PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DALAM MENUNJANG SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENJUALAN TIKET MASUK
(Studi kasus pada Water Splash Indihiang Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Oleh :
DERI KOMARULOH NPM. 083403118
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA 2012
ii ABSTRACT
ROLE SALE ACCOUNTING SYSTEM IN SUPPORTING INFORMATION SYSTEM AND TICKET SALE COMMUNICATION ENTERS
(Case Study In Water Splash Indihiang Tasikmalaya)
By :
DERI KOMARULOH NPM. 083403118
Under Guidance : EUIS ROSIDAH, SE., M.AK. IWAN HERMANSYAH, SE., M.Si.Ak.
This research purpose for getting sale accounting system in Water Splash Indihiang Tasikmalaya, for getting information and ticket sale communication enters, for getting about sale accounting system role in support information and ticket sale communication enters in Water Splash Indihiang. This research used case study approach in Water Splash Indihiang Tasikmalaya. While variables from these research is among others sale accounting system and information and sale communication. In this research method uses qualitative method, based on sale accounting system research role result in support information and sale communication feeled enough in sale activity companies because there are form, note book, report, and sale procedure, while for information and communication there are elements that are relevant, can trusted, complete, on time, easy understand , and can be tested the truth. Can be pulled knot that sale accounting system role in support information and ticket sale communication enter feeled enough beside that enough information can be made management to decision making in corporate activity.
Keywords : Sale Accounting System and Information System and Sale Communication.
iii ABSTRAK
PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DALAM MENUNJANG SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENJUALAN TIKET MASUK
(Studi kasus pada Water Splash Indihiang Tasikmalaya)
Oleh :
DERI KOMARULOH NPM. 083403118
Dibawah bimbingan : EUIS ROSIDAH, SE., M.AK. IWAN HERMANSYAH, SE., M.Si.Ak.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem akuntansi penjualan pada Water
Splash Indihiang Tasikmalaya, untuk mengetahui informasi dan komunikasi
penjualan tiket masuk, untuk mengetahui peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk pada Water
Splash Indihiang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada
Water Splash Indihiang Tasikmalaya. Sedangkan variabel-variabel dari penelitian
ini antara lain sistem akuntansi penjualan dan informasi dan komunikasi penjualan. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, berdasarkan hasil penelitian peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan dirasakan cukup memadai dalam aktivitas penjualan perusahaan hal ini karena terdapatnya formulir, buku catatan, laporan, dan prosedur penjualan, sedangkan untuk informasi dan komunikasi terdapat unsur-unsur yaitu relevan, dapat dipercaya, lengkap, tepat waktu, mudah dipahami, dan dapat diuji kebenarannya. Dapat ditarik simpulan bahwa peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk dirasakan cukup memadai selain itu informasi yang cukup memadai tersebut dapat dijadikan manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam hal aktivitas perusahaan.
Kata kunci : Sistem Akuntansi Penjualan dan Sistem Informasi dan Komunikasi Penjualan
1 LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan pada dasarnya mencari pendapatan dari hasil penjualannya hal tersebut agar perusahaan dapat bertahan bahkan lebih maju dalam usahanya, namun sebelum menginjak mengenai pendapatan biasanya perusahaan membutuhkan suatu sistem untuk menjalankan penjualan perusahaan yaitu sistem akuntansi penjualan.
Water Splash Indihiang Tasikmalaya
adalah perusahaan yang menyediakan pasilitas rekreasi dan hiburan, agar masyarakat bisa masuk untuk berrekreasi dan hiburan. Perusahaan menyediakan loket pembayaran tiket masuk dan setiap harinya perusahaan tersebut melayani penjualan tiket masuk. Pada awalnya pihak perusahaan baik pimpinan maupun karyawan mengalami kesulitan dalam menghitung tiket yang didapat, namun mengenai permasalahan tersebut pihak perusahaan sudah mempunyai suatu sistem pencatatan dengan sistem akuntansi penjualan berupa formulir, buku catatan, laporan, dan komputerisasi, dengan sistem tersebut tiket akan lebih mudah bahkan akan lebih cepat dalam mengetahui berapa banyak tiket yang didapat. Dengan fenomena sudah adanya sistem akuntansi penjualan, maka penulis ingin mengetahui secara lebih lanjut bagaimana sistem pencatatan dengan sistem akuntansi itu, dan bagaimana peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan merumuskan masalah
dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana sistem akuntansi penjualan tiket masuk pada
Water Splash Indihiang.
