• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

Dari hasil analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, maka secara garis besar hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.

Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 3,87.

b. Indikator Hasil Belajar dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 ternyata tuntas dengan rata-rata proporsi ketuntasan Indikator aspek KI 1 adalah 91%, aspek KI 2 84 % , aspek KI 3 82% dan aspek KI 4 yang mencakup aspek psikomotor 84%, portofolio 83%, presentasi 85%, dan THB proses 89%. c. Ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri

(2)

sebesar 87 %.

2) Aspek Afektif atau Sikap Sosial ( KI 2)

Pada indikator aspek KI 2 semua siswa dikatakan tuntas karena rata-rata proporsi jawaban yang diperoleh siswa ≥ 75% yaitu sebesar 87%.

3) Aspek Kognitif atau aspek Pengetahuan ( KI 3)

Pada indikator aspek KI 3 semua siswa dikatakan tuntas karena rata-rata proporsi jawaban yang diperoleh siswa ≥ 75% yaitu sebesar 85%.

4) Aspek Psikomotor atau Aspek Keterampilan (KI 4)

Pada indikator aspek KI 4 semua siswa dikatakan tuntas karena rata-rata proporsi jawaban yang diperoleh siswa ≥ 75% yaitu sebesar 86%.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 adalah tinggi dengan presentase rata-rata 76%

3. Kreativitas Non-Aptitude siswa kelas X-A tahun pelajaran 2014/2015 adalah tinggi dengan presentase rata-rata 70%.

4. a. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan hasil belajar siswa dalam menerapkan pendekatan

(3)

b. Ada hubungan yang signifikan antara kreativitas non-aptitude dengan hasil belajar siswa dalam menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMX-A Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. (Nilai rx2y =

0,51 dan thitung ≥ ttabel atau 3,02 ≥ 2,055)

c. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreativitas non-aptitude dengan hasil belajar siswa dalam menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang pelajaran 2015/2016. (Nilai rx1x2y1 = 0,58 dan Fhitung ≥ Ftabel

atau 6,337 ≥ 3,38)

5 a. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan hasil belajar siswa dalam menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. (Persamaan regresi = a + bx = 52,503 + 0,433 dan Fhitung ≥ Ftabel

atau 12,12 ≥ 4,225)

b. Ada pengaruh yang signifikan antara kreativitas non-aptitude dengan hasil belajar siswa dalam menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas

(4)

X-c. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreativitas non-aptitude dengan hasil belajar siswa dalam menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-A SMA Negeri 10 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. (Persamaan regresi = a + b1X1 + b2X2 = 48,81 + 0,313 X1 + 0,185 X2 dan Fhitung ≥ Ftabel atau

6,470 ≥ 3,38). B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta kreativitas non-aptitude sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bagi Guru

a. Guru perlu lebih banyak menguasai strategi, pendekatan serta metode yang tepat sehingga dapat memperoleh tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Pendekatan inkuiri terbimbing sangat baik dan efektif dalam pembelajaran kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran

(5)

Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel menjadi lebih kompleks, sehingga memperoleh informasi dan data yang lebih luas yang dapat menjawab tujuan dari penelitian yang ingin dicapai.

(6)

Badar, Ibnu Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Grup.

Binsasi. 2015. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Dengan Menerapkan Pendekatan Scintific Siswa Kelas X MIA SMA Negeri Taekan Kefamenanu Tahun Pelajaran 2014/2015.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Dhiu, Margaretha. 2012. Pengantar Pendidikan Konsep, Dasar, dan Aplikasi untuk Pendidik dan Pemerhati Masalah Pendidikan. Yogyakarta: Nusa Indah

Gunawan, Adi. 2007. Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Handayani. 2013. Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Berorientasi HOT (High Order Thinking Skills) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Harijanti. 2007; Peningkatan Partisipasi Dan Kreativitas Siswa Pada Matapelajaran Geografi Dengan Model Assure Di Kelas XD Tempursari Mantingan Ngawi”.

Klau, Maria. 2015. Pengaruh Kreativitas dan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Larutan Penyangga Dengan Menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Terakreditasi PGRI Kupang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Misa, Rosalina. 2015. Pengaruh Kepribadian dan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Kimia Dengan Menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Molo Selatan Tahun Ajaran 2014/2015.

Meha, Rosmiati. 2015. Pengaruh Kepercayaan Diri dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Malasah Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 4 Kupang Tahun Ajaran 2014/2015.

Munandar, Utamai. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

(7)

Retnowati, Priscilla. 2007. Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R%D. Bandung: Alfabeta, cv.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sutresna, Nana. 2013. Kimia Untuk Kelas X SMA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Widodo, Tri. 2013. High Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa

Yamin, Moh. 2014. Teori dan Metode Pembelajaran Konsepsi, Strategi dan Praktik Belajar yang Membangun Karaketer. Malang: Madani.

(8)

A

M

P

I

R

A

N

(9)

149 Sekolah : SMA Negeri 10 Kupang

Mata Pelajaran : Kimia Kelas/ Semester : X/II Alokasi Waktu : 6 JP Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(10)

150

Waktu Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat

hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaranTuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Senyawa hidrokarbon (Identifikasi atom C,H dan O) Kekhasan atom karbon. Atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner. Struktur Alkana, alkena dan alkuna Isomer Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna Reaksi senyawa hidrokarbon Mengamati(Observing)

 Mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa hidrokarbon

 Mengamati demonstrasi pembakaran senyawa karbon (contoh pemanasan gula).

Menanya(Questioning)

 Mengajukan pertanyaan mengapa senyawa hidrokarbon banyak sekali terdapat di alam?

 Bagaimana cara mengelompokkan senyawa hidrokarbon?

 Bagaimana cara memberi nama senyawa hidrokarbon?

 Mengajukan pertanyaan senyawa apa yang dihasilkan pada reaksi pembakaran senyawa karbon?

 Dari unsur apa senyawa tersebut tersusun?

 Bagaimana reaksinya?

Mengumpulkan data (Eksperimenting)

 Menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran senyawa karbon berdasarkan

Tugas  Membuat bahan presentasi tentang identifikasi atom C, H dan O dalam sampel  Merancang percobaan Observasi  Mengamati sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi dengan lembar pengamatan Portofolio  Laporan hasil identifikasi atom C,H dan O dalam sampel  Hasil rangkuman 6JP  Buku kimia  Lembar kerja  molymod  Berbagai sumber dari migas atau yang lainnya 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia

berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun,

(11)

151 lingkungan serta hemat dalam

memanfaatkan sumber daya alam.

