• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan gaji pegawai di bidang sistem informas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan gaji pegawai di bidang sistem informas."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi sering mengalami berbagai macam kendala, yaitu belum ada standarisasi gaji yang pasti, belum ada ikatan pegawai di bidang sistem informasi dan beragamnya tugas yang dilakukan oleh pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi. Beberapa tipe pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi diantaranya adalah operator komputer, sistem analisis, pemrogram, dan teknisi komputer

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gaji pegawai di bidang sistem informasi serta untuk mengetahui variabel-variabel yang menjadi titik ukur dalam penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya pada beberapa perusahaan di Yogyakarta.

Dari hasil kuesioner yang diedarkan kepada 30 responden yang bekerja di bidang sistem informasi dan dari hasil studi literatur, diperoleh kesimpulan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi adalah tingkat pendidikan, lama kerja dan keahlian. Sedangkan hal-hal yang menjadi batasan dalam penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi adalah peraturan pemerintah misalnya UMR (Upah Minimum Regional), biaya hidup dan keadaan keuangan suatu organisasi.

(2)

ABSTRACT

The determination of employee salary in information system sector often experiences various obstacles, namely the lack of salary standardization, the absence of employee federation in information system sector and various jobs performed by employees who works in this sector. Several types of employees who works information system sector are computer operators, analyst systems, programmers, and computer technicians.

The purpose of this research is to analyze employee salary in informtion system sector and to identity variables that should be considered in determining employee salary in information system sector especially in several organizations in Yogyakarta.

Based on questionnaire distributed to 30 respondents who works in information system sector and based on the literature study it, can be concluded that the variables influencing the determination of employee salary in information system sector are level of education, work peroid of time and skills. While the constraint variables in the determination of employee salary are the government rule in information system sector such as the Regional Minimum Wages, the living cost and the financial situation of the organization.

(3)

PENENTUAN GAJI PEGAWAI DI BIDANG SISTEM

INFORMASI

MAKALAH TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Komputer

Oleh:

Maria Yuliana Elsi Lewar 023124068

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(4)

THE DETERMINATION OF EMPLOYEE SALARY IN

INFORMATION SYSTEM SECTOR

A FINAL PAPER

Presented as Partial fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Dains Degree in Computer Science Study Program

By :

Maria Yuliana Elsi Lewar 023124068

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008

(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat

orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian

pada orang yang ketakutan.

DIPERSEMBAHKAN BUAT:

• Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi saya kekutan dan pengharapan

• Mama dan Bapa yang selalu memberi semangat...

• No Eby (Suami) dan No Alvares (anak)

• Saudara-saudarku, Eca dan no Sovian

• Mama Besa

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang penulis tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Februari 2008

(9)

ABSTRAK

Penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi sering mengalami berbagai macam kendala, yaitu belum ada standarisasi gaji yang pasti, belum ada ikatan pegawai di bidang sistem informasi dan beragamnya tugas yang dilakukan oleh pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi. Beberapa tipe pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi diantaranya adalah operator komputer, sistem analisis, pemrogram, dan teknisi komputer

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gaji pegawai di bidang sistem informasi serta untuk mengetahui variabel-variabel yang menjadi titik ukur dalam penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya pada beberapa perusahaan di Yogyakarta.

Dari hasil kuesioner yang diedarkan kepada 30 responden yang bekerja di bidang sistem informasi dan dari hasil studi literatur, diperoleh kesimpulan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi adalah tingkat pendidikan, lama kerja dan keahlian. Sedangkan hal-hal yang menjadi batasan dalam penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi adalah peraturan pemerintah misalnya UMR (Upah Minimum Regional), biaya hidup dan keadaan keuangan suatu organisasi.

(10)

ABSTRACT

The determination of employee salary in information system sector often experiences various obstacles, namely the lack of salary standardization, the absence of employee federation in information system sector and various jobs performed by employees who works in this sector. Several types of employees who works information system sector are computer operators, analyst systems, programmers, and computer technicians.

The purpose of this research is to analyze employee salary in informtion system sector and to identity variables that should be considered in determining employee salary in information system sector especially in several organizations in Yogyakarta.

Based on questionnaire distributed to 30 respondents who works in information system sector and based on the literature study it, can be concluded that the variables influencing the determination of employee salary in information system sector are level of education, work peroid of time and skills. While the constraint variables in the determination of employee salary are the government rule in information system sector such as the Regional Minimum Wages, the living cost and the financial situation of the organization.

(11)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : MARIA YULIANA ELSI LEWAR

Nomor Mahasiswa : 023124068

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENENTUAN GAJI PEGAWAI DI BIDANG SISTEM INFORMASI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijindari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kritus atas segala berkat yang telah dilimpahkannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tugas akhir yang berjudul “PENENTUAN GAJI PEGAWAI DI BIDANG SISTEM INFORMASI” ini tepat pada waktunya, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sains Program Studi Ilmu Komputer.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Greg. Heliarko, SJ., SS., MST., M.Sc., MA, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

2. Ibu P. H. Prima Rosa, M.Sc, selaku kepala program studi Ilmu Komputer. 3. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom, selaku dosen pembimbing.

Terima kasih banyak atas segala bantuan dan kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan penyusunan makalah tugas akhir ini.

4. Bapak Y. Joko Nugroho, S.Si, selaku dosen penguji. Terima kasih atas kritikkan dan saran dalam makalah tugas akhir ini.

5. Bapak St. Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom, selaku dosen penguji. Terima kasih atas kritikkan dan saran dalam makalah tugas akhir ini.

6. Bapak Iwan Binanto, S.Si, selaku dosen pembimbing akademik.

(13)

7. Seluruh staf pengajar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yang telah membantu penulis selama menempu studi di program studi Ilmu Komputer.

8. Bapak Tukijo dan Ibu Linda, selaku pegawai akademis FMIPA.

9. Bapak no dan Mama terima kasih atas segala dukungan doa dan materi.Trima kasih juga karena masih memberi kesempatan yang kedua untuk saya bisa melanjutkan kuliah.

10. No Ebby (Suami) dan No DIDA (anak) yang sangat mendukung dan memberikan inspirasi kepada saya agar tekun dan rajin serta sabar dalam menjalankan segala bentuk tugas maupun pekerjaan.

11. Buat saudara-saudariku Eca In dan No Sofian, trimakasih atas dukungan dan pengertiannya.

12. Terima kasih buat Opa (alm), Oma No DIDA, Ina, Ade Lan di Nagi yang selalu membantu dan memberi dukungan serta semangat.

13. Teman-teman sanjuan yang setia menemani saya dalam segala aktivitas ( yoka, digen, oce, tatto, siu, bento, dan masih banyak lagi yang tidak saya sebutkan.

14. Teman EKOMODA, Yolan, Fany, Anel, Ida, Mba Kris terima kasih buat persahabatan dan kebersamaan.

15. Teman-teman IKOM angkatan 2002

16. Teman-teman kontrakan anak-anak Lembata di Santan thanks Woyo, saya tidak lupa jasanya. Jepo terima kasih atas pinjaman Printnya.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah tugas akhir ini.

