• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNIPTEK 2015 ISBN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNIPTEK 2015 ISBN:"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

17

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OLEH HUMAS PT

RADIO SUARA LEO DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN TERHADAP

YAYASAN ANAK YATIM DI WILAYAH CIREBON

Muhammad Raihan Febriansyah

Hubungan Masyarakat

AKOM BSI Jakarta

Jl. Kayu Jati 5, No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur

muhammad.mrb@bsi.ac.id

ABSTRACT- Reputasi merupakan tujuan sekaligus prestasi yang hendak bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat untuk melayani masyarakat sendiri, karena saat ini publik banyak mengalami perubahan.Sangat pesatnya perubahan yang dialami menjadikan publik itu sebagai pengawas untuk perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan, organisasi maupun lembaga pemerintahan sangat menjaga betul reputasinya. Publik dalam perusahaan

maupun lembaga pemerintahan adalah

sekelompok orang yang masing-masing punya

kepentingan secara sosiologos yang

mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial. Yang memiliki konsep bahwa organisasi, perusahaanmaupun lembaga sosial yang memiliki bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dlam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan CSR yang bersangkutan dengan pembangunan berkelanjutan yang juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dapat dikatakan juga sebagai kontribusi perusahan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak. Seperti kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Radio Suara Leo dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon. Keywords: Corporate social responsibility

INTISARI- Reputasi merupakan tujuan sekaligus prestasi yang hendak bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat untuk melayani masyarakat sendiri, karena saat ini publik banyak mengalami perubahan.Sangat

pesatnya perubahan yang dialami menjadikan publik itu sebagai pengawas untuk perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan, organisasi maupun lembaga pemerintahan sangat menjaga betul reputasinya.

Publik dalam perusahaan maupun lembaga pemerintahan adalah sekelompok orang yang masing-masing punya kepentingan secara sosiologos yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial. Yang memiliki konsep bahwa organisasi, perusahaanmaupun lembaga sosial yang memiliki bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dlam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan CSR yang bersangkutan dengan pembangunan berkelanjutan yang juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dapat dikatakan juga sebagai kontribusi perusahan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak. Seperti kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Radio Suara Leo dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon.

Kata Kunci: Korporat sosial responsibiliti PENDAHULUAN

Reputasi merupakan tujuan sekaligus prestasi yang hendak bagi dunia Public Relations. Bagi perusahaan reputasi adalah titipan kepercayaan dari masyarakat untuk melayani masyarakat sendiri, karena saat ini publik banyak mengalami perubahan.Sangat pesatnya perubahan yang dialami menjadikan

(2)

18

publik itu sebagai pengawas untuk perusahaan

itu sendiri. Public mulai-mulai mencermati dan menganalisa lingkungan yang ada disekitarnya. Publik mulai melakukan pemantauan terhadap sepak terjang sebuah perusahaan organisasi ataupun lembaga. Hal ini menyebabkan tuntutan untuk terus menjaga citra baik menjadi sesuatu yang mendesak. Citra positif dari organisasi akan mempunyai dampak yang baik untuk perusahaan sendiri. Seperti reputasinya, semakin banyaknya minat masyarakat untuk perusahaannya dan untuk keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perusahaan, organisasi maupun lembaga pemerintahan sangat menjaga betul reputasinya.

Publik dalam perusahaan maupun lembaga pemerintahan adalah sekelompok orang yang masing-masing punya kepentingan secara sosiologos yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Seperti dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) publik sangat berpengaruh terhadap kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dimana dalam sasarannya publik terbagi menjadi 2 jenis yaitu publik internal dan publik eksternal. Publik internal meliputi orang-orang yang bekerja dalam organisasi yaitu karyawan.Sedangkan publik eksternal meliputi rang-orang diluar organisasi yang meliputi pelanggan, komunitas, pemerintahan maupun media massa. Dalam kegiatan Corporate Social Responbility (CSR) publik eksternal adalah salah satu faktor pendukung suksesnya sebuah kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Dari faktor yang mendukung tersebut mempunyai manfaat yaitu reputasi dan citra yang lebih baik secara social. Infrastruktur dan lingkungan sosial ekonomi yang baik. Melainkan itu komunitas pun mendapat timbal balikyang baik dari perusahaan mauounh lembaga pemerintahan yaitu peluang menciptakan kesempatan kerja, pengalam kerja dan pelatihan, pengembangan infrastruktur, keahlian komersial dan lain-lain seperti dalam istilah simbiosis mutualisme.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial. Yang memiliki konsep bahwa organisasi, perusahaanmaupun lembaga sosial yang memiliki bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya diantaranya adalah konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dlam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan CSR yang bersangkutan dengan pembangunan

