PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 1 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBERDAYAAN SOSIAL NOMOR 04 TAHUN 2017
PANDUAN TEKNIS
DEKONSENTRASI DAN
TUGAS PEMBANTUAN
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBERDAYAAN SOSIAL
TAHUN 2017
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL PEMBERDAYAAN SOSIAL PERORANGAN, KELUARGA DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN, KESETIAKAWANAN DAN RESTORASI SOSIALPENGELOLAAN SUMBER DANA BANTUAN SOSIAL
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
TAHUN 2017
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita telah menyusun Peraturan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial tentang Panduan Teknis Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga peraturan ini ini siap untuk disosialisasikan.
Panduan Teknis Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017 ini merupakan pedoman umum pelaksanaan program dan kegiatan Pemberdayaan Sosial di daerah (provinsi dan kabupaten/kota) sehingga diharapkan pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara terencana, terpadu, tepat sasaran, tepat waktu, transparan dan akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Semoga dapat bermanfaat dan mendukung suksesnya pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017.
Jakarta, Februari 2017
Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 ii
DAFTAR ISI
PERATURAN DIRJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL NOMOR 04 TAHUN 2017… 1 LAMPIRAN PERATURAN DIRJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL NOMOR 04
TAHUN 2017 ……….………….……….. 6
BAB I PENDAHULUAN ……….………...………… 6
A. LATAR BELAKANG ………....……….…….……… 6
B. MAKSUD DAN TUJUAN ……….………. 7
C. KETENTUAN UMUM ………...……….……… 7
D. PENGERTIAN ………...………….………. 8
E. PRINSIP PELAKSANAAN …………..……….. 10
F. SASARAN ………. 10
BAB II MEKANISME PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ………....……. 12
A. PROSEDUR PELAKSANAAN ……….. 12
B. KEGIATAN DEKONSENTRASI ……….. 13
1. Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM)……….. 13
2. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT)………….…. 26
3. Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial (KKKRS)……….. 31
4. Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial (PSDBS)…………. 35
BAB III MEKANISME PELAKSANAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN…………. 42
A. PROSEDUR PELAKSANAAN……… 42
B. KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL……….. 44
BAB IV PENGELOLAAN ANGGARAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN……….. 48
A. PENGELOLA ANGGARAN……… 48
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB………. 49
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 iii
BAB V MEKANISME, PENCAIRAN, PELAPORAN DAN SANKSI……… 53
A. MEKANISME PENCAIRAN ANGGARAN……….. 53
B. PELAPORAN………. 55
C. SANKSI……….. 56
BAB VI MONITORING DAM EVALUASI………. 58
A. MONITORING……….. 58
B. EVALUASI………. 58
BAB VII PENUTUP……… 59
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 1
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
JL. SALEMBA RAYA 28 JAKARTA PUSAT 10430
TELEPON (021) 3100436 LAMAN : http://www.kemsos.go.id
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL NOMOR 04 TAHUN 2017
TENTANG
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2017
DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan program dekonsentrasi dan
tugas pembantuan diperlukan adanya panduan teknis sebagai landasan dan acuan serta petunjuk sekaligus rambu-rambu bagi semua pihak yang terlibat;
b. bahwa agar program dekonsentrasi dan tugas
pembantuan dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat sasaran, transparan dan akuntabel serta terciptanya kesamaan persepsi dan pemahaman, maka ditetapkan Panduan Teknis Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial tentang Panduan Teknis Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 2
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294);
10.Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 3
12.Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);
13.Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);
14.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008
tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 660);
15.Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);
16.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.02/2015
tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1088);
17.Peraturan Menteri Sosial Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Kepada Dinas Sosial Provinsi Dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1821);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN
SOSIAL TENTANG PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN
TUGAS PEMBANTUAN DIREKTORAT JENDERAL
PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2017. Pasal 1
Panduan Teknis Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017 merupakan acuan dan petunjuk sekaligus rambu-rambu bagi dinas sosial provinsi dan kabupaten/kota agar pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, transparan dan akuntabel serta terciptanya kesamaan persepsi dan pemahaman dalam melaksanakan program dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 4 Pasal 2
Panduan Teknis Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017, disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II MEKANISME PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI
BAB III MEKANISME PELAKSANAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV PENGELOLAAN ANGGARAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN
BAB V MEKANISME PENCAIRAN, PELAPORAN DAN SANKSI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI
BAB VII PENUTUP
Pasal 3
Panduan Teknis Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 4
Sejak Peraturan Direktur Jenderal ini ditetapkan, maka Panduan Teknis Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial yang ada dan berlaku sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 06 Februari 2017
DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAANSOSIAL,
HARTONO LARAS
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 5
LAMPIRAN
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 6 LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBERDAYAAN SOSIAL
NOMOR 04 TAHUN 2017 TENTANG
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN
TUGAS PEMBANTUAN DIREKTORAT
JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
TAHUN 2017
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan mengacu pada PP No. 7 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang kemudian dituangkan dalan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan kepada Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, merupakan sub sistem keuangan negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pemberian dana yang bersumber dari keuangan negara kepada Pemerintahan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan keseimbangan fiskal. Pendanaan dalam rangka dekonsentrasi dan tugas pembantuan dilaksanakan setelah adanya pelimpahan wewenang dan tugas Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Daerah Provinsi dan Bupati/Walikota sebagai kepala Daerah Otonomi. Pelaksanaan pelimpahan wewenang tersebut didanai oleh Pemerintah.
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial sebagai Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Sosial melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial melalui dekonsentrasi, sebagai berikut:
1. Kegiatan Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat;
2. Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil;
3. Kegiatan Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; serta
4. Kegiatan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial.
Sedangkan kegiatan tugas pembantuan hanya dilaksanakan dalam rangka Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 7
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Panduan Teknis Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sosial melalui Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun 2017 dimaksudkan untuk memberikan arah/ sebagai acuan bagi penanggungjawab, pelaksana program dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan program pemberdayaan sosial di daerah (Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota) agar dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat sasaran, transparan dan akuntabel.
2. Tujuan
a. Tersusunnya Panduan Teknis Program dan Kegiatan Direktorat
Jenderal Pemberdayaan Sosial melalui Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan Tahun 2017.
b. Terfasilitasinya para penanggung jawab dan pelaksana program
di daerah dengan adanya acuan pelaksanaan program dalam panduan teknis.
c. Terlaksananya program/kegiatan dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C. KETENTUAN UMUM
Penggunaan Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Revisi Anggaran dilaksanakan dengan mengacu pada PMK No. 10
Tahun 2017 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2017;
2. Pencairan anggaran untuk kegiatan Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan;
3. Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan WAJIB dilaporkan
dalam Aplikasi Pelaporan SIMAK Barang Milik Negera (BMN) sesuai dengan PMK 248 Tahun 2014 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, pelaporan dimaksud terutama yang terkait dengan aplikasi persedian yaitu akun 57 Bantuan Sosial diantaranya pembangunan gedung dan bangunan, jaminan hidup, peralatan dan mesin, akun 526112 Belanja Persedian Peralatan dan Mesin diantaranya pembangunan gedung dan bangunan, peralatan dan mesin yang diserahkan kepada masyarakat atau Pemda dan akun 521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang diantaranya ATK yang disimpan.
