i
ANALISIS PENGARUH TINGKAT
RELIGIUSITAS
DAN
PRODUCT KNOWLEDGE
TERHADAP PREFERENSI
MENABUNG MAHASISWA PERBANKAN SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
MUHAMMAD BAGU
S MA’ARIF
NIM 21312046
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Muhammad Bagus Ma’arif NIM : 21312046
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul : ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS
DAN PRODUCT KNOWLEDGE TERHADAP
PREFERENSI MENABUNG MAHASISWA
PERBANKAN SYARIAH
Telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan
Salatiga, 17 September 2018 Pembimbing
Fetria Eka Yudiana, M.Si. NIP.19770506200912 1 007
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
Jl. Tentata Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
iii
EMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA NSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
ALATIGA
l. Tentata Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga ttp//www.salatiga.ac.id email: [email protected]
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN PRODUCT
KNOWLEDGE TERHADAP PREFERENSI MENABUNG MAHASISWA
PERBANKAN SYARIAH
Disusun oleh
MUHAMMAD BAGUS MA’ARIF
21312046
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari senin, tanggal 24 September 2018. Dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi.
Susunan panitia penguji
Ketua Penguji : Dr. Faqih Nabhan, SE., M.M. Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, M.Si. Penguji I : Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A Penguji II : Ari Setiawan, M.M
Salatiga, 02 Oktober 2018
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Bagus Ma’arif
NIM : 21312046
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil kara saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 01 Oktober 2018
Yang menyatakan,
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jadilah orang baik, meskipun kau tak diperlakukan baik oleh orang lain” (M. Bagus Ma’arif)
“Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik
terhadap diri sendiri”
(Benyamin Franklin)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku,
Saudara dan seluruh keuarga besarku,
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, karunia, rezeki dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan
Product Knowledge Terhadap Preferensi Menabung Mahasiswa Perbankan Syariah”
sebagai syarat menyelesaikan Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala namun
itu tidak terlalu berarti karena adanya dorongan dan bantuan dari banyak pihak,
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan Syariah
dan selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar dan
ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
ix
6. Kedua orang tuaku tercinta, kakak dan adik, serta seluruh keluarga dan kerabat
yang telah banyak memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada penulis.
7. Nur Chasanah, yang senantiasa memberi semangat dan dorongan kepada penulis.
8. Tim hayyah (Ubed,Lukman,Amin,Rijal,Huda,Aris) yang telah memberikan warna
tersendiri bagi hari-hari penulis selama masa perkuliahan.
9. Segenap sahabat-sahabat Naqib, Akif, Anwar, Hamim, Yoga yang telah berjuang
bersama dalam peyusunan skripsi.
10.Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Isslam S1
Perbankan Syariah.
11.Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam proses
penyususnan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih
sangat jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya, serta penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun agar dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri dan bagi pembacanya.
Seninm 01 Oktober 2018
Penulis
Muhammad Bagus Ma’arif
x
ABSTRAK
Ma’arif, Muhammad Bagus. Analisis Tingkat Religiusitas dan Product Knowledge terhadap preferensi menabung Mahasiswa Perbankan Syariah. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi S1-Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Fetria Eka Yudiana, M.Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel religiusitas dan product knowledge berpengaruh terhadap preferensi menabung mahasiswa Perbankan Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Sampel diperoleh sebanyak 95 responden mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Progdi Perbankan Syariah S1 dan D3 IAIN Salatiga dengan tekknik sampling
purposive. Sedangkan untuk tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah
menggunakan uji reliabilitas, validitas, statistik dan asumsi klasik.
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa Tingkat Religiusitas
tidak berpengaruh terhadap preferensi menabung di bank syariah dan Product Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi menabung di bank syariah, Secara simultan tingkat religiusitas dan product knowledge berpengaruh terhadap preferensi menabung di bank syariah.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ... 11
B. Kerangka Teori ... 22
xii
2. Pengetahuan Product Knowledge ... 31
3. Preferensi ... 36
4. Perbankan Syariah ... 41
5. Kerangka Penelitian ... 43
6. Hipotesis Penelitian ... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 47
B. Lokasi dan Waktu ... 47
C. Populasi dan Sampel ... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ... 50
E. Skala Pengukuran ... 52
F. Variabel Pengukuran ... 53
G. Metode Analisis ... 54
H. Alat Analisis ... 61
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Gambaran Obyek Penelitian ……... 62
1. Profil Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga ... 62
2. Visi dan Misi Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga ... 63
3. Tujuan Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga ... 64
B. Deskripsi Data Responden ... 66
xiii
2. Progam Studi ... 67
3. Semester ... 68
C. Analisis Data ... 69
1. Uji Instrumen ... 69
2. Uji Statistik ... 71
3. Uji Asumsi Klasik ... 75
4. Uji Hipotesis ... 81
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Telaah Pustaka ……….
Tabel 1.2 Variabel dan Indikator Penelitian ... 15
54
Tabel 1.3 Jenis Kelamin Responden ... 67
Tabel 2.1 Progam Studi Responden ... 67
Tabel 2.2 Semester ... 68
Tabel 2.3 Uji Reliabilitas ... 69
Tabel 3.1 Uji Validitas ... 70
Tabel 3.2 Hasil Uji R2 ... 71
Tabel 3.3 Hasil Uji Ttest ... 72
Tabel 4.1 Hasil Uji Ftest ... 74
Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas Metode VIF ... 76
Tabel 4.3 Uji Heteroscedasticity Metode Park ... 77
Tabel 4.4 Uji Kolmogrov-Sminov Test ... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 43
Gambar 1.2 Rentang Penilaian dalam Skala Likert ... 53
Gambar 1.3 Uji Normalitas ... 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan penting
dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan industri perbankan yang
semakin baik maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Bank merupakan lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama,
yaitu menghimpun dana mayarakat, menyalurkan dana kepada mayarakat dan
melakukan pelayanan jasa kepada masyarakat. Bank syariah merupakan
lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan
etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dan bunga (Riba), bebas
dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas
dari hal-hal yang tidak jelas dan sering dipersamakan dengan bank tanpa
bunga. Bank tanpa bunga merupakan konsep yang lebih selain menghindari
bunga, juga secara aktif turut berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan dari ekonomi islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial (rivai
2007 : 759).
