ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,
PROMOSI, RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP
DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
FERI DWI SAFITRI
NIM 21314258
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
i
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,
PROMOSI, RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP
DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
FERI DWI SAFITRI
NIM 21314258
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
vi
MOTTO
Saat semua terasa berat,
ingat ada doa ibumu yang akan selalu menguatkan
“Allah tidak akan membebani sesorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari
kebaikan) yang dikerjakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya”
(Al- Baqarah : 286)
“bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakan, dan bawasannya usaha itu kelak
akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi
balasan dengan balasan yang paling sempurna”
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta
hidayah-Nya.
Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendo’akan,
menyemangati, menasehati, dan memotivasi dalam
pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.
Keluarga dan kerabat yang telah memberi semangat dalam
menyusun skripsi.
Teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan Syariah S1
IAIN Salatiga dan sahabat seperjuangan yang telah rela
membantu, mendoakan, menyemangati, menasehati, dan
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI,
RELIGIUSITAS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BRI
SYARIAH KCP DEMAK DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya doa,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Nur Huri Mustofa, M.Si selaku pembimbing, yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan
ix
5. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Baseri dan Ibu Sutiyem) yang telah
membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih atas kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan
semangat yang luar biasa.
6. Kakakku (Nur Farida), Kakak Iparku (Aditya Meida Hartanto), dan
Ponakan kecilku (Aisha Dzihni Alsyazani) terima kasih, kalian adalah
semangatku. Serta saudara dan seluruh keluarga besarku yang telah
memberikan dukungan.
7. Teman-temanku Vena, Anjel, Riri, Isna, Desi, Anik, Alif, Karisna,
Yuni, Haris, Akbar, Soni, Dayat, Galih yang telah memberikan
semangat untuk tidak menyerah dalam penulisan skripsi.
8. Terima kasih untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan
satu per satu yang telah menjadi bagian dari hidupku, selalu sehat dan
sukses untuk kita semua.
9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam jurusan S1 Perbankan Syariah.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian
berikan.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang berkepentingan. Terima kasih.
.
x
ABSTRAK
Safitri, Feri Dwi. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di BRI Syariah KCP Demak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Nur Huri Mustofa, M.Si
Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Produk (X1), Promosi (X2), Religiusitas (X3) terhadap Keputusan Nasabah Menabung (Y) dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Z). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan path analysis sebagai alat analisis.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui penyebaran kuesioner pada nasabah BRI Syariah KCP Demak. Peneliti menggunakan sampel sebanyak 100 responden, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner ini kemudian diolah menggunakan komputer dengan aplikasi SPSS versi 16. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji Ttest, Ftest, serta koefisien determinan (R2), uji
asumsi klasik, dan path analysis.
Hasil uji Ttes menunjukkan variabel kualitas produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan nasabah, variabel promosi, religiusitas, kepercayaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah. Uji path analisis menunjukkan variabel kualitas produk yang dipengaruhi kepercayaan ada pengaruh mediasi terhadap keputusan nasabah menabung di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak, variabel promosi, religiusitas yang dipengaruhi kepercayaan tidak ada pengaruhi mediasi terhadap keputusan nasabah menabung di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak.
Kata Kunci: Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas, Kepercayaan, Keputusan
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN ...Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iv
MOTTO ...vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Kegunaan Penelitian ... 7
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Telaah Pustaka ... 10
B. Kerangka Teori ... 19
1. Keputusan ... 19
xii
b. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan: ... 19
2. Kualitas Produk ... 23
a. Pengertian Kualitas ... 23
b. Pengertian Kualitas Produk ... 23
c. Dimensi Kualitas Produk ... 24
3. Promosi ... 26
a. Pengertian Promosi ... 26
b. Bauran Promosi... 28
4. Religiusitas ... 31
a. Pengertian Religiusitas ... 31
b. Dimensi Religiusitas ... 32
5. Kepercayaan ... 34
a. Pengertian Kepercayaan ... 34
b. Faktor-faktor pembentuk kepercayaan ... 35
C. Kerangka Penelitian ... 36
D. Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
A. Jenis Penelitian ... 42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42
C. Populasi dan Sampel ... 42
D. Teknik Pengumpulan Data ... 44
E. Skala Pengukuran ... 45
F. Definisi Konsep Dan Operasional ... 46
G. Instrumen Penelitian ... 47
xiii
1. Uji Reliabilitas ... 48
2. Uji Validitas ... 49
3. Uji Asumsi Klasik ... 49
a. Uji Multikolinearitas ... 49
b. Uji Heteroskedastisitas ... 50
c. Uji Normalitas... 50
d. Uji Linearitas ... 51
4. Uji Statistik ... 51
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 51
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 52
c. Koefisien Determinasi (R2) ... 53
5. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 54
I. Alat Analisis ... 54
BAB IV ANALISIS DATA ... 55
A. Deskripsi Objek Penelitian... 55
1. Profil Bank BRI Syariah KCP Demak ... 55
2. Visi Bank BRI Syariah KCP Demak ... 56
3. Misi Bank BRI Syariah KCP Demak ... 56
4. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Demak ... 57
B. Deskripsi Data Responden ... 57
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58
2. Profil Responden Berdasarkan Umur ... 58
3. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 59
4. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan ... 60
xiv
1. Uji Reliabilitas ... 61
2. Uji Validitas ... 62
3. Uji Asumsi Klasik ... 63
a. Uji Multikolinearitas ... 63
b. Uji Heteroskedastisitas ... 64
c. Uji Normalitas... 66
d. Uji Linearitas ... 67
4. Uji Statistik ... 69
a. Uji Statistik t (Uji Signifikan Parameter Individual) ... 69
b. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ... 71
c. Uji R2(Koefisien Determinasi)... 72
5. Uji Park ... 73
Pembahasan Pengujian Hipotesis ... 80
BAB V PENUTUP ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Keterbatasan ... 91
C. Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...10
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel...46
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden...58
Tabel 4. 2 Umur Responden...58
Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden...59
Tabel 4. 4 Pendapatan Responden...60
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas...61
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas...62
Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolineritas...64
Tabel 4. 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Uji Park...65
Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas Metode Uji Grafik...66
Tabel 4. 10 Hasil Normalitas Metode Uji Statistik Tabel...67
Tabel 4. 11 Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier...68
Tabel 4. 12 Hasil Uji Linearitas Persamaan Linier Tabel...68
Tabel 4. 13 Hasil Uji Statistik t (Persamaan 1)...69
Tabel 4. 14 Hasil Uji Statistik t (Persamaan 2)...70
Tabel 4. 15 Hasil Uji Statistik F...72
Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi...73
xvi
Tabel 4. 18 Hasil Uji Path Analysis Kedua...75
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian...36
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Demak...57
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini salah satu aspek yang
paling menonjol adalah pada sektor industrikeuangan, khususnya bank. Sektor
perbankan merupakan bentuk jasa dalam bidang bisnis dan sebagai salah satu
unsur yang memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran
pembangunan nasional. Kegiatan pemerintah dalam melakukan pembangunan
tidak terlepas dari keberhasilan kinerja dunia perbankan untuk menghimpun
dana dari masyarakat (Aflili, Kalangi,Walangitan, 2017).
