• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,

PROMOSI, RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN

NASABAH MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP

DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI

VARIABEL

INTERVENING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

FERI DWI SAFITRI

NIM 21314258

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

i

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,

PROMOSI, RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN

NASABAH MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP

DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI

VARIABEL

INTERVENING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

FERI DWI SAFITRI

NIM 21314258

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vi

MOTTO

Saat semua terasa berat,

ingat ada doa ibumu yang akan selalu menguatkan

“Allah tidak akan membebani sesorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari

kebaikan) yang dikerjakannya dan ia mendapat siksa (dari

kejahatan) yang dikerjakannya”

(Al- Baqarah : 286)

“bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang telah diusahakan, dan bawasannya usaha itu kelak

akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi

balasan dengan balasan yang paling sempurna”

(9)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta

hidayah-Nya.

Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendo’akan,

menyemangati, menasehati, dan memotivasi dalam

pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.

Keluarga dan kerabat yang telah memberi semangat dalam

menyusun skripsi.

Teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan Syariah S1

IAIN Salatiga dan sahabat seperjuangan yang telah rela

membantu, mendoakan, menyemangati, menasehati, dan

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

judul: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI,

RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BRI

SYARIAH KCP DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Nur Huri Mustofa, M.Si selaku pembimbing, yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan

(11)

ix

5. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Baseri dan Ibu Sutiyem) yang telah

membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan

semangat yang luar biasa.

6. Kakakku (Nur Farida), Kakak Iparku (Aditya Meida Hartanto), dan

Ponakan kecilku (Aisha Dzihni Alsyazani) terima kasih, kalian adalah

semangatku. Serta saudara dan seluruh keluarga besarku yang telah

memberikan dukungan.

7. Teman-temanku Vena, Anjel, Riri, Isna, Desi, Anik, Alif, Karisna,

Yuni, Haris, Akbar, Soni, Dayat, Galih yang telah memberikan

semangat untuk tidak menyerah dalam penulisan skripsi.

8. Terima kasih untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan

satu per satu yang telah menjadi bagian dari hidupku, selalu sehat dan

sukses untuk kita semua.

9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam jurusan S1 Perbankan Syariah.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian

berikan.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk

semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih.

.

(12)

x

ABSTRAK

Safitri, Feri Dwi. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di BRI Syariah KCP Demak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Nur Huri Mustofa, M.Si

Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), Religiusitas (X3) terhadap Keputusan Nasabah Menabung (Y) dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Z). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan path analysis sebagai alat analisis.

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui penyebaran kuesioner pada nasabah BRI Syariah KCP Demak. Peneliti menggunakan sampel sebanyak 100 responden, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner ini kemudian diolah menggunakan komputer dengan aplikasi SPSS versi 16. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest, serta koefisien determinan (R2), uji

asumsi klasik, dan path analysis.

Hasil uji Ttes menunjukkan variabel kualitas produk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan nasabah, variabel promosi, religiusitas, kepercayaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah. Uji path analisis menunjukkan variabel kualitas produk yang dipengaruhi kepercayaan ada pengaruh mediasi terhadap keputusan nasabah menabung di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak, variabel promosi, religiusitas yang dipengaruhi kepercayaan tidak ada pengaruhi mediasi terhadap keputusan nasabah menabung di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas, Kepercayaan, Keputusan

(13)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN ...Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iv

MOTTO ...vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Telaah Pustaka ... 10

B. Kerangka Teori ... 19

1. Keputusan ... 19

(14)

xii

b. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan: ... 19

2. Kualitas Produk ... 23

a. Pengertian Kualitas ... 23

b. Pengertian Kualitas Produk ... 23

c. Dimensi Kualitas Produk ... 24

3. Promosi ... 26

a. Pengertian Promosi ... 26

b. Bauran Promosi... 28

4. Religiusitas ... 31

a. Pengertian Religiusitas ... 31

b. Dimensi Religiusitas ... 32

5. Kepercayaan ... 34

a. Pengertian Kepercayaan ... 34

b. Faktor-faktor pembentuk kepercayaan ... 35

C. Kerangka Penelitian ... 36

D. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian ... 42

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Skala Pengukuran ... 45

F. Definisi Konsep Dan Operasional ... 46

G. Instrumen Penelitian ... 47

(15)

xiii

1. Uji Reliabilitas ... 48

2. Uji Validitas ... 49

3. Uji Asumsi Klasik ... 49

a. Uji Multikolinearitas ... 49

b. Uji Heteroskedastisitas ... 50

c. Uji Normalitas... 50

d. Uji Linearitas ... 51

4. Uji Statistik ... 51

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 51

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 52

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 53

5. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 54

I. Alat Analisis ... 54

BAB IV ANALISIS DATA ... 55

A. Deskripsi Objek Penelitian... 55

1. Profil Bank BRI Syariah KCP Demak ... 55

2. Visi Bank BRI Syariah KCP Demak ... 56

3. Misi Bank BRI Syariah KCP Demak ... 56

4. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Demak ... 57

B. Deskripsi Data Responden ... 57

1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

2. Profil Responden Berdasarkan Umur ... 58

3. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 59

4. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan ... 60

(16)

xiv

1. Uji Reliabilitas ... 61

2. Uji Validitas ... 62

3. Uji Asumsi Klasik ... 63

a. Uji Multikolinearitas ... 63

b. Uji Heteroskedastisitas ... 64

c. Uji Normalitas... 66

d. Uji Linearitas ... 67

4. Uji Statistik ... 69

a. Uji Statistik t (Uji Signifikan Parameter Individual) ... 69

b. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 71

c. Uji R2(Koefisien Determinasi)... 72

5. Uji Park ... 73

Pembahasan Pengujian Hipotesis ... 80

BAB V PENUTUP ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Keterbatasan ... 91

C. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...10

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel...46

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden...58

Tabel 4. 2 Umur Responden...58

Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden...59

Tabel 4. 4 Pendapatan Responden...60

Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas...61

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas...62

Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolineritas...64

Tabel 4. 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji Park...65

Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas Metode Uji Grafik...66

Tabel 4. 10 Hasil Normalitas Metode Uji Statistik Tabel...67

Tabel 4. 11 Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier...68

Tabel 4. 12 Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier Tabel...68

Tabel 4. 13 Hasil Uji Statistik t (Persamaan 1)...69

Tabel 4. 14 Hasil Uji Statistik t (Persamaan 2)...70

Tabel 4. 15 Hasil Uji Statistik F...72

Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi...73

(18)

xvi

Tabel 4. 18 Hasil Uji Path Analysis Kedua...75

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian...36

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Demak...57

(20)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini salah satu aspek yang

paling menonjol adalah pada sektor industrikeuangan, khususnya bank. Sektor

perbankan merupakan bentuk jasa dalam bidang bisnis dan sebagai salah satu

unsur yang memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran

pembangunan nasional. Kegiatan pemerintah dalam melakukan pembangunan

tidak terlepas dari keberhasilan kinerja dunia perbankan untuk menghimpun

dana dari masyarakat (Aflili, Kalangi,Walangitan, 2017).

Keberhasilan dunia perbankan tidak terlepas dari manajemen,

manajemen perbankan dituntut dapat menjawab tantangan pasar dan

memanfaatkan peluang pasar dalam struktur persaingan di masa kini maupun

di masa mendatang. Kemampuan perusahaan dalam menangani masalah

pemasaran, mencari dan menemukan peluang pasar akan mempengaruhi

kelangsungan hidup perbankan dalam persaingan. Dalam keadaan ini pihak

perbankan ditantang untuk lebih berperan aktif dalam mendistribusikan dan

memperkenalkan produknya agar dapat mempengaruhi keputusan nasabah

dalam memilih produk perbankan syariah (Haryanto, Panjaitan, Ujianto, 2016).

Kepala Departemen Perbankan Syariah Ahmad Soekro Tratmono

menjelaskan hingga Oktober 2017 ini, pangsa pasar perbankan syariah baru

sebesar 5,55 persen dari total keseluruhan industri perbankan nasional. Minat

(21)

terus mendorong industri mensosialisasikan (produknya). Sementara total

asetnya pun baru mencapai Rp 406,23 triliun. Dari segi aset, perbankan syariah

memang terus mengalami peningkatan. Pada 2013, asetnya baru Rp 248,11

triliun, kemudian naik di 2014 sebesar Rp 278,92 triliun, 2015 sebesar Rp 304

triliun, dan 2016 menjadi Rp 365,03 triliun (www.m.katadata.co.id).

Dana Pihak Ketiga (DPK) pun mengalami peningkatan pada Oktober

2017 ini sebesar 14,22 persen atau sebesar Rp 325,69 triliun jika dibandingkan

posisi di akhir tahun 2016. Lalu, pembiayaan yang diberikan (PYD) naik 10,69

persen menjadi Rp 281,86 triliun. Sementara, rasio kecukupan modal

atau Credit to Adequacy Ratio (CAR) berada di level 15,62 persen.Adapun pembiayaan yang macet atau Non-Performing Financing (NPF) secara gross berada di angka 4,12 persen dan net di angka 2,35 persen. Kemudian, tingkat

pengembalian aset atau Return of Asset (ROA) sebesar 1,22 persen, rasio pembiayaan terhadap simpanan atau Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 85,92 persen, dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) sebesar 89,15 persen (www.m.katadata.co.id).

Berdasarkan data tersebut maka OJK masih harus mendorong

perkembangan perbankan syariah agar kedepannya bisa tumbuh signifikan dan

mampu bersaing dengan bank konvensional. Mengingat umur perbankan

syariah Indonesia yang masih muda, dibandingkan dengan bank konvensional

yang sudah terlebih dahulu terkenal di masyarakat, hal tersebut kedepannya

akan menjadi tantangan berat untuk bank syariah. Tantangan yang akan

(22)

konvensional atau bank-bank komersial lainnya. Salah satu faktor yang

berpengaruh, di mana nasabah perbankan memiliki pandangan praktis, yaitu

nasabah akan melihat tingkat kepercayaan lembaga keuangan bank syariah

(www.aceh.tribunnews.com).

Berdasarkan paparan tersebut, maka bank syariah harus memiliki

strategiuntuk menghadapi ketatnya persaingan dalam industri perbankan.

Sehingga harus dilakukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kepercayaan

masyarakat menabung di bank syariah. Ketika kepercayaan meningkat maka

jumlah nasabah yang tertarik dan memutuskan untuk menabung pada bank

syariah juga akan meningkat. Pendekatan perlu dilakukan agar membentuk

kepercayaan sehingga nasabah memutuskan untuk menabung. Pendekatan

dapat dilakukan melalui beberapa faktor, yaitu faktor kualitas produk, promosi,

religiusitas.

Meningkatkan kualitas produk adalah salah satu cara untuk

meningkatkan jumlah nasabah yang tertarik dan memutuskan menabung

padasuatu bank. Bank dapat menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan

nasabah, dengan cara produk yang ditawarkan harus memiliki kualitas tinggi.

Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik

dibandingkan dengan produk pesaing, sehingga dapat menarik minat calon

nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada.

Selanjutnya promosi juga dapat meningkatkan keputusan nasabah

untuk menabung. Menurut Sarwita (2017) Promosi memiliki peran yang

(23)

semakin promosi tersebar luas, semakin tahu pula konsumen akan suatu produk

yang mereka pilih. Semakin sering dan efektif suatu perusahaan melakukan

kegiatan promosi, maka konsumen akan semakin mengenal suatu produk yang

dipromosikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi dan keputusan nasabah

memiliki hubungan yang sangat erat karena penilaian dari keputusan nasabah

salah satunya tergantung pada promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

Tingkat keyakinan atau religiusitas juga dapat digunakan sebagai

faktor yang dapat meningkatkan keputusan nasabah. Beberapa ahli ekonomi

syariah telah membuat kesimpulan menarik berkaitan dengan hubungan antara

perilaku ekonomi (economic behavior) dan tingkat keyakinan/keimanan masyarakat (Maisur, Arfan, Shabri, 2015). Perilaku ekonomi sangat ditentukan

oleh tingkat keimanan seseorang atau masyarakat. Perilaku ini kemudian

membentuk kecenderungan perilaku konsumsi dan produksi di pasar.

