• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI JAWA TENGAH NILAI TUKAR PETANI (NTP) JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI JAWA TENGAH NILAI TUKAR PETANI (NTP) JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2009"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No.08/02/33/Th.IV, 01 Februari 2010

NILAI TUKAR PETANI (NTP) JAWA TENGAH

BULAN DESEMBER 2009

Nilai Tukar Petani Jawa Tengah Bulan Desember 2009 berada pada posisi 100,03

; Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan Desember 2009 naik 0,22 persen dari 99,81 menjadi 100,03. Hal ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP, Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan dengan 4 (empat) provinsi lainnya. Sedangkan penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Banten sebesar 0,40 persen.

; Pada Bulan Desember 2009, sub sektor yang mengalami penurunan adalah sub sektor

Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR), Peternakan dan Hortikultura. NTP sub Sektor TPR turun 0,52 persen dari 122,12 menjadi 121,49; NTP Sub Sektor Peternakan turun 1,20 persen dari 115,70 menjadi 114,30 dan NTP Sub Sektor Hortikultura turun sebesar 1,59 persen dari 99,36 menjadi 97,78. Sedang 2 (dua) NTP sub sektor yang lain, yaitu NTP Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan 1,28 persen dari 93,25 menjadi 94,44 dan. NTP Sub Sektor Perikanan naik 0,24 persen dari 107,87 menjadi 108,14.

; Indeks harga yang diterima petani (It) JawaTengah mengalami kenaikan sebesar 0,74

persen dari 118,75 pada Bulan November 2009 menjadi 119,63 pada Bulan Desember 2009. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh tingginya kenaikan indeks yang diterima petani pada Sub Sektor Tanaman Pangan yaitu sebesar 1,81 persen dan Sub Sektor Perikanan 0,66 persen. Sedangkan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,06 persen, Sub Sektor peternakan turun 0,57 persen dan Sub Sektor Hortikultura turun 1,12 persen.

; Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It)

adalah padi kering giling, kacang hijau, kedelai dan ikan selar.

; Indeks harga yang dibayar petani (Ib) Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar 0,52

persen dari 118,97 pada Bulan November 2009 menjadi 119,59 pada Bulan Desember 2009. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 0,61 persen serta kenaikan indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal sebesar 0,22 persen.

; Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib)

adalah mangga, jengkol dan tomat sayur.

(2)

1. Nilai Tukar Petani Jawa Tengah

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi serta pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP berarti semakin tinggi daya beli petani di pedesaan.

Nilai Tukar Petani Jawa Tengah pada Bulan Desember 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan dengan Bulan November 2009, yaitu dari posisi 99,81 menjadi 100,03. Hal ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,52 persen. Perubahan Pada Bulan Desember 2009, 3 (tiga) NTP sub sektor pertanian mengalami penurunan dibanding NTP Bulan November 2009. NTP sub Sektor TPR turun

0,52 persen dari 122,12 menjadi 121,49; NTP Sub Sektor Peternakan turun 1,20 persen dari 115,70 menjadi 114,30 dan NTP Sub Sektor Hortikultura turun 1,59 persen dari 99,36 menjadi 97,78. Sedang NTP Sub Sektor Tanaman Pangan dan Perikanan mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 1,28 persen dan 0,24 persen.

Grafik 2. Perubahan NTP Jawa Tengah Per Sub Sektor Desember 2009 TPR -0,52 Tanaman Pangan 1,28 Perikanan 0,24 Peternakan -1,20 Hortikultura -1,59 JawaTengah 0,22 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 1

(3)

Tabel 1.

NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR DESEMBER 2009

NO

NOV '09

DES '09

Perubahan (%)

(1)

(3)

(4)

(5)

1.

Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Diterima Petani (It)

144.77

144.69

-0.06

b. Indeks Dibayar Petani (Ib)

118.55

119.10

0.47

c. Nilai Tukar Petani (NTP)

122.12

121.49

-0.52

2.

Tanaman Pangan

a. Indeks Diterima Petani

111.01

113.02

1.81

b. Indeks Dibayar Petani

119.04

119.67

0.53

c. Nilai Tukar Petani

93.25

94.44

1.28

3.

