• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Billing Warnet menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) dan Mikrokontroler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Billing Warnet menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) dan Mikrokontroler"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem Billing Warnet menggunakan RFID (Radio

Frequency Identification) dan Mikrokontroler

Feryan Al Fatha, M. Yanuar H, Wahyuni Khabzli

Politeknik Caltex Riau

[email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Dunia internet semakin berkembang cepat. Karena itu pertumbuhan warnet-warnet yang melayani jasa internet, baik untuk browsing maupun game, semakin cepat juga. Bisa diperhatikan jarak antara warnet satu ke yang lain begitu dekat. Para pemilik warnet pun berlomba-lomba memasang tarif internet termurah. Beda warnet tentu beda sistem perhitungan billing-nya. Semakin berkembang dunia internet maka semakin berkembang juga dunia teknologi yang mulai ditandai dengan munculnya suatu sistem RFID. Suatu sistem RFID terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment dan tongkat inventory tag. Pintu security dapat melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station. Sistem RFID ini berguna untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis mencoba memanfaatkan teknologi tersebut untuk digunakan sebagai pengamanan pemakaian computer di warung internet dan melakukan perhitungan / billing pemakaian komputer.

Kata kunci: identifikasi radio frekuensi,tag reader, billing

Abstract

In the world, development of the internet is very fast. Therefore the growth of internet cafes that serve Internet services, such as for browsing and playing games, the more quickly as well. Can be seen a distance of one internet cafe with other internet cafes are so close. The owners of internet cafes were competing to use the cheapest internet rates. Every internet cafes certainly different from the billing system of his calculations. If the Internet is growing then the technology will also evolve, as with the release of an RFID system. An RFID system consists of several components, such as tags, tag readers, tag programming stations, circulation readers, sorting equipment and inventory tags. Security gates can do the questions to determine the security status or RFID tag contains a bit of security that can be on or off when brought to the reader station. RFID system is useful to transmit data from portable devices, it called tags, and then read by the RFID reader and then processed by computer applications that require. Emitted and transmitted data can contain various information, such as ID, location information or other information, such as price, color, date of purchase and others. Therefore the authors tried to utilize the technology to be used as security of the computer usage in internet cafes and perform calculations / billing computer.

Key words: Radio Frequency Identification, Tag Reader, Billing

(2)

1 Pendahuluan

RFID atau Radio Frequency Identification adalah suatu metode yang dapat menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama “RFID tag” atau transponder. Salah satu aplikasinya adalah sebagai pengamanan pemakaian computer di warung internet dan melakukan perhitungan/billing pemakaian computer.

Sistem ini berguna untuk memudahkan operator dalam mengelola warnet dan client dalam mengoperasikan pc. RFID diaplikasikan sebagai pendeteksi ID yang telah tersimpan terlebih dahulu dalam database member. Saat system (reader) mendeteksi ID tertentu, akan dilakukan pengecekan apakah ID tersebut terdaftar sebagai member atau tidak, lalu dilakukan pengecekan saldo dan selanjutnya akan dilakukan pengektifan pc yang masih belum digunakan. Jika ID yang sama terdeteksi kembali oleh reader, maka system akan otomatis mematikan pc yang digunakan pelanggan tersebut dan jumlah tariff yang terpakai akan otomatis dipotong dari jumlah saldo yang tersimpan di database.

2 Dasar Teori

2.1 Radio Frequency Identification (RFID)

Radio Frequency Idenitifation ( RFID ) adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah sistem yang mampu mengirimkan identitas (dalam bentuk nomor urut yang unik) sebuah objek secara nirkabel dengan menggunakan gelombang radio. RFID ini termasuk dalam golongan teknlogi Automatic Identification (Auto-ID). Teknologi lain yang termasuk dalam Auto-ID adalah barcode, pembaca karakter optis, dan teknologi biometri. Kelompok lain Auto-ID masih memerlukan campur tangan manusia untuk menangkap data, tetapi RFID dapat menangkap data tanpa campur tangan manusia.

Terdapat banyak jenis tipe teknologi RFID, salah satunya berdasarkan kemampuan untuk mengirim sinyal dapat dibedakan manjadi sistem RFID aktif dan sistem RFID pasif.

 Sistem RFID Aktif, pada sistem RFID aktif ini kartu RFID mempunyai sumber daya sendiri dan mempunyai transmitter.

 Sistem RFID Pasif, pada sistem RFID pasif, kartu tidak mempunyai transmitter maupun sumber daya.

