• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BEI merupakan pasar saham yang sangat berkembang di Asia, dengan tingkat pertumbuhan indeks JKSE yang selalu positif sejak tahun 2008. indeks saham sangat berperan besar dalam pertimbangan investasi, terutama untuk membantu investor dalam berinvestasi di BEI,. BEI memiliki indeks saham gabungan (IHSG disebut juga ^JKSE) sebagai parameter umum, indeks saham sektoral untuk beberapa bidang investasi serta indeks pilihan seperti seperti indeks KOMPAS 100, JII, LQ45, BISNIS 27, PEFINDO 25 dan SRI – KEHATI. Ketiga kelompok indeks tersebut membantu investor dalam menentukan keputusan investasi di BEI.

Saat ini pertumbuhan bisnis di industri bidang media dan komunikasi sedang meningkat pesat di Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang media (MNC, Indosiar, Global Mediacom) dan bidang telekomunikasi ( Telkom, XL, Indosat, Tower Bersama, Trikomsel, dst) mencatat pertumbuhan yang baik secara fundamental laporan keuangan maupun dalam pasar modal. Terdapat juga fenomena bisnis bahwa kedua bidang tersebut terkait erat satu sama lain, didasarkan oleh teknologi yang saling mendukung serta latar belakang banyak perusahaan bidang media yang berekspansi pada bidang komunikasi maupun sebaliknya. Kedua bidang ini juga memiliki kesamaan esensi bisnis dimana Media merupakan komunikasi satu arah (misal televisi atau media cetak), sedangkan

(2)

2

komunikasi menggunakan kegiatan komunikasi dua arah (misal Telekomunikasi dan Internet provider). Setelah melakukan pengamatan awal, tercatat 22 emiten yang tergolong dalam industri media dan komunikasi mencatat total kapitalisasi saham 286 miliar lembar dengan nilai total 655 Trilyun rupiah yang merupakan 12.4% kapitalisasi BEI.

Kode Nama Jumlah Saham Harga Saham Total Kapitalisasi Media Komunikasi

ABBA Mahaka Media Tbk. 2,755,125,000 88 243,608,152,500 x

BHIT MNC Investama Tbk. 35,994,436,307 2,621 94,341,417,560,647 x x BMTR Global Mediacom Tbk. 14,115,082,550 2,556 36,078,150,997,800 x x BTEL Bakrie Telecom Tbk. 30,584,590,655 50 1,529,229,532,750 x CENT Centratama Telekomunikasi Indo 7,424,634,500 200 1,484,926,900,000 x EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk. 5,640,032,442 4,111 23,186,173,369,062 x EXCL XL Axiata Tbk. 8,534,490,667 428 3,652,762,005,476 x GLOB Global Teleshop Tbk. 1,111,112,000 1,148 1,275,556,576,000 x INVS Inovisi Infracom Tbk. 9,990,272,535 6,197 61,909,718,899,395 x ISAT Indosat Tbk. 5,433,933,500 6,385 34,695,665,397,500 x KBLV First Media Tbk. 1,742,167,907 598 1,041,816,408,386 x x MLPL Multipolar Tbk. 10,064,747,323 601 6,048,913,141,123 x MSKY MNC Sky Vision Tbk. 1,412,776,000 2,621 3,702,885,896,000 x x MTDL Metrodata Electronics Tbk. 2,246,000,000 167 375,082,000,000 x

SCMA Surya Citra Media Tbk. 14,621,601,234 2,368 34,623,951,722,112 x

SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk. 794,362,981 4,920 3,908,265,866,520 x TBIG Tower Bersama Infrastructure T 4,796,526,199 5,769 27,671,159,642,031 x TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 6,382,968,070 529 3,376,590,109,030 x TLKM Telekomunikasi Indonesia (Pers 100,799,996,400 2,900 292,319,989,560,000 x x TMPO Tempo Intimedia Tbk. 725,000,000 152 110,200,000,000 x

TRIO Trikomsel Oke Tbk. 4,761,500,000 977 4,651,985,500,000 x x VIVA Visi Media Asia Tbk. 16,464,270,400 1,200 19,757,124,480,000 x

