• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 228

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

Noviasnita Capritasari1, Unung Verawardina2, Ratih Widya Nurcahyo3

1Jl. Mayjen Sutoyo No. 16 A Yogyakarta

1,2Program Studi PTIK, Fakultas PMIPATEK, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 88 Pontianak 1e-mail:Noviasnita_c@yahoo.com

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) motivasi belajar; (2) kemandirian belajar; (3) fasilitas belajar; (4) motivasi, kemandirian, dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Jenis penelitian adalah expost-facto. Populasi penelitian adalah 144 siswa kelas XI mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia di SMK di Kota Yogyakarta. Sampel berjumlah 105 siswa yang ditentukan dengan teknik proportional random sampling. Teknik pengumpul data menggunakan komunikasi tidak langsung, yang menggunakan alat pengumpulan data berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 8,4%; (2) pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 13,3%; (3) pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 7,0%; dan (4) motivasi, kemandirian, dan fasilitas belajar, secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa sebesar 15,8%.

Kata Kunci: prestasi belajar siswa, motivasi, kemandirian, fasilitas.

Abstract

This study aims to reveal the effect of: (1) learning motivation; (2) learning independence; (3) learning facilitiesand (4) learning motivation, learning independence, and learning facilities. This research is expost-facto. The population is 144 students in Class XI subject animation 2D of multimedia major at SMK in Yogyakarta City. The sample of 105 students was established using the propotional random sampling techniques. The data collecting techniques use indirect communication, which uses data collection tools in the form of questionnaires. The results show that: (1) the influence of learning motivation on student achievement of 8.4%; (2) the influence of learning independence on student achievement of 13.3%; (3) the influence of learning facilities on student achievement of 7.0%; and (4) motivation, independence, and learning facilities, together influence on student achievement of 15.8%.

Keywords:students achievements, motivation, independence, and facilities

PENDAHULUAN

Berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan membawa pengaruh perubahan yang positif dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia bagi kehidupan di masa yang akan datang. Pendidikan menjadi salah satu indikator dalam menentukan indeks pembangunan manusia di suatu negara. Di Indonesia pendidikan telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dalam segala aspek belajar mengajar mulai dari sarana, fasilitas, media pembelajaran, teknologi pendidikan dan tenaga pengajar.

(2)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 229

Tuntutan kebutuhan akan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan semakin tinggi, oleh sebab itu sumber daya manusia harus semakin ditingkatkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pelaksanaan proses belajar akan dapat berjalan efektif dan efisien apabila ada interaksi positif antara beberapa komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran. Komponen sistem pengajaran berupa tujuan, subjek belajar, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan penunjang (fasilitas belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya) (Hamdani 2010:48).

Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di SMK di Kota Yogyakarta dalam mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia adalah software

macromedia flash. Software macromedia flash adalah software dasar yang

digunakan untuk membuat suatu karya animasi. Mata pelajaran animasi saat ini sangat diminati bagi kalangan remaja, dimana dalam permintaan pasar di dunia kerja sangat pesat minimal pekerja memiliki kemampuan untuk menggunakan

software yang berbasis animasi seperti software macromedia flash yaitu untuk membuat suatu animasi 2D. Sehingga siswa dituntut untuk lebih giat dan mematangkan suatu kehalian yang dimiliki karena akan bersaing dalam dunia kerja.

Proses belajar yang tidak memperoleh dukungan baik individu maupun dari luar individu maka belajar akan mengalami hambatan, tentunya akan mempengaruhi hasil prestasi seseorang. Prestasi belajar merupakan pengungkapan hasil belajar ideal yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Syah 2005:213). Menurut Slameto

(2013:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Salah satu faktor intern tersebut yakni motivasi dan kemandirian. Menurut Nguyen (2008:1) “Motivation is essential to learning since it is the driving force for students' to

complete tasks that build knowledge” artinya Motivasi penting untuk belajar karena

itu adalah kekuatan pendorong bagi siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu motivasi sangat berperan penting bagi individu untuk penggerak menjadi aktif belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar individu.

