• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas castrol - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas castrol - USD Repository"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Junscen Come Bunga

032214137

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

Aku belajar bahwa cinta itu tidak meminta dan pasti memberi...

Aku hanya dapat menerima cinta itu dengan kesabaran dan keikhlasan... Aku belajar bahwa aku bahagia jika melihat orang yang aku sayangi bahagia...

Aku sedih jika melihat orang yang aku sayangi sedih...

Aku belajar bahwa cinta mengajariku kesabaran, keikhlasan, kedewasaan dan arti hidup yang sesungguhnya...

Aku belajar bahwa lingkungan dapat mempengaruhi kepribadianku, tapi aku harus bertanggung jawab untuk apa yang telah aku lakukan....

Aku belajar bahwa tidak masalah betapa buruknya patah hati, karena dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara patah hati... Aku belajar bahwa setiap orang memiliki keinginan yang berbeda-beda, perbedaan ini ‘kan terasa indah jika kita saling belajar menghargainya Sekali lagi aku belajar... Bahwa hidup adalah proses...

Ada waktunya aku merasakan kesedihan dan kesia-siaan

Ada saatnya aku menjadi orang yang paling bahagia dan beruntung di dunia Itulah masa dimana aku menjadi dewasa...

Aku yakin dibalik semua itu,

TUHAN mempunyai rencana yang indah untuk aku...

Aku percaya...

Engkau akan selalu menjaga dan menuntunku dalam setiap langkah hidupku...

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

♣ Ayahanda dan Ibunda serta saudara-saudariku tercinta yang selalu mendoakan serta dengan kasih saying, kesabaran, mencurahkan segala

(5)
(6)

MINYAK PELUMAS CASTROL

Studi Kasus Pada Bengkel Kurnia Agung Yogyakarta

Junsen Come Bunga Universitas Sanata Dharma

2007

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui apakah secara simultan harga, kualitas, promosi dan kemasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol, dan (2) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Penelitian ini dilakasanakan dibengkel Kurnia Agung, Jl. Ring Road Utara No.21 Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah konsumen pengguna oli Castrol yang telah menggunakan oli Castrol lebih dari tiga kali. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Obyek yang diteliti meliputi harga, kualitas, promosi, kemasan dan loyalitas konsumen. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda yang bertujuan menjawab tujuan penelitian.

(7)

IN CASTROL OIL

A Study Case on Kurnia Agung Shop Yogyakarta

Junscen Come Bunga Universitas Sanata Dharma

2007

The purpose of the research was to find out the influence of the price, quality, advertisement and packing to the customers loyalty partially and simultaneously.

The research was done in Kurnia Agung Shop in Ring Roud North 21 Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta. The Subject of the research was Castrol oil customers to used Castrol oil more than three time. The samples were 100 respondents. The object of the research were price, quality, advertisement, packing and customers loyalty. The technique of the data collecting was questioner. The technique of data analysis was multiple linear regression technique in order to answer the purpose of research.

(8)

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN PADA MINYAK PELUMAS CASTROL, Studi kasus pada bengkel Kurnia Agung Yogyakarta. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak yang dengan tulus hati membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Alex. Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi. 2. Bapak Drs. G. Hendra. Poerwanto, M.Si., selaku ketua jurusan

Manajemen.

3. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., M.B.A., selaku pembimbing satu, yang telah meluangkan waktunya dengan kesabaran memberikan bimbingan, arahan dan masukan selama penyusunan skripsi ini.

(9)

saudariku tercinta : Yunita Lusia Serlina Bunga,Iwan setiawan, Melsonsius Rohy Bunga, Risita Dwi Astuti, Jakson Alexander Bunga,Alex Kaho, Yubi Pandanga dan ponaanku yang nakal : Willy, Ulin, Aron, Tesa dan Tiqva atas segala doa, perhatian, dukungan, dan cintanya. Aku mencintai kalian semua.

7. Teman-teman seperjuangan selama dijogja ; Viky, Nelson, Chandra, Max, Cekos, Ady, Iwan,Valen, Mas Drajat, Mas Yudi, Mas Yuni, Dalijo, Mas Gun, Aldy, Sigit, Erto.”Biar Fitnes dan Klabing kuliah Lancar dan Sukses”

8. Teman-teman kost krodan 19; Kae Iwan, Pay, Benny, Louis, Jimmy, Windu, Kris, Faruk, Opik

9. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu yang memberikan bimbingan dan dorongan selama ini.

(10)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………...….……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………. v

ABSTRAK………. vi

ABSTRACK……….. vii

KATA PENGANTAR……… viii

DAFTAR ISI……….. x

BAB I PENDAHULUAN... 1

a. Latar Belakang... 1

b. Rumusan Masalah………. 3

c. Batasan Masalah……… 3

d. Tujuan Penelitian... 3

e. Manfaat Penelitian………... 4

f. Sistematika Penulisan... 5

BAB II LANDASAN TEORI ………... 7

A. Pengertian Pemasaran………. 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran……… 10

C. Lima Konsep dalam Kegiatan Pemasaran………. 11

D. Produk………. 12

1. Pengertian Produk……….. 12

2. Atribut Produk……… 13

E. Definisi Perilaku Konsumen……….. 14

F. Loyalitas Konsumen………... 15

(11)

L. Hipotesis Penelitian……… 22

BAB III METODE PENELITIAN………... 23

A. Jenis Penelitian……… 23

B. Waktu dan Lokasi Penelitian……….. 23

C. Subyek dan Obyek Penelitian………. 23

D. Variabel Penelitian ………... 24

E. Populasi dan Sampel……… 25

F. Teknik Pengambilan Sampel……….. 26

G. Data yang Diperlukan………. 26

H. Metode Pengumpulan Data………... 26

I. Teknik Pengujuian Instrumen………. 27

1. Uji Validitas……… 27

2. Uji Reliabilitas……… 28

J. Teknik Analisis Data……… 29

1. Menghitung Koefisien Regresi………... 29

2. Menguji Hipotesis……….. 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………... 32

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ………. 32

B. Lokasi Perusahaan ……….. 33

C. Struktur Organisasi Perusahaan……….. 34

D. Personalia………... 36

BAB V ANALISIS DATA………... 38

(12)

B. Pembahasan……… 50

1. Profil Konsumen……….. 50

2. Pengaruh Variabel Independen secara Simultan dan Parsial… 52 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… 56

A. Kesimpulan……….. 56

B. Saran……… 57

C. Keterbatasan……….... 58

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Lampiran 3 : Tabulasi Data

Lampiran 4 : Tabulasi Hasil Jawaban Responden Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 : Frequencies Lampiran 7 : Hasil Regresi

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi Indonesia pasca krisis ekonomi tahun 1997, berdampak sangat besar terhadap dunia perekonomian Indonesia. Para marketer dibuat pusing karena banyak pelanggan mereka yang beralih ke produk lain yang ditawarkan oleh kompetitor. Seperti itu jarang terjadi pada konsumen yang sudah loyal pada merek tertentu. Konsumen biasanya akan mengetahui banyak mengenai suatu produk bila sudah mencoba mengkonsumsi dan menikmati produk tersebut, daripada hanya sekedar mengetahuinya melalui iklan atau informasi dari pihak lain. Begitu juga mereka akan lebih tertarik pada produk yang telah lama dikenal dan menonjol dibanding produk yang walaupun sejenis tapi belum banyak dikenal. Itulah loyalitas dari pengguna atau pelanggan produk tersebut dan hal itu sangat penting, guna mempertahankan posisi perusahaan di pasar dan sekaligus untuk menjamin kestabilan penjualan dan laba yang bakal diperoleh.