4. Setiap kegiatan yang dibiayai ABPN melalui Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan WAJIB dilaporkan melalui Aplikasi Pelaporan e-Kinerja
UKE I dan UKE II (http://kinerjaku.kemsos.go.id) dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukungnya;
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 8
5. Perlu ditetapkan SOP Tahapan Pelaksanaan Penganugerahan Pilar
Berprestasi pada Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat agar bisa dipastikan semua proses dapat diselesaikan pada Bulan Agustus;
6. Pengalokasian anggaran tahun berikutnya akan memperhatikan
realisasi penggunaan anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun 2017.
D. PENGERTIAN
1. Pemerintah pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Kementerian Negara, yang selanjutnya disebut kementerian,
adalah lembaga pemerintah pelaksana kekuasaan pemerintahan yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan;
3. Lembaga adalah organisasi non kementerian negara dan instansi lain
pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya;
4. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
5. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut SKPD, adalah
organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dekonsentrasi/tugas pemerintahan di bidang tertentu di daerah provinsi, kabupaten, atau kota;
7. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu;
8. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah
dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan
dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan;
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disebut
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 9 disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan ditetapkan dengan undang-undang;
10.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disebut
APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan peraturan daerah;
11.Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah;
12.Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan;
13.Dana Tugas Pembantuan Provinsi adalah dana yang berasal dari APBD
Provinsi yang dilaksanakan oleh kabupaten, atau kota dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten, atau Kota, dan/atau Desa;
14.Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota adalah dana yang berasal
dari APBD Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan dari Pemerintah Kabupaten, atau Kota kepada Desa. Rencana Kerja Pemerintah, yang selanjutnya disebut RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 (satu) tahun;
15.Rencana Kerja Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Renja
KL adalah dokumen perencanaan kementerian/lembaga untuk periode 1 (satu) tahun;
16.Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya
disebut RKAKL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu kementerian/lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Strategis Kementerian/lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya;
17.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disebut DIPA atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh menteri/pimpinan lembaga serta disahkan oleh Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pendanaan kegiatan serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah;
18.Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 10 mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah;
19.Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang bersifat personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa;
20.Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah
Dekonsentrasi, yang selanjutnya disebut UAPPA/B-W Dekonsentrasi, adalah unit akuntansi yang berada di pemerintah daerah provinsi yang melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan/barang dari seluruh SKPD yang mendapatkan alokasi Dana Dekonsentrasi di wilayah kerjanya;
21.Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah Tugas
Pembantuan, yang selanjutnya disebut UAPPA/B-W Tugas
Pembantuan, adalah unit akuntansi yang berada di pemerintah daerah yang melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan/barang dari seluruh SKPD yang mendapatkan alokasi Dana Tugas Pembantuan di wilayah kerjanya;
22.Barang Milik Negara, yang selanjutnya disebut BMN, adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
E. PRINSIP PELAKSANAAN
Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan bidang
kesejahteraan sosial dilaksanakan dengan prinsip:
1. Kehati-hatian;
2. Sesuai prosedur/ketentuan yang berlaku;
3. Transparan; 4. Akuntabilitas; 5. Efisiensi; dan 6. Efektivitas. F. SASARAN 1. Sasaran Kelembagaan
Sasaran kelembagaan dari petunjuk teknis ini adalah:
a. Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial;
b. Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota. c. Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Kabupaten dan Kota.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 11
2. Sasaran Substansi
a.Dekonsentrasi:
1)Kegiatan Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan
Kelembagaan Masyarakat;
2)Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil;
3)Kegiatan Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial;
4)Kegiatan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial.
b.Tugas Pembantuan
Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
3. Sasaran Pelaksana (Operasional)
a. Pimpinan Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial;
b. Gubernur dan Bupati/Walikota;
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 12
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI A. PROSEDUR PELAKSANAAN
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka diatur dalam mekanisme penganggaran pembangunan melalui Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008. Penyelenggaraan Dana Dekonsentrasi meliputi:
1. 6 (enam) urusan pemerintahan yang bersifat mutlak yang dilimpahkan
kepada instansi vertikal di daerah (Kanwil / Kandep);
2. Di luar 6 urusan pemerintahan yang bersifat mutlak yang dilimpahkan
kepada instansi vertikal tertentu di daerah (LPND);
3. Urusan pemerintahan (di luar huruf a dan b) yang dilimpahkan kepada
Gubernur selaku wakil Pemerintah.
4. Pendanaan Dekonsentrasi yang diatur dalam PP No. 7/2008 dan
Peraturan Menteri Keuangan No. 248/PMK.07/2010 hanya terkait dengan pelimpahan urusan kepada Gubernur;
5. Urusan Pemerintahan yang akan dilimpahkan tertuang dalam program
dan kegiatan melalui Renja-KL;
6. Dasar hukum pelimpahan urusan dituangkan dalam Peraturan Menteri/
Pimpinan Lembaga setiap tahun setelah ditetapkannya RKA-KL;
7. Pelimpahan urusan dari K/L kepada Gubernur tidak boleh dilimpahkan
lagi oleh Gubernur kepada Bupati/Walikota;
8. Urusan pemerintahan yang dilimpahkan dapat dilakukan penarikan
kembali.
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi meliputi :
1. Prinsip Pendanaan;
Pendanaan Dekonsentrasi dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat non-fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap. Kegiatan yang bersifat non-fisik sebagaimana dimaksud berupa sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan, penyuluhan, supervisi, penelitian dan survey, pembinaan dan pengawasan, serta pengendalian.
2. Perencanaan dan Penganggaran;
a. Program dan kegiatan yang didanai tertuang dalam RKA-K/L dan
sepenuhnya dibiayai dari APBN melalui DIPA K/L.
b. Kementerian/Lembaga tidak diperkenankan mensyaratkan dana
pendamping
c. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan, K/L juga
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 13
1) Biaya penyusunan dan pengiriman laporan oleh SKPD;
2) Biaya operasional dan pemeliharaan atas hasil pelaksanaan
kegiatan yang belum dihibahkan;
3) Honorarium pejabat pengelola keuangan dana dekonsentrasi;
4) Biaya lainnya dalam rangka pencapaian target pelaksanaan
kegiatan dekonsentrasi.