Tindakan yang dilakukan bank syariah untuk merealisasikan larangan
riba sejalan dengan firman Allah SWT yang tercantum dalam Q.S.
Al-Baqarah (2:278-279) yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah
2
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari
pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya.”
Menurut Antonio (2001) Bank syariah mempunyai prinsip yang
berbeda dengan bank konvensional. Perbedaan yang paling mendasar adalah
pada bagaimana memperoleh keuntungan, dimana pada bank konvensional
dikenal dengan dengan perangkat bunga, sedangkan pada bank syariah
melarang adanya bunga yaitu dengan menggunakan prinsip bagi hasil.
Perbedaan prinsip tersebut juga berpengaruh pada banyaknya masyarakat
yang masih menggunakan jasa perbankan. Baik perbankan syariah maupun
konvensioanl. Banyak masyarakat yang masih menggunakan perbankan
konvensional dibanding perbankan syariah dikarenakan telah terbiasa dengan
perbankan konvensional yang menggunakan sistem bunga tidak dengan
sistem bagi hasil yang relatif baru dan kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai sistem bagi hasil. Sedangkan jaringan kantor bank konvensional
sudah tersebar luas dibandingkan bank syariah.
Tantangan yang dihadapi perbankan syariah tidak hanya pengenalan
produk namun juga belum adanya inisiatif nasabah untuk menggeser
preferensinya dari produk perbankan konvensional (Roadmap Perbankan
3
pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang,
atau jasa yang dikonsumsi. Kotler berpendapat bahwa preferensi konsumen
menunjukan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk atau jasa yang
ada. Preferensi masyarakat dalam menyimpan dananya dapat dilatarbelakangi
oleh beberapa faktor.Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah
preferensi menabung di bank syariah dapat di pengaruhi oleh religiusitas dan
product knowledge.
Tingkat religius juga bagian dari faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen (Butar, 2014: 614). Menurut Rokeach dan Bank dalam Sahlan
(2011) religiusitas merupakan suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang
didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama.
Menurut Jalaludidin (2010) Sikap keagaman merupakan suatu keadaan yang
ada pada diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai
dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Pengertian religiusitas menurut
Harun Nasution pengertian agama yaitu pengertian agama berasal dari kata,
yaitu : al-Din, religi (relgere,religare) dan agama. Al-Din berarti
undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung
arti menguasai menundukkan, patuh, utang, balasan dan membaca. Sedangkan
dari kata religi (latin) atau relegare berarti mengumpulkan dan membaca.
Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri a= tidak,
4
Selain religiusitas, pengetahuan produk (product knowledge) juga
mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan. Walaupun semakin
banyak lembaga keuangan syariah yang didirikan, pengetahuan masyarakat
tentang lembaga keuangan syariah belum menyeluruh. Masih banyak
masyarakat yang belum memahami tentang lembaga keuangan syariah. Hal
ini tentu dipicu oleh beberapa faktor. Keadaan ini membuat kurangnya minat
masyarakat bertransaksi dengan lembaga keuangan syariah. Kebanyakan
masyarakat memang sudah tahu apa itu lembaga keuangan syariah, tetapi
mereka tidak tahu produk-produk yang ditawarkan lembaga keuangan syariah,
sehingga masyarakat yang tidak tahu produk-produk lembaga keuangan
syariah tentunya tidak akan berminat untuk menggunakan jasa lembaga
keuangan syariah.
Pengetahuan produk merupakan pengalaman aktual yang tersimpan
dalam kesadaran mempengaruhi manusia. Menurut Notoatmodjo (2003: 127)
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dengan adanya informasi berbagai
peroduk serta kemudahan yang diberikan kepada anggota diharapkan mampu
memberikan kemudahan bagi anggota untuk memutuskan menabung.
Pengetahuan seseorang tentang bank syariah akan mempengaruhi keputusan
nasabah.
Seseorang yang terbuka terhadap informasi dan mengatahui tentang
bank syariah dengan baik cenderung akan tetap menjadi nasabah bank syariah
5
syariah yang sampai saat ini masih rendah maka akan sangat diperlukan sekali
informasi atau pengetahuan. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen antara lain pengalaman belajar dan
kelompok anutan. Seorang nasabah akan menentukan tindakan atau
pengambilan keputusan membeli setelah konsumen mempelajari produk.
Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Jalaluddin (2013)
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan menabung pada
perbankan syariah, diantaranya bank syariah, pelayanan dan kepercayaan,
pengetahuan dan obyek fisik. Pada penelitian tersebut menunjukan bahwa
pilihan menabung pada perbankan syariah dipengaruhi oleh adanya pelayanan
dan kepercayaa. Selain itu Penelitian yang dilakukan oleh Abhimantara
(2013) juga menunjukan bahwa faktor pelayanan memiliki pengaruh besar
terhadap pilihan menabung pada perbankan syariah disamping faktor
religiusitas, kualitas produk, dan bagi hasil. Namun berbeda dengan penelitian
Utomo (2014) yang menunjukan diantara faktor pelayanan, harga/biaya,
pengetahuan, bank syariah, lokasi, dan promosi yang mempengaruhi pilihan
nasabah menabung pada perbankan syariah adalah faktor pengetahuan.
