• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG

B. Gambaran Umum Pondok Pesantren Islam Samakkhi

Islam membawa perubahan dalam struktur dan institusi kehidupan masyarakat pattani. Budaya dan institusi yang ada telah diubah menurut

B A B III

KEADAAN PONDOK PESANTREN SAMAKKHI SEBELUM MASUKNYA ALUMNI DARI LUAR NEGERI

A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi

1. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam a. Dasar Pendidikan Islam

Dasar Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Samakkhi adalah sebagai berikut:

1) . Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad SAW. 2) . Berdasarkan aqidah Ahli sunnah Wal Jamaah

3) .Berdasar pada dasar negara yaitu cinta lanah air dan agama.' b. Tujuan Pendidikan Islam

1). Tujuan urn urn

Dengan adanya Pondok Pesanten Islam Samakkhi diharapkan murid-murid dan masyarkat secara umum dapat memahami Islam serta mau mengamalkannya untuk menjadi manusia yang berakhlakul karimah 1 2.

c. Tujuan khusus

1) Mendidik siswa agar memahami syarat, rukun dan hukum agama.

1 Dokumcntasi Pondok Pesantren Islam Samakkhi

2 Wawaneara dengan Babo Muhammad Toha H.Lutfi, tanggal 02 Mei 2007

2) Menjadikan siswa hafal al-Qur’an dan membiasakan siswa membaca aJ-Qur’an dengan baik dan benar.

3) Mendidik warga negara supaya menjadi warga negara \an g baik. yaitu menumbuhkan rasa cinta tan ah air,bangsa, dan negara.

4) Mendidik warga negara supaya berdayaguna dan memiliki kematangan intelektual, bermoral tinggi dan nilai-nilai sosiai.

5) Memberikan pendidikan umum dan ilmu-ilmu ketrampilan kepada siswa sebagai pengetahuan dasar untuk dapat melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi serta dapat mencari lapangan keija yang baik, agar hidupnya mencapai kemakmuran.3

d. Tujuan kurikuler

1) Siswa dapat menghayati dan mengamalkan agam a Islam dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa dapat memahami ilmi-ilmu Islam secara benar.

3) Siswa dapat memahami ajaran Islam dan ilm u-ilm u umum melalui bahasa Melayu, Thai, Arab dan Inggris.

4) Mnumbuhkan semangat persatuan dan kefahaman antara sesama umat dalam masyarakat secara rukun dan damai.

5) Mempunya kemampuan menyebarluaskan agam a Islam kepada orang secara besar.4

3 Wawancara dengan Babo Muhammad Toha H.Lutfi, tanggal 02 Mei 2007 4 Dokumentasi buku pengenalan Pondok Pesantren Islam Samakkhi

2. P eriod esasi P endidikan

a. Periode 1966-1997

Sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Islam Samakkhi pada periode ini mengunakan sistem yang sangat sederhana dan kemudian berangsur-angsur mulai perpaduan sistem pendidikan agama dengan pendidikan umum yang berlaku pada sekolah-sekolah.

1) Metode Pendidikan

Dalam proses pendidikan, agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efeksien, maka penguasaan materi saja tidaklah mencukupi, harus ada metode khusus dalam pendidikan di sekolah maupun di pesantren. Adapun metode yang digunakan oleh guru di Pondok Pesantren Islam Samakkhi adalah sebagai b e rik u t:

a) Metode Ceramah

Metode ceramah ialah, penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di Pondok Pesantren Islam Samakkhi. Guru di pondok pesantren tersebut menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan pengajaran baik di musholla maupun di dalam kelas sekolah dan mereka ju g a menggunakan alat-alat bantu dalam proses belajar mengajar seperti gam bar peta dan lain-lainnya.

b) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jaw ab ialah, cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada

muridnya tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses

berfikir di antara murid-murid. Di Pondok Pesantren Islam

Samakkhi biasanya para guru menggunakan metode ini untuk mata pelajaran yang telah lalu, dengan cara guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang sudah diajarkan kepada siswanya dan pertanyaan tersebut dijawab oleh murid dan mengulang pelajaran yang sudah diberikan dal am bentuk pertanyaan, guru akan dapat menarik perhatian murid-murid kepada pelajaran beru.

c) Metode Pemberian Tugas Belajar dan Resitasi

Metode pemberian tugas belajar dan resitasi merupakan suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas- tugas tertentu kepada murid, hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid mempertanggungj awabkannya dengan cara menjawab test yang diberikan oleh guru, dengan cara menulis. Biasanya guru-guru di Pondok Pesantren Islam Samakkhi menggunakan metode ini dalam mata pelajaran tarikh, tauhid, tafsir, dan lain-lainnya.

d) Metode Imla ’ (Mendikte)

Metode im la ’ (mendikte)adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh murid-mirid menyalin apa yang dikatakan guru dan guru mempunya suara yang cukup

jelas supaya siswa dapat menulis dengan benar. Di Pondok

Pesantren Islam Samakkhi para guru menggunakan metode

imla’ untuk mata pelajaran Imla Bahasa Melayu, Insya dan Mutala ’ah.