Bagaimana informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk pada Water Splash Indihiang.
Bagaimana peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk pada Water Splash Indihiang.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui sistem akuntansi penjualan tiket masuk pada Water Splash Indihiang. Untuk mengetahui informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk pada Water Splash Indihiang.
Untuk mengetahui peranan sistem akuntansi penjualan dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk pada Water Splash Indihiang.
TINJAUAN TEORI
Sistem Akuntansi Penjualan
Di dalam suatu perusahaan khususnya perusahaan yang mulai berkembang, pimpinan harus mempunyai suatu metode atau alat yang dapat mengawasi dan untuk dapat mengetahui kemajuan
2 perusahaan tersebut, yang artinya
sampai sejauh manakah perusahaan tersebut dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Adapun variabel (X) yang diteliti oleh penulis yaitu Sistem Akuntansi Penjualan. Menurut Mulyadi (2001:3) adalah “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari definisi mengenai sistem akuntansi di atas, menurut Mulyadi (2001:3) dapat disimpulkan bahwa suatu sistem akuntansi itu akan terdiri dari beberapa elemen yaitu : Formulir, Buku catatan, dan Laporan.
Sistem Informasi dan Komunikasi Penjualan
Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Aturan umum yang berlaku adalah, semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan. Menurut krismiaji (2005:15) agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:
a. Relevan, artinya menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ke tidak pastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan
ekspektasi semula.
b. Dapat dipercaya, artinya bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi. c. Lengkap, artinya tidak
menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. d. Tepat waktu, artinya disajikan
pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan.
e. Mudah dipahami, artinya disajikan dalam format yang mudah dimengerti.
f. Dapat diuji kebenarannya, artinya memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen.
Sedangkan untuk variabel (Y) yang diteliti oleh penulis yaitu informasi dan komunikasi penjualan. Menurut Krismiaji (2005:223) adalah “Sistem informasi dan komunikasi mengitari kegiatan pengawasan, sistem tersebut memungkinkan karyawan organisasi untuk memperoleh dan menukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan organisasi”. Berdasarkan definisi di atas penulis menarik simpulan untuk indikator penelitian antara lain yaitu : Relevan, Dapat dipercaya, Lengkap, Tepat waktu, Mudah dipahami, dan Dapat diuji kebenarannya.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui
3 langsung lokasi, mencatat hal-hal
yang diperlukan, dan memahami kondisi-kondisi yang saat ini terjadi pada tempat penelitian.
Penelitian deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar, 2004 : 7).
Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Tylor dalam Moleong (2001 : 3) yaitu :
“penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.
HASIL PENELITIAN
Sistem Akuntansi Penjualan di Water Splash Indihiang Tasikmalaya
Water splash Indihiang
Tasikmalaya di dalam menyusun dan merancang sistem akuntansi penjualannya telah dilaksanakan dengan prosedur-posedur yang sesuai dengan kebutuhannya, dimana hal tersebut untuk memperoleh informasi-informasi yang penting bagi pimpinan di dalam mengambil keputusan. Dengan fenomena telah dilaksanakan sistem akuntansi tersebut adapun unsur-unsur sistem akuntansi penjualan yaitu formulir-formulir, buku catatan, dan laporan, hal tersebut digunakan dalam penjualan tiket masuk dan penjualan lainnya.
Dalam melaksanakan unsur-unsur sistem akuntansi tersebut adapun prosedur-prosedur yang
berkaitan dengan penjualan, prosedur penjualan di Water Splash ini dilakukan oleh kasir dan bagian lainnya yang terlibat dalam penjualan. Sedangkan mekanisme penjualan tiket masuk di Water
Splash yaitu pengunjung datang
langsung ke wahana Water Splash Indihing untuk membeli tiket terlebih dahulu selanjutnya pengunjung dapat masuk ke wahana tersebut.
Sistem Informasi dan Komunikasi Penjualan Tiket Masuk Water splash Indihiang Tasikmalaya
Suatu informasi di dalam perusahaan berperan penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan, hal tersebut menjadikan informasi sangat dibutuhkan oleh setiap pengguna untuk menjalankan komunikasi baik pimpinan dengan bawahan maupun yang lainnya. Khususnya untuk manajemen, informasi sangat dibutuhkan karena untuk mengetahui aktivitas kinerja karyawan maupun pendapatan perusahaan, informasi yang didapat manajemen biasanya digunakan pula untuk pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan.
