• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBYEK PENELITIAN. objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

54

OBYEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee Break, yang ditayangkan di TV One.

3.1.1 Profil TV One

Pada awalnya, TV One bernama Lativi. Stasiun Televisi Swasta ini berdiri pada tanggal 9 Agustus 2002. Pemilik Stasiun Televisi ini merupakan seorang pengusaha terkenal di Indonesia, yaitu Abdul Latief.Kemudian sebagian sahamnya menjadi milik Grup Bakrie. Lativi mengganti namanya secara resmi menjadi TVOne pada tanggal 14 Februari 2008. Komposisi acaranya terdiri dari 70% berita, sedangkan 30% merupakan acara olahraga dan hiburan.

Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tvOne menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia.

Kantor TV One terletak di jalan Rawa Terate 2 no. 2, Kawasan Industri Pulo Gadung. TV One memiliki motto “Memang Beda”. TV One mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One, Sport One, Info One, dan Reality One, tvOne membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.

(2)

3.1.2 Logo TV One

Gambar 3.1 Logo TV ONE Sumber : www.google.com

Warna Merah dan Putih melambangkan Indonesia

• Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol PERSATUAN untuk berkembang bersama menjadi TERDEPAN dengan semangat professional yang tinggi

• Kalimat berbahasa Inggris “ONE” dan Peta Dunia menunjukkan kesiapan TV One dalam kancah pertelevisian global dan merupakan simbol dari berkembangnya TV One di kancah JARINGAN INFORMASI INTERNASIONAL dengan membuka kantor biro di berbagai Negara sehingga dapat menjadi kebanggaan Indonesia

3.1.3 Visi TV One

TV One mempunyai visi yaitu Mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan Bangsa..

(3)

3.1.4 Misi TV One

Misi TV One adalah Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga noner satu, Menayangkan Program News dan Sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas. Dan memilih program News dan Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian dan kemasan.

3.1.5 Program – Program TV One

Program – program di TV One dibagi menjadi 6, yaitu: 1. NewsOne, terdiri dari:

- Kabar Pagi - Kabar Siang - Kabar Petang - Kabar Malam - Kabar Terkini

- Kabar Pasar Pagi - Kabar Pasar Sore - Breaking News

1. TalkshowOne, terdiri dari: - Apa Kabar Indonesia

- Apa Kabar Indonesia Malam - Indonesia Lawyers Club - Satu Jam Lebih Dekat - Coffee Break

(4)

2. InfoOne, terdiri dari: - Telusur

- Bang One Show - Fakta dan Data - Jendela Usaha

3. RealityOne, terdiri dari: - Menyingkap Tabir - Zona Merah - Tokoh

4. BangOne, terdiri dari: - Kabar Bang One 5. SportOne, terdiri dari: - Kabar Arena

(5)

3.2 Prosedur yang Berlaku

3.2.1 Struktur Organisasi

Chief Executive Officer Ardiansyah Bakrie

Editor In Chief (PEMRED) Karni Ilyas

Vice Editor in Chief (WAPEMRED)

Sulaeman Sakib

Chief Sales & Marketing Officer Gunawan Wibisono

Chief Finance & Legal Officer Firman Syarif

Gambar 3.1 Struktur Organisasi TV ONE Sumber : www.google.com

3.3 Gambaran Umum Coffee Break

Gambar 3.2 Logo Coffee Break Sumber : www.google.com

(6)

Bentuk program yang ingin diteliti oleh peneliti adalah jenis program talkshow informatif “ Coffee Break” dan bentuk program ini menyajikan program yang informatif dan menghibur, ditujukan untuk kalangan mahasiswa sampai ibu rumah tangga.

Program tayangan talkshow informatif ini menyajikan informasi-informasi yang unik yang dikemas dengan sangat sederhana namun menarik, sehingga penonton tidak merasa seperti menonton berita yang formal, karena penggunaan kata-katanya yang juga sangat sederhana sehingga mudah dipahami. Program ini merupakan program yang berkualitas, dan program ini juga tidak hanya sekedar memberikan informasi, tetapi juga program yang menyediakan jasa marketing untuk perusahaan-perusahaan yang ingin mengiklankan produknya di dalam suatu program.

Tayangan Coffee Break ini ditayangkan di TV One setiap Senin-Jumat pukul 10.00-11.30 WIB. Tayangan ini memang pas untuk para ibu rumah tangga yang sedang istirahat setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sambil bersantai tetapi bisa mendapatkan informasi. Tayangan yang disajikan selama satu setengah jam ini terbagi menjadi 9 segmen dengan biasanya terbagi menjadi 3 tema.