Perspektif tersebut juga berpengaruh terhadap perilaku menabung (Maisur,

dkk, 2015).

Dari faktor-faktor tersebut maka dapat digunakan sebagai acuan untuk

meningkatkan inovasi yang dapat menarik kepercayaan sehingga muncul

keputusan untuk menabung, terutama BRI Syariah KCP Demak sebagai objek

yang diteliti oleh peneliti. Alasan peneliti mengambil penelitian di BRI Syariah

KCP Demak, karena Bank Syariah yang terdapat di Kabupaten Demak hanya

ada satu yaitu Bank BRI Syariah KCP Demak. Selain itu BRI Syariah KCP

(24)

masyarakat Kabupaten Demak. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di BRI Syariah KCP Demak.

Celah penelitian atau research gap dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi (2016), hasilnya kualitas produk berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan menabung. Sementara penelitian yang dilakukan

oleh Yuanita (2017), hasilnya menunjukkan bahwa variabel produk tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung.Penelitian yang

dilakukan oleh Sarwita (2017), hasilnya variabel promosi berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Sementara penelitian yang

dilakukan Tambunan dan Inggrita (2013), hasilnya variabel promosi

berpengaruh positif tidak signifikan terhadapa keputusan nasabah. Selanjutnya

penelitian yang dilakukan oleh Utami, Sangen, Rachman(2015), hasilnya

variabel religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

menabung. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Fetra (2017), hasilnya

variabel religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah

menabung.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, Yunus, Sulaiman (2017),

menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif

signifikan terhadap kepercayaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh

Wijayani (2017), hasilnya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan masyarakat menabung di bank syariah. Sementara penelitian yang

dilakukan oleh Indriastuti dan Ernawati (2017), hasilnya Promosi berpengaruh

(25)

dilakukan oleh Halik (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas

berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan. Penelitian yang dilakukan

oleh Fatmawati, Triastity, Sunarso (2017), Hasilnya menunjukkan kepercayaan

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan. Sementara itu penelitian

yang dilakukan oleh Citra dan Suryono (2016), hasilnya kepercayaan tidak

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan latar belakang tersebut serta adanya beberapa hasil

penelitian terdahulu yang saling berbeda, maka masih ada peluang penelitian

kembali. Dengan demikian peneliti tertarik untuk menelitidenganjudul

“Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas Terhadap

Keputusan Nasabah Menabung Di BRI Syariah KCP Demak Dengan

Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening”.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak?

2. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah menabung di

BRI Syariah KCP Demak?

3. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung di

BRI Syariah KCP Demak?

4. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai

(26)

5. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah menabung di

BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai variabel intervening?

6. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung di

BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai variabel intervening?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak.

2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak.

3. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak.

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai

variabel intervening.

5. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai

variabel intervening.

6. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai

variabel intervening.

D.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi

(27)

1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat untuk

memperluas wawasan mengenai dunia perbankan syariah, khususnya

tentang tabungan diperbankan syariah, dan untuk syarat kelulusan yang

diterapkan IAIN Salatiga.

2. Bagi pembaca akademisi, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk

referensi tambahan serta literatur penelitian selanjutnya tentang analisis

keputusan nasabah menabung di bank syariah. Serta diharapkan dapat

menambah wawasan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Bagi perbankan, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

untuk meningkatkan jumlah nasabah perbankan syariah, kemudian sebagai

bahan referensi untuk pihak marketing dalam mencari nasabah melalui beberapa pendekatan yang telah diteliti.

E.Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab.

Masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini terdiri dari telaah pustaka yang berisi ringkasan

penelitian terdahulu, kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka

(28)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi

operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, alat analisis.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu deskripsi objek penelitian dan

analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari terdiri dari kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian yang telah dilakukan, serta saran berisi masukan-masukan yang

(29)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Penelitian mengenai keputusan menabung

sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun kumpulan

penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 1

Tabel Penelitian Terdahulu

Kualitas Produk (X1) Terhadap Keputusan nasabah (Y)

No Peneliti Dan Tahun Variabel Hasil Penelitian

1 Haryanto,

Kualitas Produk (X2)

Dependen:

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kualitas produk

berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan menabung

(30)

Keputusan Menabung (Y)

Kualitas Produk (X1),

Religiusitas (X2)

untuk menyimpan dananya di

BSM Cabang Purwokerto

Promosi (X2)Terhadap Keputusan Nasabah (Y)

1 Sarwita

bahwa variabel promosi

(31)

Produk (X2)

pada Bank Eka Kantor Pusat

Metro

4 Tajudin, Mulazid

(2017)

Periklanan (Advertising)

(X1),Penjualan Tatap

Muka (Personal Selling)

(X2),Promosi Penjualan

(Sales Promotion) (X3),

Publisitas (Publicity)

bahwa bauran promosi yang

terdiri dari periklanan

(advertising), penjualan tatap

muka (personal selling),

promosi penjualan (sales

promotion),

publisitas(publicity), dan

pemasaran langsung (direct

marketing) berpengaruh

menabung pada Bank Papua

Cabang Manado

dilakukan oleh Bank Syariah

Mandiri berpengaruh positif

signifikan dalammembedakan

keputusan nasabah dan non

(32)

Dependen:

Keputusan (Y)

mudharabah

pada Bank Syariah Mandiri

Cabang Jember

Bank Syariah di Banjarmasin.

