ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DALAM MENGIKUTI UNIT
KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TAHUN 2014/2015
Ni Wayan Pradnyani
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: pradnyatwinky@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM dan (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dengan jumlah responden 100 mahasiswa yang mengikuti UKM. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dianalisis dengan analisis faktor melalui
Statistical Program Social Scence (SPSS) 17.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 fator yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM, yaitu kemauan, kemampuan, kesempatan, status sosial, program kegiatan, dan keadaan alam. Besarnya
variance explained masing-masing faktor tersebut secara berturut-turut, yaitu kemauan sebesar 37,099%, kemampuan sebesar 21,776%, kesempatan sebesar 12,748%, status sosial sebesar 11,324%, kegiatan program sebesar 10,460%, dan keadaan alam sebesar 6,593%. Faktor kemauan menjadi faktor yang paling dominan yang memiliki variance explained tertinggi, yaitu sebesar 37,099%, artinya total nilai
variance explained dari faktor kemauan mampu menjelaskan partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM.
Kata kunci: partisipasi, mahasiswa Fakultas Ekonomi, mengikuti UKM
ABSRTACT
This study aimed (1) to know the factors affect Economic Faculty students participation in joining UKM and (2) dominant factors affect Economic Faculty students participation in joining UKM. This study was done at Economic Faculty of Ganesha of University of Education with 100 students respondent in joining UKM. Data collected used is questionnaire, analyzed with factor analysis through Statistical Program Social Scence (SPSS) 17.0 for windows. Result of this study shows that there are 6 factors affect Economic Faculty students participation in joining UKM, such as desire, ability, chance, social status, program activities, and natural condition. Amount of variance explained of each factors are desire of 37,099%, ability of 21,776%, chance of 12,748%, social status of 11,324%, program activity of 10,460%, and natural condition of 6,593%. Desire is the most dominant factor has the highest variance explained, that is 37,099%, which means total of variance explained from desire can explain Economic Faculty students participation in joining UKM.
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi adalah organisasi satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan, di jenjang pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (UU. Perguruan Tinggi, 2012). Sebagai suatu organisasi pendidikan tinggi memiliki (1) struktur, (2) aturan penyelesaian tugas yang mencakup pembagian tugas antar kelompok fungsional dan antar warga dalam kelompok yang sama, (3) rencana kegiatan, dan (4) tujuan. Oleh karena itu perguruan tinggi sebagai organisasi memiliki tujuan. Tujuan perguruan tinggi umumnya adalah berperan secara aktif dalam perbaikan dan pengembangan kualitas kehidupan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan serta mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia. Sesuai dengan tujuan perguruan tinggi maka perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan mahasiswa yang memiliki
hard skill dan soft skill. Hard skills
merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Hard
skill dapat diperoleh melalui pendidikan
yang dilaksanakan di dalam kelas dan praktik di lapangan. Sedangkan menurut Pokja Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Undiksha (2012:4), soft skill merupakan “keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
(interpersonal skills) dan keterampilan
dalam mengatur dirinya sendiri
(intrapersonal skills) yang mampu
mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.” Soft skill dapat diperoleh melaui keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh setiap perguruan tinggi.
Organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi dibentuk untuk meningkatkan kepemimpinan, penalaran, minat, kegemaran dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan mahasiswa (SK. Mendiknas, 2008). Menurut SK. Mendikbud (1998) organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi
merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi, dan sekaligus meningkatkan kerjasama serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan. Organisasi kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi adalah Majelis Perwusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas, dan Himpunan Mahasiswa Program studi (HMJ).
