• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

i

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR

DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh

Mariyun

A21601458

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR

DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun oleh Mariyun

A21601458

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing:

Pembimbing I

(Marsito,S.Kp.,M.Kep,Sp.Kep.Kom)

Pembimbing II

(Tri Sumarsih, S.Kep.Ns, MNS)

Mengetahui

Ketua Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR

DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh:

Mariyun

A21601458

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 24 Maret 2018

Susunan Dewan Penguji:

1. Fajar Agung Nugroho, S.Kep, Ns., MNS (Penguji I) ...

2. Marsito,S.Kp.,M.Kep,Sp.Kep.Kom (Penguji II) ...

3. Tri Sumarsih, S.Kep.Ns, MNS (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, 24 Maret 2018

(5)

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mariyun

Usia : 47 tahun

Alamat : Perumahan Sigaru Permai RT 04/ RW 02, Kembaran

No. HP : 081511216878

Email : mariyunsan@yahoo.com

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul: “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN”

Bebas dari plagiarisme dan bukan hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari diketemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut terdapat indikasi plagiarisme, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan dari siapapun.

Dibuat di Gombong

Pada tanggal 24 Maret 2018 Yang membuat pernyataan

(6)

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mariyun

NIM : A21601458

Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

“FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR

DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 24 Maret 2018

Yang Menyatakan

(7)

vii

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, Maret 2018

Mariyun 1) Marsito 2) Tri Sumarsih 3)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR

DI RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang : Tindakan pembedahan merupakan stressor bagi klien dan mengakibatkan kecemasan. Faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor diantaranya dukungan keluarga, dukungan perawat dan pengetahuan pasien tentang tindakan pembedahan.

Tujuan : Mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 94 pasien bedah mayor yang diambil secara convenience sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner sejumlah 117 item. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif menggunakan uji Kendall's Tau.

Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa mayoritas pasien bedah mayor memiliki pengetahuan kategori sedang (64,9%), menerima dukungan keluarga kategori sedang (73,4%), menerima dukungan perawat kategori sedang (54,3%), dan mengalami kecemasan kategori berat (64,9%). Ada hubungan faktor pengetahuan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor (r= -0,340; p=0.000). Ada hubungan faktor dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor (r= -0,225; p=0.004). Ada hubungan faktor dukungan perawat dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor (r= -0,228; p=0.003).

Rekomendasi: Perawat dapat mengoptimalkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien pre operasi yang mengalami kecemasan dengan memperhatikan aspek psikologi pasien pre operasi.

Kata Kunci : tingkat kecemasan, preoperasi, bedah mayor

1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

(8)

viii

S1 PROGAM OF NURSING DEPT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-Thesis, March 2018

Mariyun 1) Marsito 2) Tri Sumarsih 3)

ABSTRACT

FACTORS ASSOCIATED WITH ANXIETY LEVELS OF PATIENTS PRE MAJOR SURGICAL OPERATION AT THE dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

GENERAL HOSPITALS

Background: Surgery is a stressor for clients and anxiety surgery. Family factors associated with pre-natal clinical crime rates.

Objective: To determine factors related to preoperative level in mayor surgical patients.

Method: This research use correlation method by using cross sectional approach. The sample in this study were 94 mayor surgical patients. The research instrument used a questionnaire of 117 items. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using Kendall's Tau Test.

Results: Announcement of the results of the study that the mayo patient had knowledge of medium category (64.9%), medium category (73.4%), medium category (54.3%), and weight category (64, 9%). There was a correlation with preoperative rates in mayor surgical patients (r = -0.340; p = 0.000). There was a correlation of several factors with preoperative rates in patients with mayor surgery (r = -0.225; p = 0.004). There was association with some patients before preoperative in mayor surgery patients (r = -0,228; p = 0.003).

Recommendations: Nurses may perform the function of providing nursing care to patients prior to surgery.