2.2 Mikrokontroler AVR ATMEGA8535

ATMEGA8535 merupakan pengontrol mikro CMOS 8-bit dengan konsumsi daya rendah dengan arsitektur AVR RISC (Reduced Instruction Set Computer). Dengan melaksanakan instruksi-instruksi dalam suatu perputaran clock cycle, ATMEGA8535 mencapai kecepatan proses menyeluruh (throughputs) yang mendekati 1 MIPS per MHz yang memungkinkan membuat desain sistem mengoptimalkan pemakaian-pemakaian daya dengan kecepatan pemrosesan.

Diagram blok mikrokontroler ditunjukan pada Gambar 1.

(3)

2.3 Konverter RS232

Mikrokontroler bekerja pada level digital atau TTL untuk semua portnya oleh arena itu, untuk dapat berhubungan dengan komputer yang menggunakan komunikasi RS232, maka level TTL tersebut harus dirubah terlebih dahulu ke level RS232 atau sebaliknya dari level RS232 ke level TTL dengan menggunakan sebuah IC (integrated circuit) Max232. IC Max232 ini merupakan IC converter level TTL ke RS232 atau sebaliknya yang diproduksi oleh Maxim Semiconductor.

3 Perancangan

3.1 Prinsip Kerja Sistem

Pada tugas akhir ini akan dibangun suatu alat Perancangan Sistem Billing Warnet Menggunakan RFID dan Mikrokontroler. Apabila kartu/tag didekatkan pada Reader RFID , maka Reader RFID akan mendapatkan data dari tag berupa nomor kartu/id, kemudian dikirimkan ke Komputer melalui converter RS232. Apabila nomor tersebut terdaftar maka program akan memerintahkan mikrokontroler menghidupkan salah satu aliran listrik computer yang akan digunakan. Berikut blok diagram system keseluruhan :

Gambar 2.Blok Diagram Sistem

3.2 Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras 3.2.1 Rangkaian RFID

Sebuah sistem RFID terdiri dari RFID reader ID-12 dan RFID tag card. Namun, dari kedua bagian tersebut memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing:

a. RFID reader ID-12

RFID reader ID-12 ini memiliki frekuensi kerja 125 kHz untuk kartu berformat EM4001/sejenis dan memiliki jarak baca maksimal 12 cm.

b. RFID tag card

RFID Tag Card EM 4001 adalah alat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik dari RFID Tag Card umumnya memiliki memori sehingga Tag Card ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Pada perancangan ini digunakan Tag Card pasif. Karena rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan.

3.2.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8535

Pada perancangan ini, digunakan beberepa Mikrokontroler ATMEGA8535 yang befungsi sebagai penerima perintah dari PC operator untuk mengoperasikan relay(on/off).

3.2.3 Konverter RS232

Rangkaian konverter RS232 dalam perancangan ini memiliki fungsi mengubah nomor dari RFID card yang masih dalam bentuk hexadecimal agar dapat dibaca dan mendapatkan validasi data oleh computer.

(4)

3.2.4 Relay

Relay disini berfungsi sebagai penerima perintah dari mikrokontroler untuk memulai dan memberhentikan billing pada komputer yang terhubung pada tiap-tiap relay.

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Fungsi dari flowchart adalah untuk membantu dalam pembuatan program secara umum setelah itu dituangkan kedalam program secara detail. Sehingga memudahkan pembuat program dan menghasilkan program yang terstruktur serta keluaran yang sesuai dengan perencanaan. Flowchart system seperti terlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Flowchart system

4 Hasil, Analisa dan Pembahasan 4.1 Pengujian Modul RFID Reader

Pengujian dilakukan dengan menghubungkan ouput RFID reader (D0) ke input RS232, kemudian di komputer jalankan program aplikasi bawaan windows yaitu HYPERTERMINAL. Dekatkan kartu pada reader RFID, jika data keluar pada layar hyperterminal, maka reader bekerja dengan baik.

(5)

Gambar 4. Tampilan Hyperterminal

4.2 Pengujian keseluruhan Sistem

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Hubungkan konektor yang menghubungkan kabel data dari alat menuju ke komputer 2. Hubungkan konektor dari catu daya ke sistem utama, kemudian hubungkan kabel AC ketegangan AC PLN

3. Jalankan program dan dilayar akan tampil seperti gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Program Billing Pada Layar Komputer

4. Dekatkan kartu pada reader RFID, Nomor RFID akan tampil pada panel DATA KARTU. Jika nomor telah terdaftar di database, maka program akan mencari komputer yang kosong dengan urutan pencarian dari komputer nomor 1 sampai dengan nomor 4. Dalam hal ini komputer yang diaktifkan adalah komputer nomor 1, seperti terlihat pada gambar 6.

