Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
Volume I/No.1/Oktober 2009
PENGARUH ASSYMETRI INFORMASI TERHADAP
Tetet Cahyati
PENGARUH EARNING POWER TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN STUDY
KASUS PADA PT.UNILEVER INDONESIA, TBK.
Iman Santoso Chasan Doerjat
PERANAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PENELITIAN PADA
PT.TELKOM INDONESIA, TBK
Lilis Puspitawati
Rahmat Adiyat
PENGARUH IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCES PLANNING
TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI PADA PT.PLN
Dian Dwinita Kurniawaty
Sri Restu Yulia
PENGARUH VALUE FOR MONEY TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
Sri Dewi Anggadini
PENGARUH KOMITE AUDIT TERHADAP PENGENDALIAN INTERNAL
PERUSAHAAN PADA PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
Wati Aris Astuti
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
JL.Dipatiukur 112-114 Bandung 40132 Telp.022ISSN : 2086-0447
PENGARUH ASSYMETRI INFORMASI TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL
TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN STUDY
KASUS PADA PT.UNILEVER INDONESIA, TBK.
SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PRAKTIK
, PENELITIAN PADA
PT.TELKOM INDONESIA, TBK
ENTERPRISE RESOURCES PLANNING (ERP)
TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI PADA PT.PLN
TERHADAP KUALITAS
KOMITE AUDIT TERHADAP PENGENDALIAN INTERNAL
PERUSAHAAN PADA PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
114 Bandung 40132 Telp.022-2504119, Fax. 022-253375 Email :[email protected]TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN STUDY
KASUS PADA PT.UNILEVER INDONESIA, TBK.
TERHADAP PRAKTIK
, PENELITIAN PADA
)
TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI PADA PT.PLN
PERUSAHAAN PADA PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
PENGARUH IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
PADA PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
Dian Dwinita KSri Restu Yulia
Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
This research was carried out at PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. This research object is implementation Enterprise Resource Planning (ERP) and accounting information quality. The condition of implementation Enterprise Resource Planning (ERP) and accounting information quality of PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten is on good category.The purpose of this research is to know the influence implementation ERP towards accounting information quality at PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
The method that use in this research is quantitative descriptive method. Analysis unit in this research is finance, logistic, and human resource employee which total 122 person such as population, and got sampel 89 person by using stratified random sampling techniques. Collecting data techniques in this research is observation techniques, interview, quetioner and searching (internet). Statistics testing that carried out is rank spearman corellation, while hypothesis testing carried out by using SPSS 12.0 For Windows support.
Research result show up that: implementation ERP at PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten was good, as well as accounting information quality even was good. From now on data testing result is show up that corellation coeficient number beetwen cooperation effort existence and member welfare is 0,789 and influences level from implementation ERP towards accounting information quality is 62,3%. This is show that acquired influences with strong and significant beetwen implementation ERP and accounting information quality. As to the rest thet is as big as 37,7% influenced by other factors.
Keyword: Implementation ERP, Accounting Information Quality. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam persaingan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat dimana investor asing sudah mulai mendominasi, maka untuk tetap dapat mempertahankan kualitas dan meningkatkan efisiensi sehingga mendapatkan kualitas produk dan jasa yang lebih baik dan kompetitif di pasar, perbaikan yang terus menerus (continuous improvement) terhadap proses bisnis adalah dengan melakukan dan menerapkan sistem teknologi informasi yang tepat guna.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang di dalamnya termasuk teknologi komputer baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah mengalami perkembangan yang cukup pesat selama tiga dasawarsa terakhir ini. Dahulu komputer hanya digunakan untuk mesin hitung sederhana dan menyita banyak tempat. Dewasa ini komputer menjadi semakin praktis dengan kemampuan yang jauh lebih besar sehingga mudah untuk digunakan dan mampu untuk melakukan perkerjaan yang lebih kompleks. Selain itu, dengan adanya penerapan teknologi yang tepat guna diharapkan perusahaan mampu mempunyai keunggulan dalam bidang usahanya tidak hanya berpatokan pada kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan, tetapi juga perlu diterapkan sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan aktivitas usahanya.
Teknologi Enterprise Resources Planning (ERP) pada prinsipnya bukan semata-mata sebuah sistem komputer (software), tetapi lebih pada sebuah serangkaian proses bisnis yang mengintegrasikan dan mensinergikan seluruh komponen perusahaan dalam pengelolaan sumber daya perusahaan dengan tepat untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang cepat karena
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
60 menyediakan analisis dan laporan keuangan yang cepat. Kuncinya adalah pada integrasi dan transparansi.Fenomena pengimplementasian ERP sudah mulai menyebar ke Indonesia, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Dengan penerapan ERP diharapkan terintegrasinya data online untuk seluruh fungsi dalam perusahaan, standarisasi dan akurasi data, mempermudah tugas manajemen sehari-hari, meningkatkan efisisensi dan efektivitas perusahaan melalui alokasi sumber daya perusahaan secara optimal serta meningkatkan kualitas informasi akuntansi.
Informasi akuntansi dalam sebuah perusahaan adalah mengenai penyajian dari laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akuntansi yang mempunyai tugas untuk menyajikan laporan keuangan yang baik dan berkualitas. Informasi yang berkualitas tersebut akan berguna sebagai alat untuk pengambilan keputusan secara tepat juga sebagai patokan bagi manajer perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan melihat laporan keuangan yang dihasilkan.