Religiusitas (X3) Terhadap Keputusan Nasabah (Y)

1 Utami,Sangen,

Kualitas Produk (X1),

Religiusitas (X2)

untuk menyimpan dananya di

BSM cabang Purwokerto

Kualitas Pelayanan (X4)

Dependen:

nasabah pada Bank Syariah

(33)

4 Jatun, Magnadi

(X1), Dana Talangan Haji

(X2), Religiusitas (X3)

menabung di bank syariah

Kualitas Produk (X1) Terhadap kepercayaan(Z)

1 Puspita, Yunus,

(34)

1 Wijayani

Religiusitas (X3) terhadap kepercayaan (Y)

1 Halik

Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Terhadap Keputusan Menabung

1 Handayani, Darwini,

pengaruh positif signifikan

baik secara langsung atau

tidak langsung (melalui

Kepercayaan Merek),terhadap

perilaku nasabah dalam

memutuskan memilih

Perbankan Syariah di Kota

Mataram.

positif signifikan terhadap

keputusan. Kepercayaan

timbul akibat produk tersebut

dapat menunjukkan kelebihan

dan jugamampu bersaing

(35)

lainnya.

Celah penelitian atau research gap dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi (2016) yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), dan Kualitas Produk Terhadap Citra Bank dan Keputusan Menabung di BNI Syariah Kota Kediri”, menyatakan bahwa

variabel kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

menabung. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Yuanita (2017) yang

berjudul “Pengaruh Produk, Kualitas Jasa, Promosi Dan Lokasi Terhadap

Keputusan Nasabah Penabung (Studi Pada BMT Mandiri Sejahtera Cabang

Pasar Kranji, Lamongan, Jawa Timur)”. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel

produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah Menabung.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarwita (2017) yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah

Untuk Menabung (Studi Kasus Pada Perumda BPR Majalengka)”, menyatakan

bahwa variabel promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung. Sementara penelitian yang dilakukan Tambunan dan

Inggrita (2013) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Bca Kota Medan (Studi Kasus Etnis

(36)

positiftidak signifikan terhadap keputusan nasabah etnis Cina menabung di

Bank BCA Kota Medan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Utami, dkk (2015) yang

berjudul “Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi

Terhadap Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank

Syariah Di Kota Banjarmasin)”, menyatakan bahwa variabel religiusitas

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menabung. Sementara

penelitian yang dilakukan oleh Fetra (2017) yang berjudul “Pengaruh

Religiusitas, Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di

Bank BNI Syariah Cabang Medan”, menyatakan bahwa variabel religiusitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, dkk (2017) yang berjudul

“Pengaruh Faktor Sosial, Citra Merek, Dan Kualitas Produk Terhadap

Kepercayaan Merek Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Telepon

Selular (Studi Kasus Pada Pengguna Samsung Di Kota Banda Aceh) dan

penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, Kumadji, Yulianto (2014) yang

berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan Serta

Keputusan Pembelian (Survei Pada Pembeli Sepeda Motor Honda Vario Pada

PT Sumber Purnama Sakti Di Kabupaten Gresik)”. Kedua penelitian tersebut

memilik hasil yang sama yaitu variabel kualitas produk berpengaruh positif

signifikan terhadap kepercayaan.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Wijayani (2017) yang

(37)

hasil penelitian menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif signifikan

kepercayaan masyarakat menabung di bank syariah. Sementara penelitian yang

dilakukan oleh Indriastuti dan Ernawati (2017) yang berjudul “Analisis

Persepsi Nasabah terhadap Atribut Citra Bank Solo dan Pengaruhnya Pada

Kepercayaan”, hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh tidak

signifikan terhadapkepercayaan nasabah Bank Solo.

Penelitian yang dilakukan oleh Handayani, Darwini, Agustiani,

Imanuella (2018) yang berjudul “Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku

Memilih Bank Syariah Melalui Kepercayaan Merek (Studi Pada Nasabah Bank

Syariah Di Kota Mataram)”, hasilnya menyatakan bahwa religiusitas memiliki

pengaruh positif signifikan baik secara langsung atau tidak langsung melalui

kepercayaan terhadap perilaku nasabah dalam memutuskan memilih perbankan

syariah.

Berdasarkan Celah penelitian atau research gap tersebut serta masih terdapat perbedaan pada hasil penelitian terdahulu, maka masih ada peluang

penelitian kembali untuk menganalisis variabel kualitas produk, promosi,

religiusitas, dan variabel kepercayaan sebagai intervening. Selain itu perbedaan

penelitian saya dengan penelitian terdahulu adalah penelitian saya

(38)

B.Kerangka Teori

1. Keputusan

a. Teori Teknik Pendekatan Keputusan Konsumen

Menurut Anwar (dalam Sunyoto, 2014: 19), teknik pendekatan

keputusan konsumen yaitu:

Teori Teknik Komunikasi Persuasif

Teknik pendekatan ini merupakan teknik dengan menggunakan

komunikasi persuasi melalui rumus AIDDAS (Attention= perhatian,

Interest= minat, Desire= hasrat, Decision= keputusan, Action=

tindakan, Satisfaction= kepuasan). Pertama kali perlu dibangkitkan

perhatian konsumen terhadap suatu produk agar timbul minatnya,

kemudian kembangkan hasratnya untuk membeli produk tersebut.

Setelah itu konsumen diarahkan untuk mengambil keputusan membeli

produk yang sesuai dengan kebutuhannya, dengan harapan konsumen

merasa puas setalah membeli.

b. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan:

Tahap-tahap keputusan membeli keputusan menurut Kotler (1990:

212-225) adalah sebagai berikut:

1) Pengenalan Masalah (Problem Recognition)

Proses pembeli dimulai dengan pengenalan masalah atau

kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan

sebenarnya dan keadaan yang diinginkannnya. Kebutuhan itu dapat

(39)

2) Pencarian Informasi

Seseorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin

akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi.

Jika dorongan konsumen kuat dan objek yang dapat memuaskan

kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek tersebut.