Dari penelitian diatas ada perbedaan pendapat (research gap) antara
hasil penelitian sebelumnya menunjukkan faktor pemilihan menabung pada
perbankan syariah sehingga pada penelitian ini, peneliti menetapkan fokus
6
karakteristik factor religiusitas, karakteristik product knowledge dan
menggunakan mahasiswa IAIN Salatiga sebagai objek penelitian.
Pilihan mahasiswa IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
(FEBI) sebagai responden penelitian karena IAIN Salatiga merupakan salah
satu lembaga pendidikan yang belandaskan pada nilai-nilai keislaman,
sehingga dalam proses pembelajarannya banyak memuati pendidikan
keislaman, yaitu Al-Qur’an, hadist, memasukkan nilai-nilai keislaman ke
materi perkuliahan. Selain materi keislaman, mahasiswa jurusan ekonomi
bisnis islam juga banyak mempelajari ilmu tentang perbankan syariahkarena
memiliki kaitan dengan studinya, sehingga sudah banyak mengetahui tentang
perbankan syariah. Namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang
menggunakan jasa bank konvensional dan pilihan (preferensi) menabung
masih sedikit meskipun lembaga IAIN Salatiga menerapkan nilai-nilai Islam
di bidang ekonomi dengan mempercayakan kegiatan ekonominya kepada
salah satu bank syariah, diwajibkan untuk mahasiswa baru melakukan
pembukaan rekening tabungan guna mempermudah transaksi yang dilakukan
misalnya dalam pembayaran uang kuliah, pembayaran praktikum, pencairan
beasiswa dll.
Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha
menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dari tingkat religiusitas
pada diri mahasiswa dan product knowledge terhadap preferensi menabung di
7
dan product knowledge yang dianggap dapat mempengaruhi mahasiswa
memilih (preferensi) menabung di Perbankan Syariah.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan di atas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN PRODUCT KNOWLEDGE
TERHADAP PREFERENSI MENABUNG MAHASISWA PERBANKAN
SYARIAH.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas terhadap preferensi
menabung Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam ?
2. Bagaimana pengaruh tingkat product knowledge terhadap
preferensi menabung Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam ?
3. Bagaimana tingkat religiusitas dan product knowledge secara
bersama-sama berpengaruh terhadap preferensi menabung
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat religiusitas Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Bisnis Islam terhadap preferensi menabung di
8
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan produk (product
knowledge) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam terhadap
preferensi menabung di Perbankan Syariah.
3. Untuk mengetahui tingkat religiusitas dan product knowledge
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam secara bersama-sama
terhadap preferensi menabung di Perbankan Syariah.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharap kan dalam penelitian ini adalalah:
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh tingkat
religiusitas terhadap preferensi menabung mahasiswa.
b. Menambah pengetahuan mengenai adanya pengaruh
pengetahuan terhadap preferensi menabung mahasiswa.
c. Memperdalam ilmu tentang preferensi mahasiswa terhadap
perbankan syariah.
2. Bagi Lembaga Akademik IAIN Salatiga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member kontribusi
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
ilmu ekonomi sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian
9
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan alur
pemikiran penulisan dari awal hingga akhir. Adapun rancangan pembahasan
dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika pembahasan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan
masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian
terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi mengenai variabel dan
hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis dan sumber data, populasi dan
sampel, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data yang digunakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi obyek penelitian, analisis data dan
pembahasan dari hasil penelitian.
10
Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian dan
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Mursid dan Suhartono (2014) dalam jurnal dinamika manajemen
menyimpulkan bahwa hasil dari penelitiannya menunjukkan faktor teknologi,
motif religiusitas, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
nasabah dalam memilih bank syariah.
Asraf (2013) dalam jurnal Apresiasi Ekonomi tersebut menunjukkan
variabel religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pemilihan untuk menyimpan dana pada BMI Cabang Pasaman Barat dan
variabel religiusitas memperkuat pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pemilihan nasabah untuk menyimpan dananya. Artinya variabel
religiusitas berperan sebagai variabel moderator bagi pengaruh produk
terhadap keputusan pemilihan nasabah untuk menyimpan dananya.
Nurtantiono (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwaanalisis
data dilakukan dengan Regresi dan Uji Interaksi untuk menganalisis pengaruh
variabel moderasi tingkat Produk Knowledge dan Inovasi, menunjukkan
bahwa 1. Sikap, Norma Subyektif dan kontrol perilaku mempengaruhi niat
pelanggan, 2. Sebagian, sikap tidak berpengaruh secara signifikan niat untuk
nasabah bank syariah di Kota Surakarta. Sedangkan variabel Norma subjektif
12
pelanggan, 3. Tingkat pengetahuan produk dan inovasi tidak memoderasi
pengaruh sikap atas niat sebagai pelanggan.
Utomo (2014) dalam penelitiannya berdasarkan hasil estimasi Regresi
Logistik, ditemukan bahwa faktor pelayanan bank syariah, faktor pengetahuan
tentang konsep bank syariah, dan faktor harga/biaya berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Sedangkan faktor
karakteristik bank syariah, faktor lokasi/aksesibilitas dan faktor promosi tidak
berpengaruh secara signifikan. Selain itu, berdasarkan pada koefisiensi regresi
logistik, faktor pengetahuan tentang konsep bank syariah mempunyai nilai
beta yang paling besar. Hal ini menunjukan bahwa faktor pengetahuan tentang
bank syariah adalah faktor yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih bank syariah.
Menurut Penelitian Lestari (2015) dalam penelitianya bahwa Pengaruh
Religiusitas terhadap preferensi utama menabung Mahasiswa Fakultas
ekonomi bisnis universitas Brawijaya Malang pada Perbankan Syariah karena
kepatuhan agama serta berpengaruh positif dan signifikan.
Menurut Penelitian Abhimantra, et al, (2013) menyatakan bahwa
variable religiusitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
keputusan memilih menabung di bank syariah, dibuktikan dengan nilai
adjusted R Square sebesar 45,5% .