Keberhasilan dunia perbankan tidak terlepas dari manajemen,
manajemen perbankan dituntut dapat menjawab tantangan pasar dan
memanfaatkan peluang pasar dalam struktur persaingan di masa kini maupun
di masa mendatang. Kemampuan perusahaan dalam menangani masalah
pemasaran, mencari dan menemukan peluang pasar akan mempengaruhi
kelangsungan hidup perbankan dalam persaingan. Dalam keadaan ini pihak
perbankan ditantang untuk lebih berperan aktif dalam mendistribusikan dan
memperkenalkan produknya agar dapat mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih produk perbankan syariah (Haryanto, Panjaitan, Ujianto, 2016).
Kepala Departemen Perbankan Syariah Ahmad Soekro Tratmono
menjelaskan hingga Oktober 2017 ini, pangsa pasar perbankan syariah baru
sebesar 5,55 persen dari total keseluruhan industri perbankan nasional. Minat
terus mendorong industri mensosialisasikan (produknya). Sementara total
asetnya pun baru mencapai Rp 406,23 triliun. Dari segi aset, perbankan syariah
memang terus mengalami peningkatan. Pada 2013, asetnya baru Rp 248,11
triliun, kemudian naik di 2014 sebesar Rp 278,92 triliun, 2015 sebesar Rp 304
triliun, dan 2016 menjadi Rp 365,03 triliun (www.m.katadata.co.id).
Dana Pihak Ketiga (DPK) pun mengalami peningkatan pada Oktober
2017 ini sebesar 14,22 persen atau sebesar Rp 325,69 triliun jika dibandingkan
posisi di akhir tahun 2016. Lalu, pembiayaan yang diberikan (PYD) naik 10,69
persen menjadi Rp 281,86 triliun. Sementara, rasio kecukupan modal
atau Credit to Adequacy Ratio (CAR) berada di level 15,62 persen.Adapun pembiayaan yang macet atau Non-Performing Financing (NPF) secara gross berada di angka 4,12 persen dan net di angka 2,35 persen. Kemudian, tingkat
pengembalian aset atau Return of Asset (ROA) sebesar 1,22 persen, rasio pembiayaan terhadap simpanan atau Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 85,92 persen, dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) sebesar 89,15 persen (www.m.katadata.co.id).
Berdasarkan data tersebut maka OJK masih harus mendorong
perkembangan perbankan syariah agar kedepannya bisa tumbuh signifikan dan
mampu bersaing dengan bank konvensional. Mengingat umur perbankan
syariah Indonesia yang masih muda, dibandingkan dengan bank konvensional
yang sudah terlebih dahulu terkenal di masyarakat, hal tersebut kedepannya
akan menjadi tantangan berat untuk bank syariah. Tantangan yang akan
konvensional atau bank-bank komersial lainnya. Salah satu faktor yang
berpengaruh, di mana nasabah perbankan memiliki pandangan praktis, yaitu
nasabah akan melihat tingkat kepercayaan lembaga keuangan bank syariah
(www.aceh.tribunnews.com).
Berdasarkan paparan tersebut, maka bank syariah harus memiliki
strategiuntuk menghadapi ketatnya persaingan dalam industri perbankan.
Sehingga harus dilakukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat menabung di bank syariah. Ketika kepercayaan meningkat maka
jumlah nasabah yang tertarik dan memutuskan untuk menabung pada bank
syariah juga akan meningkat. Pendekatan perlu dilakukan agar membentuk
kepercayaan sehingga nasabah memutuskan untuk menabung. Pendekatan
dapat dilakukan melalui beberapa faktor, yaitu faktor kualitas produk, promosi,
religiusitas.
Meningkatkan kualitas produk adalah salah satu cara untuk
meningkatkan jumlah nasabah yang tertarik dan memutuskan menabung
padasuatu bank. Bank dapat menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan
nasabah, dengan cara produk yang ditawarkan harus memiliki kualitas tinggi.
Produk yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik
dibandingkan dengan produk pesaing, sehingga dapat menarik minat calon
nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada.
