• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

(2)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 2

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIIIB Di SMP Negeri 3

Paguat Kabupaten Pohuwato

Nindi djibu, * Zulaecha Ngiu, ** Sukarman Kamuli Nindidjibu@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui penggunaan Media Pembelajaran oleh guru PKn dalam Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato; Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat; dan Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengefektifkan Penggunaan Media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat.

Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dimana peneliti mencoba memahami seluruh kegiatan dan peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan obyek penelitian yaitu efektivitas penggunaan media pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Media pembelajaran dalam Mata Pelajaran PKn pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato belum efektif. Hal ini bisa kita lihat dalam kegiatan pebelajaran, media yang sering digunakan guru PKn berupa media chart dan buku cetak untuk penggunaan LCD memang sudah ada akan tetapi jarang digunakan oleh guru PKn karena menganggap terlalu rumit dan terbatasnya media bersangkutan. Faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya penggunaan media pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh kemampuan guru PKn masih kurang dalam mengoperasikan media pembelajaran khususnya LCD, Pendidik lebih menyukai metode konvensional karena lebih muah dan praktis, sarana dan prasarana yang terbatas, dan pengawasan pimpinan. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengefekifkan penggunaan media pembelajaran, yaitu melakukan pelatihan kepada pendidik dan meningkatkan manajeman penggunaan media pembelajaran, dan mengkomunikasikan rencana penggunaan media pembelajaran, dan mengkomunikasikan rencana penggunaan media pembelajaran modern di sekolah.

(3)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 3

Penggunaan media pembelajaran merupakan unsur yang sangat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah, karena media merupakan alat bantu dan narasumber belajar dalam proses pembelajaran, sehingga dapat melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran (Sadiman, 2010: 25). Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan media pada pembelajaran PKn pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato belum efektif dan belum sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena guru PKn dalam menyampaikan materi banyak menggunakan media chart dan buku teks, guru PKn jarang menggunakan media modern seperti LCD karena dianggap repot disamping itu LCD masih minim, sebagian besar guru PKn ketika mengajar lebih menikmati sistem ceramah, serta guru PKn beranggapan media itu hiburan membuat siswa bermain dan tidak serius dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya pengawasan dari kepala sekolah kepada para pendidik dalam menggunakan media pembelajaran. Hal ini yag menyebabkan kurang efektifnya dalam penggunaan media pembelajaran pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. Proses pembelajaran PKn yang berlangsung kurang berhasil apabila tidak mengunakan media pembelajaran sehingga akan berdampak pada proses pembelajaran yang kurang efektif dan efisien dan hasil tujuan pembelajarannya pun tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang ditentukan.

Dengan melihat permasalahan penggunaan media pembelajaran PKn di atas, maka upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan penggunaan media pembelajaran di sekolah diantaranya adalah dengan membuat perencanaan dan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran PKn ini, sehingga tercapai hasil belajar yang optimal. Dengan penggunaan media pembelajaran membuat siswa lebih memahami, dan mengamati media pembelajaran pada mata pelajaran PKn akan

(4)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 4

memudahkan siswa-siswi untuk bertanya sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirancang akan berhasil dengan baik. Pengunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat menarik minat dan memotivasi belajar siswa dan terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul tentang Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIIIB Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato.

KAJIAN TEORITIS Efektivitas

Efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka penjang. Maksudnya adalah efektivitas merupakan suatu standar pengkuranuntuk menggambarkan tingkat keberhasilan. Emerson (dalam Handayanigrat, 2009:16). Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan”. Mullins (dalam Rivai, 2009:14).

Media Pembelajaran

Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima

(5)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 5

pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. (Rohani, 2008:58).

Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah atau perantara. Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007: 3) secara garis besar menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad, (2007 : 173) mengklasifikasi media sebagai berikut: 1. Media yang tidak diproyeksikan

Media yang tidak diproyeksikan disebut juga media pameran atau displayed media.

2. Media yang diproyeksikan

Media yang tergolong sebagai media yang diproyeksikan yang selama ini dikenal adalah overhead transparansi (OHT). OHT merupakan media proyeksi visual sederhana, yang penggunaannya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Namun, dengan perkembangan teknologi telah memungkinkan computer dan video dapat diproyeksikan dengan menggunakan peralatan khusus, yaitu LCD (Liquid Crystal Display).

3. Media Audio

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

(6)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 6

Alat-alat visual merupakan media yang memperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal dengan alat peraga.