Dalam tahap ini, pencarian informasi yang dilakukan konsumen dapat

dibagi kedalam dua level, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih

ringan dinamakan dengan penguatan informasi. Pada level ini orang

akan mencari serangkaian informasi tentang sebuah produk. Pada

level kedua, konsumen mungkin akan masuk kedalam tahap pencarian

informasi secara aktif. Mereka akan mencari informasi melalui bahan

bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjui toko untuk

mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian

pemasaran dalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar

dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang

didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap

keputusan pembelian konsumen selanjutnya.

3) Penilaian Alternatif

Dalam penilaian alternatif, tidak ada satu proses penilaian yang

sederhana dan tunggal yang dipergunakan oleh semua konsumen atau

bahkan oleh konsumen dalam semua situasi membeli. Terdapat

beberapa proses evaluasi keputusan. Model yang paling baru tentang

(40)

konsumen sebagai pembuat pertimbangan mengenai produk terutama

berlandaskan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

Konsep-konsep dasar tertentu membantu memperjelas proses

penilaian konsumen. Berikut ini adalah konsep-konsepnya: (a)

Sifat-sifat produk, (b) Konsumen mungkin mengaitkan bobot pentingnya

ciri-ciri yang berbeda itu dengan ciri-ciri yang sesuai, (c) Konsumen

mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek di mana

setiap merek menonjolkan setiap ciri, (d) Terbentuknya sikap

konsumen terhadap beberapa pilihan merek melalui prosedur

penilaian.

4) Keputusan Membeli

Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk

pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam

beberapa pilihan. Konsumen, mungkin juga membentuk suatu maksud

membeli dan cenderung membeli merek yang disukai. Berikut ini dua

faktor dari maksud membeli sehingga konsumen pada akhirnya

memutuskan membeli.

Faktor pertama, sikap orang lain. Sikap pihak lain akan

mengurangi suatu alternatif yang disukai seseorang, hal tersebut

tergantung pada faktor berikut ini: (a) intensitas sikap negatif pihak

lain terhadap pilihan alternatif konsumen, (b) motivasi konsumen

tunduk pada keinginan orang lain. Semakin kuat intensitas negatif

(41)

makin banyak kemungkinan konsumen untuk mengurungkan

maksudnya untuk membeli sesuatu.

Faktor kedua, faktor-faktor situasi yang tak terduga. Konsumen

membentuk sebuah maksud membeli berdasarkan pada faktor-faktor

seperti pendapatan, keluarga, harga, dan keuntungan yang diharapkan

dari produk itu. Bila konsumen hampir tiba pada keputusan untuk

membeli, maka faktor-faktor situasi yang tak terduga itu mungkin

muncul untuk mengubah maksud pembelian.

Seseorang konsumen yang memutuskan untuk melaksankan

maksudnya untuk membeli sesuatu akan membuat lima macam sub

keputusan membeli. Sub keputusan adalah: (a) membuat keputusan

tentang merek, (b) keputusan membeli dari siapa, (c) keputusan

tentang jumlah, (d) keputusan tentang waktu membeli, (e) keputusan

tentang cara membayar. Keputusan-keputusan itu tidak selalu

dilakukan menurut urutan tersebut.

5) Perilaku Pasca Membeli

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami

beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan

melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk, yang akan

menarik bagi para pemasar. Tugas para pemasar belum selesai setelah

produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus berlangsung hingga

(42)

2. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas

Menurut Lupiyoadi (2001: 144), kualitas adalah keseluruhan

ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa dalam hal

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah

ditentukan atau bersifat laten. Konsep kualitas sendiri pada dasarnya

bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk

menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi

kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi

konsumen, (2) produk/jasa, (3) proses. Untuk yang berwujud barang,

ketiga orientasi ini hampir selalu dapat dibedakan dengan jelas, tetapi

tidak untuk jasa. Untuk jasa, produk dan proses mungkin tidak dapat

dibedakan dengan jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri.

b. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Djunaedi, 2016) kualitas

produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it

includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of

operation and repair, and other valued attributes” yang artinya

kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu

termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan

(43)

c. Dimensi Kualitas Produk

Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu

ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Menurut Sviokla (dalam

Lupiyoadi, 2001: 146) kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran

yang terdiri dari aspek-aspek berikut:

1) Kinerja (Performance)

Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek,

atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspekkinerja individu.

Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi subjektif

pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum (universal).

2) Keragaman Produk (Features)

Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat

menambahkan nilai suatu produk. Features suatu produk biasannya diukur secara subjektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini

konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas produk/jasa.

Dengan demikian, perkembangan kualitas produk menuntut karakter

fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

3) Keadaan (Reliability)

Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk

mengalami keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat

berarti bagi konsumen dalam memilih produk. Hal ini semakin

(44)

yang harus dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak reliable

mengalami kerusakan.

4) Kesesuaian (Conformance)

Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah

kesesuaian produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuaian

suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu

penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi,

keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan

lain.

5) Daya Tahan/Ketahanan (Durability)

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun

teknis. Secara teknis, ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai

sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum

mengalami penurunan kualitas. Secara ekonomis, ketahanan diartikan

sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat melalui jumlah kegunaan

yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk

mengganti produk.

6) Kemampuan Pelayanan (Serviceability)

Kemampuan pelayanan juga bisa disebut dengan kecepatan,

kompetensi, kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki.

Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya

memperhatikan adanya penurunan kualitas produk tetapi juga waktu

(45)

dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk

dan pelayanan lainnya. Variabel-variabel tersebut dapat mereflesikan

adanya perbedaan standar perorangan mengenai pelayanan yang

diterima. Dimana kemampuan pelayanan suatu produk tersebut

menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai

secara subjektif oleh konsumen.

7) Estetika (Aesthetics)

Estetika merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif.

Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk

terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa,

maupun bau. Jadi, estetika jelas merupakan penilaian dan refleksi

yang dirasakan konsumen.

8) Kualitas Yang Dipersepsikan (Perceived Quality)

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai

atribut-atribut produk dan jasa. Namun demikian, biasanya konsumen

memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung, misalnya

melalui merek, nama, dan negara produsen.