UKM adalah salah satu bagian organisasi kemahasiswaan sebagai lembaga tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, bakat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam kampus. UKM juga merupakan organisasi kemahasiswaan yang mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa yang bersifat penalaran, minat dan kegemaran, kesejahteraan, dan minat khusus sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam penyelenggaraannya, UKM dapat dikelompokkan dalam empat bidang kegiatan, yaitu (1) bidang penalaran (Lomba Inovasi dan Teknologi Mahasiswa (LITM), Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), jurnalistik), (2) bidang olahraga (basket, futsal, sepak bola, bulu tangkis), (3) bidang seni (musik, kesenian daerah, teater), dan (4) bidang khusus (pramuka, resimen mahasiswa, pers mahasiswa). Melalui UKM mahasiswa dapat menyalurkan segala potensi minat dan bakat yang dimilikinya. Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998, tujuan UKM/ekstrakulikuler (1) mahasiswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan jasmani, berkepribadian yang mentap dan mandiri, dan memilki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, dan (2) mahasiswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan. Dari penjelasan di atas pada hakeketnya tujuan kegiatan UKM yang ingin dicapai adalah untuk memperluas pengetahuan keterampilan mahasiswa. Dengan kata lain, UKM memiliki nilai-nilai pendidikan bagi mahasiswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya. Sehingga apabila mahasiswa nantinya sudah keluar dari dunia kampus, mereka bisa menerapkan dan mempraktikkannya di dunia kerja.
Universitas Pendidikan Ganesha, sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia, memiliki tujuh fakultas yang bernaung dibawahnya, yaitu Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK), dan Fakultas Ekonomi (FE). Sebagai fakultas termuda, Fakultas Ekonomi memiliki mahasiswa terbanyak sebesar 2.260 orang.
Dilihat dari jumlah mahasiswa, seharusnya Fakultas Ekonomi memiliki berbagai potensi yang dimiliki mahasiswanya dan dapat dikembangkan melalui partisipasi dalam kegiatan UKM. Dengan berpartisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dapat mengasah dan mengembangkan bakat yang dimilikinya. Namun pada kenyataanya partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM masih tergolong rendah.
Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh data jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) total mahasiswa yang ikut UKM sebanyak 34,99 %, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) total mahasiswa yang ikut UKM sebanyak 31,19 %, Fakuktas Teknik dan Kejuruan (FTK) total mahasiswa yang ikut UKM sebanyak 20,17%, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) total mahasiswa yang ikut dalam UKM sebanyak 19,22%, Fakultas Ekonomi (FE) total mahasiswa yang ikut UKM sebanyak 13,68%, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) total mahasiswa yang ikut UKM sebanyak 12,24%, dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) total mahasiswa yang ikut UKM sebanyak 9,22%. Dari data yang diperoleh, tingkat partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM menduduki peringkat 3 terendah dari 7 fakultas yang ada. Ini menunjukan masih renahnya partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM.
Berkaitan dengan pengertian partisipasi Poerwadarminta (2008:125), mengemukakan partisipasi “adalah keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan atau turut berperan atau peran serta.” Partisipasi sebenarnya merupakan suatu gejala demokratis dimana seseorang dilibatkan dan diikutsertakan dalam perencanaan serta pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai tingkat kematangan dan tingkat kewajiban mereka. Partisipasi juga merupakan keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi serta mendukung mencapai tujuan, bertanggung jawab atas keterlibatannya atau sejumlah orang yang turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, dan peran serta. Menurut Budiardjo (2000:1), “partisipasi adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kegiatan program.” Gultom (2001:12) memberikan batasan partisipasi sebagai suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam perencanaan suatu pelaksanaan dari gejala sesuatu yang berpusat pada kepentingannya dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Keith Davis (2001) menyatakan partisipasi adalah keterlibatan mental atau pikiran dan
emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok tersebut dalam usaha mencapai tujuan bersama serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaaan lahirhnya (Sastropoetro 2007).
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa konsep partisipasi memiliki makna yang luas dan beragam. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan partisipasi adalah suatu wujud dari peran serta seseorang dalam aktivitas berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan kegiatan yang diharapkan. Wujud dari partisipasi dapat berupa ketersediaan seseorang mengikuti suatu kegiatan untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk menjalankan dan mengelola suatu kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suasana demokratis.
