangan Islam d i Indonesia, Jakarta, PT. Al- Ma’arif 1993, him.. 331-334.
Sejarah perkembangan Islam Patani tidak basa dijelaskan secara menyeJuruh dan mendetail di sini hanya dijelaskan sejarah Islam di Patani dalam tiga periode seperti berikut:
a. Periode Kegemilangan
Patani mempuyai pelabuhan yang dari awalnya paling baik di pantai timur Malaya dan berfungsi sejak zaman dahulu sebagai persinggahan perdagangan antara India, kepulauan Melayu dan Cina. Dikatakan Islam sampai ke Patani lewat abad 13 atau awal abad ke 14 Masehi. Sumber sejarah tentang penyebaran dan perkembagan Islam di Patani pada awal abad ini. W alau bagaimanapun jelas bahwa semasa pemerintahan “Raja Perempuan” Raja hijau dan Raja Biru, Islam teguh di Patani dan mendapat gelaran sebagai “Pusat Agama” .
Seperti di tempat-tempat di dunia Melayu, persaudaraan sufi memainkan peranan penting dalam pengislaman Patani. Mespun buktinya tidak kokoh terhadap hubungan tersebut, tetapi Syeikh Daud Abdullah Patani “M ahkota Intelektual” Patani yang hidup lewat abad ke 18 dan awal abad ke 19 adalah ahli saudara Ikhwan Shattariyah. Persaudaraannya dengan Abdul Rauh Singkel pada abad ke 17 memaikan peranan penting dalam Islamisasi Sumatera dan Jawa.9
9 Farit Mat Zain, dkk, M inoriti Muslim d i Thailand, L.Minda, Selangor, 1998, him. 43.
30
pelajaran sain, bahasa dan pendidikan umum. Di berharap bahwa pendidikan M odem akan membantu mengurangkan perbadaan antara kebudayaan Islam di Barat, dan memberikan masyarakat Islam perasan bangsa dan harga diri.
Demikian sekilas gambaran sejarah perkembangan Islam Patani, kalau mau diuraikan sesungguhnya sejarah Islam Patani sangat panjang, akan tetapi hal tersebut menjadi tidak relevan dengan pembahasan ini.
B. Gambaran Umum Pondok Pesantren Islam Samakkhi
B A B III
KEADAAN PONDOK PESANTREN SAMAKKHI SEBELUM MASUKNYA ALUMNI DARI LUAR NEGERI
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi
1. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam a. Dasar Pendidikan Islam
Dasar Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi adalah sebagai berikut:
1) . Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW. 2) . Berdasarkan aqidah Ahli sunnah Wal Jamaah
3) .Berdasar pada dasar negara yaitu cinta lanah air dan agama.' b. Tujuan Pendidikan Islam
1). Tujuan urn urn
Dengan adanya Pondok Pesanten Islam Samakkhi diharapkan murid-murid dan masyarkat secara umum dapat memahami Islam serta mau mengamalkannya untuk menjadi manusia yang berakhlakul karimah 1 2.
c. Tujuan khusus
1) Mendidik siswa agar memahami syarat, rukun dan hukum agama.
1 Dokumcntasi Pondok Pesantren Islam Samakkhi
2 Wawaneara dengan Babo Muhammad Toha H.Lutfi, tanggal 02 Mei 2007
2) Menjadikan siswa hafal al-Qur’an dan membiasakan siswa membaca aJ-Qur’an dengan baik dan benar.
3) Mendidik warga negara supaya menjadi warga negara \an g baik. yaitu menumbuhkan rasa cinta tan ah air,bangsa, dan negara.
4) Mendidik warga negara supaya berdayaguna dan memiliki kematangan intelektual, bermoral tinggi dan nilai-nilai sosiai.
5) Memberikan pendidikan umum dan ilmu-ilmu ketrampilan kepada siswa sebagai pengetahuan dasar untuk dapat melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi serta dapat mencari lapangan keija yang baik, agar hidupnya mencapai kemakmuran.3
d. Tujuan kurikuler
1) Siswa dapat menghayati dan mengamalkan agam a Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2) Siswa dapat memahami ilmi-ilmu Islam secara benar.
3) Siswa dapat memahami ajaran Islam dan ilm u-ilm u umum melalui bahasa Melayu, Thai, Arab dan Inggris.
4) Mnumbuhkan semangat persatuan dan kefahaman antara sesama umat dalam masyarakat secara rukun dan damai.