Keywords: level of anxiety, preoperative, mayor surgery

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alkhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berupa skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Preoperasi Pada Pasien Bedah Mayor

di RSUD dr. Soedirman Kebumen “. Dalam penyusunan Skripsi ini Penulis

mendapat bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hj. Herniyatun, M. Kep, Sp. Mat selaku Ketua STIKES M uhammadiyah Gombong .

2. Isma Yuniar, M. Kep, selaku ketua prodi S1 KeperawatanSTIKes Muhammadiyah Gombong.

3. H. Marsito, S. Kep., M. Kep, Sp. Kom selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

4. Tri Sumarsih, S. Kep. Ns, MNS selaku pembimbing II yang telah memberikan bembingan dan pengarahan

5. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKES Muhammadiyah Gombong

6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukunganya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusun skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.

(10)

x

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

(11)

xi

G. Instrumen Penelitian ... 51

H. Uji Validitas dan Relibilitas Instrumen Penelitian ... 53

I. Teknik Analisis Data ... 54

J. Etika Penelitian ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 45

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 49

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Operasi Bedah Mayor ... 51

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Keluarga ... 51

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Perawat ... 52

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Kecemasan ... 52

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 52

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 52

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Dukungan Perawat pada Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 52

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Preoperasi pada Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 52

Tabel 4.5 Hubungan Faktor Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Preoperasi pada Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 52

Tabel 4.6 Hubungan Faktor Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Preoperasi pada Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen ... 52

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Kuesioner

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah kalimat bijak tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan bukan segalanya, namun tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-apa. Kalimat ini secara eksplisit menunjukkan bahwa kesehatan wajib dimiliki dan diupayakan oleh semua orang, karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kesehatan merupakan faktor penentu kualitas sumber daya manusia dan menjadi salah satu syarat mutlak guna mewujudkan perkembangan jasmani, rohani (mental), dan sosial yang serasi. Kesehatan juga merupakan syarat untuk melakukan segala aktivitas secara optimal, dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap prestasi dan produktivitas dari aktivitas yang dilakukan tersebut (Hawari, 2013).

Salah satu upaya pemerintah untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilakukan melalui pelayanan bedah. Pembedahan merupakan tindakan pengobatan invasif yang dilakukan oleh tim medis untuk mengatasi masalah medis dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan dan diakhiri dengan penjahitan luka (Susilowati, dkk, 2010). Potter dan Perry (2006), mengklasifikasikan tindakan pembedahan menjadi dua, yaitu bedah mayor dan bedah minor. Bedah mayor adalah tehnik bedah yang melibatkan rekonstruksi atau perubahan yang luas pada bagian tubuh dan menimbulkan resiko yang tinggi bagi kesehatan dan biasanya dikerjakan dengan anestesi umum atau general anestesi. Sedangkan bedah minor adalah tehnik bedah yang menggunakan anestesi lokal yang melibatkan perubahan yang kecil pada bagian tubuh, dilakukan untuk memperbaiki deformitas, dan mempunyai resiko yang lebih rendah, bila dibandingkan dengan operasi bedah mayor

Data WHO (World Healt Organisation) tahun 2016 menyebutkan bahwa selama lebih dari satu abad perawatan bedah telah menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun

(16)

2

ada 234 juta operasi utama dilakukan di seluruh dunia, satu untuk setiap 25 orang hidup. Diperkiraan setidaknya 11% dari beban penyakit di dunia berasal dari penyakit atau keadaan yang sebenarnya dapat ditanggulangi melalui pembedahan (Kemenkes RI, 2016).