(3)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 230

Menurut Danuri (2015:42) bahwa “Kemandirian belajar adalah suatu sikap yang dimiliki individu untuk bertanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan cara belajarnya”. Maka dari itu siswa dapat belajar mandiri dalam belajar yang tidak selalu bergantung kepada guru. Fasilitas merupakan faktor eksternal yang penting dalam proses belajar-mengajar apabila fasilitas memadai dan lengkap maka proses belajar-mengajar berjalan dengan baik. Menurut Arikunto (2008:273) yang dimaksud dengan fasilitas belajar adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Di Kota Yogyakarta terdapat beberapa sekolah yang memiliki jurusan multimedia dimana dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran animasi 2D menggunakan software macromedia flash yaitu SMK N 2 Yogyakarta, SMK N 3 Yogyakarta, SMK N 7 Yogyakarta, dan SMK Piri 3 Yogyakarta yang berdasarkan hasil observasi peneliti yang bersumber dari pihak sekolah yakni kepala sekolah, guru dan siswa menunjukan bahwa masalah yang ada di sekolah-sekolah tersebut yaitu seperti dari faktor intern; rendahnya motivasi belajar siswa yang dapat dilihat dari kurangnya siswa dalam menguasai penggunakan software macromedia flash. Rendahnya kesadaran siswa dalam penggunaan software macromedia flash. Kurangnya kesadaran dalam kemandirian belajar bagi setiap siswa di sekolah maupun di rumah, karena siswa masih menganggap bahwa belajar harus diingatkan dan disuruh terlebih dahulu baik oleh guru maupun orangtua. Siswa masih belum menerapkan kedisiplinan dalam belajar sebagai peningkatan prestasi belajarnya.

Dari faktor ekstern yaitu fasilitas belajar di sekolah yang belum dimaksimalkan dengan baik serta fasilitas belajar di rumah kurang baik karena tidak semua siswa mempunyai alat atau fasilitas penunjang seperti komputer untuk menggunakan software macromedia flash sehingga dapat berpengaruh terdapat prestasi belajar. Kemudian prestasi belajar pada mata pelajaran animasi 2D peningkatan prestasi dari tahun ke tahun sangat sedikit peningkatannya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas terlihat berbagai permasalahan di SMK di Kota Yogyakarta yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitufaktor intern; motivasi belajar, kemandirian belajar, dan faktor ekstern fasilitas belajar.

(4)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 231

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui informasi mengenai pengaruh dari motivasi belajar¸ kemandirian belajar¸ dan fasilitas belajar. Serta mencari pengaruh motivasi belajar¸ kemandirian belajar¸ dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.

METODE

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang menggunakan metode ex-post

facto yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan kejadian yang telah lalu.

Keterkaitan penelitian menggunakan metode ex-post facto dengan tujuan penelitian yakni mencari pengaruh motivasi belajar¸ kemandirian belajar¸ dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kejadian yang telah berlalu. Penelitian dilakukan di 4 SMK yang ada di Kota Yogyakarta, yaitu SMK N 2 Yogyakarta, SMK N 3 Yogykarta, SMK N 7 Yogyakarta dan SMK Piri 3 Yogyakarta.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI jurusan multimedia pada mata pelajaran animasi 2D dari 4 SMK Negeri dan Swasta yang berjumlah 144 siswa. Sampel diambil secara acak (proportional random sampling) dari siswa kelas XI jurusan multimedia di empat SMK yang berjumlah 144 responden. Semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, sedangkan teknik penentuan jumlah sampel menggunakan rumus dari Isaac dan Michael (1883:192) dengan taraf signifikansi 95% sebanyak 105 responden, dengan ketentuan masing-masing SMK N 2 Yogyakarta terdapat 44 sampel, SMK N 3 Yogyakarta terdapat 23 sampel, SMK N 7 Yogyakarta terdapat 23, dan SMK Piri 3 Yogyakarta terdapat 15 sampel.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang variabel bebas, yaitu motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar. Instrumen pengumpulan data berupa angket disusun menggunakan skala likert memuat 4 jawaban pilihan. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang variabel terikat yaitu berupa angka atau nilai prestasi belajar siswa.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan terhadap data yang telah berhasil dikumpulkan. Analisis data tersebut meliputi deskripsi data penelitian

(5)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 232

untuk memperoleh harga mean, median, mode, standar deviation, variance, range,

maximum, minimum, sum. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Sedangan untuk uji hipotesis yaitu regresi linier sederhana dan regresi ganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh dari motivasi belajar¸ kemandirian belajar dan fasilitas belajar¸ serta pengaruh secara bersama-sama motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Uji hipotesis dalam penelitian meliputi analisis regresi linier sederhana dan regresi linier ganda dengan menggunakan bantuan perangkat komputer IBM SPSS Statistics 23.

Analisis Deskriptif

Pada motivasi belajar siswa diketahui hasil analisis: nilai rata-rata (mean) sebesar 60,84; nilai tengah (median) sebesar 61,00; nilai modus (mode) sebesar 63, menunjukkan bahwa nilai yang paling banyak bermunculan; nilai standar deviasi

sebesar 7,905 yang berarti bahwa penyebaran data berkisar antara nilai rata-rata ± nilai standar deviasi yaitu 60,84 ± 7,905; nilai variansi sebesar 62,483; nilai range

sebesar 41, range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah; nilai terendah sebesar 40; nilai tertinggi sebesar 81; dan nilai untuk semua data (sum) sebesar 6388.