3. Penyaluran dan pelaksanaan;
a. Penyaluran dana dekonsentrasi dilakukan oleh Bendahara Umum
Negara atau kuasanya melalui Rekening Kas Umum Negara.
b. Tata cara penyaluran dana dekonsentrasi dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
c. Penerimaan sebagai akibat pelaksanaan dekonsentrasi merupakan
penerimaan negara dan wajib disetor oleh Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran ke Rekening Kas Umum Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
d. Dalam hal pelaksanaan dekonsentrasi terdapat saldo kas pada akhir
tahun anggaran, saldo tersebut harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara.
4. Pengelolaan barang milik negara hasil pelaksanaan dekonsentrasi.
a. Semua barang yang dibeli atau diperoleh dari pelaksanaan Dana
Dekonsentrasi merupakan barang milik Negara;
b. SKPD wajib melakukan penatausahaan barang milik negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Dalam hal barang sudah dihibahkan, penatausahaan, penggunaan
dan pemanfaatannya dilaksanakan oleh pemerintah Prov/Kab/Kota sebagai barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. KEGIATAN DEKONSENTRASI
Kegiatan-kegiatan Pemberdayaan Sosial yang pelaksanaannya melalui dana Dekonsentrasi, antara lain:
1. Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM)
Kegiatan Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat dilaksanakan pada 34 Provinsi yang terdiri dari 4 (Empat) Output kegiatan sebagai berikut:
a. PSKS Perorangan Yang Mendapatkan Pemberdayaan (2239.001) 1) TKSK Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.001.001)
a) Bimbingan Teknis TKSK
(1)Kelompok Akun
521211 Belanja Bahan
522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 14
524111 Belanja Perjalanan Biasa
524113 Belanja Dinas Dalam Kota
(2)Sasaran
Diutamakan TKSK yang baru atau belum pernah mendapatkan bimbingan teknis.
(3)Tujuan
Meningkatnya pemahaman, motivasi, serta kemampuan
TKSK sebagai tenaga kesejahteraan sosial di masyarakat;
Optimalnya pelaksanaan tugas, fungsi serta peran TKSK
dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
Terwujudnya sinergi, koordinasi dan keterpaduan dalam
pelaksanaan tugas, fungsi dan peran TKSK melalui jejaring kerja dengan pilar-pilar partisipan lainnya termasuk dengan pembina fungsional TKSK (Dinas Sosial Propinsi, Dinas Sosial Kabupaten/Kota serta Camat masing-masing wilayah);
Terjaring dan terjalinnya komunikasi dan informasi
diantara TKSK.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
Meningkatnya pemahaman TKSK tentang tugas dan
fungsinya sebagai tenaga kesejahteraan sosial di masyarakat.
TKSK memahami perlunya jejaring kerja dengan instansi
terkait baik di bidang kesejahteraan sosial maupun lainnya untuk kepentingan kemajuan masyarakat di wilayahnya.
TKSK dapat menyusun rencana program dan pelaporan
Menjaring dan menjalin komunikasi, berkoordinasi
dengan PSKS, Pemda dan lainnya dalam melaksanakan aktifitas dan penyelenggaraan kesos.
b) Seleksi dan Orientasi Pilar-Pilar Sosial Berprestasi Tingkat Provinsi
(1)Kelompok Akun
521211 Belanja Bahan
521213 Honor Output Kegiatan
522151 Belanja Jasa Profesi
524114 Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota
(2)Sasaran
Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna, Lembaga
Kesejahteraan Sosial/Organisasi Sosial dan TKSK
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 15
(3)Tujuan
Terselenggaranya seleksi dan orientasi Pekerja Sosial
Masyarakat, Karang Taruna, Lembaga Kesejahteraan Sosial/ Organisasi Sosial dan TKSK di tingkat provinsi sebagai perhatian pemerintah kepada masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan social;
Terbina dan terjalinnya peningkatan
kerjasama/kemitraan antar pelaku penyelenggara
kesejahteraan sosial;
Terpilihnya Pekerja Sosial Masyarakat, Karang Taruna,
Lembaga Kesejahteraan Sosial/Organisasi Sosial dan TKSK yang layak ditampilkan sebagai model dalam upaya meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
Terpilihnya pilar sosial berprestasi dari unsur Pekerja
Sosial Masyarakat, Karang Taruna, Lembaga
Kesejahteraan Sosial/Organisasi Sosial dan TKSK untuk mengikuti penilaian dan penghargaan Pilar-Pialr Sosial Berprestasi tingkat Nasional Tahun 2017;
Peserta mampu membangun komunikasi dan koordinasi
dengan unsur PSKS lain untuk meningkatkan pelayanan kesejahteran sosial bagi warga miskin dan rentan.
c) Penyaluran Tali Asih TKSK
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
TKSK yang telah ditetapkan berdasarkan SK Kepala Dinas Sosial Provinsi
(3)Tujuan
Memberikan dukungan operasional terhadap pelaksanan tugas dan fungsi TKSK dalam penyelengaraan kesejahteraan sosial di wilayah kerja kecamatan masing-masing.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
Meningkatnya motivasi TKSK dalam menjalankan tugas
dan fungsi serta aktifitasnya sebagai tenaga
kesejahteraan sosial masyarakat di wilayahnya.
Meningkatnya peran TKSK dalam membangun jejaring
kerja dengan instansi terkait baik di bidang
kesejahteraan sosial maupun lainnya untuk kepentingan kemajuan masyarakat di wilayahnya.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 16
d) Tali Asih Koordinator TKSK
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
Koordinator TKSK yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan atau surat tugas dari Kepala Dinas Sosial
Provinsi untuk Koordinator provinsi dan Dinas
Sosial/Instansi Kabupaten/Kota untuk Koordinator TKSK Kabupaten/Kota.
(3)Tujuan
Memberikan penguatan dan dukungan operasional terhadap
Koordinator TKSK dalam menjaring dan menjalin
komunikasi, informasi serta sinergitas dengan anggotanya maupun dengan Pemerintah Daerah setempat, dalam
rangka penyelengaraan kesejahteraan sosial di
provinsi/kabupaten/kota masing-masing. Disamping itu untuk menghimpun laporan kegiatan dan aktifitas TKSk di wilayahnya.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
Meningkatnya motivasi TKSK dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai koordinator tenaga kesejahteraan sosial di masyarakat.
