• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV BAHAN DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV BAHAN DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah yang terletak di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Donggala, mencakup tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Palu Timur, Palu Selatan, dan Kecamatan Sigibiromaru. Lokasi penelitian meliputi 4 (empat) kelurahan, yaitu Kelurahan Kavatuna, Poboya, Tondo, Layana Indah, dan 2 (dua) desa di Kabupaten Doggala yaitu Desa Pumbeve, dan Ngata Baru. Penelitian di lapangan dilakukan mulai Bulan Oktober-Nopember 2005 untuk survei pendahuluan, dan Bulan April-Juni 2006.

4.2. Metode Penelitian 4.2.1. Penentuan Sampel

Penentuan sampel dilakukan secara sengaja (puposive sampling). Infoman yang diwawancarai untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang hak, akses, dan penerimaan mereka terhadap kegiatan pengelolaan Taman Hutan Raya adalah 10 persen dari populasi di lokasi penelitian (Nazir, 1988 ; Gay, 1976 dalam Sevilla et al, 1993). Dengan demikian jumlah informan dari masyarakat lokal adalah 52 informan dari 529 keluarga yang bermukim di dalam kawasan (lokasi penelitian). Sampel dalam penelitian ini merupakan keterwakilan permasalahan bukan keterwakilan populasi, artinya sampel bukan representasi dari kelurahan atau desa, namun responden adalah mewakili komunitasnya yang juga salah satu aktor dalam pengelolaan sumberdaya alam kawasan TAHURA.

Khusus untuk instansi pemerintah dan stakholders yang terlibat sebanyak 34 responden dari 17 instansi, DPRD, LSM dan kelompok yang meliputi para lurah, kepala desa, para camat, Kapolsek, Babinsa (Koramil), Dinas Pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah VI Sulawesi, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS), Pimpinan DPRD Propinsi, BAPEDALDA, BAPPEDA Propinsi, Dinas

(2)

Pariwisata Propinsi, Walikota Palu, Bupati Donggala, Perguruan Tinggi, LSM yang melakukan aktivitas di Taman Hutan Raya Sulteng. Pihak lain di luar masyarakat lokal berjumlah 5 orang adalah mereka yang berkepentingan dan terlibat di dalam pengelolaan sumberdaya TAHURA berupa Taman Wisata Alam Kapopo, Perusahaan pemilik tanah di sekitar kawasan dan penambang emas dari luar daerah.

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam penggalian data partisipatif adalah tokoh masyarakat, kelompok sosial, kelompok tani bawang, kelompok usaha rotan, pedagang emas, penambang emas, kelompok pemuda, kelompok wanita dan yang terdapat di lokasi penelitian.

4.2.2. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini akan menggunakan data primer dan data skunder yang mengacu pada Nazir (1988) dan David de Vaus (2002), Effendi dan Singarimbun (1991), bahwa pengumpulan data primer dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi, wawancara, penggalian data secara partisipatif (Partcipatory appraisal), diskusi group terfokus (focus group discussion) (Bungin, 2003).

Penggalian data secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal) dilakukan terhadap sekumpulan anggota masyarakat yang merupakan representasi dari keseluruhan masyarakat di kawasan lokasi penelitian. Untuk memudahkan penggalian data maka akan digunakan beberapa alat kaji yang terdapat dalam Participatory Rural Appraisal diantaranya :

1. Diagram venn, merupakan diagram terdiri dari beberapa lingkaran dengan berbagai ukuran yang berbeda, yang satu dengan lainnya saling berhubungan secara simbolis. Diagram ini ditujukan untuk melihat peran dan memfasilitasi kajian sebagai berikut : (a) memfasilitasi hubungan antar masyarakat dengan lembaga-lembaga dan atau institusi yang terkait dengan pengelolaan Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah, (b) mengkaji besarnya manfaat, pengaruh dan kedekatan hubungan suatu lembaga dan atau institusi dengan masyarakat yang terdapat di dalam kawasan Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah.

(3)

2. Alur Sejarah desa/wilayah/kawasan, digunakan untuk menggali informasi tentang perkembangan atau perubahan-perubahan kondisi dan pemanfaatan sumberdaya alam di lokasi penelitian. Konsentrasi yang akan digali pada penelitian ini berupa : (a) sejarah terbentuknya pemukiman masyarakat dalam kawasan, asal-usul penduduk di dalam kawasan dan atau yang melakukan aktivitas tetap di dalam kawasan, perkembangan jumlah penduduk, dan berbagai peristiwa yang berkenaan, (b) perubahan status pemilikan, penguasaan dan pemanfaatan tanah, (c) tanggapan masyarakat atas berbagai masukan (program kegiatan dan alternatif pemecahannya), (d) pembangunan sarana dan prasarana di Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah, (e) Sejarah organisasi desa/dusun/lingkungan, institusi adat, dan lembaga lainnya dan cara pengorganisasiannya, dan (f) Topik-topik lain yang berkaitan dengan kebutuhan peneliti

3. Matriks rangking pilihan, digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pilihan-pilihan kegiatan-kegiatan masyarakat, baik yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam maupun pemanfaatan sumberdaya alam di lokasi penelitian. Mengkaji beberapa hal antara lain : (a) mengkaji sejumlah topik dengan memberi nilai pada masing-masing aspek kajian berdasarkan sejumlah kriteria, (b) kriteria perbandingan berdasarkan pendapat masyarakat seingga sesuai keadaan setempat, (c) topik bahasan berkaitan dengan pengelolaan maupun pemanfaatan sumberdaya kawasan Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah.

