• Tidak ada hasil yang ditemukan

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

dr. ZULMAN ZURI AMRAN

(3)

TIM PENYUSUN Penasehat

(Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu)

Pengarah

(Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan)

Ketua Candra, S.Sos

( Seksi Litbangkes & Infokes)

Sekretaris Lisma Ningsih, SKM

(Seksi Litbangkes & Infokes)

Anggota

1. Winda Hastuti, SKM (Dinas Kesehatan Kab.Bengkulu Selatan)

2. Melyadi, S.Sos, SKM (Dinas Kesehatan Kab.Rejang Lebong)

3. HM.Parasian.S , SKM (Dinas Kesehatan Kab. Bengkulu Utara)

4. Nopian Putra, Amd.Kep (Dinas Kesehatan Kab.Kaur)

5. Dadang, SKM (Dinas Kesehatan Kab.Seluma)

6. Hetti Kurniati, SKM (Dinas Kesehatan Kab.Mukomuko)

7. Ikhma Dewi, S.Kep (Dinas Kesehatan Kab.Lebong)

8. Ema Yusanti, SKM (Dinas Kesehatan Kab.Kepahiang)

9. Suyoto, SKM (Dinas Kesehatan Kab.Bengkulu Tengah)

10.Yusneli, S.IP, M.Kes (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu)

Editing Candra, S.Sos Lismaningsih, SKM Syamsir, Amk,S.Sos Andi Aprianto, SKM Yenni Puspita, SKM Yenni Trisca, SKM Rena Jantriana, SKM Nurlaili, SKM

Buku ini diterbitkan oleh :

Litbangkes dan Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Jl. Indra Giri No. 02 Padang Harapan Bengkulu Telpon : 0736-22428, 343549

Fax no : 0736-22428, 343549

(4)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

KATA PENGANTAR

Di era desentralisasi sekarang ini, daerah mengalami iklim yang sangat tidak menentu, antara kabupaten satu dan lainnya ditemukan struktur organisasi yang berbeda-beda. Pejabatnya pun banyak yang baru dan tidak jarang ditemui bukan berlatar belakang pendidikan kesehatan, sehingga belum memahami benardibidang pengelolaan data dan informasi kesehatan. Namun demikian dengan kerja keras petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Unit-unit pelayanan kesehatan diwilayahnya, bisa menyusun Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan dasar penyusunan Profil Kesehatan Provinsi.

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu juga merupakan bagian dari Sistem Kesehatan nasional, dimana Profil ini merupakan sarana untuk mengevaluasi hasil kinerja penyelenggaraan standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Penyusunan “Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2010” yang diterbitkan tahun 2011 ini bersumber dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu, dan sumber-sumber lain yang bisa dipertanggung jawabkan.

Indikator yang tercantum dalam profil ini merupakan gabungan dari Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Indikator tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu; (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri dari indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan status Gizi. (2) Indikator Upaya Kesehatan, yang terdiri atas indikator : Pelayanan Kesehatan, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Masyarakat, Keadaan lingkungan, (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan, yang terdiri atas indikator Tenaga Kesehatan, Sarana Kesehatan, dan Pembiayaan Kesehatan .

Kepada Tim Penyusun serta para pejabat pengelola data dan informasi kesehatan di daerah, saya menyambut gembira dan mengucapkan terima kasih atas tersusunnya Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2010 ini. Sebagaimana profil kesehatan tahun-tahun yang lalu, “Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahu 2010” ini juga masih menyimpan banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam kata pengantar ini saya menyampaikan kepada para pembaca, sekaligus menghimbau saran dan masukan guna peningkatan kualitas profil kesehatan ini dimasa mendatang.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTA i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL v

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Sistematika 3

BAB II GAMBARAN UMUM 5

A. Letak Geografi dan Pemerintahan 5 B. Keadaan Penduduk 6

C. Produc Domestik Regional bruto (PDRB) 9

D. Tingkat Pendidikan 10

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12

Angka Kematian 12

Angka Kesakitan 15

Status Gizi 21

Umur Harapan Hidup Waktu Lahir 24

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 25

A. Pelayanan Kesehatan 25

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 34

C. Perilaku Hidup Masyarakat 36

D. Keadaan Lingkungan 38

BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN 42

A. Sarana kesehatan 42 b. Tenaga kesehatan 45 c. Pembiayaan kesehatan 48 BAB VI KESIMPULAN 49 BAB VI PENUTUP 51 LAMPIRANA LAMPIRAN :

(6)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

Judul Gambar Halaman

2.1 Perkembangan Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu Periode tahun 2003 – 2010

6 2.2 Persentase sebaran penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2010 7 2.3 Komposisi Penduduk Provinsi Bengkulu Menurut

Kelompok Umur Tahun 2010

8 2.4 Pertumbuhan PRDB Provinsi Bengkulu atas dasar harga

konstan tahun 2002 – 2009

10 2.5 Persentase Penduduk 10 tahun Keatas Provinsi Bengkulu

Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2010

11 3.1.1 Angka Kematian Bayi Provinsi Bengkulu Tahun 2010 13 3.1.2 Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup + mati

menurut Kab/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2010

13 3.2 Angka Kematian Balita Provinsi Bengkulu Tahun 2010 14 3.3 Angka kematian ibu per.100.000 kurun waktu 2007 - 2010 15 3.4 Persentase Kesembuhan TB Paru Provinsi Bengkulu Tahun

2010

16 3.5 Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Provinsi Bengkulu Tahun

2004 s/d 2010

17 3.6 Angka kesakitan malaria (API) Provinsi Bengkulu Tahun

2004-2010

19 3.7 Jumlah Kasus PD3I di Provinsi Bengkulu tahun 2010 21 3.8 Persentase Kunjungan Bayi Provinsi Bengkulu Tahun 2010 22 3.9 Gambaran status Gizi di Provinsi Bengkulu tahun 2010 24 3.10 Angka Harapan Hidup di Provinsi Bengkulu periode tahun

2005 – 2009

24 4.1 Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil menurut Kab/Kota di

Provinsi Bengkulu Tahun 2010

26 4.2 Cakupan Balita Mendapatkan Vitamin A 2X Provinsi

Bengkulu Tahun 2010

28 4.3 Persentase Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Peserta KB

Aktif Di Provinsi Bengkulu Tahun 2010

30 4.4 Gambaran UCI Provinsi Bengkulu Tahun 2010 31 4.5 Cakupan JPK Pra Bayar Provinsi Bengkulu Tahun 2010 33 4.6 Cakupan Posyandu Aktif Provinsi Bengkulu Tahun 2010 37 4.7 Cakupan Rumah Sehat Provinsi Bengkulu Tahun 2010 38 4.8 Cakupan Air Bersih Provinsi Bengkulu Tahun 2010 39 4.9 Cakupan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Provinsi 40

(7)

Bengkulu Tahun 2010

4.10 Cakupan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Provinsi Bengkulu Tahun 2010

40 5.1 Rasio Puskesmas Terhadap 10.000 Penduduk di Bengkulu

tahun 2010.