Dengan Enterprise Resource Planning (ERP) yang diterapkan pada sebuah perusahaan, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, salah satunya meningkatkan kualitas informasi akuntansi dalam hal ini mengenai kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Namun, pada saat implementasi banyak faktor yang dapat menggagalkan implementasi dan merupakan masalah yang dihadapi antara lain pertama, manajemen tidak menyediakan proyek tim yang terbaik pada proyek implementasi menyangkut kompetensi anggota tim, kredibilitas dan kreativitas tim proyek, kepemimpinan tim yang efektif, komitmen tim, tanggung jawab tim, jumlah tim yang memadai, tanggungjawab yang tumpang tindih pada tim, pendekatan kerja yang kurang jelas, tujuan yang tidak dipahami oleh tim proyek. Kedua, software aplikasi yang diterapkan tidak sesuai dengan jenis usahanya, hal ini dikarenakan kurangnya konsultasi dengan konsultan ERP mengenai pemilihan jenis software ERP yang akan diterapkan di perusahaan tersebut, mengingat software ERP yang diterapkan di masing-masing perusahaan berbeda karena belum tentu software ERP yang diterapkan di perusahaan yang satu akan cocok juga di perusahaan lainnya. Ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah faktor Sumber Daya Manusia yang tidak mengerti dengan penggunaan sistem ERP, hal ini dikarenakan kurangnya edukasi dan pembelajaran tentang pengoperasian sistem tersebut sehingga menyebabkan implementasi ERP menjadi kurang maksimal. (www.wikipedia.com)
Pada saat ini PT PLN (Persero) sedang mulai membangun Enterprise Resource Planning (ERP) dengan biaya dari Loan – World Bank (Bank Dunia). Pelaksanaan ERP ini merupakan bagian dari IT Master Plan PLN tahun 2004 untuk menuju ke arah pengelolaan perusahaan kelas dunia, Industry Best Practice (IBP). Penerapan ERP ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi perusahaan dan secara otomatis akan meningkatkan pelayanan.
Pada tahap awal penerapan ERP, PLN menerapkan di tiga bidang yaitu: divisi keuangan (Financial Management), divisi logistik (Material Management) dan divisi sumber daya manusia (Human Resource Management). Ujicoba Pilot project dilakukan di kantor PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, distribusi Bali, serta kantor Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali. Salah satu modul yang diterapkan di PLN adalah modul Material Management, di mana saat ini sudah dilaksanakan di 3 Unit Pilot yaitu P3B (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban) Jawa-Bali, Distribusi DKI Jakarta dan Tangerang, distribusi Bali dan PLN kantor Pusat.
Dengan adanya implementasi ERP di PT PLN persero, maka kantor pusat dapat mengetahui segala kegiatan yang dilakukan oleh cabang baik itu yang menyangkut distribusi, operasi, maupun keuangan dengan tersedianya data-online. Dengan begitu secara tidak langsung informasi yang dihasilkan pun akan berkualitas karena informasinya dapat terus ter-up-date dan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengambil keputusan, keputusan yang diambil pun hasilnya akan maksimal.
Namun, sebelum mengaplikasikan sistem ERP di PT PLN sering adanya ketidakcocokan data yang dimiliki oleh para manajer di setiap divisi. Misalnya data yang dimiliki oleh Divisi Logistik berbeda dengan data yang dimiliki oleh Divisi Keuangan dilihat dari jumlah persediaan
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
61 barang di gudang. Dengan adanya hal tersebut mencerminkan bahwa informasi yang dihasilkan kurang akurat, sehingga akhirnya dalam hal pengambilan keputusan pun dirasakan menjadi kurang maksimal. Selain itu juga untuk memenuhi tuntutan perubahan bisnis yang terjadi di dalam perusahaan maupun di industri kelistrikan sehingga bisa disejajarkan dengan perusahaan listrik lainnya yang ada di tingkat dunia, maka PT PLN pun akhirnya memutuskan untuk menerapkan sistem ERP untuk membantu dalam proses bisnisnya.Fenomena lain yang ada di PT PLN sendiri ketika mengimplementasikan sistem ERP ini adalah Sumber Daya Manusia atau karyawannya, karena meskipun telah direncanakan secara matang namun apabila sumber daya manusianya tidak mendukung maka tidak akan berhasil. Kurangnya training dan sosialisasi yang menyeluruh kepada semua karyawan perusahaan yang akan memanfaatkan sistem ERP tersebut sehingga menyebabkan implementasi ERP yang diterapkan dirasakan kurang maksimal. Hal ini berakibat pada informasi yang dihasilkanpun dirasakan kurang berkualitas salah satunya mengenai informasi akuntansi yang dihasilkan bagian keuangan dalam hal ini berupa penyajian laporan keuangan.
Menurut ketua tim Change Management Proyek Implementasi ERP, Rully Fasri dalam blog.com mengatakan bahwa :
Kesulitan yang paling besar dari penerapan ERP adalah "People." Sesempurna apapun rancangan dan penerapan ERP, tidak akan berguna tanpa adanya dukungan dari semua karyawan, maka ERP tidak akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Manfaat yang dimaksud dalam hal ini mengenai informasi yang dihasilkan oleh perusahaan itu yang dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan. (blog_yongkie, 2008:1)
Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap Kualitas Informasi Akuntansi”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Bagaimana kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3. Seberapa besar pengaruh implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka
2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP)
Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP) yaitu:
“Paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi di dalam, dan lintas area fungsional dalam sebuah organisasi.” (Wawan Dhewanto, 2007:3)
Pengertian lain tentang ERP adalah:
“Sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan.” (wikipedia.com, 2008:1)
Pengertian Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) adalah:
“Proses menetapkan Enterprise Resource Planning (ERP) yang telah dibangun agar user menggunakannya untuk menggantikan sistem lama.” (Mulia Hartono, 2004:75)
Ada 3 kategori Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) yaitu: 1. Mengganti sistem manual dengan sistem ERP.