Pelayanan bedah merupakan pelayanan di rumah sakit yang sering menimbulkan cidera medis dan komplikasi. Data WHO menunjukkan komplikasi utama pembedahan adalah kecacatan dan rawat inap yang berkepanjangan 3-16%, mayoritas terjadi di negara-negara berkembang. Secara global angka kematian kasar berbagai operasi sebesar 0,2-10%. Diperkirakan hingga 50% dari komplikasi dan kematian dapat dicegah di negara berkembang jika standar dasar tertentu perawatan diikuti (Kemenkes RI, 2016). Berkaitan dengan pentingnya masalah pembedahan, maka pada World Health Assembly bulan Mei tahun 2015 Indonesia menyetujui suatu resolusi yang berjudul Strengthening emergency and essential surgical care anaesthesia as a component of universal health coverage, yang pada dasarnya

meminta semua anggota WHO meningkatkan akses dan kualitas pelayanan bedah terutama dalam mengatasi masalah gawat darurat dan esensial. Selain itu resolusi ini mengemukakan tentang pentingnya menguatkan pelayanan bedah di tingkat kabupaten yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan primer dengan tujuan pelayanan paripurna dalam upaya mencapai Universal Health Coverage (Moeloek, 2015).

(17)

3

datang berulang bagi seseorang tertentu. Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besar. Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dan gelisah.

Pasien yang akan dioperasi biasanya menjadi agak gelisah dan takut. Perasaan gelisah dan takut kadang tidak tampak jelas, tetapi kadang-kadang pula kecemasan itu dapat dilihat dalam bentuk lain. Pasien yang takut sering bertanya terus-menerus dan berulang walaupun pertanyaannya telah dijawab. Pasien tidak mau bicara dan memperlihatkan sekitarnya, tetapi malah sebaliknya pasien mengalihkan perhatiannya atau sebaliknya pasien bergerak terus-menerus dan tidak bisa tidur (Oswary, 2012)

Dukungan keluarga sebagai salah satu sumber dukungan bagi anggota keluarga yang sedang sakit. Menurut Friedmen (2008), dukungan yang diberikan keluarga untuk mengurangi kecemasan pasien itu sendiri adalah dukungan informasional, dimana keluarga memberikan nasehat, saran, dukungan jasmani maupun rohani. Dukungan emosional juga diberikan keluarga, yang meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi/sikap, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan, dan didengarkan. Dukungan lainnya adalah dukungan penilaian dan dukungan instrumental. Demikian pula kehidupan dengan pernikaha dan keluarga yang bahagia adalah faktor pendukung yang penting bagi seseorang dalam menghadapi kecemasan. Dukungan sosial positif dari pasangan sangat diperlukan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan serta memperbaiki kesehatan dibanding seseorang yang belum menikah (Susiana, 2007)

(18)

4

menjalani operasi, karena bahwa setiap orang yang sedang mengalami kesulitan atau tekanan sangat membutuhkan dukungan dari orang terdekat untuk memberikan semangat, motivasi, dan perhatian.

Penelitian yang dilakukan oleh Vina Fintiawati (2011) tentang hubungan dukungan perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi, menunjukan hasil bahwa ada hubungan antara dukungan perawat dengan tingkat kecemasan pre operasi. Perawat sebagai profesi yang paling banyak berhubungan dengan pasien diharapkan selalu memberikan dukungan, baik berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental, maupun dukungan informasional.

Selain itu banyak peneliti yang telah mengkaji masalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien preoperasi dengan hasil yang bervariasi. Hasil penelitian Maryanti (2015) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan pasien berhubungan signifikan dengan tingkat kecemasannya sebelum dilakukan operasi dengan nilai p-value = 0,000, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan pasien maka tingkat kecemasannya sebelum dilakukan operasi semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian Sriati (2014) menyebutkan faktor internal umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, jenis pekerjaan serta faktor eksternal lingkungan, dukungan keluarga, dan dukungan sosial mempunyai hubungan signifikan dengan tingkat kecemasan pasien sebelum dilakukan operasi dengan nilai p-value = 0,034 untuk faktor internal dan nilai p-value = 0,030 untuk faktor ekternal. Selanjutnya hasil penelitian Kurniawan (2013) menyebutkan bahwa faktor pendidikan kesehatan pada pasien berhubungan signifikan dengan kecemasannya sebelum dilakukan tindakan operasi dengan nilai p-value = 0,000

(19)

5

kemih, orchidectomi, hydrocelektomi), bedah ortopedi (fraktur orif, k-wire), bedah plastik (luka bakar), bedah anak (hernia, invaginasi, hidrokel). Data dari rekam medik RSUD dr. Soedirman Kebumen tahun 2017 menunjukkan terdapat kasus bedah mayor pada bulan Agustus 2017 sebanyak 142 kasus, September sebanyak 122 kasus dan Oktober sebanyak 126 kasus (RSUD dr. Soedirman Kebumen, (2017).