286,395,626,670

Total Kapitalisasi Saham Media & Komunikasi : 655,985,173,716,332 12.41%

5,287,340,000,000,000

Tabel 1. Populasi emiten bidang media dan komunikasi yang diperdagangkan di BEI

Tentunya dengan pertumbuhan pasar dan industri media dan komunikasi, akan mengundang investor untuk lebih berinvestasi di sektor ini pada pasar saham BEI. Sayangnya, industri sektor media dan komunikasi belum tercermin pada tiga kelompok indeks yang ada di BEI. Indeks sektoral menggunakan semua perusahaan tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang

(3)

3

ini terdapat 10 indeks sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufaktur. Cermin investasi saham industri media dan komunikasi tersebar pada dua indeks sektoral yang terpisah yaitu pada indeks sektor infrastruktur utilitas dan transportasi serta indeks sektor Perdangangan dan Jasa.

Daftar Indeks Sektor Perdagangan Jasa Dan Investasi dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) mencakup

Sub sektor perdagangan besar barang produksi Sub sektor perdagangan eceran

Sub sektor restoran

Subs ektor hotel dan pariwisata

Sub sektor advertising,printing dan media Sub sektor jasa komputer dan perangkatnya Sub sektor perusahaan investasi

Sub sektor lainnya

Daftar Indeks Sektor Infrastruktur Utilitas Dan Transportasi dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) mencakup :

Sub sektor energi

Sub sektor jalan tol,pelabuhan,bandara dan sejenisnya Sub sektor telekomunikasi

Sub sektor transportasi

(4)

4

Dengan kurangnya perangkat indeks sektoral untuk menggambarkan prospek investasi di bidang media dan komunikasi, maka penulis mengusulkan untuk melakukan penelitian dengan membangun portofolio bidang media dankomunikasi sebagai alat untuk menggambarkan prospek investasi tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Investor perlu memiliki analisa portofolio bidang media dan komunikasi agar dapat mengetahui potensi investasi.

2. Potensi investasi portofolio tersebut perlu memiliki kinerja serta potensi investasi yang lebih baik dari rata-rata nilai investasi IHSG (^JKSE) dan indeks sektoral yang sudah ada (perdagangan jasa dan investasi - ^JKTRAD serta indeks infrastruktur utilitas dan transportasi - ^ JKINFA). 3. Untuk memberikan gambaran kinerja investasi lebih umum tanpa

keterbatasan bobot komposisi emiten pada partofolio, maka indeks khusus bidang media dan komunikasi perlu dibentuk dan disajikan pada investor. 4. Potensi investasi yang dicerminkan pada indeks khusus media dan

komunikasi tersebut perlu memiliki kinerja serta potensi investasi yang lebih baik dari rata-rata nilai investasi IHSG (^JKSE) dan indeks sektoral yang sudah ada (perdagangan jasa dan investasi - ^JKTRAD serta indeks infrastruktur utilitas dan transportasi - ^ JKINFA).

(5)

5

Untuk lebih lanjut menjawab permasalahan di atas, beberapa perumusan dan pertanyaan penelitian dapat diajukan seperti berikut :

1. Bagaimana bentuk portofolio saham bidang media dan komunikasi yng dibentuk dari data pasar BEI periode 2010-2013?

2. Apakah portofolio saham bidang Media dan komunikasi yang telah dibentuk sebelumnya, memiliki kinerja lebih baik dari IHSG (^JKSE) dan indeks sektoral yang sudah ada (perdagangan jasa dan investasi - ^JKTRAD serta indeks infrastruktur utilitas dan transportasi - ^ JKINFA) di tahun periode 2013-2014?

3. Bagaimana bentuk indeks khusus saham bidang media dan komunikasi yng dibentuk dari data pasar BEI periode 2010-2014?

4. Apakah indeks khusus saham bidang media dan komunikasi yang telah dibentuk sebelumnya, memiliki kinerja lebih baik dari IHSG (^JKSE) dan indeks sektoral yang sudah ada (perdagangan jasa dan investasi - ^JKTRAD serta indeks infrastruktur utilitas dan transportasi - ^ JKINFA) di tahun periode 2010-2014?

