• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku kejahatan kekerasan akhir-akhir ini dirasakan semakin tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perilaku kejahatan kekerasan akhir-akhir ini dirasakan semakin tinggi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH.

Perilaku kejahatan kekerasan akhir-akhir ini dirasakan semakin tinggi

intensitasnya. Baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Di mana-mana sering

terdengar perlakuan kriminal seperti; perkosaan, penganiayaan, perampokan,

pembunuhan, dan sebagainya. Menghadapi meningkatnya tindakan kejahatan

kekerasan, ada sementara pihak yang mengaitkan fenomena ini dengan banyaknya

adegan-adegan kekerasan yang disajikan media massa, baik media massa cetak

maupun media massa elektronik. Berbagai acara televisi, yang bersifat action, selalu

menarik perhatian pemirsanya dan dalam acara tersebut selalu terdapat adegan yang

mengarah pada kekerasan, meskipun kekerasan tersebut dimaksudkan untuk

melindungi yang lemah atau membela kebenaran. Hal ini dapat dimengerti, karena ada

yang beranggapan bahwa melalui tayangan tersebut - secara tidak langsung - dapat

mempengaruhi pemirsanya.

Kejahatan kekerasan sebagai suatu fenomena yang ada dalam masyarakat

merupakan kejahatan tradisional, yang telah ada sejak dahulu. Hanya saja sekarang

telah mengalami perkembangan, baik dalam hal motif, sifat, bentuk, intensitas maupun

(2)

yang akhir-akhir ini berkembang dengan pesat, dan tidak dapat terlepas dari situasi dan

kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sedang dilanda krisis moneter.

Kondisi perekonomian negara kita yang sedang dalam keadaan “sakit” memang

menjadi salah satu penyebab meningkatnya kejahatan kekerasan. Masyarakat semakin

susah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Harga-harga melambung

sangat tinggi sementara pendapatan masyarakat semakin menurun. Banyak

perusahaan-perusahaan besar maupun kecil yang bangkrut. Hal ini mengakibatkan

PHK besar-besaran di segala bidang pekerjaan. Jumlah pengangguran yang

sebelumnya sudah tinggi semakin menjulang. Bagi masyarakat secara keseluruhan

pengangguran menimbulkan masalah kriminal, dan dapat menimbulkan kekacauan

sosial politik seperti demonstrasi dan lain-lain.

Sebuah studi menunjukkan, bahwa jenis kriminalitas bermotif ekonomi lebih

mencemaskan daripada jenis kejahatan dengan motif emosi, seperti pembunuhan,

penganiayaan, karena alasan-alasan pribadi antara lain dendam, cemburu, menjaga

nama baik, dan sebagainya. Sebabnya pertama-tama adalah, bagi kejahatan bermotif

ekonomi ini, siapapun adalah potensial menjadi korban. Kedua, berbeda dengan

kejahatan bermotif emosi, dimana pelaku dan korban biasanya telah saling mengenal,

kejahatan bermotif ekonomi ini lazim disebut dengan kejahatan orang-orang asing

(stranger).

Perlakuan kejahatan kekerasan (tindakan kriminal) sering dimuat di media

(3)

terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat. Salah satu realitas sosial yang sering

diberitakan adalah realitas kriminalitas. Peristiwa mengenai kekerasan, kejahatan,

tingkah laku menyimpang dari norma pergaulan masyarakat dianggap mempunyai nilai

berita yang tinggi. Sehingga masalah kriminalitas telah menjadi bagian dari isi media

massa.

Surat kabar memuat berita kriminal karena publik suka dengan berita-berita

seperti itu. Sehubungan dengan hal ini maka penerbit dan wartawan berusaha untuk

memuat berita-berita kriminal sesuai dengan minat dan selera pembaca. Bahkan ada

yang memuat kejadian tindakan kejahatan itu secara terperinci, seolah-olah surat kabar

mempromosikan kejahatan itu sendiri. Hal ini disadari maupun tidak disadari dapat

mempengaruhi emosi pembaca untuk melakukan hal serupa, apalagi yang sedang

dalam tekanan moril maupun material. Karena siapa saja berpotensial untuk menjadi

pelaku maupun korban dari tindakan kriminal.