Partisipasi yang selama ini sering dijadikan ukuran untuk penilaian tingkat partisipasi adalah partisipasi secara fisik seperti dikemukakan oleh Slamet (2003), berupa keanggotaan dalam organisasi, frekuensi kehadiran, sumbangan yang diberikan, keanggotaan dalam kepengurusan, kegiatan yang diikut, dan keaktifan dalam diskusi. Partisipasi dalam organisasi menurut Suryusubroto (2001) dapat diukur dengan cara (1) menentukan tingkat kehadiran dalam pertemuan, (2) keterlibatan dalam diskusi, (3) keterlibatan dalam melaksanakan segala aspek organisasi (misalnya, mengikuti kegiatan yang dilaksanakan), (4) keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan keikutsertaan memanfaatkan hasil progam (misalnya, ikut serta dalam latihan progam).
Menurut Y. Slamet (1994), penggolongan partisipasi berdasarkan pada cara keterlibatannya dapat digolonggkan menjadi dua, yaitu (1) partisipasi langsung, terjadi apabila seseorang itu menampilkan kegiatan tertentu di dalam proses partisipasi, seperti misalnya mengambil peranan dalam pertemuan atau rapat, turut berdiskusi, menyumbangkan tenaganya
dalam kegiatan yang dilaksanakan, dan (2) partisipasi tidak langsung, terjadi apabila seseorang mendelegasikan hak partisipasinya, misalnya dalam pengambilan keputusan kepada orang lain yang berikutnya dapat mewakilinya dalam kegiatan-kegiatan pada tingkat yang lebih tinggi, tidak turut serta menyumbangkan tenaga dalam kegiatan yang dilaksnakan, hanya menyumbangkan materi (uang) yang dimiliki.
Untuk pengembangan partisipasi, perlu pemahaman dasar mengenai tingkatan partisipasi. Menurut Cohen dan Uphoff (dalam Soetomo, 2008) partisipasi dapat dibagi kedalam 4 tingkatan (1) partisipasi dalam perencanaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan anggota dalam pelaksanaan rapat. Sejauh mana mereka dilibatkan dalam proses penyusunan dan penetapan program kegiatan dan sejauh mana mereka memberikan sumbangan pemikiran dalam bentuk saran untuk program kegiatan, (2) partisipasi dalam pelaksanaan dengan wujud nyata berupa partisipasi dalam bentuk tenaga, partisipasi dalam bentuk uang, dan partisipasi dalam bentuk harta benda, (3) partisipasi dalam pemanfaatan hasil yang diwujudkan melalui keterlibatan anggota pada tahap pemanfaatan suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut selesai dikerjakan. Partisipasi seseorang pada tingkatan ini berupa tenaga dan uang untuk mengoperasikan dan memelihara kegiatan yang telah dibangun, dan (4) partisipasi dalam evaluasi yang diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan anggota dalam menilai serta mengawasi kegiatan serta hasil-hasilnya. Penilaian ini dilakukan secara langsung, misalnya dengan ikut serta dalam mengawasi dan menilai atau secara tidak langsung, misalnya memberikan saran-saran, kritikan atau protes.
Menurut Slamet (2003) timbulnya partisipasi merupakan ekspresi perilaku manusia untuk melakukan suatu tindakan, dimana perwujudan dari perilaku tersebut didorong oleh adanya tiga faktor utama yang mendukung, yaitu (1) kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap
manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri dalam pengertian, mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya, serta meningkatkan taraf kehidupan, (2) kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Menurut Moenir (2008), kemampuan (ability) dikatakan sebagai karakterisik individual seperti intelegensia,
manual skill, traits yang merupakan
kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil, dan (3) kesempatan adalah situasi terbaik yang sedang seseorang hadapi di mana seseorang memiliki peluang yang sangat besar untuk mendapatkan hasil akhir yang terbaik pula. Sedangkan Menurut Sastropoetro (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi seseorang adalah (1) status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok-kelompok yang lebih besar lagi, (2) kegiatan program merupakan kegiatan yang direncanakan dan dikendalikan oleh kelompok organisasi dan tindakan kebijaksanaan, dan (3) keadaan alam sekitar adalah menuju kepada apa saja yang melingkungi manusia atau keadaan lingkungan.