Adapun halnya dengan Water
Splash Indihiang Tasikmalaya,
perusahaan tersebut sudah berusaha dalam menerapkan dan menetapkan informasi dan komunikasi dalam perusahaan tersebut. Hal ini terlihat dari unsur-unsur informasi dan komunikasi itu sendiri, antara lain: Relevan, Dapat dipercaya, Lengkap, Tepat waktu, Mudah dipahami, dan Dapat diuji kebenarannya.
4 PEMBAHASAN
Penerapan Sistem Akuntansi pada Water Splash Indihiang Tasikmalaya
Perusahaan merancang sistem akuntansi untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan, hal tersebut didapat dari transaksi-transaksi berupa informasi dari formulir-formulir, buku catatan, dan laporan yang nantinya akan dijadikan laporan untuk keuangan perusahaan. Water Splash Indihiang dalam melaksanakan dan menerapkan unsur-unsur sistem akuntansi dalam setiap aktivitas penjualannya, sebagai berikut :
Formulir - formulir yang
digunakan Water Splash Idihiang Tasikmalaya
Berdasarkan hasil penelitian, formulir yang digunakan water
splash dibuat dengan sederhana,
dapat dipahami dan jelas kegunaannya, sehingga memudahkan bagi karyawan dalam pencatatan dan pengisian pada saat transaksi-transaksi yang terjadi, selain itu juga formulir tersebut dapat menjadi bukti tertulis dari transaksi penjualan, hal ini bisa dilihat dari bentuk formulir yang mencakup data-data yang diperlukan sebagai bukti telah dilaksanakannya penjualan.
Catatan - catatan yang
digunakan Water Splash Indihiang Tasikmalaya
Berdasarkan hasil penelitian, catatan-catatan yang digunakan oleh perusahaan yaitu catatan harian berupa rekapitulasi dari hasil transaksi-transaksi penjualan dan catatan dari computer, hal
tersebut untuk dijadikan bahan jurnal dan buku besar maupun untuk dijadikan laporan berikutnya yaitu laporan keuangan bagi perusahaan.
Laporan yang digunakan Water Splash Indihiang Tasikmalaya Berdasarkan hasil penelitian, sistem pencatatan dan laporan di
Water Splash Indihiang
Tasikmalaya atas transaksi penjualan telah cukup memadai, hal ini dilihat dari adanya prosedur dan pencatatan hasil penjualan yang dilakukan oleh orang yang berbeda pekerjaannya dan hasil pencatatan dan laporan tersebut berasal didapat dari hasil transaksi-transaksi penjualan berupa formulir-formulir, dimana transaksi atau formulir tersebut sebagai bukti tertulis yang sah yang berikutnya untuk dijadikan laporan untuk keuangan perusahaan dan bagi pihak manajemen hasil dari laporan tersebut untuk dijadikan pengambilan keputusan.
Prosedur Penjualan di Water Splash Indihiang Tasikmalaya Prosedur penjualan yang dilakukan oleh Water Splash Indihiang Tasikmalaya antara lain :
- Pengunjung mendatangi wahana
water splash, kemudian
pengunjung masuk ke tempat tiket penjualan di tempat tersebut akan dijelasan tiket masuk apa saja yang disediakan, dari tiket masuk biasa, paket
tube single, paket tube double,
paket extreme slide, dan tiket terusan. Setelah pengunjung
5 menentukan pilihan paket
tiketnya dan jika rombongan maka kasir menghitung terlebih dahulu berapa banyak orang dalam rombongan tersebut, selanjutnya kasir memasukan data banyaknya orang dalam satu tiket ke dalam komputer, kemudian pengunjung membayar tiket yang telah mereka tentukan.