(14)

18. Teman-teman kos Santan 14.D terima kasih atas bantuaanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sagat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga di masa yang akan datang penulis mampu menghasilkan karya yang lebih baik.

Yogyakarta, 13 Februari 2008

(15)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… iii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… vi

ABSTRAK ……… vii

ABSTRACT ……… . viii

KATA PENGANTAR ……… ix

DAFTAR ISI ………. xii

DAFTAR TABEL……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ………. xvi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2Rumusan Masalah ……… 2

1.3Batasan Masalah ……… 2

1.4Tujuan Penelitian……… 2

1.5Metodologi ………. 2

1.6Sistematika Pembahasan ……… 3

BAB II LANDASAN TEORI ……… 4

2.1 Konsep Dasar Sistem ……… 4

2.1.1. Karakteristik Sistem ………. 4

2.2 Konsep Dasar Informasi ……… 7

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ……… 9

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ………. .9

(16)

2.4 Konsep Dasar Pengembangan Sistem ... 17

2.4.1 Tahap-tahap Pengembangan Sistem Informasi ... 17

2.5 Brainware ... 25

2.5 Gaji/Upah ... 26

2.5.1 Bentuk Dan Komponen Upah Atau Gaji ... 27

2.5.2 Sistem Pengupahan Atau Penggajian ... 28

2.6 Kuesioner ... 33

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN KUESIONER ... 34

3.1 Pembahasan Kuesioner ... 34

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.1.2 Sasaran Penyebaran Kuesioner ... 34

3.1.3 Pembahasan Hasil Kuesioner ... 36

3.2 Pembahasan Umum ... 50

BAB IV PENUTUP ... 66

4.1 Kesimpulan ... 66

4.2 Saran ... 67

4.3 Keterbatasan ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(17)

Tabel 3.2 Hasil kuesioner tingkat kepuasan gaji yang diterima tiap bulan ... 40 Tabel 3.3 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan ... 41 Tabel 3.4 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan hasil yang dicapai...42 Tabel 3.5 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan resiko pekerjaan ... 43 Tabel 3.6 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan keahlian ... 44 Tabel 3.7 Hasil kuesioner gaji yang di terima sesuai dengan

pengalaman kerja... .45 Tabel 3.8 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai tingkat pendidikan ...46 Tabel 3.9 Hasil kuisioner mengenai cuti atau libur yang diberikan perusahaan 47 Tabel 3.10 Hasil kuesioner mengenai potongan-potongan gaji yang diterapkan

Oleh perusahaan ... ... 48 Tabel 3.11 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai kebutuhan ...49 Tabel 3.12 Hasil kesimpulan penentuan gaji operator dengan pendidikan

terakhir SMU ...50 Tabel 3.13 Hasil kesimpulan penentuan gaji operator dengan pendidikan

Terakhir S1...51 Tabel 3.14 Hasil kesimpulan penentuan gaji sistem analis dengan pendidikan

terakhir S1... 52 Tabel 3.15 Perbedaan pendapatan perbulan sistem analis di Yogyakarta

dan Jakarta...53

Tabel 3.16 Hasil kesimpulan penentuan gaji programmer dengan pendidikan terakhir SMU ... ...54

(18)

Tabel 3.18 Perbedaan pendapatan perbulan programmer di Yogyakarta dan Jakarta ...56 Tabel 3.19 Hasil kesimpulan penentuan gaji teknisi dengan pendidikan

terakhir SMU...57 Tabel 3.20 Hasil kesimpulan penentuan gaji teknisi dengan pendidikan

terakhir S1... 58 Tabel 3.21 Hasil kesimpulan penentuan gaji teknisi dengan pendidikan

terakhir S1... 59 Tabel 3.22 Rangkuman penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi ...60

(19)

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 8 Gambar 3.1 Grafik hasil kuesioner tingkat kepuasan gaji yang diterima tiap

bulan ...40 Gambar 3.2 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai

dengan pekerjaan...41 Gambar 3.3 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan hasil

yang dicapai ...42 Gambar 3.4 Grafik hasil kuesioner kuisioner gaji yang anda terima sesuai

dengan resiko pekerjaan ...43 Gambar 3.5 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan keahlian ...44 mbar 3.6 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai

Pengalaman kerja... 45 Gambar 3.7 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai pendidikan ...46 Gambar 3.8 Grafik hasil kuesioner mengenai cuti atau libur yang

diberikan perusahaan ... 47 Gambar 3.9 Grafik hasil kuesioner mengenai potongan-potongan gaji

yang diterapkan oleh perusahaan... 48 Gambar 3.10 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai

dengan kebutuhan...49

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi informasi ( TI ) yang terus berkembang, para pekerja di bidang TI dituntut untuk turut mengembangkan kemampuannya. Semakin banyak orang yang berkecimpung masuk ke dalam dunia TI, meskipun pada awalnya TI bukanlah bidang pendidikan mereka. Selain itu peluang lowongan kerja dalam bidang TI masih cukup menarik, meskipun terkadang kemampuan pekerja di bidang TI seperti tidak dihargai. Kemampuan pekerja di bidang TI dipandang sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan yang tidak bergerak pada fokus bisnis TI (Yuli Wardana, 2007 ). Dalam menentukan gaji pegawai dibidang sistem informasi sering timbul beragam persoalan yang dihadapi karena belum ada standarisasi gaji pegawai di bidang sistem informasi serta beragamnya tugas-tugas yang dilakukan pekerja di bidang sistem informasi. Untuk masalah gaji di bidang sistem informasi sampai sekarang ini, di Indonesia belum ada standarisasi gaji yang pasti dan belum ada juga ikatan pegawai di bidang sistem informasi sehingga menyebabkan setiap daerah bahkan setiap perusahaan menetapkan nominal yang berbeda-beda. Memang dunia TI agak aneh, nampak keren dari posisi

profesi namun tak jarang sangat kontradiktif dengan kondisi gajinya ( Aufklarung, 2007). Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik

(21)

membuat makalah tugas akhir dengan judul “PENENTUAN GAJI PEGAWAI DI BIDANG SISTEM INFORMASI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dalam latar belakang maka rumusan masalahnya adalah bagaimana menentukan gaji pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan tugas akhir ini yang dibatasi dalam penelitiannya adalah penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya di Yogyakarta yang berbasiskan beberapa perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menentukan variabel-variabel yang mempengaruhi gaji pegawai di bidang sistem informasi serta dapat menganalisa gaji pegawai di bidang sistem informasi.

1.5 Metodologi

Dalam pembuatan makalah tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah: a. Studi Pustaka

(22)

b. Survey

Mencari perusahan-perusahan yang bergerak di bidang sistem informasi.

c. Penelitian

Dengan membagikan kuesioner kepada pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi.