 Menentukan kekhasan atom karbon

 Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner)

 Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya

 Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna

 Mendiskusikan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri)

 Memprediksi isomer dari senyawa hidrokarbon

 Menganalisis reaksi senyawa hidrokarbon

Mengasosiasi(Associating)

 Menghubungkan rumus struktur alkana, alkena dan alkuna dengan sifat fisiknya

 Berlatih membuat isomer senyawa karbon

 Berlatih menuliskan reaksi senyawa karbon

Mengkomunikasikan (Communicating)

 Menyampaikan hasil diskusi atau

meng analisi s :  Kekhasan atom karbon.  Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner.  Struktur akana, alkena dan alkuna serta tatanama menurut IUPAC  Isomer  Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna  Pemahaman reaksi senyawa karbon

3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

(12)

152

tertulis, dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

(13)

153

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Kupang Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Identifikasi karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon dan kekhasan atom karbon

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI:

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural, pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR:

Kompetensi Dasar Indikator

1.1Menyadari adanya keteraturan dari sifat

hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya.

1.1.2 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.1.3 Berdoa dengan sikap yang santun dan berkonsentrasi

1.1.4 Memelihara hubungan yang baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

1.1.5 Menghargai pendapat teman 2.1 Menunjukan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,

2.1.1 Jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen.

(14)

154 terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.1.2 Disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan

2.1.3 Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan

mengerjakan laporan praktikum. 2.1.4 Komunikatif selama melakukan

percobaan, mengolah dan menganalisis data serta

mempresentasikan hasil diskusi. 2.1.5 Teliti dalam mengolah dan

menganalisis data 2.2 Menunjukan perilaku

kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.2.1 Kerja sama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan.

2.2.2 Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain

2.2.3 Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi

2.2.4 Kepedulian lingkungan dengan melihat kerapian dan kebersihan kelas

2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

2.3.1 Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

3.1.1 Menjelaskan senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik

3.1.2 Menjelaskan perbedaan antara senyawa karbon organik dan senyawa karbon anoganik

3.1.3 Menjelaskan cara mengidentifikasi unsur C dan H

3.1.4 Menjelaskan struktur kekhasan atom karbon menurut jumlah ikatan, bentuk rantai dan posisi atom karbon di dalam rantai karbon

3.1.5 Menganalisis struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan

(15)

155

pemahaman kekhasan atom karbon 4.2 Mengolah dan menganalisis

struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

4.2.1 Psikomotor

 Persiapan percobaan tentang identifikasi unsur H dan C dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Pelaksanaan percobaan tentang identifikasi unsur C dan H dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Kegiatan akhir percobaan tentang identifikasi unsur C dan H dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

4.2.2 Proses

 Merumuskan masalah tentang identifikasi unsur Cdan H dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Merumuskan hipotesis tentang identifikasi unsur C dan H dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Mengumpulkan data dan menganalisis data tentang identifikasi unsur C dan H dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Membuat kesimpulan tentang identifikasi unsur C dan H kekhasan atom karbon menggunakan molymod

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu: a. Spiritual

 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya.

 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

 Berdoa dengan sikap yang santun dan berkonsentrasi

 Memelihara hubungan yang baik dengan sesama umat cipataan Tuhan Yang Maha Esa

 Menghargai pendapat teman b. Sosial

 Jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen

(16)

156

 Disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan

 Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum.

 Komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi

 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data

 Kerjasama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan

 Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain

 Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi

 Kepedulian lingkungan dengan melihat kerapian dan kebersihan kelas

 Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

c. Pengetahuan

 Menjelaskan tentang senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik

 Menjelaskan perbedaan tentang senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik

 Menjelaskan cara mengidentifikasi unsur C dan H

 Menjelaskan tentang kekhasan atom karbon berdasarkan jumlah ikatan, bentuk rantai dan posisi atom karbon di dalam rantai karbon

 Menganalisis struktur senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon

d. Ketrampilan

 Melakukan percobaan tentang identifikasi unsur C dan H, serta kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Mempersiapkan percobaan tentang identifikasi unsur C dan H, serta kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Melaksanakan percobaan tentang identifikasi unsur C dan H, serta kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Merumuskan masalah percobaan tentang identifikasi unsur C dan H serta kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Mengumpulkan data dan menganalisis data percobaan tentang identifikasi unsur C dan H serta kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Membuat kesimpulan percobaan tentang identifikasi unsur C dan H serta kekhasan atom karbon menggunakan molymod

(17)

157 D. Materi Pembelajaran

 Senyawa hidrokarbon (identifikasi atom karbon dan hidrogen)

 Kekhasan atom karbon E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Inkuiri terbimbing

Metode : Praktikum, Diskusi, kuis dan Penugasan

Media : LCD

F. Media dan Sumber Pembelajaran

 Bahan Ajar Siswa, LKS, Alat dan Bahan Praktikum

 Buku kimia untuk SMA/MA kelas X:

Sutresna, Nana. 2013. Kimia Untuk Kelas X SMA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Grafindo Media Pratama. Bandung

Retnowati, Priscilla. 2007. Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

1. Pendahuluan

 Guru memberi salam pembuka.

 Guru memberi kesempatan kepada salah seorang siswa untuk memimpin doa (guru menilai sikap berdoa sebelum pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianut, berdoa dengan sikap santun dan berkonsentrasi)

 Guru mengecek kehadiran siswa (guru menilai kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan)

 Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa “Kita pernah membakar kertas, kayu, plastik, atau kain. Apa sisa pembakaran tersebut? Zat apa yang dihasilkan dari sisa pemkaran tersebut?”

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

 Guru menyampaikan penilaian yang akan diambil saat pembelajaran.

