• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKAIAN SEKUENSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANGKAIAN SEKUENSIAL"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Rangkaian Sekuensial

Elemen Penyimpan dan Statenya

• Rangkaian yang nilai keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya

• Rangkaian mempunyai elemen penyimpan

o Isi dari elemen penyimpan merepresentasikan keadaan (state) dari rangkaian

o Perubahan nilai masukan dapat menyebabkan

keadaanrangkaian tidak berubah atau berubah ke keadaan baru

o Rangkaian berubah sesuai urutan keadaan sebagai hasil dari perubahan masukannya

(3)

Contoh

Sistem Kontrol Alarm (Mis: Alarm Mobil

)

• Diinginkan rangkaian untuk mengontrol alarm o Alarm merespon kontrol masukan On=O

 Akan berbunyi saat On/Off = 1  Mati saat On/Off = 0

(4)

o Alarm berbunyi saat sensor membangkitkan sinyal tegangan positif (Set) jika terjadi event tidak

diinginkan

 Diinginkan alarm tetap aktif (berbunyi)

walaupun keluaran sensor tidak aktif (Set=0)

 Alarm dimatikan manual menggunakan kontrol Reset

• Rangkaian ini memerlukan elemen memori untuk

mengingat bahwa alarm telah aktif hingga datangnya sinyal Reset

(5)
(6)

Latch

• Elemen memori terkontrol di atas membentuk

latch(pengunci)

• Latch merupakan elemen penyimpan 1-bit

o Untuk menyimpan 1-bit data/state

(7)

Latch SR

Elemen Memori dengan Gerbang NOR

• Rangkaian latch dapat disusun menggunakan

gerbang logika NOR (selain dengan TG)

o Masukannya, Set (S) dan Reset (R),

digunakan untuk mengubah state/keadaan,

Q, dari rangkaian

(8)

• Perilaku rangkaian:

o Jika R=S=0, maka state tidak berubah

(terkunci)

o Jika R=1 (S=0 atau S=1), maka state Q=0

o Jika R=0 dan S=1, maka state Q=1

(9)

Latch SR

(10)

• Rangkaian dihubungkan secara cross-coupled

• Saat R=S=0, rangkaian tetap berada di state saat ini o Baik (Qa = 0 dan Qb = 1) atau (Qa = 1 dan Qb = 0) • Saat S=1 dan R=0, latch diset ke keadaan dimana Qa

= 1 dan Qb = 0

• Saat S=0 dan R=1, latch diset ke keadaan dimana Qa = 0 dan Qb = 1

• Saat S=1 dan R=1, Qa = Qb = 0 !Kondisi race

(11)

Latch SR

(12)

• Jika delay propagasi dari Qa dan Qb sama, osilasi di waktu 10 akan berlanjut secara tak terbatas

• Di rangkaian realnya, mungkin terdapat perbedaan dalam delay dan latch berada di salah satu dari 2 keadaan

o Tidak dapat ditentukan

o Sehingga, kombinasi S=R=1 merupakan kombinasi yang tidak diijinkan di latch SR

(13)

Gated SR Latch

Rangkaian, Tabel Karakteristik

• Latch SR dasar mengubah statenya saat

masukannya berubah

• Seringkali diinginkan untuk menambah satu sinyal

enable ke latch SR dasar

o Sinyal enable diberikan oleh masukan Clk

o Digunakan untuk mengontrol kapan rangkaian

dapat mengubah state-nya

Saat Clk=0 state tidak berubah, saat Clk=1

state tergantung masukan S dan R

(14)
(15)

Gated SR Latch

Diagram Pewaktuan

• Keadaan saat S=R=1 dihindari, menyebabkan

keluaran undened

(16)

Gated SR Latch

(17)

• Masukan S dan R dibalik dibandingkan dengan

rangkaian dengan gerbang AND

• Gerbang NAND memerlukan transistor lebih

sedikit daripada gerbang AND

• Akan lebih banyak digunakan daripada Gated

SR Latch dengan NOR

(18)

TTL IC

Latch SR NOR: CD4043BE (Texas)

Latch SR NAND: CD4044BE (Texas), 54LS279 , 74LS279 (Quad SR LAtch)

(19)

Gated D (Data) Latch

• Latch dapat digunakan sebagai elemen memori untuk sistem alarm di contoh sebelumnya

• Gated latch lainnya adalah D latch

o Mempunyai sebuah masukan data, D

 Tidak akan terjadi kondisi race seperti latch RS o Menyimpan nilai masukan dengan kontrol berupa

sinyal clock

o Digunakan di rangkaian yang perlu menyimpan nilai  Misalnya 'mengingat' nilai keluaran dari rangkaian

(20)

 Latch dapat dikatakan sebagai elemen penyimpan 1 bit data

(21)

Gated D (Data) Latch

Simbol, Tabel Karakteristik dan Diagram

Pewaktuan

(22)

Sensitivitas Sinyal

• Sensitivitas elemen storage: Level-sensitive dan

Edge-triggered

o Level-sensitive: keluaran elemen dikontrol oleh

level masukan clock (0 atau 1)

o Edge-triggered: keluaran elemen hanya

berubah di titik transisi nilai clock

Positive-edge: transisi sinyal clock dari 0 ke 1

Negative-edge: transisi sinyal clock dari 1 ke 0

(23)

Flip Flop

• Latch merupakan elemen penyimpan dengan

sensitivitas level

o Selama clock clk = 1 nilai keluaran akan

tergantung dari nilai masukan D

o Dalam satu periode clock bisa terjadi lebih

dari 1 perubahan state keluaran Q

Ini akan membedakannya dengan elemen

penyimpan flip-flop yang akan dibahas

(24)

• Rangkaian latch (gated) merupakan

level-sensitive

o State dapat berubah lebih dari sekali selama

periode 'aktif' dari sinyal clock

Untuk logika positif, periode aktif adalah saat

clk=1. Dan sebaliknya

• Flip-flop

o Elemen penyimpan 1 bit

o Statenya berubah hanya sekali dalam satu

periode clock

o Tipe: master-slave flip-flop dan edge-triggered

flip-flop

(25)

Master-slave D Flip-op

Struktur, Simbol dan Diagram Pewaktuan

• Dibentuk dari 2 buah gated D latch (38

transistor(CMOS): sebagai master dan slave o master mengubah statenya saat clock = 1 o slave mengubah statenya saat clock = 0

(26)
(27)

Master-slave D Flip-op: Perilaku

• Saat clock=1, master melihat nilai dari sinyal

masukan D, slave tidak berubah

o Qm mengikuti perubahan D, dan Qs konstan

• Saat clock=0, master berhenti mengikuti

perubahan nilai masukan D, sebaliknya slave

merespon masukan Qm dan mengubah

statenya

o Karena Qm tidak berubah selama clock=0,

slave hanya mengubah statenya sekalis aja

selama satu siklus clock

(28)

• Dari sudut pandang keluaran

o Rangkaian mengubah Qs (keluaran flip-flop) di titik transisi negatif sinyal clock (perubahan dari 1 10)

(29)

Efek Delay Propagasi

• Sebelumnya efek delay propagasi diabaikan

o Dalam prakteknya, delay ini perlu diperhatikan • Di master-slave D flip-flop (negative-edge)

o nilai D harus tidak berubah (stabil) saat clock berubah dari 1 ke 0 (transisi turun)

 Waktu minimum dimana sinyal D harus stabil sebelum transisi clock turun disebut setup time (tsu)

 Waktu minimum dimana sinyal D harus stabil setelah transisi clock disebut hold time (th)

(30)
(31)

Edge-triggered Flip-flop

• Rangkaian berfungsi sama dengan master-slave D

flip-flop dapat dibentuk dengan 6 gerbang NAND (24 transistor)

(32)

• Saat clock = 0, keluaran gerbang 2 dan 3 tinggi

o P1 = P2 = 1, keluaran latch tidak berubah,

berada di present statenya

o P3 = D dan P4 = D

• Saat clock = 1, nilai P3 dan P4 ditransmisikan

lewat gerbang 2 dan 3

(33)

Disiplin Pewaktuan

• Untuk dapat beroperasi dengan reliabel, P3

dan P4 harus stabel saat clock berubah dari 0

ke 1 (transisi naik)

o Setup time dari ip-op sama dengan delay

dari masukan D lewat gerbang 4 dan 1 ke

P3

o Hold time diberikan oleh delay lewat

gerbang 3, sebab sekali P2 stabil,

perubahan di D tidak akan berpengaruh

(mengubah state)

(34)

• Harus dipastikan bahwa setelah clock berubah ke 1, setiap perubahan di D tidak akan mempengaruhi keluaran latch selama clock=1

o Kasus 1: jika D=0 saat transisi naik clock, maka P2=0 yang akan membuat keluaran gerbang 4

sama dengan 1 selama clock=1, apapun nilai dari masukan D

o Kasus 2: jika D=1 saat transisi naik clock, maka P1=0 yang memaksa keluaran gerbang 1 dan 3 sama dengan 1, apapun nilai dari masukan D o Sehingga, ip-op akan mengabaikan perubahan

(35)

Edge-triggered Flip-flop

Positive-edge dan Negative-edge D Flip-flop

• Dua tipe rangkaian:

o positive-edge triggered D flip-flop

 rangkaian merespon di transisi positif sinyal clock

o negative-edge triggered D ip-op

 rangkaian merespon di transisi negatif sinyal clock

 disusun dengan menggantikan gerbang NAND di atas dengan NOR

(36)
(37)

Membandingkan Elemen Penyimpan Data

Latch, Positive-edge DFF dan Negative-edge DFF

• Elemen storage: Level-sensitive, positive-edge-sensitive, dan negative-edge-sensitive

(38)

Masukan Preset dan Clear di DFF

• Diinginkan untuk mengeset sebuah ip-op (Q = 1) atau meng-clear-kannya (Q = 0)

o Flip-flop umumnya mempunyai masukan preset dan clear

o Input ini asinkron (tidak tergantung dari sinyal clock)

 Keluaran Q berubah seketika saat preset atau clear aktif (active-low)

• Jika Preset = 0, keluaran Q = 1 • Jika Clear = 0, keluaran Q = 0

(39)
(40)

Masukan Preset dan Clear

Master-Slave D Flip-flop with Preset and Clear

(41)

Masukan Preset dan Clear

(42)

IC 74LS74A

Dual D-type Positive-Edge-Trigerred Flip-Flops with Preset and Clear

(43)

Flip-flop Toggle (T)

Rangkaian, Tabel Karakteristik dan Diagram Pewaktuan • Menggunakan sebuah posedge D flip-flop dan

rangkaian logika untuk mendrive masukannya

• Feedback membuat sinyal masukan D sama dengan nilai Q atau Q di bawah kontrol sinyal T

o Saat T = 1, state rangkaian 'toggle' saat transisi clock naik

o Saat T = 0, statenya tetap

(44)
(45)

Flip-flop JK

• Flip-flop JK dapat diturunkan dari flip flop D, dengan menggunakan 2 masukan J dan K, sehingga D = JQ + KQ

• Flip-flop JK mengkombinasikan perilaku flip flop SR dan flip-flop T

o J = S dan K = R untuk semua nilai, kecuali untuk J = K = 1 (flip flop SR)

o Jika J=K=1, flip flop membalik (toggle) statenya seperti flip-flop T

• Dapat digunakan sebagai storage seperti DFF dan SR FF. Dan juga T FF dengan menghubungkan J dan K sebagai T

(46)
(47)

Flip-flop JK

(48)

Gambar

Diagram Pewaktuan
Diagram Pewaktuan
Diagram Pewaktuan (posedge)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan khusus bagi anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Kota Medan dan untuk

Setelah melakukan analisis dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan pada bagian penjualan dan bagian akuntansi pada PT Trisakti Manunggal Jaya

Perusahaan harus mengetahui bagaimana cara untuk memenangkan persaingan diluar dari melaksanakan aktivitas yang ditentukan sebelumnya, salah satu cara dalam memenangkan

Penelitian ini dilakukan pada para manajer Industri Kecil Menengah (IMK) yang bergerak pada sektor industri makanan di Kota Denpasar. Jumlah sampel yang diambil

Dampak perubahan lahan tambak ini terhadap aspek sosial dapat dilihat dari jumlah penduduk di daerah penelitian yang bekerja pada sektor perikanan yaitu pada tahun 2006

Faktor lain seperti Likuiditas (FDR), Risiko Kredit (NPL), Inflasi, Owner, Herfindhal-Hirschman Index (HHI) dan BI Rate tidak mempengaruhi profitabilitas bank

Bila penyejuk ruangan tidak bisa beroperasi dengan normal, stop pengoperasian dan lepaskan kabel listrik dan hubungi bagian service atau toko penjual... SARAN SARAN

Utang luar negeri pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri dari utang bilateral, multilateral, fasilitas kredit ekspor, komersial, leasing dan