1.6 Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika dalam penulisan yaitu sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Pada bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan tugas akhir, metodologi, sistematika pembahasan.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini membahas tentang landasan teori yaitu terdiri dari konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar pengembangan sistem, Brainwarewe, Gaji/upah, dan kuesioner.

BAB III Pembahasan Kuesioner

Pada bab ini membahas tentang teknik pengumpulan data, sasaran penyebaran kuesioner, pembahasan hasil kuesioner dan pembahasan umum. BAB IV Penutup

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Defenisi sistem secara umum adalah komponen-komponen yang saling berinteraksi, batas sistem ( boundary ) yang menunjukkan ruang lingkup di sistem

tersebut, lingkungan luar sistem ( interface ), masukan ( input ), keluaran ( output), pengolah ( proses ), dan sasaran ( objective ), atau tujuan ( goal ) ( Tata

Sutabri, 2004). Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Terdapat beberapa definisi sistem yaitu : a. Gordon B. Davis ( 1984 ) :

“ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “. b. Raymond Mcleod (2001) :

“ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu “.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri,2004 Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

(24)

a. Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

1. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

2. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

b. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

(25)

d. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. f. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolah

(26)

h. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya ( Jogiyanto, 2001 ).

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata ( Jogiyanto, 2001 ). Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

(27)

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Dasar

Gambar 2.1 Siklus Informasi ( Jogiyanto, 2001 ).

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai.

(28)

3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

(29)

a. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh. e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data ( Database ) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi.

f. Blok Kendali (Control block)

(30)

2.3.2 Sistem Informasi Dalam tingkatan Organisasi.

Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui sistem informasi manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi, antara lain sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi personalia, dsb.

(31)

Sistem informasi pada tiap organisasi berisikan informasi yang berhubungan dengan tiga tipe dasar operasi, yaitu proses transaksi, kontrol dan perencanaan strategis.

Pada tingkat manajemen, pelaksana atau manajemen tertinggi dalam organisasi akan menentukan tujuan organisasi, sumber-sumber yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut, kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatur dalam memperoleh, menggunakan dan menyusun sumber-sumber yang digunakan. Kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu yang lama, yaitu satu sampai sepuluh tahun bahkan lebih.

Fungsi kontrol mempunyai komponen manajemen dan komponen operasional. Dalam pengawasan manajemen, manajer tingkat menengah mengawasi apakah sumber-sumber yang digunakan dapat diperoleh dan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini akan memerlukan waktu bulanan bahkan tahunan.

Pada pengawasan operasional, pengawas manajemen mengawasi apakah pelaksanaan tugas-tugas tertentu berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini memerlukan waktu harian ataupun mingguan.

2.3.3 Jenis-jenis Sistem Informasi

(32)

a. Transaction Processing System (TPS)

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi

yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual.

b. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)

Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang

biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untuk memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan kadang-kadang diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,

email, dan video confrencing.

c. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup

(33)

dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.

d. Decision Support System (DSS)

Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang ekslusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.

e. Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan

(34)

kecerdasan buatan untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis dan lain-lain.

Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (knowledge-based system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus.

Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antar muka pengguna. Orang

menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya. Secara

keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis.

(35)

Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System

(GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik sering dalam bentuk perangkat lunak khusus dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, dominasi oleh anggota kelompok vokal, dan pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut

'groupware' untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung

dengan jaringan.

g. Executive Support System (ESS)

(36)

mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.

2.4 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada ( Tata Sutabri, 2004 ).

2.4.1 Tahap-tahap Pengembangan Sistem Informasi a. Tahap 1: Penyelidikan awal

(37)

masalah yang dihadapi dan dukungan terhadap kesempatan yang diperoleh. Pada tahap ini terdiri dari:

1. Mendapatkan masalah sebenarnya dan melihat kesempatan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan masalah apa yang sebenarnya dihadapi dan kesempatan apa yang dapat diperoleh dimasa yang akan datang. Langkah ini sangat penting karena akan menentukan pengembangan sistem yang akan dilakukan.

2. Cakupan masalah dan kesempatan

Dengan mengetahui cakupan masalah dan kesempatan yang diperoleh pengembangan sistem akan lebih mudah dilakukan karena sistem menjadi tidak meluas dan terfokus pada masalah yang dihadapi dan kesempatan yang diperoleh. Dengan demikian penjadualan dan penyusunan anggaran pengembangan sistem juga dapat dilakukan dengan mudah. Cakupan masalah dan kesempatan tidak boleh terlalu luas karena pengembangan sistem menjadi sulit. Tetapi cakupan masalah dan kesempatan juga tidak boleh terlalu sempit karena dapat menyebabkan tidak terpenuhi kebutuhan sistem. 3. Tujuan

(38)

pemberian informasi dan data, yang akan banyak dilakukan pada tahap berikutnya.

b. Tahap 2: Analisis sistem

Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk mengetahui keadaan sistem yang sebenarnya agar dukungan sistem terhadap kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan baik. Cara yang terbaik untuk mengetahui kebutuhan sistem yang sebenarnya dengan mengumpulkan data, kemudian menganalisanya. Pada tahap ini terdiri dari:

1. Mengumpulkan data

Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah: wawancara (interview), memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis (questionnaire), Observasi, dan membaca dokumentasi sistem yang ada. Metode ini dapat dikombinasikan satu sama lainnya. Misalnya wawancara dilengkapi dengan melakukan observasi. Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan .

2. Analisis data

(39)

naratif tetapi yang paling sering digunakan adalah DFD dan decision table.

3. Menentukan kebutuhan sistem

Setelah data dianalisa, akan diperoleh gambaran apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh sistem. Pada tahap penyelidikan awal memang sudah diperoleh gambaran kebutuhan sistem. Tetapi pada tahap itu gambaran yang diperoleh sangat umum. Pada tahap ini gambaran kebutuhan sistem yang diperoleh lebih rinci. Kebutuhan sistem yang diperoleh dari analisa data ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan perancangan sistem

c. Tahap 3: Perancangan sistem

Perancangan sistem merupakan tahap untuk mewujudkan sistem baru. Tahap ini dibagi menjadi dua sub tahap yaitu sub tahap perancangan awal yang berisi konsep sistem baru yang akan dibuat dan sub tahap perancangan rinci yang berisi perancangan spesifikasi secara rinci. Pada tahap ini terdiri dari:

1. Perancangan awal

(40)

yang akan dipakai untuk memasukan data? Laporan seperti apa yang dibutuhkan?. Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan berbagai aspek sistem.