5) Mempunya kemampuan menyebarluaskan agam a Islam kepada orang secara besar.4
2. P eriod esasi P endidikan
a. Periode 1966-1997
Sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Islam Samakkhi pada periode ini mengunakan sistem yang sangat sederhana dan kemudian berangsur-angsur mulai perpaduan sistem pendidikan agama dengan pendidikan umum yang berlaku pada sekolah-sekolah.
1) Metode Pendidikan
Dalam proses pendidikan, agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efeksien, maka penguasaan materi saja tidaklah mencukupi, harus ada metode khusus dalam pendidikan di sekolah maupun di pesantren. Adapun metode yang digunakan oleh guru di Pondok Pesantren Islam Samakkhi adalah sebagai b e rik u t:
a) Metode Ceramah
Metode ceramah ialah, penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di Pondok Pesantren Islam Samakkhi. Guru di pondok pesantren tersebut menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan pengajaran baik di musholla maupun di dalam kelas sekolah dan mereka ju g a menggunakan alat-alat bantu dalam proses belajar mengajar seperti gam bar peta dan lain-lainnya.
b) Metode Tanya Jawab
muridnya tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau
bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses
berfikir di antara murid-murid. Di Pondok Pesantren Islam
Samakkhi biasanya para guru menggunakan metode ini untuk mata pelajaran yang telah lalu, dengan cara guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang sudah diajarkan kepada siswanya dan pertanyaan tersebut dijawab oleh murid dan mengulang pelajaran yang sudah diberikan dal am bentuk pertanyaan, guru akan dapat menarik perhatian murid-murid kepada pelajaran beru.
c) Metode Pemberian Tugas Belajar dan Resitasi
Metode pemberian tugas belajar dan resitasi merupakan suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas- tugas tertentu kepada murid, hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid mempertanggungj awabkannya dengan cara menjawab test yang diberikan oleh guru, dengan cara menulis. Biasanya guru-guru di Pondok Pesantren Islam Samakkhi menggunakan metode ini dalam mata pelajaran tarikh, tauhid, tafsir, dan lain-lainnya.
d) Metode Imla ’ (Mendikte)
jelas supaya siswa dapat menulis dengan benar. Di Pondok
Pesantren Islam Samakkhi para guru menggunakan metode
imla’ untuk mata pelajaran Imla Bahasa Melayu, Insya dan Mutala ’ah.
Adapun metode pengajaran lainnya yang diterapkan di pesantren tersebut yaitu dengan cara sorongan dan bandongan. Cara sorongan adalah siswa satu bersatu menghadap guru yang membawa kitab atau A l-Q ur’an, kemudian guru membacakan kitab itu beberapa b ans yang jelas dan benar, kemudian siswa mengulangi bacaan itu, kemudian guru membimbing dengan membetulkan apabila ada kesaiahan siswa dalam membacanya dan mengalami kesulitan dalam memahami kitab-kitab itu. Biasa di Pondok pesantren Islam Samakki, metode ini digunakan dalam pelajaran A l-Q ur’an, terjemah tafsir dan tajwid. Sifiat pengajaran adalah mengfasihkan bacaan kitab- kitab tersebut di hadapan guru.
diprogremkan. Metode ini diterapkan pada pelajaran tauhid, hadist, fiqh dan lain-Jainnya.
b. Periode 1998-2002
Dalam periode ini ada perubahan, yaitu sistem pendidikan dalam pengajaran di Pondok Pesantren Islam Samakkhi mengunakan sistem perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku sekolah modem dan termasuk sistem klasikal serta menjalakan dua macam pendidikan di sekolah yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum secara serentak.
1) Kurikulum Pendidikan
a) Kurikulum pendidikan agama, yang diselenggarakan pada periode ini adalah kurikulum yang telah ditetapkan oleh Private Education Commission, yaitu sebuah lembaga yang dibentuk oleh Mentri Pendidikan pusat untuk menangani masalah pendidian agama Islam di Selatan Thailand. Menurut kondisi ini setiap pondok pesantren maupun madrasah, dari tingkat ibtidaiyyah, mutawasithoh hams mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut.