Selanjutnya promosi juga dapat meningkatkan keputusan nasabah
untuk menabung. Menurut Sarwita (2017) Promosi memiliki peran yang
semakin promosi tersebar luas, semakin tahu pula konsumen akan suatu produk
yang mereka pilih. Semakin sering dan efektif suatu perusahaan melakukan
kegiatan promosi, maka konsumen akan semakin mengenal suatu produk yang
dipromosikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi dan keputusan nasabah
memiliki hubungan yang sangat erat karena penilaian dari keputusan nasabah
salah satunya tergantung pada promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
Tingkat keyakinan atau religiusitas juga dapat digunakan sebagai
faktor yang dapat meningkatkan keputusan nasabah. Beberapa ahli ekonomi
syariah telah membuat kesimpulan menarik berkaitan dengan hubungan antara
perilaku ekonomi (economic behavior) dan tingkat keyakinan/keimanan masyarakat (Maisur, Arfan, Shabri, 2015). Perilaku ekonomi sangat ditentukan
oleh tingkat keimanan seseorang atau masyarakat. Perilaku ini kemudian
membentuk kecenderungan perilaku konsumsi dan produksi di pasar.
Perspektif tersebut juga berpengaruh terhadap perilaku menabung (Maisur,
dkk, 2015).
Dari faktor-faktor tersebut maka dapat digunakan sebagai acuan untuk
meningkatkan inovasi yang dapat menarik kepercayaan sehingga muncul
keputusan untuk menabung, terutama BRI Syariah KCP Demak sebagai objek
yang diteliti oleh peneliti. Alasan peneliti mengambil penelitian di BRI Syariah
KCP Demak, karena Bank Syariah yang terdapat di Kabupaten Demak hanya
ada satu yaitu Bank BRI Syariah KCP Demak. Selain itu BRI Syariah KCP
masyarakat Kabupaten Demak. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian di BRI Syariah KCP Demak.
Celah penelitian atau research gap dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi (2016), hasilnya kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan menabung. Sementara penelitian yang dilakukan
oleh Yuanita (2017), hasilnya menunjukkan bahwa variabel produk tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung.Penelitian yang
dilakukan oleh Sarwita (2017), hasilnya variabel promosi berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Sementara penelitian yang
dilakukan Tambunan dan Inggrita (2013), hasilnya variabel promosi
berpengaruh positif tidak signifikan terhadapa keputusan nasabah. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Utami, Sangen, Rachman(2015), hasilnya
variabel religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
menabung. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Fetra (2017), hasilnya
variabel religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, Yunus, Sulaiman (2017),
menunjukkan hasil bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap kepercayaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh
Wijayani (2017), hasilnya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepercayaan masyarakat menabung di bank syariah. Sementara penelitian yang
dilakukan oleh Indriastuti dan Ernawati (2017), hasilnya Promosi berpengaruh
dilakukan oleh Halik (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas
berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan. Penelitian yang dilakukan
oleh Fatmawati, Triastity, Sunarso (2017), Hasilnya menunjukkan kepercayaan
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan. Sementara itu penelitian
yang dilakukan oleh Citra dan Suryono (2016), hasilnya kepercayaan tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan latar belakang tersebut serta adanya beberapa hasil
penelitian terdahulu yang saling berbeda, maka masih ada peluang penelitian
kembali. Dengan demikian peneliti tertarik untuk menelitidenganjudul
“Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Religiusitas Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung Di BRI Syariah KCP Demak Dengan
Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening”.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak?
2. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah menabung di
BRI Syariah KCP Demak?
3. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung di
BRI Syariah KCP Demak?
4. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai
5. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah menabung di
BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai variabel intervening?
6. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah menabung di
BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai variabel intervening?
C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak.
3. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak.
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai
variabel intervening.
5. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai
variabel intervening.
6. Untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Demak dengan kepercayaan sebagai
variabel intervening.
D.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi
1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat untuk
memperluas wawasan mengenai dunia perbankan syariah, khususnya
tentang tabungan diperbankan syariah, dan untuk syarat kelulusan yang
diterapkan IAIN Salatiga.
2. Bagi pembaca akademisi, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk
referensi tambahan serta literatur penelitian selanjutnya tentang analisis
keputusan nasabah menabung di bank syariah. Serta diharapkan dapat
menambah wawasan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Bagi perbankan, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
untuk meningkatkan jumlah nasabah perbankan syariah, kemudian sebagai
bahan referensi untuk pihak marketing dalam mencari nasabah melalui beberapa pendekatan yang telah diteliti.
E.Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab.
Masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua ini terdiri dari telaah pustaka yang berisi ringkasan
penelitian terdahulu, kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi
operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu deskripsi objek penelitian dan
analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini terdiri dari terdiri dari kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian yang telah dilakukan, serta saran berisi masukan-masukan yang
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Penelitian mengenai keputusan menabung
sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun kumpulan
penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 1
Tabel Penelitian Terdahulu
Kualitas Produk (X1) Terhadap Keputusan nasabah (Y)
No Peneliti Dan Tahun Variabel Hasil Penelitian
1 Haryanto,
Kualitas Produk (X2)
Dependen:
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kualitas produk
berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan menabung
Keputusan Menabung (Y)
Kualitas Produk (X1),
Religiusitas (X2)
untuk menyimpan dananya di
BSM Cabang Purwokerto
Promosi (X2)Terhadap Keputusan Nasabah (Y)
1 Sarwita
bahwa variabel promosi
Produk (X2)
pada Bank Eka Kantor Pusat
Metro
4 Tajudin, Mulazid
(2017)
Periklanan (Advertising)
(X1),Penjualan Tatap
Muka (Personal Selling)
(X2),Promosi Penjualan
(Sales Promotion) (X3),
Publisitas (Publicity)
bahwa bauran promosi yang
terdiri dari periklanan
(advertising), penjualan tatap
muka (personal selling),
promosi penjualan (sales
promotion),
publisitas(publicity), dan
pemasaran langsung (direct
marketing) berpengaruh
menabung pada Bank Papua
Cabang Manado
dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri berpengaruh positif
signifikan dalammembedakan
keputusan nasabah dan non
Dependen:
Keputusan (Y)
mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Jember
Bank Syariah di Banjarmasin.