(14)

produk tersebut. Hal ini menunjukkan kepuasan dapat mendorong seseorang menjadi konsumen yang loyal terhadap produk tersebut. Tentunya loyalitas konsumen itu dipengaruhi berbagai faktor atribut yang melekat pada produk tersebut. Atribut-atribut itulah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk tersebut.

Minyak pelumas merupakan salah satu kebutuhan bagi para pengguna kendaraan bermotor. Minyak pelumas yang beredar di pasaran sangat beragam baik buatan lokal maupun luar negeri. Setiap pengguna kendaraan bermotor biasanya punya pilihan menggunakan minyak pelumas yang mana, ada yang berganti-ganti merek tetapi tidak sedikit yang setia menggunakan merek tertentu, diantaranya yang loyal terhadap minyak pelumas Castrol.

Perusahaan yang baik harus mampu mempertimbangkan berbagai hal yang menjadi keinginan konsumen, sebab setiap manusia mempunyai minat, kebutuhan dan daya beli yang berbeda. Mereka akan mengkonsumsi suatu barang dalam jumlah yang banyak bila kualitasnya tinggi, harganya sebanding dengan manfaatnya, produk tersebut menarik perhatiannya dan sebagainya.

(15)

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen pada Minyak Pelumas Castrol.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol ? 2. Apakah harga, kualitas, promosi dan kemasan secara parsial berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol ?

C. Batasan Masalah

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen adalah : harga, kualitas, promosi dan kemasan ( Swastha,1999:84).

2. Responden penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan minyak pelumas Castrol, minimal lebih dari tiga kali.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah secara simultan harga, kualitas, promosi dan kemasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

(16)

E. Manfaat Penelitian

Saya sebagai penulis sangat berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak, namun penulis juga sadar bahwa hasil penelitian ini masih terlalu jauh dari kesempurnaan dan penulis berharap bahwa akan ada lagi penelitian lebih lanjut untuk terus menyempurnakannya. Hasil penelitian sementara ini saya harapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk membuat kebijakan dan keputusan di waktu mendatang terutama berkaitan dengan kebijakan pemasaran produk minyak pelumas Castrol.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

(17)

F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini akan dikemukakan secara rinci tentang landasan teori yang mendukung analisis masalah seperti konsep pemasaran, fungsi kegiatan pemasaran, manajemen pemasaran, perilaku konsumen, faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan dan hipotesis penelitian. BAB III Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, teknik pengujian instrument, dan metode analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan personalia.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

(18)

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

(19)

A. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Swastha dan Irawan (2000:5), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut Keegan (1992:5), pemasaran adalah proses memusatkan sumber dan tujuan suatu organisasi pada kesepakatan dan kebutuhan lingkungan.

Menurut Griffin dan Ronald (1999:60), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.

Definisi pemasaran di atas bersumber pada konsep-konsep inti berikut ini (Kotler, 1997: 7-14) :

1. Kebutuhan (needs)

(20)

2. Keinginan (wants)

Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli.

3. Permintaan (demand)

Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli.

4. Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

5. Nilai, biaya dan kepuasan (value, cost and satisfaction)

Nilai adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya.

6. Pertukaran dan transaksi (change and transaction)

Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sebuah imbalan. Transaksi adalah perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih.

7. Pemasaran hubungan dan jaringan pemasaran (relationship marketing and marketing network)

(21)

8. Pasar (market)

Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.

9. Pemasar dan calon pembeli (marketer and potensial buyers)

Pemasar adalah seorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai. Calon pembeli seseorang diidentifikasi oleh pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai.

Dari pengertian di atas sasaran dari setiap kegiatan pemasaran adalah untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini orientasi dari pemasaran sendiri adalah pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen akhir. Seorang pemasar yang berhasil dalam persaingan selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan pelanggan atau pasar sasaran.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

(22)

Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen pemasaran :

1. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler,2000:19).

2. Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan (Boyd, Walker, Larreche, 2000:18).

3. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan, pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi (Kotler,1997:9).

C. Lima Konsep dalam Kegiatan Pemasaran

Lima konsep yang dijadikan sebagai pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran (Kotler,2000:19) adalah :

1. Konsep Produksi

(23)

yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran. Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah.

2. Konsep Produk

Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri yang paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Para manajer di organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengamsumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja.

3. Konsep Penjualan

Konsep ini berkeyakinan bahwa konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen pada umumnya menunjukan kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujuk untuk membeli.

4. Konsep Pemasaran

(24)

5. Konsep Pemasaran Holistik

Konsep ini menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhkan, keinginan dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasaan yang digunakan secara efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing tetap memelihara kesejahteraan masyarakat dan konsumen.

D. Produk

1. Pengertian Produk

Menurut Tjiptono (1995:95), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler,2002:448).

Faktor-faktor yang digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk menurut Tjiptono (1995:28-29) antara lain:

a. Kinerja (performence) yaitu karakteristik operasi pokok di produk inti (core product) yang dibeli.

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (featur) yaitu karakteristik sekunder/pelengkap.

(25)

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) yaitu sejauhmana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Daya tahan (durability) yaitu berkaitan beberapa lama produk tersebut dapat digunakan

f. Servicebility yaitu meliputi kecepatan kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta penanganan keluhan yang memuaskan.

g. Estetika yang dipresesikan yaitu citra yang reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

2. Atribut Produk

Setiap produk memiliki sifat-sifat atau ciri khas tersendiri, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Sifat ini disebut juga sebagai atribut. Menurut pendapat Gitosudarmo (1994:178), atribut produk adalah komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi keinginan yang diharapkan oleh pembeli.

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi: merek, kemasan, rasa, jumlah produk, harga jaminan (garansi), pelayanan, kuantitas produk pelengkap dan lain-lain.

(26)

tersebut antara lain: warna, aroma, daya tahan, kualitas, kesan baik, bungkus, merek, desain dan lain-lain.

E. Definisi Perilaku Konsumen

Salah satu tujuan perusahaan adalah berusaha memahami perilaku pembelian oleh konsumen. Konsumen sangat heterogen dilihat dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, juga selera. Pelaku pasar perlu membeda-bedakan konsumen menjadi kelompok-kelompok dan mengembangkan produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan persiapan tersebut. ( Swasta dan Handoko ).