Perikanan

a. Indeks Diterima Petani

128.41

129.26

0.66

b. Indeks Dibayar Petani

119.04

119.53

0.42

c. Nilai Tukar Petani

107.87

108.14

0.24

4.

Peternakan

a. Indeks Diterima Petani

137.64

136.85

-0.57

b. Indeks Dibayar Petani

118.96

119.73

0.64

c. Nilai Tukar Petani

115.70

114.30

-1.20

5.

Hortikultura

a. Indeks Diterima Petani

118.14

116.82

-1.12

b. Indeks Dibayar Petani

118.90

119.47

0.48

c. Nilai Tukar Petani

99.36

97.78

-1.59

6.

JawaTengah

a. Indeks Diterima Petani

118.75

119.63

0.74

b. Indeks Dibayar Petani

118.97

119.59

0.52

c. Nilai Tukar Petani

99.81

100.03

0.22

7.

Nasional

a. Indeks Diterima Petani

123.05

123.59

0.44

b. Indeks Dibayar Petani

121.67

122.12

0.38

c. Nilai Tukar Petani

101.13

101.20

0.06

SUB SEKTOR

(2)

(4)

2. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada Bulan Desember 2009, indeks harga yang diterima petani naik 0,74 persen dibanding Bulan November 2009, yaitu dari 118,75 menjadi 119,63. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh tingginya kenaikan indeks yang diterima petani pada Sub Sektor Tanaman Pangan sebesar 1,81 persen dan Sub Sektor Perikanan 0,66 persen. Sedangkan Sub Sektor TPR turun 0,06 persen, Sub Sektor Peternakan turun 0,57 persen dan Sub Sektor Hortikultura turun 1,12 persen.

It Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan indeks paling tinggi dibanding sub sektor lainnya, yaitu sebesar 1,81 persen dari 111,01 menjadi 113,02. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah padi gabah kering giling yang mengalami kenaikan harga sebesar 2,02 persen, kacang hijau 4,85 persen, jagung 2,12 presen dan kacang kedelai 1,57 persen.

Selain sub sektor tanaman pangan, It sub sektor perikanan juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,66 persen dari 128,41 menjadi 129,26. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah ikan selar yang mengalami kenaikan harga sebesar 14,29 persen dan ikan ekor kuning 5,13 persen.

It Sub Sektor Peternakan mengalami penurunan indeks sebesar yaitu sebesar 0,57 persen dari 137,64 menjadi 136,85. Komoditas yang menyebabkan penurunan indeks harga

(5)

adalah itik manila yang mengalami penurunan harga sebesar 10,00 persen, kambing turun 9,84 persen dan bebek turun 7,19 persen. Selain sub sektor peternakan, It sub sektor TPR dan hortikultura juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,06 persen dan 1,12 persen.

3. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu konsumsi rumahtangga dan biaya produksi. Golongan konsumsi rumahtangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada Bulan Desember 2009, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,52 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 118,97 menjadi 119,59. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga konsumsi rumahtangga maupun biaya produksi dan pembentukan barang modal.

Indeks harga konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,61 persen dari 119,68 menjadi 120,40. Kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga disebabkan naiknya semua sub kelompok konsumsi rumah tangga (bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga serta transportasi komunikasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok perumahan yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,79 persen, disusul makanan jadi naik 0,75 persen, dan sandang naik 0,66 persen.

(6)

Jika dilihat komoditasnya, lima komoditas konsumsi rumahtangga petani yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar adalah mangga yang mengalami kenaikan harga 26,19 persen, jengkol 24,15 dan tomat sayur 13,75 persen Biaya produksi dan pembentukan barang modal Bulan Desember 2009 mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,22 persen dari 116,60 menjadi 116,85. Kenaikan indeks harga kelompok ini disebabkan oleh kenaikan semua sub kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal kecuali transportasi. Sub kelompok bibit naik 0,30 persen, obat-obatan dan pupuk naik 0,18 persen, sewa lahan, pajak & lainya naik 0,61 persen, penambahan barang modal naik 0,21 persen serta upah buruh tani naik 0,14 persen. Sedangkan transportasi stabil seperti harga bulan sebelumnya.