Menurut penelitian Utami, Sangen dan Rachman (2015)
13
baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap keputusan
masyarakat untuk menabung di bank syariah.
Penelitian Triana (2016) menyimpulkan bahwa tingkat religiusitas dan
disposable income berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank
Syariah Kantor Kas UNISBA.
Penelitian Dewi (2014) dalam penelitianya menyimpulkan bahwa
variabel pelayan, variable produk tabungan, dan variable berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menabung pada PD BKK Cabang Paean.
Secara parsial variabel pelayan dan produk tabungan tidak berpengaruh
signifikan.
Vebita dan Bustaman (2015) dalam penelitianya diketahui bahwa
masyarakat memang sudah tahu mengenai apa itu bank syariah, tetapi mereka
tidak tahu produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh bank syariah.
Sehingga masyarakat yang tidak tahu produk-produk bank syariah tentunya
menjadi tidak berminat untuk menggunakan jasa bank syariah, karena mereka
menganggap bahwa fasilitas penunjang yang diberikan oleh bank syariah
masih kalah dengan fasilitas yang ditawarkan oleh bank konvensional.
Komunikasi atau promosi yang dilakukan oleh bank syariah juga masih
kurang maksimal. Dengan masih rendahnya pemahaman masyarakat akan
pemahaman Islam apalagi mengenai perbankan bahkan perekonomian secara
lebih luas maka perbankan syariah harus terus berkembang dan memperbaiki
14
Penelitian Butar (2014) mencoba menjelaskan bahwa keyakinan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan menabung di bank syariah
berjumlah 66,7%, hal ini menunjukan bahwa keyakinan/religious berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menabung di bank syariah.
Penelitian Fatmawati (2015) menyimpulkan bahwa religiusitas
berpengaaruh positif dan signifikan terhadap intense menabung di bank
syariah. Hal ini dengan nilai signifikansi sebesar 0,025 dan berdsarkan
marginal effect nilai koefisien probabilitas sebesar 0,0156. Setiap peningkatan
religiusitas pada kategori sangt tinggi akan meningkatkan probabilitas intensi
santri mahaiswa untukenabug di bank syariah sebesar 1,56%.
Penelitian Sofyan (2016) menyimpulkan bahwa Faktor pelayanan
merupakan faktor yang sangat dominan terhadap preferensi nasabah, Lokasi
Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang Gorontalo yang Strategis dan mudah
ditemukan Juga sangat mempengaruhi preferansi. Nama Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Cabang Gorontalo yang sudah terkenal dan terpercaya.
Produk-produk perbankan yang beragam, menarik, dan inovatif dan perolehan
bagi hasil yang sesuai harapan.
Penelitian Azzahra (2016) menyimpulkan bahwa Pengetahuan
memiliki pengaruh signifikan terhadap preferensi menabung, disposible
income memiliki pengaruh terhadap preferensi menabung, religiusitas
15
religiusitas sebagai variabel moderasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap disposible income terhadap preferensi.
Telaah pustaka dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Telaah Pustaka
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1. Ali Mursid dan
menunjukkan faktor teknologi,
motif religiusitas, dan kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap nasabah dalam memilih
bank syariah.
2. Asraf (2014). a. Religiusitas
b. Produk
c. Keputusan
pembelian
bahwa religiusitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pemilihan untuk
menyimpan dana pada BMI
Cabang Pasaman Barat dan
variabel religiusitas memperkuat
pengaruh kualitas produk terhadap
16
Bahwa pengaruh variabel tingkat
Produk Knowledge dan Inovasi,
menunjukkan bahwa 1. Sikap,
Norma Subyektif dan kontrol
perilaku mempengaruhi niat
pelanggan, 2. Sebagian, sikap
tidak berpengaruh secara
signifikan niat untuk nasabah bank
syariah di Kota Surakarta .
sedangkan variabel Norma
subjektif dan Pengendalian
Perilaku niat dianggap
mempengaruhi secara signifikan
pelanggan, 3. Tingkat pengetahuan
oproduk dan inovasi tidak
memoderasi pengaruh sikap atas
niat sebagai pelanggan.
faktor pelayanan bank syariah,
17
signifikan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih bank
syariah. Sedangkan faktor
karakteristik bank syariah, faktor
lokasi/aksesibilitas dan faktor
promosi tidak berpengaruh secara
signifikan. Selain itu, berdasarkan
pada koefisiensi regresi logistik,
faktor pengetahuan tentang konsep
bank syariah mempunyai nilai beta
yang paling besar. Hal ini
menunjukan bahwa faktor
pengetahuan tentang bank syariah
adalah faktor yang dominan
terhadap keputusan nasabah dalam
memilih bank syariah.
5. Lestari (2015) a. Religiusitas
b. Produk Bank
c. Kepercayaan
Pengaruh Religiusitas terhadap
preferensi utama menabung
18 d. Pengetahuan
e. Pelayanan
f. Preferensi
menabung
bisnis universitas Brawijaya
Malang pada Perbankan Syariah
karena kepatuhan agama serta
berpengaruh positif dan signifikan.
6. Abhimantra, et
variabel religiusitas berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan memilih
menabung di bank syariah,
dibuktikan dengan nilai adjusted R
Square sebesar 45,5% .
7. Utami,
menyimpulkan bahwa faktor
religiusitas, kelompok referensi,
dan motivasi, baik secara parsial
maupun simultan berpengaruh
terhadap keputusan masyarakat
untuk menabung di bank syariah.
8. Nadia Triana
religiusitas dan disposable income
berpengaruh siknifikan terhadap
minat menabng di Bank Syariah
19
variabel pelayan, variable prodk
tabungan, dan variable
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menabung pada PD
BKK Cabang Paean. Secara
parsial variabel pelayan dan
produk tabungan tidak
berpengaruh signifikan.
berminat untuk menggunakan jasa
bank syariah. Komunikasi atau
promosi yang dilakukan oleh bank
syariah juga masih kurang
Pengetahuan produk berpengaruh
signifikan terhadap sikap.