T A B E L I
Struktur Kurikulum Agama Tingkat Ibtidaiyyah5
Mata pelajaran Jam pelajar per minggu
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 a. Bidang agama
1) Al-Qur’an 2 2 2 2
1) Sejarah Islam
Adapun kurikulum pendidikan umum di Pondok pesanlren Islam Samakkhi saal ini adalah sebagai b erik u t: (1) Kurikulum tingkat lanjutan pertama (SLTP)
Mata pelajaran wajib 57 satuan pelajaran(SKP)
Mata pelajaran wajib dasar 39 skp
Bahasa Thai 12 skp
M atematika 9 skp
Kesehatan 3 skp
Kesenian 3 skp
Otom otif 6 skp
IImu pengetahuan sosial 6 skp
Mata pelajan pilihan wajib 18 skp
Mata pelajaran pilihan bebas 33 skp Kegiatan ekstra kurikuler
Syarat kelulusan tingkat lanjutan pertama (SMP)
(a) Siswa harus menempuh mata pelajaran wajib dan pilihan bebas 90 skp
(c) Siswa harus mengikuti pendidikan minimal 80 skp (d) Siswa harus mengikuti ektra kulikuler yang
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan, yang dilaksanakan di instansi pendidikan dengan dua kegiatan yaitu siswa memilih kegiatan pramuka, bakti sosial atau kegiatan lain. Lama waktu kegiatan satu ja m pelajaran perminggu mereka diwajibkan mengikuti setiap kegiatan minimal 80% yang dilaksakan setiap semester dan lulus dari tujuan yang telah ditetapkan.
(2) Kurikulum tingkat lanjutan atas (SLTA) Mata pelajaran pilihan wajib ada 60 skp, yaitu : (a) Mata pelajaran wajib inti ada 45 skp, terdiri d a r i:
Bahasa Thai 16 skp
Pendidikan sosial 16 skp
Kesehatan 13 skp
(b) Mata pelajaran wajib pilihan ada 15 skp, terdiri dari:
Kesehatan 3 skp
O tom otif 6 skp
Ketrampilan kerja dasar 6 skp
(a) Kelompok pelajaran bahasa, yaitu Bahasa Thai daan Bahasa Inggris
(b) Kelompok pendidikan sosial (c) Kelompok kesehalan dan kesenian
(d) Kelompok pelajaran sain dan mate mat ika (e) Kelompok ketrampilan keija dasar
(3) .Kegiatan ekstra kurikuler seperti b e rik u t:
(a) Kegiatan yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan yang dilaksanakan di institusi pendidikan di bawah naungan Departemen Pendidikan sejak tahun 2535 B (1992 M.) lamanya satu jam pelajaran perminggu.
(b) Kegiatan agama dua ja m pelajaran perminggu (c) Kegiatan bebas bagi siswa
(4) Ketentuan pelaksaan kurikulum pendidikan Islam tingkat lanjutan atas 2535 B (1992)
(a) W aktu pendidikan
i Kurikulum pendidikan Islam tingkat lanjutan atas (SMA) menggunakan waktu balajar tiga tahun. ii Dalam satu tahun pelajaran di bagi menjadi dua
(2) semester, satu smester ada 20 minggu.
jam pelajaran lamanya 45 menit dengan
melaksanakan pendidikan minimal 225 jam
perminggu dan siswa mengikuti kcgiatan eksrta
kurikuler
(b) Satuan kredit pelajaran (SKP)
Pelajaran yang digunakan waktu 2 jam perminggu persemester diberikan 1 skp, pelajaran yang menggunakan waktu ± dari 2 jam perminggu akan di tambah / di kurangi sesuai sukatannya. (c) Pelajaran wajib dan pelajaran pilihan
i Siswa harus belajar mata pelajaran dan pilihan bebas yang telah ditetapkan dalam struktur kutikulum.
ii Untuk pelajaran bahasa Inggris siswa harus belajar
(d) Ketentuan kelulusan kurikulum
i Siswa harus belajar mata pelajaran wajib dan pilihan yang ditetapkan oleh struktur kurikulum
minimal 105 skp setiap pelajaranyang di pelajari harus mendapatkan hasil pendidikan atau ailai akhir.
iii Siswa mendapatkan satuan kredit semuanya minimal 105 skp barn lulus dan kurikulum pendidikan tingkat ianjutan atas (SMA)
iv Siswa hams mengikuti eksrta kurikuler yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dengan melaksana di institusi yang di kontrol oleh Departemen Pendidikan satu ja m pelajaran, kegiatan pemecahan masalah atau kegiatan remidiasi pelajaran dua jam pelajaran dan kegiatan agam a dan ja m pelajaran, waktu yang sisa dari ini siswa dapat memilih pelajaran tambahan sesuai minatnya dan melaksanakan kegiatan bebas.
(5) Kurikulum pendidikan pesantren
Adapun kurikulum/sistem pendidikan pada periode ini adalah :
mendapat kesempatan tersendiri untuk memperoleh
pelajaran secara langsung dari guru yang belum sampai
gilirannya, sambil menunggu untuk masuk ke guru, dia
harus mengajar adik-adik yang belum lancar membaca
Al-Q ur’an.