43 5.2 Jumlah Puskesmas Prwt dan non Prwt di Provinsi Bengkulu

tahun 2010 menurut Kab/Kota

43 5.3 Jumlah Puskesmas Pembantu di Provinsi Bengkulu Tahun

2010

44 5.4 Proporsi Tenaga Kesehatan Provinsi Bengkulu Menurut

Jenisnys Tahun 2010

46 5.5 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Provinsi

Bengkulu Tahun 2010

46

5.6 Persentase sebaran Tenaga Kesehatan di unit kerja kesehatan di Provinsi Bengkulu Tahun 2010

47

5.7 Persentase sebaran tenaga menurut jenisnya diunit kerja kesehatan di Provinsi Bengkulu tahun 2010

47

(8)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

DAFTAR TABEL

Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

Tabel 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

Tabel 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN Tabel 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA

10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

Tabel 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT

(9)

Tabel 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN

Tabel 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS – Lanjutan

Tabel 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

(10)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

Tabel 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN, DAN PUKESMAS

Tabel 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT

(11)

Tabel 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN DARI KELUAGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD DAN

SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 47 CAKUPAN PELAYAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 48 CAKUPAN PELAYANAN KESAHATAN USIA LANJUT MENURUT

JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL 1

Tabel 50 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 51 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

Tabel 52 PELAYAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 53 PELAYAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS (Lanjutan)

Tabel 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

Tabel 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

(12)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

Tabel 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN

(DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA

KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN

(DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA

KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Tabel 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Tabel 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

Tabel 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

Tabel 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SARANA AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Tabel 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN

(TUPN) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 68 PERSENTASE INSTITUSI DI BINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Tabel 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

Tabel 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

(13)

Tabel 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALISASI DASAR

Tabel 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Tabel 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

Tabel 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

Tabel 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN Tabel 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA

KESEHATAN

Tabel 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

***

(14)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini merupakan gambaran tentang situasi kesehatan di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2010, yang diterbitkan setiap tahun. Muatan data yang terdapat dalam Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini adalah data kesehatan dan pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Data dianalisis secara sederhana dengan bentuk tampilan tabel dan grafik serta naratif.

Profil Kesehatan Provinsi merupakan sarana penyedia data dan informasi dalam rangka mendukung manajemen kesehatan, juga digunakan sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten/Kota. Sebagian besar masyarakat. Provinsi Bengkulu masih sulit mendapatkan pelayanan kesehatan walau dalam skala minimal. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, yaitu selain faktor teknis juga faktor-faktor non teknis seperti : geografi, ekonomi dan sosial.

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu merupakan bagian dari Profil Kesehatan Indonesia. Kita ketahui bahwa sekarang Profil Kesehatan Indonesia selalu mengalami perubahan, oleh sebab itu juga, Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu mengalami berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi maupun dalam bentuk fisiknya. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu dibentuk dalam satu buku yang berisi tentang analisis dan Lampiran serta tabel-tabel.

(15)

2. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan disusunnya buku Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu tahun 2010 ini adalah memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh disetiap tingkat administrasi dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.

2. Tujuan Khusus

1. Tersedianya Data dan Informasi tentang keadaan umum Provinsi Bengkulu Tahun 2010 yang meliputi situasi geografi, demografi serta keadaan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, upaya kesehatan, dan status kesehatan masyarakat.

2. Tersedianya data dan informasi kesehatan tentang pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.

3. Tersedianya data dan informasi tentang jumlah dan kondisi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.

4. Tersedianya data dan informasi tentang jumlah dan jenis sumber daya manusia bidang kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.

(16)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

3. Jadwal Tentaive Penyusunan Profil Kesehatan

NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI

1 Pengumpulan Data dari Puskesmas ,

Rumah Sakit dan Instansi Terkait. (Kab/Kota)

█ █

2 Kompilasi/Kompirmasi dan data

entry serta pemutakhiran data.

(Kab/Kota)

█ █

3 Pengolahan, analisis dan penulisan

serta pembahasan Draft awal

(Kab/Kota)

█ █

4 Finalisasi, Penggandaan/Pencetakan

(Kab/Kota)

5 Dstribusi, ke Bupati, DPRD, Dinas

Kesehatan Provinsi . (Kab/Kota)

6 Pengolahan di Tingkat Provinsi █

.

4. SISTEMATIKA

Sistematika Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2010 ini sama halnya seperti profil tahun sebelumnya yaitu ;

1. Bab I Pendahuluan, berisi tentang maksud dan tujuan penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu dan sistematika penyajian.

2. Bab II Gambaran Umum, berisikan tentang gambaran umum Provinsi Bengkulu, yang meliputi letak geografis dan informasi umum lainnya yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat serta faktor lain, seperti kependudukan, ekonomi, dan pendidikan.

3. Bab III Situasi Derajat Kesehatan. Berisikan tentang pencapaian program-program pokok pembangunan kesehatan tahun 2010.

4. Bab IV Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisikan tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian program-program pokok pembangunan kesehatan tahun 2010.

(17)

5. Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan : Bab ini berisikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

6. Bab VI Kesimpulan. Bab ini berisikan tentang Kendala dan keberhasilan pencapaian Bengkulu sepanjang tahun 2010 dan SPM Bidang Kesehatan tahun 2010.

(18)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. LETAK GEOGRAFIS DAN PEMERINTAHAN

1. Letak Geografis

Provinsi Bengkulu secara geografis terletak di sepanjang pantai barat sumatra lebih kurang 525 Km dari gugusan pulau Enggano yang berada lebih kurang 90 mil laut di lautan hindia sebelah selatan Provinsi Bengkulu.

Provinsi Bengkulu dengan luas wilayah : 34.724,69 km2 (laut : 14.929,54 km2

dan darat : 19.788,70 km2 (Sumber : Bakosurtanal 2010) dan secara geografis

terletak diantara 2o 16‘ – 3o 31’ Lintang Selatan dan 101o 01’–103o 41’ Bujur Timur, dengan suhu udara relatif sama dengan daerah-daerah kota pinggiran pantai lainnya di Indonesia. Suhu udara maximum berkisar 32.9–34 oC sedangkan suhu udara minimum berkisar antara 22 - 23.3oC,

Letak Provinsi Bengkulu sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, disebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Provinsi Lampung, disebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia dan disebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Bengkulu terletak disepanjang kaki bukit barisan dan diatas tiga lempeng dan satu patahan, yang kerap mengalami gempa bumi, disamping gempa vulkanik juga gempa tektonik yang dapat dirasakan hampir diseluruh wilayah Bengkulu hingga pedesaan.

