• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KOPERASI DAN

PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 9 September 1994 Nomor : 269/M/IX/1994

lampiran : 7 (tujuh) lampiran.

Perihal : Petunjuk pelaksanaan pemerintah

Kepada Yth :

1. Sdr. Kepala Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Propinsi/D.l. 2. Sdr. Kepala Kantor Departemen Koperasi dan PPK Kabupaten / Kodya di

Seluruh Indonesia.

Surat Edaran

Sehubungan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 Tentang Pembubaran Koperasi oleh pemerintah, maka ketentuan mengenai pembubaran Koperasi yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 perlu disesuaikan. Penyesuaian tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan keseragaman, ketertiban dan kepastian hukum dalam pelaksanaan pembubaran koperasi.

Untuk maksud tersebut perlu dikeluarkan petunjuk pelaksanaan sebagai berikut

(2)

I. DASAR DAN WEWENANG PEMBUBARAN

1. Berdasarkan Pasal 46 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pembubaran koperasi dapat dilakukan dengan :

a. Keputusan Rapat Anggota; atau b. Keputusan Pemerintah.

2. Sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah, maka pembubaran koperasi yang dilakukan berdasarkan Keputusan Pemerintah diserahkan kewenangannya kepada Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

3. Dalam melaksanakan wewenang untuk membubarkan koperasi tersebut Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dapat menunjuk Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI untuk dan atas nama Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil membubarkan Koperasi.

4. Kepala Kantor Wilayah Dcpartemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/Dl dapat ditunjuk untuk melaksanakan pembubaran Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder yang berskala daerah. Sedangkan untuk Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder yang berskala nasional. yaitu Koperasi yang ruang lingkup keanggotaan dan pelayanannya meliputi lebih dan satu wilayah Propinsi/DI. pembubarannya dilaksanakan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

(3)

II. ALASAN PEMBUBARAN

1. Pada umumnya pembubaran Koperasi dilakukan berdasarkan alasan-alasan tertentu yang mengakibatkan kegiatan Koperasi tersebut menghambat dan rnembahayakan sistem perkoperasian yang sehat. Oleh karena itu pembubaran Koperasi tidak boleh dilakukan atas dasar kemauan subjektif, akan tetapi harus dilakukan secara objektif, setelah dilakukan upaya pembinaan tetapi tidak mencapai hasil.

2. Alasan Pembubaran adalah

a. Koperasi tidak memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, antara lain mengenai landasan dan azas Koperasi (Pasal 2).,tujuan Koperasi (Pasal 3), prinsip Koperasi (Pasal 5), keanggotaan Koperasi (Pasal 17, 18 dan 19) dan sebagainya, termasuk apabila Koperasi tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasarnya; atau

b. Apabila kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan yang dinyatakan berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang pasti. Pernyataan Keputusan pengadilan dalam hal ini penting karena ukuran bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan tidak dapat dibuat semaunya atau berdasarkan kepentingan pihak tertentu; atau

c. Apabila Koperasi dinyatakan pailit berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah menipunyai kekuatan hukum yang pasti. Hal itu sesuai dengan peraturan kepailitan yang menyatakan bahwa pernyataan pailit ditetapkan berdasarkan keputusan pengadilan, jadi bukan dinyatakan oleh Koperasi yang bersangkutan atau oleh Pejabat Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil; atau

(4)

d. Apabila Koperasi tidak melakukan kegiatan usahanya secara nyata selama 2 (dua) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal pengesahan akta pendirian Koperasi. Hal ini merupakan alasan yang mendasar, oleh karena apabila sejak didirikan ternyata belum melaksanakan kegiatan apapun, maka berarti Koperasi tersebut sebenarnya tidak bermanfaat bagi anggotanya.

III. PELAKSANAAN PEMBUBARAN

1. Penelitian Oleh Pejabat.

a. Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kab/Kodya atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Prop/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil terlebih dahulu melakukan penelitian secara seksama terhadap Koperasi yang diduga melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud pada angka II tersebut di atas.

b. Penelitian tensebut penting dilakukan untuk menghindari adanya maksud pembubaran yang didasarkan pada kemauan atau ke-pentingan yang bersifat subyektif.