10 menit

2. Kegiatan Inti

Fase 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah

70 menit

(18)

158

Mengamati (Observing)

 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang

 Guru membagi bahan ajar kepada setiap kelompok

 Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

 Guru menyajikan dan menjelaskan materi tentang senyawa hidrokarbon organik dan anorganik menggunakan LCD

 Guru menyajikan dan menjelaskan materi tentang kekhasan atom karbon berdasarkan jumlah ikatan, bentuk rantai dan posisi atom C dalam rantai karbon menggunakan LCD

 Guru mendemonstrasikan tentang identifikasi atom C dan H dengan memanaskan gula pasir menggunakan sendok sampai terdapat uap air pada bagian belakang sendok, kemudian membiarkan gula terbakar sampai berwarna hitam dan menghasilkan gas karbondioksida (CO2)

 Guru mendemonstrasikan tentang kekhasan atom karbon secara singkat dengan merangkai struktur rantai karbon dari 1 model atom C dan 4 model atom H menggunakan molymod

 Guru meminta siswa untuk mengamati demonstrasi sederhana yang dilakukan. Fase 2. Membuat Hipotesis

Menanya (Questioning)

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dari hasil pengamatannya.

 Guru memberikan penegasan dari pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Pertanyaan yang diharapkan:

 Mengapa saat pemanasan, gula terbakar dan menjadi hangus?

 Mengapa atom karbon dapat membentuk ikatan?

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat hipotesis

(19)

159

 Guru memberikan penegasan terhadap hipotesis yang siswa ajukan. Hipotesis yang diharapkan:

1. Gula mengandung unsur C dan H 2. Untuk mengidentifikasi atom C

dan H dapat diketahui dengan mengkeruhnya air kapur saat gas CO2 dialirkan menggunakan pipa

dan terjadinya perubahan warna pada kertas kobalt dari biru menjadi merah muda.

3. Beberapa sifat khas atom karbon tersebut antara lain: Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi yang dapat membentuk pasangan elektron bersama dengan atom lainnya membentuk ikatan kovalen, atom karbon dengan keempat tangan ikatan dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan seperti jumlah ikatan (ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, ikatan rangkap tiga), bentuk rantai (rantai terbuka alifatik, siklik, aromatik), posisi atom karbon didalam rantai karbon (primer, sekunder, tersier dan kuartener)

 Guru menilai sikap jujur, disiplin, teliti, dari siswa saat membuat hipotesis Fase 3. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi

Mengumpulkan data(Eksperimenting)

 Guru memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan

 Guru menjelaskan prosedur kerja untuk melakukan percobaan

 Siswa melakukan percobaan tentang identifikasi atom karbon, hidrogen dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Guru membimbing kelompok untuk melakukan percobaan tentang identifikasi atom karbon, hidrogen dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

(20)

160

 Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

 Guru menilai sikap memelihara hubungan yang baik dengan sesama umat ciptaan TYME, disiplin ketika pembagian kelompok dan selama praktikum, guru menilai sikap kerja sama dan tanggung jawab siswa dalam melakukan percobaan dan membaca data percobaan.

 Guru menilai keterampilan pada saat melakukan percobaan

Fase 4. Mengumpulkan data dan Menganalisis data

Mengasosiasi(Associating)

 Guru membimbing siswa dalam mendiskusikan data hasil percobaan mengenai identifikasi atom karbon, hidrogen dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan membandingkan pada literatur yang ada untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat tentang identifikasi atom karbon, hidrogen dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Siswa menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS.

 Siswa membuat laporan sementara atas hasil yang mereka peroleh dengan membandingkan pada literatur yang ada untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat.

 Guru menilai sikap ketelitian, jujur, komunikatif siswa dalam berdiskusi kelompok.

 Guru menilai sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

Fase 5. Membuat Kesimpulan

Mengkomunikasikan(Communicating)

 Guru meminta masing-masing kelompok diwakili oleh seorang siswa untuk maju ke depan membacakan hasil

(21)

161

laporan sementara dari percobaan yang mereka lakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan menanggapinya.

 Guru memberikan penegasan dari jawaban siswa

 Siswa mengumpulkan hasil diskusi kemudian dibahas bersama guru

 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang identifikasi atom karbon, hidrogen dan kekhasan atom karbon menggunakan molymod

 Guru menilai memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat, menghargai pendapat teman.

 Guru menilai sikap komunikatif siswa saat presentasi berlangsung, toleransi dan santun

Menilai

 Guru meminta siswa untuk duduk kembali ke tempat semula

 Guru memberikan kuis kepada siswa: 1. Apa yang dimaksud dengan

seyawa hidrokarbon organik dan anorganik?

2. Apa perbedaan antara senyawa hidrokarbon organik dan anorganik?

4. Bagaimana reaksi yang terjadi pada air kapur setelah pemanasan? 5. Sebutkan 3 contoh kekhasan atom

karbon berdasarkan jumlah ikatan, bentuk rantai!

6. Apa yang dimaksud dengan atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener?

(22)

162

 Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini

 Guru memberikan tugas untuk menulis laporan percobaan secara lengkap sebagai nilai tugas kelompok dan tugas mandiri untuk nilai individu.

 Guru mengingatkan siswa untuk membaca tentang materi yang akan di pelajari pada pertemuan selanjutnya.

 Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

 Guru memberikan salam penutup.

10 menit

H. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Jenis/Teknik Penilaian

No. Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1. Sikap spiritual Observasi a. Lembar observasi b. Lembar angket 2. Sikap sosial Observasi, kegiatan

diskusi kelompok

a. Lembar observasi b. Lembar angket 3. Pengetahuan Penugasan, tes

tertulis

a. Soal penugasan individu b. Kuis

4. Ketrampilan Ketrampilan

praktikum dan presentasi hasil diskusi kelomok

a. Lembar penilaian portopolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses d. Lembar penilaian ketrampilan 2. Instrumen penilaian

a. Lembar observasi

b. Lembar penilaian diri/angket c. Test

(23)

163

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Kupang Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Penggolongan senyawa karbon Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

D. KOMPETENSI INTI:

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural, pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. E. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR:

Kompetensi Dasar Indikator

1.2Menyadari adanya keteraturan dari sifat

hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

1.2.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya.