Dari beberapa kasus kejahatan kekerasan belakangan ini yang banyak menjadi

korban adalah anak-anak, ataupun anak-anak yang menjadi pelaku kejahatan karena

terpengaruh tontonan ataupun kejadian yang dilihat ataupun dibacanya dari surat

kabar. Berdasarkan realitas tersebut di atas, maka orang tua - selaku pembaca surat

kabar - semakin menaruh perhatian terhadap keselamatan anaknya setelah membaca

berita kriminal yang ada di surat kabar. Perhatian orang tua tadi terhadap anaknya

(4)

Dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini

sebagai suatu penelitian ilmiah. Surat kabar yang dipilih adalah surat kabar Harian

Garuda, setelah membandingkan halaman pertama tujuh surat kabar (harian) yang

terbit di Medan selama satu minggu. Penulis berkesimpulan bahwa Harian Global

ternyata memiliki halaman yang memuat berita kriminal. Masyarakat yang akan

dijadikan sampel adalah masyarakat Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Delitua

dengan pertimbangan bahwa Harian Global beredar di kawasan ini.

1. 2. PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalahnya dapat

dirumuskan sebagai berikut:

“ Apakah terdapat pengaruh penyajian berita kriminal di Harian Global dengan

perhatian orang tua terhadap anak di Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Delitua,

(5)

1. 3. PEMBATASAN MASALAH.

Untuk memudahkan pembahasan dan menghindarkan salah pengertian, penulis

membatasi ruang lingkup pembahasan sebagai berikut:

1. Masalah yang diteliti adalah apakah terdapat pengaruh penyajian berita kriminal di

Harian Global dengan perhatian orang tua terhadap anaknya.

2. Penyajian yang dimaksud adalah berita yang disusun sedemikian rupa meliputi judul

berita, isi berita, foto/gambar pelaku dan korban.

3. Sampel penelitian adalah masyarakat Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Delitua,

Kabupaten Deliserdang.

1. 4. TUJUAN PENELITIAN.

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penyajian berita kriminal di Harian

Global dengan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.

2. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengalaman teoritis penulis selama

mengikuti studi di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, utamanya untuk

mengetahui sejauh mana kebenaran teori-teori komunikasi massa yang diperoleh

penulis.

3. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepedulian masyarakat pembaca terhadap

(6)

1. 5. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Secara akademis, penelitian ini dimaksudkan sebagai syarat akademik untuk

memperoleh gelar kesarjanaan pada bidang studi Jurusan Ilmu Komunikasi di FISIP

USU..

2. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberi masukan bagi

Harian Global dalam merumuskan kebijaksanaan mengenai penyajian berita

kriminal.

1. 6. KERANGKA TEORI.

Untuk memecahkan berbagai persoalan terdapat bermacam cara yang dapat

ditempuh manusia. Secara garis besar maka cara tersebut dapat dikategorikan kepada

cara ilmiah dan cara non ilmiah. Tentu saja dalam kegiatan penelitian ilmiah maka cara

yang harus dipakai dalam memecahkan masalah adalah cara ilmiah. Cara ilmiah dalam

memecahkan persoalan pada hakikatnya adalah mempergunakan pengetahuan ilmiah

sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan agar kita mendapatkan jawaban

yang dapat diandalkan. Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi permasalahan yang

diajukan maka kita mempergunakan teori-teori ilmiah sebagai alat yang membantu kita

dalam menemukan pemecahan (Suriasumantri, 1995 : 316).

Dengan adanya kerangka teori, penulis akan mempunyai landasan untuk

(7)

dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna membentuk hipotesa-hipotesa

selanjutnya (Koentjaraningrat, 1993 : 21).

Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah

tentang Komunikasi, Komunikasi Massa, Media Massa dan Surat Kabar, Berita dan

Berita Kriminal, Perhatian, Anak dan Orang tua.

Komunikasi sebagai proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk

menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu

mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol) (Nimmo, 1993 :

6).

Menurut Shannon & Weaver, yang dimaksud dengan komunikasi adalah

mencakup semua prosedur, melalui mana pikiran seseorang dapat dipengaruhi orang

lain (Fisher, 1986 : 10)

Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial, yaitu sesuatu yang

berlangsung atau berjalan antar manusia. Artinya proses merupakan perubahan atau

serangkaian tindakan dan peristiwa selama beberapa waktu menuju suatu hasil

tertentu. Jadi setiap langkah mulai dari pesan diciptakan sampai menimbulkan

pengaruh atau perubahan pada sasaran adalah proses yang asasi (Arifin, 1994 : 13).