Adapun hasil kategori kecendrungan variabel motivasi belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut.

(6)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 233

Gambar 1 Diagram Kategori Kecenderungan Motivasi Belajar

Berdasarkan Gambar 1, diketahui hasil motivasi belajar siswa untuk kategori sangat baik sebanyak 34,29%; kategori baik sebanyak 52,38%; kategori cukup baik sebanyak 11,43%; dan kategori kurang baik sebanyak 1,90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa memiliki kecendrungan baik terhadap prestasi belajar siswa dengan pesentase sebesar 52,38%.

Pada kemandirian belajar siswa diketahui hasil analisis: nilai rata-rata (mean) sebesar 52,68; nilai tengah (median) sebesar 53,00; nilai modus (mode) sebesar 47, menunjukkan bahwa nilai yang paling banyak bermunculan; nilai

standar deviasi sebesar 7,987 yang berarti bahwa penyebaran data berkisar antara

nilai rata-rata ± nilai standar deviasi yaitu 52,68 ± 7,987; nilai variansi sebesar 63,798; nilai range sebesar 36, range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah; nilai terendah sebesar 34; nilai tertinggi sebesar 70; dan nilai untuk semua data (sum) sebesar 5531.

Adapun hasil kategori kecendrungan variabel kemandirian belajar siswa dapat dilihat diagram berikut.

34,29% sangat baik 52,38% baik 11,43% cukup baik 1,90% kurang baik Motivasi Belajar

(7)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 234

Gambar 2 Diagram Kategori Kecenderungan Kemandirian Belajar

Berdasarkan Gambar 2, hasil kemandirian belajar siswa untuk kategori sangat baik sebanyak 28,57%; kategori baik sebanyak 40,00%; kategori cukup baik sebanyak 29,52%; dan kategori kurang baik sebanyak 1,90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa memiliki kecendrungan baik terhadap prestasi belajar siswa dengan pesentase sebesar 40,00%.

Padafasilitas belajar siswa diketahui hasil analisis: nilai rata-rata (mean) sebesar 80,70; nilai tengah (median) sebesar 82,00; nilai modus (mode) sebesar 83, menunjukkan bahwa nilai yang paling banyak bermunculan; nilai standar deviasi

sebesar 13,003 yang berarti bahwa penyebaran data berkisar antara nilai rata-rata ± nilai standar deviasi yaitu 80,70 ± 13,003; nilai variansi sebesar 169,075; nilai

range sebesar 64, range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah; nilai terendah sebesar 46; nilai tertinggi sebesar 110; dan nilai untuk semua data (sum) sebesar 8474.

Adapun hasil kategori kecendrungan variabel fasilitas belajar siswa dapat dilihat diagram berikut.

28,57% sangat baik 40,00% baik 29,52% cukup baik 1,90% kurang baik Kemandirian Belajar

(8)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 235

Gambar 3 Diagram Kategori Kecenderungan Fasilitas Belajar

Pada Gambar 3, terlihat hasil fasilitas belajar siswa untuk kategori sangat baik sebanyak 27,62%; kategori baik sebanyak 47,62%; kategori cukup baik sebanyak 20,95%; dan kategori kurang baik sebanyak 3,81%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar siswa memiliki kecendrungan baik terhadap prestasi belajar siswa dengan pesentase sebesar 47,62%.

Sedangkan hasil analisis terhadapdata nilai prestasi belajar siswa diketahui bahwa: nilai rata-rata (mean) sebesar 85,00; nilai tengah (median) sebesar 85,00; nilai modus (mode) sebesar 88, menunjukkan bahwa nilai yang paling banyak bermunculan; nilai standar deviasi sebesar 4,576 yang berarti bahwa penyebaran data berkisar antara nilai rata-rata ± nilai standar deviasi yaitu 85,00 ± 4,576; nilai variansi sebesar 20,942; nilai range sebesar 25, range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah; nilai terendah sebesar 71; nilai tertinggi sebesar 96; dan nilai untuk semua data (sum) sebesar 8925.

Adapun hasil bar chart data nilai prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar 4. 27,62% sangat baik 47,62% baik 20,95% cukup baik 3,81% kurang baik Fasilitas Belajar

(9)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 236

Gambar 4 Diagram Data Nilai Prestasi Belajar

Berdasarkan Gambar 4, bar chart data nilai prestasi belajar siswa diketahui bahwa nilai antara 71 - 73 terdapat 1 orang; nilai antara 74 - 76 tidak ada; nilai antara 77 - 79 terdapat 10 orang; nilai antara 80 - 82 terdapat 24 orang; nilai antara 83 - 85 terdapat 22 orang; nilai antara 86 - 88 terdapat 25 orang; nilai antara 89 – 91 terdapat 17 orang; nilai antara 92 – 94 terdapat 2 orang; sedangkan nilai antara 94 – 97 terdapat 4 orang.

Uji Normalitas

Hasil uji normalitas terlihat bahwa variabel motivasi belajar (X1) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,200; kemandirian belajar (X2) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,162; fasilitas belajar (X3) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,200; dan prestasi belajar (Y) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,135. Berikut merupakan rangkuman hasil uji normalitas dari setiap variabel, yaitu variabel X dan variabel Y seperti pada tabel berikut.

Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Var Sig. Alpha Kondisi Keterangan

X1 0,200 0,05 Sig. > Alpha Normal X2 0,162 0,05 Sig. > Alpha Normal X3 0,200 0,05 Sig. > Alpha Normal Y 0,135 0,05 Sig. > Alpha Normal

Pada Tabel 1, rangkuman hasil uji normalitas terlihat bahwa variabel motivasi belajar, kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan prestasi belajar siswa memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha (Sig. > 0,05). Dikarenakan

Series1, 71 - 73, 1 Series1, 74 - 76, 0 Series1, 77 - 79, 10 Series1, 80 - 82, 24Series1, 83 - 85, 22 Series1, 86 - 88, 25 Series1, 89 - 91, 17 Series1, 92 - 94, 2 Series1, 95 - 97, 4 Fre k uens i Interval Prestasi Belajar

(10)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 237

semua variabel bebas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha, maka semua variabel tersebut berdistribusi normal.

Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat tingkat linieritas, terlihat bahwa variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa memiliki nilai signifikansi sebesar 0,840; kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa memiliki nilai signifikansi sebesar 0,658; dan fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa memiliki nilai signifikansi sebesar 0,176. Berikut merupakan rangkuman hasil uji linieritas variabel X terhadap Y seperti pada tabel berikut.

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Linieritas

Var Sig. Alpha Kondisi Keterangan

X1 terhadap Y 0,840 0,05 Sig. > Alpha Linier X2 terhadap Y 0,658 0,05 Sig. > Alpha Linier X3 terhadap Y 0,176 0,05 Sig. > Alpha Linier

Berdasarkan Tabel 2, rangkuman hasil uji linieritas terlihat bahwa variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa, kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa, dan fasilitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa, memiliki nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha (Sig. > 0,05). Dikarenakan semua variabel bebas memiliki nilai signifikasi besar dari nilai alpha, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas, terlihat bahwa variabel motivasi belajarsiswa (X1) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,351 dan nilai VIF sebesar 2,845; kemandirian belajar siswa (X2) memiliki nilai Tolerance sebesar 0,296 dan nilai VIF sebesar 3,382; fasilitas belajar siswa (X3) memiliki nilai

Tolerance sebesar 0,368 dan nilai VIF sebesar 2,719. Berikut merupakan

(11)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 238

Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas Var Tolerance VIF Kondisi Keterangan

X1 0,351 2,845 Tolerance>0,1 Tidak terjadi Multikolinieritas VIF<10

X2 0,296 3,382 Tolerance>0,1 Tidak terjadi Multikolinieritas VIF<10

X3 0,368 2,719 Tolerance>0,1 Tidak terjadi Multikolinieritas VIF<10

Berdasarkan Tabel 3, rangkuman hasil uji multikoliearitas terlihat bahwa variabel motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar, memiliki nilai

tolerance lebih besar dari 0,01 (tolerance >0,01) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 (VIF < 10). Dikarenakan semua variabel bebas tersebut memiliki nilai tolerance

lebih besar dari 0,01 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Regresi Linier Sederhana

Hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh bahwa variabel motivasi belajar memiliki nilai koefisien determinasi (r square) sebesar 0,084 maka sumbangan efektif variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 8,4%. Perolehan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia. Koefisien regresi sebesar 0,168 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu skor motivasi belajar (X1), maka prestasi belajar siswa (Y) juga akan meningkat sebesar 0,168.

Hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh bahwa variabel kemandirian belajar memiliki nilai koefisien determinasi (r square) sebesar 0,133 maka sumbangan efektif variabel kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 13,3%. Perolehan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia. Koefisien regresi sebesar 0,209 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu skor kemandirian belajar (X2), maka prestasi belajar siswa (Y) juga akan meningkat sebesar 0,209.