Meningkatnya peran koordinator TKSK dalam menjaring
dan menjalin komunikasi dan informasi serta
membangun jejaring kerja dengan instansi terkait baik di bidang kesejahteraan sosial maupun lainnya untuk
kepentingan kemajuan penyelenggaraan kesos
masyarakat di wilayahnya.
2) PSM Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.001.002) a) Bimbingan Teknis PSM
(1)Kelompok Akun
521211 Belanja Bahan
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
522151 Belanja Jasa Profesi
524111 Belanja Perjalanan Biasa
524113 Belanja Dinas Dalam Kota
(2)Sasaran
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 17
(3)Maksud
Meningkatkan pengetahuan dasar tentang PSM yang meliputi pengenalan, pemahaman, dan pendalaman tentang informasi dasar yang berkaitan dengan Pekerja Sosial
Masyarakat secara khusus dan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial pada umumnya.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
Setelah dilakukannya Bimbingan Sosial Dasar PSM, keluaran yang diharapkan adalah peserta mampu menunjukkan kemantapan menjadi PSM, berkomitmen menjadi PSM dan membuat rencana kerja.
b) Pemberdayaan Kinerja IPSM Provinsi
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Provinsi
(3)Maksud
Memberikan dukungan operasional bagi Ikatan Pekerja
Sosial (IPSM) Provinsi sebagai bentuk penguatan
kelembagaan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di daerah.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Tersalurkannya bantuan operasional IPSM.
(b)Terfasilitasinya operasional IPSM dalam rangka
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
(c) Meningkatnya aktifitas IPSM sebagai wadah jejaring
kerja bagi PSM dalam mengembangkan kapasitas dan komunikasi sesama PSM di daerah.
c) Sosialisasi SLRT dan Puskesos
(1)Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)522151 Belanja Jasa Profesi
(c) 524114 Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota
(2)Sasaran
Kepala dinas sosial kabupaten/kota, Bappeda
kabupaten/kota dan SKPD kabupaten/kota terkait.
(3)Maksud
Menyamakan persepsi tentang pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) antara Kementerian Sosial RI dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 18
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a) Peserta mengetahui dan memahami tentang SLRT untuk
perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
(b)Peserta memiliki kesediaan dan komitmen untuk
membentuk SLRT di daerah masing-masing.
(c) Peserta mengetahui tentang program perlindungan sosial
dan penanggulangan kemiskinan baik pusat maupun daerah
b. PSKS Lembaga Yang Mendapatkan Pemberdayaan (2239.002) 1) Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Yang
Ditingkatkan Kapasitas (2239.002.001) a) Pelaksanaan Bimbingan Teknis LK3
(1)Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)522151 Belanja Jasa Profesi
(c) 524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
(2)Sasaran
(a) Tim Profesi LK3 Kabupaten Kota dan BM/Perguruan
Tinggi (Pekerja Sosial Profesional dan atau Psikolog / Sarjana Psikologi)
(b)Penyelenggara LK3 (Penanggungjawab dan
Pengelola/Pengurus)
(c) Jejaring Kerja LK3 (Dinas tekait, Rumah Sakit,
Kepolisian, LKS, P2TP2A, Bazis, LSM/LBH dll
(3)Maksud
Mendukung peingkatan kinerja LK3 dan optimalisasi peran dan fungsi LK3 Kab/Kota, LK3 yang dikelola oleh masyarakat atau perguruan tinggi.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a) Peserta mampu mengetahui perkembangan mengenai
kebijakan pemberdayaan keluarga melalui LK3
(b)Peserta memahami konsep dan kompetensi dasar dalam
penanganan masalah psikososial keluarga
(c) Petugas LK3 dalam melaksanakan tugas proses
pertolongan didasarkan proses Pekerjaan Sosial.
(d)Petugas LK3 mampu memberikan pertolongan untuk
memulihkan masalah psikososial.
(e) Petugas LK3 yang mampu menjalin relasi dengan klien
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 19
(f) Petugas LK3 yang mampu melaksanakan peran sebagai
manager kasus, mengambil keputusan, merujuk kasus sesuai dengan permasalahan klien
b) Penyaluran Bantuan Operasional LK3 Kab/Kota
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
LK3 Kab/Kota, LK3 Berbasis Masyarakat (BM)/LK3 Perguruan Tinggi
(3)Tujuan
(a)Optimalisasi peran dan fungsi LK3 Kab/Kota, LK3
BM/LK3 Perguruan Tinggi
(b)Meningkatnya kinerja LK3 Kab/Kota dan LK3 Berbasis
Masyarakat dan LK3 Perguruan Tinggi dalam penanganan Masalah Psikososial Keluarga.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Tersedia dokumen tentang LK3 yang telah menerima
bantuan operasional.
(b)Tersedianya laporan tentang LK3 yang mengalami
peningkatan kinerjanya.
(c) Tersedianya data penanganan masalah psikososial
keluarga oleh LK3.
(d)Tersedianya data LK3 yang telah mendapatkan
anggaran APBD/APBK
2) Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.002.002)
a) Pelaksanaan Bimbingan Teknis LKS
(1)Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)522151 Belanja Jasa Profesi
(c) 524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
(2)Sasaran
Sasaran adalah pengurus LKS, diutamakan dari LKS/Orsos yang belum pernah mendapatkan bimbingan manajemen.
(3)Tujuan
(a)Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
pengurus/ pengelola LKS baik manajerial maupun teknis fungsional pelayanan sosial.
(b)Meningkatnya profesionalisme kinerja pengurus LKS
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 20
(c) Terlaksananya program dan kegiatan LKS secara
terencana, terarah dan berkesinambungan.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Pengurus/petugas LKS/Orsos yang dapat mengelola
organisasi secara benar.
(b)Adanya pemahaman yang sama antara Petugas
LKS/Orsos dan Dinas Sosial dan Kementerian Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(c) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
manajemen Pengurus/pengelola Orsos/LKS dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(d)Adanya kerjasama diantara pengurus/petugas
pengelola LKS/Orsos.
b) Pelaksanaan Pemberdayaan LKS
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial Provinsi.
(3)Tujuan
Terfasilitasinya dukungan dan penguatan kelembagaan dalam penyelenggaraan kesejahteraan bagi LKS/Orsos Koordinatif (LKKS) di tingkat provinsi.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Terfasilitasinya operasional LKKS di setiap provinsi
(b)Meningkatnya kinerja LKKS di setiap provinsi
3) Karang Taruna Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.002.003) a) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Karang Taruna
(1)Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)522191 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(c) 522151 Belanja Jasa Profesi
(d)524111 Belanja Perjalanan Biasa
(e) 524113 Belanja Dinas Dalam Kota
(2)Sasaran
Karang Taruna desa/kelurahan, pengurus Karang Taruna kecamatan, dan atau kabupaten/kota.