Adapun metode pengajaran lainnya yang diterapkan di pesantren tersebut yaitu dengan cara sorongan dan bandongan. Cara sorongan adalah siswa satu bersatu menghadap guru yang membawa kitab atau A l-Q ur’an, kemudian guru membacakan kitab itu beberapa b ans yang jelas dan benar, kemudian siswa mengulangi bacaan itu, kemudian guru membimbing dengan membetulkan apabila ada kesaiahan siswa dalam membacanya dan mengalami kesulitan dalam memahami kitab-kitab itu. Biasa di Pondok pesantren Islam Samakki, metode ini digunakan dalam pelajaran A l-Q ur’an, terjemah tafsir dan tajwid. Sifiat pengajaran adalah mengfasihkan bacaan kitab- kitab tersebut di hadapan guru.

Metode yang kedua adalah metode bandongan yaitu guru membawa kitab tertentu kemudian membacakan kitab itu dengan makna dan penjelasan secukupnya, sedang semua siswa mencatat ajaran guru itu pada kitabnya. Masing-masing siswa tidak menghadap guru satu persatu, tetapi semua siswa menghadap guru dengan membawa kitab tertentu yang telah

diprogremkan. Metode ini diterapkan pada pelajaran tauhid, hadist, fiqh dan lain-Jainnya.

b. Periode 1998-2002

Dalam periode ini ada perubahan, yaitu sistem pendidikan dalam pengajaran di Pondok Pesantren Islam Samakkhi mengunakan sistem perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku sekolah modem dan termasuk sistem klasikal serta menjalakan dua macam pendidikan di sekolah yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum secara serentak.

1) Kurikulum Pendidikan

a) Kurikulum pendidikan agama, yang diselenggarakan pada periode ini adalah kurikulum yang telah ditetapkan oleh Private Education Commission, yaitu sebuah lembaga yang dibentuk oleh Mentri Pendidikan pusat untuk menangani masalah pendidian agama Islam di Selatan Thailand. Menurut kondisi ini setiap pondok pesantren maupun madrasah, dari tingkat ibtidaiyyah, mutawasithoh hams mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh lembaga tersebut.

T A B E L I

Struktur Kurikulum Agama Tingkat Ibtidaiyyah5 Mata pelajaran Jam pelajar per minggu

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 a. Bidang agama

1) Al-Qur’an 2 2 2 2

2) Ibadah 2 2 1 1 3) Tauhid 2 2 2 2 4) Fiqh 2 2 2 2 5) Tajwid 2 2 1 1 b. Bidang bahasa 1) Bahasa Arab 1 1 2 2 a) Nahwu 1 1 2 2 b) Shoraf 1 1 2 2 c) Q iro’ah 2 2 1 1 d) Im la’ 2 2 1 1 e)Insya’ 1 1 1 1 f) Muhadasah 2 2 1 1 g) Kaligrafi 1 I 1 1 h) M uthala’ah 1 1 1 1 2) Bahasa M elayu 1 1 1 1 c. Bidang sosial 1) Sejarah Islam 1 1 1 1 2) Akhlaq 1 1 2 2 Julah 25 25 25 25 T A BE L II

Struktur Kurikulum Agama Tingkat Mutawassithoh Mata pelajaran

Jam pelajar per minggu Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 a. Bidang agama 1) Al-Q ur’an 2 2 2 2) Tafsir 2 2 2 3) Hadist 2 2 2 4) Tauhid 2 2 2 5) Fiqh 2 2 2 6) Fariah 2 2 2 b. Bidang bahasa 1) Bahasa Arab 2 2 1 a) Qawaid 1 1 2 b) Q iro’ah 1 1 1 c) Insya’ 1 1 1 d) M uthala'ah 1 1 1 e) Mahfuzah 1 1 1 f) Kaligrafi 1 2 1 g) Im la’ 1 1 1 h) Muhadasah 1 1 1 2) Bahasa Melayu 1 1 1 c. Bidang sosial