2. Perancangan rinci

Pada sub tahap ini dilakukan perancangan secara rinci dengan memperhatikan setiap aspek secara rinci. Beberapa aktivitas perancangan rinci yang dilakukan adalah perancangan formulir (baik secara hardcopy maupun softcopy dengan menggunakan screen). Perancangan laporan, perencanaan input data dan prosedurnya, membuat dokumen dan sistem flowchart, perencanaan database, perencanaan interface, perencanaan komunikasi data, dan sistem pengendalian, dan berbagai faktor manusia.

d. Tahap 4: Pengembangan sistem

Tahap ini terdiri dari penjadualan, pemrograman dan uji coba. Dengan asumsi sistem informasi yang dibuat adalah berbasis komputer, maka terutama yang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan program, karena sistem akan bekerja dengan program. Pada tahap ini terdiri dari: 1. Penjadualan

(41)

Gantt Chart dapat dibuat dengan menggunakan bantuan software

project management yang besarnya dilengkapi dengan berbagai

feature seperti alokasi tenaga kerja dan anggaran untuk setiap

aktivitas. Jadual untuk memonitor aktivitas yang telah dilakukan pembuatan status report.

2. Pemrograman

Untuk mewujudkan perancangan sistem, dilakukan pemrograman. Pada tahap ini perlu dipilih bahasa pemrograman apa yang akan dipakai untuk membuat program dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah dipilih, kebutuhan sistem dinyatakan dengan kode bahasa tersebut. Langkah ini biasanya dilakukan oleh programmer.

3. Uji Coba

(42)

untuk meyakinkan bahwa sistem mampu untuk menangani data yang sangat besar, terutama untuk sistem yang bekerja secara online.

e. Tahap 5: Operasi dan pemeliharaan

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses pengembangan sistem informasi. Walaupun ini merupakan tahap yang terakhir tetapi membutuhkan waktu yang paling lama dan biaya yang paling besar dibanding dengan ke empat tahap sebelumnya. Pada tahap inilah sistem benar-benar dioperasikan pada aktivitas organisasi dan dipelihara selama proses pemakaian sistem tersebut. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah pelatihan, konversi, pemeriksaan, evaluasi, dan pemeliharaan. Pada tahap ini terdiri dari:

1. Pelatihan

(43)

2. Konversi

Yang dimaksud dengan konversi adalah perubahan dari cara lama ke cara baru. Yang perlu dikonversi adalah: alat-alat (hardware), data, dan sistem.

3. Pemeriksaan

Pemeriksaan merupakan bagian dari pengendalian sistem yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa sistem bekerja sebagaimana mestinya dan tidak digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang merugikan organisasi. Pemeriksaan dapat dilakukan secara internal atau eksternal. Dari pihak internal biasanya dilakukan oleh karyawan yang memiliki keahlian di bidang pemeriksaan baik manajemen ataupun akuntansi. Pemeriksaan eksternal dilakukan oleh pihak independen yang ahli di bidang pemeriksaan

4. Evaluasi

(44)

5. Pemeliharaan

Tahap ini merupakan tahap yang memerlukan waktu panjang dan biaya yang cukup besar (40-95% anggaran), oleh karena itu perlu diketahui bahwa biaya pengembangan akan banyak terjadi sesudah dan bukan selama pengembangan sistem. Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu pemeliharaan hardware, pemeliharaan informasi dan pemeliharaan software.

2.5 Brainware

Brainware adalah sekelompok tenaga operasional yang menjalankan suatu bentuk komputerisasi sistem yang ada didalam suatu organisasi/perusahaan ( Tata Sutabri, 2004 ). Karier di bidang komputer ini dapat di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Operator Komputer

Bertugas mengoperasikan secara langsung mengenai sistem komputer seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman data dan pencetakan dokumen.

b. Sistem Analis

(45)

bagi pembangunan atau pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer ( CBIS ).

c. Programmer

Merupakan staff EDP (Electronic Data Processing) yang menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa pemrograman atau package program yang dikuasainya.

d. Teknisi Komputer

Merupakan personil yang menangani perawatan serta pemeliharaan (maintenance) dari sistem komputer yang beroperasi secara teknis.

2.6 Gaji/Upah

Pengertian gaji menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: 1. Drs. IG. Wursanto; 1988, 53

Gaji adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan oleh seorang pegawai.

2. Kamus umum Bahasa Indonesia; 1987, 289

Gaji adalah upah yang dibayarkan pada waktu yang tetap. 3. Kamus Istilah Ekonomi; 1984, 216

(46)

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa gaji dapat diartikan sebagai pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada seseorang sebagai balas jasa, yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan oleh seorang pegawai.

2.6.1 Bentuk dan Komponen Upah atau Gaji

Menurut Slamet Laksono,1988 upah atau gaji yang dijumpai dalam sistem pengupahan di berbagai perusahaan adalah:

a. Upah atau gaji dalam bentuk uang

Upah atau gaji dalam bentuk uang merupakan bentuk upah yang lazim dipergunakan oleh setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta.

Struktur upah dalam bentuk uang tersusun dari berbagai komponen upah, yaitu:

1. Upah pokok

2. Tunjangan keluarga 3. Tunjangan anak 4. Tunjangan kemahalan 5. Uang makan

6. Uang transport 7. Uang servis

(47)

10.Tunjangan bahaya 11.Tunjangan jabatan 12.Tunjangan variabel

b. Upah atau gaji dalam bentuk barang

Pengupahan upah dalam bentuk ini banyak dilaksanakan di perusahaan-perusahaan perkebunan. Adapun komponen upah dalam bentuk barang antara lain, beras, garam, gula, tekstil, ikan asin dan lain sebagainya. Komponen upah dalam bentuk ini dimaksudkan untuk membantu para pekerja dalam memperoleh barang tersebut, karena barang-barang itu tidak dapat dibeli dibeli didaerah perkebunan

c. Upah dalam bentuk kesempatan untuk menikmati suatu faktor produksi Upah ini banyak dijumpai di daerah pedesaan. Biasanya pamong desa

mendapat upah seperti ini, yaitu tanah garapan

2.6.2 Sistem Pengupahan atau Penggajian

Menurut Slamet Laksono,1988 dalam teori banyak sekali sistem pengupahan sebagai suatu usaha untuk memberikan imbalan atas pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, sedangkan dalam praktek sehari-hari sistem pengupahan yang banyak dimanfaatkan di perusahaan-perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat golongan yaitu:

a. Sistem pengupahan menurut waktu

(48)

Pekerja dibayar menurut waktu yang dihabiskan, misalnya per jam, per hari, perbulan, atau pertahun. Dengan sistem pengupahan serupa itu pengusaha dihadapkan pada dua kemungkinan, hasil pekerjaan yang dilakukan pekerja merugikan atau menguntungkan. Bagi pekerja, sistem pengupahn menurut waktu berarti bahwa penghasilan setiap unit waktu yang ditentukan tidak mengalami perubahan, sehingga mudah baginya untuk merencanakan penggunaannya. Namun sering terjadi kecenderungan manusiawi, pekerja tidak terdorong untuk berusaha meningkatkan prestasinya, sejauh sistem kepegawaian yang ada tidak memungkinkannya.