2. Rencana Pembubaran Koperasi.

a. Apabila hasil penelitian menunjukan bahwa Koperasi yang bersangkutan ternyata memenuhi salah satu atau beberapa alasan pembubaran sebagaimana dimaksud angka II tersebut, maka Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten/Kodya atau Kepala kantor Wiiayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menyampaikan Rencana

(5)

pembubaran secara tertulis dengan surat tercatat kepada Pengurus Koperasi. Bentuk surat pemberitahuan Rencana Pembubaran sebagaimana lampiran I.

b Dalam hal alamat pengurus Koperasi tidak diketahui, maka Surat Pemberitahuan Rencana Pembubaran Koperasi tersebut disampaiokan kepada anggota yang masih ada.

c. dalam hal alamat anggota Koperasi tidak diketahui, rencana pembubaran Koperasi tersebut diumumkan dengan cara me-nempelkan Surat Pemberitahuan Rencana Pembubaran Koperasi pada papan pengumuman yang terletak di Kantor Kecamatan dan atau Kantor Kelurahan tempat kedudukan koperasi.

3. Pengajuan Keberatan. Pembubaran.

a. Pengurus atau Anggota Koperasi yang menerima pemberitahuan rencana pembubaran tersebut dapat mengajukan pernyataan keberatan secara tertulis dengan surat tercatat beserta alasan-alasannya kepada Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten/Kodya atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

b. Surat pernyataan keberatan tersebut harus disampaikan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Rencana Pembubaran oleh Pengurus atau Anggota Koperasi, atau sejak pemberitahuan Rencana Pembubaran pada papan pengumuman sebagaimana dimaksud angka III nomor 2.

(6)

c. Dalam hal pernyataan keberatan tersebut diajukan oleh anggota Koperasi, maka anggota tersebut terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari anggota lain untuk bertindak atas nama Koperasi dalam mengajukan pernyataan keberatan dimaksud.

d. Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten/Kodya atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/Dl atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil memberikan Surat Tanda Penerimaan atas pernyataan keberatan dimaksud. Bentuk Surat Tanda Penerimaan seba-gaimana lampiran II.

e. dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya pengajuan keberatan tersebut, Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecii Kabupaten/Kodya atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil harus membuat keputusan dengan mengeluarkan surat yang menyatakan menerima atau menolak keberatan tersebut.

4. Keputusan Pembubaran.

a. Dalam hal pernyataan keberatan tersebut diterima maka Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten/Kodya atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menetapkan keputusan dengan mengeluarkan surat yang menyatakan menerima keberatan tersebut. Atas dasar surat tersebut, kemudian dikeluarkan Surat Pembatalan

(7)

Rencana Pembubaran Koperasi dan menyampaikan secara tertulis de-ngan surat tercatat kepada Pengurus atau Anggota Koperasi atau sejak waktu paling lama I (satu) bulan terhitung sejak tanggal keputusan untuk menerima keberatan ditetapkan. Bentuk Surat pembatalan Rencana Pembubaran Koperasi sebagaimana lampiran III.

b. Dalam hal keberatan tersebut ditolak maka Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten/Kodya atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menetapkan keputusan dengan mengeluarkan surat yang menyatakan menolak keberatan tersebut. Atas dasar surat tersebut, Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi Dan Pembina Pengusaha Kecil mengeluarkan Surat Keputusan Pembubaran Koperasi berikut alasan penolakannya dalam jangka waktu paling lama I (satu) bulan terhitung sejak tanggal keputusan untuk menolak Keberatan ditetapkan. Bentuk Surat Keputusan Pembubaran Koperasi sebagaimana lampiran IV.

c. Dalam Surat Keputusan Pembubaran Koperasi tersebut dicantumkan nama dan alamat anggota Tim Penyelesai Pembubaran.

Tembusan Surat Keputusan Pembubaran Koperasi yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI disampaikan kepada Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

(8)

d. Keputusan pembubaran koperasi tersebut huruf b disampaikan secara tertulis dengan surat tercatat kepada Pengurus atau Anggota Koperasi dalam jangka waktu paling lama 14 (empat betas) hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Pembubaran Koperasi.

e. Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI sebagaimana dimaksud huruf a dan b merupakan keputusan akhir dan tidak dapat dilakukan upaya banding oleh Koperasi yang bersangkutan.

f. Dalam hal Pengurus atau Anggota Koperasi tidak diketahui alamatnya, maka Kepala Kantor/Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil mengumumkan pembubaran Koperasi tersebut pada papan pengumuman yang terletak pada Kantor Kecamatan dan atau Kantor Kelurahan tempat kedudukan Koperasi, dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud huruf d.

g. Dalam hal tidak ada pernyataan keberatan yang diajukan oieh Koperasi yang bersangkutan, maka Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil wajib mengeluarkan Surat Keputusan Pembubaran Koperasi dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Rencana Pembubaran sebagaimana dimaksud angka III nomor 2 huruf a, b, dan c.

h. Dalam hal Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha

(9)

Kecil Propinsi/DI tidak mengeluarkan Keputusan Pembubaran Koperasi sebagaimana dimaksud dalam angka 4 huruf b atau tidak menyampaikan Surat Pembatalan Rencana Pembubaran Koperasi dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam angka 4 huruf a, maka rencana pem-bubaran Koperasi tersebut dinyatakan batal.