3. Promosi

a. Pengertian Promosi

Menurut Stanton (dalam Sunyoto, 2014: 58), promosi adalah unsur

dalam bauran pemasaran yang didayagunakan untuk memberitahukan,

membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan (promotions is

(46)

persuade, and remind the remind the market of the organization and or its products).

Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka

periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat

yang membantu pencapai tujuan perusahaan (the promotion mix is the combination of personal selling, advertising, sales promotion, publicity, and public relations that helps and organization achieve its marketing objectives) (Sunyoto, 2014: 58).

Swastha (dalam Sarwita, 2017) menyatakan bahwa bauran promosi

adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel

periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Promosi memiliki peran yang penting dalam menginformasikan

suatu hal yang konsumen perlu tahu, jadi semakin promosi tersebar luas,

semakin tahu pula konsumen akan suatu produk yang mereka pilih.

Semakin sering dan efektif suatu perusahaan melakukan kegiatan

promosi, maka konsumen akan semakin mengenal suatu produk yang

dipromosikan. Seperti yang diungkapkan oleh Lupiyoadi (dalam Sarwita,

2017) bahwa harapan pelanggan ini didasarkan pada informasi yang

disampaikan dari mulut kemulut, kebutuhan pribadi, pengalaman dimasa

lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi

(47)

b. Bauran Promosi

1) Program Periklanan

Dalam pengembangan program periklanan, langkah pertama

adalah mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Setelah itu

barulah ditetapkan lima keputusan pokok yang terdiri atas:

a) Mission, yaitu menyangkut sasaran penjualan dan tujuan iklan. b) Money, yaitu besarnya anggaran iklan yang ditetapkan.

c) Message, yaitu perencanaan, pengevaluasian, pemilihan, dan pengeksekusian pesan yang disampaikan kepada audien sasaran. d) Media, yaitu keputusan mengenai pemilihan media periklanan yang

akan digunakan.

e) Measurement, mengukur dampak komunikasi dan dampak penjualan (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 352).

Tujuan Iklan

Penetapan tujuan periklanan berguna untuk memberikan

pedoman bagi penyusunan keputusan pesan dan media. Selain itu

tujuan periklanan juga berfungsi sebagai standar evaluasi kerja

program periklanan. Tanpa standar yang jelas, akan sangat sulit

mengevaluasi hasil yang dicapai. Program periklanan dirancang untuk

mengubah konsumen dari tidak tahu tentang suatu merek menjadi

bersedia mencoba, membeli dan selanjutnya membeli ulang. Efek

periklanan dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu:

(48)

b) Respon afektif, menyangkut pengembangan sikap (suka atau tidak

suka) terhadap produk atau perusahaan.

c) Respon perilaku, menyangkut tindakan aktual yang dilakukan para

anggota audients sasaran (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 355). 2) Program Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran atau

insentif jangka pendek yang ditunjukan bagi pembeli, pengecer atau

pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan

segera. Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi

penjualan yaitu: (a) Promosi konsumen (consumen promotions), (b) promosi dagang, (c) promosi wiraniaga (Tjiptono dan Gregorius,

2012: 367).

3) Program Public Relations

Public relations merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan, dan prosedur

organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan program aksi

dan komunikasi untuk membentuk pemahaman dan akseptansi publik.

Yang dimaksud publik dalam konteks ini adalah semua kelompok

yang memiliki kepentingan atau dampak aktual maupun potensial

pada kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Tjiptono

dan Gregorius, 2012: 373). Berdasarkan definisi ini, publik relation

membutuhkan tiga tahap utama yang meliputi:

(49)

b) Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi demi

kepentingan publik.

c) Menyusun dan mengimplementasikan program komunikasi yang

dirancang untuk membentuk pemahaman dan penerimaan publik

terhadap organisasi (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 374).

Fungsi Publik Relations

a) Press Relations, yaitu menyajikan berita dan informasi mengenai organisasi sepositif mungkin.

b) Product Publicity, yakni mensponsori usaha-usaha untuk mempublikasikan produk spesifik.

c) Corporate Comunication, yaitu mengupayakan pemahaman mengenai organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal.

d) Lobbying, yaitu menjalin relasi dengan staf pemerintah yang berkaitan dengan regulasi dan legislasi.

f) Counseling, yaitu memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen isu-isu publik, posisi perusahaan, dan citra

perusahaan (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 375).

4) Program Personal Selling

Program selling menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person to person. Peranan personal selling cenderung bervariasi antar perusahaan, tergantung pada jumlah faktor, seperti

karakteristik produk atau jasa yang dipasarkan, ukuran organisasi, dan

(50)

perusahaan industrial. Sedangkan dalam perusahaan yang

memproduksi produk konsumen tidak tahan lama dan berharga murah,

peranan personal selling cenderung minimal. Kendati demikian,

personal selling merupakan komponen intergral dalam komunikasi pemasaran terintegrasi dan bukan merupakan substitusi bagi unsur

bauran promosi lainnya (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 376).

5) Program Direct&Online Marketing

Program direct&online marketing merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan berbagai media komunikasi untuk

meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur.

Metode-metode pemasaran langsung meliputi katalog, pos, telepon,

ponsel, tv, tv kabel, tv interaktif, mesin fax, internet dan lain-lain.

Penggunaan surat, telepon, fax, email atau internet untuk

berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan atau untuk

mendapatkan respon langsung dari pelanggan dan calon pelanggan

yang spesifik (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 379).

4. Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

Menurut Glock dan Rodney (dalam Maisur, dkk, 2015) religiusitas

adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong

berpikir, bersikap, berperilaku, dan bertindak sesuai dengan ajaran

agamanya. Selanjutnya definisi religiusitas adalah keadaan yang ada

(51)

bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama yang

dipeluknya. Beragama berarti mengadakan hubungan dengan sesuatu

yang kodrati, hubungan makhluk dengan yang kodrati, hubungan

makhluk dengan khaliknya, hubungan ini diwujudkan dalam sikap

batinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukanya dan tercermin pula

dalam sikap kesehariannya (Fitriyah, 2016).