b. Sistem pengupahan menurut hasil kerja

(49)

c. Sistem pengupahan menurut standar waktu

Dengan sistem ini, upah dibayarkan berdasarkan waktu yang telah di standarisasi guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Sistem ini digunakan demi kelancaran operasional perusahaan. Upah menurut standar waktu pada umumnya berbentuk premi atau bonus, di samping upah yang telah di standarisasi. Premi dan bonus merupakan pembayaran ekstra yang diberikan kepada pekerja sebagai suatu pendorong agar pekerja meningkatkan prestasinya sebaik dan semaksimal mungkin. Bonus kadang-kadang juga berfungsi sebagai pendorong yang pembayarannya tertunda, misalnya tunjangan hari raya, jasa produksi dan sebagainya.

d. Sistem pengupahan menurut kerjasama pekerja dan pengusaha

Sistem ini meliputi pembagian keuntungan yang pembayarannya dilakukan kemudian sebagai tambahan atau dikombinasi dengan sistem pembayaran upah yang telah diutarakan diatas. Pembayaran upah dengan sistem ini biasanya juga disebut tunjangan atau fringe bebefit atau pembayaran tidak langsung. Dengan sistem ini pekerja

diberi penghargaan atas kerja samanya dengan perusahaan, tidak semata-mata mendapat gaji karena hasil kerja yang telah diberikan. Pengupahan yang termasuk dalam golongan ini antara lain:

(50)

2. Pembayaran yang diberikan bukan karena melakukan pekerjaan, antara lain tunjangan keluarga, tunjangan pengobatan

3. Pembayaran untuk jaminan sosial, seperti asuransi cacat, asuransi kecelakaan dan lain sebagainya

4. Pembayaran sebagai penghargaan non produksi seperti tunjangan hadir, tunjangan kerajinan dan lain sebagainya.

5. Pembayaran untuk melayani pekerja antara lain penyediaan ruang makan, balai pertemuan pekerja dan lain sebagainya.

Sedangkan Drs. D.S Widodo dalam bukunya pokok-pokok Pengertian Ilmu Administrasi Kepegawaian mengemukakan bahwa sistem pengupahan atau penggajian ada empat, yaitu (Slamet Laksono,1988):

a. Sistem perbandingan

Sistem perbandingan hanya dapat dilakukan dalam organisasi kecil. Disini pemberi kerja dapat melihat kegiatan tiap-tiap pekerja. Pemberian uapah atau gaji menurut sistem ini didasarkan atas pengamatan berat ringanya pekerjaan.

b. Sistem nilai

(51)

kelompok pekerjaan mempunyai nilai yang berbeda sehingga dapat disusun tingkat upah yang harus dibayar kepada para karyawan. Upah seorang pekerja yang nilai pekerjaanya lebih tinggi harus lebih tinggi juga.

c. Sistem penggolongan

Sistem penggolongan pada hakikatnya merupakan penyempurnaan lebih lanjut dari sistem pengupahan berdasarkan nilai. Kelompok pekerjaan yang satu dengan yang lain mempunyai nilai yang berbeda, karena itu setiap kelompok pekerjaan harus dinilai atas dasar perbandingan yang sama.

d. Sistem perbandingan faktor

Dalam sistem perbandingan faktor penggajian pada prinsipnya dilakukan sama dengan sistem penggolongan pekerjaan. Yang diperbandingkan tidak perlu sama untuk setiap golongan pekerjaan, melainkan dapat dicari faktor-faktor pembanding yang sudah terdapat di dalam satu golongan. Sistem ini dikenal sebagai loon naar arbeid sedangkan loon naar betrekking, adalah sistem

pengupahan berdasarkan pangkat, tidak menggambarkan prestasi kerja yang sebenarnya.

(52)

tinggi rendahnya tingkat upah untuk tiap-tiap kelompok banyak ditentukan oleh uraian pekerjaan atau jabatan yang bersangkutan, dan tidak dapat diukur secara matematis, misalnya seperti dalam bentuk pekerjaan perkantoran.

2.7 Kuesioner

(53)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN KUESIONER

3.1 Pembahasan Kuesioner

3.1.1. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik yang dilakukan untuk pengumpulan data, diantaranya adalah:

1. Pembuatan Kuesioner

Pembuatan kuesioner ini dilakukan selama dua hari. 2. Menyebarkan kuesioner ke masing-masing responden.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan selama 6 hari, sejak tanggal 19 november 2007 sampai 24 november 2007.

3. Penarikan kuisioner

Penarikan kuesioner ada yang dilakukan pada saat itu juga setelah responden mengisi kuesioner dan ada juga yang tidak dilakukan pada saat itu, berhubung ada responden yang sibuk dan ada juga yang tidak berada di tempat/instansi pada saat itu jadi penarikanya ditunda sampai besoknya.

3.1.2 Sasaran Penyebaran Kuesioner

Ada beberapa sasaran instansi untuk penyebaran kuesioner, diantaranya adalah:

(54)

1. BAPSI USD

Dengan jumlah responden 5 orang diantaranya adalah: programmer 3 orang, operator 1 orang, dan teknisi 1 orang.

2. Blue and Green net, Jakal KM.5 ( Warnet)

Dengan jumlah responden 6 orang diantaranya adalah: operator 4 orang dan teknisi 2 orang.

3. Trinity net, Jl.Solo Km 7 (Warnet)

Dengan jumlah responden 5 orang diantaranya adalah: operator 4 orang dan teknisi 1 orang.

4. getSIMPLY.com, karang Bendo 208 Bangutapan-Bantul (Software House)

Dengan jumlah responden 6 orang diantaranya adalah: sistem analis 2 orang, programmer 3 orang, dan teknisi 1 orang.

5. Asa Computer, Jl.Janti No.68 (Toko Komputer)

Dengan jumlah responden 2 orang diantaranya adalah: teknisi 2 orang. 6. Maga Computer, jl.kaliurang KM5 (Toko Komputer)

Dengan jumlah responden 1 orang yaitu: teknisi. 7. Own Cafe, Seturan Yogyakarta (Warnet)

Dengan responden 1 orang yaitu: Sistem Analis

8. PT.Gamatechno Indonesia, Jl.Cik Ditiro 34 (Software House)

Dengan responden 4 orang diantaranya adalah 2 orang sistem analis dan 2 orang programmer.

(55)

3.1.3 Pembahasan Hasil Kuesioner

Dari jawaban 30 responden yang terkumpul kemudian diolah dan diperoleh gambaran sebagai berikut :

1. Data Responden Tabel 3.1 Data Responden Pekerjaan Pendidikan

>Rp.500.000 - Rp.1.000.000

>Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 8 1

Sistem Analis

S1 >Rp.1.500.000 - Rp. 2.000.000

>Rp.2.000.000 – Rp. 2.500.000 4 1

Programmer SMU S1

>Rp.500.000 – Rp. 1.000.000

>Rp.500.000 – Rp. 1.000.000

>Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000

>Rp.1.500.000 – Rp. 2.000.000 2

>Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000

>Rp.500.000 – Rp. 1.000.000

>Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000

(56)

Berdasarkan tabel data responden diatas maka penulis dapat menyimpulkan : a. Gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya operator adalah :

1. Pendidikan terakhir SMU, pendapatan perbulan >RP.500.000,- sampai Rp.1.000.000,-.

2. Pendidikan terakhir S1, pendapatan perbulan >Rp. 1.000.000,- sampai

Rp. 1.500.000,-.

b. Gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya sistem analis adalah

pendidikan terakhir S1, pendapatan perbulan >Rp. 1.500.000,- sampai Rp.