Religiusitas (X3) Terhadap Keputusan Nasabah (Y)
1 Utami,Sangen,
Kualitas Produk (X1),
Religiusitas (X2)
untuk menyimpan dananya di
BSM cabang Purwokerto
Kualitas Pelayanan (X4)
Dependen:
nasabah pada Bank Syariah
4 Jatun, Magnadi
(X1), Dana Talangan Haji
(X2), Religiusitas (X3)
menabung di bank syariah
Kualitas Produk (X1) Terhadap kepercayaan(Z)
1 Puspita, Yunus,
1 Wijayani
Religiusitas (X3) terhadap kepercayaan (Y)
1 Halik
Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Terhadap Keputusan Menabung
1 Handayani, Darwini,
pengaruh positif signifikan
baik secara langsung atau
tidak langsung (melalui
Kepercayaan Merek),terhadap
perilaku nasabah dalam
memutuskan memilih
Perbankan Syariah di Kota
Mataram.
positif signifikan terhadap
keputusan. Kepercayaan
timbul akibat produk tersebut
dapat menunjukkan kelebihan
dan jugamampu bersaing
lainnya.
Celah penelitian atau research gap dapat dilihat dalam penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi (2016) yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), dan Kualitas Produk Terhadap Citra Bank dan Keputusan Menabung di BNI Syariah Kota Kediri”, menyatakan bahwa
variabel kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
menabung. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Yuanita (2017) yang
berjudul “Pengaruh Produk, Kualitas Jasa, Promosi Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Nasabah Penabung (Studi Pada BMT Mandiri Sejahtera Cabang
Pasar Kranji, Lamongan, Jawa Timur)”. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel
produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah Menabung.
Penelitian yang dilakukan oleh Sarwita (2017) yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah
Untuk Menabung (Studi Kasus Pada Perumda BPR Majalengka)”, menyatakan
bahwa variabel promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung. Sementara penelitian yang dilakukan Tambunan dan
Inggrita (2013) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Bca Kota Medan (Studi Kasus Etnis
positiftidak signifikan terhadap keputusan nasabah etnis Cina menabung di
Bank BCA Kota Medan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Utami, dkk (2015) yang
berjudul “Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi
Terhadap Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank
Syariah Di Kota Banjarmasin)”, menyatakan bahwa variabel religiusitas
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menabung. Sementara
penelitian yang dilakukan oleh Fetra (2017) yang berjudul “Pengaruh
Religiusitas, Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di
Bank BNI Syariah Cabang Medan”, menyatakan bahwa variabel religiusitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, dkk (2017) yang berjudul
“Pengaruh Faktor Sosial, Citra Merek, Dan Kualitas Produk Terhadap
Kepercayaan Merek Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Telepon
Selular (Studi Kasus Pada Pengguna Samsung Di Kota Banda Aceh) dan
penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, Kumadji, Yulianto (2014) yang
berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan Serta
Keputusan Pembelian (Survei Pada Pembeli Sepeda Motor Honda Vario Pada
PT Sumber Purnama Sakti Di Kabupaten Gresik)”. Kedua penelitian tersebut
memilik hasil yang sama yaitu variabel kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap kepercayaan.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Wijayani (2017) yang
hasil penelitian menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif signifikan
kepercayaan masyarakat menabung di bank syariah. Sementara penelitian yang
dilakukan oleh Indriastuti dan Ernawati (2017) yang berjudul “Analisis
Persepsi Nasabah terhadap Atribut Citra Bank Solo dan Pengaruhnya Pada
Kepercayaan”, hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh tidak
signifikan terhadapkepercayaan nasabah Bank Solo.
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani, Darwini, Agustiani,
Imanuella (2018) yang berjudul “Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku
Memilih Bank Syariah Melalui Kepercayaan Merek (Studi Pada Nasabah Bank
Syariah Di Kota Mataram)”, hasilnya menyatakan bahwa religiusitas memiliki
pengaruh positif signifikan baik secara langsung atau tidak langsung melalui
kepercayaan terhadap perilaku nasabah dalam memutuskan memilih perbankan
syariah.
Berdasarkan Celah penelitian atau research gap tersebut serta masih terdapat perbedaan pada hasil penelitian terdahulu, maka masih ada peluang
penelitian kembali untuk menganalisis variabel kualitas produk, promosi,
religiusitas, dan variabel kepercayaan sebagai intervening. Selain itu perbedaan
penelitian saya dengan penelitian terdahulu adalah penelitian saya
B.Kerangka Teori
1. Keputusan
a. Teori Teknik Pendekatan Keputusan Konsumen
Menurut Anwar (dalam Sunyoto, 2014: 19), teknik pendekatan
keputusan konsumen yaitu:
Teori Teknik Komunikasi Persuasif
Teknik pendekatan ini merupakan teknik dengan menggunakan
komunikasi persuasi melalui rumus AIDDAS (Attention= perhatian,
Interest= minat, Desire= hasrat, Decision= keputusan, Action=
tindakan, Satisfaction= kepuasan). Pertama kali perlu dibangkitkan
perhatian konsumen terhadap suatu produk agar timbul minatnya,
kemudian kembangkan hasratnya untuk membeli produk tersebut.
Setelah itu konsumen diarahkan untuk mengambil keputusan membeli
produk yang sesuai dengan kebutuhannya, dengan harapan konsumen
merasa puas setalah membeli.
b. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan:
Tahap-tahap keputusan membeli keputusan menurut Kotler (1990:
212-225) adalah sebagai berikut:
1) Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Proses pembeli dimulai dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan
sebenarnya dan keadaan yang diinginkannnya. Kebutuhan itu dapat
2) Pencarian Informasi
Seseorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin
akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi.