- Kemudian kasir menerima uang pembayaran tiket tersebut dan tidak lupa juga kasir memberikan tiket hasil print out komputer kepada pengunjung. - Setelah pembayaran yang
dilakukan pengunjung selesai beserta membawa tiket masuknya, selanjutnya pengunjung akan diarahkan ke bagian portir guna pengecekan kesesuaian jumlah banyaknya orang yang tertera di dalam tiket dengan jumlah orang yang masuk, dengan menggunakan cheker bagian portir dimudahkan dalam menghitung satu persatu pengunjung yang masuk hal tersebut untuk ketepatan penghitungan, dan tidak lupa juga tiket tersebut disobek guna mencegah tiket ganda, setelah itu pengunjung bisa masuk untuk meneruskan rekreasinya. - Setelah aktivitas penjualan tiket
selesai dalam arti loket pembayaran tiket ditutup, kemudian kasir menghitung jumlah tiket yang terjual di dalam komputer tersebut, dan selanjutnya kasir menyerahkan laporan hasil penghitungan penjualan tiket ke bagian keuangan untuk ditindak lanjut
hasilnya oleh bagian keuangan dan untuk dijadikan laporan guna kepentingan perusahaan. Dengan adanya prosedur tersebut, perusahaan dimudahkan dalam transaksi penjualan dan pencatatannya, selain itu juga manajemen dapat menjadikan hasil dari laporan pencatatan itu sebagai informasi dan komunikasi atas terlaksananya penjualan guna pengambilan keputusan.
Sistem Informasi dan Komunikasi Penjualan Tiket Masuk Pada Water Splash Indihiang Tasikmalaya
Berdasarkan hasil penelitian, informasi dan komunikasi penjualan yang diterapkan oleh Water Splash Indihiang Tasikmalaya sudah terlihat dari adanya unsur-unsur informasi dan komunikasi yang cukup memadai dalam melaksanakan transaksi-transaksi penjualannya, unsur-unsur tersebut antara lain : Relevan
Setiap catatan dan laporan untuk keuangan di water splash relevan, hal tersebut karena setiap transaksi yang terjadi tersimpan dalam catatan berupa formulir dan data komputer. Dimana data atau informasi tersebut selain memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan, informasi itu harus baik dan bermanfaat bagi manajemen agar tidak salah dalam pengambilan keputusannya.
Dapat dipercaya
Informasi untuk laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dapat dipercaya dalam arti bebas dari
6 menyesatkan, hal tersebut sudah
tercipta dan menumbuhkan rasa kejujuran dan bebas dari kesalahan manajemen dalam pengambilan keputusan dan pengerjaannya, maka dari itu setiap informasi diungkapkan seluruhnya agar dapat dipercaya kebenarannya.
Lengkap
Transaksi penjualan perusahaan selalu dicatat dengan lengkap ke dalam formulir penjulan yaitu bukti pembayaran, event order, dan nota penjualan. Formulir-formulir tersebut sebelum dicatat ke dalam buku catatan keuangan terlebih dahulu dicek keaslian dan dibandingkan atau dicocokan dengan rekapannya.
Tepat waktu
Setiap terjadinya transaksi penjualan, transaksi tersebut langsung dicatat ke dalam catatan manual dan ke dalam catatan berbasis komputerisasi, hal tersebut untuk menghindari dari bukti-bukti transaksi atau formulir yang hilang, jadi dengan sistem pencatatan manual dan berbasis komputerisasi maka data tidak akan hilang, dan terhindar dari kecurangan oleh pihak karyawannya.
Mudah dipahami
Setiap informasi yang terkumpul dalam formulir maupun buku catatan untuk dijadikan laporan keuangan mudah dipahami oleh karyawan dan manajemen perusahan, hal tersebut agar tidak ada kesalahan dalam laporan keuangan yang akan dilaporkan. Setiap transaksi yang dilakukan
oleh water splash dicatat ke dalam catatan manual berupa formulir dan ke dalam catatan berbasis komputerisasi, hal tersebut untuk memudahkan dalam penyampaian laporan untuk laporan keuangan perusahaan. Dapat diuji kebenarannya
Setiap formulir hasil penjualan akan dicatat dalam catatan keuangan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap formulir tersebut yang telah dibubuhi cap lunas oleh kasir sebagai bukti kasir telah menerima uang dari hasil transaksinya, dan tidak lupa juga disamakan terlebih dahulu uang yang ada di kasir dengan jumlah uang yang ada di formulir atau nota tersebut, setelah pencocokan sama dan tidak ada salah satu yang hilang atau tidak ada kekeliruan maka pencatatan dapat disajikan dengan benar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan secara keseluruhan, dapat ditarik suatu simpulan bahwa sistem akuntansi pada Water Splash Indihiang Tasikmalaya dirasakan cukup memadai, sehingga mendukung dan menunjang dalam informasi dan komunikasi penjualan tiket masuk yang telah diterapkan oleh perusahaan. dilihat dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut :
1. Water Splash Indihiang
Tasikmalaya dalam menerapkan sistem akuntansinya dirasakan
7 cukup memadai, hal ini karena
didalamnya terdapat unsur-unsur sistem akuntansi yaitu formulir, buku catatan, laporan, dan prosedur yang di terapkan oleh manajemen perusahaan dalam aktivitas penjualannya.