Menurut Enggel, James F, Blackwell, Roger dan Miniard, Paul W. (1994), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlihat dalam mendapatkan, menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului keputusan tersebut.

F. Loyalitas Konsumen

1. Pengertian Loyalitas Konsumen

(27)

adanya rasa puas dari pelanggan. Menurut Swastha (1999;74), loyalitas konsumen adalah konsep yang menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian dan probabilitas pembelian.

2. Membangun Loyalitas

Tujuan dan maksud utama hubungan pemasaran adalah mencapai hubungan konsumen dan membangun kesetiaan. Maka kita perlu membangun kesetiaan konsumen dengan cara (Tjiptono,1997:93) :

a. Care Service

Jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama. Hubungan konsumen dibangun karena dengan pelayanan inti yang memuaskan sehingga konsumen percaya dan puas akan jasa kita.

b. Comtumizing the relationship

Karena perusahaan jasa sangat fleksibel untuk tingkat yang lebih besar, maka bisnis ini mempunyai pertimbangan keuntungan melebihi barang produk manufaktur karena mereka mempunyai konsumen yang berbeda dan problem yang berbeda pula.

c. Service Augmentasion

Jasa tambahan berarti membangun pelayanan plus dan lebih baik lagi jika pelayanan plus itu tidak dapat ditiru oleh pesaing.

d. Relantionship Pricing

(28)

memberikan potongan-potongan bagi pelanggan sehingga mereka merasa perusahaan memberi perhatian.

e. Internal Marketing

Tekanannya pada karyawan. Bagaimana perusahaan mampu mengelola karyawan agar mengerti prinsip-prinsip pemasaran dan melaksanakannya dalam tugas.

G. Harga.

Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

(29)

Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

H. Kualitas

Secara umum dikatakan bahwa kualitas adalah karakteristik produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau konsumen dan diperoleh melalui perbaikan yang berkelanjutan. Mutu atau kualitas suatu produk berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan yang mengakibatkan pembelian secara berulang pada produk tersebut sehingga tercipta loyalitas konsumen ( Tjiptono, 1996: 48 ). Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggannya, di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan terhadap perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan.

I. Promosi

(30)

Macam-macam promosi menurut Gitosudarmo (1994: 120) : 1. Advertensi

Advertensi dapat dilakukan oleh pengusaha lewat media cetak, media elektronik, poster. Dengan membaca atau melihat advertensi diharapkan para konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeinya.

2. Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan serta pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

3. Personal selling

Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung, dengan mendekati para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif.

4. Publisitas

(31)

J. Kemasan

Kemasan adalah wadah atau pembungkus produk (Sutojo, 1983:95). Ada berbagai alasan mengapa beraneka macam produk yang diperdagangkan memerlukan kemasan. Pertama, kemasan diperlukan untuk melindungi produk selama dalam pengangkutan, penyimpanan di gudang, toko dan rumah maupun selama dijajakan oleh para pedagang. Dengan kemasan, produk diharapkan dapat terhindar dari pengotoran, penyusutan, kerusakan, penguapan atau berbagai macam penurunan mutu yang lain. Selain itu, kemasan juga dapat menyebabkan perusahaan lain sulit meniru atau memalsu produk tersebut.

Bentuk dan warna kemasan yang indah dan menarik akan menimbulkan daya tarik tersendiri. Daya tarik tersebut sangat diperlukan bila dalam perdagangan di pasar, produk tersebut sering dipasang berdampingan dengan produk pesaing. Bentuk, warna dan mutu kemasan yang diperbaharui, kadang-kadang menimbulkan kesan bahwa produk yang dikemas diperbaharui pula. Variasi ukuran kemasan, memberikan kesempatan kepada para pembeli dari tingkat pendapatan yang berbeda-beda untuk membeli produk yang sama.

(32)

K. Kerangka Pemikiran Teoritas

Berdasarkan batasan masalah diatas, kiranya dapat dikembangkan suatu kerangka pemikiran atas rencana penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Harga

Promosi

Kemasan Kualitas

Loyalitas Konsumen Pada Minyak

Pelumas Castrol

Bagan 2.1

(33)

L. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah dugaan yang sifatnya masih sementara untuk mengarahkan penelitian tentang adanya hubungan tertentu antara variabel-variabel yang digunakan (Suratno dan Lincolin,1995:22). Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan peneliti adalah :

(34)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus, yaitu studi penelitian terhadap beberapa obyek tertentu yang populasinya terbatas, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada obyek yang diteliti, tidak berlaku umum.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian :

Bulan Maret 2007. 2. Lokasi Penelitian :

Bengkel Kurnia Agung. Jalan Ring Road Utara no 21 Maguwoharjo Yogyakarta.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

(35)

2. Obyek Penelitian ini adalah variable-variabel yang diteliti. Obyek

penelitian ini meliputi harga, promosi, kualitas dan kemasan serta loyalitas

konsumen pada minyak pelumas Castrol.

D. Variabel Penelitian

Adapun varibel-variabel yang diteliti meliputi :

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel

lain. Variabel independent dalam penelitian ini meliputi:

a. Harga. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau

jasa.

b. Kualitas. Kualitas adalah karakteristik produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau konsumen dan diperoleh melalui

perbaikan yang berkelanjutan. Kualitas suatu produk berkaitan erat

dengan kepuasan pelanggan yang mengakibatkan pembelian secara

berulang produk tersebut sehingga tercipta loyalitas konsumen

(Tjiptono, 1996: 48).

c. Promosi. Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mengenal produk yang ditawarkan dan

kemudian senang lalu membeli produk tersebut

(36)

d. Kemasan

Kemasan adalah wadah atau pembungkus produk (Sutojo, 1983:95).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.

Variabel dependen dalam penelitian ini loyalitas konsumen.

Loyalitas konsumen merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena

akan membantu kelangsungan hidup perusahaan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek yang dapat terdiri dari manusia,

hewan, tumbuhan, gejala, nilai, tes, atau peristiwa sebagai sumber data

yang mewakili karekteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1990:

141).

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh individu yang

menggunakan minyak pelumas castrol.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data.

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi

(Nawawi, 1990: 145). Sampel penelitian ini adalah konsumen yang

menggunakan minyak pelumas castrol, sebanyak 100 orang. Jumlah

tersebut dinilai cukup untuk mewakili populasi yang jumlahnya tidak

(37)

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode

purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja dengan

catatan dapat mewakili populasi.

G. Data yang Diperlukan

1. Data Primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama yang diperoleh melalui

wawancara atau penyebaran kuesioner (Umar, 1997: 43).

2. Data Sekunder

Merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik

oleh pengumpul data primer atau pihak luar (Umar, 1997: 43). Data

sekunder dalam penelitian ini diambil dari sumber-sumber seperti jurnal,

buku-buku, data-data dari Internet.

H. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

kepada pengguna minyak pelumas Castrol. Kuesioner ini terdiri atas beberapa

item. Setiap item memiliki lima alternatif jawaban dengan skor jawaban sebagai

(38)

a) Sangat Setuju ( SS ) dengan skor 5

b) Setuju ( S ) dengan skor 4

c) Netral ( N ) dengan skor 3

d) Tidak Setuju ( TS ) dengan skor 2

e) Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1

I. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas merupakan suatu alat

ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas adalah rumus korelasi.

Berikut ini merupakan rumus korelasi :

rxy =

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

di mana :

rxy = Korelasi product moment.

X = Nilai masing-masing butir per item.

Y = Nilai seluruh butir per item.

(39)

Jika > dengan taraf keyakinan 90% maka instrumen dikatakan

valid.

hitung

r rtabel

Jika ≤ dengan taraf keyakinan 90% maka instrumen dikatakan

tidak valid.

hitung

r rtabel

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu hasil

instrumen cukup dapat dipercaya dan dapat digunakan sebagai alat

pengumpulan data. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah

dua, yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi dua belah antara

kelompok item bernomer genap dengan kelompok item bernomer ganjil.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus korelasi “product moment”,

setelah itu hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus korelasi

SpearmanBrown” ( Hadi,1999:44).

rxy=

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

X = Faktor valid nomer ganjil

Y = Faktor valid nomer genap

(40)

Setelah itu, untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown

sebagai berikut :

rxx =

xy xy

r r

+

1 2

Keterangan :

rxx = koefisien reliabilitas

rxy = koefisien korelasi Product Moment

Jika > dengan taraf keyakinan 90% maka instrumen dikatakan

reliabel.

hitung

r rtabel

Jika ≤ dengan taraf keyakinan 90% maka instrumen dikatakan

tidak reliabel.

hitung

r rtabel

J. Teknik Analisis Data

1. Menghitung Koefisien Regresi

Untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas, promosi dan kemasan terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol, digunakan

rumus metode kuadrat terkecil :

Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4

Dimana :

Y : Loyalitas konsumen

a : Konstanta

(41)

: Harga 1

X

2

X : Kualitas

: Promosi

3 X

4

X : Kemasan

2. Menguji Hipotesis Uji F

Uji F untuk mengidentifikasi apakah secara bersama-sama

variabel-variabel independen tersebut secara signifikan dapat menjelaskan variabel-variabel

dependen. Rumus :

F =

(

)

(

1

)

/ 1 / 2 2 − −

R n K

K R

Dimana : K = banyak variabel bebas

n = banyak sampel

R = koefisien korelasi linier berganda

Pengujian hipotesis :

= 0, harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan tidak

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol. 0

H

≠ 0, harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

a

(42)

Menarik kesimpulan :

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak

(43)

A. Sejerah dan Perkembangan Perusahaan

Bengkel Kurnia Agung pertama kali dirintis oleh Bapak Arif Wijaya. Bengkel ini berdiri pada tahun 1975, di atas lahan sendiri dengan luas bangunan 10m X 20m, tepatnya di JL. Slamet Riyadi No. 15 Solo. Usaha ini terbilang sukses dan memiliki prospek yang cerah, walaupun kadang mengalami hambatan berupa persaingan yang tidak sehat dengan bengkel-bengkel sekitar. Banyaknya bengkel-bengkel kecil di sekitarnya yang nekad menjual onderdil dan oli dengan harga miring. Bengkel yang berkedudukan di Jl. Slamet Riyadi No. 15 Solo ini merupakan lahan dan bangunan milik sendiri sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sewa/kontrak. Mengingat usaha bengkel ini memiliki prospek yang cerah, maka mulai tahun 2004 di buka cabang di Yogyakarta tepatnya di Jl. Ring Road Utara No 21 Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Untuk cabang Yogyakarta ini pengelolaan dipercayakan kepada Bapak Himawan, salah seorang putra Bapak Arif Wijaya.

(44)

B. Lokasi Perusahaan

Dalam menetapkan lokasi, pihak Kurnia Agung mengambil kebijakan bahwa bengkel Kurnia Agung harus berlokasi di tempat yang mudah dikunjungi pengunjung, perempatan atau pertigaan jalan, dekat dengan pusat bengkel, dekat dengan kampus, dekat dengan jalan raya sehingga mudah dilihat dan diketahui para pengendara sepeda motor dan kemudian tidak terlalu mengganggu warga setempat karena suara yang ditimbulkan. Jika dilihat dari ketentuan yang ada maka lokasi di jalan Ring Road Utara merupakan tempat yang sesuai dengan yang diinginkan pihak bengkel. Beberapa alasan pemilihan lokasi di jalan Ring Road Utara adalah :

1. Jalan Ring Road Utara merupakan jalan yang strategis dan banyak dilewati kendaraan bermotor.

2. Tidak mengganggu masyarakat setempat. 3. Terletak diantara pusat bengkel.

4. Terletak diantara pusat kampus.

5. Tempatnya cukup luas untuk menampung kendaran pengunjung.

(45)

berukuran 10m X 9m dan merupakan tempat sendiri. Adapun alasan pemilihan lokasi dijalan Ring Road Utara ini adalah sebagai berikut :

1. Transportasi

Bengkel ini terletak di pinggir jalan raya, sehingga memudahkan transportasi yang menghubungkan pemasok dengan perusahaan,sarana dan prasarana yang mendukung.

2. Pemasaran

Lokasi bengkel Kurnia Agung sangat strategis karena mudah diketahui dan dihubungi oleh konsumen sehingga penjualan dan servis dapat berjalan lancar.

3. Tenaga kerja

Lokasi ini mudah untuk dijangkau tenaga kerja (montir) karena lebih dekat dengan pemukiman mereka.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Bengkel Kurnia Agung merupakan perusahaan perorongan, jadi pemilik sekaligus sebagai manajer perusahaan. Bentuk struktur organisasi ini adalah struktur organisasi line (garis), dimana kekuasaan dan tanggungjawab ada pada satu manajer sehingga segala perintah dari manejer tertinggi mengalir melalui garis lurus kepada bawahan yang paling rendah.

(46)

PEMILIK

MONTIR MONTIR

MONTIR MONTIR

Berikut ini akan diuraikan wewenang, tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian secara garis besar, yaitu :

1. Pemilik bengkel

Manajer perusahaan/pemilik dipegang oleh Bapak Himawan sendiri, pemilik sebagai pimpinan tertinggi dalam menjalankan kegiatan perusahaan mempunyai target sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan perusahaan. b. Bertanggungjawab atas maju mundurnya perusahaan.

c. Mengawasi jalannya perusahaan dan perkembangannya. 2. Montir

(47)

D. Personalia

1. Penarikan Tenaga Kerja

Penarikan karyawan pada bengkel Kurnia Agung didasarkan pada kebutuhan akan montir berpengalaman. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, bengkel Kurnia Agung mengunakan sumber dari dalam perusahaan dan luar perusahaan. Sumber dari dalam perusahaan yaitu dengan mengambil karyawan lama yang diposisikan pada perbaikan dan pengawasan akan karyawan baru.