1.2.2 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.2.3 Berdoa dengan sikap yang santun dan berkonsentrasi

1.2.4 Memelihara hubungan yang baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

1.2.5 Menghargai pendapat teman 2.1 Menunjukan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan

2.1.6 Jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen.

(24)

164 fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

yang diberikan

2.1.8 Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan

mengerjakan laporan praktikum. 2.1.9 Komunikatif selama melakukan

percobaan, mengolah dan menganalisis data serta

mempresentasikan hasil diskusi. 2.1.10 Teliti dalam mengolah dan

menganalisis data 2.2 Menunjukan perilaku

kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.2.5 Kerja sama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan.

2.2.6 Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain

2.2.7 Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi

2.2.8 Kepedulian lingkungan dengan melihat kerapian dan kebersihan kelas

2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

2.3.1 Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

3.1.6 Menjelaskan struktur, keisomeran dan sifat-sifat senyawa hidrokarbon alkana

3.1.7 Menjelaskan struktur keisomeran dan sifat-sifat senyawa hidrokarbon alkena

3.1.8 Menjelaskan struktur, keisomeran dan sifat-sifat senyawa hidrokarbon alkuna

3.1.9 Menjelaskan reaksi senyawa hidrokarbon

3.1.10 Menganalisis struktur dan sifat-sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan penggolongan senyawanya

(25)

165 struktur dan sifat senyawa

hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

 Persiapan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Pelaksanaan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Kegiatan akhir percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

4.3.2 Proses

 Merumuskan masalah tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Merumuskan hipotesis tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Mengumpulkan data dan menganalisis data tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Membuat kesimpulan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

F. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu: a. Spiritual

 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya.

 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

 Berdoa dengan sikap yang santun dan berkonsentrasi

 Memelihara hubungan yang baik dengan sesama umat cipataan Tuhan Yang Maha Esa

 Menghargai pendapat teman b. Sosial

 Jujur dalam mengerjakan kuis dan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen

(26)

166

 Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum.

 Komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi

 Teliti dalam mengolah dan menganalisis data

 Kerjasama selama melakukan percobaan dan menganalisis data percobaan

 Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain

 Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi

 Kepedulian lingkungan dengan melihat kerapian dan kebersihan kelas

 Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

c. Pengetahuan

 Menjelaskan struktur, sifat-sifat dan keisomeran dari senyawa hidrokarbon alkana

 Menjelaskan struktur, sifat-sifat dan keisomeran dari senyawa hidrokarbon alkena

 Menjelaskan struktur, sifat-sifat dan keisomeran dari senyawa hidrokarbon alkuna

 Menjelaskan reaksi senyawa hidrokarbon

 Menganalisis struktur dan sifat-sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman tentang penggolongan senyawanya

d. Ketrampilan

 Melakukan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Mempersiapkan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Melaksanakan percobaan tentang tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Merumuskan masalah percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Mengumpulkan data dan menganalisis data percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Membuat kesimpulan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

D. Materi Pembelajaran

 Struktur, isomer, sifat-sifat dan kegunaan senyawa alkana, alkena dan alkuna, reaksi senyawa hidrokarbon

(27)

167 E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Inkuiri terbimbing

Metode : Praktikum, Diskusi, kuis dan Penugasan

Media : LCD

F. Media dan Sumber Pembelajaran

 Bahan Ajar Siswa, LKS, Alat dan Bahan Praktikum

 Buku kimia untuk SMA/MA kelas X:

Sutresna, Nana. 2013. Kimia Untuk Kelas X SMA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Grafindo Media Pratama. Bandung

Retnowati, Priscilla. 2007. Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu 1. Pendahuluan

 Guru memberi salam pembuka.

 Guru memberi kesempatan kepada salah seorang siswa untuk memimpin doa (guru menilai sikap berdoa sebelum pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianut, berdoa dengan sikap santun dan berkonsentrasi)

 Guru mengecek kehadiran siswa (guru menilai kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan) Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa “Sarana transportasi seperti motor, mobil, untuk zaman sekarang tidak asing lagi bagi kita. Untuk berpergian menggunakan motor atau mobil membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar yang kita gunakan dalam keperluan sehari-hari termasuk golongan alkana, seperti minyak tanah, bensin, dan LPG. Bagaimana rumus kimia dan sifat alkana? Bagaimana rumus dan sifat dari turunan alkana yaitu alkena dan alkuna?”

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini

 Guru menyampaikan penilaian yang akan diambil saat pembelajaran.

10 menit

(28)

168 2. Kegiatan Inti

Fase 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah

70 menit Mengamati (Observing)

 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang

 Guru membagi bahan ajar kepada setiap kelompok

 Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

 Guru menyajikan dan menjelaskan materi tentang struktur, keisomeran dan sifat-sifat senyawa hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna menggunakan LCD

 Guru menyajikan dan menjelaskan materi tentang reaksi senyawa hidrokarbon menggunakan LCD

 Guru melakukan demonstrasi secara singkat menggunakan 2ml minyak goreng kemudian direaksikan dengan 5ml larutan KMnO4, larutan menjadi

warna ungu.

 Guru meminta siswa untuk mengamati demonstrasi sederhana yang dilakukan. Fase 2. Membuat Hipotesis

Menanya (Questioning)

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dari hasil pengamatannya.

 Guru memberikan penegasan terhadap pertanyaan yang diajukan siswa. Pertanyaan yang diharapkan:

“Mengapa larutan berwarna ungu? Bagaimana cara kita mengetahui suatu larutan termasuk larutan jenuh dan tidak jenuh?”

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat hipotesis

 Guru memberikan penegasan terhadap hipotesis yang diajukan siswa. Hipotesis yang diharapkan :

Larutan jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan antara atom-atom karbon memiliki ikatan tunggal.

(29)

169

Senyawa dengan jenis ikatan seperti ini disebut senyawa alkana. Sedangkan larutan tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan antara atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap (disebut senyawa alkena), dan memiliki ikatan rangkap tiga (disebut senyawa alkuna).

Cara untuk mengetahui suatu larutan termasuk larutan tak jenuh adalah dengan berubahnya warna sampel menjadi coklat setelah direaksikan dengan KMnO4

 Guru menilai sikap jujur, disiplin, teliti, dari siswa saat membuat hipotesis Fase 3. Melakukan percobaan untuk

memperoleh informasi

Mengumpulkan data(Eksperimenting)

 Guru memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan

 Guru menjelaskan prosedur kerja untuk melakukan percobaan

 Siswa melakukan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Guru membimbing kelompok untuk melakukan percobaan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Guru membimbing siswa mencatat hasil pengamatan

 Guru menilai sikap memelihara hubungan yang baik dengan sesama umat ciptaan TYME, disiplin ketika pembagian kelompok dan selama praktikum, guru menilai sikap kerja sama dan tanggung jawab siswa dalam melakukan percobaan dan membaca data percobaan.