Jadi seseorang dapat berpartisipasi terhadap suatu kegiatan sangat ditentukan oleh bebrapa faktor, yaitu faktor kemauan, faktor kemampuan, faktor kesempatan, faktor status sosial, faktor kegiatan program, dan faktor keadaan alam sekitar.
Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan, maka dapat dirumusukan permasalahan sebagai berikut (1) faktor-faktor apa yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengik uti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2014-2015, dan (2) faktor apa yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2014-2015.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan penelitian, yaitu (1) untuk mengetaui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2014-2015, dan (2) untuk mengetaui faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi) dalam mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2014-2015.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Undiksha. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengikuti UKM, yaitu sebanyak 281 mahasiswa. Mengingat besarnya jumlah populasi dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini akan menggunakan sampel. Penentuan jumlah sampel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (dalam Husein Umar, 2005) sebagai berikut.
Keterangan:
N = ukuran sampel n = ukuran populasi
e = persentase kelonggaran 10%
Dengan menggunakan rumus di atas maka besarnya sampel berikut.
=
Jadi besarnya sampel pada penelitian ini adalah sebesar 99,96 dibulatkan menjadi 100 sampel (mahasiswa Fakultas Ekonomi yang menjadi responden). Adapun mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi S-1, mahasiswa program studi Akuntansi S-1, mahasiswa program studi Manajemen S-1, mahasiswa program studi Perhotelan D-3, dan mahasiswa program studi Akuntansi D-3.
Penentuan ukuran sampel pada masing-masing program studi ditentukan dengan proportional random sampling untuk mewakili masing-masing program studi dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Husein Umar, 2005) sebagai berikut.
Keterangan:
ni = sampel di program studi ke-i Ni = populasi pada program studi ke-i N = keseluruhan populasi
n = sampel dari populasi
Berikut sampel tiap program studi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Jumlah Sampel yang Dilibatkan dalam Penelitian Ini Setelah Menggunakan Propotional Random Sampling
Berikut pengambilan sampel untuk masing-masing semester pada setiap progr
studi dengan menggunakan Stratified Random Sampling pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Jumlah Sampel yang Dilibatkan dalam Penelitian Ini Setelah Menggunakan
StratifiedRandom Sampling
Semester Pendidikan Ekonomi S-1 Akuntansi-S1 Manajemen S-1 Perhotelan D-3 Akuntansi D-3 II 6 19 6 3 2 IV 4 22 9 1 1 VI 4 15 7 1 - Jumlah 14 56 22 5 3
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan kuesioner atau angket. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 100 responden yang merupakan seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengikuti UKM. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa sebagai respoden terkait faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM dan faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi
partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM, dan (2) data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber yang dianggap perlu yang ada hubungannya dengan penelitian seperti data yang diperoleh dari dokumen yang terarsip oleh Bagian Kemahasiswan Fakultas Ekonomi mengenai jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi tahun akademik 2014 – 2015, dokumen yang terarsip oleh Rektorat Undiksha Bagian Akademik mengenai jumlah mahasiswa masing-masing Fakultas tahun akademik 2014 – 2015, dan dokumen yang terarsip oleh masing-masing UKM mengenai jumlah
No. Program studi Jumlah
Populasi Sampel 1. Pendidikan Ekonomi 40 14 2. Akuntansi S-1 157 56 3. Manajemen S-1 62 22 4. D-3 Perhotelan 13 5 5. D-3 Akuntansi 9 3 Jumlah 281 100
anggota masing-masing fakultas yang mengikuti UKM tahun akademik 2014 – 2015. Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor.pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Statistical Program