Kriteria karyawan yang dipilih untuk menduduki posisi yang lebih tinggi adalah rajin, berpendidikan, mempunyai kemampuan dan tanggung jawab, berpengalaman, inisiatif, dan berprestasi. Sedangkan sumber dari luar perusahaan adalah terutama berasal dari daerah sekitar perusahaan yang meliputi :

a. Pelamar yang baru pertama kali mencari kerja.

b. Pelamar yang sudah pernah bekerja di perusahaan sejenis.

Adapun syarat-syarat yang ditentukan oleh perusahaan untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan adalah : 1) Umur

Calon karyawan yang dapat diterima adalah yang telah berumur 17 tahun keatas.

2) Pengalaman kerja

(48)

3) Keadaan fisik

Calon karyawan yang diterima adalah karyawan yang tidak cacat fisik yang dapat mengganggu dalam bekerja.

2. Penarikan tenaga kerja

Jumlah karyawan yang bekerja pada bengkel Kurnia Agung untuk saat ini adalah sebanyak 6 orang. Perinciannya sebagai berikut :

a. Pemilik bengkel : 1 orang b. Montir tetap : 4 orang c. Pelajar PKL : 1 orang 3. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja karyawan dimulai dari bengkel buka, yaitu pada jam 08.00-17.00 WIB. Jumlah jam kerja sepuluh jam sehari termasuk waktu istirahat selama satu jam dan hari kerja karyawan adalah setiap hari.

(49)

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Kurnia Agung, salah satu bengkel sepeda motor dan mobil yang berkedudukan di jalan Ring Road Utara Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sesuai dengan judul skripsi ini “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Pada Minyak Pelumas Castrol “, dengan demikian subyek penelitian ini adalah para konsumen atau pelanggan bengkel Kurnia Agung pada saat penelitian dilaksanakan dan pernah menggunakan minyak pelumas Castrol. Kepada mereka akan disebarkan kuesioner untuk mengetahui apakah faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas mereka terhadap minyak pelumas Castrol.

Populasi penelitian ini adalah semua pelanggan bengkel Kurnia Agung, suatu jumlah yang cukup besar sehingga mempertimbangkan keterbatasan waktu, tenga, biaya dan terutama kemampuan peneliti tidak memungkinkan untuk meneliti semuanya. Oleh karena itu penelitian hanya diadakan terhadap sampel. Responden penelitian dibatasi sejumlah 100 orang konsumen. Jumlah tersebut dinilai cukup reprentatif untuk mewakili populasi secara keseluruhan,

(50)

2007 dan baru dihentikan ketika jumlah responden telah mencapai 100 orang serta

datanya dinilai lengkap sehingga layak dianalisis. Pengumpulan data dihentikan

pada tanggal 25 Maret 2007 ketika jumlah responden mencapai 100 orang.

Setelah disortir semua lengkap sehingga layak dianalisis. Namun sebelum data

dianalisis dengan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas dari item kuesioner yang digunakan.

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Sebelum data dianalisis lebih lanjut terlebih dahulu dilakukan uji validitas

dan reliabilitas atas item-item kuesioner yang digunakan, sebab hanya

item-item yang valid dan reliabel yang boleh dianalisis lebih lanjut. Uji

Validitas menggunakan korelasi Product moment pearson dan uji

reliabilitas menggunakan korelasi Spearman-Brown. Hasil selengkapnya

(51)

Tabel 5.1

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Variabel Item rxy rtabel Keterangan

Loyalitas Spearman-Brown=0,8223 (reliabel) 1 2 3 4 0,849 0,825 0,819 0,789 0,195 0,195 0,195 0,195 Valid/reliabel Valid/reliabel Valid/reliabel Valid/reliabel Harga Spearman-Brown=0,7708 (reliabel) 1 2 3 0,429 0,797 0,881 0,195 0,195 0,195 Valid/reliabel Valid/reliabel Valid/reliabel Kualitas Spearman-Brown=0,7662 (reliabel) 1 2 3 0,807 0,750 0,656 0,195 0,195 0,195 Valid/reliabel Valid/reliabel Valid/reliabel Promosi Spearman-Brown=0,7617 (reliabel) 1 2 3 0,772 0,889 0,837 0,195 0,195 0,195 Valid/reliabel Valid/reliabel Valid/reliabel Kemasan Spearman-Brown=0,7554 (reliabel) 1 2 3 0,908 0,878 0,541 0,195 0,195 0,195 Valid/reliabel Valid/reliabel Valid/reliabel

(52)

Berdasarkan data pada Tabel 5.1 di atas diketahui bahwa nilai

atau r hitung berkisar antara 0,541 sampai dengan 0,908, semuanya lebih

besar dari r tabel (0,195). Menurut Hadi (1991) bila > r tabel berarti

item tersebut valid. Dengan demikian semua item ini valid karena r hitung

> r tabel.

xy

r

xy

r

Tabel 5.1 di atas juga memperlihatkan bahwa nilai korelasi

Spearman-Brown untuk setiap variabel berkisar antara 0,7554 sampai

dengan 0,8223, semuanya pun lebih besar dari r tabel (0,195). Mengingat

menurut Hadi (1991) bila nilai korelasi Spearman-Brown lebih besar dari r

tabel adalah reliabel, maka semua item ini reliabel.

Hal ini merupakan semua item kuesioner ini valid dan reliabel.

Oleh karena itu layak untuk dianalisis lebih lanjut.

1. Profil Responden

Profil responden dalam penelitian inin akan ditinjau dari jenis kelamin,

tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, umur, dan tingkat pendapatan.

Hasilnya diperlihatkan pada tabel-tabel berikut.

a. Berdasarkan jenis kelamin

Dari 100 orang responden yang diteliti, ditinjau dari jenis kelamin

(53)

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (N=100)

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase

1 2 Laki-laki Perempuan 78 orang 22 orang 78 % 22 %

100 orang 100 %

Sumber : Kuesioner yang diolah

Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki (78 %) jauh lebih banyak dibandingkan perempuan

(22 %). Hal ini wajar mengingat kebanyakan yang berurusan dengan

bengkel biasanya laki-laki.

b. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (N=100)

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1 2 3 4 SD SLTP SLTA PT 6 orang 11 orang 45 orang 38 orang 6 % 11 % 45 % 38 %

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber : Kuesioner yang diolah

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa yang paling banyak

responden berpendidikan SLTA (45 %), disusul PT (38 %), SLTP(11

(54)

c. Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 2 3 4 Wiraswasta PNS Karyawan Pelajar/Mahasiswa 28 orang 18 orang 16 orang 38 orang 28 %

18 %

16 %

38 %

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber : Kuesioner yang diolah

Berdasarkan Tabel 5.4 di atas diketahui bahwa ditinjau dari

jenis pekerjaan kebanyakan merupakan pelajar/mahasiswa (38 %),

disusul wiraswasta (28 %), PNS (18 %) dan karyawan (16 %).