 Guru menilai keterampilan pada saat melakukan percobaan

Fase 4. Mengumpulkan data dan Menganalisis data

Mengasosiasi(Associating)

 Guru membimbing siswa dalam mendiskusikan data hasil percobaan

(30)

170

tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan yang mereka peroleh dengan membandingkan pada literatur yang ada untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Siswa menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS.

 Siswa membuat laporan sementara atas hasil yang mereka peroleh dengan membandingkan pada literatur yang ada untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat.

 Guru menilai sikap ketelitian, jujur, komunikatif siswa dalam berdiskusi kelompok.

 Guru menilai sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

Fase 5. Membuat Kesimpulan

Mengkomunikasikan(Communicating)

 Guru meminta masing-masing kelompok diwakili oleh seorang siswa untuk maju ke depan membacakan hasil laporan sementara dari percobaan yang mereka lakukan di depan kelas, kelompok lain mendengar dan menanggapinya.

 Guru memberikan penegasan dari jawaban siswa

 Siswa mengumpulkan hasil diskusi kemudian dibahas bersama guru

 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatannya

 Guru menilai memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat, menghargai pendapat teman.

 Guru menilai sikap komunikatif siswa saat presentasi berlangsung, toleransi

(31)

171 dan santun Menilai

 Guru meminta siswa untuk duduk kembali ke tempat semula

 Guru memberikan kuis kepada siswa: Sebutkan kegunaan dari alkana!

1. Gambarkan struktur kimia dari 2,2,4-trimetilheksana!

2. Gambarkan struktur kimia dari 2-etil-4-metil-1-pentena!

3. Sebutkan kegunaan dari alkena! 4. Gambarlah struktur dari

4-metil-2-heksuna!

5. Sebutkan keguanaan dari alkuna! 3. Penutup

 Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini

 Guru memberikan tugas untuk menulis laporan percobaan secara lengkap sebagai nilai tugas kelompok dan tugas mandiri untuk nilai individu.

 Guru mengingatkan siswa untuk membaca tentang materi yang akan di pelajari pada pertemuan selanjutnya.

 Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

 Guru memberikan salam penutup.

10 menit

H. Penilaian Hasil Pembelajaran 3. Jenis/Teknik Penilaian

No. Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1. Sikap spiritual Observasi c. Lembar observasi d. Lembar angket 2. Sikap sosial Observasi, kegiatan

diskusi kelompok

c. Lembar observasi d. Lembar angket 3. Pengetahuan Penugasan, tes

tertulis

c. Soal penugasan individu d. Kuis

4. Ketrampilan Ketrampilan

praktikum dan presentasi hasil diskusi kelomok

e. Lembar penilaian portopolio f. Lembar penilaian presentasi g. Lembar penilaian proses h. Lembar penilaian ketrampilan 4. Instrumen penilaian

a. Lembar observasi

b. Lembar penilaian diri/angket c. Test

(32)

172

BAHAN AJAR

SENYAWA HIDROKARBON

A.Mengenal Senyawa Karbon

Sesuai dengan namanya, senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon. Senyawa karbon dibagi menjadi dua kelompok yaitu senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik. Senyawa karbon organik adalah senyawa karbon yang diperoleh atau berasal dari makhluk hidup. Sedangkan senyawa karbon anorganik adalah senyawa karbon yang bukan berasal dari makhluk hidup, misalnya batu kapur (CaCO3), karbida (CaC2), dan litium sianida (LiCN).

Seorang kimiawan Jerman bernama Friedrich Wohler (1800-1882) membuat senyawa organik urea di laboratorium. Keberhasilannya ini mengubah pengertian senyawa organik, ternyata senyawa organik tidak hanya diperoleh dari makhluk hidup, tetapi dapat juga diperoleh dengan cara sinteis di laboratorium. Senyawa karbon anorganik tidak hanya

Glukosa merupakan senyawa hidrokarbon. Glukosa terdapat dalam tebu Protein merupakan senyawa hidrokarbon.

(33)

173

berasal dari mineral-mineral pada permukaan kulit bumi, tetapi terdapat juga pada tubuh makhluk hidup. Misalnya kalsium karbonat (CaCO3)

merupakan komponen utama cangkang kerang.

Jika anda mengoreng ikan, membakar roti, atau menanak nasi, kemudian membiarkannya hingga gosong maka akan terbentuk kerak yang berwarna hitam. Kerak yang berwarna hitam ini berasal dari unsur karbon.

Persamaan senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik, yaitu:

1. Kedua jenis senyawa mengandung atom karbon Senyawa karbon anorganik

CaCO3 didapat dari mineral

batu kapur dan cangkang kerang

Permukaan roti bakar yang

gosong dan menghitam

menunjukkan adanya unsur karbon dalam roti.

(34)

174

2. Kedua jenis senyawa tersebut dapat diperoleh dari makhluk hidup dan dapat juga diperoleh dari hasil reaksi senyawa-senyawa yang bukan berasal dari makhluk kidup.

Perbedaan senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik adalah:

No. Senyawa karbon Organik Senyawa karbon anorganik 1. Jika dibakar menghasilkan

arang dan gas CO2

Jika dibakar tidak menghasilkan arang dan gas CO2

2. Hampir semua memiliki

ikatan kovalen Ada yang memiliki ikatan kovalen dan ada juga yang memiliki ikatan ion 3. Tidak stabil terhadap

pemanasan Tahan terhadap pemanasan

4. Jenis senyawa karbon organik sangat banyak

Jenis senyawa karbon anorganik hanya sedikit

B. Identifikasi Karbon dan Hidrogen dalam Senyawa Karbon

Bahan yang berasal dari makhluk hidup umumnya merupakan senyawa karbon. Hal ini dapat kita buktikan dalam kejadian sehari-hari. Contohnya pada suhu yang tinggi sampel organik seperti kayu, telur, daging, atau beras dibakar maka bahan-bahan tersebut menjadi gosong. Hal itu terjadi karena pemanasan menyebabkan senyawa karbon dalam bahan tersebut terurai menjadikarbon yang berwarna hitam.