2. Mengganti sistem informasi Non-ERP dengan sistem ERP.
3. Meningkatkan sistem yang telah ada, misalnya mengimplementasikan modul baru untuk melengkapi modul yang sudah ada.” (Mulia Hartono, 2004:75)
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
62 Faktor pendukung keberhasilan dari Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) adalah:“1. Dukungan Top management 2. Tim Implementasi
3. Sasaran Proyek.” (Wawan Dhewanto, 2007:100) 2.1.2 Kualitas Informasi Akuntansi
Informasi Akuntansi berasal dari dua kata, yaitu Informasi dan Akuntansi. Informasi bersumber dari sebuah data, dimana data merupakan fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sitem informasi dimana informasi merupakan data yang telah terorganisir dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.
Pengertian dari informasi adalah sebagai berikut:
“Data yang telah diletakkan dalam kontek yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan-keputusan.” (Jogiyanto, 2002:23)
Pengertian lain mengenai informasi adalah:
“Informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagi orang yang menerimanya.” (Lilis dan Julianto, 2002:24)
Sedangkan akuntansi merupakan media komunikasi dalam dunia usaha, dimana peranan akuntansi yang berlaku di setiap perusahaan itu berbeda. Hal ini tergantung pada jenis badan usaha, besar atau kecilnya perusahaan, rumit atau tidaknya masalah keuangan perusahaan tersebut. Akuntansi dapat berjalan dengan baik jika ditunjang dengan sistem yang memadai.
Pengertian dari akuntansi adalah:
“Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi keuangan untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.” (Abdul Hafiz Tanjung, 2004:3)
Pengertian lain mengenai akuntansi adalah:
“Suatu sistem yang mengikuti aktivitas-aktivitas bisnis memproses informasi ke dalam bentuk laporan-laporan dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan.” (Charles T. Horngren, 2003:2)
Dari pengertian-pengertian di atas mengenai informasi dan akuntansi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari informasi akuntansi adalah:
“Data terolah yang berasal dari suatu proses identifikasi, pengukuran dan penghubungan informasi yang bersifat ekonomis agar dapat diambil keputusan dan kebijaksanaan.”
Adapun pengertian kualitas informasi akuntansi adalah:
“Informasi akuntansi yang disajikan secara akurat dan tepat pada waktunya yang dapat memberikan manfaat kepada pemakai informasi tersebut.” (Jogiyanto, 2002:30)
Pengertian lain dari kualitas informasi akuntansi adalah:
“Informasi akuntansi yang disajikan harus memiliki kualitas andal yang bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.” (IAI, 2002:84)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi akuntansi adalah informasi akuntansi yang disajikan secara akurat dan tepat waktu yang memiliki kualitas andal bebas dari pengertian yang menyesatkan yang dapat memberikan manfaat kepada pemakai informasi tersebut.
Agar suatu informasi dapat bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Reliable artinya kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya.
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
63 3. Konsistensi artinya keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansiyang tidak berubah dari periode ke periode.
4. Dapat diandalkan artinya informasi yang disajikan bebas dari pengertian yang menyesatkan yang dapat diandalkan oleh pemakai informasi dan disajikan secara lengkap.” (Soegiharto, 2002:15)
2.1.3 Hubungan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan Kualitas Informasi Akuntansi
Enterprise Resourse Planning (ERP) merupakan suatu sistem yang diterapkan pada perusahaan untuk membantu mengintegrasikan seluruh fungsi perusahaan. Implementasi ERP pada suatu perusahaan juga harus didukung oleh ketersediaan suatu aplikasi atau teknologi terintegrasi yang dapat mendukung proses bisnis di perusahaan tersebut. Adanya tim implementasi yang dibentuk oleh perusahaan terdiri dari orang-orang yang mempunyai integritas pada bidangnya dan memiliki akses serta pengaruh yang kuat di perusahaan, sehingga dapat menjaga agar proyek implementasi tetap berjalan pada jalurnya. Selain itu, peran user sangat berpengaruh terhadap kesuksesan implementasi ERP di suatu perusahaan dan mereka haruslah orang yang benar-benar ahli dan terlatih.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arifandi Raditya (2008) dengan judul Pengaruh Key User terhadap Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada PT Tirta Investama menyatakan bahwa:
“Peran key user merupakan salah satu faktor kesuksesan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) pada suatu perusahaan.”