d. Berdasarkan Umur

Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Persentase

1

2

3

< 20 tahun

20-30 tahun

> 30 tahun

18 orang 36 orang 46 orang 18 % 38 % 46 %

Jumlah 100 orang 100 %

(55)

Tabel 5.5 di atas memperlihatkan bahwa yang terbanyak

berusia > 30 tahun (46 %), disusul 20-30 tahun (36 %), < 20 tahun

(18%).

e. Berdasarkan Tingkat Pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

1

2

3

4

< Rp 1.000.000

Rp1.000.000-1.500.000

Rp1.500.000-2.000.000

> Rp 2.000.000

42 orang

26 orang

20 orang

12 orang

42 %

26 %

20 %

12 %

Jumlah 100 orang 100 %

Sumber : Kuesioner yang diolah

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa ditinjau dari tingkat

pendapatan yang terbanyak < Rp 1.000.000 (42 %), disusul Rp

1.000.000-1,500.000 (26 %), Rp 1,500.000-2,000.000 (20 %) dan > Rp

2,000.000 (12 %).

Berdasarkan data Tabel 5.2 sampai dengan 5.6 diketahui bahwa

profil responden pelanggan bengkel Kurnia Agung ini didominasi oleh

laki-laki, berpendidikan SLTA dan berprofesi sebagai pelajar/

mahasiswa. Selain itu kebanyakan berusia > 30 tahun dan

(56)

2. Pengaruh harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan terhadap

loyalitas konsumen.

Untuk mengetahui pengaruh variabel Independen (harga, kualitas,

promosi dan kemasan) secara simultan terhadap loyalitas konsumen

digunakan analisis Regresi Berganda. Hasil olahan data (Lampiran 6)

memperlihatkan hasil sebagai berikut :

Y = a +b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4

Y = 1,744 + 0,613X1 + 0,724X2 + 0,610 + 0,429X4

Selain itu dari hasil olahan data tersebut diperoleh hasil sebagai

berikut :

a. F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 5 %, df (derajat kebebasan)

(k-1) (n-k) = (5-1) (100-5) maka diperoleh F tabel = 2,47

b. F hitung

Hasil pengolahan data (lampiran 6) diperoleh F hitung = 17,029

Rumus yang dipakai menetapkan :

Kalau F hitung < F tabel, berarti harga, kualitas, promosi dan

kemasan secara simultan tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

pada minyak pelumas Castrol.

Kalau F hitung ≥ F tabel, berarti harga, kualitas, promosi dan

kemasan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada

(57)

Mengingat F hitung (17,029) > F tabel (2,47), berarti harga,

kualitas, promosi dan kemasan secara simultan terhadap loyalitas

konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Dengan kata lain faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan

merupakan fakta penjelas yang nyata bagi variasi perubahan dalam

loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Selanjutnya hasil pengolahan (lampiran 6) memperlihatkan nilai

koefisien Determinasi (R ) sebesar = 0,716. Hasil ini menunjukkan bahwa

0,716 atau 71,6 % perubahan pada variabel loyalitas konsumen (Y) pada

minyak pelumas Castrol disebabkan oleh perubahan pada variabel harga

( ), kualitas ( ), promosi ( ) dan kemasan ( ) secara simultan.

Sisanya 28,4 % disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk

dalam model ini.

2

1

x x2 x3 x4

1. Pengaruh masing-masing variabel terhadap loyalitas konsumen

Hasil olahan data (lampiran 6) memperlihatkan persamaan regresi

berganda sebagai berikut :

Y = a +b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4

Y = 1,744 + 0,613X1 + 0,724X2 + 0,610 + 0,429X4

Hasil olahan data (lampiran 6) memperlihatkan

a. t hitung dan signifikan

1). t tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 5 %, ∂ ⁄2 = 0.025 ; (n-k)

(58)

t hitung dan signifikan x1, x2, x3 dan x4

1

x (Harga)

t hitung = 4,229 dan sig = 0,000

Mengingat t hitung (4,229) > t tabel (1,661) dan 0,000 < 0,05,

berarti variabel (harga) secara parsial berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas

Castrol.

1 x

2

x (Kualitas)

t hitung = 2,170 dan sig = 0,023

Mengingat t hitung (2,170) > t tabel (1,661) dan 0,023 < 0,05,

berarti variabel (kualitas) secara parsial berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada minyak

pelumas Castrol. 2 x

3

x (Promosi)

t hitung = 2,067 dan sig = 0,025

Mengingat t hitung (2,167) > t tabel (1,661) dan 0,025 < 0,05,

berarti variabel (promosi) secara parsial berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada minyak

(59)

4

x (Kemasan)

t hitung = 4,480 dan sig = 0,000

Mengingat t hitung (4,480) > t tabel (1,661) dan 0,000 < 0,05,

berarti variabel (kualitas) secara parsial berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada minyak

pelumas Castrol. 4 x

b. Koefisien regresi

1). Koefisien regresi untuk konstanta (a) = 1,744

Nilai yang positif menunjukkan konsumen telah berpikir positif

atau loyal terhadap produk minyak pelumas Castrol, walaupun belum

dipengaruhi oleh faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan.

Nilainya yang sebesar 1,744, berarti jika , , dan = 0 maka

nilai loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol sebesar 1,744. 1

x x2 x3 x4

1) koefisien regresi untuk variabel harga (x1) = 0, 613

Nilainya yang positif menunjukkan faktor harga berpengaruh

positif terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Nilainya yang sebesar 0,613, berarti jika variabel harga mengalami

peningkatan satu satuan maka loyalitas konsumen akan meningkat

sebesar 0,163 satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan

atau tetap. Sebaliknya kalau variabel harga mengalami penurunan satu

satuan maka loyalitas konsumen akan menurun sebesar 0,613 satuan,

(60)

2) Koefisien regresi untuk variabel kualitas (x2) = 0,724

Nilainya yang positif menunjukkan faktor harga berpengaruh

positif terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Nilainya yang sebesar 0,724 berarti jika variabel kualitas mengalami

peningkatan satu satuan maka loyalitas konsumen akan meningkat

sebesar 0,724 satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan

atau tetap. Sebaliknya kalau variabel kualitas mengalami penurunan

satu satuan maka loyalitas konsumen akan menurun sebesar 0,724

satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan atau tetap.

4). Koefisien regresi untuk variabel promosi (x3) = 0,610

Nilainya yang positif menunjukkan faktor promosi berpengaruh

positif terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Nilainya yang sebesar 0,610, berarti jika variabel promosi mengalami

peningkatan satu satuan maka loyalitas konsumen akan meningkat

sebesar 0,610 satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan

atau tetap. Sebaliknya kalau variabel promosi mengalami penurunan

satu satuan maka loyalitas konsumen akan menurun sebesar 0,610

satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan atau tetap.