Berkaitan dengan religiusitas, Allah telah menjelaskan dalam

Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 30 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan

Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Maksud dari ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diciptakan dilengkapi dengan naluri beragama, kalau ada manusia yang

tidak beragama itu hanya pengaruh lingkungan, dalam hal ini manusia

tidak bisa lepas dari agama. Agama menjadi kebutuhan hidup karena

manusia mempunyai potensi beragama, sehingga manusia disebut

makhluk beragama (homo religius) (Fitriyah, 2016).

b. Dimensi Religiusitas

Menurut Ancok (dalam Adhim, 2009) dimensi religiusitas terbagi

atas 5 dimensi, yaitu:

1) Dimensi Keyakinan, yang berisi pengharapan-pengharapan dimana

orang religiusitas berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu

(52)

2) Dimensi Praktik Agama, dimensi ini mencakup perilaku pemujaan,

ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan

komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dimensi praktik agama ini

terdiri dari dua hal penting, yaitu (a) Ritual, yang mengacu pada

semangat ritus, tindakan keagamaan formal dan praktek-praktek suci

yang semua mengharapkan para pemeluk melaksanakan. (b) Ketaatan,

ketaatan dan ritual bagaikan ikan dengan air, meski ada perbedaan

penting. Apabila aspek ritual dari komitmen sangat formal dan khas

publik, semua agama yang dikenal juga mempunyai perangkat

tindakan persembahan yang relatif spontan, informal, dan khas

pribadi.

3) Dimensi Pengalaman, berisikan dan memperhatikan fakta bahwa

semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu, meski

tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan

baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan

langsung mengenai kenyataan terakhir. Dimensi ini berkaitan dengan

pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan

sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu

kelompok keagamaan yang melihat komunikasi, walaupun kecil,

dalam suatu esensi ketuhanan, yaitu dengan Tuhan.

4) Dimensi Pengetahuan Agama, dimensi ini mengacu kepada harapan

(53)

minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan

tradisi-tradisi.

5) Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, dimensi ini mengacu pada

identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman,

dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.

5. Kepercayaan

a. Pengertian Kepercayaan

Pengertian kepercayaan menurut Anderson dan Narus (dalam

Roziq, 2013) kepercayaan adalah keinginan untuk bergantung pada

partner kerjasama yang telah diyakini. Kepercayaan dalam hubungan kerjasama juga mempunyai pengertian sebagai keyakinan perusahaan,

bahwa pihak partner akan melakukan tindakan yang membawa perusahaan pada suatu keuntungan tertentu dan tidak melakukan

perbuatan yang merugikan perusahaan.

Sirdeshmukh (dalam Roziq, 2013)mendefinisikan customer trust

sebagai “the expectation held by the consumer that the service provider

is dependable and can be relied on todeliver on its promises”. Artinya

kepercayaan merupakan harapan yang dipegang oleh konsumen bahwa

penyedia jasanya dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk

memberikan apa yang telah dijanjikan. Aspek penting dari definisi ini

adalah bahwa kepercayaan (trust) merupakan keyakinan atau harapan terhadap mitra yang dipercaya sebagai akibat dari keahlian dan

(54)

Pengertian ini sejalan dengan pendapat Doney dan Cannon (dalam

Roziq, 2013) yang menyatakan bahwa kepercayaan timbul sebagai hasil

dari kehandalan dan integritas mitra yang ditunjukkan melalui berbagai

sikap seperti konsistensi, kompeten, adil, tanggung jawab, suka

menolong dan memiliki kepedulian.

b. Faktor-faktor pembentuk kepercayaan

Menurut Mayer (dalam Trisusanti, 2017) faktor-faktor yang

membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu

kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Ketiga faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Kemampuan (Ability), dalam hal ini kemampuan pihak perusahaan

dalam menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari

gangguan pihak lain. Sehingga konsumen merasa puas dan aman pada

saat melakukan transaksi.

2) Kebaikan Hati (Benevolence), kebaikan hati merupakan kemauan dari pihak perusahaan dalam memberikan kepuasan yang saling

menguntungkan antara dirinya dengan konsumen.

3) Integritas (Integrity), integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan pihak perusahaan dalam memberikan info kepada

(55)

C.Kerangka Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti

membuat model kerangka pemikiran dengan gambar sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

D.Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji

kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk

menguji kebenaran teori (Sarwono, 2006: 38). Hipotesis dapat diturunkan dari

teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan teori dan hasil

penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung

Di Bank Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi (2016) yang berjudul

“Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), dan Kualitas Produk

Terhadap Citra Bank dan Keputusan Menabung di BNI Syariah Kota

Kediri”, menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh positif

H1 (+)

Kepercayaan Keputusan Nasabah

(56)

signifikan terhadap keputusan menabung. Selanjutnya penelitian yang

dilakukan oleh Haryanto, dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Produk, Kualitas Layanan, Nilai Nasabah Terhadap Citra Perbankan Serta Implikasinya Pada Keputusan Nasabah Menabung Dengan Karakteristik

Nasabah Sebagai Variabel Moderating Pada Perbankan Syariah Di

Madura”, menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan nasabah menabung.

H1: kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung di bank syariah.

2. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank

Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarwita (2017) yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah

Untuk Menabung (Studi Kasus Pada Perumda BPR Majalengka)”,

menunjukkan hasil bahwa promosi berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan nasabah menabung. Selanjutnya penelitian oleh Imansyah,

Rahmawati, Maryono (2015) yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi

Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Simpeda Pada Bank Kalsel Unit

Gambut”, menunjukkan hasil bahwa promosi berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan nasabah menabung.

H2: promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah

(57)

3. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di

Bank Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Utami, dkk (2015) yang berjudul

“Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi

Terhadap Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank

Syariah Di Kota Banjarmasin)”, menunjukkan hasil bahwa religiusitas

berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menabung. Kemudian

penelitian yang dilakukan oleh Maisur, dkk (2015) “Pengaruh Prinsip Bagi

Hasil,Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah Di Banda Aceh”,

menunjukkan hasil bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan menabung.