5. Pemberitahuan Pembubaran Koperasi Kepada Kreditor.

a. Keputusan Pembubaran Koperasi tersebut diberitahukan oleh Tim Penyelesai kepada semua kreditor dengan surat tercatat dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Keputusan Pembubaran Koperasi. Bentuk Surat Pemberitahuan Pembubaran oleh Tim Penyelesai sebagaimana Lampiran V.

b. Dalam hal alamat kreditor tidak diketahui, maka pembubaran Keperasi diumumkan secara luas dengan menempelkan Keputusan Pembubaran Koperasi pada papan pengumuman yang terletak pada Kantor Kecamatan dan atau Kantor Kelurahan tempat kedudukan Koperasi dengan memperhatikan jangka waktu sebagaimana dimaksud huruf a.

c. Pengumuman pembubaran Koperasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b dilakukan selama proses pembubaran berlangsung.

d. Untuk melindungi kepentingan pihak kreditor. maka selama pemberitahuan pembubaran Koperasi belum diterima oleh kreditor, pembubaran Koperasi tersebut belum berlaku baginya.

e. Pemberitahuan pembubaran Koperasi kepada kreditor tersebut menyebutkan nama dan alamat Tim Penyelesai, serta ketentuan bahwa

(10)

semua kreditor dapat mengajukan tagihan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sesudah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Pembubaran.

lV. PENYELESAIAN PEMBUBARAN

1. Penyelesaian pembubaran dilakukan oleh Tim Penyelesai yang anggotanya ditunjuk oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI dan nama Anggota Tim Penyelesai tersebut dicantumkan dalam Surat Keputusan Pembubaran Koperasi. Di samping itu, jangka waktu pelaksanaan tugas Tim Penyelesai juga dicantumkan dalam Surat Keputusan Pembubaran Koperasi, dengan ketentuan tidak lebih lama dan 2 tahun terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Pembubaran Koperasi dikeluarkan.

2. Tim Penyelesai tersebut terdiri dan satu atau lebih pejabat Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil pusat atau daerah dan satu atau lebih anggota Koperasi yang tidak pernah menjadi Pengurus Koperasi, serta apabila dipandang perlu dan instansi pemerintah terkait lainnya

3. Selama dalam proses penyelesaian, koperasi tersebut masih tetap ada dengan sebutan “Koperasi Dalam Penyelesaian”, termasuk hak dan kewajibannya untuk menyelesaikan seluruh urusannya.

4. a. Tim Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban sebagai berikut :

1) melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian;

(11)

2) mengumpulkan segala ketenangan yang diperlukan;

3) memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota terutama yang diperlukan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;

4) memperoleh, memeriksa dan menggunakan segala catatan dan arsip koperasi;

5) menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembagian yang didahulukan dan pembayaran hutang lainnya;

6) menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk rnenyelesaikan sisa kewajiban koperasi;

7) membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota; 8) membuat berita acara penyelesaian.

b. Tim Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban hanya terbatas pada ketentuan tersebut huruf a dan tidak boleh melimpahkan kepada orang lain.

c. Dalam melaksanakan hak, wewenang dan kewajibannya Tim Penyelesai wajib bertindak secara jujur, teliti, objektif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Tim Penyelesai melaksanakan tugasnya dengan surat tugas yang dikeluarkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor/Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI. Surat Tugas tersebut berisi hak, kewajiban dan wewenang serta jangka waktu sebagaimana tersebut huruf a.

(12)

5. Dalam melaksanakan tugasnya Tim Penyelesai bertanggung jawab kepada Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/Dl.