Dengan adanya peran user yang ahli dibidangnya diharapkan implementasi ERP di perusahaan tersebut akan dapat meningkatkan proses bisnis perusahaan tersebut dan juga dapat meningkatkan kualitas informasi khususnya mengenai kualitas informasi akuntansi dalam hal ini menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang berguna bagi para pemakai informasi baik itu pihak ekternal maupun pihak internal perusahaan. Dengan adanya informasi akuntansi yang berkualitas maka akan berguna dalam hal pengambilan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Hubungan Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dan Kualitas Informasi Akuntansi adalah:
“Dengan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) diharapkan dapat menghasilkan informasi akuntansi (Laporan Keuangan) yang berkualitas dan tepat waktu, yang bisa berguna dalam pengambilan keputusan secara tepat.” (Joseph F. Brazel, 2005:6)
Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan perusahaan mengimplementasikan ERP diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi khususnya kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan oleh bagian akuntansi yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang berkualitas. Sebuah informasi akuntansi dikatakan berkualitas apabila dalam penyajiannya dilakukan secara tepat waktu sehingga akan berguna bagi pemakai informasi, baik itu pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan yang dapat membantunya dalam hal pengambilan keputusan secara tepat.
2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.2.1 Kerangka Pemikiran
Seiring dengan perkembangan kegiatan perekonomian dewasa ini, energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting dalam upaya meningkatkan kegiatan ekonomi. Dengan tersedianya energi listrik, peluang untuk melakukan berbagai kegiatan produktif dengan memanfaatkan potensi sumber daya ekonomi dapat meningkat.
PT PLN Persero selaku perusahaan yang memasok penyediaan energi listrik di Indonesia, untuk mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan penyedia listrik tingkat dunia, maka dituntut untuk mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP). Pada tahap awal penerapan ERP, PLN menerapkan di tiga bidang yaitu: divisi keuangan (Financial Management), divisi logistik (Material Management) dan divisi sumber daya manusia (Human Resource Management).
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
64 Pengertian dari Enterprise Resource Planning (ERP) sendiri diantaranya adalah :“Software paket terintegrasi yang dirancang untuk memberikan integrasi yang lengkap terhadap yang lengkap terhadap seluruh data yang terkait dengan sistem informasi perusahaan.” (Azhar Susanto, 2004:20)
Pengertian lain dari Enterprise Resource Planning (ERP) adalah :
“Model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya.” (James A. Hall, 2006:45)
Dari kedua pengertian mengenai Enterprise Resource Planning (ERP) di atas dapat disimpulkan bahwa Enterprise Resource Planning (ERP) adalah semacam software yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini PT PLN Persero sebagai perusahaan jasa untuk mengintegrasikan seluruh proses bisnisnya dalam menghasilkan suatu sistem informasi.
Indikator kesuksesan suatu pengimplementasian ERP adalah sebagai berikut : 1. Dukungan Top management
2. Tim Implementasi
3. Sasaran Proyek.” (Wawan Dhewanto, 2007:100)
Mengingat informasi merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh perusahaan, maka dengan adanya implementasi ERP ini diharapkan akan menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas dan tepat waktu dalam perusahaan tersebut yang dapat digunakan dalam hal pengambilan keputusan.
Pengertian kualitas informasi akuntansi :
“Informasi akuntansi yang disajikan harus memiliki kualitas andal yang bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.” (IAI, 2002:84)
Pengertian lain tentang kualitas informasi akuntansi :
“Informasi yang telah dapat mengungkapkan secara andal mengenai informasi materiil secara lengkap dan akurat mencakup dimensi penting yang relevan dan kejadian esensial.” (Azhar Susanto, 2004:47)
Dari kedua pengertian di atas mengenai kualitas informasi akuntansi dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah informasi akuntansi yang berkualitas adalah informasi yang dapat diandalkan apabila sewaktu-waktu informasi tersebut dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat atau berkualitas adalah sebagai berikut :
1. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Reliable artinya kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya.
3. Konsistensi artinya keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.
4. Dapat diandalkan artinya informasi yang disajikan bebas dari pengertian yang menyesatkan yang dapat diandalkan oleh pemakai informasi dan disajikan secara lengkap.” (Soegiharto, 2002:15)
Sehingga dapat diketahui hubungan antara implementasi ERP dan kualitas informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
“Dengan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) diharapkan dapat menghasilkan informasi akuntansi (Laporan Keuangan) yang berkualitas dan tepat waktu, yang bisa berguna dalam pengambilan keputusan secara tepat.” (Joseph F. Brazel, 2005:6)
Tujuan pengimplementasian ERP dalam sebuah perusahaan adalah untuk mengintegrasikan seluruh data yang ada di perusahaan secara menyeluruh dan transfransi. Seluruh data yang telah diperoleh tersebut kemudian diolah sehingga akan menghasilkan suatu informasi yang berkualitas salah satunya informasi akuntansi dalam hal ini mengenai penyajian laporan keuangan, sehingga dapat digunakan dalam hal pengambilan keputusan.
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
65 Dengan dihasilkannya sebuah informasi akuntansi yang berkualitas, menjadi pertanda bahwa software yang digunakan dalam perusahaan tersebut berhasil, namun belum tentu dapat diterapkan pada semua perusahaan. Maka diperlukan keahlian dan kepiawaian seorang konsultan ERP untuk memberikan saran-saran yang tepat mengenai implementasi ERP di perusahaan tersebut dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada beberapa klien-nya jenis ERP mana yang akan diterapkan pada perusahaan tersebut, agar dalam pelaksanaannya tidak menemui kesulitan. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan lain. Perencanaan yang matang harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yang tepat.Terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh dari implementasi ERP ini diantaranya bisa meningkatkan penjualan dan perusahaan bisa melakukan penghematan biaya yang sangat besar serta mendapatkan keunggulan daya saing yang signifikan. Namun, manfaat terpenting adalah adanya integrasi data yang bersifat menyeluruh dan realtime, sehingga informasi akuntansi yang diterima dapat segera di up-date dan tidak ditemukan lagi ketidakcocokan laporan antar departemen di perusahaan tersebut.