4. PERBANDINGAN NTP ANTAR PROVINSI DI PULAU JAWA

Dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan Desember 2009, Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan tertinggi setelah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedang 3 (tiga) provinsi yang lain mengalami penurunan. Penurunan terendah dialami oleh Provinsi Jawa Timur dan penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Banten.

Tabel 2.

NTP di 5 PROVINSI SE-PULAU JAWA DESEMBER 2009

NO

PROVINSI

Perubahan

NOV '09

DES '09

(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1 JABAR

98.02

97.79

-0.24

2 JATENG

99.81

100.03

0.22

3 YOGYAKARTA

108.84

108.87

0.03

4 JATIM

99.46

99.24

-0.22

5 BANTEN

100.07

99.67

-0.40

BULAN

Di penghujung tahun 2009 ini, NTP Jawa Tengah menduduki urutan kedua setelah Daerah Istimewa Yogyakarta. Nilai Tukar Petani Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 108,87 merupakan yang tertinggi dibanding dengan 4 provinsi lain di Pulau Jawa. Dan hanya dua provinsi ini (DIY dan Jateng) yang NTP-nya di atas 100. Sedangkan NTP Jawa Barat masih berada pada posisi terendah.

(7)

RINCIAN

NOV '0 9 DES '09 Pe ruba ha n NOV '09 DES '0 9 Pe ruba ha n NOV '0 9 DES '09 Pe ruba ha n

(1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) (8 ) (9 ) (1 0 )

Inde ks Dite rima Pe tani 118,75 119,63 0,74 111,01 113,02 1,81 144,77 144,69 -0,06

Inde ks Dibay ar Pe tani 118,97 119,59 0,52 119,04 119,67 0,53 118,55 119,10 0,47

Kons ums i Rumah T angg a 119,68 120,40 0,61 119,80 120,54 0,62 120,01 120,72 0,59

Ba ha n Ma ka na n 119,68 120,40 0,60 119,94 120,70 0,63 120,32 121,06 0,61

Ma ka na n Ja di 121,58 122,49 0,75 121,33 122,25 0,75 123,33 124,23 0,72

Pe r uma ha n 125,09 126,08 0,79 125,30 126,32 0,81 123,00 123,93 0,75

Sa nda ng 116,00 116,77 0,66 115,60 116,33 0,63 116,30 117,01 0,61

Ke s e ha ta n 114,69 114,73 0,04 114,69 114,74 0,04 115,78 115,80 0,02

Pe ndidika n, Re kre a s i & Ola h r a ga 119,05 119,13 0,06 119,55 119,63 0,06 117,72 117,80 0,07

T ra ns porta s i da n Komunika s i 110,54 111,10 0,51 110,72 111,26 0,49 111,93 112,48 0,49

BPPBM 116,60 116,85 0,22 116,33 116,53 0,17 113,88 113,94 0,05

Bibit 114,53 114,88 0,30 121,92 122,14 0,18 126,66 127,89 0,97

Oba t- oba ta n & Pupuk 117,19 117,40 0,18 115,16 115,18 0,02 109,61 109,52 -0,08

Se wa La ha n, Pa ja k & La innya 124,49 125,25 0,61 125,53 126,33 0,64 123,31 123,38 0,05

T ra ns porta s i 118,01 118,01 0,00 121,11 121,15 0,03 119,70 119,72 0,02

Pe na mba ha n Ba ra ng Moda l 119,73 119,99 0,21 121,07 121,40 0,27 114,97 115,07 0,08

Upa h Buruh T a ni 112,91 113,07 0,14 113,64 113,85 0,19 109,48 109,48 0,00

Nilai T ukar Pe tani 99,81 100,03 0,22 93,25 94,44 1,28 122,12 121,49 -0,52

JAWA T ENGAH T ANAMAN P ANGAN T P R

TABEL 3 . NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR DAN PER KELOMPOK

Lanjutan

RINCIAN

NOV '09 DES '09 Pe ruba ha n NOV '09 DES '09 Pe rubaha n NOV '09 DES '09 Pe ruba ha n

(1) (11) (12) (13) (1 4) (15) (16) (17) (18 ) (19 )