berkelanjutan yang juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang timbul baik untuk jangka pendek maupun panjang. Dapat dikatakan juga sebagai kontribusi perusahan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak. Seperti kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Radio Suara Leo dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon.

Oleh karena itu Humas melaksanakan kegiatan CSR yang bertema “Share Happiness” yaitu kegiatan ini memberikan santunan kepada yayasan anak yatim di wilayah Cirebon dengan memberikan berupa buku pendidikan atau pun berupa materi. Kegiatan Share Happines ini dilaksanakan di wilayah Kompleks Pasar Rame Winong, JL.Raya Palimanan – Arjawinangun km 202 Winong, Cirebon.

Berdasarkan latar belakang atau permasalahan pada penelitian ini yakni dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana cara program Humas PT Radio Suara Leo dalam kegiatan Corporate Social Responsibility dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon.

Adapun tujuan penelitian ini adalah cara program Humas PT Radio Suara Leo dalam kegiatan Corporate Social Responsibility dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatim di wilayah cirebon.

Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada “Program Corporate Social Responsibility oleh Humas PT Radio Suara Radio dalam Meningkatakan Kepedulian Terhadap Yayasan Anak Yatim di Wilayah Cirebon”

Sehingga konsep penulis yang akan dibahas nanti adalah Pengertian Humas, Tujuan Humas, Fungsi Humas, Peran Humas, Strategi Humas, dan Ruang Lingkup Humas.

BAHAN DAN METODE A. Definisi Humas

Menurut Rumanti (2007:7) Humas adalah kegiatan atau aktifitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu :

1. Penelitian yang didahului penemuan, analisa, pengolahan data dan sebagainya.

2. Perencanaan yang direncanakan. 3. Pelaksanaan yang tepat

4. Evaluasi, penilaian setiap tahap dan evalusi keseluruhan.

Menurut Jefkins (2007:10) mendefinisikan Humas “semua bentuk

(3)

19

komunikasi yang terencana baikitu kedalam

maupun keluar, antara sesuatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik berlandaskan pada saling pengertian”.

Sedangkan menurut Cutlip, Center dan Brown (Soemirat, 2010:14) Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung Sedangkan menurut Cutlip, Center dan Brown (Soemirat, 2010:14) Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publik”

B. Fungsi Humas

Fungsi Humas menurut Jefkins (2007:10) menjabarkan fungsi Humas ada lima belas, antara lain :

1. menulis (writing), yakni sebuah keahlian dasar Humas dalam menggunakan berbagai sarana yang ada secara tertulis.

2. Hubungan dengan media (media relations), keahlian dasar humas dalam melakukan hubungan dengan berbagai media (pers) yang ada.

3. Perencanaan (planning), dalam melakukan berbagai perencanaan terkait dengan berbagai program.

4. Konseling atau konsultasi, yakni keahlian dalam melakukan berbagai aktivitas konsultan dengan manajemn perusahaan dan interaksi dengan publik utamanya. 5. Penelitian riset, melakukan riset

mengenai perilaku, aspirasi atau opini yang mempengaruhi tindakan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan 6. Publisitas tindakan penyebaran informasi

yang penting.

7. Komunikasi pemasaran, keahlian Humas dalam menjalankan fungsinya untuk memasarkan eksistensi perusahaan kepada publiknya.

8. Hubungan dengan pelanggan, melakukan hubungan baik dengan konsumen atau klien atau pelanggan, baikmelalui komunikasi verbal maupun tertulis. 9. Hubungan dengan komunitas, melakukan

hubungan baik dengan komunitas atau masyarakat disekitar lingkungan perusahaan.