Jika dorongan konsumen kuat dan objek yang dapat memuaskan
kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek tersebut.
Dalam tahap ini, pencarian informasi yang dilakukan konsumen dapat
dibagi kedalam dua level, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih
ringan dinamakan dengan penguatan informasi. Pada level ini orang
akan mencari serangkaian informasi tentang sebuah produk. Pada
level kedua, konsumen mungkin akan masuk kedalam tahap pencarian
informasi secara aktif. Mereka akan mencari informasi melalui bahan
bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjui toko untuk
mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian
pemasaran dalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar
dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang
didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap
keputusan pembelian konsumen selanjutnya.
3) Penilaian Alternatif
Dalam penilaian alternatif, tidak ada satu proses penilaian yang
sederhana dan tunggal yang dipergunakan oleh semua konsumen atau
bahkan oleh konsumen dalam semua situasi membeli. Terdapat
beberapa proses evaluasi keputusan. Model yang paling baru tentang
konsumen sebagai pembuat pertimbangan mengenai produk terutama
berlandaskan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
Konsep-konsep dasar tertentu membantu memperjelas proses
penilaian konsumen. Berikut ini adalah konsep-konsepnya: (a)
Sifat-sifat produk, (b) Konsumen mungkin mengaitkan bobot pentingnya
ciri-ciri yang berbeda itu dengan ciri-ciri yang sesuai, (c) Konsumen
mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek di mana
setiap merek menonjolkan setiap ciri, (d) Terbentuknya sikap
konsumen terhadap beberapa pilihan merek melalui prosedur
penilaian.
4) Keputusan Membeli
Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk
pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam
beberapa pilihan. Konsumen, mungkin juga membentuk suatu maksud
membeli dan cenderung membeli merek yang disukai. Berikut ini dua
faktor dari maksud membeli sehingga konsumen pada akhirnya
memutuskan membeli.
Faktor pertama, sikap orang lain. Sikap pihak lain akan
mengurangi suatu alternatif yang disukai seseorang, hal tersebut
tergantung pada faktor berikut ini: (a) intensitas sikap negatif pihak
lain terhadap pilihan alternatif konsumen, (b) motivasi konsumen
tunduk pada keinginan orang lain. Semakin kuat intensitas negatif
makin banyak kemungkinan konsumen untuk mengurungkan
maksudnya untuk membeli sesuatu.
Faktor kedua, faktor-faktor situasi yang tak terduga. Konsumen
membentuk sebuah maksud membeli berdasarkan pada faktor-faktor
seperti pendapatan, keluarga, harga, dan keuntungan yang diharapkan
dari produk itu. Bila konsumen hampir tiba pada keputusan untuk
membeli, maka faktor-faktor situasi yang tak terduga itu mungkin
muncul untuk mengubah maksud pembelian.
Seseorang konsumen yang memutuskan untuk melaksankan
maksudnya untuk membeli sesuatu akan membuat lima macam sub
keputusan membeli. Sub keputusan adalah: (a) membuat keputusan
tentang merek, (b) keputusan membeli dari siapa, (c) keputusan
tentang jumlah, (d) keputusan tentang waktu membeli, (e) keputusan
tentang cara membayar. Keputusan-keputusan itu tidak selalu
dilakukan menurut urutan tersebut.
5) Perilaku Pasca Membeli
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan
melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk, yang akan
menarik bagi para pemasar. Tugas para pemasar belum selesai setelah
produk dibeli oleh konsumen, namun akan terus berlangsung hingga
2. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas
Menurut Lupiyoadi (2001: 144), kualitas adalah keseluruhan
ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten. Konsep kualitas sendiri pada dasarnya
bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk
menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi
kualitas yang seharusnya konsisten satu sama lain: (1) persepsi
konsumen, (2) produk/jasa, (3) proses. Untuk yang berwujud barang,
ketiga orientasi ini hampir selalu dapat dibedakan dengan jelas, tetapi
tidak untuk jasa. Untuk jasa, produk dan proses mungkin tidak dapat
dibedakan dengan jelas, bahkan produknya adalah proses itu sendiri.
b. Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Djunaedi, 2016) kualitas
produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it
includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of
operation and repair, and other valued attributes” yang artinya
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
c. Dimensi Kualitas Produk
Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu
ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Menurut Sviokla (dalam
Lupiyoadi, 2001: 146) kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran
yang terdiri dari aspek-aspek berikut:
1) Kinerja (Performance)
Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek,
atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspekkinerja individu.
Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi subjektif
pelanggan yang pada dasarnya bersifat umum (universal).
2) Keragaman Produk (Features)
Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat
menambahkan nilai suatu produk. Features suatu produk biasannya diukur secara subjektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini
konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas produk/jasa.
Dengan demikian, perkembangan kualitas produk menuntut karakter
fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
3) Keadaan (Reliability)
Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk
mengalami keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada suatu periode. Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat
berarti bagi konsumen dalam memilih produk. Hal ini semakin
yang harus dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak reliable
mengalami kerusakan.
4) Kesesuaian (Conformance)
Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah
kesesuaian produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuaian
suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu
penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi,
keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan
lain.
5) Daya Tahan/Ketahanan (Durability)
Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun
teknis. Secara teknis, ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai
sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum
mengalami penurunan kualitas. Secara ekonomis, ketahanan diartikan
sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat melalui jumlah kegunaan
yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk
mengganti produk.
6) Kemampuan Pelayanan (Serviceability)
Kemampuan pelayanan juga bisa disebut dengan kecepatan,
kompetensi, kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki.
Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya
memperhatikan adanya penurunan kualitas produk tetapi juga waktu
dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk
dan pelayanan lainnya. Variabel-variabel tersebut dapat mereflesikan
adanya perbedaan standar perorangan mengenai pelayanan yang
diterima. Dimana kemampuan pelayanan suatu produk tersebut
menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai
secara subjektif oleh konsumen.
7) Estetika (Aesthetics)
Estetika merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif.
Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk
terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa,
maupun bau. Jadi, estetika jelas merupakan penilaian dan refleksi
yang dirasakan konsumen.
8) Kualitas Yang Dipersepsikan (Perceived Quality)
Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai
atribut-atribut produk dan jasa. Namun demikian, biasanya konsumen
memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung, misalnya
melalui merek, nama, dan negara produsen.
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut Stanton (dalam Sunyoto, 2014: 58), promosi adalah unsur
dalam bauran pemasaran yang didayagunakan untuk memberitahukan,
membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan (promotions is
persuade, and remind the remind the market of the organization and or its products).
Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka
periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat
yang membantu pencapai tujuan perusahaan (the promotion mix is the combination of personal selling, advertising, sales promotion, publicity, and public relations that helps and organization achieve its marketing objectives) (Sunyoto, 2014: 58).
Swastha (dalam Sarwita, 2017) menyatakan bahwa bauran promosi
adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel
periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Promosi memiliki peran yang penting dalam menginformasikan
suatu hal yang konsumen perlu tahu, jadi semakin promosi tersebar luas,
semakin tahu pula konsumen akan suatu produk yang mereka pilih.
Semakin sering dan efektif suatu perusahaan melakukan kegiatan
promosi, maka konsumen akan semakin mengenal suatu produk yang
dipromosikan. Seperti yang diungkapkan oleh Lupiyoadi (dalam Sarwita,
2017) bahwa harapan pelanggan ini didasarkan pada informasi yang
disampaikan dari mulut kemulut, kebutuhan pribadi, pengalaman dimasa
lampau, dan komunikasi eksternal (iklan dan berbagai bentuk promosi
b. Bauran Promosi
1) Program Periklanan
Dalam pengembangan program periklanan, langkah pertama
adalah mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Setelah itu
barulah ditetapkan lima keputusan pokok yang terdiri atas:
a) Mission, yaitu menyangkut sasaran penjualan dan tujuan iklan. b) Money, yaitu besarnya anggaran iklan yang ditetapkan.
c) Message, yaitu perencanaan, pengevaluasian, pemilihan, dan pengeksekusian pesan yang disampaikan kepada audien sasaran. d) Media, yaitu keputusan mengenai pemilihan media periklanan yang
akan digunakan.
e) Measurement, mengukur dampak komunikasi dan dampak penjualan (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 352).
Tujuan Iklan
Penetapan tujuan periklanan berguna untuk memberikan
pedoman bagi penyusunan keputusan pesan dan media. Selain itu
tujuan periklanan juga berfungsi sebagai standar evaluasi kerja
program periklanan. Tanpa standar yang jelas, akan sangat sulit
mengevaluasi hasil yang dicapai. Program periklanan dirancang untuk
mengubah konsumen dari tidak tahu tentang suatu merek menjadi
bersedia mencoba, membeli dan selanjutnya membeli ulang. Efek
periklanan dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu:
b) Respon afektif, menyangkut pengembangan sikap (suka atau tidak
suka) terhadap produk atau perusahaan.
c) Respon perilaku, menyangkut tindakan aktual yang dilakukan para
anggota audients sasaran (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 355). 2) Program Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran atau
insentif jangka pendek yang ditunjukan bagi pembeli, pengecer atau
pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan
segera. Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi
penjualan yaitu: (a) Promosi konsumen (consumen promotions), (b) promosi dagang, (c) promosi wiraniaga (Tjiptono dan Gregorius,
2012: 367).
3) Program Public Relations
Public relations merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan, dan prosedur
organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan program aksi
dan komunikasi untuk membentuk pemahaman dan akseptansi publik.
Yang dimaksud publik dalam konteks ini adalah semua kelompok
yang memiliki kepentingan atau dampak aktual maupun potensial
pada kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Tjiptono
dan Gregorius, 2012: 373). Berdasarkan definisi ini, publik relation
membutuhkan tiga tahap utama yang meliputi:
b) Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi demi
kepentingan publik.
c) Menyusun dan mengimplementasikan program komunikasi yang
dirancang untuk membentuk pemahaman dan penerimaan publik
terhadap organisasi (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 374).
Fungsi Publik Relations
a) Press Relations, yaitu menyajikan berita dan informasi mengenai organisasi sepositif mungkin.
b) Product Publicity, yakni mensponsori usaha-usaha untuk mempublikasikan produk spesifik.
c) Corporate Comunication, yaitu mengupayakan pemahaman mengenai organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal.
d) Lobbying, yaitu menjalin relasi dengan staf pemerintah yang berkaitan dengan regulasi dan legislasi.
f) Counseling, yaitu memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak manajemen isu-isu publik, posisi perusahaan, dan citra
perusahaan (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 375).
4) Program Personal Selling
Program selling menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person to person. Peranan personal selling cenderung bervariasi antar perusahaan, tergantung pada jumlah faktor, seperti
karakteristik produk atau jasa yang dipasarkan, ukuran organisasi, dan
perusahaan industrial. Sedangkan dalam perusahaan yang
memproduksi produk konsumen tidak tahan lama dan berharga murah,
peranan personal selling cenderung minimal. Kendati demikian,
personal selling merupakan komponen intergral dalam komunikasi pemasaran terintegrasi dan bukan merupakan substitusi bagi unsur
bauran promosi lainnya (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 376).
5) Program Direct&Online Marketing
Program direct&online marketing merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan berbagai media komunikasi untuk
meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur.