2.500.000,-

c. Gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya programmer adalah :

1. Pendidikan terakhir SMU, pendapatan perbulan >Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-,

2. Pendidikan terakhir S1, pendapatan perbulan >Rp. 500.000,- sampai

Rp. 2.000.000,-

d. Gaji pegawai di bidang sistem informasi khususnya teknisi adalah:

1. Pendidikan terakhir SMU, pendapatan perbulan >Rp. 1.000.000,-

sampai Rp. Rp. 1.500.000,-

2. Pendidikan terakhir D3, pendapatan perbulan >Rp. Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.500.000,-

3. Pendidikan terakhir S1, pendapatan perbulan >Rp. 1.000.000,- sampai

(57)

Penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi diatas tidak semata-semata berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki, tetapi penentuan gaji pegawai di bidang sistem informasi dapat ditentukan berdasarkan lama kerja, pengalaman dan keahlian yang dimiliki.

11. Isian

a. Operator

Berdasarkah hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi khususnya operator mempunyai pendidikan terakhir SMU dan 89% dari operator belum mempunyai pengalaman kerja serta gaji yang diterima operator berdasarkan pendidikan, lama kerja, keahlian, golongan, dan pendapatan perhari (kalau bekerja di warnet). Gaji pertama yang diterima kurang lebih Rp.400.000 (empat ratus ribu) serta perolehan pendapatan lain selain pendapatan perbulan adalah diperoleh dari bonus atau dengan menjadi freelance programmer,dimana besarnya pendapatan tidak tentu.

b. Sistem Analis

(58)

project. Gaji pertama yang diterima diatas Rp.800.000/bulan serta pendapatan lain selain pendapatan perbulan diatas Rp.500.000.- dimana pendapatan lain selain pendapatan perbulannya bisa lebih besar karena adanya proyek/order dari luar yang dikerjakan dengan memenuhi target proyek.

c. Programmer

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan rata-rata pegawai yang bekeja di bidang sistem informasi khususnya programmer mempunyai pendidikan terakhir S1 dan 78 % dari programmer belum mempunyai pengalaman kerja serta gaji yang diterima programmer berdasakan lama kerja, pendidikan, pengalaman dan keahlian. Gaji pertama yang diterima kurang lebih Rp.400.000 sampai Rp.1.000.000,-. Serta perolehan pendapatan lain selain pendapatan perbulan adalah diperoleh dari tunjangan hari raya.

d. Teknisi

(59)

III. Pertanyaan

1. Anda puas dengan gaji yang anda terima tiap bulan. A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.2. Hasil kuesioner tingkat kepuasan gaji yang diterima tiap bulan

Respon Frekuensi Total (%)

Gambar 3.1 Grafik hasil kuesioner tingkat kepuasan gaji yang diterima tiap bulan

(60)

2. Gaji yang anda terima sesuai dengan pekerjaan anda. A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.3 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan

Respon Frekuensi Total (%)

Sangat setuju 0 0

setuju 19 63

Tidak setuju 11 37

Sangat tidak setuju 0 0

sangat setuju

0%

setuju 63%

sangat tidak setuju

0%

tidak setuju 37%

Gambar 3.2 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan.

(61)

3. Gaji yang anda terima sesuai dengan hasil yang anda capai A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.4 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan hasil yang dicapai

Respon Frekuensi Total (%)

Gambar 3.3 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan hasil yang dicapai

(62)

4. Gaji yang anda terima sesuai dengan resiko pekerjaan anda A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.5 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan resiko pekerjaan

Respon Frekuensi Total (%)

Gambar 3.4 Grafik hasil kuesioner gaji yang anda terima sesuai dengan resiko pekerjaan

(63)

5. Gaji yang anda terima sesuai dengan keahlian anda A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.6 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan keahlian

Respon Frekuensi Total (%)

Sangat setuju 1 3

Setuju 17 57

Tidak setuju 11 37

Sangat tidak setuju 1 3

setuju 57% tidak setuju

37%

sangat setuju

3% sangat

tidak setuju 3%

Gambar 3.5 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan keahlian

(64)

6. Gaji yang anda terima sesuai dengan pengalaman kerja anda A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.7 Hasil kuesioner gaji yang di terima sesuai dengan pengalaman kerja.

Respon Frekuensi Total (%)

Sangat setuju 0 0

Setuju 29 97

Tidak setuju 1 3

Sangat tidak setuju 0 0

sangat setuju

0%

setuju 97% tidak setuju

3% sangat

tidak setuju 0%

Gambar 3.6 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai pengalaman kerja.

(65)

7. Gaji yang anda terima sesuai dengan pendidikan anda A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.8 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai tingkat pendidikan

Respon Frekuensi Total (%)

Sangat setuju 0 0

Setuju 25 83

Tidak setuju 5 17

Sangat tidak setuju 0 0

setuju 83% tidak setuju

17%

sangat setuju

0%

sangat tidak setuju

0%

Gambar 3.7 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai pendidikan

(66)

8. Anda setuju dengan cuti atau libur yang diberikan perusahaan anda? A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.9 Hasil kuesioner mengenai cuti atau libur yang diberikan perusahaan

Respon Frekuensi Total (%)

Sangat setuju 1 3

Setuju 24 80

Tidak setuju 5 17

Sangat tidak setuju 0 0

setuju 80% tidak setuju

17%

sangat setuju

3% sangat

tidak setuju 0%

Gambar 3.8 Grafik hasil kuesioner mengenai cuti atau libur yang diberikan perusahaan

(67)

9. Anda setuju dengan potongan-potongan gaji yang diterapkan oleh perusahaan anda?

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.10 Hasil kuesioner mengenai potongan-potongan gaji yang diterapkan oleh perusahaan.

Respon Frekuensi Total (%)

Gambar 3.9 Grafik hasil kuesioner mengenai potongan-potongan gaji yang diterapkan oleh perusahaan.

(68)

10. Gaji yang anda terima sesuai dengan kebutuhan anda A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.11 Hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai kebutuhan

Respon Frekuensi Total (%)

Sangat setuju 0 0

Setuju 4 13

Tidak setuju 22 74

Sangat tidak setuju 4 13

tidak setuju 74% sangat

tidak setuju 13%

sangat setuju

0%

setuju 13%

Gambar 3.10 Grafik hasil kuesioner gaji yang diterima sesuai dengan kebutuhan

(69)

3.2 Pembahsan Umum a. Operator

Berdasarkan rangkuman tabel (lihat Lamp.1, Tabel rangkuman penentuan gaji pegawai operator):

1. Gaji pertama yang di terima oleh operator dengan pendidikan terakhir

SMU di Yogyakarta dengan 8 responden adalah ≤ Rp.500.000 maka dapat

disimpulkan rata-rata gaji pertama yang diterima oleh operator adalah ≤

Rp.500.000 dan pendapatan perbulan dari 8 responden adalah >Rp.500.000 – Rp.