10. Hubungan dengan karyawan, melakukan hubungan baik dengan karyawan perusahaan dengan mengkomunikasikan segala hal penting yang berhubungan dengan publik internal.

11. Hubungan dengan pemerintah

12. Hubungan dengan investor, melakukan hubungan baik dengan investor.

13. Humas khusus, melakukan hubungan dengan organisasi pemerhati publik. 14. Urusan publik dan manajemen isu,

keahlian Humas yang berkaitan dengan kebijakan publik yang berdampak langsung bagi perusahaan.

15. Pembuatan website dan monitoring, terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan media tersebutdalam melakukan interaksi dengan publik perusahaan.

C. Tugas Humas

Mengacu pada pernyataan Jefkins (2007:19) terdapat beberapa aspek yang terkait dengan tugas Humas suatu organisasi atau perusahaan antara lain :

1. Menyusun atau mendistribusikan sajian berita (news release), foto-foto dan berbagai artiket dikonsumsi sikalangan media massa.

2. Mengaorganisasikan konfersi pers, termasuk acara resepsi atau kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan.

3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi publik media massa. 4. Mengatur acara wawancara antara

kalangan pers, radio dan televisi dengan pihak manajemen.

5. Menyunting data untuk memproduksi majalah atau surt kabar internal serta mengelola berbagai bentuk komunikasi internal lainnya, seperti video, presentasi slide, majalah dinding. D. Peran Humas

Menurut Rumanti (2007:215) “Peran Humas dalam organisasi atau perusahaan adalah menciptakan dan mengembangkan relasi hal ini tidak bisa diabaikan, merupakan tugas vital dan haarus ditingkatkan secara lokal, nasional maupun internasional”.

Menurut Dozier dan dan Broom dalam buku Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi dalam Ruslan (2010:20) peran humas dalam suatu organisasi dibagi menjadi empat kategori :

1. Penasehat Ahli (Expert Priscriber) Seorang praktisi pakar Publik Relation yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Public Relationship). Dalam hal ini seorang humas sebagai defisi problema, pengembangan program dan memiliki

(4)

20

tanggung jawab penuh untuk

mengimplemetasikan.

2. Fasilator Komunikasi (Communication Fasilitator)

Dalam hal ini, seorang humas bertindak sebgai komunikator atau mediatoruntuk membantu pihak manajemn dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, mengahargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) Peran praktisi PR dalam proses pemecahan Humas ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengabil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

4. Teknisi Komunikasi (Communication Technican)

Berbeda dengan tiga peran praktisi PR profesional sebelumnya yang terkait erat dengan peran dan fungsi manajemen organisasi. Peran Communication Technican ini menjadi humas sebagai Journalis in resident yang hanya menyediakan layanan tenis komunikasi atau dikenal dengan

methode of communication in

organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian ata tingkatan (level). Yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan ke tingkat atasan.

E. Proses Kerja Humas

Proses kerja humas menurut Ruslan (2006:147) adalah cara organisasi atau perusahan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait.

Sedangkan menurut Cutlip dan Center dalam Ruslan (2006:148-149) menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja

melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dan mendengarkan (Research-Listening).

2. Perencanaan dan pengambilan keputusan (Planning-Dacision Making).

3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication and Action).

4. Mengevaluasi (Evaluation). F. Program Humas

Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik kedalam maupun keluar yang bertujuan untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publiknya, program merupakan kegiatan untuk memperoleh pertian, pemahan dukungan dari publiknya. Menurut Jefkin (2007) “ Program humas adalah salah satu upaya kerja yang dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan publik interen maupun eksteren untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publik”.

G. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility adalah sebuah kewajiban yang dibebankan pada persoalan Terbatas melalui Undang-Undang Nomer 40 Tahun 2007 tentang persoalan Terbatas pasal 74 ayat (1) UU 40 Tahun 2007 ini menjelaskan “Persoalan yang menjalakan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Social dan Lingkungan.