Di pesantren, guru-guru diajarkan kilab-kitab
Islam klasik yang terkenal dengan sebutan kitab kuning yang di karang para ulama terdahulu, isinya mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan agama Islam dan bahasa Arab. Pelajaran di mulai dari kitab-kitab yang sederhana, kemudian di lanjutkan dengan kitab-kitab tentang berbagai ilmu yang mendalam.
2) M etode pendidikan
sebagainya. Metode lalihan secara berulang-ulang biasa menyuruh siswa menyebut atau melakukan isi pelajaran yang di ajar secara berulang-ulang sehingga ia benar-benar dapar dikuasai oleh siswa.
Metode membaca, dim ana guru mengarahkan pada siswa untuk membaca mata pelajaran biasanya pelajaran A1-Qur'an. Hadist, TaEsir dan sebagainya. Sedangkan metode diskusi. dimana guru akan mengarahkan pada sisw a agar membentuk suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang, dalam satu kelas dalam satu kelas ada beberapa kelom pok. Metode dialog, dimana guru bertindak sebagai penanya atau pendialog sementara siswa sebagai orang-orang yang diajak dialog, metode ini mengajak para siswa dari sisi tidak tahu menuju keposisi mengetahui, kemudian ke posisi meyakini. Menurut Babo H. Muhammad Toha. metode ini b isa dipergunakan untuk anak didik tingkat mutawassithoh seperti pemah dilakukan pada siswa dan paling disukai pleh babo dari siswanya adalah tampilnya siswa untuk mengajukan pertanyaan6
3. Tujuan Intitusionat Pondok Pesantren Islam Sam akkhi
Tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Islam samakkhi adalah mengadakan perubahan dalam proses pendidikan untuk mencapai yang lebih baik, baik pada tingkah laku individu dari kehidupan pribadinya
alaupun kehidupan masyarakat serta pada alam sekitar dimana individu itu
hidup atau pada proses pendidikan itu sendiri dan proses pengajaran
sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi di antara profesi asasi
dal am masyarakat.
Tujuan Intitusional Pondak Pesantren Islam Samakkhi secara bulat atau terminal seperti tujuan intitusional SMTP / SMTA (tujuan terminal) yaitu : membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT dan membentuk manusia muslim yang berkualitas, berakhlak mulia dal am kehidupan Pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, dan memiliki kedalaman dal am pengetahuan, memiliki kematangan dal am pengetahuan, memiUki kematangan intelektual, bermoral tinggi dan nilai-nilai sosial serta mampu mandiri.7
B. Kurikulum dan M etode Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam
Samakkhi.
Berbicara tentang kurikulum memang tidak pemah ada henti- hentinya karena ia merupakan segenap pengalaman belajar yang harus dilalui dalam proses pendidikan.8 Kurikulum ditujukan untuk mengantarkan anak didik pada tingkat pendididkan, perilaku dan intelektual yang diharapkan membawa mereka pada sosok anggota masyarakat yang berguna bagi bangsa
7 Dokumentasi Pondok Pesantren Islam Samakkhi
dan masyarakatnya, serta berkary a bagi pembangunan bangsa dan perwujudan
idealism enya.9 10
Karena mahasiswa Patani alumni luar negeri yang kebanyakan lulus S I, Saijana Agama (S.Ag), mengajar sebagai guru ditingkat pendidikan Aliyah atau menengah atas, maka gambaran tentang kurikulumnya adalah pendidikan jenjang menengah atas.
Pondok Pesantren Islam Samakkhi dan sekolah-sekolah di Patani kebanyakan menggunakan kurikulum kombinasi, maksudnya antara kurikulum agama dan umum, kurikulum tersebut terkenal dengan kurikulum pendidikan agama Islam tingkat atas tahun 1992.'0
Kurikulum pendidikan agam a Islam tingkat Aliyah tahun akademik terbagi menjadi dua semester. Pada setiap semester ada 20 minggu. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap minggunya tidak kurang dari 30 jam belajar sedangkan satu jam belajar lamanya 45 menil.
Mata pelajaran yang term uat dalam kurikulum ini yaitu meliputi bidang agama, bahasa sosial dan pendidikan. Selain itu siswa diberikan pelajaran tentang pendidikan guru dimana siswanya disiapkan untuk menjadi guru pendidikan agama di sekolah Taman kanak-kanak (TADIKA).