Hasil observasi dan studi pendahuluan yang penulis lakukan di RSUD dr. Soedirman Kebumen pada 10 pasien yang dirawat dengan rencana tindakan pembedahan mayor, diperoleh hasil 8 orang pasien yang akan menjalani operasi mengungkapkan kecemasannya terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya. Bentuk kecemasan yang mereka tunjukkan seperti pasien mengatakan takut, nyeri, tidak bisa tidur, dan khawatir jika operasi yang telah dilakukan tidak berhasil. Sebagian dari mereka mengalami peningkatan rasa cemas ketika mereka memasuki ruangan penerimaan pasien di ruang Instalasi Bedah (IBS).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pre operasi bedah mayor, dan di harapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan, yang pada giliranya mampu menurunkan tingkat kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi. Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen, dengan faktor-faktor yang diteliti berupa tingkat pengetahuan pasien, dukungan keluarga pasien, dan dukungan perawat .

B. Perumusan Masalah

(20)

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen. 2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

b. Mengetahui dukungan keluarga pada pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

c. mengetahui dukungan perawat pada pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

d. Mengetahui tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

e. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien dengan tingkat

kecemasan pasien pre operasi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. f. Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan

pasien pre operasi di RSUD dr Soedirman Kebumen.

g. Mengetahui hubungan dukungan perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Ilmu Keperawatan,hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan, khususnya kepetrawatan jiwa.

(21)

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi manajemen RSUD dr. Sodirman Kebumen, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan bedah mayor pada pasien preoperasi agar dapat mengurangi tingkat kecemasan mereka.

b. Bagi peneliti dapat memotivasi untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan bedah mayor pada pasien preoperasi agar dapat mengurangi tingkat kecemasan mereka.

c. Bagi peneliti selanjutnya untuk memberikan wawasan dan pengetahuan atau sebagai bahan kajian bagi mahasiswa mengenai faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian Kurniawan (2013) berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pre Operasi terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi

Hernia di RSUD Kudus

Penelitiannya merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan rancangan one group pretest posttest dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling berjumlah 15 orang. Analisa data yang digunakan paired t-test. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh sebagian besar

(22)

8

pendidikan kesehatan pada pasien pre operasi hernia skrotalis yaitu dengan p value = 0,000 < α (0,05).

Penelitian yang penulis lakukan juga menggunakan variabel terikat tingkat kecemasan pada pasien pre operasi, namun dengan variabel bebas yang berbeda, yaitu pengetahuan pasien, dukungan keluarga, dan dukungan perawat. Metode penelitian dan analisis data yang penulis gunakan juga berbeda, metode penelitian yang penulis gunakan korelasi parametris sedangkan analisis datanya menggunakan analisis non-parametris Kendall's Tau.

2. Penelitian Maryanti (2015) berjudul Hubungan Pendidikan dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi Seksio Sesaria (SC) di Ruang Kebidanan

RUmah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2015

Penelitiannya merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampelnya 42 pasien yang diambil dengan total sampling, sedangkan analisis datanya menggunakan Chi Square.

Hasil analisis univariat menunjukkan mayoritas pasien mengalami kecemasan sebelum dilakukan operasi dengan tingkat kecemasan sedang 33,3% dan ringan 38,1%, sedangkan yang tidak mengalami kecemasan hanya 28,6%. Selanjutnya hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pendidikan pasien dengan kecemasan pasien pre operasi seksio sesaria (SC) di Ruang Kebidanan RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2015 (p-value = 0,000).