Metode-metode pemasaran langsung meliputi katalog, pos, telepon,
ponsel, tv, tv kabel, tv interaktif, mesin fax, internet dan lain-lain.
Penggunaan surat, telepon, fax, email atau internet untuk
berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan atau untuk
mendapatkan respon langsung dari pelanggan dan calon pelanggan
yang spesifik (Tjiptono dan Gregorius, 2012: 379).
4. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Menurut Glock dan Rodney (dalam Maisur, dkk, 2015) religiusitas
adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong
berpikir, bersikap, berperilaku, dan bertindak sesuai dengan ajaran
agamanya. Selanjutnya definisi religiusitas adalah keadaan yang ada
bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama yang
dipeluknya. Beragama berarti mengadakan hubungan dengan sesuatu
yang kodrati, hubungan makhluk dengan yang kodrati, hubungan
makhluk dengan khaliknya, hubungan ini diwujudkan dalam sikap
batinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukanya dan tercermin pula
dalam sikap kesehariannya (Fitriyah, 2016).
Berkaitan dengan religiusitas, Allah telah menjelaskan dalam
Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 30 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan
Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Maksud dari ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diciptakan dilengkapi dengan naluri beragama, kalau ada manusia yang
tidak beragama itu hanya pengaruh lingkungan, dalam hal ini manusia
tidak bisa lepas dari agama. Agama menjadi kebutuhan hidup karena
manusia mempunyai potensi beragama, sehingga manusia disebut
makhluk beragama (homo religius) (Fitriyah, 2016).
b. Dimensi Religiusitas
Menurut Ancok (dalam Adhim, 2009) dimensi religiusitas terbagi
atas 5 dimensi, yaitu:
1) Dimensi Keyakinan, yang berisi pengharapan-pengharapan dimana
orang religiusitas berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu
2) Dimensi Praktik Agama, dimensi ini mencakup perilaku pemujaan,
ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan
komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dimensi praktik agama ini
terdiri dari dua hal penting, yaitu (a) Ritual, yang mengacu pada
semangat ritus, tindakan keagamaan formal dan praktek-praktek suci
yang semua mengharapkan para pemeluk melaksanakan. (b) Ketaatan,
ketaatan dan ritual bagaikan ikan dengan air, meski ada perbedaan
penting. Apabila aspek ritual dari komitmen sangat formal dan khas
publik, semua agama yang dikenal juga mempunyai perangkat
tindakan persembahan yang relatif spontan, informal, dan khas
pribadi.
3) Dimensi Pengalaman, berisikan dan memperhatikan fakta bahwa
semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu, meski
tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan
baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan
langsung mengenai kenyataan terakhir. Dimensi ini berkaitan dengan
pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan
sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu
kelompok keagamaan yang melihat komunikasi, walaupun kecil,
dalam suatu esensi ketuhanan, yaitu dengan Tuhan.
4) Dimensi Pengetahuan Agama, dimensi ini mengacu kepada harapan
minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan
tradisi-tradisi.
5) Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, dimensi ini mengacu pada
identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman,
dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.
5. Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
Pengertian kepercayaan menurut Anderson dan Narus (dalam
Roziq, 2013) kepercayaan adalah keinginan untuk bergantung pada
partner kerjasama yang telah diyakini. Kepercayaan dalam hubungan kerjasama juga mempunyai pengertian sebagai keyakinan perusahaan,
bahwa pihak partner akan melakukan tindakan yang membawa perusahaan pada suatu keuntungan tertentu dan tidak melakukan
perbuatan yang merugikan perusahaan.
Sirdeshmukh (dalam Roziq, 2013)mendefinisikan customer trust
sebagai “the expectation held by the consumer that the service provider
is dependable and can be relied on todeliver on its promises”. Artinya
kepercayaan merupakan harapan yang dipegang oleh konsumen bahwa
penyedia jasanya dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk
memberikan apa yang telah dijanjikan. Aspek penting dari definisi ini
adalah bahwa kepercayaan (trust) merupakan keyakinan atau harapan terhadap mitra yang dipercaya sebagai akibat dari keahlian dan
Pengertian ini sejalan dengan pendapat Doney dan Cannon (dalam
Roziq, 2013) yang menyatakan bahwa kepercayaan timbul sebagai hasil
dari kehandalan dan integritas mitra yang ditunjukkan melalui berbagai
sikap seperti konsistensi, kompeten, adil, tanggung jawab, suka
menolong dan memiliki kepedulian.
b. Faktor-faktor pembentuk kepercayaan
Menurut Mayer (dalam Trisusanti, 2017) faktor-faktor yang
membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu
kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Ketiga faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Kemampuan (Ability), dalam hal ini kemampuan pihak perusahaan
dalam menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari
gangguan pihak lain. Sehingga konsumen merasa puas dan aman pada
saat melakukan transaksi.
2) Kebaikan Hati (Benevolence), kebaikan hati merupakan kemauan dari pihak perusahaan dalam memberikan kepuasan yang saling
menguntungkan antara dirinya dengan konsumen.
3) Integritas (Integrity), integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan pihak perusahaan dalam memberikan info kepada
C.Kerangka Penelitian
Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti
membuat model kerangka pemikiran dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian
D.Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji
kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk
menguji kebenaran teori (Sarwono, 2006: 38). Hipotesis dapat diturunkan dari
teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung
Di Bank Syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi (2016) yang berjudul
“Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), dan Kualitas Produk
Terhadap Citra Bank dan Keputusan Menabung di BNI Syariah Kota
Kediri”, menunjukkan hasil bahwa kualitas produk berpengaruh positif
H1 (+)
Kepercayaan Keputusan Nasabah
signifikan terhadap keputusan menabung. Selanjutnya penelitian yang
dilakukan oleh Haryanto, dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Layanan, Nilai Nasabah Terhadap Citra Perbankan Serta Implikasinya Pada Keputusan Nasabah Menabung Dengan Karakteristik
Nasabah Sebagai Variabel Moderating Pada Perbankan Syariah Di
Madura”, menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan nasabah menabung.