(12)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 239

Hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh bahwa variabel fasilitas belajar memiliki nilai koefisien determinasi (r square) sebesar 0,070. Maka sumbangan efektif variabel fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 7,0%. Perolehan nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia. Koefisien regresi sebesar 0,093 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu skor fasilitas belajar (X4), maka prestasi belajar siswa (Y) juga akan meningkat sebesar 0,093.

Regresi Ganda

Hasil analisis regresi ganda dapat dilihat bahwa variabel motivasi belajar (X1), kemandirian belajar (X2), dan fasilitas belajar (X3), secara bersama-sama memiliki nilai koefisien determinasi (r square) sebesar 0,158. Hal ini berarti sumbangan efektif variabel motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar, secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa sebesar 15,8%. Perolehan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar, secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Nilai koefisien konstanta sebesar 72,157.

Pembahasan

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yakni motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar untuk mengungkap prestasi belajar siswa di empat SMK di Kota Yogyakarta yaitu di SMK N 2 Yogyakarta, SMK N 3 Yogyakarta, SMK N 7 Yogyakarta, dan SMK Piri 3 Yogyakarta dengan jumlah responden sampel sebanyak 105 siswa pada mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia kelas XI. Pada penelitian ini mencari pengaruh dari motivasi belajar (X1)¸ kemandirian belajar (X2) dan fasilitas belajar (X3). Dari hasil analisis data terlihat tiap variabel tersebut memiliki sumbangan positif terhadap prestasi belajar. Serta memberikan pengaruh secara bersama-sama motivasi belajar, kemandirian belajar, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa(X4).

Alasan motivasi berpengaruh positif pada prestasi belajar karena dengan motivasi yang tinggi membuat siswa bersemangat dalam belajar hingga mempengaruhi terhadap prestasi sebesar 8,4%. Kemandirian siswa juga

(13)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 240

berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 13,3% karena siswa mandiri dan dapat belajar berpusat pada siswa. Pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 7,0% dikarenakan fasilitas merupakan bagian dari pendukung pelaksanaan pembelajaran dalam menunjang pembuatan animasi 2D. Sedangkan pengaruh secara bersama-sama ketiga variabel tersebut memberikan sumbangsi sebesar 15,8%.

SIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa adanya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 8,4%. Kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 13,3%. Fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 7,0%. Secara keseluruhan terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara motivasi belajar, kemandirian belajar, dan faslitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran animasi 2D jurusan multimedia di SMK di kota Yogyakarta.

Adapun saran untuk dilakukannya penelitian dengan populasinya yang lebih luas dan mengamati faktor–faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Saran untuk guru dan sekolah agar mampu menciptakan suasana yang kondusif saat berlangsungnya proses belajar mengajar dan melengkapi ketersedian fasilitas belajar mengajar yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media Yogyakarta.

Danuri. 2015. Pengembangan Modul Matematika 3 Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Mahasiswa PGSD.Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta. Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Nguyen, C. 2008. Student Motivation and Learning. Journal Of Humanities and Social Science, (2): 174.

(14)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 241

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, M. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 1 Diagram Kategori Kecenderungan Motivasi Belajar
Gambar 2 Diagram Kategori Kecenderungan Kemandirian Belajar
Gambar 3 Diagram Kategori Kecenderungan Fasilitas Belajar
Gambar 4 Diagram Data Nilai Prestasi Belajar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Data perbedaan hasil belajar siswa yang terdapat pada tabel 3 dan tabel 4 dianalisis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t untuk

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di Posyandu Mawar Kelurahan Semanggi Surakarta

• Persentase laba kotor tahun ini berada di luar kisaran laba histories yang telah diamati, memperlihatkan adanya perubahan signifikan dalam strategi penetapan harga atau

Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf c dapat dilaksanakan melalui mekanisme tahapan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

Hasil penelitian ini adalah: (1) 42 orang (42%) dari 100 orang siswa kelas X memiliki tingkat kecemasan yang rendah ketika mempresentasikan hasil tugas di depan kelas, (2) 50

Hasil dari aplikasi ini adalah rancang bangun pemodelan 3D gedung fakultas teknik universitas Muhamadiyah Purwokerto, untuk Universitas Muhamadiyah Purwokerto

Dalam distribusi hasil tanaman hortikultura jarang sekali ada pedagang perantara, karena sifat barangnya yang sangat mudah rusak dan juga gampang layu, maka pada umumnya para

Menganalisishubungan perilaku orang tua terhadap kemampuan toilet training pada anak usia toddler (18 – 36 bulan) di PAUD RA KARTINI Dusun Mojosongo, Desa Balong