5. Media Audio Visual

Audio visual adalah alat-alat yang “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat “visible” artinya dapat dilihat. Media audio visual merupakan media pembelajaran yang penyampaian pesannya secara audio visual yang dapat didengar dan dilihat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belum Efektifnya Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Sadiman, (2010:70) ada beberapa hal yang mempengaruhi dalam pengguanaan media belum efektif, yaitu:

1. Kemampuan guru.

Kemampuan orang yang menggunakannya. Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya. guru sebagai operator harus mampu mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak dan menyusun pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, keahlian guru dalam menyusun tampilan dalam pembelajaran dengan media pembelajaran sangat diperlukan.

2. Pendidik lebih menyukai metode konvensional

Seharusnya seorang pendidik harus mengutakan dan mempertimbangkan keinginan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas bukan mengikuti keinginan dari pendidik.

3. Kurangnya sarana dan prasarana

(7)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 7

kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.

4. Pengawasan dari pimpinan

Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi. Semua ini dapat terjadi dan berjalan dengan baik apabila ada pengawan dari pimpinan sekolah (kepala sekolah), sehingga pendidik ketika mengajar tidak mengikuti apa yang diinginkan oleh pendidik saja tetapi harus mengikuti apa yang diinginkan oleh siswa

Upaya yang dilakukan untuk mengefektifkan penggunaan media pembelajaran.

Menurut Sadiman (2010: 36) mengemukakan ada tiga cara untuk meningkatkan penggunaan media pembelajaran siswa yang harus dilakukan jika menghendaki tercapainya suatu penggunaan media pembelajaran yang baik, yaitu: 1. Melakukan pelatihan kepada Pendidik dan Meningkatkan Manajeman

dalam penggunaan Media Pembelajaran

Fungsi pelatihan adalah membantu pendidik dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi dan mengembangkan media pembelajaran. Di lembaga sekolah, manajemen yang dilaksanakan harus bersifat sosial dan memperhatikan faktor psikologis, karena yang dihadapi adalah sejumlah individu yang terdiri dari latar belakang berbeda, baik ditinjau dari latar belakang sosial, latar belakang ekonomi, dan latar belakang agama.

(8)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 8

2. Mengkomunikasikan Rencana penggunaan Media Pembelajaran kepada Peserta Didik.

Ujung tombak dari kesuksesan pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Maka mengkomunikasikan rencana pemanfaatan media tertentu kepada peserta didik sangat penting. Karena pada hakikatnya tujuan pemanfaatan media adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran sebagai subjek pembelajaran. Bukan semata hanya untuk memudahkan guru dalam mengajar. Serta terdapat kecenderungan pada siswa untuk menyukai atau tidak menyukai pada media pembelajaran tertentu sangat mungkin terjadi.

3. Mengkomunikasikan Rencana penggunaan Media Pembelajaran (Khususnya Media Modern) kepada Pengelola Fasilitas Media Pembelajaran Modern Sekolah.

Tidak adanya komunikasi tentang rencana pemanfaatan media kepada pengelola fasilitas media dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pemanfaatan media pembelajaran atau lebih fatal lagi adalah tertundanya rencana pelaksanaan pemanfaatan media pembelajaran modern untuk kepentingan pembelajaran

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi Penelitian adalah di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato selama 2 bulan yakni bulan Januari sampai Februari 2015.

(9)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 9

HASIL PENELITIAN

Penggunaan Media Pembelajaran

Secara umum, berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan media pembelajaran, peneliti menemukan bahwa jenis – jenis medial yang digunakan oleh guru PKn di SMP Negeri 3 Paguat antara lain:

a. Media yang tidak diproyeksikan, contohnya buku cetak b. Media yang diproyeksikan, contohnya LCD

c. Media Visual contohnya gambar atau chart

Dari ketiga media di atas, guru lebih banyak menggunakan buku cetak dalam pembelajaran. Guru PPKn dalam Pembelajaran PPKn diharapkan mampu merancang dan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik siswa, pada menghasilkan mutu belajar siswa yang baik, akan tetapi di kelas VIIIB SMP Negeri 3 Paguat

Faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya Penggunaan Media Pembelajaran.

Kemampuan Guru.

Guru sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan yang tinggi ketika memberikan suatu pembelajran. Guru PPKn harus memliki kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran di sekolah, karena dengan menggunakan media pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu mengajar yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar, sehingga para siswa tidak bosan dalam menerima pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru PPKn dalam menggunakan media

(10)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 10

pembelajaran masih rendah, guru PPKn dalam mengajar masih menggunakan metode diskusi dan menggunakn media chart dan buku cetak, sehingga guru PPKn dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengoperasikan media pembelajaran baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran disebabkan kurangnya pelatihan yang diberikan kepada mereka. Pelatihan mengenai penggunaan media sangat penting untuk melatih kemampuan guru untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Para guru lebih memilih menerapkan media yang mereka ketahui dan mudak untuk digunakan di dalam kelas.