Pembakaran sampel organik akan mengubah karbon (C) menjadi karbon dioksida (CO2) dan hidrogen (H) menjadi air (H2O). Keberadaan unsur C

dapatdibuktikan dengan perubahan warna yang terjadi pada larutan air kapur yang menjadi keruh. Sedangkan unsur H dapat dibuktikan dengan menggunakan kertas kobalt biru. Senyawa-senyawa yang mempunyai unsur ini merupakan senyawa organik.

Sampel + Oksidator → CO

2(g)

+ H

2

O

(l)

CO

2(g)

+ Ca(OH)

2(aq)

→ CaCO

3(S)

+ H

2

O

(l)

(35)

175 C. Kekhasan Atom Karbon

Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas atom karbon yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur, dengan struktur yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon tersebut antara lain:

1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan empat elektron valensi. Keempat elektron valensi itu dapat membentuk pasangan elektron bersama dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron valensi ini dapat digambarkan sebagai tangan ikatan.

2. Atom karbon dengan keempat tangan ikatan itu dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon. Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokkan berdasarkan:

a. Jumlah ikatan

 Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan (sepasang elektron ikatan)

C

(36)

176

 Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom-atom karbon dengan dua tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan)

 Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan tiga tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan)

b. Bentuk rantai

 Rantai terbuka (alifatik), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.

 Rantai tertutup (siklik), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung-ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklik, yaitu rantai siklik dan aromatik.

C C C C C

C

C C C C

C C C C C

Rantai terbuka tak bercabang

C C C C C C

Rantai terbuka bercabang

C C

C C

C C

C C

(37)

177

c. Posisi atom karbon di dalam rantai karbon

Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat, terdapat empat posisi atom karbon yaitu karbon primer (10), sekunder (20),

tersier (30), dan kuartener (40). Atom karbon primer adalah

atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon lainnya, atom karbon sekunder terikat langsung pada 2 atom karbon lainnya, dan seterusnya.

D.Senyawa Hidrokarbon

Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon, yaitu senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu

10 10 10 10 10 20 20 20 30 40 Contoh: CH2 CH CH2 CH3 CH2 C CH3 CH3 CH3 H3C

Jumlah atom karbon: 5 atom primer, 3 atom sekunder, 1 atom tersier, 1 atom kuartener.

10 20 10 10 10 10 20 20 30 40 C C C C C C Atau Aromatik

(38)

178

atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana merupakan

molekul yang mempunyai struktur ruang tetrahedron dengan atom karbon sebagai pusatnya, dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat sudutnya. Untuk mempermudah, struktur tersebut diproyeksikan ke dalam bidang datar.

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi:

a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana. b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya

terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut dengan alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut dengan alkuna.

1. Alkana

Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh. Alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2 a. Deret Homolog C H H H H C H H H H (a) (b) (c) Ket:

(a) Model molekul CH4 (b) Struktur ruang molekul CH4

(39)

179

Deret homolog pada alkana mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:  Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah

CnH2n+2

 Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2

 Selisih massa antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah 14

 Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya

Deret homolog alkana Jumlah

atom C molekul Rumus Nama lebur (Titik 0C) didih (Titik 0C) Massa jenis (g/cm3) Wujud (suhu

kamar) 1 CH4 Metana -181,9 -163,9 0,466 Gas 2 C2H6 Etana -183,2 -88,5 0,572 Gas 3 C3H8 Propana -189,6 -42,0 0,585 Gas 4 C4H10 Butana -138,3 -0,4 0,601 Gas 5 C5H12 Pentana -129,9 36,2 0,626 Cair 6 C6H14 Heksana -94,9 69,1 0,660 Cair 7 C7H16 Heptana -90,5 98,5 0,684 Cair 8 C8H18 Oktana -56,7 125,8 0,703 Cair 9 C9H20 Nonana -50,9 150,9 0,718 Cair 10 C10H22 Dekana -29,6 174,2 0,730 Cair

b. Tata nama alkana

Penamaan senyawa karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

Tata nama alkana berdasarkan aturan IUPAC sebagai berikut:  Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang

(40)

180

 Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak bercabang, di depan nama tersebut diberi huruf n.

 Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu rantai utama (rantai induk), yaitu rantai atom karbon terpanjang, dan diberi nomor urut dari ujung yang paling dekat dengan letak cabang.

 Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus cabang pada alkana umumnya merupakan alkil. Gugus alkil merupakan gugus hidrokarbon (alkana) yang kehilangan sebuah atom hidrogen. Rumus umum alkil adalah CnH2n+1.

Nama gugus alkil disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti akhiran –ana dengan akhiran –il.

Rumus gugus alkil Nama IUPAC

CH3 – Metil C2H5 – Etil C3H7 – Propil C4H9 – Butil C5H11 – Pentil Contoh : CH3 CH2 CH2 CH3 n – butana Contoh: CH3 CH2 CH CH3 CH3 CH3 CH2 CH CH3 CH3

Cara penomoran yang salah Cara penomoran yang benar Karena tidak dimulai dari

Ujung yang dekat cabang

1 2 3 4 3 2 1

(41)

181

 Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat pada atom karbon primer diberi nama tertentu

 Urutan penamaan alkana : nomor cabang – nama cabang – nama rantai utama

 Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang disebut sekali, tetapi diawali dengan angka latin yang menunjukkan jumlahnya. Contoh: CH3 CH CH3 CH3 C CH3 CH3

Nama IUPAC : 1-metiletil 1,1-dimetiletil

Nama umum: isopropil atau sekunder propil) neobutil atau tersier butil

CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3

CH CH3

CH3

Nama IUPAC : 4-metiletilheptana

Nama umum (trivial) : 4-isopropil heptana atau 4-sekunder propil heptana

Contoh:

CH3 CH CH2 CH2 CH3

CH3

Rantai utama dengan 5 atom C (pentana)

Cabang metil terletak pada atom C nomor 2

Contoh: CH3 C CH CH2 CH CH3 CH3 CH3 CH2 CH3 CH3 Nama : 3-etil-2,2,5-trimetilheksana Metil di nomor 2

Rantai utama dengan 6 atom C (heksana)

Metil di nomor 5

Etil di nomor 3 Metil di nomor 2

(42)

182 c. Isomer Alkana

Isomer adalah peristiwa di mana suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama tetapi mempunyai struktur berbeda

Jumlah isomer dari beberapa alkana

Jumlah atom C 4 5 6 7 8 9 10

Rumus molekul C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22

Jumlah Isomer 2 3 5 9 18 35 75

d. Sifat-sifat Alkana 1) Sifat Fisis

Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur rantai atom karbonnya.

 Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.

 Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang mempunyai titik didih dan titik Contoh:

Pentana (C5H12) mempunyai tiga isomer

C H C C H H H H H H C H H C H H H C H H H C H C H H C H H H C H H H C C C C C H H H H H H H H H H H H

(43)

183

lebur yang lebih tinggi dari pada isomer dengan rantai karbon bercabang.

 Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik leburnya.

2) Sifat kimia

Alkana tergolong senyawa yang sukar bereaksi (memiliki afinitas kecil), sehingga disebut juga parafin. Namun demikian, alkana dapat mengalami reaksi pembakaran. Pada pembakaran sempurna snyawa hidrokarbon menghasilkan gas CO2 dan uap air

(H2O).

e. Kegunaan Alkana

1) Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana diantaranya:

 Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri dan rumah tangga.

 Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5 (pentana) terkandung LPG (Liquified Petroleum Gas) atau lebih dikenal sebagai elpiji. Elpiji digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga.

 Butana digunakan sebagai pengisi korek api Contoh:

Pembakaran sempurna propana C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O

(44)

184

 Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung di dalam bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

2) Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga dimanfaatkan sebagai pelarut non-polar yang dapat melarutkan senyawa-senyawa non-polar.

3) Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suku tinggi (rantai karbonnya mencapai lebih dari 20 atom karbon). Lilin digunakan dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik), sedangkan aspal digunakan untuk pengerasan jalan.

2. Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua (−C═C−). Kelompok alkena mempunyai rumus

umum CnH2n.

a. Tata nama alkena

Nama alkena diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan nama alkana di mana akhiran “-ana” diganti dengan akhiran “-ena”. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam penamaan alkena antara lain:

 Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap Contoh: 3HC H2 C C H2 C H2 C CH3 CH2 Rantai utama Cabang

(45)

185

 Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap

 Ikatan rangkap diberi nomor untuk menunjukkan letaknya  Cara penulisan dan penamaan cabang sama dengan pada alkana  Urutan penamaan alkena: nomor cabang – nama cabang – nomor

ikatan rangkap – nama rantai utama

b. Isomeri alkena

Pada alkena dapat terjadi beberapa peristiwa isomeri, yaitu isomeri yang berkaitan dengan struktur rantai atom karbonnya (isomeri rantai dan isomeri posisi) dan isomeri yang berkaitan dengan kedudukan atom atau gugus di dalam ruangan (isomeri geometri).

 Isomeri rantai

Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai utama.

Contoh: CH3 CH CH CH2 CH3 : 3-metil-1-butena CH3 C CH CH3 CH3 : 2-metil-2-butena Contoh: CH2 CH CH2 CH3 C CH3 CH3 H2C (1-butena) (2-metil-1-propena)

Antara 1-butena dan 2-metil-1-propena terjadi isomer rantai atau isomer kerangka atom karbon

(46)

186  Isomer posisi

Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak cabang atau posisi letak ikatan rangkapnya

 Isomer geometri (isomer ruang)

Isomer gemometri merupakan isomer yang terjadi karena perbedaan letak suatu gugus di dalam rungan. Isomeri geometri dapat terjadi bila di dalam senyawa karbon tersebut terdapat rantai karbon yang membentuk bidang dan terdapat gugus yang sama pada dua atom karbon yang berbeda. Rantai atom karbon yang mengandung ikatan rangkap (alkena) dapat dianggap sebagai suatu bidang batas, sedangkan gugus-gugus yang terikat pada kedua atom karbon pada ikatan rangkap tersebut ditentukan letaknya di dalam ruangan yang dibatasi oleh bidang yang dibentuk oleh rantai karbon tersebut. Jika gugus-gugus tersebut berada dalam suatu ruang, disebut dengan kedudukan cis dan jika kedua gugus tersebut berbeda ruang, disebut kedudukan trans.

Contoh:

2HC CH CH2 CH3 CH3 CH CH CH3

(1-butena) (2-butena)

Antara 1-butena dan 2-butena terjadi isomer posisi

Jadi, dengan jumlah atom karbon yang sama, suatu alkena dapat mempunyai isomeri yang lebih banyak dari pada alkana Contoh: Isomer dari C4H8 2HC CH CH2 CH3 : 1-butena CH3 CH CH CH3 : 2-butena C CH3 CH3 H2C : 2-metil-1-propena

(47)

187 3. Alkuna

Alkuna merupakan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antar atom karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2.

a. Tata nama alkuna

Alkuna diberi nama seperti pada alkena, dengan akhiran “-ena” diganti dengan “-una”. Tata cara pemberian nomor ikatan dan cabang sama dengan alkena.

b. Isomeri Alkuna

Pada alkuna, tidak terdapat isomeri geometri seperti alkena tetapi hanya terjadi isomeri rantai dan isomeri posisi

Contoh:

Jika 2-butena dibuat dengan model molekul (molymod), akan didapatkan dua kemungkinan bentuk, yaitu: Cis-2-butena Trans-2-butena Contoh: H3C C CH : Propuna H3C HC C CH CH3 : 3-metil 1-butuna Contoh:

Beberapa isomer pentuna (C5H8)

HC C CH2 CH2 CH3 : 1-pentuna

3HC C C CH2 CH3 : 2-pentuna

3HC HC C CH

(48)

188 4. Sifat-sifat alkena dan alkuna

Deret homolog dan rumus umum alkena dan alkuna

Alkena dan alkuna juga mempunyai deret homolog seperti halnya pada alkana. Deret homolog pada alkena dan alkuna mempunyai sifat-sifat:

a. Rumus umum deret homolog alkena adalah CnH2n dan rumus

umum deret homolog alkuna adalah CnH2n-2.

b. Antara anggota yang satu ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2

c. Antara anggota yang satu ke anggota berikutnya mempunyai selisih massa rumus umum 14

d. Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.