Dari sekian banyak defenisi komunikasi dapat disimpulkan secara lengkap

dengan menampilkan maknanya yang hakiki yaitu; komunikasi adalah proses

(8)

untuk mengubah sikap, pendapat, atau prilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak

langsung melalui media (Effendy, 1992 : 5).

Kegiatan seperti ini apabila menggunakan media massa sebagai saluran maka

disebut dengan komunikasi massa. Pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi

oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal dan untuk menjangkau

khalayak dalam jumlah besar. Disamping itu adanya makna dari massa yang mengacu

pada kollektivitas tanpa bentuk yang komponen-komponennya sulit dibedakan satu

sama lain (Mc Quail, 1994 : 31 ).

Komunikasi massa seringkali mencakup kontak secara serempak antara satu

pengirim dengan banyak penerima, menciptakan pengaruh luas dalam waktu singkat,

dan menimbulkan respons seketika dari banyak orang secara serentak.

Komunikasi massa ialah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang

ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si

penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film,

tidak tampak oleh si komunikator. Dengan demikian, maka jelas bahwa komunikasi

massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic)

(Effendy, 1992 : 50).

Meskipun pelbagai pengertian komunikasi massa telah dikemukakan oleh

pelbagai kepustakaan namun demikian secara umum komunikasi massa sebenarnya

merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara professional

(9)

melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak (Liliweri,

1991 : 36).

Jika kita berbicara mengenai komunikasi massa, maka lebih lanjut kita harus

membicarakan mengenai media massa yang merupakan alat dalam proses penyampaian

pesan kepada khalayak.

Media Massa sebagai sarana untuk menyampaikan isi

pesan/kenyataan/informasi yang bersifat umum kepada sejumlah orang yang jumlahnya

relatif besar, tempat tinggalnya tersebar, heterogen, anonim, tidak terlembagakan,

perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama yaitu pesan dari media massa yang

sama, dan tidak dapat memberi arus balik secara langsung pada saat itu (Wahyudi,

1991 : 90).

Media massa seperti media cetak, surat kabar, majalah, tabloid, bulletin dan

media elektronik, yaitu televisi (TV), radio, dan film. Sifat media massa ini mempunyai

efek serempak dan cepat (simultancy effect) dan mampu mencapai pembaca dalam

jumlah besar dan tersebar luas diberbagai tempat secara bersamaan (Ruslan, 1997 :

22).

Surat kabar sebagai alat/media cetak mempunyai peran sebagai penghubung

bathiniah, santapan rohaniah, sebagai bekal pengetahuan manusia. Selain surat kabar

berfungsi sebagai alat kontrol sosial yang memberikan penerapan kepada masyarakat

(10)

Berita Menurut Kamus Komunikasi adalah laporan mengenai hal atau peristiwa

yang baru terjadi menyangkut kepentingan umum dan disiarkan secara cepat oleh

media massa, yaitu surat kabar, majalah, radio siaran, dan TV siaran. Sedangkan berita

dalam arti teknis jurnalistik adalah laporan tentang ide termasa, yang dipilih oleh staf

redaksi sutu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Baik itu

karena ia luar biasa atau karena pentingnya atau akibatnya, baik itu karena mencakup

segi-segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan (Assegaff, 1991 : 24).

Berita berasal dari bahasa Sanksekerta yaitu vrit yang berarti ada atau terjadi.

Selanjutnya untuk menyebut suatu keadaan atau suatu kejadian dikatakan vritta.

Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan berita yang berarti suatu kejadian yang

disampaikan dari suatu sumber kepada orang lain (Zain, 1970 : 32)

Secara umum, kejadian yang dianggap punya nilai berita atau layak disiarkan

adalah yang mengandung salah satu atau beberapa unsur yang disebutkan dibawah ini :

1. Significance (penting) : yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi

kehidupan orang banyak, atau kejadian yang punya akibat terhadap kehidupan

pembaca.

2. Magnitude (besar) : yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang berarti bagi

kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam

angka yang menarik pembaca.

3. Timeliness (waktu) : yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal baru terjadi atau baru

(11)

4. Proximity (dekat) : yaitu kejadian yang dekat dari pembaca, kedekatan ini bisa

bersifat geografis maupun emosional.