(23)

9

3. Penelitian Sriati (2014) berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Pre Operasi pada Pasien Sectio Caesarea di Ruang Instalasi

Bedah Sentral RSUD Kanjruhan Kepanjen Kabupaten Malang

Metode penelitiannya deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional dengan sampel 30 pasien dan analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitiannya menunjukkan faktor internal yang diteliti (umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, jenis pekerjaan) mempunyai hubungan signifikan dengan tingkat kecemasan pasien sebelum dilakukan operasi dengan nilai korelasi 0,224. Begitu pula faktor eksternal yang diteliti (lingkungan, dukungan keluarga, dan dukungan sosial) mempunyai hubungan signifikan dengan tingkat kecemasan pasien sebelum dilakukan operasi dengan nilai korelasi 0,278.

(24)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anandya, Dudi dan Heru Suprihhadi. 2005. Riset Pemasaran Prospektif & Terapan. Malang: Bayumedia Publishing.

Anonim. 2012. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius. Arikunto, S, 2012, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

Asmadi. 2012. Kebutuhan dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Aziz, H.A. 2010. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Brunner & Sudarth. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12 Volume I. Jakarta: EGC.

Cahyono, S, 2011, Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktik Kedokteran, Yogyakarta: Kanisius.

Depkes RI. 2010. Pedoman Perawatan Psikiatrik Intervensi Keperawatan. Jakarta: Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI.

Dorland. 2011. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta: EGC.

Ghozali, I. 2011. Analisis Multivariat Aplikasi dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guide and Ag Guide. 2012. Survival Surgery. At: www.iacuc.ufl.edu/.doc. Diakses tanggal 1 Januari 2018

Hawari, D. 2013. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: FKUI.

(25)

2

Kuraesin. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang akan menghadapi operasi di RSUP Fatmawati Tahun 2009. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Kusnanto. 2011. Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesonal. Jakarta: EGC.

Long, B. C. 2010. Perawatan Medikal Bedah: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa Karnaen, R dkk. Bandung: Yayasan IAPK Padjadjaran.

Lukman. 2010. Ansietas Pada Fraktur. At: http://l.blogspot. com. Diakses tanggal 1 Januari 2018

Mulyati, S. 2011. Efektivitas Komnikasi Terapiutik Terhadap Kecemasan Pada Pasien Pra Bedah Mayor di Irna I RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah, S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Niven, N. 2011. Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmojo. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta. _______. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta. Nursalam, 2010, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Oswary. 2011. Bedah dan Perawatannya. Jakarta : Gramedia.

Potter, P. A dan Perry, A. G. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Vol 2. Edisi 4. Alih Bahasa: Yasmin, A. EGC. Jakarta.

Riwidikdo, H., 2011, Statistik Kesehatan, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Rosintan. 2010. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Menghadapi Tindakan

(26)

3

Saryono. 2010. Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Bantul: Nuha Medika. Sunaryo. 2010. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.

Smith, S.E. 2010. Major-Surgery. At: www.wisegeek.com. Diakses tanggal 1 Januari 2018

Stuart & Sundeen. 2010. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Pocket Guide to Psyciatric Nursing). Jakarta: EGC.

Stuart & Laraira. 2011. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sugiyono, 2013, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Suliswati. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Editor Monica Ester. Jakarta: EGC.

Swearingen. 2010. Keperawatan Medical Bedah Ed.2, Jakarta: EGC.