5). Koefisien regresi untuk variabel kemasan (x4) = 0,429

Nilainya yang positif menunjukkan faktor kemasan berpengaruh

positif terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Nilainya yang sebesar 0,429, berarti jika variabel kemasan mengalami

(61)

sebesar 0,429 satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan

atau tetap. Sebaliknya kalau variabel kemasan mengalami penurunan

satu satuan maka loyalitas konsumen akan menurun sebesar 0,429

satuan, dengan asumsi variabel-variabel lainnya konstan atau tetap

Berdasarkan nilai koefisien regresi di atas di mana harga ( ) =

0,613, kualitas ( ) = 0,724, promosi ( ) = 0,610, dan kemasan ( )

= 0,429, berarti variabel yang paling berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen pada minyak pelumas Castrol adalah variabel kualitas ( ),

disusul variabel harga ( ), variabel promosi ( ), dan variabel

kemasan ( ).

1 x

2

x x3 x4

2 x

1

x x3

4 x

A. Pembahasan

1. Profil konsumen

Dari 100 orang responden yang diteliti ditinjau dari jenis kelamin

didominasi laki-laki (78 %) dan perempuan (12 %). Data responden seperti

ini tidaklah mengejutkan karena para responden ini diambil dari para

pengguna minyak pelumas Castrol di bengkel Kurnia Agung. Padahal

mayoritas yang berurusan dengan bengkel biasanya laki-laki.

Ditinjau dari tingkat pendidikan didominasi oleh lulusan SLTA (45

%), disusul PT (38 %), SLTP (11 %) dan SD ( 6 %) hal ini pun sangat

wajar karena hanya orang yang berpendidikan yang bisa memilih minyak

(62)

Ditinjau dari pekerjaan yang paling banyak merupakan pelajar /

mahasiswa (38 %), disusul wiraswasta (28 %), PNS (18 %) dan karyawan

(16 %). Banyaknya pelajar/mahasiswa yang menjadi pengguna minyak

pelumas castrol adalah wajar, karena selain Castrol berkualitas cukup baik

dan dikenal luas. Lebih dari itu karena harga produk ini walaupun agak

mahal tetapi relatif masih terjangkau oleh kantong mahasiswa/pelajar.

Ditinjau dari segi usia, yang paling banyak berusia > dari 30 tahun

(46 %), disusul 20-30 tahun (36 %) dan < 20 tahun (18 %). Kebanyakan

pengguna minyak pelumas castrol ini berusia > 30 tahun, karena castrol

ditinjau dari segi harga termasuk kelas menengah (bukan yang termurah

atau termahal) sehingga sering menjadi pilihan orang berusia menengah

pula yang memilih pelumas bukan hanya mempertimbangkan faktor harga

tetapi juga kualitas produk. Dalam arti walaupun harga agak mahal asalkan

kualitas terjamin itulah yang dipilih, dan pilihan seperti itu biasanya

berlaku pada mereka yang telah berusia cukup mapan.

Sedangkan ditinjau dari tingkat pendapatan, yang paling banyak

berpendapatan < Rp 1.000.000 (42 %), disusul Rp 1.000.000- Rp1.500.000

(26 %), Rp 1.500.000- Rp 2.000.000 (20 %), > Rp 2.000.000 (12 %).

Mayoritas pengguna minyak pelumas castrol ini berpendapatan < Rp

1.000.000,- hal ini dikarenakan harga minyak pelumas ini relatif tidak

terlalu mahal, masih terjangkau oleh mereka yang berpendapatan < Rp

(63)

2. Pengaruh harga, kualitas, promosi dan kemasan terhadap Loyalitas

konsumen terhadap minyak pelumas Castrol secara simultan dan parsial

Sesungguhnya ada banyak faktor yang diperkirakan akan

mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol, yang

dalam penelitian ini dibatasi pada faktor harga, kualitas, promosi dan

kemasan. Hasil uji F memperlihatkan F hitung (17,029) > F tabel (2,47)

berarti harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol. Hal ini

membenarkan bahwa faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan sangat

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R ) sebesar 0,716. Hal ini

berarti 0,716 atau 71,6 % perubahan pada variabel loyalitas konsumen

pada minyak pelumas Castrol disebabkan oleh perubahan pada variabel

harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan. Sisanya sebesar

28,4 % disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam

model.

2

Faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model ini cukup

banyak, misalnya faktor psikologis, faktor individual dan sebagainya.

Faktor gengsi misalnya, orang sangat mungkin akan loyal terhadap minyak

pelumas Castrol bukan karena faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan

melainkan karena faktor gengsi. Bagaimanapun minyak pelumas Castrol

adalah minyak pelumas kelas atas sehingga siapa pun yang menggunakan

(64)

dengan hasil penelitian Daldiri (2003) bahwa loyalitas konsumen sangat

dipengaruhi oleh faktor individual atau kepribadian konsumen seperti

bakat, minat, persepsi, emosi dan atensi.

Hasil olah data memperlihatkan bahwa persamaan regresinya

adalah Y = 1,744 + 0,613 + 0,724 + 0,610 + 0,429 . Dari

persamaan ini diketahui koefisien regresi untuk harga ( ) = 0,613,

kualitas ( ) = 0,724, promosi ( ) = 0,610, dan kemasan ( ) = 0,429,

berarti faktor atau variabel yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen

pada minyak pelumas Castrol adalah kualitas, harga, promosi dan

kemasan.

1

X X2 X4

1 x

2

x x3 x4

Ditinjau dari hasil koefisien regresi di atas di ketahui bahwa

faktor yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen adalah kualitas.

Pada dasarnya setiap orang menghendaki produk atau jasa yang

berkualitas. Kualitas adalah karakteristik produk atau jasa yang ditentukan

oleh konsumen dan diperoleh melalui perbaikan yang berkelanjutan.

Minyak pelumas Castrol adalah produk yang dipakai atau dibeli

karena nilai gunanya. Orang tidak akan tahu apakah seseorang

menggunakan minyak pelumas Castrol hanya dengan melihat penampilan.

Oleh karena itu yang paling orang pertimbangkan adalah kualitas. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Dwi Nugraha (2004), bahwa orang akan

membeli ulang suatu produk bila produk itu berkualitas, dan untuk produk

(65)

Faktor harga bagaimanapun ikut mempengaruhi loyalitas

konsumen, apalagi bagi orang yang kemampuan ekonominya terbatas. Bila

harga terjangkau sementara manfaat yang bisa dicapai lebih tinggi dari

harga tersebut orang pasti akan membeli produk tersebut. Harga minyak

pelumas castrol relatif lebih mahal dibandingkan minyak pelumas lain.

Tetapi dilihat dari manfaat atau kegunaannya dinilai lebih tinggi dari pada

harganya, maka dengan harga yang ada orang tetap akan membelinya.

Sudah menjadi kecendrungan setiap orang memilih dan membeli

produk sebagaimana dipakai oleh idolanya. Minyak pelumas castrol sering

dipromosikan dalam kejuaraan-kejuaraan balap international (Moto GP,

F1, dsb). Belum lagi dipromosikan oleh David Bekham. Akibatnya

promosi tersebut ikut mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak

pelumas Castrol.