1.000.000. Kebetulan 8 responden operator ini semuanya bekerja di warnet. Jadi berdasarkan informasi yang diperoleh penulis dari warnet-warnet tersebut gaji yang diperoleh operator dengan hitungan pershift adalah Rp.25.000, rata-rata jumlah hari kerja dalam seminggu adalah 6 hari maka jumlah hari kerja dalam satu bulan adalah 24 hari, sehingga rata-rata gaji operator di Yogyakarta paling tinggi Rp.600.000. Berdasarkan hasil kuesioner, pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi tidak puas dengan pendapatan perbulan yang diperoleh dan tidak cukup memenuhi kebuhan mereka.

Tabel 3.12 Hasil kesimpulan penentuan gaji operator dengan pendidikan terakhir SMU:

Gaji Pertama Gaji Perbulan

Minimal Rp.500.000 Lebih dari Rp.600.000

(70)

besarnya pendapatan tambahan adalah berkisar antara Rp.100.000 – Rp.200.000. 2. Gaji pertama yang di terima oleh operator dengan pendidikan terakhir

S1 di Yogyakarta dengan 1 responden adalah ≤ Rp.500.000 maka dapat

diperkirakan gaji pertama yang diterima oleh operator adalah ≤ Rp.500.000 dan

pendapatan perbulan dari 1 responden adalah >Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000.

Berdasarkan hasil kuesioner, pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi merasa tidak puas dengan pendapatan perbulan yang diperoleh dan tidak cukup memenuhi kebuhan mereka.

Tabel 3.13 Hasil kesimpulan penentuan gaji operator dengan pendidikan terakhir S1:

Gaji Pertama Gaji Perbulan Gaji Perbulan

(berpengalaman sekitar setahun sampai dua tahun) Minimal Rp.500.000 Sekitar Rp.1juta sekitar Rp.1.5 juta

(71)

pendapatan perbulan bagi operator dengan tingkat pendidikan terakhir S1 yang berpengalaman sekitar setahunan adalah sekitar Rp.1.5 juta. Dimana penentuan gaji pegawai berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, lama kerja dan golongan. Selain pendapatan perbulan ada juga pendapatan tambahan yaitu freelance programmer yang besarnya pendapatan tambahan adalah tidak tentu.

b. Sistem Analis

Berdasarkan rangkuman tabel (lihat Lamp.1, Tabel rangkuman penentuan gaji pegawai sistem analis) maka dapat disimpulkan:

1. Gaji pertama yang di terima oleh sistem analis dengan pendidikan terakhir S1 di Yogyakarta dengan 5 responden adalah masing-masing 4 responden

= Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 dan 1 responden = >Rp.1.000.000. maka dapat

disimpulkan rata-rata gaji pertama yang di terima sistem analis adalah Rp.500.000 – Rp. 1.000.000. Dan pendapatan perbulan dari 5 responden adalah

masing-masing 4 responden = >Rp. Rp.1.500.000 – Rp.2.000.000. dan 1 responden =

>Rp.2.000.000 – Rp.2.500.000. Berdasarkan hasil kuesioner, pegawai yang

(72)

Tabel 3.14 Hasil kesimpulan penentuan gaji sistem analis dengan pendidikan terakhir S1:

Gaji Pertama Gaji Perbulan Gaji Perbulan

(berpengalaman sekitar setahun sampai dua tahun) Minimal Rp. 2 juta Minimal 2.5 juta Sekitar Rp.3 juta

Penentuan gaji pegawai berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, pengalaman, keahlian, dan kemampuan memenuhi target project. Selain pendapatan perbulan ada juga pendapatan tambahan yaitu project dimana besarnya pendapatan tambahan adalah minimal Rp.500.000.

Menurut versi JOBsDB ( Tata Sutabri, 2007) gaji profesional Teknologi Informasi ( Di kutip dari artikel berjudul: ‘GAJI PROFESIONAL IT’) :

Sistem Analis

Modal: Lulusan S1 bidang sistem informasi, manajemen informatika atau teknik informatika. Berpengalaman sekitar dua tahunan atau pernah membawahi suatu proyek atau pengerjaan sistem. Jarang yang meminta sertifikasi vendor, meskipun tentunya akan merupakan nilai plus bila anda memilikinya.

Gaji per bulan: Sekitar Rp 6 juta

(73)

Prediksi: Menurut sebuah catatan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, jumlah kebutuhan karyawan teknologi informasi akan sangat meningkat hingga 2008, dengan jumlah permintaan terhadap sistem analis akan meningkat sekitar 94 persen.

Berdasarkan Penentuan gaji sistem analis untuk wilayah Yogyakarta dan menurut versi JOBsDB yang merupakan perusahaan teknologi informasi di Jakarta maka dapat di buat kesimpulan.

Tabel 3.15 Perbedaan pendapatan perbulan sistem analis di Yogyakarta dan Jakarta

Gaji perbulan di Yogyakarta Gaji perbulan di Jakarta Sekitar Rp.3 juta Sekitar Rp 6 juta

Perbedaan pendapatan sistem analis di Yogyakarta dan Jakarta sangat menyolok karena dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, UMR Yogyakarta lebih kecil dari UMR di Jakarta, keadaan keuangan suatu perusahaan atau instansi dan tingginya biaya hidup.

c. Programmer

Berdasarkan rangkuman tabel (lihat Lamp.1, Tabel rangkuman penentuan gaji pegawai programmer) maka dapat disimpulkan:

1. Gaji pertama yang di terima oleh programmer dengan pendidikan

terakhir SMU di Yogyakarta dengan 2 responden adalah = ≤ Rp. 500.000. maka

(74)

500.000 dan pendapatan perbulan dari 2 responden adalah >Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000. Berdasarkan hasil kuesioner, pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi merasa tidak puas dengan pendapatan perbulan yang diperoleh dan tidak cukup memenuhi kebuhan mereka.

Tabel 3.16 Hasil kesimpulan penentuan gaji programmer dengan pendidikan terakhir SMU:

Gaji Pertama Gaji Perbulan

Minimal Rp. 750.000 Sekitar Rp 1 juta

Penentuan gaji pegawai berdasarkan lama kerja dan tingkat pendidikan terakhir. Selain pendapatan perbulan ada juga pendapatan tambahan yaitu THR (Tunjangan Hari Raya) dimana besarnya pendapatan tambahan adalah berkisar antara Rp.100.000 – Rp.200.000.

3. Gaji pertama yang di terima oleh programmer dengan pendidikan terakhir

S1 di Yogyakarta dengan 6 responden adalah masing-masing 4 responden = ≤ Rp.

500.000 dan 2 responden = Rp.500.000 – Rp. 1.000.000. Maka dapat disimpulkan

rata-rata gaji pertama yang di terima programmer adalah = ≤ Rp. 500.000. Dan

pendapatan perbulan dari 6 responden adalah masing-masing 4 responden = >Rp.