1.3. Batasan Masalah

Dalam membentuk portofolio dapat menggunakan single step atau multiple step dengan berbagai macam metode. Metode mean-variance dan COVAR adalah dua buah metode dari sekian banyak yang dapat dipergunakan dalam membentuk portofolio. Dalam melakukan optimasi portofolio juga . Penelitian ini membatasi metode pembentukan portofolio dengan menggunakan metode mean-variance. Metode portofolio optimization juga dibatasi dengan menggunakan single step

(6)

6

maximizing sharpe ratio. Dalam melakukan perbandingan kinerja antara portofolio, ISHG serta indeks sektoral, penulis menggunakan analisa perbandingan rate of return hasil investasi.

Data saham emiten, indeks IHSG dan sektoral mempergunakan data perdagangan BEI periode 2010-2013. Pengujian kinerja akan menggunakan data historikal perdagangan BEI tahun 2013-2014. Sebagai tambahan, penulis juga menyusun indeks Media dan Komunikasi dengan metode Market Value Weighted Average Index untuk dibandingkan performa nya dengan indeks ^JKSE,^JKTRAD & ^JKINFA

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah, tujuan analisa dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi bentuk portofolio investasi saham bidang media dan komunikasi dari data saham BEI periode 2010-2013.

2. Untuk menganalisa prospek investasi di bidang media dan komunikasi dengan membandingkan kinerja portofolio yang sudah dibentuk dengan kinerja indeks harga saham gabungan dan sektoral BEI periode 2013-2014.

3. Untuk mengidentifikasi indeks khusus saham bidang media dan komunikasi dari data saham BEI periode 2010-2014 dengan metode Market Value Weighted Average Index.

(7)

7

4. Untuk menganalisa prospek investasi di bidang media dan komunikasi dengan membandingkan kinerja indeks yang sudah dibentuk dengan kinerja indeks harga saham gabungan dan sektoral BEI periode 2010-2014.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Penelitan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor untuk menganalisa prospek investasi pada emiten bidang media dan komunikasi. Penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan untuk dibuat indeks sektoral baru khusus untuk bidang media dan komunikasi.

2. Sebagai tambahan analisa, dihitung indeks media dan komunikasi dengan metode Market Value Weighted Average Index untuk dibandingkan performa nya dengan indeks JKSE, JKTRAD & JKINFA. Dengan mengetahui perbedaan karakteristik ini, maka dapat menjadi pertimbangan untuk disediakan nya indeks baru Media dan Komunikasi di IDX bagi investor

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini masing-masing bab akan membahas sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan mengulas teori-teori dalam literatur dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Literatur yang

(8)

8

digunakan terutama mengenai penilaian tingkat kesehatan bank. Termasuk di dalam bab ini adalah penjabaran mengenai hipotesis penelitian.

BAB III: METODA PENELITIAN

Bab ini akan mengulas tentang metode yang digunakan dalam penelitian, model analisis, operasional variabel dan analisis data dan uji hipotesis.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian yang diperoleh melalui analisis data serta pembahasannya.

BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terutama yang berkaitan dengan tujuan penelitian, memberikan saran-saran yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, serta keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini.

Gambar

ABBA Mahaka Media Tbk.            2,755,125,000                        88             243,608,152,500 x

Referensi

Dokumen terkait

Selain hubungan diplomatik yang intensif dengan saling mengirimkan utusan, hubungan kerjasama antara Sriwijaya dengan Dinasti Tang juga tidak terlepas dari

Ceramah berkenaan kesihatan yang menggunakan komunikasi interpersonal didapati berkesan dalam mendorong individu untuk mengamalkan gaya hidup yang sihat terutamanya bagi

Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi yang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap dosen. Fakultas Ilmu

Statement yang signifikan dari rekonstruksi peradaban Tambora merupakan kekuatan yang dimiliki situs Tambora adalah peluang untuk terus mengadakan kegiatan penelitian di

Lebih jauh, kesepakatn trsebut akan membuka sebuah pasar tunggal yang menyeluruh dan tidak hanya membuka peluan pasar secara parsial bagi anggota ASEAN dengan negara-negara

Meskipun tipe sinusitis akut yang sering terjadi adalah disebabkan oleh virus dan alergi akan tetapi akut yang sering terjadi adalah disebabkan oleh virus dan

Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan, hubungan antar variabel yang dikonsepkan dapat digambarkan dalam bentuk model yang mendeskripsikan hubungan pengaruh citra

Disajikan pilihan jawaban, siswa menentukan yang tidak termasuk isi kerjasama bidang politik antarnegara ASEAN.. C3 PG 1