Gambar 6. Program Billing Komputer 1 ON

5. Jika pemakai komputer 1 telah selesai menggunakan komputernya, maka pengguna komputer tersebut mendekatkan kartu bersangkutan ke reader, maka dilayar program akan

(6)

kembali seperti semula dan data pemakaian akan dicatat pada tabel database dibawahnya. Seperti yang terlihat pada gambar 7.

Gambar 7. Komputer 1 0ff

6. Apabila ada pelanggan yang masuk, namun deposit pada kartunya tidak mencukupi maka tag kartunya akan ditolak. Seperti pada gambar 8.

Gambar 8.Tag Kartu dengan deposit tidak mencukupi

9. Jika semua komputer digunakan, ada pelanggan yang sudah terdaftar melakukan penge-tagkan, maka akan ditolak. Dengan tampilan seperti pada gambar 9 berikut.

(7)

10. Untuk merawat data tarif klik tombol “EDIT TARIF”. Seperti pada gambar 10.

Gambar 10. Edit Tarif

11. Sedangkan untuk melihat data pelanggan klik tombol “EDIT PELANGGAN”. Seperti terlihat pada gambar 11.

Gambar 11. Edit Pelanggan

5 Penutup 5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Penggunaan RFID dapat dimanfaatkan dalam penghitungan billing warnet.

2. Penggunaan teknologi mikrokontroler dalam suatu sistem billing dapat membuat sebuah sistem berjalan secara otomatis sehingga mengurangi waktu pelayanan, yaitu dengan cara menghidupkan PC secara otomatis.

5.2 Saran

Berikut adalah saran-saran penulis jika ingin mengembangkan sistem ini :

1. Sebaiknya dalam membuat suatu sistem kontrol, harus dipahami terlebih dahulu karakteristik mikrokontroler dan peralatan yang akan dikendalikan.

2. Menggunakan mikrokontroler yang memiliki kecepatan komunikasi serialnya lebih cepat sehingga pengiriman data dapat dilakukan dengan cepat.

6. Daftar Pustaka

[1].http://www.innovativeelectronics.com/innovative_electronics/download_files/manual/R FID_SK.pdf

(8)

[2]. http://yudiagusta.files.wordpress.com/2010/09/256-261-knsi2010-043-perancangan- sistem-pengaman-pintu-menggunakan-rfid-tag-card-dan-pin-berbasis-mikrokontroler-avr-atmega-8535.pdf [3].http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/mikrokontroler-atmega8535.html [4].http://www.forumsains.com/mikrokontroler-dan-robotika/mikrokontroler-atmega8535/ [5]. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=11%3Asistem- komunikasi&id=295%3Aradio-frequency-identification-rfid&option=com_content&Itemid=15

[6].Cooper, Wiliam D. 1993. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Edisi Kedua. Terjemahan S. Pakpahan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

[7].Coughlin, Robert F. 1994. Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear. Edisi kedua. Terjemahan Herman Widodo S. Jakarta : Penerbit Erlangga.

[8].Delphi 2010 programing konsep dan implementasi. Diterbitkan atas kerja sama Wahana Komputer dan Penebit Andi.

Gambar

Diagram  blok mikrokontroler ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 2.Blok Diagram Sistem
Gambar 6. Program Billing Komputer 1 ON
Gambar 9. Tampilan jika semua komputer penuh dan ada tag baru
+2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat karunia serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan skripsi dengan judul “

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 17 yang mendapat skor rendah pada pre-test serta observasi kepada guru BK dan beberapa guru mata pelajaran

Hubungan paritas induk, jenis kelamin anak, bobot lahir anak dan umur induk dengan lama bunting sapi simmental di bptu sp (balai pembibitan ternak unggul

Teori ini dapat ditetapkan berdasarkan keinginan dari seseorang, ketika seseorang menonton film ia akan merasa penasaran untuk mengetahui informasi dari media yang

Masalah utama pada diabetes melitus tipe 2 adalah kurangnya respon terhadap insulin (resistensi insulin) sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, Utnuk mengatasi

Based on the statement of the problem above, the specific objective of this research can be formulated as follows: To find out whether there is a significant difference of the

Selain yang tersebut di atas, terdapat pula bentuk-bentuk yang secara struktur merupakan paduan struktur masif pada bagian dasarnya dan struktur rangka berbahan kayu di bagian