Virginia. 2012. Types of Surgery. At: www.healthsystem.com. Diakses tanggal 1 Januari 2018

(27)

1

(28)

2

CURIKULUM VITAE PENELITI UTAMA

Nama : Mariyun

Usia : 47 tahun

Alamat : Perumahan Sigaru Permai RT 04/ RW 02, Kembaran

No. HP : 081511216878

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Menikah

Pendidikan Formal

 SD Negeri Kedungreja Tahun 1984

 SMP Muhammadiyah Kedungreja Tahun 1990

 SPK Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Tahun 1994

 DIII Keperawatan Poltekes Jakarta III Tahun 2005

Bidang Keahlian

(29)

3

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth………

Di

RSUD dr. Soedirman Kebumen

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Mariyun NIM : A21601458

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Preoperasi Pada Pasien Bedah Mayor

di RSUD dr. Soedirman Kebumen”. Oleh karena itu, berikut ini saya jelaskan

beberapa hal terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan preoperasi pada pasien bedah mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

2. Responden diharapkan berkontribusi mengisi kuesioner yang disediakan. 3. Manfaat penelitian ini yaitu pasien mendapat pelayanan keperawatan bedah

mayor yang maksimal sehingga diharapkan pasien dapat mengurangi tingkat kecemasannya dalam menjalani operasi.

4. Pengisian kuesioner berhubungan tindakan operasi mungkin meningkatkan kecemasan pasien pre operasi namun tindakan operasi yang akan saudara jalani akan dijalankan oleh dokter ahli sehingga diharapkan anda tidak terlalu mencemaskannya.

5. Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian kepada responden.

(30)

4

6. Responden dapat memilih untuk menghentikan atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini kapan pun tanpa ada tekanan.

7. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

8. Peneliti

Nama peneliti Utama : Mariyun

Bidang Keahlian : Perawat Pelaksana

Alamat Peneliti : Perumahan Sigaru Permai RT 04/ RW 02, Kembaran, Kebumen, Hp. 081511216878

Keperluan darurat : 081511216878 (Mariyun)

Atas kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Peneliti

(31)

5

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul

“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Preoperasi Pada

Pasien Bedah Mayor di RSUD dr. Soedirman Kebumen”, yang diteliti oleh :

Nama : Mariyun NIM : A21601458

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Kebumen, …….…………2018

Saksi, Yang Membuat Pernyataan Peneliti Keluarga

(32)

6

Lampiran 3. Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PREOPERASI PADA PASIEN BEDAH MAYOR

DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Nomor Responden: ….

A. Karakteristik Responden

1. Jenis kelamin :  Laki-laki  Perempuan

2. Usia :  < 21 tahun  21 – 40 tahun  > 40 tahun

3. Pendidikan terakhir :  Rendah (SD/SMP  Menengah (SMA)

 Tinggi (Perguruan Tinggi)

(33)

7

B. Tingkat Pengetahuan Responden tentang Operasi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda “” pada pilihan jawaban yang dianggap benar!

Indikator No. Pernyataan Jawaban Score

Benar Salah Jenis

Operasi

1. Operasi yang Anda jalani termasuk operasi besar (bedah mayor) 2. Pembedahan yang harus segera

dilakukan untuk menyelamatkan jiwa seseorang disebut pembedahan kategori darurat.

3. Pembedahan yang Anda jalani termasuk pembedahan kategori darurat

Faktor Resiko Operasi

4. Pasien bedah dengan usia sangat muda atau lanjut usia mempunyai resiko tinggi terjadinya komplikasi dan kematian.

5. Pasien terlalu gemuk lebih mudah terjangkit luka sesudah operasi dibandingkan pasien degan berat badan normal.

6. Kondisi batuk tidak disarankan ketika operasi karena dapat meningkatkan tekanan, merusak jaringan, dan melepas jahitan..

Persiapan Sebelum

7. Sebelum operasi dilakukan, Anda tidak diperbolehkan makan kira-kira 8 jam. Operasi 8. Sebelum operasi dilakukan, Anda tidak

boleh minum kira-kira 4 jam. 9. Bagian kulit yang terdapat rambut

sebetulnya boleh tidak dicukur apabila akan dioperasi.

(34)

8

C. Dukungan Keluarga

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda “” pada pilihan jawaban yang dianggap tepat!