Inde ks Dite rima Pe tani 118,14 116,82 -1,12 137,64 136,85 -0,57 128,41 129,26 0,66

Inde ks Dibay ar Pe tani 118,90 119,47 0,48 118,96 119,73 0,64 119,04 119,53 0,42

Kons ums i Rumah T angga 119,85 120,60 0,62 118,77 119,46 0,58 119,38 119,93 0,46

Baha n Ma ka nan 119,89 120,66 0,64 118,23 118,85 0,53 118,69 119,03 0,29

Maka na n Ja di 121,30 122,21 0,75 122,18 123,09 0,74 121,60 122,52 0,76

Pe rumaha n 127,19 128,22 0,81 122,46 123,30 0,69 124,34 125,35 0,81

Sanda ng 114,93 115,66 0,64 118,29 119,24 0,80 118,16 119,15 0,83

Ke s e hatan 113,51 113,55 0,04 115,55 115,59 0,03 115,23 115,28 0,04

Pe ndidikan, Re kre as i & Olah raga 118,16 118,23 0,06 118,71 118,80 0,08 119,07 119,13 0,05

T rans portas i dan Komunika s i 110,59 111,13 0,49 107,62 108,43 0,75 112,58 112,99 0,37

BPPBM 116,03 116,04 0,01 119,39 120,30 0,76 118,48 118,89 0,34

Bibit 93,57 93,57 0,00 115,41 116,60 1,03 90,60 90,60 0,00

Obat- obatan & Pupuk 114,56 114,03 -0,46 132,74 134,86 1,60 123,03 123,92 0,72

Se wa La han, Paja k & Lainnya 129,06 130,19 0,87 106,92 107,32 0,38 135,74 136,49 0,55

T rans portas i 118,31 118,17 -0,12 109,87 109,88 0,00 101,54 101,59 0,05

Pe nambahan Barang Modal 121,24 121,66 0,35 116,29 116,18 -0,10 114,62 114,62 0,00

Upa h Buruh T ani 116,85 117,04 0,16 110,09 110,09 0,00 104,02 104,02 0,00

Nilai T ukar Pe tani 99,36 97,78 -1,59 115,70 114,30 -1,20 107,87 108,14 0,24

P ET ERNAKAN P ERIKANAN

HORT IKULT URA

Gambar

Grafik 2. Perubahan NTP Jawa Tengah Per Sub Sektor  Desember 2009                                   TPR -0,52 Tanaman Pangan1,28 Perikanan0,24 Peternakan-1,20 Hortikultura -1,59 JawaTengah0,22 -2,00-1,50-1,00-0,500,000,501,001,50 1
TABEL 3 . NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR DAN PER KELOMPOK

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum format penulisan fungsi pada Octave ada dua tipe yaitu yang pertama fungsi dan program utama dipisah (private function), yang kedua antara fungsi dan

c) Menyimpan persediaan dengan baik, untuk menghindarkan persediaan dari pencurian, kerusakan atau penyusutan nilai persediaan. d) Membatasi akses persediaan pada orang

R-Perpres Rencana Induk Riset Nasional 2015 - 2045 TATA SAJI PENYUSUNAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2017 - 2045 LATAR BELAKANG DRAFT PERPRES DRAFT PERMEN.. LAMPIRAN

1) Pasien menggunakan obat yang tidak sesuai dengan indikasi yang dialami saat itu. 2) Penggunaan produk obat lebih dari satu pada kondisi yang seharusnya

17 tahun 2014 ini bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat memiliki hak imunitas atau kekebalan yang dalam penjelasannya ditafsirkan bahwa hak imunitas adalah hak

Langkah selanjutnya adalah membuat RAID-1 dengan perintah berikut, dimana device baru bernama /dev/md20, menggunakan mode=1 (mirroring) dimana device pasangannya adalah /dev/sdd1

Konsumsi Rumah Tangga, yaitu, subkelompok Bahan Makanan naik sebesar 0,02 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau turun sebesar 0,05 persen,

Data pelaksanaan tindakan kelas penerapan Numbered Heads Together untuk meningkatkan motivasi dan komunikasi belajar matematika pada siswa kelas VII A SMP Negeri