Pengertian Corporate Social Responsibility menurut Wibisono (2007:8) “Menurut sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai norma dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan”.

Menurut Suharto dalam bukunya CSR & COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi (2010:3) “CSR merupakan konsep yang terus berkembang. Ia belom memiliki definisi standar maupun seperangkat kriteria spesifik yang diakui secara penuh oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya”.

Menurut Suharto dalam Suharto (2008b:5) “CSR adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional”.

(5)

21

H. Community Relations

Menurut Jerold dalam Yosal (2006:20) Community Relations adalah “program pengembangan komunitas yang melalui berbagai upaya untuk kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas”.

Penelitian ini dilakukan di Radio Leo di Jl. Raya Palimanan – Arjawinangun km 202 Winong, Cirebon. Pendekatan yang dilakukan penulis dlam melakukan tulisan ini adalah berdasarkan kepada pendekatan kualitatif. Metode analisis penelitian yang dipakai oleh penulis dalam riset ini adalah Deskriptif kualitatif. Menurut Meleong (2006:11) penelitian defkriptis adalah data yang dikumpulkan berupa data-data, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut.

Menurut Kristiyantono dalam Ardianto (2010:178), ”teknik pengumpulan data dalam penilitian kualitatif terdiri dari wawancara mendalam (intensive/ depth interview), observasi, atau pengamatan lapangan (filed observation), wawancara kelompok (focus group discussion), dan studi kasus (case study).”

1. Observasi

Definisi observasi menurut Moleong (2008:9) “observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyiksaan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau obsever dalammenyaksikan atau mengamati objek peristiwa yang sedang di teliti”.

Menurut Ruslan dalam bukunya yag berjudul Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (2010:33) “Teknik observasi (observation technical) yang dipergunakan dalam etnografi merupankan studi tentang suatu kebudayaan (etnik tertentu) suatu bangsa, dan tujuannya adalah untuk memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

2. Kepustakaan

Metode pengumpulan data dalam riset Kualitatif tentu tidak lepas dari studi kepustakaan. Menurut sugiyono (2012:83) “dengan menelan buku-buku, literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan”. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku yang

berhubungan dengan studi keHumasan dalam penulisan tugas mata kuliah riset humas ini.

3. Wawancara

Menurut Ruslan (2010:214) menyatakan “riset yang menggunakan metode kualitatif, maka risetnya dilaksanakan dengan teknik-teknik wawancara yang menggalai melalui studi kasus tertentu atau wawancara mendalam (dept interview)”. Bungin (2007:108) berpendapat bahwa wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakna pedoman (guide) wawancara.

4. Dokumentasi

Menurut Guba dan Lincoln dalam Meleong (2007:216) mendefinisikan “Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film, selain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”

Meleong (2007:217-219) membagi dokumen atas dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi :

a. Tindakan, pengalaman dan kepercayaan. Diantaranya buku harian, surat pribadi dan otobiografi.

b. Dokumen resmi, dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang berbagai atas dokumentasi internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman,interuksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam karangn sendiri. Sedangkan dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan danberita yang disiarkan kepada media massa

(6)

22

Radio suara Leo berdiri pada tanggal 16

Agustus 1967, diprakarsai oleh bapak Hartaman. Semula beliau hanya iseng terhadap alat elektronik termasuk radio. Karena memang beliau hobi terhadap alat elektronik. Sebenarnya sebelum tahun 1967 Radio Leo telah lahir tetapi masih bernamakan Radio Eho. Dirubah menjadi nama Leo dikarenakan zodiak dari pendiri perusahaan yang berzodiak Leo.