20
Untarini
(2014)
c. Sikap berpengaruh signifikan dalam
pembentukan niat beli dan sikap
terbukti mempengaruhi niat beli
secara signifikan. Selain itu
terbukti pula bahwa pengetahuan
produk berpengaruh signifikan
terhadap niat beli melalui sikap.
12. Tumpal Butar
keyakinan berpengaruh dalam
pengambilan keputusan menabung
di bank syariah berjumlah 66,7%,
hal ini menunjukan bahwa
keyakinan/religious berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
menabung di bank syariah.
13. Desy
religiusitas berpengaaruh positif
dan signifikan terhadap intense
menabung di bank syariah. Hal ini
ditunjukan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,025 dan
21
koefisien probabilitas sebesar
0,0156. Setiap peningkatan
religiusitas pada kategori sangt
tinggi akan meningkatkan
probabilitas intensi santri
mahaiswa untukenabug di bank
syariah sebesar 1,56%.
Faktor pelayanan merupakan
faktor yang sangat dominan
terhadap preferensi nasabah,
Lokasi Bank Muamalat Indonesia
Tbk. Cabang Gorontalo yang
Strategis dan mudah ditemukan
Juga sangat mempengaruhi
preferansi. Nama Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Cabang Gorontalo
yang sudah terkenal dan
terpercaya. Produk-produk
perbankan yang beragam, menarik,
dan inovatif dan perolehan bagi
22
Pengetahuan memiliki pengaruh
signifikan terhadap preferensi
menabung,disposible income
memiliki pengaruh terhadap
preferensi menabung, religiusitas
berpengaruh positif signifikan
terhadap preferensi menabung,
religiusitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap disposible
income terhadap preferensi.
Adapun perbedaanya penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah
waktu pelaksanaan penelitian, adanya variabel religiusitas dan variabel
pengetahuan sebagai variabel independen yang berpengaruh terhadap
preferensi menabung mahasiswa Perbankan Syariah di IAIN Salatiga.
B. Kerangka Teori
1. Teori Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) bahwa perilaku
konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu
23
dimiliki (waktu, uang, dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa
yang nantinya akan dikonsumsi (Suryani, 2008:6).
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tingkah laku konsumen dalam
membeli suatu produk yang dipengaruhi sebagai unsur baik dari dalam
maupun dari luar. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu kekuatan
yang dapat mempengaruhi konsumen sehingga memutuskan untuk
membeli produk tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen atau perilaku pembelian yaitu (Kotler, 2002:183)
1) Faktor Budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling mendalam
dalam perilaku konsumen.
a) Kultur (kebudayaan) merupakan determinan paling
fundamental dari keinginan perilaku konsumen.
b) Sub-Kultur setiap kultur memiliki bagian-bagian kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang
lebih spesifik.
c) Kelas Sosial merupakan bagian-bagian yang relaatif
homogen dan tetap dalam satu masyarakat, yang tersusun
secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai,
24
2) Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, yaitu :
a) Kelompok Acuan, yang terdiri dari semua kelompok yang
mempengaaruhi pengaruh besar baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku
seseorang. Semua kelompok ini merupakan kelompok
dimana orang tersebut berada dan berinteraksi. Sebagian
merupakan kelompok primer dimana orang tersebut secara
terus menerus berinteraksi dengan mereka sedangkan
kelompok sekunder yang bersifat formal dan mempunyai
interaksi yang tidak begitu rutin.
b) Keluarga, yang terdiri dari orang tua seseorang.
c) Peran dan status seseorang berpartisipasi dalam banyak
kelompok.
3) Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karateristik
pribadi yaitu :
a) Usia dan tahap siklus hidup, konsumen akan membeli
barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.
25
c) Keadaan Ekonomi, meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjakan.
d) Gaya hidup orang-orang yang berasal dari sub kultur, kelas
sosial dan pekerjaan yang sama bisa jadi memiliki gaya
hidup yang berbeda.
e) Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian didefinisikan
sebagai karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang
yang menyebabkan tanggapan yang konsisten dan tetap
terhadap lingkungannya.
2. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Menurut Harun Nasution yang dikutip Jalaluddin (2012: 12)
pengertian agama berasal dari kata, yaitu: al-Din, religi (relegere,
religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau
hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti
menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.
Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan
dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata
agama terdiri dari a=tidak; gam= pergi mengandung arti tidak pergi,
tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun.
Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama
-26
Baqarah ayat 208 yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu”.
b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas
Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawita (2010: 168)
agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan
aturan dan kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek
agama yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron &
Risnawita menegaskan lebih lanjut, bahwa religiusitas merupakan
tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu
telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka
ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan
hidupnya.
James Redfield, mengenai pengantar sejarah agama
mengatakan bahwa keberagamaman adalah pengarahan manusia agar
tingkah lakunya sesuai dengan perasaan tentang adanya hubungan
antara jiwanya dan jiwa yang tersembunyi, yang diakui kekuasaannya
atas dirinya dan atas dirinya dan atas sekalian alam, dan dia rela
merasa berhubungan seperti itu (Nikmah, 2013: 10-11)
Menurut Nourcholis Majid, agama bukanlah sekedar
27
yaitu keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji, yang dilakukan
demi memperoleh ridla atau perkenan Allah (Sahlan, 2012: 42).
Glock & Stark (Dister, 1988) mengenai religiusitas yaitu sikap
keberagamaan yang berarti adanya unsur internalisasi agama ke dalam
diri seseorang.
c. Dimensi Religiusitas
Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008: 77-78)
mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:
1) Dimensi keyakinan atau Ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya
kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada
dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur
ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang
dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan
untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang
dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner
yang harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya
dimensi keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek
28
2) Dimensi praktik agama atau ritualistik
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana seseorang
mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.
Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan,
ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen
seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi
ini adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam
menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama.
Dimensi praktek dalam agama Islam dapat dilakukan dengan
menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek
muamalah lainnya.
3) Dimensi pengalaman atau eksperiensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau
pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya
merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa,
merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan
sebagainya.
4) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang
menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang
ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci
29
harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar
keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam
Islam meliputi Pengetahuan tentang isi Al-Quran,
pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum
Islam dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan
ekonomi Islam/perbankan syariah.
5) Dimensi konsekuensi
Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan
sosial, misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya sakit,
menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan
sebagainya.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Thouless (1995:34), membedakan faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu:
1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan
sosial.
Faktor ini mencakup semua pengaruh social dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang
tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang
30
2) Faktor pengalaman
Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk
sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan,
konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor
ini umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat
dapat mempengaruhi perilaku individu.
3) Faktor kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi
empat, yaitu: (a) kebutuhan akan keamanan atau keselamatan,
(b) kebutuhan akan cinta kasih, (c) kebutuhan untuk
memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan yang timbul karena
adanya ancaman kematian.
4) Faktor intelektual
Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau
rasionalisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa setiap
tingkat religiusitasnya berbeda-beda dan dipengaruhi oleh dua macam
faktor secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal. Faktor
internal yang dapat mempengaruhi religiusitas seperti adanya
pengalaman-pengalaman emosional keagamaan, kebutuhan individu
31
harga diri, cinta kasih dan sebagainya. Sedangkan pengaruh
eksternalnya seperti pendidikan formal, pendidikan agama dalam
keluarga, tradisi-tradisi sosial yang berlandaskan nilai-nilai
keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan
individu.
Dari berbagai teori tentang religiusitas yang telah diuraikan
penelitian ini akan menggunakan acuan teori dari C.Y Glock dan R.
Stark bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu ideologi,
intelektual, ritualis, pengalaman keagamaan, dan konsekuensi
perilaku.
3. Pengetahuan Produk (product knowledge)
a. Pengertian produk
Pengertian produk menurut Kotler dan Armstrong (2004)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk
adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu
32
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian.
b. Pengertian Pengetahuan Produk (product knowledge)
Pengetahuan produk telah menjadi isu sentral dari studi
perilaku pelanggan. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi
sejumlah besar penelitian telah difokuskan pada peran pengetahuan
produk dalam peningkatan penjualan produk perusahaan. Pengetahuan
produk telah dikembangkan lebih baik dan lebih kompleks semata
dengan baik dirumuskan kriteria keputusan (Kotler, 2009). Marketing
yang tingkat pengetahuan produknya lebih tinggi dan informasi yang
lebih baik daripada mereka yang memiliki tingkat pengetahuan produk
yang rendah. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pengetahuan
produk dimiliki, semakin tinggi pula tingkat penjualan produk.
Penelitian sebelumnya tentang perilaku konsumen telah menekankan
pentingnya hubungan antara keterlibatan produk dan pengetahuan
produk.
Brucks (1985) dalam Alfi (2015) menyatakan bahwa selama
proses pembelian, tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen
tentang sebuah produk tidak hanya akan mempengaruhi perilaku
mereka dalam mencari informasi tentang produk tersebut, namun juga
33
pengambilan keputusan mereka, dan lebih jauh lagi, keinginan
membeli mereka. Alfi (2015), menyimpulkan bahwa konsumen
dengan tingkat product knowledge yang tinggi akan mengevaluasi
sebuah produk berdasarkan kualitasnya karena mereka percaya dengan
tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Karenanya, sangat mungkin
mereka akan lebih menyadari akan nilai dari sebuah produk dan
selanjutnya naik pada tahap keinginan untuk membeli. Sebaliknya,
Konsumen dengan tingkat produc knowledge yang rendah, lebih
cenderung untuk terpengaruh oleh petunjuk dari lingkungan sekitar,
misalnya rayuan dari si penjual, Yang mungkin akan merubah
bagaimana cara mereka menerima informasi dari suatu produk. Oleh
sebab itu seorang marketer harus benar–benar menguasai product
knowledge dari perusahaan agar segmentasi pasar yang akan dijadikan
sebagai target pemasaran berjalan deengan lancar sesuai dengan
harapan dari perusahaan dan bisa menunjang peningkatan penjualan
produk dari perusahaan.
Product knowledge adalah pengetahuan konsumen tentang
produk. Rao dan Sieben dkk (1992) dalam Waluyo dan Pamungkas
(2003) mendefinisikan product knowledge sebagai cakupan seluruh
informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama
34
yang berpengetahuan lebih tinggi akan lebih realistis dalam pemilihan
sesuai dengan harapannya.
Pengetahuan produk mencakup: a) Kesadaran akan kategori
dan merek produk didalam kategori produk; b) Terminologi produk; c)
Atribut/ciri produk; dan d) Kepercayaan tentang kategori produk
secara umum (Sri, 2011:29).
Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk yang berbeda
yang digunakan untuk mengartikan informasi baru sehingga dapat
membuat keputusan pembelian yang benar. Tetapi tidak satu pun dari
tingkat pengetahuan menangkap semua kemungkinan pengertian dari
sebuah objek, acara, ataupun tingkah laku. Setiap tingkat pengertian
berguna untuk tujuan tertentu, tetapi tidak semua tujuan. Konsumen
dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk (Peter dan Olson,
2002: 67), yaitu: kelas produk, bentuk produk, merek, dan model
pemasar merasa tertarik khususnya pada pengetahuan konsumen
tentang merek.