500.000 – Rp. 1.000.000, 1 responden = >Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000, dan 1

responden = >Rp.1.500.000 – Rp. 2.000.000. Berdasarkan hasil kuesioner,

(75)

Tabel 3.17 Hasil kesimpulan penentuan gaji programmer dengan pendidikan terakhir S1:

Gaji pertama Gaji Perbulan Gaji Perbulan

(berpengalaman sekitar setahun sampai dua tahun) Minimal Rp.1 juta Minimal Rp 1,5 juta Sekitar Rp. 2 juta

Penentuan gaji pegawai berdasarkan pengalaman dan keahlian. Selain pendapatan perbulan ada juga pendapatan tambahan yaitu project dimana besarnya pendapatan tambahan adalah sekitar Rp.1.5 juta.

Berdasarkan pembahasan penentuan gaji programer dengan tingkat pendidikan terakhir SMU dan S1, seorang programmer sesuai fakta, yang diutamakan adalah pengetahuan akan suatu bahasa pemrograman. Menurut Edi Tjahya, managing director JOBsDB, yang umum di cari adalah pemrogram untuk java, C++ dan Visual Basic, sedangkan web program yang sering dibutuhkan adalah mereka yang menguasai bahasa HTML/XML, PHP, ASP, Cold Fusion. Untuk lowongan database, meski saat ini banyak program yang masih mamakai bahsa Delphi, namun umumnya programmer yang menguasai bahasa SQL lebih disukai.

(76)

Junior Programmer

Modal: Sarjana (S1) atau diploma di bidang teknik informatika, ilmu komputer, teknik komputer atau sistem informasi. Umumnya tidak memerlukan kualifikasi tambahan, karena yang lebih di utamakan adalah pengetahuan akan suatu bahasa pemrograman. Idealnya, anda memilki pengalaman kerja satu-dua tahun, atau setidaknya pernah membuat program-program yang dapat dijalankan, dalam skala besar/kecil.

Gaji per bulan: untuk pemula, sekitar Rp 3 juta

Peluang saat ini: Lapangan kerja untuk programmer cukup banyak, mulai dari perusahaan pengembang software sampai ke perusahaan konsultasi database. Database programmer atau system programmer masih banyak di cari.

Prediksi:Para programmer masih tetap akan dibutuhkan keterampilannya di bidang lain, seperti desain web, analisis sistem, maupun pengembangan software.

Berdasarkan penentuan gaji programmer untuk wilayah Yogyakarta dan menurut versi JOBsDB yang merupakan perusahaan teknologi informasi di Jakarata maka dapat di buat kesimpulan.

Tabel 3.18 Perbedaan pendapatan perbulan programmer di Yogyakarta dan Jakarta

Gaji perbulan di Yogjakarta Gaji perbulan di Jakarta

(77)

Perbedaan pendapatan programmer di Yogyakarta dan Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, UMR Yogyakarta lebih kecil dari UMR di Jakarta, keadaan keuangan suatu perusahaan atau instansi dan tingginya biaya hidup.

d. Teknisi

Berdasarkan rangkuman tabel (lihat Lamp.1, Tabel rangkuman penentuan gaji pegawai teknisi) maka dapat disimpulkan:

1. Gaji pertama yang di terima oleh teknisi dengan pendidikan terakhir

SMU di Yogyakarta dengan 2 responden adalah masing-masing 1 responden = ≤ Rp. 500.000 dan 1 responden = Rp.500.000 – Rp. 1.000.000. Maka dapat diperkirakan rata-rata gaji pertama yang di terima teknisi adalah berkisar antara =

≤ Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000. Dan pendapatan perbulan dari 2 responden adalah

>Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000. Berdasarkan hasil kuesioner, pegawai yang

bekerja di bidang sistem informasi tidak puas dengan pendapatan perbulan yang diperoleh dan tidak cukup memenuhi kebuhan mereka.

Tabel 3.19 Hasil kesimpulan penentuan gaji teknisi dengan pendidikan terakhir SMU:

Gaji Pertama Gaji Perbulan

Sekitar Rp.500.000 – Rp.600.000 Sekitar Rp.800.000

(78)

orderan perbaikan komputer dimana besarnya pendapatan tambahan tidak tentu jumlahnya.

2. Gaji pertama yang di terima oleh teknisi dengan pendidikan terakhir D3 di Yogyakarta dengan 4 responden adalah = Rp.500.000 – Rp. 1.000.000. Maka dapat disimpulkan rata-rata gaji pertama yang di terima teknisi adalah = Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000. Dan pendapatan perbulan dari 4 responden adalah

masing-masing 2 responden = >Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 dan 2 responden = >

Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000. Berdasarkan hasil kuesioner, pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi tidak puas dengan pendapatan perbulan yang diperoleh dan tidak cukup memenuhi kebuhan mereka.

Tabel 3.20 Hasil kesimpulan penentuan gaji teknisi dengan pendidikan terakhir S1:

Gaji Pertama Gaji Perbulan

Minimal Rp. 1 juta Sekitar Rp. 1 juta

Penentuan gaji pegawai berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dan keahlian. 3. Gaji pertama yang di terima oleh teknisi dengan pendidikan terakhir S1 di Yogyakarta dengan 2 responden adalah masing-masing 1 responden = ≤ Rp.

500.000 dan 1 responden = Rp.500.000 – Rp. 1.000.000. Maka dapat disimpulkan

rata-rata gaji pertama yang di terima teknisi adalah berkisar antara = ≤ Rp.

Gambar

Tabel 3.20 Hasil kesimpulan penentuan gaji teknisi dengan pendidikan
Gambar 2.1 Siklus Informasi ( Jogiyanto, 2001 ).
Tabel 3.1 Data Responden
Tabel 3.2. Hasil kuesioner tingkat kepuasan gaji yang diterima tiap bulan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang berupa laporan gaji induk untuk para pegawai di RS Islam Malahayati Medan sudah dapat diverifikasi.

Dinas Bina Marga melaksanakan sistem Pembayaran Gaji pegawai menggunakan sistem berupa input data pegawai yang di buat oleh administrasi, kemudian bagian keuangan

pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan

Yang dimaksud dengan seberapa besar adalah prosentase nominal uang yang digunakan untuk pembayaran gaji pegawai negeri sipil dalam APBD Kabupaten Bantul, serta apakah gaji

Kabupaten Bantul yang digunakan untuk membiayai gaji Pegawai Negeri sipil.. pada tahun 2009 adalah 521 milyar rupiah sedangkan biaya gaji

Apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah pegawai pada Badan. Ketahanan Pangan Medan telah berjalan sesuai dengan

Calon Pegawai Negeri Sipil /Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman bekerja yang dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan gaji pokok, kepadanya diberikan gaji pokok

Tampilan Menu pengolahan Data Gaji Guru dan pegawai.. Tampilan Slip Gaji Guru