(3)Tujuan
(a)Meningkatnya pengetahuan pengelolaan kelembagaan
dan organisasi Karang Taruna.
(b)Meningkatnya kemampuan Karang Taruna dalam
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 21
(c) Meningkatnya kemampuan Karang Taruna dalam
pengelolaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(d)Berkembangnya jaringan kerja Karang Taruna
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Peserta memahami pengelolaan kelembagaan Karang
Taruna terutama manajemen organisasi, sebagai dasar dalam pelaksanaan di lapangan.
(b)Peserta memahami kegiatan Taruna selain Usaha
Ekonomi Produktif dan UKS
(c) Peserta mengetahui posisinya sebagai lembaga
kemasyarakatan desa/kelurahan.
(d)Peserta memahmi stake holder atau lembaga lainnya
sebagai jejaring kerja Karang Taruna
b) Pelaksanaan Pemberdayaan Karang Taruna
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
Pengurus Karang Taruna Provins
(3)Tujuan
Terfasilitasinya sekretariat Karang Taruna provinsi dalam rangka kemitraan dengan pemerintah untuk mendukung pelaksanaan kegiatan administrasi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
Terfasilitasinya operasional kinerja pengurus Karang Taruna provinsi dalam rangka mendukung pemberdayaan Karang Taruna untuk menyelenggarakan kesejahteraan sosial.
c) Bulan Bhakti Karang Taruna
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
Karang Taruna desa/kelurahan dan pengurus Karang Taruna provinsi dan atau kabupaten/kota
(3)Tujuan
(a)Sarana publikasi dan sosialisasi keberadaan lembaga
Karang Taruna kepada masyarakat.
(b)Meningkatnya dukungan dan jaringan kerja Karang
Taruna terhadap kegiatan pemberdayaan Karang Taruna dari berbagai unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(c) Menguatnya kelembagaan Karang Taruna melalui
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 22
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Terlaksananya kegiatan Bulan Bhakti Karang Taruna
yang dilaksanakan di provinsi atau kabupaten/kota.
(b)Tersalurkanyan operasional kegiatan bagi 10 Karang
Taruna.
4) WKSBM Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.002.004) a) Pelaksanaan Bimbingan Teknis WKSBM
(1)Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(c) 522151 Belanja Jasa Profesi
(d)524111 Belanja Perjalanan Biasa
(e) 524113 Belanja Dinas Dalam Kota
b) Sasaran
Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
c) Tujuan
(1)Memperkuat WKSBM di desa/kelurahan.
(2)Mengoptimalisasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial di
tingkat akar rumput.
(3)Meningkatkan kemampuan WKSBM di dalam
penyelenggaraan kesos di desa/kelurahan.
d) Hasil Yang Ingin Dicapai
Setelah dilakukannya Bimbingan Kerjasama dan Penguatan Kelembagaan WKSBM, keluaran yang diharapkan adalah peserta mampu menunjukkan peran kelembagaan WKSBM.
5) Forum Coorporate Social Responsibility (CSR) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.002.005) a) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Potensi Dunia Usaha
(1)Kelompok Akun
(a) 521211 Belanja Bahan
(b)522151 Belanja Jasa Profesi
(c) 524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
(2)Sasaran
Dunia usaha/Badan Usaha di provinsi atau di
kabupaten/kota, Forum CSR Kessos, Dinas Sosial Provinsi.
(3)Tujuan
Terinformasikannya dan terkoordinasi, program dan kegiatan Peningkatan Potensi Dunia Usaha antara
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 23 Pemerintah, Dunia Usaha/Badan Usaha dan Unsur
Masyarakat melalui Forum CSR Kesos dalam
penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Meningkatnya kesadaran dan jumlah Badan
Usaha/Dunia usaha yang terlibat dalam pelaksaan CSR Kessos.
(b)Tersedianya data tentang pelaksanaan Tanggung Jawab
Sosial Badan Usaha Dalam Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial di tingkat provinsi, kab/kota.
(c) Tersedianya konsep pelaksanaan CSR Kesos (Tanggung
Jawab Sosial Badan Usaha/Dunia Usaha Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial)
b) Pelaksanaan Pemberdayaan Potensi Dunia Usaha
(1)Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)522151 Belanja Jasa Profesi
(c) 524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
(2)Sasaran
Forum CSR Kesos provinsi, Badan Usaha/Dunia Usaha dan Dinas Sosial Provinsi, Dinas Sosial Kab/Kota
(3)Tujuan
Terinformasikannya dan terkoordinasi, program dan kegiatan Peningkatan Potensi Dunia Usaha antara Pemerintah, Dunia Usaha/Badan Usaha dan Unsur
Masyarakat melalui Forum CSR Kesos dalam
penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Meningkatnya kesadaran dan jumlah Badan
Usaha/Dunia usaha yang terlibat dalam pelaksaan CSR Kessos.
(b)Tersedianya data yang lengkap dan akurat tentang
PMKS, Badan Usaha, Pelaku Usaha/Badan
Usaha/Dunia Usaha di Provinsi dan Kabupaten/Kota
(c) Tersedianya komitmen bersama dalam pelaksanaan
CSR Kesos (Tanggung Jawab Sosial Badan
Usaha/Dunia Usaha Dalam Penyelenggaraan
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 24
6) Lembaga Konsultasi Peduli Keluarga (FCU) Yang Ditingkatkan Kapasitas (2239.002.006)
a) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Potensi Lembaga Konsultasi Peduli Keluarga
(1)Kelompok Akun
(a) 521211 Belanja Bahan
(b)521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(c) 522151 Belanja Jasa Profesi
(d)524111 Belanja Perjalanan Biasa
(e) 524113 Belanja Dinas Dalam Kota
(2)Sasaran
Pengelola Unit Peduli keluarga (Family Care Unit)sesuai dengan SK yang berlaku dan jumlah keluarga pionir yang sudah terdata, Dinas Sosial provinsi, Dinas Sosial Kab/Kota, LK3, Petugas Kecamatan, Perangkat Desa, TKSK, PSM,Karang Taruna, serta kelembagaan lain sebagai anggota aliansi Unit Peduli Keluarga yang berada di Desa/ Kelurahan.