Kebanyakan strategi pemasaran berorientasi pada merek,
karena mereka ingin membuat konsumen lebih memperhatikan merek,
mengajar mereka tentang merek, dan mempengaruhi mereka untuk
membeli merek tersebut. Kebanyakan penelitian pemasaran
memfokuskan pada pengetahuan konsumen dan kepercayaan terhadap
35
memiliki pengetahuan tentang model, level pengetahuan yang lebih
kongkrit daripada sebuah merek. Untuk ke arah yang lebih abstrak dari
merek dan tingkat pengetahuan model, sebuah bentuk produk adalah
kategori yang lebih luas yang meliputi beberapa merek yang memiliki
kesamaan dalam berbagai hal yang penting.
Seringkali, dasar dari kategori bentuk produk adalah ciri-ciri
fisik yang merek bagikan. Kelas produk adalah level yang terluas dari
pengetahuan produk yang meliputi beberapa bentuk produk (dan juga
banyak merek dan model didalam kategorinya). Konsep dari tingkat
kelas produk kemungkinan memiliki kesamaan karakteristik. Strategi
pemasaran untuk mempromosikan seluruh kelas produk dapat menjadi
efektif untuk mempromosikan sebuah merek dengan pembagian pasar
yang tinggi. Disebabkan konsumen lebih menyukai untuk memisahkan
keputusan pembelian pada setiap level pengetahuan, pemasar harus
mengerti bagaimana konsumen mengorganisasi pengetahuan produk
mereka untuk tingkat yang berbeda.
c. Pengetahuan produk tabungan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang
36
disepakati, tetapi tidak dapat dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
Adapun yang dimaksud tabungan dalam lembaga keuangan
syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasrkan prinsip-prinsip
syariah (Ismail, perbankan syariah: 75). Dalam hal ini, Dewan Syariah
Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan
yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasrkan prinsip wadiah dan
mudharabah.
4. Preferensi
a. Pengertian Preferensi
Preferensi berasal dari kata prefer yang berarti kesukaan atau
kecenderungan seseorang untuk memilih sesuatu (Simamora, 2003 :
87). Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat
kegunaan atau nilai penting pada setiap produk atau jasa.Penilaian
terhadap produk atau jasa menggambarkan sikap konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut, sehingga dapat mencerminkan preferensi
konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau
jasa. Menurut Simamora (2003 : 88), ada beberapa langkah yang harus
dilaluisampai konsumen membentuk preferensi, yaitu :
1) Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk
37
memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang
relevan.
2) Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai
denga kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen
memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam atribut apa
yang paling penting.
3) Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan
tentang letak produk pada setiap atribut.
4) Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk
akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut.
5) Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek
yang berbeda melalui prosedur evaluasi.
Preferensi konsumen jelas berhubungan erat dengan permasalahan
penetapan pilihan, sikap dasar yang digunakan untuk menerangkan pilihan
menentukan tingkah laku individu dalam masalah penetapan pilihan.
Menurut Karim (2014 : 52 - 53), terdapat tiga sifat dasar yang
berhubungan dengan pilihan rasional terhadap preferensi dalam membuat
atau menyusun semua rangking, kondisi atau situasi mulai dari yang
38
1) Kelengkapan ( completeness )
Jika A dan B adalah dua kondisi, maka tiap orang harus bisa
menspesifikasikan : A lebih disukai dari pada B, atau
sebaliknya, atau sama-sama disukai.
2) Transitivitas ( transivity )
Jika seseorang mengatakan bahwa dia lebih suka A dari pada
B, dan B lebih disukai dari pada C, maka dia harus lebih
menyukai A dari pada C.
3) Kontinuitas ( continuity )
Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B, maka
situasi yang mirip dengan A harus lebih disukai dari pada B.
b. Preferensi Menabung
1) Preferensi Menabung Menurut Ekonomi Konvensional
Dalam ekonomi konvensional, kosumen diasumsikan selalu
bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan
konsumsinya. Dalam konteks ekonomi, utilitas memiliki
kecenderungan dalam preferensi konsumen untuk mencukupi
kebutuhan hidup dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Dugaan Keynes mengenai fungsi konsumsi yang berkaitan dengan
kegiatan menabung adalah Keynes menduga bahwa ada
kecenderungan mengkonsumsi marginal, terdapat rasio konsumsi
39
sehingga tingkat bunga terhadap pengeluaran individu dari
pendapatannya bersifat tidak penting (Mankiw, 2007 : 447).
Namun demikian dugaan Keynes yang menghubungkan
konsumsi dan pendapatan saat ini memiliki hubungan yang tidak
utuh dikarenakan ketika seseorang memutuskan berapa banyak
mengkonsumsi dan berapa banyak yang ditabung, mereka
mempertimbangkan masa kini dan masa depan. Sehingga
seseorang perlu membuat tradeoff agar dapat memperkirakan
pendapatan yang akan diterima di masa depan (Mankiw, 2007 :
450). Model Irving Fisher mampu menghilangkan
hambatan-hambatan yang dihadapi konsumen tentang preferensi yang mereka
miliki dan dapat menentukan preferensi mereka terhadap pilihan
konsumsi dan menabung. Dimana pertimbangan mengenai berapa
banyak yang dikonsumsi dan berapa banyak yang ditabung dapat
dirasakan pada masa kini dan masa depan.