Seluruh data dan informasi akuntansi yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan tersimpan dan diolah oleh perangkat lunak (software) Enterprise Resource Planning (ERP). Tujuannya adalah untuk efisiensi dan transparansi sehingga bila perlu adanya suatu konsolidasi data, maka tidak akan menimbulkan kesulitan dalam penggabungan informasi. Sebelum proses implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dilakukan untuk menghindari kendala-kendala yang muncul, diperlukan program edukasi yang menyeluruh kepada seluruh karyawan perusahaan yang akan memanfaatkan sistem tersebut, mulai dari manajemen puncak sampai kepada petugas lapangan sehari-hari yang terlibat langsung dalam proses transaksi dengan pelanggan dan juga end-user.
2.2.2 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
“Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) Berpengaruh Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi “
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Berikut ini merupakan pengertian dari objek penelitian adalah:
“Objek penelitian m enjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.” (Husein Umar, 2003:303)
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dan Kualitas Informasi Akuntansi.
3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Proses penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaif.
“Proses penelitian dapat dilakukan : 1.Sumber masalah
2.Rumusan masalah 3.Landasan teori
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
66 4.Perumusan hipotesis5.Metode penelitian
6.Menyusun instrument penelitian 7.Kesimpulan” (Sugiyono, 2008:46) 3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator subvariabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila konsep dasar dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.
Dalam penelitian ini, Implementasi ERP merupakan variabel independen, sedangkan Kualitas Informasi Akuntansi merupakan variabel independen.
3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan peneliti pada penelitian mengenai pengaruh implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kualitas informasi akuntansi adalah data primer.
Pengertian data primer :
“Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. (Sugiyono, 2009: 137) Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti.
Pengertian data sekunder :
“Data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.” (Bambang Jatmiko, 2007:55)
Menggunakan data sekunder karena pada penelitian ini data yang diperoleh berupa data yang telah diolah oleh sumber pertama yaitu data perusahaan mengenai perusahaan dan hasil searching di internet mengenai artikel-artikel, jurnal, dan adanya hasil dari penelitian sebelumnya yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan perbandingan dengan penelitian yang dilakukan.
3.2.3.2. Teknik Penentuan Data
Pada penelitian kali ini, peneliti menetapkan populasi yang akan diteliti adalah karyawan yang menggunakan sistem ERP divisi keuangan (Financial Management) terdiri dari 48 orang, divisi logistik (Material Management) terdiri dari 46 orang dan divisi sumber daya manusia (Human Resource Management) terdiri dari 28 orang maka jumlah populasinya yaitu sebanyak 122 orang.
Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan pada populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata untuk objek yang diteliti relatif berbeda. Jumlah populasi adalah sebanyak 122 orang dan menetapkan tingkat kesalahan sebesar 5%, maka sampel yang ditetapkan adalah sebanyak 89 orang.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian mengenai pengaruh implementasi ERP terhadap kualitas informasi akuntansi ada beberapa langkah, antara lain:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan, yang dilakukan penulis dengan teknik sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu peneliti mendatangi dan mengamati obyek yang akan diteliti sehingga peneliti memperoleh beberapa informasi dan data yang dibutuhkan.
b. Kuesioner, yaitu peneliti memberikan angket yang berisi beberapa pertanyaan yang tertkait dengan komite audit dan pengaruhnya terhadap pengendalian internal perusahaan, pada responden sehingga peneliti dapat melakukan analisis dari jawaban yang telah diberikan.
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
67 c. Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait yangada dalam perusahaan yaitu bagian akuntansi, bagian SDM, dan bagian logistik (pengadaan).
2. Searching (Internet)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara men-download diinternet terkait dengan masalah Implementasi ERP dan kualitas informasi akuntansi.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah diinterpretasikan. Analisis data diperlukan agar peneliti dapat menghasilkan hasil yang dapat dipercaya. Data yang dihimpun dari hasil penelitian akan peneliti bandingkan antara data yang ada di lapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan.
Metode analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta yang ada. Metode deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertanyaan pertama dan kedua, dengan cara member peringkat pada masing-masing variabel dengan menggunakan persentase skor aktual.
sebagaimana Umi Narimawati (2007: 84) menjelaskan sebagai berikut: Skor aktual
% skor aktual = X 100%
Skor ideal Keterangan :
a. skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan
memilih jawaban dengan skor tertinggi. 2. Analisis korelasi (Rank Spearman)
Analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk menyatakan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat , maka digunakan korelasi.