(3)Tujuan
(a)Mengenali konsep dasar sehat dan konsep dasar
kesehatan mental
(b)Mengenali konsep psikososial dan kesejahteraan
psikososial keluarga
(c) Mengenali tanda-tanda dampak psikososial keluarga
(d)Mampu merujuk ke lembaga layanan sesuai kebutuhan
masyarakat
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Peserta mampu memahami konsep dan keterampilan
dasar mengenai masalah psikososial keluarga
(b)Peserta mampu melakukan rujukan ke lembaga
layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
b) Pelaksanaan Pemberdayaan Lembaga Konsultasi Peduli Keluarga
(1)Kelompok Akun
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(2)Sasaran
Unit Peduli keluarga (Family Care Unit/ FCU).
(3)Tujuan
Terfasilitasinya kegiatan Unit Peduli keluarga (Family Care Unit/ FCU) dalam melaksanakan kegiatan secara terpadu bersama untuk mengatasi permasalahan psikososial keluarga yang ada di desa/kelurahan.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 25
(4)Hasil Yang Ingin Dicapai
(a)Tersalurkannya bantuan operasional Unit Peduli
Keluarga (FCU) dan terfasilitasinya operasional kegiatan Unit Peduli keluarga (FCU).
(b)Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan Unit Peduli
keluarga (Family Care Unit)
c. Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1
1) Administrasi Kegiatan Program Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga, dan Kelembagaan Masyarakat
a) Kelompok Akun
(1)521115 Honor Operasional Satuan Kerja
(2)521211 Belanja Bahan
b) Sasaran
Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat
c) Tujuan
1) Terselenggaranya kegiatan administrative dalam
mendukung kelancaran Program Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat di masing-masing provinsi.
2) Terfasilitasinya pengelola dan pelaksana kegiatan program
Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan
Kelembagaan Masyarakat di masing-masing provinsi dalam bentuk honoraium, alat tulis kantor dan dokumentasi kegiatan selama 12 bulan.
d) Indikator Capaian
Terlaksananya kegiatan Program Pemberdayaan Sosial
Perorangan, Keluarga Dan Kelembagaan Masyarakat dengan dukungan administrasi dengan dukungan adiministrasi kegiatan tahun 2017.
2) Honor Perbendaharaan Program Pemberdayaan Sosial
a) Kelompok Akun
521115 Honor Operasional Satuan Kerja
b) Sasaran
Administrator Program Pemberdayaan Sosial di Dinas/instansi Sosial provinsi
c) Tujuan
(1)Terselenggaranya kegiatan administrasi dalam mendukung
kelancaran Program Pemberdayaan Sosial di masing-masing propinsi.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 26
(2)Terfasilitasinya pengelola dan pelaksana kegiatan program
pemberdayaan sosial di masing-masing Provinsi dalam bentuk honorarium bagi Kuasa pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen serta Pejabat Penguji Tagihan/penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran dan Petugas SAI selama 12 bulan.
d) Indikator Capaian
Terlaksananya kegiatan Program Pemberdayaan Sosial dengan baik karena adanya dukungan administrasi dengan output laporan menajerial dan laporan akuntabilitas tahun 2017 dengan penjelasan tersendiri.
2. Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT)
Kegiatan dan penjelasan secara lebih rinci mengenai kegiatan Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil melalui Dana Dekonsentrasi sebagai berikut:
Layanan Penyelenggaraan Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (2240.002)
1) Tim Pelaksana Persiapan Pemberdayaan
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
b) Tujuan
(1)Terwujudnya pemahaman yang sama diantara para anggota
tim terhadap tujuan yang ingin dicapai pada setiap tahapan persiapan pemberdayaan KAT yang saling terkait satu sama lain.
(2)Tersusunnya pembagian tugas dan tanggungjawab
masing-masing anggota tim pada setiap kegiatan persiapan pemberdayaan KAT sesuai dengan kapasitas, kompetensi, serta tugas dan fungsi kelembagaan Dinas/Instansi masing-masing.
(3)Tersusunnya rencana jadwal / waktu pelaksanaan setiap
tahapan kegiatan persiapan pemberdayaan KAT sehingga masing-masing anggota tim dapat mempersiapkan diri.
c) Sasaran
(1)Peneliti dari Perguruan Tinggi (Ketua Tim).
(2)Dinas Sosial Provinsi (Sekretaris Tim).
(3)Dinas Kehutanan.
(4)Dinas Sosial Kabupaten.
(5)Badan Pertanahan Nasional dan instansi terkait lainnya yang
disesuaikan dengan permasalahan dan karakteristik lokasi, kebutuhan daerah dan alokasi anggaran yang disediakan.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 27
d) Hasil yang Ingin Dicapai
(1)Terbentuknya Tim Pelaksana Persiapan Pemberdayaan KAT
melalui Surat Keputusan.
(2)Tersedianya Pedoman Teknis untuk pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Tim.
(3)Tersedianya Rencana Kerja Tim.
2) Penjajagan Awal dan Studi Kelayakan
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)524111 Belanja Perjalanan Biasa
(3)524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
b) Tujuan
(1)Menetapkan prioritas lokasi pemberdayaan KAT.
(2)Mengukur sejauhmana ciri-ciri dan karakteristik KAT.
(3)Menetapkan kategorisasi KAT atau Non KAT.
(4)Menghimpun daya dan informasi sosial budaya, lingkungan
dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
(5)Menghimpun data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)/ warga KAT.
(6)Menghimpun kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan KAT.
c) Sasaran
(1)Petugas dari Kementerian Sosial (Supervisor).
(2)Peneliti dari Perguruan Tinggi (KETUA TIM).
(3)Dinas Kehutanan.
(4)BPN.
(5)Bappeda Kabupaten.
(6)Dinas Sosial Provinsi.
(7)Dinas Sosial Kabupaten.
(8)Pendamping Kecamatan/ Desa.
(9)Unsur lain sesuai kebutuhan dan ketentuan RKA-KL.
d) Hasil yang Ingin Dicapai
Tersusunnya laporan hasil Penjajagan Awal dan Studi Kelayakan yang dilengkapi dengan data-data pendukung sebagai berikut :
(1)Data by name by address yang tersusun berdasarkan
prioritas Kepala Keluarga (KK) prioritas yang akan diberdayakan untuk mengantisipasi tidak terpenuhinya jumlah KK yang akan diberdayakan di lokasi kajian.
(2)Rekomendasi program/kegiatan selama periode waktu proses
pemberdayaan KAT, baik 1, 2, atau 3 tahun pemberdayaan.
(3)Rencana Anggaran Biaya yang diketahui Dinas PU.
(4)Gambar Rencana Pemukiman yang diketahui Dinas PU.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 28
(6)Peta lokasi berdasarkan rekomendasi Dinas Kehutanan
setempat yang menunjukkan lahan / lokasi bukan daerah terlarang dan / atau tidak berada dalam posisi sengketa.
(7)Rekomendasi Bupati setempat.