Indikator No. Pernyataan Jawaban Score

Ya Tidak Dukungan

Informasional

1. Keluarga memberitahukan bahwa penyakit Anda sembuh bila menjalani operasi.

2. Keluarga mengatakan bahwa Anda harus menjalani operasi agar penyakit Anda dapat sembuh.

3. Keluarga menunjukkan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk melakukan operasi.

Dukungan Penilaian/ Penghargaan

4. Keluarga selalu memberikan sugesti positif kepada Anda agar Anda patuh menjalani operasi.

5. Keluarga tidak mengucilkan Anda dalam pergaulan di keluarga. 6. Keluarga melibatkan Anda dalam

mengambil keputusan untuk pengobatan maupun operasi. 7. Keluarga peduli terhadap rasa takut

Anda pada yang akan menjalani operasi.

8. Keluarga mendengarkan keluh kesah Anda ketika akan menghadapi operasi. Dukungan

Instrumental

9. Keluarga menemani Anda ketika di rumah sakit.

10. Keluarga selalu memperhatikan pola makan Anda selama di rumah sakit. 11. Keluarga memenuhi segala keperluan

Anda selama di rumah sakit. Dukungan

Emosional

12. Keluarga memberikan rasa cinta, empati, dan perhatian yang tulus kepada Anda selama sakit.

13. Keluarga selalu mendengarkan segala keluhan Anda dan berusaha

memberikan solusinya.

14. Keluarga memotivasi Anda untuk sembuh.

(35)

9

D. Dukungan Perawat

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda “” pada pilihan jawaban yang dianggap tepat!

Indikator No. Pernyataan Jawaban Score

Ya Tidak Dukungan

Informasional

1. Perawat selalu memberikan petunjuk kesehatan kepada Anda tentang penyakit yang Anda derita.

2. Informasi kesehatan yang perawat sampaikan mudah dipahami oleh Anda. 3. Perawat memberikan petunjuk tentang

berbagai hal berkaitan dengan tindakan operasi pada diri Anda.

4. Perawat selalu mengingatkan Anda untuk mematuhi petunjuk-petunjuk kesehatan yang disampaikan.

Dukungan Penilaian/ Penghargaan

5. Perawat tidak segan-segan memuji Anda apabila Anda mematuhi petunjuk

kesehatan yang disampaikan. 6. Perawat tidak bosan-bosannya

memberikan dorongan kepada Anda agar senantiasa mematuhi petunjuk profesional kesehatan.

7. Perawat selalu memberikan sugesti positif kepada Anda agar Anda patuh menjalani operasi.

8. Perawat peduli terhadap rasa takut Anda pada yang akan menjalani operasi.

9. Perawat mendengarkan keluh kesah Anda ketika akan menghadapi operasi.

Dukungan Instrumental

10. Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada Anda dengan teliti.

11. Perawat selalu berusaha memenuhi kebutuhan Anda agar cepat sembuh.. 12. Perawat selalu memperhatikan pola makan

Anda selama di rumah sakit. Dukungan

Emosional

13. Perawat bersikap simpatik dalam melayani pasien.

14. Perawat selalu mendengarkan segala keluhan pasien dengan penuh perhatian dan berusaha memberikan solusinya. 15. Perawat memotivasi Anda untuk cepat

(36)

10

E. Ceklis Tingkat Kecemasan Pasien

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dijawab dengan memberikan tanda “” pada pilihan jawaban yang dianggap tepat (Ya/Tidak).

Indikator No. Gejala Jawaban Score

Kecemasan Ya Tidak

Perasaan cemas 1. Cemas (ansietas) 2. Firasat buruk

3. Takut terhadap pikiran sendiri 4. Mudah tersinggung

Ketegangan 5. Merasa tegang 6. Lesu

7. Tidak dapat beristirahat tenang 8. Mudah terkejut

9. Mudah menangis 10. Gemetar

11. Gelisah

Ketakutan 12. Takut nyeri setelah pembedahan 13. Takut terjadi perubahan fisik 14. Takut menghadapi ruang operasi 15. Takut melihat peralatan pembedahan 16. Takut operasi gagal