Studio Radio Leo semula bertempat di Jl. Stasiun 1238 yaitu sejak berdiri sampai dengan adanya keputusan Menteri Penerangan bahwa studio radio tidak boleh bercampur dengan rumah pribadi, tahun 1980. maka Bapak Hartaman dengan dana pribadinya membangun studio Radio Leo di Jl. Raya Palimanan – Arjawinangun km 202 Winong, Cirebon. Diresmikan oleh Bapak Drs. M.K. Goenawan Bratasasmita pada tanggal 28 Oktober 1980. Radio Leo juga merupakan anggota dari PRSSNI anggota No. 079-1 / 1972. Yaitu suatu wadah radio sawasta se Indonesia. Anggota PRSSNI wajib menyiarkan berita dari RRI Pusat Jakarta dan wajib pula menyiarkan rilai kenegaraan misalkan pidato Bapak Presiden Soeharto dalam acara kenegaraan atau hari besar nasional. Pernyataan ini terdapat dalam SK/MENPEN/226/th 1984. Pada tanggal 6 November 1991 Bapak Hartaman meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia Bapak Hartaman menjual Radio Leo kepada Ibu Yettie Bambang Sugiarto, SH. Radio Leo yang sejak berdiri sampai Bapak Hartaman meninggal dunia, mempunyai format siaran hiburan lagu-lagu yang seimbang antara lagu-lagu POP, Dangdut dan sebagainya. Setelah kepemilikan berpindah kepada ibu Yetti, Radio Leo telah memproklamasikan diri menjadi Radio Dangdut dengan sebutan Radio Leo TERMUDA (Terminal Musik Dangdut).

Logo PT Radio Suara Leo

Gambar 1

Logo PT Radio Suara Leo Visi dan Misi

1. Visi“Menjadikan Radio Leo TERMUDA selain sebagai trend selter bagi

penggemar music dangdut dan tarling di wilayah III Cirebon, Radio Leo TERMUDA juga dijadikan Prioritas utama bagi pembisnis untuk mempromosikan produknya.”

2.

Misi, “Sebagai media hiburan, Radio

Leo TERMUDA tidak hanyaa

mengutamakan segi hiburan ataupun komersial belaka, tetapi juga

memposisikan diri sebagai media penerangan dan pendidikan. Sebagai waktu siarnya dijadikan untuk sarana informasi, yang ikut mendidik dan mencerdaskan.

KESIMPULAN

Berikut dapat disimulkan perihal analisa program kehumasan yang dilakukan humas PT Radio Suara Leo yaitu program Corporate Social Resposibility dalam meningkatkan kepedulian terhadap yayasan anak yatin di wilayah cirebon.

REFERENSI

Jefkins. Frank.2007.Public Relations. Jakarta: Erlangga

Sugiyono, 2009. Metode penlitian bisnis. Bandung: Alfabeta

Kriyanto Rachmat.2010. Teknik praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Praenada Group.

Lexy J. Meleong, 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Burhan, Bugin 2007. Public Relations. Jakarta: Erlangga

Suharto 2008. Era Globalisasi Investasi Perusahaan CSR dan COMDEV. Bandung: Alfabeta

Rumanti, Assumpta, 2007. Dasar-dasar public relations, teori dan praktek. Jakarta: Gasindo

Nanang Nuryanta.2008. Manajemen public relations. Jakarta : Remaja Rosdakarya.

Effendy. Onong Uchjana.2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Artikel yang diperoleh dikelompokkan menjadi 2 jenis dalam pembahasannya, Pertama yaitu artikel yang variabel terikatnya keterampilan berpikir kreatif, keterampilan

Prawirosentono (1999), mengemukakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan ( reliability ), daya tanggap ( responsiveness ), aspek fisik

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berbicara melalui media modified flipchart pada anak usia 3-4 tahun di PAUD Plus

(1) Batas kawasan konservasi pesisisr dan pulau- pulau kecil Pulau Biawak , Gosong dan Pulau Candikian di Kabupaten Indramayu di wilayah laut ditetapkan sejauh 4 mil yang diukur

Berdasarkan matriks di atas tidak dapat diduga adanya kolinieritas tinggi pada masing pasangan variable independen, karena masing-masing pasangan variable independen

Ekonomi Biru, merupakan koreksi dan pengayaan terhadap Ekonomi Hijau (green economy) dengan semboyan “Blue Sky – Blue Ocean” dimana ekonomi tumbuh, rakyat sejahtera,

casei hasil isolasi dari susu kerbau yang telah terfermentasi untuk tumbuh pada garam empedu dengan konsentrasi yang dikondisikan seperti pada saluran pencernaan