6. a. Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil menetapkan upah anggota Tim Penyelesai yang besamya atau jumlahnya didasarkan pada kondisi Koperasi yang bersangkutan atau tingkat kesulitan pelaksanaan penyelesaian pembubaran atau sesuai kebutuhan yang wajar.

b. Seluruh biaya atau pengeluaran yang secara wajar diperlukan oleh Tim Penyelesai dalam melaksanakan pembubaran menjadi beban anggaran Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

c. Dalam hal terdapat sisa hasil penyelesaian, Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI dapat membebankan upah Anggota Tim PenyeIesai sebagaimana dimaksud huruf a kepada Koperasi yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi sebesar 50% dan besar upah Tim Penyelesai.

Namun demikian, besamya upah Tim Penyelesai yang dibebankan kepada Koperasi tersebut juga terbalas, yaitu paling tinggi sebesar 5% dan jumlah keseluruhan sisa hasil penyelesaian.

7. a. Setelah melaksanakan penyelesaian tahun jangka waktu yang telah ditetapkan, Tim Penyelesai membuat Berita Acara dan disampaikan kepada Menteri Koperasi dan Pembinaan. Pengusaha Kecil atau Kepala

(13)

Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha kecil bentuk berita Acara tersebut sebagaimana lampiran VII.

b. Apabila Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI Menerima dan menyetujui isi Berita Acara dimaksud maka berakhirlah tugas tim Penyelesai. Selanjutnya melalui tanggung jawab pelaksanaan penyelesaian pembubaran Koperasi menjadi tangungjawab Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha kecil dan Kepala Kantor Departemen Koperasi dan pembinaan pengusaha kecil Propinsi/DI

c. Dalam hal isi Berita Acara tersebut tidak disetujui maka Tim Penyelesai harus memperbaiki Berita Acara tersebut dengan atau tanpa memperpanjang waktu tugas Tim Penyelesai.

V. PENGUMUMAN PEMBUBARAN KOPERASI

1. Setiap Surat Keputusan Pembubaran Koperasi yang dikeluarkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

2. Pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia memuat nama. alamat, nomor dan tanggal Pengesahan Akte Pendirian serta nomor dan tanggal Surat Keputusan Pembubaran Koperasi yang bersangkutan.

3. Sejak tanggal pengumurnan Pembubaran Koperasi dalam Berita Negara RI maka status Badan Hukum Koperasi hapus.

(14)

4. Biaya untuk pengumumnan dalam Berita Negara RI dibebankan kepada Anggaran Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

VI. LAIN-LAIN

Pelaksanaan pembubaran Koperasi berdasarkan Keputusan Rapat Anggota harus dituangkan dalam Anggaran Dasar masing-masing Koperasi.

Proses dan prosedur pembubaran tersebut dapat ditaksanakan sebagai berikut a. Koperasi yang hendak membubarkan diri wajib mengadakan Rapat Anggota

Pembubaran. berdasarkan ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar Koperasi yang bersangkutan. Rapat Anggota Pernbubaran Koperasi memutuskan pembubaran Koperasi sekaligus menunjuk dan memberi kuasa kepada beberapa Anggota dan Pengurus untuk melaksanakan penyelesaian pembubaran Koperasi sebagai Tim Penyelesai.

b. Pengurus Koperasi yang hendak membubarkan diri harus terlebih dahulu menyampaikan surat pemberitahuan pembubaran koperasi kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/DI atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan seluruh kreditor, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak tanggal Keputusan Rapat Anggota pembubaran Koperasi ditetapkan.

c. Penyampaian pemberitahuan Keputusan Pembubaran tersebut dilakukan secara tertulis dengari surat tercatat dalam rangkap 2 (dua) dengan melampirkan

(15)

2. Daftar hadir yang ditanda-tangani oleh para anggota koperasi yang menghadiri Rapat anggota Pembubaran Koperasi, yang telah diteliti kebenarannya berdasarkan Buku Daftar Anggota.

3. Berita Acara Penyelesaian Pembubaran Koperasi.

4. Asli Anggaran Dasar/Anggaran RumahTangga Koperasi yang bersangkutan.

d. Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi/Dl atau Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil mengumumkan pembubanan Koperasi tersebut dalam Berita Negara Republik Indonesia. Biaya Pengumuman pembubaran koperasi dibebankan kepada Anggaran Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

Demikian Petunjuk pelaksanaan ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

MENTERI KOPERASI DAN

PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL, ttd

(16)

Lampiran : 1 KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN

PENGUSAHA KECIL/KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/ MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

Nomor : ...199.... Lampiran :

Kepada Yth.

Sdr.Pengurus Koperasi Perihal : Pemberitahuan rencana ... pembubaran koperasi. di -

...