Pendidik Lebih Menyukai Metode Konvensional

Guru sebagai inisiator menjadi pencetus ide-ide kemajuan dan pendidikan yang lebih kreatif dalam proses belajar yang dapat dicontoh oleh siswanya, akan tetapi Guru PPKn lebih menyukai metode konvensional daripada harus menggunakan media pembelajaran dalam mengajar seperti yang terjadi di kelas VIIIB SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang menekankan pengembangan kemampuan atau keterampilan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dikalangan para siswa sebagai ganti dari metode ceramah dan dapat ditunjang oleh lingkungan yang kondusif dan pendidikan yang menjadikan siswa-siswi dalam menerima pelajaran dari guru PPKn lebih kreatif. Guru harus mengenali apa yang disukai dalam pembelajaran terkadang lupa dengan siapa mereka berhubungan, sehingga guru tidak diremehkan dalam kelas dan apa yang diinginkan dalam tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik disamping itu guru jangan selalu berpikir untuk egois tetapi harus memperhatikan apa yang menarik untuk siswa.

(11)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 11

Sarana dan Prasarana yang Terbatas

Dengan semakin berkembangnya zaman, guru dituntut untuk lebih kreatif terutama dalam proses pembelajaran termasuk penggunaan media pembelajaran agar tercipta suatu pembelajaran yang baik, akan tetapi di sekolah tersebut masih sangat minim.berdasarkan hasi penelitan dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dan guru-guru sebaiknya segera melakukan evaluasi untuk kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran di kelas VIIIB SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato baik dari segi sarana prasarana dan efisiensi pembelajaran, sehingga dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai niscaya proses pembelajaran yang diterapkan yang kita harapkan bersama bisa mencapai sasaran.

Pengawasan Pimpinan

Media merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah dalam proses pembelajaran. Suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan media dapat dikembangkan sesuai tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan atau kemampuan dan sifat-sifat karakteristik media, semua ini bisa berjalan dengan baik apabila didukung oleh suatu pengwasan dari pimpinan terutama kepala sekolah sebagai pemegang kendali dalam sekolah, Sesuai dengan kenyataan yang terjadi di SMP Negeri 3 Paguat penggunaan media pembelajaran masih rendah untuk pengawasan penggunaan media tersebut, sehingga guru ketika mengajar menggunakan sesuai kemauan pengajar tanpa melihat materi yang diajarkan. Kalau kita kaji media mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa.

(12)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 12

Upaya yang Dilakukan Guru Untuk Mengefektifkan Penggunaan Media Pembelajaran

Adapun upaya yang dilakukan unutk mengefektifkan penggunaan media pembelajaran yang harus dilakukan ada beberapa tahap, yaitu:

Melakukan pelatihan kepada Pendidik dan Meningkatan Manajeman dalam penggunaan Media Pembelajaran.

Program pelatihan adalah suatu proses yang di desain untuk memelihara ataupun meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas dan kewajiban guru yang didesain untuk mengembangkan kecakapan yang diperlukan bagi aktivitas kerja dimasa datang. Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa khususnya di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato pada pelajaran PPKn maka diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan baik yang bersifat teknis maupun Non Teknis dengan harapan, terciptanya pengajaran yang terampil dan selanjutnya akan menciptakan hasil serta kualitas belajar siswa yang baik. Selain itu, kepala sekolah selaku pimpinan sekolah tertinggi di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada guru yang melanggar paraturan dan tanpa melupakan memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi serta kepala sekolah SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato harus senantiasa meminta laporan-laporan yang jelas mengenai tugas yang di bebankan kepada guru PPKn agar timbul rasa tanggungjawab atas tugas-tugas yang telah diberikan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar siswa pada pembelajaran PPKn.

Mengkomunikasikan Rencana penggunaan Media Pembelajaran

Dengan mengkomunikasikan rencaran penggunanaan media pembelajaran pada proses pembelajaran kepada siswa maka akan tercipta pembelajaran yang

(13)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 13

lebih efektif dan efisien sehingga siswa-siswi SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato dapat memperoleh pembelajaran yang maksimal dan memuaskan. Guru mata pelajaran di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato pada pelajaran PPKn harus bisa mengkomunikasikan dengan para siswa tentang penggunaan media pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap guru PPKn ketika datang dan masuk kelas sudah mengkomunikasikan penggunaan media pembelajaran kepada para siswa sehingga siswa dapat mengerti, termotivasi dan memahami apa yang diajarkan nanti karena sangat berimbas pada kualitas belajar siswa bahkan kepala sekolah menginstruksikan agar dalam proses pembelajaran mengkomunikasikan media pembelajaran kepada para dan akan dievaluasi secara terus-menerus.