3) Penyiapan Kondisi Masyarakat
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)524111 Belanja Perjalanan Biasa
(3)524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
b) Tujuan
(1)Terwujudnya kesiapan calon warga binaan dan
lingkungannya untuk menerima dan terlibat aktif selama periode waktu pemberdayaan.
(2)Tersosialisasinya berbagai jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan melalui program/kegiatan pemberdayaan KAT.
(3)Terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuhnya kesadaran
warga KAT dan pihak-pihak terkait, khususnya di tingkat lokal untuk berperan aktif dalam proses pemberdayaan.
c) Sasaran
Dinas/instansi Sosial Provinsi yang membidangi pemberdayaan KAT yang melibatkan unsur-unsur petugas dari :
(1)Petugas Dinas/instansi Sosial Provinsi.
(2)Petugas Dinas/instansi Sosial Kabupaten.
(3)Pendamping Kecamatan dan Desa.
(4)Peserta dari calon lokasi Pemberdayaan KAT Tahun I, yaitu
Tokoh adat / Kepala suku dan warga KAT serta warga di sekitar lokasi KAT.
d) Hasil yang Ingin Dicapai
(1)Persamaan persepsi dan kesiapan kondisi warga KAT dan
sekitarnya.
(2)Tersosialisasikannya rencana program/kegiatan
pemberdayaan.
(3)Tersedianya data dan informasi serta dokumen-dokumen
pendukung lainnya yang dibutuhkan sebelum proses pemberdayaan berlangsung.
4) Bimbingan Sosial dan Motivasi Secara Terpadu
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)524111 Belanja Perjalanan Biasa
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 29
b) Tujuan
(1)Terwujudnya pemahaman warga KAT sebagai bagian dari
dinamika perubahan sistem sosial kemasyarakatan dan sistem wilayah admisistratif.
(2)Tumbuhnya kesadaran dan tanggung jawab warga KAT untuk
turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan yang lebih luas.
(3)Terciptanya iklim yang kondusif warga KAT untuk
membangun interaksi dan interelasi dengan masyarakat umum pada berbagai bidang kehidupan.
c) Sasaran
(1)Supervisor pusat dari Direktorat Pemberdayaan KAT.
(2)Tenaga ahli dari SKPD terkait (Dinas Pertanian, Pariwisata
dan lain-lain).
(3)Petugas provinsi, yaitu dari instansi sosial dan instansi
terkait.
(4)Petugas terpadu kabupaten dari instansi sosial dan instansi
terkait.
(5)Pendamping Kecamatan/ Desa.
(6)Peserta dari setiap lokasi.
d) Hasil yang Ingin Dicapai
(1)Berjalannya bimbingan sosial dan motivasi secara berkala
dan terpadu di lokasi pemberdayaan KAT tahun I, II dan III.
(2)Terlatihnya warga KAT sesuai dengan potensi-potensi yang
terdapat dilokasi masing-masing.
(3)Tergalinya potensi dan sumber lokal yang ada di sekitar
lingkungan baik sumberdaya tumbuhan, hewan, alam/fisik, maupun buatan (budidaya) yang dapat dioptimalkan sebagai sumber mata pencaharian warga KAT.
(4)Tersusunnya laporan hasil pelaksanaan kegiatan Bimbingan
Sosial dan Motivasi.
5) Pendamping Sosial Kepada Warga Binaan KAT
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)521213 Honor Output Kegiatan
(3)524111 Belanja Perjalanan Biasa
b) Tujuan
(1)Membantu warga KAT menemukenali persoalan dan
mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi.
(2)Memfasilitasi warga KAT untuk memahami kondisi sosial
budaya yang dihadapi warga KAT dalam rangka memperbaiki kualitas kehidupan dan penghidupannya.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 30
c) Sasaran
(1)Dinas/instansi Sosial Provinsi yang membidangi
pemberdayaan KAT.
(2)Pendamping sesuai dengan jumlah pendamping yang ada
pada pagu anggaran yang disediakan.
d) Hasil yang Ingin Dicapai
(1)KAT mampu menemukenali persoalan dan mengembangkan
kemampuan serta motivasi dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi.
(2)Warga KAT mampu memahami kondisi sosial budaya yang
dihadapi KAT dalam rangka memperbaiki kualitas kehidupan dan penghidupan.
(3)Tersedianya laporan hasil kegiatan pendampingan sosial.
6) Administrasi Kegiatan Dekonsentrasi
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)521213 Honor Output Kegiatan
b) Tujuan
(1)Terwujudnya tata kelola administrasi pelaksanaan kegiatan
dekonsentrasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(2)Tersusunnya laporan administrasi pelaksanaan kegiatan
dekonsentrasi.
c) Sasaran
Dinas/instansi Sosial Provinsi yang membidangi pemberdayaan KAT.
d) Hasil yang dicapai
Tersusunnya laporan administrasi pelaksanaan kegiatan
dekonsentrasi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
7) Penyusunan Program Pemberdayaan KAT
a) Kelompok Akun
(1) 521211 Belanja Bahan
(2) 521213 Honor Output Kegiatan
(3) 524111 Belanja Perjalanan Biasa
b) Tujuan
(1) Tersusunnya rencana program/kegiatan Pemberdayaan KAT
tahun 2018 sesuai dengan dokumen perencanaan, kebijakan dan prioritas daerah dalam Pemberdayaan KAT.
(2) Terwujudnya kesinambungan pelaksanaan
program/kegiatan Pemberdayaan KAT sesuai dengan
aspirasi, kebutuhan, dan harapan warga lokasi
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 31
(3) Terwujudnya sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah
dalam Pemberdayaan KAT sesuai dengan target yang tertuang dalam RKP tahun 2018.
c) Sasaran
Dinas/instansi Sosial Provinsi yang membidangi pemberdayaan KAT.
d) Hasil Yang Dicapai
(1) Tersedianya usulan kegiatan dan anggaran.
(2) Tersedianya Program dan Rencana Kerja
3. Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial (KKKRS)
Pelaksanaan kegiatan di daerah lingkup Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial yang tersebar di 34 Satker Provinsi, dengan komponen kegiatan antara lain :
a. Orang Atau Pihak Yang Mendapatkan Penghargaan Dan Penanaman Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan Dan Restorasi Sosial (2236.001)
1) Pengenalan Ziarah Wisata
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)521213 Honor Output Kegiatan
(3)521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(4)522151 Belanja Jasa Profesi
(5)524111 Belanja Perjalanan Biasa
(6)524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
b) Tujuan
Tersosialisasikannya Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial dikalangan para pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
c) Sasaran
Pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
d) Hasil yang ingin dicapai
(1)Terlaksananya kegiatan pengenalan ziarah wisata.