17. Takut meninggal saat operasi Gangguan tidur 18. Susah tidur

19. Terbangun pada malam hari 20. Tidur tidak nyenyak

21. Bangun dengan lesu

22. Mimpi buruk atau menakutkan Gangguan 23. Sulit konsentrasi

kecerdasan 24. Daya ingat menurun 25. Daya ingat buruk Perasaan depresi 26. Hilangnya minat

(murung 27. Berkurangnya kesenangan pada hobi 28. Sedih

29. Sering bangun dini hari 30. Perasaan berubah-ubah Gejala somatik/ 31. Sakit dan nyeri di otot-otot fisik (otot) 32. Badan kaku

33. Kedutan otot 34. Gigi gemeretuk 35. Suara tidak stabil

Gejala somatik/ 36. Telinga kadang-kadang berdeering fisik (sensorik) 37. Penglihatan kadang-kadang kabur

38. Muka merah atau pucat 39. Merasa lemas

(37)

11

Indikator No. Gejala Jawaban Score

Kecemasan Ya Tidak

Gejala 41. Denyut jantung tambah cepat kardiovaskular 42. Berdebar-debar

(jantung dan 43. Nyeri di dada

pembuluh darah) 44. Denyut nadi mengeras

45. Lesu/lemas seperti mau pingsan Gejala respiratori 46. Merasa tertekan di dada

(pernafasan) 47. Merasa tercekik 48. Sering menarik nafas 49. Nafas pendek/sesak Gejala gastro- 50. Sulit menelan intestinal 51. Perut melilit

(pencernaan) 52. Gangguan pencernaan

53. Nyeri sebelum dan sesudah makan 54. Perasaan terbakar di perut

55. Merasa perut kembung 56. Mual atau muntah 57. Buang air besar lembek

58. Sukar buang air besar (konstipasi) 59. Berat badan menurun

Gejala urogenital 60. Sering BAK

(perkemhan dan 61. Tidak dapat menahan air seni genital) 62. Ereksi melemah

Gejala autonom 63. Mulut kering 64. Muka merah 65. Mudah berkeringat 66. Kepala sering pusing 67. Kepala sering terasa berat 68. Kepala terasa sakit

69. Bulu sering berdiri Tingkah laku 70. Gelisah

ketika 71. Tidak tenang berkomuniksi 72. Jari gemetar

73. Mengerutkan kening 74. Muka tegang

75. Otot tegang 76. Nafas pendek 77. Muka merah

(38)
(39)

13

Crosstabs

Pengetahuan * Kecemasan Crosstabulati on

0 3 9 12

Dukungan Keluarga * Kecemasan Crosstabulation

6 15 48 69

Dukungan Perawat * Kecemasan Crosstabulation

(40)

14

N Minimum Maximum Mean St d. Dev iation

Correlati ons

Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). **.

Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el (2-tailed). **.

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD dan/atau fungsi akuntansi pada SKPKD untuk memposting

Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang paling disukai2. Bercerita pendek yang berisi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di MA Bahrul Ulum Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus sudah melaksanakan indikator

Delapan risiko ekstrim yang mendapat respon risiko dari pakar, yaitu: kesulitan dalam pembebasan lahan pemerintah atau pun masyarakat, hujan yang berkepanjangan, terdapat

Eternal Asia Indonesia.Mudah-mudahan dengan dibuatnya sistem ini dapat berguna dan dapat membantu PT.Eternal Asia Indonesia dalam menjalankan bisnisnya Kesimpulan yang diperoleh

Lingkungan – contoh : perubahan yang tidak dapat diperkirakan pada rangkaian tegangan, temperatur atau getaran mekanis dari sebuah peralatan Kesalahan acak berbeda dengan

Select object to offset or &lt;exit&gt;:Pilih garis atas dari kotak sebelah bawah Specify point on side to offset: Klik bagian atas dari garis kotak sebelah atas Maka akan