2. Untuk informasi dan komunikasi
di water splash indihiang
tasikmalaya dirasakan cukup memadai, hal tersebut dilihat dari adanya unsur-unsur dan indikator-indikator yang diterapkan antara lain yaitu relevan, dapat dipercaya, lengkap, tepat waktu, mudah dipahami, dan dapat diuji kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan tidak menyesatkan dan dapat dijadikan bahan koreksi manajemen untuk pengambilan keputusan kinerja perusahaan.
3. Sedangkan untuk peranan sistem akuntansi penjualan adalah untuk menunjang informasi dan komunikasi penjualan, Water
Splash Indihiang Tasikmalaya
dalam transaksi-transaksi penjualannya dicatat dan disimpan dalam formulir yang dibubuhi cap lunas dan dicatat juga dibuku catatan, dan untuk data transaksi-transaksi tersebut disimpan juga di komputer, hal tersebut supaya terhindar dari data yang hilang. Dengan demikian sistem akuntansi yang dilakukan oleh Water Splash Indihiang Tasikmalaya cukup memadai, hal ini terdapat adanya bukti transaksi berupa formulir, buku catatan, laporan dan prosedur dalam penjualannya, dengan berjalannya unsur-unsur sistem akuntansi tersebut maka tercipta informasi dan komunikasi yang relevan,
dapat dipercaya, lengkap, tepat waktu, mudah dipahami, dan, dapat diuji kebenarannya. Dengan adanya sistem akuntansi yang cukup memadai seperti itu terciptalah informasi dan komunikasi yang berkualitas, hal ini dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan serta dapat menciptakan laporan keuangan bagi perusahaan yang dapat dipahami oleh manajemen maupun karyawan perusahaan. Jadi sangat jelas, bahwa sistem akuntansi di Water Splash Indihiang Tasikmalaya dirasakan cukup memadai dan berperan penting dalam menunjang informasi dan komunikasi penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Syaifuddin. 2004. Metode
penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
George H. Bodnar dan William S. Hopwood. 2000. Sistem
informasi akuntansi, Edisi
6. Jakarta : Salemba Empat.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2011. Standar
profesional akuntan
publik. Jakarta : Salemba
Empat.
James A. Hall. 2001. Sistem
informasi akuntansi, Edisi
1. Jakarta : Salemba Empat.
Jatnika, Agnes. 2009. Peranan sistem akuntansi penjualan
dalam meningkatkan
8
penjualan. Skripsi.
Tasikmalaya: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.
Krismiaji. 2005. Sistem informasi
akuntansi, Edisi 2.
Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
La Midjan dan Azhar Susanto.2001. sistem informasi akuntansi I, Edisi 8. Bandung : Lingga Jaya.
Moleong, Lexy. 2001. Metodelogi
penelitian kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyadi. 2001. Sistem akuntansi, Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat.
Nadiya, Indri Supartini. 2012. Peranan sistem akuntansi
dalam menunjang
informasi dan komunikasi
persediaan pembekalan
kesehatan. Studi Kasus
Pada Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis.
Nurohmah, Siti. 2011. Peranan sistem akuntansi dalam menunjang informasi dan
komunikasi penjualan.
Studi Kasus Pada Perusahaan Asia Toserba Tasikmalaya.
Rahayuni, Novi. 2008. Peranan sistem akuntansi dalam menunjang informasi dan
komunikasi kredit. Studi
Kasus Pada PT. BPR BKPD Cikatomas Tasikmalaya.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
pemasaran. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Widianti, Wini. 2009. Peranan sistem akuntansi penjualan tunai dalam menunjang keefektifan pengendalian
intern atas penjualan
tunai. Studi Kasus Pada
Toserba Asia di Kota Tasikmalaya.