Korelasi Rank Spearman dapat dirumuskan dengan: 6 ∑ d2
rs= 1
-n3– n
Keterangan : rs = korelasi rank spearman d2 = selisih antara X dan Y n = jumlah sampel yang diambil 3. Pengujian Koefisien Determinasi (KD)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dapat dihitung dengan rumus koefisien determinasi, Jonathan (2006: 50) menjelaskan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
KD= rs 2 x 100% Dimana : KD = Koefisien Determinasi rs = Koefisien Korelasi
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
68 3.2.5.2 Uji Hipotesis1. Guna menguji signifikansi korelasi Rank Spearman, maka digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :
t = r√n-2 √1-r2
(Sumber: Andi Supangat, 2006:351) 2 Membandingkan ttabeldan thitungdengan kriteria :
thitung≥ttabel, maka H0ditolak dan Haditerima thitung< ttabel, maka H0diterima dan Ha ditolak
Pada penelitian ini dilakukan uji dua pihak karena hipótesis yang telah ditetapkan menyatakan variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel Y, jadi belum terlihat apakah variabel X dapat meningkatkan variabel Y atau tidak.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi ERP pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian yang diperoleh dengan memberikan penilaian atas jawaban responden yang diisi oleh 89 orang pegawai pada divisi keuangan, SDM, dan logistik serta kepala masing-masing divisi mengenai variabel Implementasi ERP, dimana untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel Implementasi ERP dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor aktual
% skor aktual = X 100%
Skor ideal
Keterangan :
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.
b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Diketahui bahwa besar persentase skor aktual dari Implementasi ERP sebesar 82,72%. Menurut Umi Narimawati (2007: 85) bahwa persentase skor aktual sebesar 82,72% masuk dalam kriteria baik, hal ini menunjukkan bahwa implementasi ERP di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah baik dimata responden. Baiknya penilaian responden disebabkan oleh beberapa hal penting yang mampu diperhatikan oleh PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu adanya dukungan dari top management, adanya tim implementasi ERP yang handal, dan adanya sasaran proyek dari implementasi ERP tersebut yang dinilai sudah dijalankan dengan baik sehingga tanggapan responden terhadap implementasi ERP pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah baik.
Adapun tanggapan responden yang paling baik terhadap faktor-faktor implementasi ERP adalah faktor dukungan top management. Hal ini terjadi karena dengan adanya dukungan dari manajemen misalnya dengan adanya sosialisasi dan pelatihan yang menyeluruh sangat membantu para karyawan sebagai pemakai sistem ERP ini. Adanya sosialisasi dan pelatihan yang diberikan oleh pihak manajemen perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan perusaahaan mengingat sistem ini baru pertama kali diterapkan oleh perusahaan dan untuk mengoperasikannya haruslah mempunyai keahlian yang cukup dan hal ini bisa kita peroleh di pelatihan tersebut.
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
69 4.2 Kualitas Informasi Akuntansi pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan BantenPada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian yang diperoleh dengan memberikan penilaian atas jawaban responden yang diisi oleh 89 orang pegawai pada divisi keuangan, SDM, dan logistik serta kepala masing-masing divisi mengenai variabel Implementasi ERP, dimana untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel Kualitas Informasi Akuntansi dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor aktual
% skor aktual = X 100%
Skor ideal Keterangan:
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.
b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Diketahui bahwa besar persentase skor aktual dari Kualitas Informasi Akuntansi adalah sebesar 83,16%. Menurut Umi Narimawati (2007: 85) menjelaskan bahwa persentase skor aktual sebesar 83,16% masuk dalam kriteria baik, hal ini meninjukkan bahwa implementasi ERP di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah baik dimata responden. Baiknya penilaian responden disebabkan oleh beberapa hal penting yang mampu diperhatikan oleh PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu mampu menghasilkan suatu informasi akuntansi yang berkualitas yang mempunyai karakteristik yaitu relevan, reliable, konsistensi, dan dapat diandalkan. Keenpat karakteristik dari kualitas informasi akuntansi tersebut telah terpenuhi oleh PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sehingga tanggapan responden terhadap kualitas informasi akuntansi di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah baik.
Adapun tanggapan responden yang paling baik terhadap faktor-faktor implementasi ERP adalah faktor informasi relevan. Hal ini terjadi karena dengan adanya suatu informasi akuntansi yang relevan dalam hal ini laporan keuangan yang disajikan secara tepat waktu, mempunyai nilai prediksi, dan memiliki umpan balik (feedback value) bagi pemakai informasi akuntansi tersebut akan lebih menguntungkan bagi pihak pemakai informasi.
4.3 Pengaruh Implementasi ERP terhadap Kualitas Informasi Akuntansi
Pengujian hipotesis digunakan untuk mebuktikan hipotesis dalam penelitian. Pengujian hipotesis dalam panelitian kali ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh implementasi ERP (variabel independent) terhadap kualitas informasi akuntansi (variabel dependent). Untuk menguji hipotesis tersebut, maka peneliti melakukan beberapa langkah antara lain:
1. Pengujian Korelasi Rank Spearman
Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas hasil data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis dihitung berdasarkan korelasi Rank Spearman. Adapun perhitungannya dapat menggunakan perhitungan manual atau dibantu dengan program SPSS 12.0 For Windows.
Dari hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan SPSS 12.0 for Windows dapat diketahui bahwa rs = 0,789, maka hubungan ini menurut Sugiyono (2009:184) termasuk hubungan dalam kriteria yang kuat dan memiliki hubungan yang positif (+) atau searah.
2. Pengujian Koefisien Determinasi (KD)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh implementasi ERP (variabel X) terhadap Kualitas Informasi Akuntansi maka peneliti menggunakan analisis koefisien determinasi (KD), dengan rumus sebagai berikut:
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
70 KD= rs 2 x 100% Dimana : KD = Koefisien Determinasi rs = Koefisien Korelasi KD = 0,7892x 100% = 0,623 x 100% = 62,3%Dari hasil perhitungan diatas maka dapat dikatakan bahwa besarnya peranan Implementasi ERP terhadap Kualitas Informasi Akuntansi perusahaan adalah sebesar 62,3%, dan sisanya yaitu sebesar 37,7% (100% - 62,3%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti adanya komunikasi yang efektif diantara pemakai informasi yang dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi.