1) Sejarah Islam 2) Akhlaq 1 1 1 1 1 1 Julah 25 25 25

b) Kurikulum pendidikan umum

Adapun kurikulum pendidikan umum di Pondok pesanlren Islam Samakkhi saal ini adalah sebagai b erik u t: (1) Kurikulum tingkat lanjutan pertama (SLTP)

Mata pelajaran wajib 57 satuan pelajaran(SKP)

Mata pelajaran wajib dasar 39 skp

Bahasa Thai 12 skp

M atematika 9 skp

Kesehatan 3 skp

Kesenian 3 skp

Otom otif 6 skp

IImu pengetahuan sosial 6 skp

Mata pelajan pilihan wajib 18 skp

Mata pelajaran pilihan bebas 33 skp Kegiatan ekstra kurikuler

Syarat kelulusan tingkat lanjutan pertama (SMP)

(a) Siswa harus menempuh mata pelajaran wajib dan pilihan bebas 90 skp

(b) Siswa harus mendapat mata pelajaran wajib yaitu pelajaran bahasa Thailand dan ilmu pendidikan sosial

(c) Siswa harus mengikuti pendidikan minimal 80 skp (d) Siswa harus mengikuti ektra kulikuler yang

ditetapkan oleh Departemen Pendidikan, yang dilaksanakan di instansi pendidikan dengan dua kegiatan yaitu siswa memilih kegiatan pramuka, bakti sosial atau kegiatan lain. Lama waktu kegiatan satu ja m pelajaran perminggu mereka diwajibkan mengikuti setiap kegiatan minimal 80% yang dilaksakan setiap semester dan lulus dari tujuan yang telah ditetapkan.

(2) Kurikulum tingkat lanjutan atas (SLTA) Mata pelajaran pilihan wajib ada 60 skp, yaitu : (a) Mata pelajaran wajib inti ada 45 skp, terdiri d a r i:

Bahasa Thai 16 skp

Pendidikan sosial 16 skp

Kesehatan 13 skp

(b) Mata pelajaran wajib pilihan ada 15 skp, terdiri dari:

Kesehatan 3 skp

O tom otif 6 skp

Ketrampilan kerja dasar 6 skp

Mata pelajaran pilihan bebas minimal 45 skp dan memilih kelompok pelajaran sebagai b e rik u t:

(a) Kelompok pelajaran bahasa, yaitu Bahasa Thai daan Bahasa Inggris

(b) Kelompok pendidikan sosial (c) Kelompok kesehalan dan kesenian

(d) Kelompok pelajaran sain dan mate mat ika (e) Kelompok ketrampilan keija dasar

(3) .Kegiatan ekstra kurikuler seperti b e rik u t:

(a) Kegiatan yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan yang dilaksanakan di institusi pendidikan di bawah naungan Departemen Pendidikan sejak tahun 2535 B (1992 M.) lamanya satu jam pelajaran perminggu.

(b) Kegiatan agama dua ja m pelajaran perminggu (c) Kegiatan bebas bagi siswa

(4) Ketentuan pelaksaan kurikulum pendidikan Islam tingkat lanjutan atas 2535 B (1992)

(a) W aktu pendidikan

i Kurikulum pendidikan Islam tingkat lanjutan atas (SMA) menggunakan waktu balajar tiga tahun. ii Dalam satu tahun pelajaran di bagi menjadi dua

(2) semester, satu smester ada 20 minggu.

iii Dalam satu akan menjalani pendidikan minimal lim a hari, satu hari minimal delapan jam , dan satu

jam pelajaran lamanya 45 menit dengan melaksanakan pendidikan minimal 225 jam perminggu dan siswa mengikuti kcgiatan eksrta kurikuler

(b) Satuan kredit pelajaran (SKP)

Pelajaran yang digunakan waktu 2 jam perminggu persemester diberikan 1 skp, pelajaran yang menggunakan waktu ± dari 2 jam perminggu akan di tambah / di kurangi sesuai sukatannya. (c) Pelajaran wajib dan pelajaran pilihan

i Siswa harus belajar mata pelajaran dan pilihan bebas yang telah ditetapkan dalam struktur kutikulum.

ii Untuk pelajaran bahasa Inggris siswa harus belajar

(d) Ketentuan kelulusan kurikulum

i Siswa harus belajar mata pelajaran wajib dan pilihan yang ditetapkan oleh struktur kurikulum

minimal 105 skp setiap pelajaranyang di pelajari harus mendapatkan hasil pendidikan atau ailai akhir.

ii Siswa harus mendapat satuan kredit pelajaran bagi semua mata pelajaran wajib

iii Siswa mendapatkan satuan kredit semuanya minimal 105 skp barn lulus dan kurikulum pendidikan tingkat ianjutan atas (SMA)

iv Siswa hams mengikuti eksrta kurikuler yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dengan melaksana di institusi yang di kontrol oleh Departemen Pendidikan satu ja m pelajaran, kegiatan pemecahan masalah atau kegiatan remidiasi pelajaran dua jam pelajaran dan kegiatan agam a dan ja m pelajaran, waktu yang sisa dari ini siswa dapat memilih pelajaran tambahan sesuai minatnya dan melaksanakan kegiatan bebas.