Social Scence (SPSS) 17.0 for Windows
dengan menggunakan factor analysis. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner yang disebaarkan dan setelah
diolah dengan SPSS 17.0 for Windows menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM dapat dijelaskan oleh peresentase dari masing-masing faktor. Nilai total Variance
Explained digunakan untuk mengetahui
persentase dari keenam faktor yang dianalisis. Hasil anallisis faktor melalui SPSS menunjukkan persentase dari masing-masing faktor dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total
% of
Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 2.816 46.930 46.930 2.816 46.930 46.930 2 1.249 20.816 67.746 1.249 20.816 67.746 3 .668 11.129 78.874 4 .538 8.962 87.836 5 .474 7.900 95.736 6 .256 4.264 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Tabel 3 Menunjukkan persentase dari (1) faktor kemauan memiliki eigenvalue sebesar 2,816 dengan nilai varian sebesar 46,930%, (2) faktor kemampuan memiliki
eigenvalue sebesar 1,249 dengan nilai
varian sebesar 20,816, (3) faktor kesempatan memiliki eigenvalue sebesar 0,668 dengan nilai varian sebesar 11,129, (4) faktor status sosial memiliki eigenvalue sebesar 0,538 dengan nilai varian sebesar 8,962, (5) faktor kegiatan program memiliki
eigenvalue sebesar 0,474 dengan nilai
varian sebesar 7,900, dan (6) faktor keadaan alam memiliki eigenvalue sebesar 0,256 dengan nilai varian sebesar 4,264. Jadi, keenam faktor-faktor tersebut mempengaruhi partisipasi mahasiswa
Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM. Untuk menjelaskan partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM, dapat dilakukan dengan ekstraksi faktor. Ekstraksi faktor dapat dijelaskan oleh total persentase dari masing-masing faktor utama. Faktor-faktor utama tersebut adalah faktor kemauan dan faktor kemampuan yang memiliki nilai parameter eigenvalue > 1. Untuk mengetahui distribusi dimensi-dimensi yang belum dirotasi kedalam faktor yang telah terbentuk maka dapat dilihat pada output SPSS 17.0 (Rotated
Component Matrix). Faktor yang mampu
menjelaskan partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM, dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Faktor yang Menjelaskan Partisipasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam Mengikuti UKM
Faktor Eigenvalue Varianced Explained (%) Faktor Loading
Kemauan 2.816 46.930 .761
Kemampuan 1.249 20.816 .814
Status Sosial .538 8.962 .793
Kegiatan Progam .474 7.900 .663
Keadaan Alam .256 4.264 .821
Berdasarkan dari Tabel 4 di atas, dapat dijelaskan bahwa faktor yang memiliki eigenvalue > 1 adalah kemauan dan kemampuan, total nilai varianced
explained dari kedua faktor keseluruhan
mampu menjelaskan sebesar 67,746%. Dengan demikian 67,746% dari seluruh variabel yang ada, dapat dijelaskan oleh kedua faktor yang terbentuk. Kemauan memiliki varianced explained 46,930%, artinya bahwa kemauan mampu menjelskan partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM sebesar 46,930%. Kemampuan memiliki varianced
explained 20,816%, artinya bahwa
kemampuan mampu menjelaskan partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM sebesar 20,816%.
Menentukan nama faktor yang telah terbentuk untuk masing-masing faktor bersifat subjektif, kadangkala variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor. Untuk melihat nilai faktor loading dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
Tabel 5. Rotated Component Matrixa Component 1 2 F.Kesempatan .873 -.013 F.Kemampuan .814 .083 F.Kemauan .761 .164 F.KegiatanProgram .663 .516 F.KeadaanAlam .042 .821 F.StatusSosial .124 .793 Bedasarkan Tabel 5 di atas, faktor yang terbentuk dari faktor kemauan, kemampuan, kesempatan, status sosial, program kegiatan, dan keadaan alam. Masing-masing kelompok faktor tersebut memiliki loading tertinggi disetiap komponen, yaitu (1) faktor kemauan 0,761, (2) faktor kemampuan sebesar 0,814, (3) faktor kesempatan sebesar 0,873, faktor status sosial sebesar 0,793, faktor kegiatan program sebesar 0,663, dan faktor keadaan alam sebesar 0,821.