H3: religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah

menabung di bank syariah.

4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung

Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, dkk (2017) yang berjudul

“Pengaruh Faktor Sosial, Citra Merek, Dan Kualitas Produk Terhadap

Kepercayaan Merek Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Telepon

Selular (Studi Kasus Pada Pengguna Samsung Di Kota Banda Aceh)”, hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif

(58)

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, dkk (2014) yang

berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan

Serta Keputusan Pembelian (Survei Pada Pembeli Sepeda Motor Honda

Vario Pada PT Sumber Purnama Sakti Di Kabupaten Gresik)”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan, kemudian kualitas produk berpengaruh

positif signifikan terhadap kepercayaan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Fatmawati, dkk(2017) yang

berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan

Pembelian Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Survei Pada

Konsumen Lumbung Batik Surakarta)”, hasilnya kepercayaan berpengaruh

positif signifikan terhadap keputusan. Kepercayaan timbul akibat produk

tersebut dapat menunjukkan kelebihan dan juga mampu bersaing dengan

produk sejenis lainnya. Dari kepercayaan tersebut maka konsumen dapat

tertarik untuk dapat membeli produk- produk.

H4: kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan

nasabah menabung dengan kepercayaan sebagai variabel intervening.

5. Pengaruh Promosi Terhadap Terhadap Keputusan Nasabah Menabung

Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijayani (2017), menyatakan bahwa

semakin baik kegiatan promosi yang dilakukan, maka masyarakat semakin

mengerti atau memahami tentang bank syariah dan produk-produknya serta

(59)

dengan memberikan pengetahuan dan edukasi yang lebih luas kepada

masyarakat akan produk-produk yang di tawarkan oleh perbankan syariah,

sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan jasa bank

tersebut.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Halik (2016) yang

berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan Dan Nilai

Religiusitas Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Imlikasinya Pada

Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah Di Wilayah Gerbang Kertasusila

Jawa Timur”, hasil penelitian menunjukkan bauran pemasaran jasa

berpengaruh positif signifikan pada kepercayaan. Berarti bauran pemasaran

jasa dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat kebijakan yang

berkaitan dengan menumbuhkan kepercayaan dan menciptakan komitmen

nasabah melalui kegiatan bauran pemasaran.

H5: promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah

menabung dengan kepercayaan sebagai variabel intervening.

6. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Menabung

Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Halik (2016) yang

berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan Dan Nilai

Religiusitas Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Imlikasinya Pada

Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah Di Wilayah Gerbang Kertasusila

Jawa Timur”, hasil penelitian menunjukkan pengaruh nilai religiusitas pada

(60)

religiusitas melalui dimensinya dapat digunakan sebagai dasar untuk

membuat kebijakan di bank syariah. Kepercayaan layak sebagai variabel

intervening karena setiap variabel eksogen melalui kepercayaan

berpengaruh positif.

H6: religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah

(61)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitin kuantitatif. Penelitian kuantitatif

merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis

statistik. Penelitian kuantitatif menggunakan pengukuran terhadap gejala yang

diamati menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan

pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data

kuantitatif (Noor, 2015: 1).

B.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian untuk mencari data dalam pembuatan skripsi ini

bertempat di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu

Demak yang beralamatkan di Jl. Sultan Fatah No.37, Bintoro, Kec. Demak,

Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan

pada bulan Juli sampai selesai.

C.Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan

diduga (estimated) oleh peneliti. Ciri-ciri populasi disebut parameter, karenanya populasi sering diartikan sebagai kumpulan objek penelitian dari

mana data akan dikumpulkan untuk dianalisis (Noor, 2015: 41). Populasi

diambil dari nasabah BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak yang

(62)

Menurut Nursalam (dalam Noor, 2015: 46) Sampel adalah suatu

proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Sampel

dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin, berikut ini adalah

rumusnya:

n

=

Keterangan:

N = Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel. Nilai kritis sebesar

10 % (Priyono, 2008: 120).

n

=

n

=

) )

n=

) )

n=

)

n=

n=

n=

98,039dibulatkan menjadi 100

(63)

Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukkan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah samplingpurposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 85). Tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan

sampel. Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria, yaitu nasabah yang

memiliki rekening tabungan (FAEDAH, Haji, Haji untuk anak, Impian) dan

rekeing tersebut digunakan untuk menabung, tidak untuk melakukan

pembayaran hutang pembiayaan.

D.Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk

suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat

dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),

dokumentasi, dan lain-lain (Noor, 2015: 65). Sumber pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Sumber primer berasal berasal dari kuesioner. Kuesioner merupakan

alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Noor, 2015: 71). Sedangkan sumber sekunder adalah sumber

Gambar

Tabel 2. 1
Gambar 2. 1
Tabel 3. 1
Gambar 4. 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil estimasi Logit dapat dikemukakan bahwa keputusan nasabah dalam memilih atau tidak memilih bank syariah dalam menabung dipengaruhi oleh variabel

Dari hasl penelitian yang dilakukan maka variabel perilaku keuangan secara parsial berpengaruh terhadap minat menabung nasabah pada Bank BRI KCP Telukdalam Kabupaten Nias

maka akan semakin tinggi pula Loyalitas nasabah tersebut. 3) Variabel kepercayaan berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank BRI syariah di

dikemukakan maka penulis memilih judul skripsi Pengaruh Religiusitas, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah Bank BNI Syariah KCP

Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung pada Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas

menabung di perbankan syariah pada BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengolah data primer melalui

Anda dimohon untuk memberikan penilaian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi dan Kepercayaan terhadap Keputusan Nasabah melakukan Pembiayaan KUR dengan

Berdasarkan penelitian ini maka dalam pelaksanaan yang membahas mengenai pengaruh internet banking terhadap tingkat kepercayaan nasabah pada perbankan syariah di