2. Pemerintahan

Seiring dengan semangat otonomi daerah, Provinsi Bengkulu dengan ibukota Bengkulu, sejak tahun 2003 telah terjadi pemekaran wilayah Kabupaten/Kota dari tiga Kabupaten dan satu Kota menjadi sembilan kabupaten dan satu kota, dengan 122 Kecamatan dan 1.492 desa/kelurahan, secara rinci dapat kita lihat tabel berikut :

(19)

Tabel 2.1

Jumlah Kecamatan dan Desa Dirinci Per Kabupaten/Kota Di Provinsi Bengkulu Tahun 2010

LUAS WILAYAH (km2) 1701 BENGKULU SELATAN 1,185.70 143 16 159 11 1702 REJANG LEBONG 1,515.76 124 32 156 15 1703 BENGKULU UTARA 4,424.60 207 5 212 12 1704 KAUR 2,363.00 192 3 195 15 1705 SELUMA 2,400.44 192 3 195 14 1706 MUKOMUKO 4,036.70 148 3 151 16 1707 LEBONG 1,929.24 103 10 113 13 1708 KEPAHIANG 664.80 101 9 110 8 1709 BENGKULU TENGAH 1,123.94 133 1 134 10 1771 KOTA BENGKULU 144.52 - 67 67 8 JUMLAH PROVINSI 19,788.70 1,343 149 1,492 122 KECAM ATAN JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA DESA KELUR AHAN DESA+ KEL.

Sumber :Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010 dan Bengkulu dalam anagka

B. KEADAAN PENDUDUK

1. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.dimana pada tahun 2007 sebesar 1.616.663 jiwa dan untuk tahun 2010 Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 jumlah penduduk provinsi Bengkulu berjumlah 1.715.518 Jiwa perkembangan penduduk Provinsi Bengkulu dari Tahun 2003 sampai dengan Tahun 2010 adalah seperti tabel berikut:

Gambar 2.1

(20)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

Gambaran sebaran penduduk per Kabupaten/Kota tahun 2010 di Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010

Dapat kita lihat pada gambar diatas bahwa Kota Bengkulu merupakan yang tertinggi sebaran penduduknya (17,99 %), diikuti Kabupaten Bengkulu Utara (15 %) dan Kabupaten Rejang Lebong masing-masin (14%). Sedangkan kabupaten yang terendah jumlah penduduknya adalah Kabupaten Kaur dan Bengkulu Tengah serta Kabupaten Lebong dengan sebaran penduduk sebanyak 6 %. Dari jumlah penduduk Provinsi Bengkulu Keseluruhan.

Tingkat kepadatan penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2010 adalah 86,692 jiwa/Km². Kepadatan penduduk tertinggi ada di Kota Bengkulu dengan kepadatan 2134,96 jiwa/Km² dan terendah di Provinsi Bengkulu dengan kepadatan 38,58 jiwa/Km². Jumlah penduduk dan Kepadatan penduduk per kabupaten/kota selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 1).

Komposisi penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2010 menurut kelompok umur dapat kita lihat pada piramida penduduk berikut:

(21)

Gambar 2.3

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010

Dari gambar diatas diketahui bahwa jumlah penduduk yang terbanyak menurut kelompok umur, adalah kelompok umur 5 – 9 tahun.

2. Sex Ratio,

Dari 1.715.518 penduduk Provinsi Bengkulu ternyata sex ratio perempuan dan laki-laki sebanding, dimana jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih besar yaitu 877.159 jiwa (51,13%) dan jumlah penduduk perempuan sebesar 838.359 jiwa (48,87%). Rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2010 adalah 104,63 %. Ini menunjukan bahwa jumlah perempuan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanding dengan jumlah penduduk laki-laki. untuk lebih jelas dapat dilihat di lampiran (tabel 2).

3. Dependency Ratio,

Angka beban tanggungan (dependency ratio) merupakan angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk dalam usia produktif (umur 15 – 64 tahun). Makin tinggi angka rasio beban tanggungan berarti

(22)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

makin sedikit penduduk yang termasuk usia produktif dan semakin besar beban yang harus ditanggung untuk membiayai kelompok usia yang tidak produktif.

Melihat komposisi penduduk Provinsi Bengkulu Tahun 2010 menurut kelompok umur, menunjukan bahwa kelompok penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar 1.122.978 jiwa (65,46%), kemudian penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 525,203 (30,61%) dan yang berusia tua (>= 65 tahun) sebesar 67.337 (3,93%) maka dengan demikiana beban tanggungan (Depedency Ratio) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar 52,77 jiwa. Artinya tiap 1000 penduduk yang produktif menanggung 53 jiwa penduduk yang tidak produktif, atau 1 jiwa harus menanggung beban sebanyak 2 orang beban tanggungan.(lihat tabel 2).

C. PRODUC DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Dengan menghitung PDRB provinsi bisa diketahui gambaran perekonomian tingkat provinsi sehingga memudahkan dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan dibidang ekonomi. PDRB adalah hasil penjumlahan nilai tambah bruto yang mencakup seluruh kegiatan ekonomi dalam batas wilayah suatu daerah pada suatu periode tertentu. Sedangkan PDRB perkapita merupakan salah satu indikator yang sering digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah dimana PDRB perkapita menggambarkan kemampuan penduduk wilayah tersebut secara rata-rata untuk berproduksi. Pada tahun 2009 kinerja perekonomian Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah mencapai 15,53 triliun rupiah, sedangkan PRDB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 7,68 triliun rupiah. mengalami perkembangan sebesar 12,69 % dari tahun 2008 .

Seiring dengan meningkatnya kinerja PDRB Provinsi Bengkulu, tingkat kesejahteraaan penduduk di Provinsi Bengkulu pada kurun waktu yang sama juga relatif mengalami peningkatan. Kondisi itu terlihat dari peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita maupun nilai nyata pendapatan perkapita penduduk di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2008 nilai nominal pendapatan perkapita pertahun penduduk di Provinsi Bengkulu diperkirakan sebesar 8,8 juta rupiah. Bila dibandingkan dengan tahun 2007

(23)

maka nilai nominal pendapatan perkapita penduduk di Provinsi Bengkulu diperkirakan meningkat sebesar 10,95 persen.

Sementara itu nilai nyata pendapatan perkapita pertahun penduduk di Provinsi Bengkulu diperkirakan sebesar 4,48 juta rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun 2007 maka nilai nyata pendapatan perkapita penduduk di Provinsi Bengkulu diperkirakan meningkat sebesar 3,32 persen. Akan tetapi ditinjau dari nilai nominal maupun nilai nyata pendapatan perkapitanya, tingkat kesejahteraan penduduk di Provinsi Bengkulu masih jauh di bawah tingkat kesejahteraan penduduk di tingkat nasional. Pada tahun 2008 nilai nominal pendapatan perkapita penduduk Indonesia telah mencapai lebih dari 12 juta rupiah.(Bengkulu Dalam Angka 2008 dan 2009).

