• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian tidakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Gondangrejo kelas XI IPA 1 tahun ajaran 2014/2015 semester genap. Sekolah tersebut termasuk kategori sekolah dengan akreditasi A(Amat Baik), merupakan SMA negeri satu-satunya di kecamatan Gondangrejo dan merupakan SMA terbaik di kecamatan Gondangrejo. SMA N Gondangrejo terletak di dalam gang jalan Solo-Purwodadi km 12, dikelilingi perkebunan tebu dan perumahan penduduk di sisi timur, sehingga lingkungan di SMA Negeri Gondangrejo cukup tenang dan nyaman untuk belajar. 2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilaksanakan mulai bulan November 2014 sampai dengan bulan Februari 2015. Tahap ini meliputi kegiatan-kegiatan permohonan pembimbing, observasi ke kelas, pembuatan proposal, menyiapkan perangkat pembelajaran dan permohonan ijin penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan pada bulan April sampai Mei 2015. Tahap ini meliputi perencanaan tindakan berdasarkan hasil observasi awal untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan tindakan sesuai RPP yang telah dirancang, observasi indakan dan refleksi terhadap pembelajaran (untuk menganalisa apakah membutuhkan tambahan siklus atau tidak).

c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

Tahap ini terdiri dari pengolahan data hasil penelitian yang akan dilaksanakan bulan Juni 2015, dan penyusunan laporan akan dilaksanakan bulan Juni sampai Oktober 2015

(2)

commit to user

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian penerapan model ARCS (Attention,

Relevance, Confidence, Satisfaction) adalah sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran dengan menerapkan model ARCS pada mata pelajaran matematika.

a. Bentuk data dari proses pembelajaran dengan menerapkan model ARCS

adalah berupa data secara deskriptif yang berisi tentang analisa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada setiap pertemuan yang diperoleh dari hasil observasi dan catatan lapangan serta dokumen berupa foto dari proses pembelajaran.

b. Sumber data dari proses pembelajaran dengan menerapkan model ARCS

adalah catatan lapangan dari proses pembelajaran, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang diisi oleh beberapa rekan peneliti yang melakukan pengamatan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan menerapkan model ARCS dan catatan lapangan yang dibut oleh peneliti dan hasil wawancara dengan guru mengenai evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Motivasi belajar siswa

a. Bentuk data dari motivasi belajar siswa setelah diterapkan model ARCS

berupa presentase dari skor yang diperoleh dari beberapa indikator atau kegiatan siswa yang harus diamati.

b. Sumber data dari motivasi belajar siswa setelah diterapkan model ARCS

diperoleh dari hasil observasi yang diisi oleh beberapa rekan peneliti yang melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan model ARCS.

3. Ketuntasan belajar matematika

a. Bentuk data dari ketuntasan belajar matematika siswa adalah skor hasil tes akhir siklus yang diperoleh siswa.

(3)

commit to user

b. Sumber data dari ketuntasan belajar matematika adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui metode observasi. “Metode observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti (orang yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati” (Budiyono, 2003:53).

Metode observasi juga digunakan untuk mengumpulkan data keterlaksanaan proses pembelajaran melalui model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,

Satisfaction) di kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo. Hal-hal yang diamati

ketika mengumpulkan data pelaksanaan pembelajaran meliputi terlaksana tidaknya langkah-langkah pembelajaran seperti yang sudah tercantum dalam lembar observasi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan dalam RPP serta mengamati keterampilan guru dalam menerapkan model ARCS

(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Sedangkan observasi motivasi

belajar siswa, pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran matematika berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Kegiatan observasi akan dilakukan oleh tiga observer.

2. Metode Tes

Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan–pertanyaan atau suruhan–suruhan kepada subjek penelitian (Budiyono, 2003).

Pelaksanaan tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur ketuntasan belajar siswa berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada penelitian ini akan dilaksanakan beberapa kali tes. Pada setiap akhir pertemuan akan diadakan kuis individu. Tes berikutnya diselenggarakan setiap akhir siklus yang dilaksanakan pada akhir pertemuan setelah dua pertemuan pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran ARCS. Dari

(4)

commit to user

kuis individu dan tes akhir setiap siklus ini dapat diketahui ada tidaknya peningkatan rata-rata ketuntasan belajar siswa. Dengan kata lain dapat diketahui tercapai tidaknya indikator keberhasilan tindakan.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pada penelitian ini adalah:

a. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan b. Menyusun kisi-kisi tes

c. Menyusun soal-soal tes

d. Melakukan penelaahan atau pengkajian butir-butir soal a. Melakukan revisi soal-soal tes jika ada yang perlu direvisi b. Melaksanakan tes

Butir-butir soal yang akan diujikan terlebih dahulu diuji validitasnya sebelum diujikan. Suatu instrumen disebut valid jika mengukur apa yang seharusna diukur (Budiyono, 2003:55).

Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi. Uji validitas instrumen tes dilakukan dengan cara mencocokkan antara isi instrumen dengan indikator pembelajaran dan materi pelajaran yang digunakan. Hal tersebut dilakukan agar tes yang digunakan dapat mengukur kemampuan siswa sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran, yaitu mampu mengukur ketuntasan belajar siswa.

E. Validasi Data

Menurut Budiyono (2003:56), “Validitas adalah penilaian evaluatif terintegrasi yang dilakukan oleh penilai mengenai seberapa jauh bukti-bukti empirik dan rasional teoritis mendukung ketepatan inferensi dan tindakan berdasarkan skor tes atau asesmen yang lain”. Oleh karena itu informasi yang akan dijadikan data

penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat

dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam menarik kesimpulan.

Untuk menguji kebenaran data keterlaksanaan pembelajaran digunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

(5)

commit to user

suatu informasi yang diperoleh dari beberapa sumber (Sugiyono, 2012:274). Dalam penelitian ini triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi dari beberapa observer dengan catatan lapangan. Data yang diperoleh dikatakan valid jika menghasilkan hasil yang sama minimal oleh dua observer dan sama dengan isi catatan lapangan.

Data motivasi belajar matematika siswa diperoleh melalui observasi. Untuk memeriksa keabsahan data hasil observasi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, digunakan triangulasi penyidik yaitu memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 2013: 331). Data yang diperoleh dikatakan valid jika menghasilkan hasil yang sama.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Supardi dalam Arikunto dkk (2009: 132), analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) Tema apa yang dapat ditemukan pada data,

(2) Seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil observasi diperoleh data deskripsi pelaksanaan pembelajaran melalui model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang diperoleh melalui catatan lapangan, dan lembar observasi yang merupakan hasil pengamatan proses pembelajaran oleh observer.

Analisis hasil pengamatan dimulai dengan melihat terlaksana tidaknya langkah-langkah yang telah tertera pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan analisis hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, dapat diketahui mengenai pelaksanaan pembelajaran melalui model ARCS (Attention, Relevance,

Confidence,Satisfaction) yang meliputi terlaksana tidaknya langkah-langkah

pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP serta kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

(6)

commit to user

2. Analisis Data Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa

Pelaksanaan observasi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika didasarkan pada beberapa indikator yang dapat mengungkap motivasi belajar, yaitu: (a) siswa memperhatikan pada saat guru berbicara di depan kelas, (b) Siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok diskusi, (c) siswa terbuka untuk mengutarakan ide/ pendapat yang dimiliki pada saat teman lain presentasi di depan kelas,(d) siswa terbuka mengutarakan pertanyaan yang dimiliki pada saat teman lain presentasi di depan kelas,(e) siswa menanggapi pertanyaan dari guru, (f) siswa mengerjakan tugas/ latihan soal yang diberikan oleh guru, (g) membuka buku sumber saat siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, (h) siswa bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas , (i) siswa bertanya pada teman apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, (j) siswa mengerjakan pekerjaan rumah yang telah diberikan guru pada pertemuan sebelumnya. Hasil observasi motivasi belajar matematika siswa dianalisis untuk mengetahui tercapai tidaknya masing-masing indikator.

Analisis hasil observasi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dianalisis yaitu menghitung persentase siswa yang melaksanakan setiap aspek. Persentase hasil observasi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika tiap pertemuan dapat diketahui dengan menghitung persentase tiap indikator dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Pn : persentase motivasi belajar matematika siswa pada aspek ke -n

Analisis terhadap hasil observasi digunakan pada tahap refleksi sebagai dasar perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya sehingga teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

(7)

commit to user 3. Analisis Tes Ketuntasan Belajar

Pada penelitian ini akan dilaksanakan beberapa kali tes. Tes diselenggarakan setiap akhir siklus yang dilaksanakan pada akhir pertemuan setelah dua pertemuan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran ARCS.

Analisis hasil tes dimulai dengan mengoreksi pekerjaan masing-masing siswa dengan memperhatikan kriteria penskoran yang telah dibuat pada masing-masing tes. Hasil yang diperoleh dari penjumlahan skor seluruh nomor soal merupakan skor untuk masing-masing siswa. Dari data skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing siklus kemudian dihitung persentase ketuntasan belajar. Siswa dikatakan tuntas jika skor yang diperoleh lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah pada mata pelajaran matematika. Terlebih dahulu dihitung jumlah siswa yang telah mencapai KKM yang dilihat dari skor yang diperoleh masing-masing siswa. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

P = persentase ketuntasan belajar matematika siswa.

Dalam satu siklus terdapat dua kali pertemuan, dimana setiap akhir siklus diberi tes akhir kepada siswa. Selain itu hasil tes dibandingkan dengan hasil tes pada tahun sebelumnya, tujuannya untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran ARCS. Dari analisis hasil tes akhir siklus, dapat diketahui tercapai tidaknnya indikator keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan.