3. Uji Statistik
Uji Statistik yang digunakan adalah uji t dengan rumus sebagai berikut:
2 hitung
1
2
t
s sr
n
r
2 hitung789
,
0
1
2
89
789
,
0
t
377
,
0
443
,
5
t
hitung
thitung = 14,44Dimana : Jika thitung> dari ttabel, maka H0ditolak, H1 diterima
Jika thitung < dari ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak
Dengan taraf signifikansi α=0,05 dan dk=89-2= 87 mak ttabel= 2,000, jadi thitung=14,44 > ttabel=2,000, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya Implementasi ERP berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Akuntansi.
Dari hasil semua pernitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi ERP mempunyai korelasi yang kuat dan positif (+) terhadap kualitas informasi akuntansi, ditunjukkan oleh angka hasil korelasi yang kuat yaitu sebesar 0,789. Ini berarti bahwa apabila implementasi ERP diterapkan dengan baik dan berhasil, maka kualitas informasi akuntansi juga akan meningkat seiring dengan perkembangan implementasi ERP tersebut.
Implementasi ERP juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi, ditunjukkan oleh besarnya thitung lebih besar daripada ttabel yaitu 14,44 > 2,000. Hal ini membuktikan hipotesis penelitian bahwa implementasi ERP berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi.
Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan di atas baik perhitungan manual maupun menggunakan SPSS 12.0 For Windows, hasilnya adalah implementasi ERP dan kualitas informasi akunatnsi sudah baik, serta adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara implementasi ERP terhadap kualitas informasi akuntansi. Hal tersebut membuktikan teori yang dikemukakan oleh Joseph Brazel, 2005:6 sebagai berikut:
“Dengan implementasi ERP diharapkan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas dan tepat waktu yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan secara tepat.”
Dapat disimpulkan bahwa implementasi ERP di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten telah berjalan dengan baik sehingga kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan juga baik sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Joseph Brazel di atas.
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
71 V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Implementasi ERP di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah baik bagi karyawannya. Hal ini dikarenakan PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten mampu memperhatikan beberapa poin penting untuk pengimplementasian ERP yang baik yaitu dukungan top management, tim implementasi, dan sasaran proyek. Poin penting tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sehingga implementasi ERP akan berhasil dan sukses.
2. Kualitas informasi akuntansi di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan informasi yang dihasilkan oleh PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten telah memenuhi kriteria yang baik yaitu relevan, reliable, konsisten dan dapat diandalkan.
3. Implementasi ERP berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi perusahaan ditunjukkan oleh besarnya thitung lebih besar daripada ttabel, yaitu 14,44 > 2,000 maka H0 ditolak dan H1diterima. Implementasi ERP memiliki hubungan yang sangat kuat dan searah, artinya jika Implementasi ERP di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten meningkat maka kualitas informasi akuntansi pun meningkat dan juga sebaliknya apabila implementasi ERP lemah maka kualitas informasi akuntansi juga lemah, apabila kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan tidak berkualitas (lemah) maka pihak manajemen perusahaan memiliki hak untuk mengganti anggota tim implementasi dengan yang lebih ahli dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi agar proses implementasi ERP berhasil. Hal tersebut bisa saja terjadi apabila pihak manajemen perusahaan menganggap bahwa dengan anggota tim implementasi yang sudah dibentuk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, dimana implementasi ERP telah terbukti mempengaruhi kualitas informasi akuntansi, maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan kepada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai berikut: 1. Implementasi ERP walaupun telah dinilai baik, sebaiknya tetap meningkatkan
pengimplementasiannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan, terutama peningkatan dalam hal sasaran proyek, karena sasaran proyek memiliki nilai paling rendah dibanding dengan unsur-unsur implementasi ERP yang lain. Dalam pengimplementasian ERP hendaknya harus dirumuskan secara matang sasaran proyek yang mana yang harus diprioritaskan dan yang lebih penting agar tercipta suatu pengimplementasian yang bisa meningkatkan perusahaan dari segala aspek kegiatan.
2. Kualitas informasi akuntansi walaupun telah dinilai baik, sebaiknya harus terus meningkatkan kualitasnya agar dapat membantu pihak manajemen perusahaan, terutama dalam hal konsistensi informasi perusahaan karena dalam hal konsistensi ini memiliki nilai paling rendah jika dibandingkan dengan unsur-unsur kualitas informasi akuntansi yang lain. Dalam sebuah penyajian informasi akuntansi dalam hal ini dalam hal penyajian laporan keuangan yang disusun oleh bagian akuntansi haruslah disajikan secara konsisten untuk setiap periodenya agar terlihat perkembangan perusahaan jika dilihat dari posisi keuangannya.
3. Berhasil dikonfirmasikan pengaruh implementasi ERP terhadap kualitas informasi akuntansi yang terbukti memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan, maka diharapkan pengimplementasi ERP akan semakin baik sehingga dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam hal pengambilan keputusan secara tepat karena informasi akuntansi yang disajikan berkualitas.
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
72 VI. DAFTAR PUSTAKAAndi Supangat. 2006. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit Pustaka. Bandung. Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Lingga Jaya. Jakarta.