Dengan ini, diberitahukan bahwa berdasarkan hasil penelitian terhadap Koperasi...Pengesahan Akta pendirian/Badan Hukum Nomor...tanggal Koperasi Saudara akan kami bubarkan atas dasar ketentuan Pasal 46 Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, dengan alasan sebagai berikut ...

Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 47 ayat (3) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi Saudara dapat mengajukan keberatan atas rencana pembubaran tersebut secara tertulis melalui surat tercatat kepada Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil/ Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil/Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan surat ini.

KEPALA KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN

PENGUSAHA KECIL.

MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

...

NIP. ... Tembusan Kepada Yth.

1 . Menkop dan PPK

2. Kakanwildepkop dan PPK Propinsi/DI 3. Arsip

(17)

Larnpiran II KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN

PENGUSAHA KECIL KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/ MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

Nomor : ...199 ... Lampiran :

Kepada Yth.

Perihal : Tanda pcnerimaan atas Sdr.Pengurus Koperasi pernyataan keberatan. ...

di -

...

Dengan ini diberitahukan bahwa Surat Saudara Nomor... perihal... telah kami terima pada tanggal...

Sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (4) Undang-undang Nomor 25 tahun 1992, tentang Perkoperasian, maka keputusan tentang diterima atau ditolaknya keberatan tersebut akan kami sampaikan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal surat ini.

*) KEPALA KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/KEPALA KANTOR WILAYALI DEPARTEMEN

KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

...

NIP,... Tembusan Kepada Yth.

1. Menkop dan PPK

2. Kakanwil depkop dan PPK Propinsi/Dl... 3. Arsip

(18)

Lampiran III

KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/ MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

...19...

Nomor :

Lampinan : Kepada Yth.

Perihal : Pembatalan rencana Sdr. Pengurus Koperasi pembubaran. ...

di

...

Sesuai Surat Saudara Nomor... , tanggal...tentang pernyataan keberatan pembubaran, maka setelab kami teliti, dengan ini kami sampaikan bahwa keberatan Saudara dapat diterima. Atas dasar hal tersebut Rencana Pembubaran Koperasi... Pengesahan Akta Pendirian Badan Hukum Nomor... alamat ... dinyatakan dibatalkan.

*) KEPALA KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL /

KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

... NIP. ...

Tembusan Kepada Yth. 1. Menkop dan PPK

2. Kakanwil depkop dan PPK Prop/DI 3. Arsip

(19)

Lampiran IV

DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL R.I KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KOPERASI DAN

PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL PROPINSI ID.I

KEPUTUSAN MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR /PB/KDP../Bln/Th. TENTANG

PEMBUBARAN KOPERASI

MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA.

Membaca : 1. Surat Kepala Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten/Kotamadya ... Nomor...tanggal... perihal

2. Surat Pemberitahuan Penolakan.

Menimbang : a. bahwa dari hasil penelitian terhadap Koperasi Pengesahan Akta Pendirian Badan Hukum Nomor tanggal...berkedudukan di Kabupaten/ Kotamadya, Propinsi...ternyata tidak lagi memenuhi ketentuan Undang-undang Nomon 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

b. bahwa berdasarkan huruf a tersebut, maka perlu dikeluarkan Surat Keputusan Pembubaran.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkope-rasian.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh pemerintah.

3. Surat Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Peng-usaha Kecil Nomor 1554/KEP/M/X!l993 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

(20)

MEMUTUSKAN Mentapkan :

PERTAMA : membubarkan Koperasi...Pengesahan Akta Pendirian/Badan Hukum Nomor...

KEDUA : Menunjuk sebagai Tim Penyelesai.

1. Nama... Pekerjaan... Alamat. 2. Nama... Pekerjaan... Alamat. 3. Nama... Pekerjaan... Alamat. 4. Nama... Pekerjaan... Alamat.

Untuk rnelaksanakan tugas penyelesaian Pembubaran koperasi dalam jangka waktu paling lama...bulan. Agar setiap orang mengetahuinya, mengumumkan pembubaran koperasi lersebut dalam Berita Negara Republik Indonesia.

TIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI: PADA TANGGAL:

A N. MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL KEPALA KANTOR WILAYAH

DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL PROPINSI/D.I...

(...) NIP……... Tembusan Yth:

1. Menteri Koperasi dan Pembinaan

Pengusaha Kecil, cq SekretarisJenderal Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.