2) Preferensi Menabung Menurut Ekonomi Islam
Dalam menjelaskan pilihan konsumen pada ekonomi
konvensional, konsumen cenderung memilih untuk memperoleh
kepuasaan (utility) dalam kegiatan konsumsinya. Sedangkan
berbeda dengan ekonomi islam, dimana yang menjadi tujuan dari
kegiatan konsumsinya adalah kecenderung untuk mendapatkan
40
dan berkah, dimana yang berarti manfaat terdiri dari (Al-Arif, 2011
:156 - 157) :
a) Manfaat material, adalah berupa diperolehnya
tambahan harta atau kekayaan bagi konsumen sebagai
akibat pembelian suatu barang dan jasa. Manfaat fisik
dan psikis, adalah berupa terpenuhinya kebutuhan fisik
atau psikis manusia.
b) Manfaat intelektual, adalah berupa terpenuhinya
kebutuhan akal manusia ketia ia mengkonsumsi suatu
barang atau jasa.
c) Manfaat terhadap lingkungan, adalah berupa
eksternalisasi positif dari konsumsi suatu barang atau
jasa yang dapat dirasakan oleh sekitarnya. Manfaat
jangka panjang, adalah dengan terpenuhinya kebutuhan
duniawi jangka panjang.
Sedangkan berkah akan hadir jika seluruh hal berikut dilakukan
dalam aktivitaskonsumsinya (Al – Arif, 2011 : 157):
a) Barang atau jasa yang dikonsumsi bukan merupakan
barang haram.
b) Tidak melakukan konsumsi yang berlebihan di luar ke
41
c) Aktivitas konsumsi yang dilakukan diniatkan untuk
mendapatkan ridha Allah SWT.
5. Perbankan Syariah
a. Pengertian Perbankan Syariah
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis dan
dari banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku.
Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan
sebagainya. Dalam Al-Qur’an, istilah bank tidak disebutkan secara
eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki
unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban
maka semua itu disebut dengan jelas, seperti zakat, sadaqah, ghanimah
(rampasan perang), bai’(jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta)
dan sebagainya, yang memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran
tertentu dengan kegiatan ekonomi (Sudarsono, 2008: 18).
Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam adalah
bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
Al-qur’an dan Hadis (Wibowo, 2005: 33). Sedangkan menurut
Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang dimaksud
42
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri
atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata
cara bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu
dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur
riba, untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi
hasil dan pembiayaan perdagangan atau praktik-praktik uasaha yang
dilakukan di zaman rasulullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah
ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh beliau (Wibowo, 2005: 33).
b. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum
dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI
(accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institution), sebagai berikut;
1) Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi
dana nasabah
2) Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan
43
3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank
syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa
layanan perbankan sebagaimana lazimnya
4) Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada
entitas keuangan syariah, bank Islam juga memiliki
kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola
(menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan)
zakat serta dana-dana sosial lainnya (Sudarsono, 2003: 31).
6. Kerangka Penelitian
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain
serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat
dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut :
H1
H3
H2
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
7. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya
masih harus di uji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh
Tingkat Religiusitas (X1)
Product knowledge (X2)
44
dari tinjauan pustaka (Martono,2011:71). Berdasarkan kerangka pemikiran
teoritis dan hasil penemuan beberapa penelitian, maka hipotesis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengaruh tingkat religiusitas terhadap preferensi menabung di
bank syariah
Penelitian Mursid dan Suhartono (2014) menyimpulkan bahwa
hasil dari penelitiannya menunjukkan faktor teknologi, motif
religiusitas, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
nasabah dalam memilih bank syariah.
Penelitian Abhimantra (2013) menujukkan bahwa variabel
religiusitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
keputusan memilih menabung di bank syariah, dibuktikan dengan
nilai adjusted R Square sebesar 45,5%.
H1 = ada pengaruh positif dan signifikan tingkat religius terhadap
preferensi menabung di bank syariah.
2. Pengaruh product knowledge terhadap preferensi menabung di
bank syariah
Penelitian Kusuma dan Untarini (2014) menghasilkan
pengetahuan produk berpengaruh signifikan dalam pembentukan niat
beli dan sikap terbukti mempengaruhi niat beli secara signifikan.
Selain itu terbukti pula bahwa pengetahuan produk berpengaruh
45
Penelitian Nurtantiono (2013) menyimpulkan bahwa analisis
data dilakukan dengan Regresi dan Uji Interaksi untuk menganalisis
pengaruh variabel moderasi tingkat Produk Knowledge dan Inovasi,
menunjukkan bahwa 1. Sikap, Norma Subyektif dan kontrol perilaku
mempengaruhi niat pelanggan, 2. Sebagian, sikap tidak berpengaruh
secara signifikan niat untuk nasabah bank syariah di Kota Surakarta.
sedangkan variabel Norma subjektif dan Pengendalian Perilaku niat
dianggap mempengaruhi secara signifikan pelanggan, 3. Tingkat
pengetahuan produk dan inovasi tidak memoderasi pengaruh sikap
atas niat sebagai pelanggan.
H2 = ada pengaruh positif dan signifikan product knowlage terhadap
preferensi menabung di bank syariah.
3. Pengaruh tingkat religiusitas dan product knowledge terhadap
preferensi menabung di bank syariah.
Penelitian Asraf (2013) menunjukkan variabel religiusitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan
untuk menyimpan dana pada BMI Cabang Pasaman Barat dan variabel
religiusitas memperkuat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pemilihan nasabah untuk menyimpan dananya. Artinya variabel
religiusitas berperan sebagai variabel moderator bagi pengaruh produk
46
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015) menunjukkan
hasil bahwa religisusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan dan
pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
preferensi menabung.
H3 = ada pengaruh positif dan signifikan tingkat religius dan product
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, karena peneliti
ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya dengan fakta-fakta data yang ditemukan di lapangan. Penelitian
Kuantitatif menurut Sugiyono (2010: 8) adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
penelitian, serta analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini adalah tentang
Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Product knowledge terhadap preferensi
(menabung mahasiswa IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI)
B. Lokasi dan Waktu
Lokasi penelitian adalah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam kampus 1
IAIN Salatiga yang berada di Jl. Tentara Pelajar no. 02 Telp.(0298) 323706,
323433 Fax.323433 Salatiga 50721. Penelitian dilakukan selama bulan
Agustus 2018 hingga selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28) definisi populasi adalah keseluruhan