Blog_Yongkie.com. 2008. Penerapan ERP di PLN.www.myblog.com.
Gattiker, Thomas F.etc. The Effect of ERP System Implementation on the Usefulnes of Accounting Information. Indoskripsi.com. June 2008.
Hall, James A. 2006. Accounting Information System Buku Dua. Salemba Empat. Jakarta. Hall, James A. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Jogiyanto H.M. 2002. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Jonathan Sarwono. 2006. Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14. Penerbit Andi. Yogyakarta. Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. AMP YKPN. Yogyakarta.
Soemarso S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. CV Alfabeta. Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV
Alfabeta. Bandung.
Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Andi. Yogyakarta. UG Community. 2009. Enterprise Resource Planning.www.wikipedia.com
Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia: Aplikasi Contoh dan Perhitungan. Agung Media. Jakarta.
Wawan Dhewanto, Falahah. 2007. ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Informatika. Bandung
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
73Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
PT PLN PERSERO
Tujuan Pengimplementasian ERP :
1. Memiliki proses bisnis sesuai dengan proses bisnis yang biasa digunakan perusahaan listrik lain di dunia.
2. Memperoleh mekanisme operasi dan kontrol yang lebih baik .
3. Mempermudah manajemen dalam pengambilan keputusan
Implementasi ERP Kualitas Informasi
Akuntansi 1. Dukungan Top Management. 2. Tim Implementasi 3. Sasaran Proyek 1. Relevan 2. Reliable 3. Konsistensi 4. Dapat diandalkan Hipotesis :
Implementasi ERP berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Akuntansi
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
74 TabelOperasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Sumber Skala Implement asi ERP (X) Kualitas Informasi Akuntansi (Y) Model system informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya. (James A. Hall, 2006:45)
Informasi akuntansi yang disajikan harus memiliki kualitas andal yang bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. (IAI, 2002:84) 1. Dukungan Top Management . 2. Tim implementasi 3. Sasaran proyek 1. Relevan 2. Reliable 3. Konsistensi 4. Dapat diandalkan 1. Pelatihan 2. Sosialisasi 3. Komunikasi yang intensif 4. Role and Responsibility 1. Penegetahuan 2. Kemampuan teori 3. Motivasi 4. Komitmen 1. Kinerja perusahaan 2. Produktivitas perusahaan 3. Keakuratan sistem informasi 4. Pengambilan keputusan yang tepat 1 Ketepatan waktu 2 Nilai prediktif 3 Umpan balik (feedback value) 1. Dapat diperiksa 2. Penyajian yang jujur 3. Netralitas 1. Metode pencataatan 2. Penyajian laporan keuangan 3. Mengacu pada SAK 1. Pihak internal perusahaan 2. Pihak eksternal perusahaan 3. Disajikan secara lengkap Karyawan PT PLN Persero Divisi Keuangan, Divisi Logistik, dan Divisi SDM. Karyawan PT PLN Persero Divisi Keuangan, Divisi Logistik, dan Divisi SDM. ORDI NAL ORDI NAL
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
75 TabelKriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal
No. % Jumlah Skor Kriteria
1. 20.00 – 36.00 Tidak Baik
2. 36.01 – 52.00 Kurang Baik
3. 52.01 – 68.00 Cukup
4. 68.01 – 84.00 Baik
5. 84.01 – 100 Sangat Baik
(Sumber: Umi Narimawati, 2007:84-85)
Tabel Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, 2008:250) Gambar
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
76 TabelJawaban Responden Mengenai Implementasi ERP di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten
Kriteria Jawaban No. Instrumen Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sangat Setuju (5) 23 27 49 62 17 8 19 4 6 4 2 5 226 Setuju (4) 66 62 40 27 72 81 70 80 83 85 57 68 791 Cukup Setuju (3) 0 0 2 7 0 0 0 5 0 0 0 16 30 Tidak Setuju (2) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0 30 Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Skor Aktual 379 383 405 418 373 364 375 355 362 360 298 345 4417 Jumlah Skor Ideal 445 445 445 445 445 445 445 445 445 445 445 445 5340 %Skor Aktual 82,72%
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Tabel
Jawaban Responden Mengenai Kualitas Informasi Akuntansi di PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten
Kriteria Jawaban No. Instrumen Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sangat Setuju (5) 57 16 15 16 16 45 0 46 0 30 14 29 284 Setuju (4) 32 73 74 73 73 30 0 43 89 59 73 60 679 Cukup Setuju (3) 0 0 0 0 0 14 15 0 0 0 2 0 31 Tidak Setuju (2) 0 0 32 0 0 0 74 0 0 0 0 0 106 Sangat Tidak Setuju (1) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Skor Aktual 413 372 435 372 372 387 193 402 356 386 368 385 4441 Jumlah Skor Ideal 445 445 445 445 445 445 445 445 445 445 445 445 5340 % Skor Aktual 83,16%
Jurnal Riset Akuntansi - Vol I/No.1/Oktober 2009
77 TabelHasil Uji Hipotesis Korelasi Rank Spearman Correlations
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
-14,44 -2,000 2,000 14,44
Gambar : Uji dua pihak daerah penerimaan dan penolakan hipotesis Implementasi
ERP
Kualitas Informasi Akuntansi Spearman's rho Implementasi ERP Correlation
Coefficient 1.000 .789(**) Sig. (2-tailed) . .000 N 89 89 Kualitas Informasi Akuntansi Correlation Coefficient .789(**) 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 89 89