Untuk diskusi kelompok terfokus, akan dilakukan dengan mengunjungi kelompok yang sudah ada, dan atau membentuk kelompok yang terdiri atas 10-15 orang dengan panduan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pendekatan yang digunakan dalam diskusi kelompok adalah andragogy (pendidikan orang dewasa).

Data sekunder diperoleh dengan menghimpun informasi berupa dokumen yang berasal dari instansi pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang terkait, serta dokumen-dokumen yang terdapat pada tingkat kecamatan, kelurahan/desa, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga riset dari Perguruan Tinggi.

(4)

Tabel 3. Tujuan, Jenis data, teknik pengumpulan dan analisanya. Tujuan Jenis Data Sumber data dan teknik

Pengumpulan Data Analisis Data 1. Data zonasi, lahan, karakteristik

kawasan, potensi SDA & SDM

Primer dan Sekunder Wawancara, & observasi

Analisis Partisipa si 2. Pemetaan sosial mayarakat,

Jumlah penduduk, pendapatan masyarakat, sosial budaya, karakteristik lingkungan & stakeholders.

Akses masyarakat : Kepemilikan lahan, kegiatan ekonomi

berkaitan dengan pengelolaan kawasan, organisasi masyarakat lokal, keterlibatan individu atau kelompok dalam proses

penetapan kawasan.

Data primer (masyarakat) : wawancara mendalam /indepth interview), FGD Data sekunder dan primer : instansi terkait, (FGD) Wawancara, PRA - 4R (Right, responsi bility, Revenues dan Relation ship 3. Kebijakan: RTRW,

Keputusan-keputusan pemerintah. Data sekunder, dan Wawancara dengan penentu kebijakan (Kadis, Bupati, Walikota), diskusi, dan dialog.

4 R + Content Analysis

4.3. Analisis Data.

Data primer dan data skunder yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan beberapa peralatan analisis sesuai dengan karakteristik data yang tersedia dengan model analisis sebagai berikut :

(5)

Gambar 8. Bagan alir tahapan analisis kebijakan pengelolaan TAHURA Sulawesi Tengah

TAHURA

Fakta, ide-ide, dan pendapat

Cukup

Pemetaan masalah : ekonomi, sosial budaya, dan kepentingan.

Wawancara, FGD Berhasil

Rumusan kesepakatan Kelompok dusun/per-stakeholder.

Survei, pengamatan, identifikasi : stakeholder (karakteristik, hubungan, interaksi, lingkungan dll).

Validasi

Verifikasi Tabulasi + data hasil Analisis lapangan

Dengan Alat Kaji PRA Memadai

Rekomendasi

Lokakarya dan Perumusan Kebijakan TAHURA Produk Kebijakan Content Analysis dan

4Rs Analysis)

(6)

4.3.1. Analisis 4R (Right, Responsibility, Revenues and Relatioship). Analisis ini menggunakan piranti 4R (Right, Responsibilities, Revenues, dan Relationships). Tools ini berguna untuk meninjau kembali, menegosiasikan, dan membangun kembali peran-peran para stakeholder sesuai dengan tuntutan kebutuhan (Meyers, 2005). Selanjutnya dijelaskan, tools ini mempunyai langkah-langkah kerja yang diperlukan untuk menginternalisasi dan memperkuat peran stakeholder dengan : mendedah ‘peran’ atas komponen-komponen ‘right’ (hak-hak para stakeholder), ‘responsibilities’ (tanggung jawab) dan ‘revenues’ (penerimaan atau keuntungan yang diperoleh), dan kemudian menjajagi dan mengidentifikasi, ‘relationships’ (hubungan atau relasi) diantara para stakeholders. Analisis ini menurut Meyers dan IIED (2005), juga sebagai pelengkap pada analisis kekuatan stakeholders karena memiliki sifat sebagai berikut :

¾ Mengeksplorasi kekuatan relatif antar stakeholders.

¾ Menjajagi hubungan mutual antar stakehlders dan,

¾ Menyediakan landasan bagi negosiasi peranan dengan membangun dialog dan kesepakatan antar stakeholders.

Pada hakekatnya analisis ini terdiri atas dua bagian : (a) kajian keseimbangan anatara right, responsilities, dan revenues, baik inter maupun antar stakeholder, dan (b) kajian terhadap status relationships antar stakeholder. Peran stakeholders dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber : Diadaptasi dari Dubois, 1998.

Gambar 9. Peran stakeholders dalam pengelolaan TAHURA

Stakeholders Revenues

Relationship Right

(7)

Tabel 5. Matriks Analisis 4R (Rights, Responsibilities, Revenues and Relationship).