Mengkomunikasikan Rencana penggunaan Media Pembelajaran Modern di Sekolah

Penggunaan media pembelajaran khususnya media modern perlu dikomunikasikan kepada pengelola fasilitas sekolah agar bisa mengetahui media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran PPKn. Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa Pengkomunikasian suatu media sangat penting untuk diketahui karena dengan mengetahui suatu media pembelajaran berarti kita telah mengikuti perkembangan teknolgi. Guru PPKn telah mengkomunikasian dengan pengelola fasilitas sekolah agar pengelola bisa mengetahui media modern apa yang dibutuhkan oleh guru.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

(14)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 14

Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato, akan tetapi belum efektif menggunakan media pembelajaran yang sesuai hal ini bisa kita lihat dalam kegiatan pembelajaran media yang sering digunakan berupa media chart dan buku cetak untuk penggunaan LCD memang sudah dipakai tetapi jarang digunakan oleh guru PPKn karena menggangap terlalu rumit dan masih terbatasnya media bersangkutan.

Faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya penggunaan media pembelajaran antara lain kemampuan guru PPKn masih kurang dalam mengoperasikan media pembelajaran khususnya LCD, sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan media chart dan buku cetak, Pendidik lebih menyukai metode konvensional karena metode lebih mudah dan praktis, Kurangnya sarana dan prasarana sangat mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran sehingga sangat diperlukan adanya penambahan sarana dan prasarana pembelajaran untuk mendukung segala proses pembelajaran di sekolah tersebut yang tujuannya untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik, dan kurangnya pengawasan dari pimpinan sangat mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran karena ketika mengajar lebih disesuaikan pada kemauan pengajar tanpa melihat materi yang diajarkan dan kemampuan siswa.

Upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengefektifkan penggunaan media pembelajaran, yaitu Melakukan pelatihan kepada pendidik dan meningkatan manajeman dalam penggunaan media pembelajaran, mengkomunikasikan rencana penggunaan media pembelajaran, dan mengkomunikasikan rencana penggunaan media pembelajaran (khususnya media modern) kepada pengelola fasilitas media pembelajaran modern sekolah

Saran

(15)

Nindi Djibu, NIM. 221410179, *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan

Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 15

mengemukakan saran yaitu sebagai berikut:

Hendaknya kepala sekolah, guru dan pengelola fasililas sekolah agar kiranya lebih memperhatikan dan mengawasi pengevektivan dalam menggunakan media pembelaran dalam setiap pengajaran terutama guru PPKn di kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. Guru harus memiliki kemampuan untuk mengoperasikan media tersebut karena hal ini merupakan salah satu yang penunjang terpenting dalam melaksanakan suatu pembelajaran PPKn kelas VIIIB di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato. Pemerintah setempat harus ikut berpartisipasi dan memperhatikan apa yang menjadi kekurangan dalam kebutuhan sekolah SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato agar apa yang diharapakan dalam mencapai kualitas belajar siswa yang baik terlaksana sesuai yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Arzyad, 2007. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Handayanigrat,Soewarno. 2009. Administrasi pemerintahan dalam Pembangunan

Nasional. Jakarta: Haji Masagung

Rivai, Veithzal, 2009. Efektivitas Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali pers

Sadiman, Arief S. 2010. Media Pendidikan : Pengertian, pengembangan, dan pemanfaatanya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kulaitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini berarti hipotesis alternatif diterima, terdapat perbedaan derajad disfungsi ereksi yang signifikan ditinjau dari tingkat stres pada pria dewasa awal.. Hasil

Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui penerapan Media Konkret Koin Warna dalam meningkatkan kemampuan menghitung dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghitung,

Kemudian dipaparkan oleh Sinaga dalam (Kurniawan 2008) bahwa Industri Kecil dapat digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan aspek pengolahan dan teknologi yang digunakan,

Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method. All requested

Dari komitmen tersebut diatas sudah menjadi jelas bahwa PT Gajah Tunggal Tbk bermaksud menyumbangkan suatu bentuk kemajuan teknologi melalui industri ban, dengan

Dari hasil tersebut citra uji masukan memiliki koefisien korelasi yang tinggi dengan jenis motif Star Biege DF dengan nilai 0.826264 yang juga menandakan nilai

(3) Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor Produk Tembakau berupa Rokok putih mesin dengan Kemasan kurang dari 20 (dua puluh) batang dalam setiap