H1: kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung di bank syariah.
2. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank
Syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Sarwita (2017) yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Promosi Terhadap Keputusan Nasabah
Untuk Menabung (Studi Kasus Pada Perumda BPR Majalengka)”,
menunjukkan hasil bahwa promosi berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan nasabah menabung. Selanjutnya penelitian oleh Imansyah,
Rahmawati, Maryono (2015) yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi
Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Simpeda Pada Bank Kalsel Unit
Gambut”, menunjukkan hasil bahwa promosi berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan nasabah menabung.
H2: promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah
3. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di
Bank Syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Utami, dkk (2015) yang berjudul
“Analisis Pengaruh Religiusitas, Kelompok Referensi Dan Motivasi
Terhadap Keputusan Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Nasabah Bank
Syariah Di Kota Banjarmasin)”, menunjukkan hasil bahwa religiusitas
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menabung. Kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Maisur, dkk (2015) “Pengaruh Prinsip Bagi
Hasil,Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah Di Banda Aceh”,
menunjukkan hasil bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan menabung.
H3: religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung di bank syariah.
4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah Menabung
Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, dkk (2017) yang berjudul
“Pengaruh Faktor Sosial, Citra Merek, Dan Kualitas Produk Terhadap
Kepercayaan Merek Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Telepon
Selular (Studi Kasus Pada Pengguna Samsung Di Kota Banda Aceh)”, hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, dkk (2014) yang
berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Terhadap Kepercayaan
Serta Keputusan Pembelian (Survei Pada Pembeli Sepeda Motor Honda
Vario Pada PT Sumber Purnama Sakti Di Kabupaten Gresik)”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan, kemudian kualitas produk berpengaruh
positif signifikan terhadap kepercayaan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Fatmawati, dkk(2017) yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Survei Pada
Konsumen Lumbung Batik Surakarta)”, hasilnya kepercayaan berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan. Kepercayaan timbul akibat produk
tersebut dapat menunjukkan kelebihan dan juga mampu bersaing dengan
produk sejenis lainnya. Dari kepercayaan tersebut maka konsumen dapat
tertarik untuk dapat membeli produk- produk.
H4: kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
nasabah menabung dengan kepercayaan sebagai variabel intervening.
5. Pengaruh Promosi Terhadap Terhadap Keputusan Nasabah Menabung
Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayani (2017), menyatakan bahwa
semakin baik kegiatan promosi yang dilakukan, maka masyarakat semakin
mengerti atau memahami tentang bank syariah dan produk-produknya serta
dengan memberikan pengetahuan dan edukasi yang lebih luas kepada
masyarakat akan produk-produk yang di tawarkan oleh perbankan syariah,
sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan jasa bank
tersebut.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Halik (2016) yang
berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan Dan Nilai
Religiusitas Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Imlikasinya Pada
Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah Di Wilayah Gerbang Kertasusila
Jawa Timur”, hasil penelitian menunjukkan bauran pemasaran jasa
berpengaruh positif signifikan pada kepercayaan. Berarti bauran pemasaran
jasa dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat kebijakan yang
berkaitan dengan menumbuhkan kepercayaan dan menciptakan komitmen
nasabah melalui kegiatan bauran pemasaran.
H5: promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah
menabung dengan kepercayaan sebagai variabel intervening.
6. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Nasabah Menabung
Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Halik (2016) yang
berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan Dan Nilai
Religiusitas Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Imlikasinya Pada
Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah Di Wilayah Gerbang Kertasusila
Jawa Timur”, hasil penelitian menunjukkan pengaruh nilai religiusitas pada
religiusitas melalui dimensinya dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat kebijakan di bank syariah. Kepercayaan layak sebagai variabel
intervening karena setiap variabel eksogen melalui kepercayaan
berpengaruh positif.
H6: religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitin kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara umum memakai analisis
statistik. Penelitian kuantitatif menggunakan pengukuran terhadap gejala yang
diamati menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan
pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data
kuantitatif (Noor, 2015: 1).
B.Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian untuk mencari data dalam pembuatan skripsi ini
bertempat di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu
Demak yang beralamatkan di Jl. Sultan Fatah No.37, Bintoro, Kec. Demak,
Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan
pada bulan Juli sampai selesai.
C.Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan
diduga (estimated) oleh peneliti. Ciri-ciri populasi disebut parameter, karenanya populasi sering diartikan sebagai kumpulan objek penelitian dari
mana data akan dikumpulkan untuk dianalisis (Noor, 2015: 41). Populasi
diambil dari nasabah BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Demak yang
Menurut Nursalam (dalam Noor, 2015: 46) Sampel adalah suatu
proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Sampel
dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin, berikut ini adalah
rumusnya:
n
=
Keterangan:
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel. Nilai kritis sebesar
10 % (Priyono, 2008: 120).
n
=
n
=
) )
n=
) )
n=
)
n=
n=
n=
98,039dibulatkan menjadi 100Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, untuk menentukkan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah samplingpurposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 85). Tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan
sampel. Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria, yaitu nasabah yang
memiliki rekening tabungan (FAEDAH, Haji, Haji untuk anak, Impian) dan
rekeing tersebut digunakan untuk menabung, tidak untuk melakukan
pembayaran hutang pembiayaan.
D.Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk
suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat
dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi, dan lain-lain (Noor, 2015: 65). Sumber pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer berasal berasal dari kuesioner. Kuesioner merupakan
alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Noor, 2015: 71). Sedangkan sumber sekunder adalah sumber