Menurut kurikulum ini siswa harus menempuh pelajaran yang jum lahnya 60 SKP, dan jik a selesai dianggap telah lulus belajar. Siswa yang mengikuti kurikulum tersebut harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan pagi di sekolah. Kegiatan pagi adalah kegiatan berbaris dan menyanyi lagu sekolah
9 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat
,Gema Insani Press, Jakarta, 1995, him. 193
bersama serta mendengar nasihat dari kepala sekolah atau dari guru piket
setiap hari belajar. Sekolah mengadakan kegiatan kursus untuk siswa yang
tidak tinggal dipondok setidak-tidaknya satu jam per minggu yaitu mengikuti acara sholat beijama’ah di sekolah dengan mengikuti program yang sudah diatur.
Sedangkan metode pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren Islam Samakkhi adalah metode pendidikan yang hampir sepenuhnya tergantung kepada kepentingan siswa. Para guru bertindak sebagai motivator, stimulator, atau instruktur, siswa diarahkan menjadi pusat perhatian. Dan sangat menghargai adanya perbedaan individual para siswa."
Metode pendidikan dalam pengajaran ialah cara yang dipergunakan guru pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu metode mengajar mempunyai peranan yang besar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode, diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.
Metode pengajaran agama Islam di Pondok Pesantren Islam samakkhi, terdiri dari beberapa metode yaitu sebagai b e rik u t:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah, penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Artinya dalam metode ini proses belajar mengajar berlangsung dengan cara guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa secara lisan, dan siswa menjadi subjek pendengar.
Guru yang mengajar di Pondok Pesantren Islam Samakkhi kebanyakan adalah juga seorang mubaligh yang sering memberi ceramah di luar jam mengajar disekolah dan pesantren. Oleh karena itu metode ceramah sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.
2. Metode Tanya jaw ab
Metode Tanya jaw ab ialah, suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara murid-murid. Metode tanya jaw ab memegang peran yang penting sebab pertanyaan yang baik akan dapat membangkitkan minat dan meningkatkan partisipasi siswa, mengembangkan pola fikir serta memusatkan perhatian murid.
Guru di Pondok Pesantren Islam Samakkhi selain menggunakan metode ceramah juga mengadakan metode tanya jawab. Guru mengungkapkan pertanyaan kepada murid serta menjawab pertanyaan murid secara je la s.12
3. Metode Diskusi
Metode diskusi ialah, suatu cara penyampaian bahan pelajaran, dengan cara guru memberikan kesempatan kepada para siswa atau kelompok-kelompok siswa untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagi alternative pemecahan atas sesuatu masalah.
Metode diskusi digunakan dengan cara guru mengarahkan kepada siswa agar membentuk suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Dari kelompok-kelompok tersebut dipilih satu orang dari anggota kelompok sebagai koordinator. Guru memberi permasalahan atau topik tertentu untuk dibahas dan diselesaikan. Dari hasil observasi di kelas dilihat bahwa metode ini sering digunakan di kelas Tsanawiyah.
Selain metode-metode diatas, di Pondok pesantren Islam Samakkhi sering menggunakan suatu cara dalam kegiatan belajar mengajar yaitu hafalan. Hafalan digunakan di sekolah. Sebenamya metode ini telah dilakukan sejak zaman dulu. Pada zaman itu sangat menghargai daya ingat yang kuat dan menganggap pengembangan daya ingat untuk menghafal sebagai salah satu tujuan pendidikan.
Di pondok Pesantren Islam samakkhi guru menggunakan metode hafalan yang diklasifikasikan menjadi tiga tingkat hafalan yaitu:
a. Tingkat Aliyah : siswa disuruh menghafal apa yang diajarkan tanpa memberi pemahainan.
b. Tingkat hafalan dan pemahaman : siswa disuruh menghafal dan guru memberi keterangan agar siswa dapat memahami.
Metode hafalan senantiasa digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk materi ayat-ayat A l-Q ur’an, Al-Hadits dan bahan-bahan dalam bidang agama yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.13
C. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan saiah satu faktor penunjang tercapainya suatu tujuan pendidikan yang telah di tetapkan dan sengaja diadakan untuk memperlancarkan kegiatan belajar mengajar. Begitu juga dengan Pondok Pesantren Islam Samakkhi. Adapun sarana dan prasarana yang ada a d a la h :
1. Sarana pendidikan a. Gedung sekolah
Pondok Pesantren Islam Samakkhi memiliki 2 gedung sekolah (1) Gedung pertama memiliki 2 ruang belajar
(2) Gedung kedua memiliki 4 ruang belajar b. Gedung pelengkap
Gedung pelengkapan terdiri d a r i:
(1) Bangunan ruang ustadz dan guru umum (2) Bangunan musholla
(3) Bangunan praktek siswa (4) Bangunan tempat parker c. Ruang lain-lain