Segmen pertama sampai segmen ketiga biasanya terdapat narasumber yang diundang dengan topik yang berbeda-beda, lalu di segmen ke empat sampai ke enam yaitu liputan-liputan menarik yang disajikan atau bisa juga narasumber yang berbeda lagi. Kemudian di segmen ke tujuh sampai ke sembilan berupa

(7)

musik/ kesenian yang unik, atau masak-memasak bersama koki terkenal, dan sebagainya. Dan biasanya ada tayangan marketing yang diselipkan di salah satu segmen untuk mengiklankan suatu produk atau jasa. Program Coffee Break ini mempunyai rating yang terbilang stabil, yaitu sekitar 0.3-0.4, dan sharenya sekitar 3.0-5.0.

Tujuan Program “Coffee Break”

Pada dasarnya, program Coffee Break ini merupakan program yang didasari oleh marketing, karena tujuan utamanya yaitu memasarkan suatu produk atau jasa, tetapi dibarengi dengan menyajikan informasi-informasi yang unik mengenai kesehatan, pendidikan, keunikan, seni, dan lain lain yang bertujuan memberikan informasi penting dan menghibur para ibu rumah tangga di rumah pada saat jam istirahat setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, karena itu program ini dikemas secara sederhana dan menarik.

a. Target Audiens

Target audiens program Coffee Break yaitu para ibu rumah tangga. b. Format Program

Dalam program ini, pemirsa diberikan berbagai macam informasi penting yang dapat berguna untuk menambah pengetahuan para penontonnya yang dikemas secara talkshow sehingga terkesan seperti sedang mengobrol santai sehingga lebih mudah dipahami oleh penonton, lalu ditayangkan pula liputan-liputan yang menarik dan unik yang membuat rasa ingin tahu penonton meningkat.

(8)

c. Jenis Program

Jenis program Coffee Break adalah Talkshow Informatif. Program ini menyajikan tema yang berbeda-beda setiap harinya. Talkshow adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh host kepada narasumber. Disebut talkshow informatif karena kegiatan tanya jawab ini menghasilkan informasi yang berguna untuk para pemirsa yang menontonnya.

d. Setting

Menyajikan program seperti layaknya sedang bersantai minum kopi di suatu Cafe atau Mall

e. Durasi

Senin-Jumat pukul 10.00-11.30 WIB. f. Tayangan

Setiap episode mempunyai tema dan topik yang beragam, semuanya bentuknya informasi dan hiburan.

g. Presenter/Host

Presenter yang digunakan 1 pria dan 1 wanita dengan menggunakan pakaian bebas sederhana namun menarik dan santai.

3.4 Pendekatan penelitian

Berdasarkan judul penelitian yang diuraikan pada latar belakang permasalahan Bab 1, maka dapat diketahui bahwa sifat penelitian dengan judul “Pengaruh Program Coffee Break terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019” bersifat Kuantitatif.

(9)

Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial ( yang menggunakan rumus-rumus statistik non-parametrik ). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel.

Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah ( scientific inquiry), yang muncul dari cabang filsafat positivisme logikal (logical positivism), yang beroperasi dengan aturan-aturan ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, aksioma, dan prediksi. Peneliti kuantitatif berpendirian bahwa “kebenaran” (truth) adalah absolut, sedangkan realitas bersifat tunggal (single reality).

3.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian eksplanatif. Penelitian ini berupaya menjelaskan mengapa suatu fenomena atau gejala sosial dapat terjadi. Penelitian ini sering menghubungkan satu fenomena dengan fenomena lain. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menghubungkan pola-pola yang berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab-akibat ( Martono 2010:16)

Penelitian ini menggunakan jenis eksplanatif karena penelitian ini berusaha untuk mencari sebab akibat dari pengaruh program Coffee Break terhadap pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019.

(10)

3.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti untuk menghasilkan data dan infomasi adalah metode survei. Survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumulan data yang pokok” (Singarimbun dan Effendi, 2006: 3). Ciri khas metode ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan dibagikan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh program Coffee Break terhadap pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019.

3.6 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang diriset. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan atau bisa disebut kumpulan objek riset ( Sugiyono 2008:55). Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019, dengan jumlah populasi sebesar 200 ibu rumah tangga.

3.7 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.

(11)

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Dalam nonprobability sampling, peneliti memilih teknik purposive sampling, yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui topik penelitian.

Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah menggunakan rumus Taro Yamane dimana rumus ini digunakan untuk menentukan sample dari populasi yang diketahui berapa jumlahnya.

n = N N.d2+1 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = derajat ketelitian (0,1) n = 200 200.0,12+1 n= 200 200.0,01+1 n= 200 2+1 n= 200 3 n= 67

(12)

3.8 Penarikan Sampel

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling, yaitu purposive sampling.

Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Bungin (2008:156)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuisioner yang baik, harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya sehingga hasil penelitian yang diperoleh nantinya akan menjadi baik.

Sugiyono (2008) menyatakan bahwa :

Instrumen yang dinyatakan valid dan reliabel adalah : Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid atau instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti bila digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan pola data yang relatif sama.

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen Arikunto (2002:144). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

(13)

Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor pada masing-masing item pertanyaan yang ada kemudian dikorelasikan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment .

dimana: r = koefisien korelasi antara item dan total item X = Item pertanyaan ke-i

Y = Total item pertanyaan ke-i n = jumlah individu dalam sampel

Kriteria Pengujian validitas penelitian (Nurgiyantoro, dkk,2004: 339) :

 Hasil koefisien korelasi atau rhitung > r tabel , maka memenuhi persyaratan

validitas.

 Hasil koefisien korelasi r hitung < r tabel , maka tidak memenuhi persyaratan

validitas.

3.9. 2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,1998:170). Disini yang reliabel adalah datanya, bukan semata-mata instrumennya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut pengukuran yang reliabel, seperti : keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

(14)

kestabilan, konsistensi dan sebagainya namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,2009:4).

Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach.

Rumus : r11 = ] [ ]

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ b2 = Jumlah Varian butir

12 = Varian total

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Bhuono,2004: 352) : Hasil α ≥ 0,60 = reliabel

Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

3.10 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Tujuannya agar data yang disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita (Martono 2010:128).

Penulis mengambil dua metode analisis data yaitu :

a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriftif dilakukan dengan cara data – data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, selanjutnya dirumuskan dan

(15)

dianalisis untuk memberikan gambaran umum yang jelas tentang masalah dan perhitungan yang dilakukan.

b. Analisis Statistik Inferensial

Alat uji statistik inferensial yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Analisis Koefisien Korelasi

Untuk menganalisis hubungan antar variabel digunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment. Analisis korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Pengujian korelasi pada penelitian ini menggunakan Pearson’s Correlation dengan rumus (Kriyantono, 2006:171) :

dimana: r = koefisien korelasi antara X dan Y X = variabel program Coffee break

Y = variabel pengetahuan ibu rumah tangga n = jumlah individu dalam sampel

Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya.

(16)

Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat diklasifikasikan menurut Sugiyono (2008:183), sebagaimana pada Tabel pada halaman berikut.

Tabel 3.1

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Klasifikasi 0,000 – 1,999 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008) Uji Determinasi ( R2 )

Identifikasi koefisien determinan ditujukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika koefisien determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika koefisien determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

(17)

semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak cukup kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

0% - 19,99% Sangat Lemah 20% – 39,99% Lemah 40% - 59,99 % Sedang 60 % - 79,99% Kuat 80% - 100% Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008)

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi TV ONE  Sumber : www.google.com

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu upaya peningkatan produksi padi pada lahan rawa lebak adalah dengan mengintroduksikan paket teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya

1) Sumbangsihnya terhadap usaha pembangunan (membayar pajak kos), yaitu kesediaan masyarakat untuk memberikan sumbangsih terhadap pembayaran pajak kos di kelurahan

Menunjukkan bahwa terdapat 13 responden yang mengalami beban berat dan memiliki kemampuan tidak baik dalam merawat pasien perilaku kekerasan.. Hasil uji

kanan: “Hal yang paling mempengaruhi pada dinas kelautan dan perikanan adalah ku- rangnya sumber daya. Hal ini menyebabkan kurangnya pengawasan langsung dilapangan. Baik itu

[r]

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

2. Pendingin diperlukan untuk meredam suhu dan membersihkan kotoran selama proses penggerindaan pada saat putaran roda gerinda yang sangat tinggi memerlukan langkah

Dari sisi pendapatan, petani di Kalimantan Barat cenderung mengalami peningkatan sebgaimana diindikasikan oleh indeks yang diterima petani pada bulan Maret 2011 sebesar 131,46