Kemudian untuk menentukan dimensi atau faktor partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM yang paling dominan digunakan parameter koefisien
varimax atau mendekati -1. Nilai yang
mendekati 1 diawali oleh nilai 0,50 sedangkan nilai yang mendekati -1 diawali oleh -0,50. Secara lebih rinci hasil ringkasan rotasi dari matriks faktor memuat nilai varimax rotation, dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Matriks Rotasi Hasil Anallisis Faktor
Dimensi atau faktor partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM
Varimax Rotation (%)
(1) (2)
Kemauan 46,930 -
Kemampuan - 20,816
Berdasarkan hasil penelitian faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM adalah faktor kemauan dengan niai varimax rotation 46,930% dan faktor kemampuan dengan nilai varimax rotation 28,816%.
Pembahasan
Partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM dipengaruhi oleh faktor kemauan, faktor kemampuan, faktor kesempatan, faktor status sosial, faktor kegiatan program, dan faktor
keadaan alam. Hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Slamet dan Sastropoetra, bahwa faktor yang mempengaruhi partisipasi, yaitu faktor kemauan, faktor kemampuan, faktor kesempatan, faktor status sosial, faktor kegiatan program, dan faktor keadaan alam. Dengan demikian untuk menjelaskan yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM, dapat dilihat dari faktor-faktor yang memiliki
eigenvalue > 1, yaitu faktor kemauan dan
faktor kemampuan.
Kemauan dan kemampuan mempunyai pengaruh besar terhadap partisasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM. Kemauan dan kemampuan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor ini paling dominan disebabkan karena kemauan untuk berpartisipasi merupakan kunci utama bagi tumbuh dan berkembangnya partisipasi seseorang (Slamet). Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri dalam pengertian, mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya, serta meningkatkan taraf kehidupan. Jadi, pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, di samping itu juga ada kontrol dan persetujuan dari pusat kepribadian. Sehingga tumbuhnya kemauan mahasiswa Fakultas Ekonomi berpartisipasi dalam mengikuti UKM dikarenakan adanya kemauan yang besar dalam diri mahasiswa. Secara psikologis kemauan berpartisipasi muncul karena adanya motif intrinsik (dari dalam sendiri) maupun motif ekstrinsik (karena rangsangan, dorongan atau tekanan dari pihak luar).
Faktor kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Menurut Moenir (2008), kemampuan (ability) dikatakan sebagai karakterisik individual seperti intelegensia,
manual skill, traits yang merupakan
kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil. Sehingga
kemampuan juga mempunyai pengaruh besar terhadap keikutsertaan mahasiswa mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti UKM. Dengan kemampuan yang dimiliki setiap mahasiswa, bisa memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan dan mengasah potensi-potensi dan bakat yang dimiliki.