Deret homolog alkena dan alkuna

Jumlah atom C Alkena Alkuna Rumus molekul Titik lebur (0C) Titik didih (0C) Rumus molekul Titik lebur (0C) Titik didih (0C) 2 C2H4 -168,9 -103,6 C2H2 -80,7 -83,8 3 C3H6 -185,1 -47,3 C3H4 -101,4 -23,1 4 C4H8 -87,2 -6,2 C4H6 -125,6 8,2 5 C5H10 -106 1 C5H8 - - 6 C6H12 -140 3,8 C6H10 - -

(49)

189 5. Kegunaan Alkena dan Alkuna

Senyawa alkena digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan sintesis, misalnya plastik. Berbagai jenis plastik dihasilkan dari alkena, misalnya plastik untuk kemasan makanan, plastik untuk keperluan rumah tangga, dan lain-lain. Salah satu turunan senyawa alkena, yaitu atilen bromida, C2H4Br, digunakan sebagai zat aditif

bensin. Alkena alami yang banyak dimafaatkan di antaranya adalah karet alam.

Seperti halnya alkena, senyawa alkuna juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan sintesis. Selain itu, senyawa alkuna dalam wujud gas, misalnya etuna atau asetilena merupakan gas yang digunakan sebagai bahan bakar dalam proses pengelasan.

Gas asetilena dari reaksi senyawa kalsium karbid dengan air. CaC2(s) + 2H2O(l) → C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)

E. Reaksi Kimia Hidrokarbon

Secara umum, reaksi kimia yang berhubungan dengan sifat kimia dan pembuatan senyawa hidrokarbon, baik senyawa alkana, alkena, maupun alkuna, dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

a. Oksidasi

Oksidasi yaitu reaksi antara senyawa hidrokarbon dengan gas oksigen Contoh:

 Pembakaran butana

2C4H10(g) + 13O2(g)→ 8CO2(g) + 10H2O(g)

 Oksidasi gas etena

C2H4(g) + 5O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(g)

 Oksidasi gas asetilena

(50)

190 b. Substitusi

Substitusi yaitu penggantian satu atau lebih atom H dari alkana oleh atom lain.

Contoh:

c. Adisi

Adisi yaitu berkurangnya ikatan rangkap karena penambahan zat lain. Contoh:

d. Eliminasi

Eliminasi yaitu kabalikan dari adisi; peningkatan dua atom atau gugus yang terikat pada dua atom C berdekatan sehingga terbentuk ikatan rangkap. Klorinasi metana C H H H H C H H H Cl + Cl−Cl → + H−Cl Metana klorometana Hidrogenasi etena C H H C H H C H H H C H H H + H−H → Etena Etana

(51)

191 Contoh:

Dehidrasi (reaksi penghilangan air) etanol oleh H2SO4 pekat (1700

-1800C). C H H H C H H OH C H H C H H

 Dehalogenasi (reaksi penghilangan halogen) 1,2-dikloropropana oleh logam Zn CH3 CH Cl CH2 Cl CH3 CH CH2

 Dehidrogenasi (reaksi penghilangan hidrogen) propana oleh Cr2O3

(5000C) CH3 CH H CH2 H CH3 CH CH2 → + H 2O Etanol Etana + Zn → + ZnCl2 Cr2O3 5000C + H2

(52)

191

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01)

Identifikasi Senyawa Karbon, Hidrogen dan Oksigen dalam Senyawa Karbon dan kekhasan atom karbon

Nama Kelompok :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Perhatikan Bacaan Berikut!

1. Reva dan Mely melakukan percobaan untuk mengetahui adanya atom C, dengan memasukkan gula pasir dengan CuO dalam tabung reaksi dan dipanaskan. Kemudian mereka menyiapkan air kapur dalam tabung reaksi lain, lalu memasukkan ujung pipa ke dalam tabung reaksi tersebut. Hasil pemanasan gula dan CuO dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur, dan air kapur tersebut menjadi keruh.

Dengan alat dan bahan yang digunakan: a. Alat

− Tabung reaksi − Gelas kimia − Pembakar spritus − Penjepit tabung

− Sumbat tabung yang sudah terpasang pipa bengkok b. Bahan

− Gula pasir (C12H22O11)

− Air kapur (CaCO3)

− CuO (tembaga (II) oksida)

2. Christa dan Dina mendapat tugas dari gurunya untuk merangkai molymod dengan menggunakan 6 atom C dan 14 atom H yang dapat membentuk 4 atom C primer, 1 atom C sekunder dan 1 atom C kuartener. Alat dan bahan yang digunakan model atom dari bola-bola yang berlubang (molymod) dengan ketentuan: model atom C (atom yang berlubang 4 dan berwarna

Gambar

Gambar Molekul yang  terbentuk
TABEL PENOLONG X1 TERHADAP Y
TABEL PENOLONG X2 TERHADAP Y
Tabel Distribusi Frekuensi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru terhadap konsep getaran

Pada penelitian ini, akan digunakan model STAR sebagai salah satu alternatif model nonlinear untuk diterapkan pada runtun waktu kurs thai bath terhadap rupiah guna mencari model

Dengan melakukan sederetan proses magnetisasi yaitu penurunan medan magnet luar menjadi nol dan meneruskannya pada arah yang bertentangan, serta meningkatkan besar

Mengetahui apakah senyawa golongan antrakuinon yang terdapat pada ekstrak etanol daun pacar air yang terdeteksi pada uji KLT yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Pengadaan tempat bimbingan dan pelatihan juga harus sesuai dengan kebutuhan para tenaga kerja, tidak seperti biasanya ditampung dalam posko, tetapi untuk membentuk tenaga kerja

Selanjutnya pengujian karakteristik dilakukan menggunakan analisis proksimasi untuk mengetahui kadar air, zat terbang, kadar abu, dan karbon terikat dengan cara

(3) Personel pemandu lalu lintas penerbangan yang mengikuti pelatihan formal yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan luar negeri selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Desertasi Adirun T. Ali: Upaya Pengawas dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Aliyah di Propinsi Gorontalo. Fokus penelitian ini