2. Direktur Jenderal Pembinaan Koperasi 3. Gubernur Kepala Daerah Tk.l 4. Bupati, Walikota Kepala Daerah Tk. II

5. Kepaba Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kab./Kodya

(21)

Lampiran : V KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN

PENGUSAHA KECIL KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/ MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

PEMBERITAHUAN PEMBUBARAN KEPADA KREDITUR Nomor : ...199 ... Lampiran :

n Perihal : pemberitahuan Kepada Yth. pembubaran koperasi

Sdr...(kreditor) di -

...

Berdasarkan Surat Keputusan Pembubaran Koperasi Nomor..., tanggal..., maka dengan ini kami memberitahukan kepada Saudara bahwa Pembubaran Koperasi akan dilaksanakan oleh Tim Penyelesai yang anggotanya terdiri dari:

1. ...alamat ... 2. ... alamat ... 3. ... alamat ...

Sesuai ketentuan Pasal 50 Undang-undang Nomor 25 tahun I992 tentang Perkoperasian dan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah, Saudara dapat mengajukan tagihan kepada kaini dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sesudah tanggal diterimanya surat Ini.

TIM PENYELESAI PEMBUBARAN KOPERASI

... NIP. ... Tembusan Kepada Yth.

1. ... 2. ... 3. ...

(22)

Lampiran : VI

KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/ MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL

SURAT TUGAS NOMOR :

Berdasarkan Surat Keputusan Pembubaran Koperasi Nomor... tanggal... mernberi tugas kepada Tim Penyelesai

a. Nama...tanggal...( Ketua ) b. Nama...tanggal... (Sekretaris) c. Nama...tangga... (Anggota) d. Nama...tanggal... (Anggota)

1. Untuk metaksanakan Penyelesaian Pembubaran Koperasi dengan hak, wewenang dan kewajiban sebagai berikut:

2. Membuat Berita Acara Penyelesaian Pembubaran Koperasi.

3. Menyampaikan Berita Acara tersebut dalam jangka waktu paling lama butän.

...Tgl ...199...

*) KEPALA KANTOR DEPARTEMEN KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL/KEPALA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL MENTERI KOPERASI DAN PEMBINAAN PENGUSAHA KECIL REPUBLIK INDONESIA

……… NIP... )* Pilih salah satu.

(23)

Lampiran: VI BERITA ACARA PENYELESAIAN PEMBUBARAN KOPERASI

Pada hari ini ..., tanggal ..., tahun ... kami Tim Penyelesai

1.Nama...(Ketua) 2.Nama...(Sekretaris) 3.Nama...(Anggota)

telah melaksanakan penyelesaian pembubaran Koperasi...SK/BH/ AP Nomor..., tanggal...yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor..., tanggal ... sebagai berikut

1. Menyelenggarakan rapat-rapat dengan hasil sebagai berikut 2. Menyelenggarakan inventarisasi dengan hasil sebagai berikut 3. Mengadakan penelitian utang piutang dengan hasil

4. Melaksanakan tagihan kepada dengan hasil. 5. Membagi harta sisa penyelesaian pembubaran.

6. Dst.

Demikian Berita Acara Penyelesaian Pembubaran Koperasi dibuat dengan sesungguhnya. ...,199... Tim Penyelesai 1. ... (Ketua) 2. ... (Sekretaris) 3. ... (Anggota)

Referensi

Dokumen terkait

” ilmu nahwu ialah kaidah-kaidah untuk mengetahui bentuk akhir kata dalam bahasa Arab, setelah satu bagian tersusun dalam tarkib dengan susunan yang lainnya, dari i’ rāb dan bina'

Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN KERJA KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI

Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa taman bacaan adalah unit usaha yang paling banyak memberikan keuntungan, yaitu sebesar 45%.. Café ada di posisi kedua dengan

1) Hasil pengkajian pasien didapatkan adanya sesak napas, sekret, suara tambahan, otot bantu napas. 2) Penulis menegakkan diagnosa gangguan bersihan jalan napas

Penelitian yang berjudul “analisis kebijakan pengelolaan akses sumberdaya alam oleh masyarakat Kaili di Taman Hutan Raya (TAHURA) Sulawesi Tengah”, merupakan refleksi atas

Ganti rugi perdata dalam hukum islam lebih menitikberatkan tanggung jawab para pihak dalam melaksanakan suatu akad perikatan. Apabila salah satu pihak tidak melaksankan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah, yaitu pihak pengguna jasa (pemerintah)

[r]