1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Maraknya pertumbuhan usaha dan bisnis di tengah pertumbuhan yang semakin membaik menciptakan persaingan pasar yang semakin ketat. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk atau jasanya menjadi lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya, serta menyebabkan setiap perusahaan menjadi lebih fokus pada upaya peningkatan kinerja, perbaikan kualitas produk dan peningkatkan efisiensi. Salah satu hambatan yang seringkali muncul dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas adalah terjadinya kegagalan (failure) pada sistem yang menyebabkan produk yang dihasilkan cacat (defect).
Produk cacat merupakan produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan yang dihasilkan dalam proses produksi dan produk tidak diterima oleh customer. Produk cacat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu kecacatan mayor dan kecacatan minor. Kecacatan mayor merupakan tingkat kecacatan yang berpengaruh besar terhadap penurunan kualitas produk dan jika dilakukan perbaikan tidak sepenuhnya menjadi produk dengan kualitas yang baik. Sedangkan kecacatan minor merupakan kecacatan pada produk barang yang bersifat ringan serta tidak berpengaruh besar terhadap penurunan kualitas barang dan kecacatan yang terjadi tidak dirasakan penurunan kualitasnya pada konsumen.
Upaya peningkatan kualitas oleh perusahaan dapat dilihat dari apakah perusahaan tersebut dapat mencapai kondisi minim cacat pada produk yang dihasilkannya. Dampak produk cacat bagi perusahaan itu sendiri yakni peningkatan biaya kualitas, penurunan image perusahaan dan penurunan kepuasan konsumen atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Semakin banyak produk cacat yang dihasilkan maka semakin besar pula biaya kualitas yang dikeluarkan. Hal ini didasarkan pada semakin tingginya biaya kualitas yang dilakukan pada produk cacat yang akhirnya memicu munculnya tindakan seperti
inspection, rework, dan sebagainya untuk mengurangi jumlah produk cacat yang dihasilkan. Begitu juga semakin tinggi produk cacat maka image perusahaan akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan konsumen menilai suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas serta memberikan kepuasan terhadap konsumen dan jika konsumen menilai produk yang dihasilkan kurang memuaskan, maka perusahaan akan dinilai kurang baik oleh konsumen dan berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan dan jumlah permintaan konsumen dimasa depan.
Faktor-faktor penyebab produk cacat terbagi menjadi dua jenis faktor, yaitu faktor yang bersifat normal dan faktor akibat kesalahan. Faktor yang bersifat normal merupakan produk cacat yang terjadi di setiap proses produksi karena tidak bisa dihindari, maka dari itu biaya untuk memperbaiki produk cacat tersebut dibebankan ke setiap departemen dimana terjadinya produk cacat dengan cara menggabungkan setiap elemen biaya yang dibebankan pada setiap departemen. Sedangkan faktor akibat kesalahan merupakan produk cacat yang terjadi diakibatkan karena kesalahan dalam proses produksi seperti kurangnya perencanaan, pengawasan dan pengendalian, human error (kesalahan manusia),
machine error (kesalahan mesin), dll, sehingga biaya untuk memperbaiki produk
cacat tersebut tidak boleh dibebankan ke setiap elemen biaya, tetapi dianggap sebagai kerugian perusahaan yang harus dimasukkan kedalam rekening rugi produk cacat.
CV. KARYA NATA CAHAYA yang bergerak di bidang industri percetakan merupakan perusahaan yang memproduksi kertas cetak, undangan, dan spanduk yang sudah berdiri sejak tahun 2010. Pada periode produksi satu tahun terkahir, perusahaan ini sedang mengalami permasalahan pada banyaknya jumlah produk cacat yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, khususnya pada produksi kertas ulangan. Pada proses kegiatan produksi kertas cetak ulangan, perusahaan mengalami kecacatan produk (production yield loss) diluar batas toleransi yang telah ditentukan perusahaan. Berikut merupakan tabel jumlah produksi dan jumlah kecacatan produksi kertas ulangan pada periode produksi satu tahun terakhir.
Tabel 1.1 Tabel Jumlah Produksi dan Jumlah Kecacatan Produksi Kertas Ulangan
Period 2013-2014 Total Production Total Defect
Desember 52.500 285 Januari 41.500 226 Februari 37.500 143 Maret 1.250.000 30.873 April 32.500 198 Mei 1.250.000 34.742 Juni 125.000 896 Juli 37.500 209 Agustus 50.000 387 September 1.250.000 38.164 Oktober 50.000 429 November 1.250.000 42.002 Total 4.126.500 148.554
Total Defect Precentage 3,6%
Sumber: CV. Karya Nata Cahaya
Batas toleransi kecacatan produk yang diizinkan oleh perusahaan pada proses produksi paling besar berjumlah 20 unit dari 1000 unit per fungsi proses atau 2% per tahun produksinya. Sedangkan pada hasil produksi satu tahun terakhir pada tabel diatas ditemukan tingkat kecacatan yang mencapai 3,6% dan ini diluar batas toleransi yang diizinkn perusahaan. Terdapat selisih sebesar 1,6% melebihi toleransi tingkat kecacatan yang ditetapkan perusahaan sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi jumlah kecacatan produk pada proses produksi yang berlangsung diperusahaan. Pengendalian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah melakukan pemeriksaan terhadap mesin dan produk serta melakukan perbaikan ulang produk yang cacat tanpa mengetahui penyebab-penyebab terjadinya kecacatan produk (production yield loss).
Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk mencari akar dari penyebab kecacatan untuk mengurangi tingkat kegagalan
(failure) produk yang dihasilkan pada proses produksi dan menghasilkan produk
meminimalisasi kecacatan produk (production yield loss) adalah dengan menerapkan metode Quality Control. Quality Control merupakan teknik yang digunakan untuk mendefinisikan, mengidentifikasi, dan meminimalisasikan atau mencegah terjadinya kecacatan dan masalah pada proses melalui observasi, rangkaian kegiatan, dan mekanisme yang digunakan. Quality Control diterapkan untuk memverifikasi, mengecek atau mengetes apakah produk telah memenuhi spesifikasi dan persyaratan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) perusahaan, dan selama manufaktur produksi berjalan dengan memvalidasi sampel-sampel yang telah memenuhi standar yang ditentukan. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menganalisa dan mencari penyebab kesalahan atau kegagalan yang terjadi baik di bagian produksi maupun sistem perusahaan, serta dapat memberikan usulan perbaikan pada proses produksi yang mempunyai tingkat presentase kegagalan yang tinggi.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan masukan kepada CV. KARYA NATA CAHAYA mengenai kecacatan produksi
(production yield loss) yang sering terjadi dan akar-akar penyebabnya sehingga
perusahaan dapat menurunkan presentase produk cacat (production yield loss) serendah mungkin.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara mengidentifikasi akar penyebab kecacatan produksi
(production yield loss) kertas ulangan yang dialami oleh perusahaan CV.
KARYA NATA CAHAYA?
2. Bagaimana cara mengontrol kualitas produksi kertas ulangan dari proses awal hingga akhir yang berlangsung di perusahaan CV. KARYA NATA CAHAYA?
1.3Ruang Lingkup Penelitian
Berikut ini merupakan batasan masalah yang akan diteliti pada CV. KARYA NATA CAHAYA agar masalah yang diteliti tidak menyimpang dari tujuan awal penelitian. Batasan masalahnya antara lain :
1. Penyebab kecacatan produksi (production yield loss) hanya akan ditinjau dari aspek bahan baku, manusia, mesin, dan aliran proses.
2. Penelitian hanya akan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi kecacatan mayor yang dialami perusahaan.
3. Data kecacatan produksi diambil dari data selama 1 tahun terakhir produksi perusahaan, yaitu dari bulan Oktober tahun 2013 hingga bulan November 2014.
4. Tidak dilakukan analisa biaya.
1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi akar penyebab kecacatan produksi (production yield loss) kertas ulangan yang dialami oleh perusahaan CV. KARYA NATA CAHAYA.
2. Mengontrol kualitas produksi kertas ulangan dari proses awal hingga akhir yang berlangsung di perusahaan CV. KARYA NATA CAHAYA.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan
- Dengan adanya penerapan Quality Control (QC), diharapkan pihak perusahaan dapat mengurangi jumlah defect (cacat) produk yang dialami selama ini, serta bukti konsistensi perusahaan dalam penerapan standard mutu produk untuk memuaskan keinginan konsumen.
- Meminimalkan kecacatan produksi, potensi-potensi kegagalan dan penyebab kegagalan yang ada pada CV. KARYA NATA CAHAYA. - Meminimalkan risiko terjadinya kesalahan atau kecacatan yang datang
dari dalam maupun dari luar perusahaan.
- Memberikan kemudahan kepada pihak manajemen CV. KARYA NATA CAHAYA untuk menangani risiko-risiko atau potensi-potensi kecacatan produksi, dampaknya, dan penyebab kecacatan produksi yang ditemukan dari hasil penelitian.
- Memberikan pengetahuan tentang pengukuran kecacatan produksi terhadap perusahaan.
2. Bagi Peneliti
- Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dengan menerapkan penggunaan Quality Control (QC) dalam permasalahan defect (cacat) yang ada di dalam aliran proses suatu perusahaan.
3. Bagi Universitas
- Memberikan referensi tambahan dan perbendaharaan perpustakaan agar berguna di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga berguna sebagai pembanding bagi mahasiswa dimasa yang akan datang.
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian sesuai dengan sistematika penulisan yang ditetapkan oleh pihak fakultas dalam memudahkan penelitian adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini melipiuti latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang studi kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan dapat digunakan sebagai acuan teori dan kerangka pemikiran dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini dibahas tentang desain penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan langkah – langkah pemecahan masalah.
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
Bab ini berisi tentang data-data yang diperlukan dalam analisa masalah berupa data primer dan data sekunder dengan solusi Quality
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dan pengolahan data, serta saran-saran sebagai bahan pertimbangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1.6 State of the Art
Tabel 1.2 State of the Art Metode
Penelitian
Nama
Pengarang Nama Judul Judul Tahun
Internal Quality Control Ikhfan Haris Journal of Educational and Instructional Studies in the World Volume 3, Issue 4, Article 06 Assessment on the Implementation of Internal Quality Assurance at Higher Education (An Indonesian Report) 2013 In-Process and On-Machine Quality Control Yasushiro Takaya International Journal of Automationa Technology Volume 8, No. 1
In-Process and On-Machine Measurement of Machining Accuracy for Process and Product Quality Management: A Review 2014 Incoming, Outgoing Quality Assurance Wichai Chattinnawat CMU.J.Nat.Sci Special Issue on Manufacturing Technology Analysis of Inspection System based on Zero Acceptance Plans 2011
(2011) Volume 10 (1) with Inspection Errors Preventive Maintenance Richa Chouhan, Dr. Manoj Kumar Gaur and Rohit Tripathi HCTL Open International Journal of Technology Innovations and Research, Volume 4 Implementing a Preventive Maintenance Planning Model on a Ageing and Deteriorating Production System 2013 Control Charts Muhammad Riaz and Faqir Muhammad Journal of Statistical and Econometric Methods, volume 1, no. 1, 2012, 77-92 An Application of Control Charts in Manufacturing Industry 2012