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku di Provinsi Bengkulu dari tahun ketahun juga mengalami peningkatan. PDRB dan PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku dan harga konstan di Provinsi Bengkulu tahun 2002 s/d tahun 2006 dan 2007 – 2009 adalah sebagai berikut:

Gambar : 2.4

Sumber : BPS Provinsi Bengkulu (BDA 2009)

D. TINGKAT PENDIDIKAN

Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf pada penduduk yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin. Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 penduduk yang melek huruf laki-laki sebesar 558,760 (91,11%) dan perempuan sebesar 555,855 (91,77%) dari jumlah penduduk Provinsi Bengkulu usia 10 keatas. Persentase

(24)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

penduduk berumur 10 tahun keatas dengan melek huruf menurut Kabupaten/Kota tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran (tabel 4).

Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum tamat SD/MI, yang tamat SD/MI, tamat SLTP/MTs, tamat SMU/SMK/MA, tamat Diploma, dan tamat Universitas dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.5

Sumber : Diknas dan BPS Provinsi Bengkulu 2010

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Provinsi Bengkulu hanya menamatkan SD/MA sebanyak 35,12 %, dan SLTA (15 %) . (Diknas Provinsi

(25)

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN

Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesehatan. Walaupun penyebab kematian itu dapat dibedakan sebagai penyebab secara langsung maupun tidak langsung, namun yang sebenarnya terjadi bahwa kematian merupakan akumulasi proses interaksi dari berbagai faktor lain yang secara sendiri ataupun bersama-sama, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kematian dalam masyarakat. Indikator yang paling sensitif untuk menilai keberhasilan program kesehatan adalah dengan melihat Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Dalam Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu ini, AKB, AKABA dan AKI belum dapat menggambarkan angka keseluruhan dari populasi karena jumlah yang didapat hanyalah jumlah yang dilaporkan.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. AKB juga merupakan indikator yang paling sensitif diantara indikator lainnya. Angka ini mencerminkan tingkat permasalahan kesehatan yang langsung berkaitan dengan : kematian bayi, tingkat kesehatan ibu dan anak, upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga dan tingkat perkembangan sosial ekonomi keluarga. Dari Data Profil Kesehatan Kab/Kota pada tahun 2010 dari sebanyak 39.068 kelahiran hidup di Provinsi Bengkulu terdapat 203 bayi lahir mati dan jumlah kematian bayi sebesar 387. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup + mati di Provinsi Bengkulu pada tiga tahun terakhir mengalami naik turun dimana pada tahun 2007 mencapai 10,45 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 menurun menjadi 7,3 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2009 meningkat menjadi 10,22 per kelahiran hidup, tahun 2010 turun menjadi 5,2 per 1000 kelahiran hidup + mati. Berdasarkan Profil Kesehatan Kab/Kota, Angka Kematian Bayi tertinggi adalah sebesar 8,9 per 1000 kelahiran hidup + mati terdapat di Kabupaten Kaur dan terendah di Kabupaten seluma yaitu sebesar 2,1

(26)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

per 1000 kelahiran hidup + mati (lihat tabel 6). Gambaran Angka Kematian Bayi per Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 adalah seperti gambar berikut :

Gambar 3.1.1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010 & SDKI 2007

Gambar 3.1.2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

2. Angka Kematian Balita (akaba)

Jumlah Kematian Balita (12 - 59 bulan) mencerminkan kondisi serta faktor yang mempengaruhi kesehatan anak, seperti halnya keadaan gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Indikator ini juga mencerminkan tingkat kesejahteraan sosial dari suatu

(27)

penduduk. Jumlah kematian balita di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar 423 balita dari 197.161. jumlah Balita yang ada.

Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 adalah 10,8 per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita tertinggi adalah terdapat di dua kabupaten yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kepahiang yaitu masing-masin sebesar 18,7 dan 18,3 sedangkan yang terendah di lebong yaitu sebesar 3,1 (lihat tabel 7). Gambaran Angka Kematian Balita per Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 adalah seperti gambar berikut:

Gambar 3.2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

3. Angka Kematian Ibu (aki)

Kematian ibu merupakan kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan dan persalinan serta masa nifas. Angka kematian ibu bersama dengan kematian bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan, juga menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan pada masa nifas.

(28)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

Dari data Profil Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 Jumlah kematian ibu sebanyak 45 orang yang terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 9 orang, kematian ibu bersalin sebanyak 33 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 3 orang. Angka kematian ibu di Provinsi Bengkulu tahun 2010 sebesar 115,2 per 100.000 kelahiran hidup, sedikit mengalami kenaikan dimana pada tahun 2009 angka kematian ibu hanya 114,4 per 100.000 kelahiran hidup.

Gambar : 3.3

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010 & SDKI 2007

B. ANGKA KESAKITAN

Di Provinsi Bengkulu untuk Tahun 2010, data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (fasility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan (SP2TP). Gambaran angka kesakitan penyakit tertentu di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 selengkapnya adalah sebagai berikut :

(29)

1. Acute Flaccid Paralysys (AFP)

Kasus Acute Flaccid Paralysys (AFP) non polio dari hasil laporan Dinkes Kab/Kota ditemui 9 kasus. Kasus ini ditemukan di Kabupaten Bengkulu Selatan 4 kasus, Kabuapten Mukomuko 4 kasus, Kabupaten Kepahiang 1 kasus . AFP rate non polio per 100.000 penduduk usia <15 tahun pada tahun 2010 di Provinsi Bengkulu sebesar 1,71. Data AFP rate selengkapnya dapat dilihat (tabel 9).

2. TB Paru

Dari data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2010 di Provinsi Bengkulu tercatat sebanyak 20.602 TB Paru klinis. Dari hasil pemeriksaan diketahui ada sebanyak 1.727 penderita TB+, sebanyak 1.608 diobati dengan kesembuhan sebanyak 1.508 (94%) penderita. (lihat tabel 10,11 dan 12).

Gambar 3.4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010)

Dari gambar diatas maka dapat dilihat persentase kesembuhan tertinggi ada di Kota Bengkulu sebanyak 17,84 % diikuti Kabupaten Bengkulu Utara sebanya 16,05 %, dan persentase terendah ada di Kabupaten Kepahiang yaitu sebesar 4,84 %.

(30)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

3. Pneumonia

Dari data profil kesehatan Kab/Kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010, sebanyak 16.333 perkiraan penderita pneumonia, pada anak balita dan 779 penderita ditemukan dan ditangani (4,8%) . Dari data tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 700 penderita ditemukan atau meningkat 11%. Data rinci mengenai pneumonia balita yang diobati dapat dilihat pada lampiran (tabel 13).

4. HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak hanya terkait dengan dominan kesehatan saja. Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 jumlah kasus baru pengidap HIV/AIDS yang dilaporkan sebanyak 42 kasus terdapat di Kota Bengkulu 41 orang, dan Kabupaten Bengkulu Utara 1 orang. Jumlah kasus HIV/AIDS 2010 menurun dari tahun 2008 dan 2009 yang mana sebelumnya sebanyak 53 dan 73 kasus. Selengkapnya Kasus HIV/AIDS tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 10. Jumlah kasus HIV/AIDS selama kurun waktu 7 tahun yaitu dari tahun 2004 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.5

(31)

5. Infeksi Menular Seksual

Pada tahun 2010 jumlah kasus penderita IMS yang dilaporkan sebanyak 59 kasus dan (100%) ditangani sesuai standar. Di Provinsi Bengkulu Kasus IMS tersebar di empat Kabupaten yaitu kasus tertinggi terdapat di Kabuapten Rejang Lebong sebanyak 33 kasus diikuti Kota Bengkulu 22 kasus,Bengkulu Selatan dan Bengkulu Tengah masing-masing sebanyak 2 kasus.

6. DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) salah satu penyakit menular yang upaya penurunan kasusnya terkait dengan komitmen nasional, dan sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Kasus (DBD) berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota ditemui sebanyak 620 kasus. Kasus terbanyak terjadi di Kota Bengkulu 325 kasus.

Incidince Rate DBD di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 sebesar 36,1 per 100.000 penduduk. Gambaran jumlah kasus DBD dan kasus DBD yang ditangani dapat dilihat pada lampiran (tabel 23).

7. Diare

Pada tahun 2010 di Provinsi Bengkulu ditemukan sebanyak 71.879 perkiraan kasus diare, sebanyak 26.740 ditangani (37,2%). Kasus terbanyak terdapat di Kota Bengkulu yaitu sebanyak 13.060 kasus dan yang terkecil ada di Kabupaten Lebong sebanyak 3.501 kasus. Gambaran jumlah kasus diare dan kasus diare yang ditangani dapat dilihat pada lampiran (tabel 16).

8. Malaria

Malaria adalah sala satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Provinsi Bengkulu, dalam upaya penurunan kasusnya masih terkait

(32)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

dengan komitmen pemerintah. Angka kesakitan malaria diukur dengan menggunakan malaria klinis dalam bentuk Angka Kesakitan (API), artinya indikator ini menyatakan kesakitan berdasarkan gejala klinis bukan berdasarkan pada pemeriksaan laboratorium. Jumlah penderita malaria tanpa pemeriksaan sediaan darah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanyak 32.463, sedangkan dengan pemeriksaan sediaan darah sebanayak 24.419 penderita.

Angka kesakitan malaria dalam bentuk API di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar 14,2 per 1000 penduduk, sedangkan Case Fatality Rate (CFR)nya adalah 0,01, untuk angka kesakiatan (API) tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2009 yang hanya 10,18 per 1000 penduduk. Gambaran untuk masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 24) dan gambar berikut:

Gambar 3.6

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/kota Tahun 2004-2010

9. Kusta

Penyakit kusta ditandai dengan kulit dengan bercak putih atau kemerahan disertai mati rasa atau anestesi. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan/ kelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta pertumbuhan rambut yang terganggu. Pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit didapatkan adanya kuman M. Leprae.

(33)

Dari data profil kesehatan Kab/Kota, tahun 2010 di Provinsi Bengkulu dilaporkan ada sebanyak 21 penderita kusta, dengan RFT (Release From Treatment MB ) yaitu penderita yang selesai berobat sesuai standar sebanyak 12 orang ( 44 %). Angka penemuan kasus baru (NCDR/New Case Detection Rate) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar 1,22 per 100.000 penduduk. Rincian persentase penderita kusta yang selesai berobat dapat dilihat di lampiran (tabel 17 - 20).

10.Filariasis

Filariasis merupakan penyakit infeksi menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yaitu nematoda (cacing gelang) berbentuk benang dan ditularkan oleh vektor nyamuk yang menyerang saluran kelenjar getah bening dan serta menyebabkan kecacatan seumur hidup. Manifestasi yang sering dijumpai adalah manifestasi kronis berupa kaki gajah dan timbunan cairan setempat khususnya terjadi pada buah zakar. Pada tahun 2010 di Provinsi Bengkulu dilaporkan ada 52 kasus penderita penyakit filariasis. Angka kesakitan filariasis pada tahun 2010 sebesar 3,0 per 100.000 penduduk. lihat (tabel 25).

11.Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

Beberapa penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah : difteri, pertusis, tetanus, tetanus neonatal, campak, polio, dan hepatitis B. Pada tahun 2010 di Provinsi Bengkulu hanya kasus campak yang dilaporkan dari tujuh jenis PD3I, yaitu 192 kasus, Pertusis 158 dan Dipteri 1 orang. yang tersebar di 8 Kab/Kota. Rincian tentang kasus dan angka kesakitan PD3I di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 dapat dilihat pada lampiran (tabel 21 & 22) dan gambar berikut :

(34)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

Gambar 3.7

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

C. STATUS GIZI

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator derajat kesehatan, yang merupakan Indikator SPM, antara lain ; yaitu Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita dan Kecamatan Bebas Rawan Gizi, sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

1. Kunjungan Neonatus

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan Kunjungan Neonatus (0-28 hari) di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah minimal 2 kali yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.

Dari data profil kesehatan Kab/Kota pada tahun 2010 jumlah neonatus di Provinsi Bengkulu sebanyak 39.068 40.576 neonatus, dengan kunjungan neonatus (KN1) sebanyak 30.577 36.740 (78,3%). dan KN3 (KN lengkapa) sebanyak 28.301 (72,4%). Untuk Cakupan KN1 tertinggi ada di Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten

(35)

Bengkulu Utara masing-masing mencapai 100% dan yang terendah adalah Kabupaten Lebong dengan cakupan sebesar 72,8%, sedangkan untuk KN3 yang tertingi adalah Kabupaten Kepahiang yaitu 100%,dan yang terendah adalah Kabupaten Kaur yaitu 37 %. Cakupan kunjungan neonatus selengkapnya ada di lampiran (tabel 36).

2. Kunjungan Bayi

Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi (umur 1-12 bulan) termasuk neonatus (umur 1-28 hari) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (neonatus) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Persentase kunjungan bayi di Provinsi Bengkulu tahun 2010 adalah sebesar 76,3%.

Gambar 3.8

(36)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011 3. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.

Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 tercatat sebanyak 26.311 bayi ditimbang dari 39.068 bayi lahir hidup .dengan BBLR sebanyak 354 bayi (1,3%).Untuk penanganan bayi dengan BBLR meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi dan penanganan masalah pada BBLR yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah oleh tenaga yang berkompetensi. Kunjungan bayi dan cakupan BBLR selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 26).