Stakeholders Rights Responsibilies Revenues

Petani Subsisten Penambang Emas Penambang Batu Kali Petani Bawang Perotan Dinas Kehutanan DPRD Propinsi BAPEDALDA Propinsi BKSDA VI Sulawesi BP-DAS Palu-Poso

PT. Citra Palu Minerals (CPM) Pedagang Rotan LSM Camat Lurah/Kades PDAM PERINDAKOP Dinas Sosial Dinas Pariwisata Babinsa Dinas Kesehatan

(8)

Tabel 6. Matrik Analisis Hubungan Antar Stakeholder Lanjutan... Stakeholder Pena mbb ang

Emas Perotan Pet

ani Ba wang Peda gan g Rotan Dina s So sia l LSM Babi ns a Ca ma t Lur ah/ K ade s Petani Subsisten Penambang Emas Perotan Petani bawang Pedagang Rotan Dinas Sosial LSM Babinsa Camat Lurah/Kades Penambang Batu Kali Relationship Din as K ehut an an DPR D Propinsi Baped al da Propinsi BKSDA V I Sul aw esi BP-DAS Pal u-P oso Peri nd ak op Din as

Pariwisata PDAM PT. CPM Din

as K esehat an Dinas Kehutanan DPRD Propinsi Bapedalda Propinsi BKSDA VI ulawesi BP-DAS Palu-Poso Perindakop Dinas Pariwisata PDAM PT. CPM Dinas Kesehatan

(9)

Analisis relationship (hubungan) antar stakeholders akan dilakukan dari 4R (Meyers & IIED, 2005) berdasarkan beberapa faktor berikut :

1. Kualitas relasi : baik, sedang, buruk/konfliktual – berdasarkan opini para stakeholder ; yang mungkin mengindikasikan bahwa seseorang atau sesuatu pihak stakeholder berpeluang untuk berposisi sebagai penengah diantara dua pihak yang berkonflik pada tahap negosiasi nanti.

2. Kekuatan (strength) relasi : terkait dengan frekwensi dan intensitas kontak (pertemuan).

3. Formalitas relasi : tipe-tipe relasi informasi tertentu memungkinkan suatu pihak yang lebih kuat menekan atau memaksakan pandangannya terhadap pihak yang lebih lemah tidak tertelan oleh pihak yang lebih kuat, dst. 4. Ketergantungan antar stakeholder tertentu.

Untuk mengkategorikan hubungan antar stakeholder menurut FAO (1995), GTZ (1996) dalam Meyers (2005), akan didasarkan pada fungsinya antara lain : pelayanan, legal (hukum)/kontraktual, pasar, pertukaran infomasi/komunikasi, kaitan antar personal dan peningkatan/pengembangan kekuatan/kapasitas. Dimensi lain dijelaskan, adalah kualitas relasi misalnya persepsi stakeholder satu dengan lainnya terhadap : kesadaran (atas relasi), relevansi, kesesuaian waktu (timelines), aksesibiltas, media komunikasi, dan kontrol.

4.3.2. Analisis Isi Produk Kebijakan (Content Analysis).

Analisis dari isi produk kebijakan yang berkaitan dengan poengelolaan sumberdaya alam Taman Hutan Raya (TAHURA) Sulawesi Tengah, berdasarkan hirarkhi yang diawali dari Undang-undang, Peraturan Pengganti Undang-Undang (PERPU), Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah, dan perauran lain tentang pengelolaan TAHURA Sulwesi Tengah.

Gambar

Tabel  3.   Tujuan, Jenis data, teknik pengumpulan dan analisanya.  Tujuan  Jenis Data  Sumber data dan teknik
Gambar 8. Bagan alir  tahapan  analisis kebijakan pengelolaan TAHURA   Sulawesi Tengah
Gambar 9.  Peran stakeholders dalam pengelolaan TAHURA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kontrol diri dalam mencegah perilaku seksual pranikah pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Lhokseumawe, dapat

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan membuat sebuah rancangan prototype sistem informasi pelayanan

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, dengan ketua GAMAIS ITB yang biasa di panggil kang Reka bahwasanya mahasiswa muslim ITB yang mengikuti

Judul Penelitian : Gambaran Histopatologi Tumor Phyllodes Dengan Pulasan Van Gieson Di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Dan Rumah Sakit

tanaman pada persilangan Wilis x Malang 2521 mengikuti nisbah 3 : 1 berarti bahwa karakter jumlah polong per tanaman merupakan karakter yang dikendalikan secara

Tumor otak mulai dikenal sebagai salah satu penyebab kematian dan kecacatan pada masyarakat disamping penyakit-penyakit seperti; stroke, dan lain-lain. Dengan kemajuan

Pada kesempatan yang berbahagia ini pula kami selaku Pengurus Pemuda Peduli Dhuafa Gresik mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh

selanjutnya, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat mengubah paradigma di masyarakat tentang daun putri malu sebagai tanaman semak belukar menjadi tanaman obat