Kemasan bagaimanapun selain melindungi produk dari kerusakan

juga menyulitkan orang untuk memalsukannya serta memberi kesan

produk tersebut berkelas atau tidak. Bagaimanapun kemasan ikut

mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

Jadi dari hasil pengolahan data diketahui semua variabel

independen (harga, kualitas, promosi dan kemasan) mempunyai pengaruh

yang nyata, positif dan signifikian baik secara parsial maupun simultan

terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol. Hal ini

(66)

faktor-faktor yang ikut mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak

pelumas Castrol.

Loyalitas konsumen tercipta karena adanya hubungan yang

harmonis antara pelanggan dan perusahaan. Hubungan harmonis ini

tercipta karena adanya rasa puas dari pelanggan. Pelanggan yang loyal

adalah pelanggan yang setia terhadap perusahaan. Ia setia membeli dan

membeli ulang produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Sekali ia

memilih produk tersebut maka ia akan tetap bertahan dengan produk

(67)

A. Kesimpulan

Dari uraian di depan dapat disimpulkan bahwa faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol. Hal ini terbukti dari hasil pengujian secara statistikal yang memperlihatkan nilai F hitung (17,029) > F tabel (2,47). Selain itu hasil perhitungan secara statistikal memperlihatkan bahwa koefisien determinasi (R ) = 0.716 atau 71.6 %, berarti 71.6 % perubahan pada variabel loyalitas konsumen pada minyak pelumas castrol (Y) disebabkan oleh perubahan secara simultan pada variabel-variabel harga ( ), kualitas ( ), promosi ( ) dan kemasan ( ). secara bersama-sama. Sisanya (28,4%) disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model.

2

1

x x2 x3

4

x

Selain itu hasil pengolahan data memperlihatkan koefisien regresi Y = 1,744 + 0,613 + 0,724 + 0,610 + 0,429 . Persamaan ini memperlihatkan koefisien regresi untuk harga ( ) = 0,613, kualitas ( ) = 0,724, promosi ( ) = 0,610, dan kemasan ( ) = 0,429. Berarti faktor yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol adalah kualitas, disusul harga, promosi dan kemasan.

1

X X2 X4

1

x x2

3

(68)

B. Saran

1. Untuk perusahaan minyak pelumas Castrol

Hasil penelitian memperlihatkan faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol. Oleh karena itu perusahaan perlu mengoptimalkan perhatiannya untuk memberdayakan faktor harga, kualitas, promosi dan kemasan. Cara yang dapat ditempuh yaitu dengan meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih, mempertahankan kebijakan mengenai harga yang ada, meningkatkan promosi, dan menyempurnakan kemasan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk sejenis. Hasil penelitian ini kiranya menjadi masukan bagi perusahaan untuk diterapkan pada bengkel lain. 2. Untuk penelitian selanjutnya,

(69)

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dana dan terutama kemampuan melakukan penelitian ilmiah, sehingga dengan keterbatasan itu penelitian hanya dilakukan terhadap 100 orang responden yang kebetulan mengisi minyak pelumas Castrol di bengkel Kurnia agung dan bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian. Akibatnya kesimpulan ini hanya berdasarkan jawaban mereka dan berlaku untuk mereka yang lainnya.

(70)

Air Minum Kemasan Aqua. Tesis tidak Dipublikasikan. Magister Manajemen UII, Yogyakarta.

Dwi Nugraha. 2004. “Mendefinisi Ulang Konsep Kualitas”, Pos Kupang, 15 Maret 2004.

Enggel, James F, Blackwell, Roger and Miniard, Paul W. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1, edisi keenam. Jakarta: Bina Aksara.

Furqon. 2001. Statistik untuk Penelitian Terapan. Bandung: CV. Alfabeta. Gitosudarmo. 1994. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE UGM Gitosudarmo. 1995. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE UGM

Hadi, Sutrisno. 1999. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai untuk BASICA. Yogyakarta: Andi Offset.

Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi 9. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. Millenium Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid pertama

dan kedua, Edisi kelima. Jakarta:CV Intermedia. Sunarto. 1999. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Amus.

Suratno dan Lincolin. 1995. Management. New Jersey: Prentice Hall.

(71)

Tjiptono, Fandy. 1997. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.

(72)
(73)

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Di Tempat

Dengan hormat,

Perkenankanlah saya memohon kesedian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i Agar berkenan meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini. Apapun jawabannya akan saya hargai dan nantinya akan saya gunakan sebagai data untuk penulisan Skripsi pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang mengambil judul: “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN PADA

MINYAK PELUMAS CASTROL”.

Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab kuesioner ini, saya haturkan terima kasih. Mohon maaf jika ada hal-hal yang tidak berkenan dihati Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian.

Hormat saya,

(74)

Lampiran 2

Lampiran Kuesioner

KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur :

2. Jenis Kelamin :

3. Tingkat Pendidikan :

4. Pekerjaan :

5. Tingkat Pendapatan/ Bln : a. Kurang dari Rp 1 juta b. Rp 1 juta – Rp 1,5 juta c. Rp 1,5 juta – Rp 2 juta d. Lebih dari Rp 2 juta

B. URAIAN PERTANYAAN MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI ANDA MENGGUNAKAN MINYAK PELUMAS CASTROL

Bagian I

Petunjuk : Urutkan hal-hal berikut menurut prioritas kepentingan yang

(75)

( ) Harga

( ) Kualitas

( ) Promosi

Gambar

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Tabel 5.2
Tabel 5.4
Tabel 5.6
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sehingga dapat dirumuskan dari pernyataan di atas bahwa layanan konseling kelompok berhubungan dengan kedisiplinan.Berdasarkan uraian tersebut, layanan konseling kelompok

sistim Pengaturan/pengendalian lalu lintas pada persimpangan mempunyai cakupan luas antara lain masalah perhitungan besarnya kapasitas persimpangan yang ada, volume lalu lintas,

tingkat kesalahan untuk indikator posisi tangan dilakukan oleh 2 siswa peserta ekstrakurikuler dan untuk indikator gerakan posisi tangan yang benar dilakukan oleh 28

akan didapatkan oleh kedua calon mempelai pengantin jika melakukan akad nikah pada jam yang ditandai dengan simbol (x) tersebut. Adapun untuk mengetahui hari dan

ADSORBEN SELEKTIF LOGAM Pb DARI HIBRIDA AMINO-SILIKA TERCETAK ION DAN METODE PEMBUATANNYA.. Bidang Teknik Invensi

Di kota ini ada situs yang di- bangun pad a masa pemerintahan Kai sar. Chi n Shih Huang, d a ri Dinasti Chin

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa faktor kebutuhan akan prestasi dan faktor kesiapan instrumentasi dapat menumbuhkan intensi kewirausahaan mahasiswa sebesar