4. Status Gizi Balita

Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan melihat berat badan dibandingkan dengan umur yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Pada tahun 2010, di Provinsi Bengkulu dari 197.161 balita , yang ditimbang sebanyak 70.950 balita (36%). jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 134, Gizi lebih 54, Gizi baik 46.682 dan Gizi kurang sebanyak 2.712. Sedangkan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 128 (95,5%). Status Gizi Balita selengkapnya dapat kita lihat pada lampiran ( tabel 27 dan 45).

(37)

Gambar : 3.9

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2010

5. ANGKA HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (AHH)

Untuk menggambarkan derajat kesehatan digunakan Umur Harapan Hidup, terutama Umur Harapan Hidup Waktu Lahir. Angka ini menggambarkan tingkat kematian bayi dan tingkat sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir memberikan gambaran tentang perbaikan tingkat sosial ekonomi masyarakat dan penurunan angka kematian bayi. Estimasi BPS untuk angka harapan hidup waktu lahir penduduk Provinsi Bengkulu tahun 2000 s/d 2005 adalah sebesar 66,8 tahun dan tahun 2005 s/d tahun 2010 sebesar 69,65 tahun.

Gambar : 3 .10

(38)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Gambaran situasi upaya kesehatan di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 dapat diketahui/dilihat dari angka pencapaian indikator-indikator derajat kesehatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Data dan informasi tentang pencapaian program pembangunan bidang kesehatan ini diformulasikan dalam Indikator-Indikator Kesehatan. Indikator-indikator yang tertuang dalam profil ini adalah Indikator - Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dibidang kesehatan. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

A. PELAYANAN KESEHATAN

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan dasar adalah sebagai berikut :

1. PELAYANAN IBU HAMIL DAN PERSALINAN

a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar, paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapatkan 90 tablet Fe selama periode kehamilannya. Jumlah ibu hamil pada tahun 2010 di Provinsi Bengkulu sebanyak 48.051, dengan kunjungan K4 sebanyak 40.910 bumil (85,1%). Cakupan tertinggi ada di Kabupaten Bengkulu Tengah (90,1%) dan terendah ada di Kabupaten Lebong

(39)

(77,6%). Gambaran cakupan kunjungan bumil K4 menurut kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu tahun 2010, dapat kita lihat pada gambar berikut :

Gambar.4.1

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

b. Pertolongan Persalinan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Bengkulu tahun 2010 adalah 35.821 dari 46.016 jumlah ibu bersalin atau (77,8%). Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi ada di Kota Bengkulu (95,2%), dan cakupan terendah terdapat di Kabupaten Kaur yaitu sebesar (54,7%). Gambaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu tahun 2010 dapat kita lihat pada lampiran (tabel 28).

(40)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

2. Pelayanan Kesehatan Anak SD setingkat

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan mendeteksi kesehatan dan tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah,dan pemeriksaaan anak sekolah dasar/sederajat, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.

Tahun 2010 di Provinsi Bengkulu terdapat sebanyak 238.494 murid SD/MI setingkat (Diknas Provinsi Bengkulu), dan yang mendapat pelayanan kesehatan standar sebanyak 40.391 siswa (16,9%),

3. PELAYANAN BALITA

a. Cakupan MP-ASI pada Anak 6-24 Bulan Keluarga Miskin

Porsi pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bulan keluarga miskin adalah 100 gr/hari selama 90 hari. Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 tercatat sebanyak 3.077 bayi keluarga miskin, dan yang mendapatkan MP-ASI sebanyak 3.005 bayi (97,65%). Cakupan pemberian MP-ASI pada anak 6-24 bulan keluarga miskin dapat dilihat pada lampiran (tabel 42).

b. Balita Mendapat Vitamin A

Bayi usia 6 -11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A satu kali dan anak umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun. Jumlah balita mendapatkan kapsul vitamin A di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar 93.014 dari 197.161 (47,18%) balita yang ada. Cakupan balita mendapatkan kapsul vitamin A per kabupaten/kota selengkapnya dapat kita lihat pada lampiran (tabel 32) dan gambar berikut:

(41)

Gambar 4.2

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

c. Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe

Di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 tercatat sebanyak. 48.051 ibu hamil. Yang mendapatkan tablet Fe1 yaitu sebanayak 40.588 (84.47%). Berdasarkan data Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010 cakupan tetinggi adalah di Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 94,14%, dan yang terendah di Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebesar 75,09%.

Sedangkan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 yaitu yang mendapatkan 90 tablet Fe3 selama kehamilannya di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanyak 36.510 bumil (75,98%). Cakupan tertinggi terdapat di Kota Bengkulu yaitu sebesar 85,77% dan cakupan terendah adalah Kabupaten Kaur yaitu sebesar 54,02%. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 selengkapnya dapat kita lihat pada (tabel 30).

d. Ibu Hamil yang Mendapatkan Imunisasi TT

Berdasarkan data profil kesehatan Kab/Kota tahun 2010 dari 48.051 ibu hamil yang ada di Provinsi Bengkulu, yang mendapat imunisasi TT1 sebanyak 39.463 bumil (82,1%). Kabupaten Bengkulu Utara merupakan cakupan tertinggi yaitu sebesar 93%, dan cakupan terendah ada di Kabupaten Rejang Lebong sebesar 70%.

(42)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

Untuk ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT2 + yaitu Imunisasi tetanus yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan). di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanyak 45.296 bumil (94,3%). Dari data yang ada, diketahui bahwa cakupan tertinggi terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu mencapai 119,% dan cakupan terendah ada di Kabupaten Lebong yaitu sebesar 72%. (tabel 29)

e. Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Ditangani

Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang tertangani adalah ibu hamil risti/komplikasi yang ditangai sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas Perawatan dan Rumah Sakit pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar) dan PONEK (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif). Dari 48.051 jumlah ibu hamil yang ada, Jumlah ibu hamil risti/komplikasi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanyak sebanyak 9.610 dan ycang ditangani sebanyak 3.782 (39,4%), Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 28).

4. PELAYANAN BAYI DAN NEONATUS

a. Neonatal Risti yang ditangani

Secara global pada tahun 2010 di Provinsi Bengkulu, jumlah neonatal risti sebanyak 54.872, dan ditangani sebanyak 5.768 (10,5%). Kalau dirinci per Kab/Kota maka cakupan neonatal risti tertinggi ada di Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebesar 100% Sedangkan persentase neonatal terendah ada di Kabupaten Seluma yaitu sebesar 0,5%. Cakupan neonatal risti dan neonatal risti yang dirujuk dan ditangani selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 31).