5. Prominence (tenar) : Yaitu yang menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat

dikenal oleh pembaca.

6. Human Interest (manusiawi) : yaitu kejadian yang memberikan sentuhan perasaan

bagi pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau

orang besar dalam situasi biasa (Abdullah, 1992 : 19-20)

Diantara berita yang paling menonjol dan banyak dibaca oleh pembaca adalah

berita mengenai kejahatan (krimininal). Informasi mengenai peristiwa

kriminal/kejahatan termasuk ke dalam jenis berita yang disiarkan media massa

mengenai peristiwa yang menyangkut kejahatan.

Berita kejahatan mencakup segala kejadian yang melanggar peraturan dan

undang-undang negara. Jadi yang termasuk dalam berita-berita kejahatan adalah

pembunuhan, penodongan, pencopetan, perampokan, pencurian, perkosaan dan lain

sebagainya, yang melanggar undang-undang negara (Assegaff, 1991 : 44).

Perhatian dapat diartikan sebagai “menaruh hati”. Memang “menaruh hati”

pada seluruh anggota keluarga adalah peletak dasar utama hubungan baik diantara

para anggota keluarga. Menaruh hati terhadap kejadian dan peristiwa di dalam

keluarganya, berarti mengikuti dan memperhatikan seluruh perkembangan

(12)

sumber-sumber permasalahan. Juga perlu perhatian terhadap perubahan-perubahan

yang terjadi pada setiap anggota keluarga (Gunarsa, 1995 : 42).

Adapun pengertian perhatian yaitu: peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa

yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang. Baik yang ada di dalam maupun

di luar diri kita (Dakir, 1993 : 114).

Perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang

menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran

tehadap satu objek. Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati,

dan ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap luhur, mulia dan indah, akan

memikat perhatian. Sesuatu yang menimbulkan rasa ngeri dan ketakutan,

akan-mencekam juga perhatian. Sebaliknya segala sesuatu yang menjemukan,

membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis bagaikan mesin,

tidak akan bisa memikat perhatian (Kartono, 1990 : 111).

Sudah selayaknya orang tua memberikan perhatian kepada anaknya. Seorang

anak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keturunan kedua (KBBI, 1991 : 35).

Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya. Dan orang lain yang paling

utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang tua sendiri. Orang tuanyalah yang

bertanggung jawab memperkembangkan keseluruhan eksistensi si anak.

Orang tua dalam Bahasa Inggris disebut dengan parents, yang berarti ayah atau

ibu atau juga keduanya. Atau seorang pria dan wanita yang mengambil seorang anak

(13)

Orang tua yang berhasil di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di keluarga

adalah orang tua yang memiliki kemampuan untuk memberikan kesejahteraan kepada

anak-anaknya. Kesejahteraan ini antara lain meliputi pemenuhan akan kebutuhan

sandang, pangan, papan, perhatian serta kasih sayang.

Dalam mendidik anak, maka segala usaha ditujukan terhadap perkembangan

anak. Seorang ibu akan menyediakan makanan, agar anak-anak bisa tumbuh dan

berkembang dengan baik. Seorang ayah akan bekerja, mencari nafkah untuk

menghidupi keluarga dan dengan demikian membantu pertumbuhan anak juga.

1. 7. KERANGKA KONSEP.

Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang bersifat kritis dalam

memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan adanya

kerangka konsep ini merupakan bahan yang akan menuntun dan merumuskan hipotesis

penelitian (Nawawi, 1993 : 40).

Dalam kerangka konsep dirumuskan variabel-variabel yang akan diteliti yaitu:

1. Variabel bebas atau Independent variabel (X) yaitu variabel yang akan diteliti pengaruhnya terhadap variabel lainnya.

2. Variabel terikat atau Dependent variabel (Y) yaitu variabel yang dalam perubahannya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

3. Variabel antara atau Intervening variabel yaitu sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas.

(14)

Dalam penelitian ini akan diuraikan variabel-variabel yang digunakan, sebagai berikut:

1. Variabel bebas atau Independent variabel (X)

* Penyajian berita kriminal di surat kabar Harian Global.

2. Variabel terikat atau Dependent variabel (Y)

* Perhatian orang tua terhadap anak, setelah membaca berita kriminal.