Walaupun begitu, mahasiswa yang memiliki tingkat kemauan dan kemampuan yang tinggi belum tentu ikut berpartisipasi dalam UKM dikarenakan partisipasi adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan kemauan dan kemampuan adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan, yaitu (1) terdapat enam faktor yang mempengaruhi partisipasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Faktor-faktor tersebut, yaitu (a) kemauan memiliki
eigenvalue sebesar 2,816 dengan nilai
variace sebesar 46,930%, (b) kemampuan
memiliki eigenvalue 1,249 dengan nilai
variance 20,816%, (c) kesempatan memiliki
eigenvalue 0,765 dengan nilai variance
12,748%, (d) status sosial memiliki
eigenvalue 0,679 dengan nilai variance
11,324%, (e) kegiatan program memiliki
eigenvalue 0,628 dengan nilai variance
10,460%, dan (f) keadaan alam memiliki
eigenvalue 0,396 dengan nilai variance
6,593%, dan (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa dalam mengikuti UKM adalah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa, yaitu faktor kemauan sebesar 46,930% dan faktor kemampuan sebesar 20,816%. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran, yaitu (1) disarankan kepada Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai pengelola dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang kemahasiswaan dan layanan kesejahteraan mashasiswa untuk lebih gencar mensosialisasikan megenai pentingnya berpartisipasi dalam UKM. Karena Fakultas Ekonomi diharapakan bukan saja beprestasi mencetak mahasiswa dengan memiliki hard skill yang baik, tetapi diharapkan juga diimbangi dengan memiliki soft skill yang baik juga.
Soft skill yang baik bisa diasah dan
dikembangakan salah satunya dengan berpartisipasi di UKM. Sehingga disini, Fakultas Ekonomi diharapkan lebih bisa menunjukkan bagaimana cara untuk memotivasi mahasiswa agar lebih termotivasi berpartisipasi di UKM, (2) bagi mahasiswa yang mengikuti UKM, mereka akan dapat mengasah potensi dan bakat yang dimiliki dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti UKM. Jadi, diharapkan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM agar skill yang ada dalam diri bisa dikeluarkan dan diasah lebih luas. Karena UKM bukan saja tempat untuk mengeluarkan potensi atau bakat namun juga sebagai tempat untuk belajar menyumbang dan menerima berpendapat, mengeluarkan ide atau gagasan, menyampaikan aspirasi, mengeluarkan kemampuan intelektual (bukan saja diperkuliahan) dan fisik, menemukan teman baru dan suasana baru dari setiap orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda, dan (3) bagi peneliti berikutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama sebaiknya menguji lebih lanjut, apakah benar faktor kemauan dan faktor kemampuan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi partisipasi mahasiswa dalam mengikuti UKM.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 2000. Partisipasi dan
Partai Politik. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Buku Panduan Ekstrakurikuler Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2012. Davis, Keith dkk. 2001. Perilaku dalam
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Gultom. 2001. Partisipasi Masyarakat
dalam Pendidikan. UKSW. Salatiga.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Moenir, A.S. 2008. Manajemen Pelayanan
Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir Program Sarjana dan Diploma 3 Universitas Pendidikan Ganesha Edisi Revisi Tahun 2014.
POKJA Pengembangan Soft Skill Mahasiswa. 2012. Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Undiksha
Melalui Multilevel Role Model
Berlandaskan Trikaya Parisudha.
Singaraja: Undiksha.
Poerwadarminta, W.J.S. 2008. Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Ekstrakurikuler. 2012. Panduan
Ekstrakurikuler. Singaraja:
Undiksha.
Sastropoetra, Santoso, Ahmad. 2007. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam Pembangunan
Nasional. Bandung: Alumni.
Slamet, Margono (2003). Mahasiswa Dalam
Pembangunan. Bandar Lampung:
Universitas Lampung
Slamet, Y. 1994. Pembangunan
Masyarakat Berwawasan
Partisipasi. Surakarta : Sebelas
Maret University Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Soetomo. 2008. Strategi-Strategi
Pembangunan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian
Untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis.Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Undang-undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 1989 tentang Pendidikan
Tinggi, 2012. Jakarta: PT Arnas
Duta Jaya.
Yamin, Sofyan dan K. Heri. 2009. SPSS
COMPLETE (Teknik Analisis
Statistik Terlengkap dengan
Sofware SPSS). Jakarta: Salemba
Infotek
.
Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.
Tersedia pada
http://undiksha.ac.id/id/f/feb/visimisi/. html (diakses tanggal 14 Maret 2016).