(43)

b. Cakupan ASI Eksklusif

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu bayi yang hanya mendapatkan Air Susu Ibu saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. Tahun 2010 di Provinsi Bengkulu Jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif sebanyak 17.494 (41,7%) dari 41.409 bayi yang ada. Dari data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tertinggi adalah Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 76,9% dan cakupan terendah ada di Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu sebesar 13,3%. Cakupan ASI eksklusif secara rinci dapat dilihat pada lampiran (tabel 41).

5. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

Pada Tahun 2010, jumlah peserta KB aktif di Provinsi Bengkulu sebanyak 324.510 dengan jenis alat kontrasepsi terbanyak adalah suntik 141.185 (43,5%), dan pil 98.659 (30,4%). Rincian per kabupaten/kota peserta KB aktif dan yang merupakan peserta KB baru sebesar 107.403 dengan jenis alat kontrasepsi terbnyak adalah Suntik 47.403 (44%) dan Pil sebanyak 35.341 (32,8%) dan pasangan. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel ; 33 ; 34.

Gambar4.3 2.7 0.1 0.7 9.1 44.0 32.8 10.5 0.0 0.0 6.3 0.2 1.9 14.4 43.4 30.4 3.1 0 0.1

PERSENTASE KONTRASEPSI YANG DIPAKAI PESERTA KB AKTIF DAN KB BARU TAHUN 2010

KB AKTIF 6.3 0.2 1.9 14.4 43.4 30.4 3.1 0 0.1

KB BARU 2.7 0.1 0.7 9.1 44 32.8 10.5 0 0

IUD MOP MOW IMP

LANT SUNTIK PIL

KONDO M OBAT VAGINA LAIN NYA

(44)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

6. PELAYANAN IMUNISASI

a. Desa UCI

Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Tahun 2010 di Provinsi Bengkulu terdapat 1.492 desa/kelurahan, dimana 1.105 (74,1%) desa termasuk dalam desa/kelurahan UCI.

Dari laporan yang masuk cakupan desa/kelurahan UCI tertinggi adalah Kabupaten Seluma (100,%) dan yang terendah adalah Kabupaten kaur (39,5%). Rincian persentase desa kelurahan UCI per kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 dapat kita lihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

b. Cakupan dan Drop Out Imunisasi

Bayi dikatakan mendapat imunisasi lengkap adalah bayi yang mendapat imunisasi BCG (1 kali), DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3kali) dan Campak (1kali). Indikator untuk melihat efisiensi/manajemen program imunisasi yaitu dengan

(45)

Angka Drop Out (DO). Program Imunisasi dinyatakan baik jika angka Drop Out < 10%.

Persentase DO didapat dengan formula jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPT1 HB1 dikurangi jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi campak dibagi jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi DPT1HB1 yang ada diwilayah pada tahun yang sama dikalikan 100%. Berdasarkan laporan dari 10 kabupaten/kota diketahui angka Drop Out semua dibawa 10%. Sedangkan persentase DO secara keseluruhan untuk Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar (6,5%). Persentase DO imunisasi per kabupaten/kota dapat kita lihat pada lampiran (tabel 39).

7. SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT

DARURAT

Jumlah sarana kesehatan (rumah bersalin, puskesmas dan rumah sakit) yang ada di Provinsi Bengkulu tahun 2010 sebanyak 135 unit, dengan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat adalah sebanyak 122 buah (90,7%). Cakupan sarana kesehatan yang mempunyai kemampuan gawat darurat selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 49).

8. PENANGANAN KLB

Selama tahun 2010, dari 1.492 desa/kelurahan yang ada di Provinsi Bengkulu, terdapat sebanyak 95 desa (6,4%) desa/kelurahan yang terkena KLB dan 100% ditangani dibawah 24 jam. Jumlah penduduk yang terancam selama KLB sebanyak 808.557 jiwa. Jumlah penderita karena KLB tersebut sebanyak 1.739 jiwa, dan yang meninggal sebanyak 5 orang. Sehingga dapat diketahui Attack Rate dalam KLB tersebut sebesar 0,21% dan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0,29%. Data mengenai kejadian KLB secara rinci dapat kita lihat pada lampiran (tabel 50 dan 51).

(46)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

9. PENYULUHAN MASSA

Penyuluhan MASSA adalah upaya sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan. Selama tahun 2010 ada sebanyak 6.110 kegiatan penyuluhan kelompok, dengan jumlah kegiatan penyuluhan MASSA sebanyak 3.516 kali (57,5%). Data mengenai kegiatan penyuluhan MASSA secara rinci dapat kita lihat pada lampiran (tabel 54).

10.CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) pra bayar adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. JPK pra bayar terdiri dari Askes, Jamsostek, Askeskin, dan Lainnya. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra bayar di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 sebesar 48,5% atau 831.412 jiwa dari 1.715.518 jiwa penduduk Provinsi Bengkulu. Cakupan masing-masing jenis JPK adalah: Askes 7,2%, Jamsostek 0,5%, Askeskin 39,2% dan asuransi lainya sebesar 1,9%. Untuk melihat JPK masing masing Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel 55 dan gambar berikut ini :

Gambar 4.5

(47)

11.PELAYANAN KESEHATAN PRA USIA LANJUT DAN USIA LANJUT

Jumlah usila (usia 60 tahun ke atas) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanyak. 101.953 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 68.614 orang (67,30%). Cakupan tertinggi di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan masing-masing (143%) dan cakupan terendah di Kabupaten Kepahiang (31,%). Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut secara lengkap dilihat pada lampiran (tabel 48).

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Akses dan mutu pelayanan kesehatan yang dijadikan sebagai hasil antara, sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil akhir dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar baik yang dilaksanakan di Puskesmas, Rumah Sakit maupun swasta termasuk dunia usaha. Adapun gambaran pencapaian hasil kegiatan untuk masing-masing jenis pelayanan tahun 2010 diuraikan sebagai berikut :

1. Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap

Pada tahun 2010 jumlah puskesmas yang ada di Provinsi Bengkulu sebanyak 172 buah terdiri dari 39 buah Puskesmas perawatan dan 133 Puskesmas non perawatan. Dari data profil kesehatan Kab/kota jumlah rawat jalan dipuskesmas sebesar 577.522 dan jumlah rawat inap puskesmas sebesar 5.347. Pada tahun yang sama jumlah rumah sakit yang ada sebanyak 17 buah termasuk rumah sakit swasta dan rumah sakit TNI/Polri serta rumah sakit jiwa. Jumlah rawat jalan rumah sakit sepanjang tahun 2010 sebesar 236.717 dan jumlah rawat inap rumah sakit sebesar 44.417. Cakupan kunjungan rawat jalan di Provinsi Bengkulu sebesar 46,3 %, dan rawat inap 2,9%.