(2)Tersampaikannya dan tertanamkannya nilai-nilai
Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial kepada seluruh peserta.
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 32
2) Bimbingan Nilai-Nilai Kepahlawanan
a) Memperkuat Restorasi Sosial Melalui Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
(1) Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)521213 Honor Output Kegiatan
(c) 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(d)522141 Belanja Sewa
(e) 522151 Belanja Jasa Profesi
(f) 524111 Belanja Perjalanan Biasa
(g) 524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
(2) Tujuan
Tertanamnya Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial kepada masyarakat khususnya generasi muda dan pilar sosial.
(3) Sasaran
Pilar Sosial, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh pendidikan, pelajar/mahasiswa, LSM, Orsos, Aktivis, dunia usaha, dll.
(4) Hasil yang ingin dicapai
(a)Terlaksananya kegiatan Memperkuat Restorasi Sosial
Melalui Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial.
(b)Tersampaikannya dan tertanamnya Nilai-nilai
Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial kepada seluruh peserta.
b) Olympiade Pahlawan Indonesia
(1) Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)521213 Honor Output Kegiatan
(c) 521219 Belanja Barang Non Operasional lainnya
(d)522151 Belanja Jasa Profesi
(e) 524113 Belanja Perjalanan Dinas dalam Kota
(2) Tujuan
Melaksanakan kegiatan penanaman dan pelestarian nilai
Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan
Restorasi Sosial melalui kegiatan cerdas cermat, debat dan story telling.
(3) Sasaran
Pelajar Sekolah Menengah Atas
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 33
Terciptanya pemahaman dan penanaman nilai
kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial kepada generasi muda khususnya pelajar tinggat SMA.
3) Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial
a) Kelompok Akun
(1)521211 Belanja Bahan
(2)521213 Honor Output Kegiatan
(3)522141 Belanja Sewa
(4)524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
b) Tujuan
Terlaksananya serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terarah, terencana, dan berkelanjutan dari oleh dan untuk
masyarakat guna memperkokoh dan mengembangkan
Kesetiakawanan Sosial melalui “Sehari Berbagi Satu Orang
Satu/One Day One Care”. Guna membangun ingatan kolektif kepada masyarakat dalam memutus masalah sosial.
c) Sasaran
Organisasi Sosial (Orsos), Corporate Sosial Responsibility (CSR),
Karang Taruna, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Satuan Tugas Kesetiakawanan Sosial (Satgas KS) dan Masyarakat pada umumnya.
d) Hasil yang ingin dicapai
(1)Terlaksananya kegiatan melalui penjangkauan seluruh
masalah kesejahteraan sosial.
(2)Adanya kerjasama antara masyarakat dan pelaku sosial
dalam memutus masalah sosial.
4) Asistensi Pelestarian Nilai Kepahlawanan dan Keperintisan a) Monitoring Bantuan Sosial, Identifikasi PK/JDPK dan
TMPN/MPN
(1) Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)522141 Belanja Sewa
(c) 524111 Belanja Perjalanan Biasa
(d)524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
(2) Tujuan
Tersedianya data dan informasi tentang sasaran kegiatan
pelestarian nilai Kepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial.
(3) Sasaran
Data sasaran/calon penerima bantuan sosial stimulus
Kesetiakawanan Sosial Nasional di daerah,
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 34 Kemerdekaan /Janda perintis Kemerdekaan di seluruh wilayah Provinsi, TMPN Provinsi, TMPN Kabupaten/ Kota dan MPN.
(4) Hasil yang ingin dicapai
(a)Tersedianya data dan informasi tentang permasalahan,
kendala dan kinerja penyaluran bansos untuk PK/JDPK, TMPN dan MPN.
(b)Tersedianya laporan perkembangan kegiatan
pelaksanaan kegiatan KKKRS per triwulan.
b) Laporan Administrasi
(1) Kelompok Akun
(a)521115 Honor Operasional Satuan Kerja
(b)521211 Belanja Bahan
(2) Tujuan
Terpenuhinya kebutuhan administrasi sebagai pendukung kegiatan dekonsentrasi.
(3) Sasaran
Tim pelaksana kegiatan anggaran dekonsentrasi.
(4) Hasil yang ingin dicapai
(a)Terdokumentasikannya pertanggungjawaban Kegiatan
(SPJ)
(b)Tersedianya naskah laporan kegiatan
b. TMPN/TMP/MPN Yang Direhab dan Dipelihara (2236.002) Pelestarian Bangunan Bersejarah
1) Kelompok Akun
a) 521211 Belanja Bahan
b) 523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya
2) Tujuan
Meningkatkan peran dan fungsi TPMN, MPN sebagai wahana
pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial.
3) Sasaran
Petugas pengelola TMPN provinsi/kabupaten/kota dan MPN, TMPN provinsi, TMPN kabupaten/kota yang di dalamnya terdapat MPN, MPN di luar TMPN.
4) Hasil yang ingin dicapai
PANDUAN TEKNIS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2017 35
4. Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial (PSDBS)
a. Pemantauan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Undian Berhadiah (PUB) (5872.001)
1) Laporan Penyelenggaraan Pemantauan dan Penyidikan a) Pemantauan dan Pengawasan Penyelenggaraan UGB/PUB
(1) Kelompok Akun
(a)521211 Belanja Bahan
(b)524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
(2) Tujuan
(a)Terlaksananya penyelenggaraan UGB dan PUB yang
tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.
(b)Terlaksananya pembinaan dan penindakan terhadap
para penyelenggara UGB dan PUB yang tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan.
(c) Terdeteksinya jumlah pemenang dan ketepatan
penyerahan hadiah UGB kepada pemenang.
(d)Terpantaunya penyerahan bantuan hasil PUB.
(e) Terinventarisasinya laporan penyelenggaraan UGB dan
PUB.
(f) Teridentifikasinya barang HTT/HTDP.
(3) Sasaran
Dinas/instansi Sosial Provinsi yang membidangi PSDBS.
(4) Hasil yang ingin dicapai
Terciptanya ketertiban dalam penyelenggaraan UGB dan PUB sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.
b) Administrasi Kegiatan
(1) Kelompok Akun
(a)521115 Honor Operasional Satuan Kerja
(b)521211 Belanja Bahan
(2) Tujuan
(a) Terwujudnya tata kelola administrasi pelaksanaan
kegiatan dekonsentrasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(b) Tersusunnya laporan administrasi pelaksanaan
kegiatan dekonsentrasi
(3) Sasaran
Dinas/instansi Sosial Provinsi yang membidangi program pengelolaan sumber dana bantuan sosial.