Analisis terhadap hasil observasi dan hasil tes akhir siklus digunakan pada tahap refleksi, sebagai dasar perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

P c p KKM

(8)

commit to user

G. Indikator Kinerja/ Keberhasilan

Indikator kinerja penelitian adalah indikator ketercapaian motivasi belajar matematika siswa dalam proses pembelajaran setelah diterapkan model ARCS

(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang dapat dinyatakan dalam bentuk

persentase. Persentase indikator kinerja pada penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti dengan mempertimbangkan motivasi belajar matematika awal siswa serta kondisi di sekolah tersebut. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil observasi, motivasi belajar matematika siswa

meningkat dari sebelum penerapan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,

Satisfaction) dan setiap indikator motivasi belajar memperoleh pencapaian minimal

70% dari jumlah seluruh siswa. Untuk ketuntasan belajar matematika siswa, setidaknya 70% siswa telah mencapai KKM.

H. ProsedurPenelitian

Bentuk penelitian yang peneliti lakukan dalah penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Menurut Suyanto (dalam Mansur Muslich, 2012: 9)

“PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memeperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional”.

Suharsini Arikunto (2010: 16-22) menjelaskan bahwa ada 4 hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing) dan (4) refleksi (reflecting).

Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-menerus yang dapat digambarkan seperti Gambar 3.1.

(9)

commit to user Siklus I

Siklus II

Siklus II

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Adapun penelitian tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus terdiri dari:

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini meliputi :

a) Menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario

pembelajaran dengan menggunakan model ARCS (Attention, Relevance,

Confidence, Satisfaction).

b) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) beserta kelengkapannya. LKS

disusun oleh peneliti dengan guru matematika kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo.

c) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan.

d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati motivasi belajar matematika

siswa serta lembar observasi untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran.

permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Pengamatan/ pengumpulan data I Refleksi I Permasalahan baru hasilrefleksi I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Pengamatan/ pengumpulan data II Refleksi II Apabila permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berberikutnya

(10)

commit to user 2. Pelaksanaan

Pada tahap ini, guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Perangkat pembelajaran yang dibutuhkan adalah RPP, LKS dan kuis individu untuk setiap siklus yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Dalam penelitian ini yang melaksanakan tindakan adalah peneliti.

3. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Pada saat observasi, peneliti mempersiapkan lembar observasi sebagai panduan observasi untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran melalui model ARCS (Attention, Relevance,

Confidence, Satisfaction) dan observasi motivasi belajar matematika siswa. Pada

tahap ini, dilaksanakan observasi terhadap keterlaksanaan kegiatan pembelajaran seperti yang tertera pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran melalui model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Selain itu,observer juga mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran apakah melaksanakan kegiatan seperti yang tertera pada lembar observasi motivasi belajar matematika siswa yang telah disusun berdasarkan indikator motivasi.

Observer dalam penelitian ini adalah dua mahasiswa pendidikan matematika. Pada saat mengamati pelaksanaan pembelajaran semua observer mengamati dari awal hingga akhir proses pembelajaran sesuai dengan lembar obeservasi yang telah dibuat. Hasil pengamatan kemudian dianalisis untuk melakukan refleksi.

4. Refleksi

Menurut Arikunto (2010: 140), “Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi”. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh selama penelitian yaitu mengenai data motivasi belajar matematika siswa setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Data motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil observasi terhadap motivasi belajar siswa yanng dilaknakan tiap pertemuan. Kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan tentang hasil capaian siswa terkait dengan motivasi belajar matematika. Sedangkan untuk keterlaksanaan proses pembelajaran, data diperoleh dari video

(11)

commit to user

pembelajar dan lembar observasi. Selanjutnya hasil analisis data dikaji, jika belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan maka tindakan berlanjut pada siklus berikutnya.

Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan untuk setiap siklus yaitu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tes akhir siklus untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi sebagaimana dijelaskan di atas.

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

21 Tabel 2.7 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015.... 31 Tabel 2.15 Rincian Laju Pertumbuhan

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengembangan wisata dalam bidang boga; (2) meningkatkan pemahaman tentang umbi garut, manfaat

Sehubungan dengan tidak dapat diukurnya prestasi yang harus diberikan oleh dokter, maka tanggung jawab hukum medik dari tindakan medik yang dilakukan dokter terhadap pasiennya

Hasil analisis statistik lebih lanjut, perbedaan usia kehamilan pada penderita preeklamsia berat dengan penderita eklamsia memiliki perbedaan yang tidak bermakna, hal ini

Kata yang dipahami dengan makna positif dalam komunitas tetapi dimaknai berbeda oleh masyarakat bahasa atau bahkan tidak tanpa makna, dapat dengan mudah

perancangan buku fotografi yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan Pengumpulan data - Observasi dan dokumentasi - Studi pustaka - Wawancara Analisis data

1. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.

Penelitian tentang peta persebaran dan karakter populasi tanaman buah serta persepsi masyarakat pemilik tanaman buahdi sepanjang jalur wisata Desa Kemiren,