(48)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011 2. Pelayanan Gangguan Jiwa

Pada tahun 2010 total kunjungan baik rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit, puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan lain adalah sebanyak 844.003 kunjungan. Dari total kunjungan itu dilaporkan sebanyak 7.550 (0,9%) merupakan kunjungan gangguan jiwa, sehingga cakupan kunjungan gangguan jiwa di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebesar 0,44%. Rincian persentase rawat jalan, rawat inap dan kunjungan ganggaun jiwa dapat kita lihat pada (tabel 58).

3. Sarana Kesehatan dengan kemampuan Laboratorium Kesehatan

Sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan artinya , bahwa di suatu sarana kesehatan mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, bahwa sarana kesehatan di Provinsi Bengkulu dengan kemampuan laboratorium kesehatan berjumlah 141 unit dari 172 unit kesehatan. Sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium terdiri dari: Rumah Sakit Umum 15 unit, Rumah Sakit Jiwa & Ketergantungan Obat 1 unit, rumah sakit khusus 1 unit, dan Puskesmas sebanyak 124 unit. Persentase Sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium tercatat sebesar 81,98%.

4. Rumah Sakit dengan Empat Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar

Rumah sakit umum type C minimal harus mempunyai 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis anak, kebidanan, penyakit dalam dan spesialis bedah. Pada tahun 2010 dari 17 buah rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu, terdapat 9 rumah sakit (56,2%) dengan empat pelayanan spesialis dasar yang telah memiliki tenaga tetap dokter spesialis dasar. (lihat tabel 71).

(49)

5. Ketersediaan Obat Sesuai Dengan Kebutuhan Pelayanan Kesehatan dasar

Untuk kebutuhan pelayanan kesehatan dasar paling tidak harus tersedia 34 jenis obat dan 7 jenis vaksin. Rincian jenis obat, kebutuhan dan ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan dasar dapat dilihat pada (tabel 69) .

C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT

Program perilaku hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif. Indikator utama perilaku sehat yaitu rumah tangga ber-PHBS dan Posyandu Purnama dan Mandiri.

1. Rumah Tangga Ber-PHBS

Rumah tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan yang meliputi 10 indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, dan lantai rumah bukan dari tanah.

Pada tahun 2010 jumlah rumah yang ada sebanyak 427.014 rumah, dan yang dipantau sebanyak 214.927 rumah . Dari hasil pemeriksaan, jumlah rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 106.992 rumah tangga (49,8%). (lihat tabel 61).

2. Posyandu Aktif

Posyandu aktif adalah posyandu yang melaksanakn kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bertugas 5 orang atau

(50)

Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu 2011

lebih, cakupan utama (KIA, KB, Gizi, imunisasi) lebih dari 50% dan sudah ada program tambahan, serta cakupan dana sehat < 50%.

Posyandu pratama adalah posyandu yang kegiatan pelayanannya belum rutin dan jumlah kader masih terbatas, Posyandu madya adalah posyandu dengan kegiatan lebih teratur dibandingkan posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang, Posyandu purnama adalah posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan, Dan Posyandu mandiri adalah posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau 50% KK.

Jumlah Posyandu di Provinsi Bengkulu Tahun 2010 tercatat 1.883 posyandu. Untuk tingkat kemandirian posyandu diperoleh gambaran, bahwa untuk Posyandu Pratama sebanyak 508 (26,98%), Posyandu Madya sebanyak 859 (45,62%), Posyandu Purnama sebanyak 393 (20,81%) dan Posyandu Mandiri sebanyak 123 posyandu (6,53%). Jumlah posyandu aktif (purnama+mandiri) di Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 sebanayk 516 (27,40%) . Rincian cakupan posyandu selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 72) dan gambar berikut:

Gambar 4.6

(51)

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat, dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan, sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal. Gambaran keadaan lingkungan di Provinsi Bengkulu dari Tahun 2010 dapat kita lihat dari beberapa indikator antara lain:

1. Rumah Sehat

Untuk mewujudkan rumah sehat yang memungkinkan bagi penghuninya tinggal dan hidup dalam lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat sekitarnya, maka kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pendataan, pemeriksaan, pengawasan, pembinaan serta mengarahkan semua kegiatan pembangunan baik yang bersumber dari pemerintah maupun dari masyarakat termasuk dunia usaha.

Berdasarkan data yang ada, jumlah rumah di Provinsi Bengkulu sebanyak 427.014 rumah, dan yang diperiksa sebanyak 278.808 rumah (63,3%). Dari hasil pemeriksaan jumlah rumah sehat di Provinsi Bengkulu tahun 2010 sebanyak 150.715 rumah (54,1%). Cakupan rumah sehat tertinggi di Kabupaten Lebong (94,6%) dan cakupan terendah di Kabupaten Mukomuko (33,5%). Rincian rumah sehat selengkapnya dapat kita lihat pada (tabel 62) dan gambar berikut:

Gambar 4.7

Gambar

Gambar : 5.3  53 41 100 31 27 55 53 31 11 28 0102030405060708090100JUMLAH KOTA BKL BS BU RL KAUR SLM MM KPH LBG BT KAB/KOTA
TABEL 6 PROVINSI BENGKULU TAHUN   2010 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1701 BENGKULU SELATAN                   -                   -                   -                   -                   -                   -                3,267                     26
TABEL 10 PROVINSI BENGKULU TAHUN   2010 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1701 BENGKULU SELATAN      72,078       70,862 142,940         -             -         -         -         -
TABEL  14 PROVINSI BENGKULU TAHUN   2010 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1701 BENGKULU SELATAN           -           -           -           -           -           -           -           -               2           -
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam praktek yang terjadi di peradilan, meskipun proses penyelesaian sengketa dilaksanakan dengan berlandaskan kepada asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan,

bahwa peran karang taruna dalam hal program yang dibuat hanya Karang Taruna Desa Tewasen yang memiliki banyak program dan dalam hal tugas mereka sebagai patner

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra merek, harga, dan kesadaran merek terhadap loyalitas merek smartphone Samsung dengan kepuasan konsumen

Era society 5.0 merupakan kelanjutan dari era revolusi industri 4.0 yang lebih menonjolkan sisi humanisme dalam menyelesaikan masalah- masalah sosial termasuk

10.6 Surat Setuju Terima sebut harga yang dihantar oleh CIDBEC kepada Penyebut harga yang berjaya dan Surat Perakuan Penyebut harga ke atas Surat Setuju Terima

Sebelumnya telah dilakukan kajian mengenai analisis distribusi laju alir desain teras reaktor riset berbahan bakar tingkat muat tinggi, dimana basis daya yang

melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Inspektorat dalam pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi umum Pemerintahan dan

Pilih Shapetool yang terdapat di toolbox – Buatkan titik (node) pada sisi garis dengan melakukan klik kiri 1 (satu) kali – Pilih model tarikan di properties bar – tarik