3. Variabel antara atau Interverning variabel. * Karakteristik responden.

Berdasarkan kerangka konsep di atas, dibuat suatu operasionalisasi variabel

untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

VARIABEL TEORITIS VARIABEL OPERASIONAL

1. Variabel Bebas ( X ) - frekuensi penyajian berita Penyajian berita kriminal di Harian

Global

- letak dalam surat kabar - penulisan judul

- bahasa yang digunakan - frekuensi membaca - gaya pemberitaan 2. Variabel Terikat ( Y )

Perhatian orang tua terhadap anak setelah membaca berita kriminal

- mengatur jam bermain anak - mengatur jam belajar anak - melindungi anak

(15)

- menerapkan sikap berdisiplin - memperhatikan keperluan anak 3. Variabel Antara

Karakteristik Responden - umur

- jenis kelamin - pendidikan - pekerjaan - penghasilan - jumlah anak

(16)

1. 8. HIPOTESA

Suatu masalah berhasil dirumuskan dengan baik, maka langkah kedua dalam

metode ilmiah adalah mengajukan hipotesa. Hipotesa adalah suatu proposisi yang

dapat diuji kemampuan ilmiahnya. Ia dapat bersifat agak kontras, agak berhubungan

atau malah biasa saja. Dan ia harus dibuktikan kebenaran maupun ketidakbenarannya,

dalam mana membutuhkan pengujian secara empiris. Juga bisa berupa suatu

pertanyaan yang harus dicari jawabannya. Hipotesa merupakan suatu contoh

pengorganisasian ilmu secara skeptis dan dalam pernyataan yang diterima tidak

membingungkan pemeriksanya (Munawir, 1991 : 81).

Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho Tidak terdapat hubungan antara penyajian Berita Kriminal di Harian Global

terhadap perhatian orangtua kepada anak di Kelurahan Kedai Durian,

Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang.

Ha Terdapat hubungan antara penyajian Berita Kriminal di Harian Global terhadap

perhatian orangtua kepada anak di Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan

(17)

I. 9 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

I. 2 PERUMUSAN MASALAH

I. 3 PEMBATASAN MASALAH

I. 4 TUJUAN PENELITIAN

I. 5 KEGUNAAN PENELITIAN

I. 6 KERANGKA TEORI

I. 7 KERANGKA KONSEP (TERMASUK DIDALAMNYA

OPERASIONALISASI VARIABEL)

I. 8 HIPOTESA

I. 9 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II LANDASAN TEORI

II. 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

II. 2 FUNGSI KOMUNIKASI

II. 3 KOMUNIKASI MASSA

II. 4 MEDIA MASSA DAN SURAT KABAR

II. 5 BERITA DAN BERITA KRIMINAL

II. 6 PERHATIAN ANAK DAN ORANG TUA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III. 1. 1 GAMBARAN UMUM KELURAHAN KEDAI DURIAN, KECAMATAN DELITUA, KABUPATEN DELISERDANG

a) LETAK GEOGRAFIS b) LETAK DEMOGRAFIS

(18)

III. 1. 2 GAMBARAN UMUM PENYAJIAN BERITA - KRIMINAL DI HARIAN GLOBAL

III. 2 METODOLOGI PENELITIAN

III. 3 POPULASI DAN SAMPEL

III. 4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

III. 5 DEFENISI OPERASIONAL

III. 6 TEKNIK ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 ANALISA TABEL TUNGGAL

IV. 2 ANALISA TABEL SILANG

IV. 3 PENGUJIAN HIPOTESIS

IV. 4 PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1 KESIMPULAN

V. 2 SARAN

- DAFTAR REFERENSI - DAFTAR LAMPIRAN - KUESIONER PENELITIAN

- SURAT KETERANGAN PENELITIAN - BIODATA PENELITI

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan visi Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Padang yaitu “ Mewujudkan Masyarakat Kota Padang Relegius, Sejahtera Pendidikan dan

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada masyarakat umumnya dan dunia Pasar Modal khususnya tentang mengapa Otoritas Jasa Keuangan lebih sering

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

Hal ini menjadi sinergi UPK ( Unit Pengelola Kegiatan) yang berfokus dalam pengembangan ekonomi di perdesaan melalui pemberian perguliran modal usaha dengan sistem

Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol atau beralkohol yang dapat memabukan minuman keras juga dapat menyebabkan orang tidak waras (gila) dan

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar