• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABl PENDAHULUAN. Memasuki abad ke 21 perkembangan berbagai macam organisasi makin. pesat. Dalam menghadapi tantangan perkembangan perdagangan, baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BABl PENDAHULUAN. Memasuki abad ke 21 perkembangan berbagai macam organisasi makin. pesat. Dalam menghadapi tantangan perkembangan perdagangan, baik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BABl

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki abad ke 21 perkembangan berbagai macam organisasi makin pesat. Dalam menghadapi tantangan perkembangan perdagangan, baik perdagangan dalam lingkup dalam negeri maupun tantangan perubahan perdagangan intemasional yang mengglobal diperlukan langkah-langkah antisipasif yang jauh ke depan. Praktek manajemen telah tanggap dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan budaya dan kebutuhan organisasi intern. Sehingga langkah antisipasi ini juga dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Cukup menarik untuk diketahui semua pihak terutama bagi masyarakat pengguna jasa bahwa, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan salah satu instansi di bawah jajaran Kementerian Keuangan yang selalu mendapat sorotan karena tugasnya yang sangat strategis. Disamping menitik beratkan pada fungsi fasilitas perdagangan, instansi ini juga memiliki fungsi mengumpulkan barang-barang yang membahayakan moral dan kesehatan masyarakat, keamanan nasional serta industri dan perdagangan. Sorotan yang diterima ini karena mereka menganggap bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memiliki kinerja dan citra yang kurang baik. Lebih rinci lagi mereka mengatakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai instansi yang paling bertanggung jawab terhad?p adanya

praktek-•

(2)

cukup santer terdengar bahwa mereka mengiginkan agar peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di berikan lagi kepada surveyor yang ditunjuk pemerintah, yang nantinya akan mengerjakan tugas-tugas dibidang kepabean secara profesional.

Menjawab permasalahan itu dan dalam rangka menghadapi tantangan perkembangan perdagangan, baik perdagangan lingkup dalam negeri maupun tantangan perubahan perdagangan intemasional yang mengglobal maka diperlukan langkCJ.h yang antisipasif dan jauh ke depan. Dan untuk meningkatkan kinerja dan citra yang telah menjadi sorotan masyarakat tersebut serta sejalan dengan program Kementerian Keuangan yang mencanangkan reformasi birokrasi, maka Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pun melakukan reformasi birokrasi melalui langkah-langkah Reformasi Kepabeanan.

Reformasi mengandung makna bahwa upaya perubahan yang dilakukan bersifat drastis dan mendadak, yang diarahkan pada tiga faktor organisasional, yaitu: (1) struktur organisasi secara keseluruhan; (2) proses manajemen; (3) kultur organisasi. Untuk kelanjutan kelangsungan hidup organisasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif, hams dilakukan perubahan. Perubahan organisasi yang ingin diwujudkan berbentuk restrukturisasi organisasi secara keseluruhan (Siagian, 2000:230).

Reformasi birokrasi pada dasamya sebagai suatu perubahan kearah perbaikan tanpa merusak, atau sedapat mungkin tetap memelihara kontinyuitas yang telah ada. Dengan demikian, perubahan yang bersifat transformasional yang meliputi tiga hal (Siagian, 2000:237), yaitu; 1) merupakan transisi berskala besar yang secara fundamental mengubah cara yang digunakan oleh suatu organisasi

(3)

berinteraksi dengan lingkungannya, caranya menjalankan orgarusas1, caranya memberikan pelayanan, dan berbagai faktor strategis lainnya, 2) Bila perubahan yang terjadi bersumber dari berbagai faktor ketidakpastian dalam lingkungan ekstemal seperti deregulasi, debirokratisasi, pengambilalihan, persaingan barn, dan sejenisnya, maka para manajer akan terpaksa bertindak reaktif, padahal yang diperlukan adalah sikap yang proaktif; perubahan harus berlangsung dengan kecepatan tinggi, artinya tidak ada hambatan (sekat) yang terjadi dalam pelayanan tersebut, cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan, serta mampu memecahkan fenomena yang menonjol akibat adanya perubahan sosial yang sangat cepat dari faktor ekstemal.

Perubahan tersebut, menjadikan birokrasi organisasi modem merupakan spesies baru dari suatu society yang sifatnya inhuman. Hubungan antarmanusia yang ada dalam society diganti dengan kontrol dan efisiensi. Norma dan kepercayaan yang berhubungan dengan tujuan manusia diubah menjadi pengakuan skill atas administratif dan produktivitas

Pemerintah membentuk organisasinya didasarkan atas pnns1p-prms1p birokrasi, sehingga pemerintah dalam melaksanakan kegiatan kebijakan publik mendelegasikannya kepada para birokrat dengan menggunakan birokrasi.

Kebijakan utama dalam reformasi birokrasi Kementerian Keuangan sebagai tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK 30/KMK.Ol/2007 tentang Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan meliputi empat poin, yaitu penataan organisasi, perbaikan business process, peningkatan managemen SDM, dan perbaikan remunerasi. Kebijakan ini memusatkan

(4)

perhatian pada apa yang sebenamya dilakukan dan membedakan kebijakan dari keputusan yang merupakan pikiran di antara berbagai altematif pilihan. Arah tindakan dan kebijakan akan berimplikasi bagi penyelenggaraan organisasi yang baik (good governance). Kebijakan didesain untuk memaksimalkan integrasi organisasi, komitmen organisasi, komitmen pegawai, fleksibilitas dan kualitas kerja. Komitmen seseorang terhadap organisasi seringkali menjadi isu yang sangat penting. Begitu pentingnya hal tersebut, sampai-sampai beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan/posisi yang ditawarkan. Namun tidak jarang pegawai masih belum memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif (Kuntjoro,2002: 1-2). Selain faktor komitmen, terdapa faktor lain yakni budaya organisasi, dengan kata lain di dalam suatu organisasi akan terdapat struktur sosial yang menggambarkan kedudukan dan peranan masing-masing individu dari organisasi yang bersangkutan, yang bersifat fungsional sesuai dengan tujuan organisasi yang hendak dicapai. Namun sebenamya Budaya Organisasi berupa nilai, norma, keyakinan akan mengarahkan pegawai pada arah yang sama, dalam usahanya mengatasi problem internal maupun ekstemalnya.

Penegakan budaya organisasi birokrasi selama ini berjalan mengikuti aturan yang telah diberlakukan bagi para pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pemberlakukan budaya organisasi kepada para Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bukan saja pada bidang pekerjaan, tetapi juga pada bidang

(5)

agama, olah raga, loyalitas (kesetiaan), kesehatan dan kesejahteraan. Berdasarkan penegakkan budaya organsiasi tersebut, maka berpengaruh juga pada berbagai bidang pekerjaan yang dibedakan menurut aturan golongan atau kepangkatan yang dimiliki oleh setiap pegawai di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika dikaitkan dengan kinerja pegawai, maka kinerja sangat terkait dengan upaya pemerintah untuk menciptakan sistem kerja yang baik.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh Perubahan Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat peneliti rumuskan permasalahannya yaitu;

1. Apakah perubahan organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok?

3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok?

4. Apakah perubahan organisasi berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok?

(6)

5. Apakah perubahan organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok?

6. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok?

1.3

Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan organisasi dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.

Secara khusus, penelitian ini mempunyai tujuan:

1. Untuk menganalisis pengaruh perubahan organisasi terhadap komitmen organisasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.

2. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok

3. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok

4. Untuk menganalisis pengaruh perubahan organisasi terhadap budaya organisasi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok

5. Untuk menganalisis pengaruh perubahan organisasi terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok

6. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Bagi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok

Memberikan masukan bagi Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok, di mana penelitian di lakukan dengan harapan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok dapat memberikan tingkat kinerja pegawai yang diinginkan, sehingga pegawai tetap komitmen terhadap Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.

2. Sebagai bahan pertimbangan Kantor Modem Bea dan Cukai lainnya yang mempunyai permasalahan yang sama, dalam melaksanakan tugas yang diberikan berkaitan dengan pelayanan publik demi memenuhi tuntutan masyarakat akan kepuasan pelayanan birokrasi pemerintahan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dalam bidang keilmuan atau akademik, penelitian ini ditujukan untuk mengaplikasikan konsep atau teori organisasi khususnya perubahan organisasi, budaya organisasi, serta pengaruhnya terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai.

4. Bagi peneliti

Merupakan bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang berhubungan dengan teori organisasi khususnya perubahan organisasi, budaya organisasi, serta pengaruhnya terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai.

(8)

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga penelitian dapat terarah dengan baik sesuai dengan tujuan penelitian serta dengan adanya keterbatasan waktu pengerjaan perlu adanya batasan penelitian:

Penelitian menggunakan pegawai pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok sebagai obyek dalam penelitian ini. Saat ini pegawai pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok berjumlah 1.023 orang. (Sumber Data: Bag.ian Umum Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok, 20 September 2012)

Referensi