(5) Kurikulum pendidikan pesantren

Adapun kurikulum/sistem pendidikan pada periode ini adalah :

Daiam pembelajarannya gum menggunakan sistem bandongan dengan waktu belajamya malam hari setelah Magrib, setelah Isya’ dan setelah Subuh. Setiap b a’da Magrib, mengkaji kitab kuning kecuali hari ju m ’at. Setiap ba’da Isya’ membaca Al-Qur’an dan mengajar tajwid kecuali hari selasa dan ju m ’at. B a’da Subuh setoran hafalan d o ’a membaca setelah sholat dan hafalan tafsir A l-Q ur’an. Biasanya pengajaran Al- Qur’an dengan cara perkepala, yaitu setiap siswa

mendapat kesempatan tersendiri untuk memperoleh pelajaran secara langsung dari guru yang belum sampai gilirannya, sambil menunggu untuk masuk ke guru, dia harus mengajar adik-adik yang belum lancar membaca Al-Q ur’an.

Di pesantren, guru-guru diajarkan kilab-kitab

Islam klasik yang terkenal dengan sebutan kitab kuning yang di karang para ulama terdahulu, isinya mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan agama Islam dan bahasa Arab. Pelajaran di mulai dari kitab-kitab yang sederhana, kemudian di lanjutkan dengan kitab-kitab tentang berbagai ilmu yang mendalam.

2) M etode pendidikan

M etode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam proses pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ada beberapa metode yang digunakan oleh guru-guru dalam mengajar di Pondok pesantren Islam Samakkhi. Adapun metode pendidikan yang digunakan adalah metode ceramah, metode membaca, metode tanya jaw ab, metode Im la \ metode diskusi, metode dialog, metode latihan secara berulang-ulang, metode hafalan. Metode ini biasanya di pakai oleh guru-guru Pondok Pesantren Islam Samakki dalam mengajar Al-Qur’an, Hadist, Ilmu Fiqh dan

sebagainya. Metode lalihan secara berulang-ulang biasa menyuruh siswa menyebut atau melakukan isi pelajaran yang di ajar secara berulang-ulang sehingga ia benar-benar dapar dikuasai oleh siswa.

Metode membaca, dim ana guru mengarahkan pada siswa untuk membaca mata pelajaran biasanya pelajaran A1-Qur'an. Hadist, TaEsir dan sebagainya. Sedangkan metode diskusi. dimana guru akan mengarahkan pada sisw a agar membentuk suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang, dalam satu kelas dalam satu kelas ada beberapa kelom pok. Metode dialog, dimana guru bertindak sebagai penanya atau pendialog sementara siswa sebagai orang-orang yang diajak dialog, metode ini mengajak para siswa dari sisi tidak tahu menuju keposisi mengetahui, kemudian ke posisi meyakini. Menurut Babo H. Muhammad Toha. metode ini b isa dipergunakan untuk anak didik tingkat mutawassithoh seperti pemah dilakukan pada siswa dan paling disukai pleh babo dari siswanya adalah tampilnya siswa untuk mengajukan pertanyaan6

3. Tujuan Intitusionat Pondok Pesantren Islam Sam akkhi

Tujuan pendidikan di Pondok Pesantren Islam samakkhi adalah mengadakan perubahan dalam proses pendidikan untuk mencapai yang lebih baik, baik pada tingkah laku individu dari kehidupan pribadinya

alaupun kehidupan masyarakat serta pada alam sekitar dimana individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi di antara profesi asasi dal am masyarakat.

Tujuan Intitusional Pondak Pesantren Islam Samakkhi secara bulat atau terminal seperti tujuan intitusional SMTP / SMTA (tujuan terminal) yaitu : membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT dan membentuk manusia muslim yang berkualitas, berakhlak mulia dal am kehidupan Pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, dan memiliki kedalaman dal am pengetahuan, memiliki kematangan dal am pengetahuan, memiUki kematangan intelektual, bermoral tinggi dan nilai-nilai sosial serta mampu mandiri.7

Dokumen terkait